Di Susun Oleh:
Achmad hafirul W (14901.05.18001)
Hamim Hidayatullah (14901.05.18017)
Hasanah (14901.05.18018)
Hayunda (14901.05.18019)
Herlina (14901.05.18021)
PROBOLINGGO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang
mengalami skizofrenia (ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey Kesehatan
Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per 1000 penduduk di
Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan survey di
rumah sakit jiwa, masalah keperawatan yang paling banyak ditemukan adalah
menarik diri (17,91 %), halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan (17,41 %), dan harga
diri rendah (16,92 %) (Pikiran Rakyat Bandung, 2007).
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri pada klien skizofrenia
adalah ; 1) Kerusakan komunikasi verbal dan non verbal, 2) Gangguan hubungan
interpersonal, 3) Gangguan interaksi sosial, 4) resiko perubahan persepsi sensori
(halusinasi). Bila klien menarik diri tidak cepat teratasi maka akan dapat
membahayakan keselamatan diri sendiri maupun orang lain (Budi Anna Kelliat, 2006)
B. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan pasien dalam membina hubungan sosial dalam
kelompok secara bertahap.
Tujuan Khusus
1. Klien mampu memperkenalkan diri
2. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
5. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang
lain
6. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
7. Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang
TAKS yang telah dilakukan.(Eko prabowo, 2014: 240)
C. Manfaat
1. Bagi Profesi Perawat
a. Perawat lebih mengetahui praktek TAK yang benar
b. Perawat lebih memahami tentang tehnik mengaplikasikan TAK keperawatan
jiwa di RSJ malang
2. Bagi Penyusun
a. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang praktik TAK keperawatan jiwa
lebih mengetahui tentang isi dari praktek TAK keperawatan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
G. Proses Pelaksanaan
a. Persiapan
Memilih sesuai dengan indikasi yaitu isolasi sosial : menarik diri
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dengan tempat pertemuan
b. Skema Ruang Terapi
CO L
P P
P P
F F
F P
P P
OB
Keterangan :
CO : CO-Leader
L : Leader
P : Pasien
F : Fasilitator
OB : Observer
H. Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas
Menyiapkan proposal kegiatan TAKS
Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
Menjelaskan permainan.
Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan
memperkenalkan dirinya.
Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib
Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
2. Co-leader
Tugas
Mendampingi leader
Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang altiviatas pasien
Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang
telah dibuat
Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam proses
terapi
3. Fasilitator
Tugas
Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
Memotivasi klien yang kurang aktif.
Memfalitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalanya terapi.
4. Observasi
Tugas
Mengobservasi jalannya proses kegiatan
Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan non-verbal pasien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan .(Eko prabowo, 2014: 241-243)
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
TAKS – SESI II
KEMAMPUAN BERKENALAN
A. Tujuan
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok:
1. Memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
2. Menanyakan diri anggota kelompok lain: nama lengkap, nama panggilan, asal dan
hobi
B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
C. Alat
HP
Bola tenis
Jadwal kegiatan klien
Name tag
D. Metode
Dinamika kelompok
Diskusi dan tanya jawab
Bermain peran \ stimulasi
E. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
Melakukan kontrak dengan anggota kelompok sehari sebelumnya
Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik
Salam dari terapis
Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan pasien saat ini
Menanyakan apakah pasien telah mencoba memperkenalkan diri pada orang
lain
Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu, situasi,
dan perasaan.
c. Kontrak
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok
Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :
Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
TAK Sosialisasi sesi II
a. Hidupkan musik pada HP dan edarkan pada bola tenis berlawanan dengan arah
jarum jam
b. Pada saat HP dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola, mendapat
giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada disebelah kanan
dengan cara :
Memberi salam
Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan bicara
Dimulai oleh terapis sebagai contoh
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
d. Hidupkan lagi musik pada HP dan edarkan bola tenis. Pada HP
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kanannya kepada
kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai oleh
terapis sebagai contoh.
e. Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
f. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan
2) Memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu dengan bercakap-cakap tentang
kehidupan pribadi
2) Menyapakati waktu dan tempat
d. Evalusai dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS
sesi II, dievaluasi kemampuan klien dalam berkenalan secara verbal dan non
verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut. (Eko prabowo,
2014:247-248)
F. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan untuk institusi pendidikan dapat memberikan sumber untuk melakukan
Terapi Aktivitas Kelompok mengenai masalah gangguan jiwa.
2. Bagi Profesi Perawat
Diharapkan TAKS ini dapat di aplikasikan dalam intervensi keperawatan sehingga
dapat membantu mengatasi gangguan jiwa.
3. Bagi Klien
Dengan dilakukan TAKS ini diharapkan klien dengan masalah isolasi sosial dapat ikut
aktif dalam kegiatan anggota kelompoknya dan dapat di aplikasikan dalam lingkungan
dan kehidupan sehari-harinya dan dapat mengatasi masalah klien.
Sesi 2 :
TAKS
Kemampuan berkenalan
a. kemampuan verbal
Nama klien
No Aspek yg dinilai
Nama klien
No Aspek yg dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
DAFTAR PUSTAKA