Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia serta
kualitas kehidupan dan usia harapan hidup manusia, peningkatan kesejahteraan keluarga dan
masyarakat, serta mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Puskesmas
sebagai unit organisasi kesehatan melaksanakan pembinaan dan memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu, dan berkeadilan serta
berbasis bukti dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif. Untuk kepentingan
tersebut perlupeningkatan pelayanan kesehatan difasilitas kesehatan.Berdasarkan hasil
pemantauan di lapangan, ada indikasi meningkatnya permintaan atau tuntutan masyarakat
terhadap mutu pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Sehubungan dengan hal tersebut,
fasilitas kesehatan termasuk puskesmas perlu secara terus-menerus meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, serta adanya pembinaan dari pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi / kabupaten / kota.
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (ASN) yang dijabarkan dalam tujuan
Indonesia sehat tahun 2015 sasaran pembangunan kesehatan adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan kesehatan yang
semakin menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut diatas perlu
diupayakan suatu kerjasama antar pemerintah dan msyarakat termsuk usaha swadaya
didalamnya.
Berbagai upaya telah dilakukan dalam pembangunan bidang kesehatan yangtercakup
dalam berbagai program Puskesmas baik program wajib dan programpengembangan. Program-
program ini diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatanberupa pembinaan, penyuluhan,
pelayanan, kunjungan rumah kasus, pengamatan, danpengawasan. Namun belum bisa mencapai
hasil yang optimal. Masih terdapat berbagaimasalah kesehatan pada masyarakat meliputi
masalah imunisasi, masalah gizi, masalah penyakit menular, , dan sebagainya.
Pertemuan lintas sektor merupakan titik awal dalam melaksanakan perencanaan
pembinaan secara terpadu didalam masyarakat dengan mengedepankan skala perioritas. Untuk
mendapatkan hasil yang semakin maksimal perlu adanya saling pengertian dan keterbukaan
diantara komponen terkait didalamnya.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 1


Keberhasilan sebagian besar program pembangunan bidang kesehatandisadari sangat
tergantung kepada besarnya peran serta masyarakat dengan dukunganLintas Sektor terkait. Maka
dipandang perlu dilakukan Rapat Koordinasi Lintas Sektoruntuk mengkoordinasi dukungan dan
peran lintas sektor terkait, terutama dalam upayamenggerakkan masyarakat. Diharapkan lintas
sektor terkait sepakat untuk salingmendukung dan melaksanakan peran dukungannya dalam
mensukseskan program pembangunan bidang kesehatan bersama masyarakat.
Harapannya semua yang ada dikecamatan Arut Utara untuk bahu membahu bagaimana
merubah paradigma yang ada sehingga menjadi lebih baik Kerjasamakesehatan harus melibatkan
stekholder yang ada sehingga dapat merubah paradikma tentang kesehatan sehingga dapat
menunjang dan meningkatkan kehidupan yang ada di Arut Utara.

B. Tujuan
1. Umum
a. Menginformasikan dan mengkoordinasikan program Puskesmas kepada lintassektor terkait.
b. Menjalin kerjasama dan penggalangan partisipasi lintas sektor terkait dalammensukseskan
pelaksanaan program Puskesmas.
c. Memperoleh dukungan dan partisipasi lintas sektor terkait melalui peran dan kegiatan
masing-masing dikaitkan dengan kegiatan pembangunan bidang kesehatan.
2. Khusus
a. Cakupan program-program Puskesmas dapat tercapai sesuai target SPM / target yang telah
ditentukan.
b. Meningkatkan partisipasi lintas sektor terkait dalam pembangunan kesehatan di kecamatan.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 2


BAB II
PELAKSANAAN

A. PERSIAPAN
Untuk menggalang kerjasama lintas sektor dalam penyelenggaraan pembangunan
terutama dalam bidang kesehatan ditingkat kecamatan maka perlu dilakukan pertemuan
antara sektor terkait ditingkat kecamatan dan aparat desa.
Tempat : Aula kecamatan puskesma arut utara
Tanggal : 26 September 2018
Waktu : 08.00 – 13.00 WIB
Jumlah peserta : 72 orang undangan yang terdiri dari Dinas
kekabupaten kotawaringin barat, polsek, koramil,
KUA, PPLKB, PKK, Lurah Desa, petugas kesehatan
desa, Kader Desa, Disdikpora, Distanak, dan staf
Puskesmas Arut Utara.

