Survei Mawas Diri ) dan PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga )
punya kesamaan? Mengingat kegiatan yang dilakukan adalah sama-sama mengumpulkan data.
Apakah hal ini membuat instrumen PIS-PK bisa menjadi instrumen SMD? Apakah hasilnya
nanti bisa mewakili analisa terhadap kebutuhan masyarakat ?
A. Persamaan
- Sama-sama melakukan survei
- Sama-sama mengumpulkan data
- Data yang dikumpulkan adalah data di masyarakat khususnya keluarga
B. Perbedaan
C. Simulasi Kasus
Jika Puskesmas menggunakan Instrumen Survei PIS-PK, maka hal ini tidak bisa
digali. Karena di dalam instrumen ini sudah tersusun pertanyaan baku yang hanya memuat
aspek 12 Indikator Keluarga Sehat. Memang dimungkinkan ada penambahan pertanyaan
dalam salah satu pasal di Permenkes 39 Tahun 2016 tentang Pedoman PIS-PK, namun
hal ini harus ditetapkan oleh Kepala Daerah. Jadi bisa dibayangkan jika dalam 1 kabupaten
terdapat 80 Puskesmas dan masing-masing mengusulkan penambahan pertanyaan dalam
survei PIS-PK perlu waktu yang lama sampai hal ini ditetapkan oleh Kepala Daerah agar
bisa dilaksanakan. Padahal hal ini tidak perlu dilakukan jika instrumen survei tidak
menggunakan PIS-PK. Belum lagi hasil analisa Indeks Keluarga Sehat dalam PIS-PK
mungkin akan mengalami perubahan karena adanya penambahan instrumen pertanyaan.
Lalu bagaimana jika di daerah lain termasuk daerah yang menjadi langganan KLB Diare?,
atau tingkat penderita kusta tinggi?, atau daerah yang mempunyai tempat penyebaran HIV
tertinggi?
Yuniastin
Kuala Kapuas, 17 Agustus 2018