Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
Mengenal Disfagia
Di Poliklinik Anak RSHS Bandung

Disusun oleh:

Anis Supi Tasripiyah


220112120120

KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIV
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Bahasan : Disfagia


Sub Pokok Bahasan : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, penatalaksanaan
Sasaran : Ibu D dari Klien An. A dengan Dysphagia ec Susp. Tumor Colli
Waktu : 15 menit
Tanggal : 4 Februari 2013
Jam : 11.00- 11.15
Tempat : Ruang Tunggu Poliklinik Anak RSHS Bandung

I. Tujuan Institusional
Meningkatkan derajat kesehatan klien.

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti proses penyuluhan, keluarga mampu memahami tentang disfagia
sehingga dapat mendukung proses penatalaksanaan medis serta keperawatan yang
diberikan kepada klien.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan sasaran mampu :
1. Menyebutkan kembali pengertian disfagia
2. Menyebutkan kembali penyebab disfagia
3. Menyebutkan kembali tanda dan gejala disfagia
4. Menyebutkan kembali komplikasi disfagia
5. Menyebutkan kembali penatalaksanaan disfagia

IV. Karakteristik Sasaran


Sasaran dalam penyuluhan ini adalah Ibu D dari Klien An. A dengan Dysphagia ec Susp.
Tumor Colli
V. ANALISA TUGAS
1. Know
a. Mengetahui pengertian disfagia
b. Mengetahui penyebab disfagia
c. Mengetahui tanda dan gejala disfagia
d. Mengetahui komplikasi disfagia
e. Mengetahui penatalaksanaan disfagia

2. Show
a. Memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh penyuluh.
b. Menjawab pertanyan yang diajukan.

VI. Pokok Bahasan


Disfagia

VII.Sub Pokok bahasan


a. Pengertian disfagia
b. Penyebab disfagia
c. Tanda dan gejala disfagia
d. Komplikasi disfagia
e. Penatalaksanaan disfagia

VIII. MATERI PENGAJARAN


Terlampir.

VIII.ALOKASI WAKTU
Apersepsi/set : 2 menit
Penjelasan/uraian materi : 10 menit
Evaluasi : 2 menit
Rangkuman/penutup : 1 menit
Total : 15 menit
IX. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan materi-materi pelajaran
2. Menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah pemahaman sasaran.
3. Memberikan kesempatan bertanya pada sasaran.
4. Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

X. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Kegiatan
Tahap Kegiatan Pendidik Metode Waktu
Peserta
Pra  Menyiapkan perlengkapan.
 Menyiapkan sasaran.
Kegiatan  Menjelaskan tujuan Memperhatikan Ceramah 2 menit
Pembuka pembelajaran.
 Menjelaskan cakupan Memperhatikan Ceramah
materi yang akan dibahas.
Uraian  Menjelaskan pengertian Memperhatikan Ceramah 10 menit
materi disfagia
 Menjelaskan penyebab Memperhatikan Ceramah
disfagia
 Menjelaskan tanda dan Memperhatikan Ceramah
gejala disfagia
 Menjelaskan komplikasi Memperhatikan Ceramah

disfagia
 Menjelaskan Memperhatikan Ceramah

penatalaksanaan disfagia
Penutup  Memberi pertanyaan pada Menjawab Tanya jawab 3 menit
klien tentang materi yang pertanyaan
telah dibahas
 Menarik kesimpulan Memperhatikan Ceramah
 Salam penutup Membalas salam
XI. MEDIA PENGAJARAN
Leaflet.