B. PELAKSANAAN KERJASAMA LINTAS SEKTOR


I. MASUKAN
1) Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan baik itu cakupan SPM
Puskesmas maupun MDG’s harus didukung oleh semua lapisan
masyarakat. Apabila program pemerintah tidak didukung oleh semua
lintas sektor terkait tidak akan berjalan secara optimal. Karena dengan
Rapat Koordinasi Lintas Sektor ini kita bisa menyamakan misi dan misi
dalam pembangunan kesehatan di Kecamatan Arut Utara. Harapannya
agar Puskesmas Arut Utara mendapat dukungan dari semua lintas sektor
terkait untuk bekerja sama mewujudkan masyarakat sehat di Kecamatan
Arut Utara.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat juga berkomitmen
untuk memberikan dukungan yang maksimal terhadap program kesehatan
di Kecamatan Arut Utara, supaya tidak terjadi diskriminatif pelayanan
kesehatan di Kecamatan Arut Utara yang artinya semua masyarakat di

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 3


desa harus mendapatkan hak yang sama dengan masyarakat yang ada di
kota dalam pelayanan kesehatan.

2) Kebijakan Kecamatan Arut Utara


Kecamatan Arut Utara berkomitmen untuk meningkatkan dukungan
terhadap pembangunan Kesehatan di Kecamatan Arut Utara,
melaluipeningkatan koordinasi dan kerjasama dari berbagai sektoryang
terkait. Karena hanya dengan masyarakat yang sehat maka Kecamatan
bisa maju. Untuk itu ditetapkan kebijakan untuk pemanfaatan 10 % dana
ADD Desa untuk dimanfaatkan dalam pembangunan Kesehatan di
wilayah masing – masing desa.
Kecamatan juga menekankan untuk meningkatkan kerja sama dan
koordinasi antara desa dan tenaga kesehatan di desa dan diharapkan desa
harus melindungi semua tenaga kesehatan yang ada diwilayahnya.
Kecamatan juga berkomitmen untuk menggalakkan Kecamatan Arut
Utara yang bebas jamban disungai. Hal ini sejalan dengan program yang
ada di puskesmas Arut Utara yaitu bebas buang air besar sembarangan.

3) Situasi dan Masalah Kesehatan di wilayah Puskesmas Arut


Utarabualan Januari – Oktober tahun 2015
a) Program KIA.
 Cakupan Kunjungan K4 Bumil
TARGET 79 %PENCAPAIANPUSKESMAS 92,8 %
350

300

250

200

150

100

50

0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 217 56 27 10 8 318
PENCAPAIAN 142 76 34 26 17 295

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 4


 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
TARGET 67 %PENCAPAIANPUSKESMAS 56,3 %
70
60
50
40
30
20
10
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 44 11 5 2 2 64
PENCAPAIAN 29 2 2 2 1 36

 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


TARGET 75 %PENCAPAIANPUSKESMAS 63 %
350
300
250
200
150
100
50
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 207 53 26 9 8 303
PENCAPAIAN 124 46 8 6 7 191
KUNJ. K4 202 52 25 9 7 295

 Cakupan Pelayanan Nifas


TARGET 75 %PENCAPAIANPUSKESMAS 62 %
350
300
250
200
150
100
50
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 207 53 26 9 8 303
PENCAPAIAN 123 46 7 5 7 188

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 5


 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani
TARGET 67 %PENCAPAIANPUSKESMAS 14 %
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 29 8 4 1 1 43
PENCAPAIAN 2 0 2 0 2 6

 Cakupan Kunjungan Bayi


TARGET 75 %PENCAPAIANPUSKESMAS 79,9 %
350
300
250
200
150
100
50
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 198 51 25 9 7 289
PENCAPAIAN 128 78 12 9 4 231

 Cakupan Pelayanan Anak Balita


TARGET 75 %PENCAPAIANPUSKESMAS 172,4 %
3000

2500

2000

1500

1000

500

0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 958 247 119 42 35 1401
PENCAPAIAN 1050 758 192 216 200 2416

