Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

“SEJARAH KEPERAWATAN”

DOSEN PEMBIMBING :
EFITRA,S.Kp.M.Kes

DISUSUN OLEH :
1) AVIS YUDI PUTRA
2) DEWI NOFITA GUSRINA
3) GUSTIA ANGGUN RIZOVI
4) RIVA JONITA
5) SINTA ARYA NINGSIH
6) SRI MARISA ANANDA

KELAS : 1.A

PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMEKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perawat merupakan seorang profesional yang mempunyai kemampuan, tanggung
jawab dan kewenangan dalam melaksanakan pelayanan atau asuhan
keperawatan(Kusnanto, 2004). Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011)
suatu mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang
lebih profesional.
Perawat mempunyai fungsi otonomi yaitu sebagai fungsi profesional keperawatan.
Fungsi otonomi yaitu membantu mengenali dan menemukan kebutuhan pasien yang
bersifat segera, itu merupakan salah satu tanggung jawab perawat untuk mengetahui
kebutuhan pasien dan membantu memenuhinya (Suwignyo, 2007). Perawat merupakan
bagian dari pemberi layanan keperawatan secara profesional dalam tindakannya dilandasi
dengan nilai-nilai profesional keperawatan (Bimo, 2014).
Dalam kehidupan profesional tiap cabang ilmu keperawatan sudah mempunyai
patokan tentang apa yang harus dilakukan ataupun tidak ,tentang hal yang baik
dan buruk. Selain itu juga ada mata etika kuliah keperawatan yang akan membuat
seorang perawat mempunyai akhlak yang baik dan terampil menjadi perawat profesional.
Oleh karena itu, penulis ingin penyusun makalah tentang nilai nilai dan kepercayaan
dalam keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


Apa saja nilai nilai dan kepercayaan dalam keperawatan ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui nilai dan kepercayaan dalam keperawatan

BAB II
ISI
2.1 Nilai nilai dan kepercayaan dalam keperawatan

A. Konsep dasar Keprofesian

1. Pengertian Etika, Etik, Etiket dan Moral

a. Etika

Merupakan peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi prilaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik maupun buruk serta merupakan suatu
tanggung jawab moral.

b. Etik

Merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral atau
ilmu kesusilan yang menyangkut aturan atau prinsip penentuan tingkah laku yang baik dan
buruk, kewajiban dan tanggung jawab.

c. Etiket

Merupakan sesuatu yang telah dikenal,diketahui,diulangi serta menjadi suatu kebiasaan


didalammasyarakat,baik berupa kata-kata/suatu bentuk perbuatan yang nyata.

d. Moral

Merupakan perilaku yang diharapkan masyarakat atau merupakan standar prilaku yang harus
diperhatikan seseorang menjadi anggota kelompok atau masyarakat dimana ia berada atau
nilai yang menjadi pegangan bagi seseorang suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Dengan demikianmoral merupakan bagian dari etik, dan etika merupakan ilmu
tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang dipakai manusia sebagai dasar
prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursingethics)merupakan bentuk ekspresi bagaimana
perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur dalam kode etik
keperawatan.

1. Kode Etik

Kode etik adalah suatu pernyataan formal mengenai suatu standar kesempurnaan dan
nilai kelompok. Kode etik adalah prinsip etik yang digunakan oleh semua anggota
kelompok, mencerminkan penilaian moral mereka sepanjang waktu, dan berfungsi sebagai
standar untuk tindakan profesional mereka.
Kode etik profesi merupakan pernyataan yang komprehensif dari bentuk tugas dan
pelayanan dari profesi yang memberi tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan praktek
dibidang profesinya, baik yang berhubungan dengan pasien, keluarga, masyarakat dan teman
sejawat, profesi dan diri sendiri. Sedangkan Kode etik keperawatan merupakan daftar
prilaku atau bentuk pedoman atau panduan etik prilaku profesi keperawatan secara
professional dengan tujuan utama adanya kode etik keperawatan adalah memberikan
perlindungan bagi pelaku dan penerima praktek keperawatan. (Aiken, 2003).

