Analisis Soal Uas
Analisis Soal Uas
KELAS X
SEMESTER GANJIL
Mr. Saiful : Miss Gritna, this is Miss Sandra Dewi, a new English teacher.
Miss Gritna : Nice to meet you.
Miss Sandra : ……………….
a. Nice to meet you, too.
b. Pleased to meet you.
c. Nice to see you.
d. How do you do
Note : a. Nice to meet you, too. Adalah jawaban benar
Tingkat kesukaran soal adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat
kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Tingkat kesukaran
dinyatakan dalam indeks kesukaran (dificulty index), yaitu angka yang menunjukkan
proporsi siswa yang menjawab benar soal tersebut. Semakin besar indeks tingkat
kesukaran yang diperoleh dan hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu.
Untuk menghitung taraf kesukaran soal dari suatu tes dipergunakan rumus sebagai
berikut:
JS = P
B
Keterangan:
P = indeks kesukaran.
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar.
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes.
Jumlah siswa peserta tes dalam kelas ada 33 siswa. Dari 33 siswa tersebut terdapat 20
siswa yang mampu mengerjakan soal no. 1 dengan benar. Maka berapa indeks
kesukarannya?
Jawab:
Diket : B = 20 dan JS = 33
P = B
JS
= 20
33
= 0,60
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar.
b. Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang.
c. Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah.
Jadi, 0,60 termasuk soal sedang.
2. Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu
membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik
yang belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Semakin
tinggi koofisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut
membedakan antara peerta didik yang menguasai kompetensi dengan pesertan didik
yang kurang menguasai kompetensi.
Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Daya
pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
DP = U – L
½T
Keterangan:
DP = indeks DP atau daya pembeda yang dicari.
U = jumlah siswa yang termasuk dalam kelompok pandai yang mampu menjawab
benar untuk tiap soal.
L = jumlah siswa yang termasuk kurang yang menjawab benar untuk tiap soal.
T = jumlah siswa keseluruhan.
Misalkan dari tabulasi soal no. 1 kita peroleh hasil sebagai berikut: yang menjawab
benar dari kelompok pandai ada 20 siswa, dan yang menjawab benar dari kelompok
kurang ada 13 siswa. Maka daya pembedanya adalah:
DP = U – L
½T
= 20 – 13
½ x (33)
= 10
16,5
= 0,60
Jadi dapat disimpulkan bahwa indeks pembedanya adalah 0,60.
Dalam bukunya Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, dijelaskan mengenai klasifikasi daya
pembeda, yaitu:
D = 0,00 – 0,20 = jelek (poor).
D = 0,20 – 0,40 = cukup (satisfactory).
D = 0,40 – 0,70 = baik (good).
D = 0,70 – 1,00 = baik sekali (excellent).
Instrumen evaluasi yang berbentuk tes dan objektif, selain harus memenuhi syarat-
syarat yang telah disebutkan terdahulu, harus mempunyai distraktor yang efektif. Yang
disebut dengan distraktor atau pengecoh adalah opsi-opsi yang bukan merupakan kunci
jawaban (jawaban benar).
Butir soal yang baik pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang
menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih
secara tidak merata. Pengecoh dianggap baik bila jumlah peserta didik yang memilih
pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal. Indeks pengecoh dihitung dengan
rumus:
IP = P x 100%
(N - B) (n - 1)
Keterangan:
IP = indeks pengecoh
P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh
N = jumlah peserta didik yang ikut tes
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n = jumlah alternatif jawaban
1= bilangan tetap
Alternatif jawaban A B C D
Distribusi jawaban
20 3 6 3
peserta didik
Kualitas pengecoh ++ +
Keterangan:
** = jawaban benar
++ = sangat baik
+ = baik
= kurang baik
_ = jelek
_ _ = sangat jelek
Dengan demikian, dapat ditafsirkan pengecoh (C) yang terbaik, pengecoh (B) dan (D)
perlu direvisi karena kurang baik. Adapun kualitas pengecoh berdasar indeks pengecoh
adalah:
Sangat baik IP = 76% - 125%
Baik IP = 51% - 75% atau 126% - 150%
Kurang baik IP = 26% - 50% atau 151% - 175%
Jelek IP = 0% - 25% atau 176% - 200%
Sangat jelek IP = lebih dari 200%