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 6


b) Program GIZI.
 Cakupan Pemberian MP-ASI
TARGET 83 %PENCAPAIANPUSKESMAS 15,6 %
35
30
25
20
15
10
5
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 22 6 3 1 1 32
PENCAPAIAN 4 0 0 0 1 5

 Cakupan Balita Gizi Buruk


Tidak ditemukan balita Gizi Buruk, tapi ditemukan balita
BGM

6
5
4
3
2
1
0
PKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 0 0 0 0 0 0
PENCAPAIAN 4 0 0 0 1 5

c) Program KB.
 Cakupan Peserta KB Aktif
TARGET 58 %PENCAPAIANPUSKESMAS 64,9 %
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 1684 435 209 74 62 2464
PENCAPAIAN 1028 147 104 134 186 1599

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 7


d) Program P2M.
 Penemuan Penderita Diare.
TARGET 83 %PENCAPAIANPUSKESMAS 28,3 %
400
350
300
250
200
150
100
50
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 234 61 29 10 9 343
PENCAPAIAN 71 14 2 2 8 97

 Penemuan Pasien Baru TB BTA (+) Positif.


TARGET 79 %PENCAPAIANPUSKESMAS 23,5 %
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 12 3 1 1 0 17
PENCAPAIAN 3 0 0 0 1 4

 Penderita DBD yang ditangani


TARGET 100 %PENCAPAIANPUSKESMAS 100 %
30
25
20
15
10
5
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 25 0 0 0 0 25
PENCAPAIAN 25 0 0 0 0 25

 Penemuan Penderita pneumonia balita dan penderita


AFP < 15 tahun.
Tidak ditemukan penderita

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 8


e) Program Imunisasi.
 Cakupan Desa UCI.
TARGET 58 %PENCAPAIANPUSKESMAS 27 %
300
250
200
150
100
50
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 193 50 24 8 7 282
PENCAPAIAN 56 13 2 4 1 76

f) Penjaringan Siswa SD dan setingkat.


TARGET 83 %PENCAPAIANPUSKESMAS 131,1 %
350
300
250
200
150
100
50
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 172 44 21 8 6 251
PENCAPAIAN 192 30 7 84 16 329

g) Cakupan Pelayanan Dasar pasien Masyarakat Miskin.


TARGET 100 %PENCAPAIANPUSKESMAS 20,9 %
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
PANGKUT N. MUA S. RAMI GANDIS KERABU PKM
SASARAN 2406 621 299 105 89 3520
PENCAPAIAN 481 30 223 0 0 734

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 9


Alternatif pemecahan masalah tiap program yang dilaksanakan
Puskesmas :
 Penyuluhan tentang tanda – tanda resiko tinggi pada kehamilan.
 Kunjungan rumah dalam rangka pendampingan P4K, pelayanan
nifas, pelayanan neonatus.
 Rutin melaksanakan sweeping Bumil, Bayi, Balita DO
Posyandu.
 Penyuluhan dan advokasi tentang kesling dan PHBS.
 Penyuluhan, advokasi dan konsultasi tentang masalah Gizi
(Gizi buruk, Gizi Kurang, BGM, BGT, MP – ASI)
 Surveilans penyakit menular melalui penyuluhan penyakit
menular dan pengamatan serta pelacakan berdasarkan informasi
dari masyarakat.

4) Diskusi

a) Koramil
Bulan Oktober pihak dari koramil mengadakan kegiatan KBS. Untuk
program KB di desa harap menginformasikan kepada pihak koramil
karena semua kegiatan yang ada didesa koramil harus mengetahui
dan apabila Puskesma Arut Utara menghadapi kesulitan maka pihak
koramil siap membantu karena koramil dan kapolsek berperan dalam
program KBS.
Koramil menegaskan juga apabila ada masyarakat tidak mau/
menolak dirujuk maka pihak koramil bersedia membantu untuk
melakukan pendekatan atau membujuk masyarakat agar bersedia
untuk dilakukan pengobatan selanjutnya di RS.