Para ahli falsafah moral telah mengemukakan beberapa teori etik, yang secara garis
besar dapat diklasifikasikan menjadi teori teleologi dan deontologi.

a. Teleologi

Teleologi berasal dari bahasa Yunani telos yang berarti akhir. Pendekatan ini sering
disebut dengan ungkapan theendfustifiesthemeans atau makna dari suatu tindakan
ditentukan oleh hasil akhir yang terjadi. Teori ini menekankan pada pencapaian hasil dengan
kebaikan maksimal dan ketidakbaikan sekecil mungkin bagi manusia.Contoh penerapan
teori ini misalnya bayi-bayi yang lahir cacat lebih baik diizinkan meninggal daripada
nantinya menjadi beban di masyarakat.

b. Deontologi

Deontologi berasal dari bahasa Yunani deon yang berarti tugas. Teori ini berprinsip
pada aksi atau tindakan. Contoh penerapan deontologi adalah seorang perawat yang yakin
bahwa pasien harus diberitahu tentang apa yang sebenarnya terjadi, walaupun kenyataan
tersebut sangat menyakitkan. Contoh lain misalnya seorang perawat menolak membantu
pelaksanaan abortus karena keyakinan agamanya yang melarang tindakan membunuh.
Penerapan teori ini perawat tidak menggunakan pertimbangan, misalnya seperti tindakan
abortus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu, karena setiap tindakan yang mengakhiri
hidup (dalam hal ini calon bayi) merupakan tindakan yang secara moral buruk. Prinsip etika
keperawatan meliputi kemurahan hati (beneficence). Inti dari prinsip kemurahan hati adalah
tanggung jawab untuk melakukan kebaikan yang menguntungkan pasien dan menghindari
perbuatan yang merugikan atau membahayakan pasien. Prinsip ini seringkali sulit diterapkan
dalam praktik keperawatan. Berbagai tindakan yang dilakukan sering memberikan dampak
yang merugikan pasien, serta tidak ada kepastian yang jelas apakah perawat bertanggung
jawab atas semua cara yang menguntungkan pasien. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan
adalah adanya sumbangsih perawat terhadap kesejahteraan kesehatan, keselamatan dan
keamanan pasien.
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina profesi
tertentu baik secara nasional maupun internasional. Kode etik keperawatan di Indonesia
telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui
Musyawarah Nasional PPNI di jakarta pada tanggal 29 November 1989.

a. Kode etik keperawatan Indonesia

Kode etik keperawatan Indonesia terdiri dari 4 bab dan 16 pasal yaitu :

1) Bab 1, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
individu, keluarga, dan masyarakat.

2) Bab 2, terdiri dari lima pasal menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
tugasnya.

3) Bab 3, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap sesama
perawat dan profesi kesehatan lain.

4) Bab 4, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
profesi keperawatan.

5) Bab 5, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
pemerintah, bangsa, dan tanah air.

Dengan penjabarannya sebagai berikut :

1) Tanggung jawab Perawat terhadap klein

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, diperlukan peraturan tentang


hubungan antara perawat dengan masyarakat, yaitu sebagai berikut :

a) Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa berpedoman pada tanggung


jawab yang bersumber pada adanya kebutuhan terhadap keperawatan individu, keluarga, dan
masyarakat.

b) Perawat, dalam melaksanakan pengabdian dibidang keperawatan, memelihara suasana


lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.

c) Perawat, dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu, keluarga, dan masyarakat,


senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.

d) Perawat, menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga dan masyarakat,


khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan, serta upaya
kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan
masyarakat.

2) Tanggung jawab Perawat terhadap tugas

a) Perawat, memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran


profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat.

b) Perawat, wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya, kecuali diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

c) Perawat, tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang


dimilikinya dengan tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.

d) Perawat, dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa berusaha dengan penuh
kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit,
umur, jenis kelamin, aliran politik, agama yang dianut, dan kedudukan sosial.

e) Perawat, mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien/klien dalam melaksanakan


tugas keperawatannya, serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima
atau mengalih-tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.

3) Tanggung jawab Perawat terhadap Sejawat

Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain sebagai
berikut :

a) Perawat, memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan tenaga kesehatan lainnya,
baik dalam memelihara keserasiaan suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai
tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluru.

b) Perawat, menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya kepada


sesama perawat, serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.