XII. METODE PENGAJARAN


1. Ceramah
2. Tanya jawab

XIII. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian disfagia
2. Jelaskan 2 dari 3 penyebab disfagia
3. Sebutkan 3 tanda dan gejala disfagia
4. Sebutkan 2 dari 4 komplikasi disfagia
5. Sebutkan penatalaksanaam disfagia

Jawaban :
1. Disfagia adalah kesulitan makan sebagai akibat dari gangguan proses menelan

2. Disfagia terjadi karena :


 Gangguan koordinasi saraf otak maupun persarafan pada tenggorokan dan
kerongkongan, misalnya pada penyakit stroke
 Gerakan peristaltik kerongkongan terganggu atau tidak ada sama sekali,
misalnya pada penyakit akalasia
 Sumbatan di dalam maupun di luar lumen kerongkongan misalnya pada
penyakit tumor

3. Tanda dan gejala disfagia


 Disfagia orofaringeal: batuk atau tersedak pada saat menelan, kesulitan
menelan, adanya sisa makanan saat menelan, sialorrhea (banyak liur),
penurunan berat badan, perubahan pola makan, pneumonia berulang,
perubahan suara, regurgitasi nasal (makanan keluar lagi lewat hidung).
 Disfagia esofagial : rasa mengganjal pada dada dan tenggorokan, regurgitasi
orofaringeal (makanan keluar lagi lewat mulut), perubahan pola makan dan
pneumonia berulang .

4. Komplikasi Disfagia
 Aspirasi paru : masuknya makanan ke saluran pernapasan yang mengakibatkan
pnemonia
 Dehidrasi : kekurangan cairan
 Penurunan asupan kalori
 Malnutrisi

5. Penatalaksanaaan
 Modifikasi diet : makanan lunak atau cair
 Pemasangan NGT (Nasogastric Tube) : suatu selang pendek yang dimasukkan
ke dalam lambung melalui hidung pasien
 Gastrostomy : suatu tindakan pembedahan dengan membuat stoma /lubang
pada lambung melalui dinding perut

XIV. DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, S. & Tolsma M. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart,
Volume 3. Jakarta: EGC.
Pemulihan stroke, pencegahan stroke ulangan dan peran keluarga.Avaliable at
http://stroke.muslim-indonesia.com/?p=65. 2013 Diakses pada 5 Februari 2013 pukul
21.23.
Laporan Pendahuluan Askep Pada Klien Dengan Disfagia. Avaliable at
http://www.scribd.com/doc/97905694/ Diakses pada 5 Februari 2013 pukul 20.10.
LAMPIRAN MATERI

a. Pengertian
Disfagia adalah kesulitan makan sebagai akibat dari gangguan proses menelan.

b. Penyebab
Disfagia terjadi karena :
 Gangguan koordinasi saraf otak maupun persarafan pada tenggorokan dan
kerongkongan, misalnya pada penyakit stroke
 Gerakan peristaltik kerongkongan terganggu atau tidak ada sama sekali, misalnya
pada penyakit akalasia
 Sumbatan di dalam maupun di luar lumen kerongkongan misalnya pada penyakit
tumor

c. Tanda dan gejala


1. Disfagia orofaringeal: batuk atau tersedak pada saat menelan, kesulitan menelan,
adanya sisa makanan saat menelan, sialorrhea (banyak liur), penurunan berat
badan, perubahan pola makan, pneumonia berulang, perubahan suara, regurgitasi
nasal (makanan keluar lagi lewat hidung).
2. Disfagia esofagial : rasa mengganjal pada dada dan tenggorokan, regurgitasi
orofaringeal (makanan keluar lagi lewat mulut), perubahan pola makan dan
pneumonia berulang .

d. Komplikasi
 Aspirasi paru : masuknya makanan ke saluran pernapasan yang mengakibatkan
pnemonia
 Dehidrasi : kekurangan cairan
 Penurunan asupan kalori
 Malnutrisi

e. Penatalaksanaan
 Modifikasi diet : makanan lunak atau cair
 Pemasangan NGT (Nasogastric Tube) : suatu selang pendek yang dimasukkan ke
dalam lambung melalui hidung pasien
 Gastrostomy : suatu tindakan pembedahan dengan membuat stoma /lubang pada
lambung melalui dinding perut

Anda mungkin juga menyukai