Tanggapan :
o Terima kasih atas kerja sama yang baik dan semoga bisa
ditingkatkan lagi selanjutnya.
o Diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan
pelayanan kesehatan karena alasan biaya.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 10


b) Disdikpora Kecamatan
Disdikpora mengeluhkan beberapa hal yang masih menjadi masalah
yang dihadapi, diantaranya:
o Masih banyak sekolah yang belum menerapkan PHBS.
o Kondisi anak-anak kita/siswa yang minim pengetahuan
tentang merokok dan narkoba, sehingga membuat mereka
menjadi perokok dan terlibat penyalahgunaan obat.
Harapan dari Disdikpora yaitu :
o Adanya penyuluhan kesehatan di sekolah tentang narkoba dan
bahaya merokok.
o Pembinaan dokter kecil harus diaktifkan lagi.

Tangggapan:
o Program UKS bukan merupakan tanggung jawab Puskesmas
saja melainkan DISDIKPORA juga berperan aktif dalam
pembinaan melalui kebijakan pembentukan UKS.
o PKM dan Disdikpora diharapkan ditingkatkan kerja samanya
dalam pembinaan UKS dan penyuluhan di Sekolah.
o Diharapkan pembinaan dokter kecil setiap sekolah juga
diwajibkan.
o Sekolah juga harus menerapkan pola PHBS, contohnya tempat
cuci tangan dan WC yang bersih.
o Puskesmas arut Utara sudah mulai program UKS tapi masih
dalam proses dan masih terbatas kepada sekolah tertentu.

c) Dinas Pertanian dan Peternakan Kecamatan


Program/ kegiatan yang sudah dan sedang dilaksanakanDistanak
antara lain:
o Penyuluhan tentang gigitan anjing Rabies.
o Vaksinasi rabies anjing.
o Pemeriksaan hewan ternak.
o Kegiatan penyuluhan pembukaan lahan tanpa bakar untuk
mengurangi dampak Kabut Asap.
o Kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan untuk TOGA.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 11


Tanggapan :
o Perlunya penyuluhan dalam upaya peningkatan persediaan
pangan dan pemanfaatan pekarangan dalam rangka
meningkatkan gizi dan pendapatan keluarga.
o Peningkatan cakupan vaksinasi rabies dan pemberian label
bagi hewan yang telah divaksinasi untuk mencegah
berkembangnya kasus rabies.

d) PKK
PKK menyampaikan:
o Agar petugas kesehatan juga hadir memberikan penyuluhan ke
PKK.
o Adanya kekurangan bahan-bahan / alat-alat di posyandu.

Tanggapan :
o Posyandu bukan saja tanggung jawab Puskesmas,tetapi milik
seluruh masyarakat, dari dan untuk masyarakat. Oleh karena
itu masyarakat harus berperan aktif di
posyandu.Sehinggadiharapkan walaupun tidak ada tenaga
kesehatan di posyandu, posyandu jangan sampai ditutup.
o Sarana dan prasarana posyandu yang kurang mohon dari desa
untuk ikut membantu disamping akan diusulkan ke Dinas
Kesehatan.

e) Kepala desa Gandis:


Masalah :
o Gandis adalah desa siaga yang belum mempunyai mobil
Ambulan desa, maka mengusulkan untuk pembelian mobil
Ambulan desa dari dana bantuan desa siagasekitar 50 juta dari
pemerintah propinsi Kalteng. Namun sampai saat ini uang
tersebut belum kabar beritanya kepada kepengurusan yang
baru.
o Untuk kegiatan posbindu di desa gandis belum aktif
dikarenakan terkendala dengan dana, sarana dan prasarana.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 12


Tanggapan:
o Memang ada dana tersebut untuk desa siaga Gandis ,tetapi
pihak puskesmas tidak tahu karena koordinasinya antara
Dinkes Kabupaten dan kepala desa Gandis. Sedangkan
menurut Dinkes Kabupaten dana tersebut sudah diserahkan
kepada kepala desa sehingga mohon kepada kepala desa yang
baru untuk menanyakan kepada mantan kades dan petugas
kesehatan yang lama.
o Diharapkan bidan desa jangan menunggu dari puskesmas atau
dari dinas tetapi harus aktif untuk bergerak sendiri. Harus
berkonsultasi dengan desa dan kalau bisa diatasi didesa tidak
usah menunggu dari puskesmas atau dinas kesehatan.
o Honor kader dapat dianggarkan dari dana ADD desa. Dan
diharapkan kepada desa dapat menganggarkan untuk
pembiayaan pelatihan kesehatan kader-kader kesehatan di
desa.