4) Tanggung jawab Perawat terhadap Profesi

a) Perawat, berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya secara sendiri-sendiri dan


atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.
b) Perawat, menjungjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan
perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur.

c) Perawat, berperan dalammenentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan,


serta menerapkannya dalam kagiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.

d) Perawat, secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi


keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

5) Tanggung jawab Perawat terhadap Negara

a) Perawat, melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijsanaan yang telah digariskan


oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.

b) Perawat, berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.

b. Kode Etik Keperawatan Menurut ICN (International Council 0f Nurses Code forNurses)

ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia yang didirikan
pada tanggal 1 juli 1899 oleh Mrs. BedfordFenwich di HanoverSquar, London dan direvisi
pada tahun 1973. Uraian Kode Etik ini diuraikan sebagai berikut :

1) Tanggung Jawab Utama Perawat

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatnya kesehatan, mencegah timbulnya


penyakit, memelihara kesehatan, dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan
tanggung jawab tersebut, perawat harus meyakini bahwa :

a) Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah sama.

b) Pelaksanaan praktek keperawatan dititik beratkan terhadap kehidupan yang bermartabat


dan menjungjung tinggi hak asasi manusia.

c) Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan atau keperawatan kepada individu,


keluarga, kelompok, dam masyarakat, perawat mengikut sertakan kelompok dan institusi
terkait.

2) Perawat, Individu, dan Anggota Kelompok Masyarakat

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas, perawat perlu
meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di
masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan inidividu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat yang menjadi pasien atau klien. Perawat dapat memegang teguh rahasia
pribadi (privasi) dan hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukan oleh pihak yang
berkepentingan atau pengadilan.

3) Perawat dan Pelaksanaan praktek keperawatan

Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar


praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan
keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif
untuk menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi, setiap
saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.

4) Perawat dan lingkungan Masyarakat

Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap mempunyai inisiatif, dan dapat


berperan serta secara aktif dalam menemukan masalah kesehatan dan masalah sosial yang
terjadi di masyarakat.

5) Perawat dan Sejawat

Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman sekerja, baik tenaga
keperawatan maupun tenaga profesi lain di luar keperawatan. Perawat dapat melindungi dan
menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa terancam.

6) Perawat dan Profesi Keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar praktek
keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan secara profesional.
Perawat, sebagai anggota organisasi profesi, berpartisipasi dalam memelihara kestabilan
sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktek keperawatan.

c. Tujuan Kode Etik Keperawatan

Pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar perawat dalam
menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat menghargai dan menghormati martabat
manusia. Tujuan kode etik keperawatan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien, teman
sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan maupun dengan
profesi lain di luar profesi keperawatan.

2) Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi keperawatan
yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya.

3) Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan


secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.

4) Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan kepoerawatan agar dapat


menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional keperawatan.

5) Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai / pengguna tenaga keperawatan


akan pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas praktek keperawatan.

1. Pengertian Nilai

Nilai merupakan suatu keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide tingkah laku,
kebiasaan atau objek yang menyususn suatu dasar standar yang mempengaruhi tingkah laku.
Nilai-nilai berhubungan satu sama lain serta membentuk sistem nilai. Perawat juga tekah
menetapkan nilai dan harus mengembangkan kesadaran bagaimana sistem nilai mereka
sendiri akan mempengaruhi klien. Pemahaman sistem nilai akan memahami perawat
bertindak secara profesional.

Tata nilai merupakan rambu-rambu atau aturan yang dpat membatasi perilaku, peran,
peran dan etika internal perawat. Tata nilai keperawatan adalah nilai yang terkandung
didalam proses sharing yang dilakukan perawat,serta sangat mempengaruhi berbagai
tindakan keperawatan.

Ada beberapa pengertian tentang nilai, yitu sebagai berikut:

a. Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh
seseorang sesuai denagntututan hati nuraninya (pengertian secara umum)

b. Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap pribadi seseorang tentang kebenaran,
keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau prilaku yang berorientasi pada
tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang (simon,1973).
c. Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran atau
keinginan mengenai ide-ide, objek, atau prilaku khusus (Znowski, 1974)

d. Nilai merupakan suatu ciri, yaitu sebagai berikut :

1) Nilai-nilai membentuk dasar prilaku seseorang

2) Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola prilaku yang konsisten.

3) Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi prilaku seseorang.

Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang secara
intelektual diyakinkan tentang sutu nilai serta memegang teguh dan mempertahan kannya.