f) Kepala Desa Sukarami


Masalah:
o Belum ada tenaga kesehatan untuk pustu yang ada.
o Posyandu didesa mendapat bantuan dan binaan dari
perusahaan ASTRA.
o Pustu mau dipakai untuk tempat tinggal bila tidak ada petugas
kesehatan yang menempati.
Tanggapan :
o Akan diusulkan untuk penempatan tenaga kesehatan di pustu
desa Sukarami untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang
selama ini dilakukan oleh Bidan di Poskesdes desa Sukarami.
o Terima kasih atas bantuan perusahaan ASTRA dalam
pembinaan Posyandu di desa Sukarami.
o Bangunan Pustu tidak boleh ditempati untuk rumah pribadi,
karena akan mengganggu pemenuhan pelayanan kesehatan
kesehatan untuk masyarakat di desa Sukarami.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 13


g) Kepala Desa Kerabu
Masalah :
o Posyandu berjalan dengan rutin dan baik tiap bulan.
o Mengusulkan pembentukan Kelas Ibu hamil di desa Kerabu.
o Posbindu sudah dilaksanakan, namun penduduk tidak mau
ikut.

Tanggapan :
o Akan dikoordinasikan dengan petugas kesehatan di desa
Kerabu untuk membentuk Kelas Ibu Hamil.
o Meminta koordinasi dengan Kepala Desa untuk melakukan
pendekatan dan advokasi agar kegiatan Posbindu Lansia dapat
berjalan lagi.

h) Kader Posyandu Sukarami


o Posyandu sudah berjalan dengan baik dan rutin.

i) Kader Posyandu Nangamua


o Lansia sudah berjalan aktif dan kunjungan rumah aktif.

j) KaderPosyandu Gandis
o Posyandu sudah baik dan rutin dilaksanakan tiap bulan.

k) Kader Posyandu Kutilang 1 Pangkut


Masalah :
o Fasilitas posyandu belum lengkap, seperti WC, Meja dll.
o Bangunan posyandu perlu perbaikan.
o Ibu-ibu yang balitanya BGM malas datang ke posyandu.

Tanggapan :
o Akan diusulkan untuk perbaikan posyandu pembangunan
fasilitas posyandu kepada Kepala Kelurahan Pangkut.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 14


o Melakukan sweeping bersama petugas kesehatan kepada balita
yang tidak datang ke posyandu, khususnya balita yang BGM
dan Gizi Buruk.

l) Kader Posyandu Kader Kutilang 2 Pangkut


Masalah :
o Penimbangan, pelayanan Gizi dan Imunisasi sudah berjalan
dengan baik dan rutin dilaksanakan.
o Tidak ada balita BGM yang ditemukan.
o Kendalanya bangunan posyandu tidak layak pakai.

Tanggapan :
o Akan diusulkan untuk perbaikan posyandu kepada Kepala
Kelurahan Pangkut.

m) Kader Posyandu Kerabu


Masalah :
o Posyandusudah berjalan dengan baik.
o Inginmembentuk kelas ibu hamil tetapi fasilitas terbatas/
belum ada.

Tanggapan :
o Puskesmas akanmembantu advokasi kepada Kepala Desa
Kerabuuntuk fasilitas kelas ibu hamil, tetapi diharapkan
masyarakat juga berperan aktif.

n) Polibun Perusahaan ASTRA ( PT. SINP-PBNA )


Masalah :
o BGM balita diwilayah pangkut dan sekitarnya sudah kami beri
bantuan berupa gizi / nutrisi tambahan.
o Harapannya tidak hanya dokter kecil, bumil, imunisasi
perusahaan Astra menginginkan karyawan juga mendapatkan
penyuluhan.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 15


o Belum ada tindak lanjut lapangan tentang TB, BGM dan
Laporan mingguan penyakit ( STP ) tidak difolow up
Puskesmas.
o Beberapa bulan yang lalu ada kekuranganvaksin imunisasi.

Tanggapan :
o Puskesmas berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan
perusahaan ASTRA kepada masyarakat khususnya kepada
balita yang BGM.
o Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu program
Puskesmas bagian dari usaha Promosi Kesehatan, Puskesmas
akan membuat jadwal penyuluhan kesehatan di perusahaan.
Untuk kegiatan tersebut diharapkan pihak perusahaan dapat
memfasilitasinya.
o Kerjasama di bidang P2M memang perlu ditingkatkan, karena
selama ini memang perusahaan belum pernah mengirimkan
laporan bulanan penyakit dan laporan bulanan yang lainnya ke
Puskesmas. Hal tersebut membuat Puskesmas bingung untuk
menentukan arah kebijakan pembangunan kesehatan di
perusahaan, sehingga perlunya kesepakan tentang kerjasama
yang lebih intensif dengan pihak perusahaan ASTRA.
o Pengadaan imunisasi oleh Dinkes Propinsi yang di
distribusikan ke Dinkes Kabupaten selanjutnya di kirim ke
Puskesmas, sehingga bila terjadi kekosongan vaksin
Puskesmas tidak bisa berbuat banyak tergantung dari stok
vaksin Dinkes Propinsi dan Dinkes Kabupaten. Dan saat ini
terjadi keterlambatan stok Vaksin di Dinkes Kabupaten.

o) Polibun Perusahaan BJAP 1 :


o Apabila ada kekurangan baik dalam bentuk apapun kami akan
membantu, contoh ambulan, mesin fogging, tenaga foging dan
kami juga mengaharapkan usulan dari masyarakat untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 16


p) Polibun Perusahaan BJAP 2 :
o Apabila masyarakat butuh bantuan, BJAP 2 siap
untukmembantu.
o Posyandu BJAP 2 saat ini bekerjasama dengan Puskesmas
Rantau Pulut dan sampai saat ini berjalan dengan baik.

Masalah :
o Untuk pemberian Vit. A diwilayah BJAP 2bekerjasama
dengan Puskesmas Semanggang dan masih banyak sasaran
yang belum mendapatkan Vit A. Untuk itu harapannya agar
Puskesmas Arut Utara dapatmemberikanVit. A untuk sasaran
yang belum dapat Vit. A di BJAP 2.

Tanggapan :
o Puskesmas berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan
perusahaan BJAP 1 dan BJAP 2 kepada masyarakat .
o Pemberian Vit. A kepada balita berdasarkan sasaran balita
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Arut Utara, namun
apabila memang masih ada stok Vit. A di Puskesmas, maka
akan diusahakan untuk didistribusikan ke Perusahaan BJAP 2.

q) PT Ensbury Kalteng Minning :


Masalah :
o Belum ada kerjasama untuk pemeriksaan kesehatan karyawan
dengan Puskesmas Arut Utara.

Tanggapan :
o Memang belum ada kerjasama dengan perusahaan EKM,
Karena memang belum ada peran aktif perusahaan untuk
menjalin kerjasama tersebut. Walaupun demikian Puskesmas
Arut Utara tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada
karyawan PT. EKM baik itu Rawat Inap dan Rawat Jalan.
o Puskesmas mengharapkan PT. EKM dapat mengirimkan data
kesehatan ke Puskesmas Arut Utara.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 17


II. PROSES
1. Inventarisasi Kegiatan Lintas Sektor Terkait dalam Tiga bulan Terakhir.

Semua sektor menginventarisasi kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan,


yang telahdilaksanakan dalam tiga bulan sebelumnya (Juli, Agustus,
September2015) :

NO SEKTOR KEGIATAN
1 Camat  Advokasi untuk menciptakan Kecamatan
Arut Utara yang bebas BAB sembarangan/
bebas jamban di sungai.
 Membuat kebijakan untuk pengalokasian 10
% dana ADD desa untuk pembangunan
kesehatan.
2 Koramil  Mengadakan kegiatan KBS.
 Membantu advokasi untuk kesulitan rujukan,
dan membantu kegiatan PSM
3 Disdikpora Tidak ada kegiatan sebelumnya
4 Distanak  Penyuluhan tentang rabies
 Melakukan vaksinasi rabies
 Pemeriksaan hewan ternak ( kurban )
 Mendorong mansyarakat untuk pemanfaatan
pekarangan dengan TOGA
5 PKK  Melakukan pembinaan posyandu.
6 Kepala  Penyediaan mobil Ambulan Desa untuk
Desa memudahkan akses memperoleh pelayanan
kesehatan.
7 Kader  Melaksanakan Kegiatan Posyandu tiap bulan.
8 Perusahaan  Membantu transportasi rujukan masyarakat
desa ke Puskesmas.
 Melakukan pembinaan Posyandu desa
binaan.
 Memberikan bantuan PMT bagi balita BGM.
 Membantu kegiatan PSN/ Fogging.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 18