Untuk praktik sebagai perawat profesional, diperlukan nilai-nilai yang sesuai dengan
kode etik profesi, antara lain dengan:

a. Menghargai martabat individu tanpa prasangka.

b. Melindungi seseorang dalam hal privasi

c. Bertanggung jawab untuk segala tindakannya

d. Seorang perawat yang menghargai hak privasi pasien akan menerapkan kepada pasien,
sebagai berikut :

1) Menutup area untuk mandi dan pengobatan

2) Menutup pasien untuk prisedur tertentu

3) Menyediakan tempat konsultasi bagi pasien dcengan pemuka agama atau anggota
keluyarga yang sedang sedih

2. Nilai yang diperlukan perawat

Gambaran nilai-nilai keperawatan adalah bagaimana pengetahuan, profesional,


pemahaman, pemberian makna serta sikap perawat mengenai nilai-nilai keperawatan yang
tersebar dalam beberapa pernyataan, yakni :

a. Altruisme

Merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian dan kesejahteraan orang lain.


Sikap dari nilai altruisme yang ditampilkan perawat meliputi pemberian perhatian,
komitmen atau prinsip yang dipegang teguh oleh perawat untuk mempertahankan janji, rasa
iba, kemurahan hati, serta ketekunan.

Pada altruisme salah satu yang penting adalah sifat empati atau merasakan perasaan
orang lain di sekitar kita. Hanya altruisme timbal balik yang mempunyai dasar biologis.
Kerugian potensial dari altruisme yang dialami individu diimbangi dengan kemungkinan
menerima pertolongan dari individu lain. Beberapa ahli mengatakan bahwa altruisme
merupakan bagian “sifat manusia” yang ditentukan secara genetika, karena keputusan untuk
memberikan pertolongan melibatkan proses kongnisi sosial komplek dalam mengambil
keputusan yang rasional (Latane&Darley, Schwartz, dalam Sears, 1991).

Perawat yang memiliki nilai yang baik pasti akan menggali metode dan
keterampilan yang diperlukan untuk memberdayakan asuhan yang efektif (Bishof&Scudder,
1990). Mereka menunjukkan kepedulian terhadap klien dengan mendukung dan menguatkan
klien, sehingga klien dapat sembuh dari sakitnya, dapat mengatasi kelemahannya, dan hidup
lebih sehat. Mereka peduli dengan kesejahteraan klien. Kehadiran kepedulian seringkali
membantu proses penyembuhan (Bishof&Scudder, 1990).

b. Persamaan

Persamaan adalah mempunyai hak dan status yang sama, sikap yang dapat ditunjukkan
perawat yaitu menerima, adil atau tidak diskrinatif.

c. Empati

Adalah berusaha menempatkan diri pada seseorang yang bersangkutan sehingga dapat
merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang besangkutan tersebut. Empati berbeda
dengan simpati, sikap melibatkan perasaan terhadap sesuatu hal, sehingga tidak dapat lagi
berfikir objektif merupakan sikap simpati yang tidak seharusnya dimiliki oleh perawat.
Senyum dan rasa empati yang ditimbulkan setidaknya akan menjadi multivitamin dosage
tinggi yang tanpa antibiotik atau obat yang super keras akan menyembuhkan rasa
terpelentirnya hati seorang pasien yang sedang menderita penyakit sekeras apapun. Ada
hal yang tidak bisa di teliti secara ilmiah dan juga tidak harus dengan percobaan yang mahal,
ada yang timbul dari hati yaitu keikhlasan untuk menolong sesama.

d. Kebebasan
Kebebasan adalah memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri,
harapan, disiplin, serta kebebasan.

e. Keadilan

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan
dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum,
standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

f. Otonomi

Otonomi adalah kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri.
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan
sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai. Prinsip
otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai persetujuan
tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktekprofesioanal merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya.

g. Non- Malefience

Non –malefience adalah tidak melukai atau tindak menimbulkan bahaya atau cidera
bagi orang lain.

h. Benefience

Benefience adalah hanya melakukan suatu yang baik, kebaikan, memerlukan penegakan
dari kesalahan atau kejahatan orang lain. Benefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu
yang baik. Kebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Kadang-kadang dalam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan
otonomi.

i. Kejujuran
Kejujuran adalah berarti dengan penuh dengan kebenaran nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran.
Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus
ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun
demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti
jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan
paternalistik bahwa ”doctorsknowsbest” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki
hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar
dalam membangun hubungan saling percaya.

j. Fidelity

Prinsip fidelity dibutuhkan untuk kebutuhan individu mengharigai janji dan


komitmennya terhadap orang lain. Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai
janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati
janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat
terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan
penderitaan.

Anda mungkin juga menyukai