2. Peran dan Kegiatan Lintas Sektor dalam Mendukung Pembangunan Bidang
Kesehatan.

NO SEKTOR KEGIATAN
1 Camat  Koordinator,motivator,danpromotor
dalam mewujudkan pembangunanwilayah
kecamatan.
 Penanggungjawab pelaksanaan
pembangunansecara menyeluruh di
wilayah kecamatan,khususnya dibidang
kesehatan (KIA, KB, Gizi,Imunisasi,
pencegahan Penyakit Menular,PHBS).
2 TP – PKK  Motivator dan promotor dalam
mewujudkankesejahteraan keluarga (KIA,
KB, Gizi,Imunisasi, Pencegahan Penyakit
Menular,PHBS).
 Memberikan motivasi dan menggerakkan
kaderdalam pelaksanaan posyandu dan
penyuluhankepada masyarakat.
 Membina ibu- ibu, bayi, dan balita melalui
 Kunjunganrumah lewat kelompok dasa
wisma.
 Memberikan penyuluhan dan motivasi
sertamenggerakkan ibu-ibu untuk ikut
berusahadalam meningkatkan
pendapatan.
3 Korlap KB  Motivator dan promotor untuk
meningkatkankesejahteraan masyarakat
melalui program KS,BKB, BKR, dan Lansia,
kaitannya dengan KIAdan KB.
 Pembinaan kader posyandu, program
Posyandu,dan BKB.
 Pengawasan dan penilaian
pelaksanaanposyandudan BKB.
 Upaya Pengentasan kemiskinan.
 Penyediaan sarana dan alat KB.
4 Distanak  Motivator dan Promotor untuk
meningkatkan danmempertahankan
kecukupan persediaan panganMasyarakat,
kaitannya dengan gizi dan TOGA.
 Penyuluhan dalam upaya peningkatan
persediaanpangan.
 Penyuluhan tentang pemanfaatan
pekarangandalam rangka meningkatkan
gizi dan pendapatankeluarga.
 Pengembangan Toga
 Motivator dan promotor dalam
Puskesmas Arut Utara 2018 Page 19
mengupayakankesejahteraan Masyarakat
melalui peningkatanpendapatan dan gizi
masyarakat melalui usaha –usaha
peternakan, kaitannya dengan
programgizi, Pencegahan penyakit
menular yangbersumber dari binatang.
 Penyuluhan dalam usaha Ternak dan
usaha-usahapencegahan penyakit
bersumber pada hewan.
 Vaksinasi Hewan / Ternak dan
pengendalianpopulasi.
 Motivator dan promotor dalam
5 Disdikpora rangkameningkatkan kecerdasan masyakat
melaluipendidikan sehingga terwujud fisik
yg sehat,kaitannya dengan PHBS
 Merencanakan dan melaksanakan
kegiatanpendidikan intra/ekstra kurikuler
denganmenyertakan materi kesehatan.
 Motivator, Promotor dan Security.
6 POLSEK /  Berfungsi sebagai Pos Komando
KORAMIL untukmeningkatkan perhatian,
kepercayaan dan minatmasyarakat untuk
berperanserta dalampembangunan bidang
kesehatan.
 Memberikan motivasi, menggerakkan
danmemberikan rasa aman kepada
masyarakatdalam pelaksanaan kegiatan
pembangunanbidang kesehatan.
7 Kades /  Koordinator, Motivator dan Promotor,
Aparat Desa Fasilitator,penanggungjawab pelaksanaan
pembangunansecara menyeluruh di desa,
khususnya dibidang kesehatan (KIA, KB,
Gizi,Imunisasi, surveilans dan Pen Peny
Menular,PHBS, siaga bencana).
 Koordinasi, motivasi, menggerakkan
danmemfasilitasi kegiatan pembangunan
bidangkesehatan di desa.
8 Kader  Promotor keluarga dan individu
dalampelaksanaan pembangunan
khususnya bidangkesehatan.
 Pendataan, analisa data, informasi
data,penyuluhan di Posyandu, kunjungan
rumah, danevaluasi.
9 Perusahaan  Koordinator, Motivator dan Promotor,
Fasilitator,penanggungjawab pelaksanaan
pembangunankesehatan secara
menyeluruh di perusahaan.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 20


 Promotor dalam pembangunan kesehatan
di desa – desa sekitar perusahaan melalui
program CSR.

Masing –masing sektor nampaknya sudah melaksanakan kegiatan dengan


baik. Namun ada beberapa sector yang harus terus ditingkatkan sehingga apa
yang menjadi target pembangunan kesehatan di kecamatan bisa dicapai.

III. KELUARAN
1. Kesepakatan

Seluruh peserta Loka Karya Lintas Sektor sepakat untuk melaksanakan


kegiatansesuai perannya masing- masing yang telah disepakati bersama dan
berusaha untukmeningkatkan kinerja.

2. Peyusunan Rencana Kegiatan Lintas Sektor Terkait Bidang Kesehatan untuk


Tiga Bulanyang akan Datang. (Oktober, Nopember, Desember 2015)

No SEKTOR KEGIATAN TINDAKLANJUT


1. Camat  Menganggarkan 10% dari dana ADD desa
untuk kesehatan.
 Melakukan perencanakan, mpenggerakkan,
pengawasan, pengendalian, dan peningkatan
dalam kegiatan posyandu.
 Mencanangkan program bebas buang air
besar sembarangan/ bebas jamban di sungai.

2. PKK  Memotivasi kader dalam pelaksanaan


posyandu.
3. KADER
 Melakukan penyuluhan dan memotivasi ibu-
ibu untuk datang ke posyandu.
 Melakukan sweeping bumil, bayi dan balita
yang tidak datang ke posyandu.
 Mengikuti pelatihan kader posyandu

4. DISDIKPORA
 Melakukan Penyuluhan tentang kesehatan (
Kecamatan merokok dan Narkoba)
 Melakukan Pembinaan doker kecil dan UKS

5. Koramil/  Siap membantu untuk kegiatan puskesmas


Polsek seperti pemberantasan sarang nyamuk,

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 21


rujukan, kejadian KLB.
 Siap jika dibutuhkan untuk pendekatan
kepada masyarakat
6. Distanak
 Melayani vaksinasi Rabies.
 Pemeriksaan hewan ternak.
 Kegiatan penyuluhan lahan tanpa bakar.
 Kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan
untuk TOGA.
7. Kepala Desa
 Menganggarkan 10 % dana ADD desa untuk
kesehatan.
 Pengadaan kebutuhan sarana dan prasarana
Posyandu.
8. Perusahaan
 Mengirimkan data kesehatan yang diperlukan
Puskesmas.
 Meningkatkan kerjasama dengan Puskesmas.
3.

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 22


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pertemuan lintas sektor yang sudah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:

1. Telah dicapai suatu kesepakatan baru yang akan dijadikan pedoman kerja untuk
lebih meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Pencapaian hasil kegiatan beberapa program ada yang belum memenuhi target.
3. Masih sedikit lintas sektor yang melaksanakan kegiatan dibidang kesehatan
dikarenakan masih beranggapan bahwa kegiatan tersebut tanggung jawab dari
Puskesmas.
4. Sektor-sektor terkait belum melaksanakan peran serta masing-masing terbukti
belum banyak kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan di bidang kesehatan.
5. Kesepakatan penganggaran 10% dana ADD desa untuk kegiatan di bidang
Kesehatan.

B. Saran
1. Kepada semua sektor terkait diharapkan dapat melaksanakan perannya
sesuaikesepakatan demi kepentingan masyarakat.
2. Semua sektor agar lebih aktif memotifasi masyarakat dan berperan aktif dalam
kegiatan bidang kesehatan terutama yang berbasis UKBM.
3. Perlunya peningkatan kesadaran tentang tanggung jawab bersama dalam
pembangunan kesehatan di Kecamatan.
4. Pemegang program terkait dapat lebih meningkatkan pencapaian hasil kegiatan
program masing-masing sesuai target yang telah ditentukan (SPM).

Puskesmas Arut Utara 2018 Page 23

Anda mungkin juga menyukai