Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH ACEH

DINAS PENDIDIKAN
KELOMPOK KERJA GURU (KKG)
SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) ACEH
Jalan : Sekolah No. 6, Ateuk Pahlawan, Kec Baiturrahman Banda Aceh Kode Pos 23249 Telp/hp 082160502677,
email : kkgslbaceh2017@gmail.com

B. Aceh, 15 Februari 2018

Nomor : 05/KKG SLB Aceh/II/2018 Kepada


Lamp. : 1 (satu) eks. Yth. Ketua/Pengurus KKG SLB Aceh
Hal : Edaran Hasil Raker di-
Tempat

Dengan hormat,

Teriring salam dan doa semoga Bpk/Ibu senantiasa dalam keadaan sehat walafiat,
sukses dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Amin

Sehubungan telah kami keluarkan surat resmi hasil Raker tanggal 8 Pebruari 2018,
Kami merasa perlu untuk membuat edaran ini sebagai dasar Bpk/Ibu Ketua dan
pengurus, mensosialisasikan hasil Raker tersebut. Penjelasan hasil Raker terlampir .

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.


LAMPIRAN

PENJELASAN POINT-POINT HASIL RAKER:

POINT 1:
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 20
ayat (b) mengamanatkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru
berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Pernyataan undang-undang di atas pada intinya mempersyaratkan guru untuk memiliki: (i)
kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV; (ii) kompetensi sebagai agen pembelajaran
yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; dan (iii) sertifikat
pendidik. Undang-undang ini diharapkan memberikan suatu kesempatan yang tepat bagi
guru untuk meningkatkan profesionalismenya secara berkelanjutan melalui pelatihan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, dan kegiatan profesional lainnya. Kegiatan tersebut sangat
dimungkinkan dilaksanakan di Kelompok Kerja Guru (KKG), atau di Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP), mengingat wadah ini dijadikan sebagai tempat melakukan
pertemuan bagi guru kelas atau guru mata pelajaran sejenis.
Untuk meningkatkan profesionalismenya secara berkelanjutan, yang kita kenal
dengan Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB), terutama pada kompetensi
pengembangan diri (meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kinerja) guru yang
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme di tingkat KKG/MGMP.
PKB dilakukan melalui dua cara yaitu: (I) KKG, MGMP, MGBK; yang dimaksud di sini
adalah kegiatan yang dilakukan oleh kelompok kerja guru dengan struktur program kegiatan
terdiri dari program umum, program inti/pokok, dan program penunjang dengan uraian
sebagai berikut.
1. Program umum adalah program yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada
guru tentang kebijakan-kebijakan pendidikan di tingkat daerah sampai pusat, seperti
kebijakan terkait dengan pengembangan profesionalisme guru.
2. Program inti adalah program-program utama yang ditujukan untuk meningkatkan
kualitas kompetensi dan profesionalisme guru. Program inti dapat dikelompokkan ke
dalam program rutin dan program pengembangan.
1) Program rutin terdiri dari:
a) Diskusi permasalahan pembelajaran.
b) Penyusunan dan pengembangan silabus, program semester, dan rencana
program pembelajaran.
c) Analisis kurikulum
d) Penyusunan laporan hasil belajar siswa.
e) Pendalaman materi.
f) Pelatihan terkait dengan penguasaan materi yang mendukung tugas mengajar.
g) Pembahasan materi dan pemantapan menghadapi Ujian Nasional dan Ujian
Sekolah
2) Program pengembangan dapat dipilih sekurang-kurangnya lima dari kegiatan-
kegiatan berikut.
a) Penelitian, diantaranya Penelitian Tindakan Kelas/Studi Kasus.
b) Penulisan Karya Ilmiah.
c) Seminar, lokakarya, kolokium (paparan hasil penelitian), dan diskusi panel.
d) Pendidikan dan pelatihan berjenjang (diklat berjenjang).
e) Penerbitan jurnal dan buletin KKG atau MGMP.
f) Penyusunan dan pengembangan website KKG atau MGMP.
g) Kompetisi kinerja guru.
h) Pendampingan pelaksanaan tugas guru oleh pembimbing/tutor/ instruktur/
fasilitator di KKG atau MGMP.
i) Lesson study (suatu pengkajian praktik pembelajaran yang memiliki tiga
komponen yaitu plan, do, see yang dalam pelaksanaannya harus terjadi
kolaborasi antara pakar, guru pelaksana, dan guru mitra).
j) Profesional Learning Community (komunitas belajar profesional)
k) TIPD (Teachers International Profesional Development)
l) Global Gateaway
m) Program lain yang sesuai dengan kebutuhan setempat.

3) Program penunjang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan


peserta KKG atau MGMP dengan materi-materi yang bersifat penunjang seperti
bahasa asing, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dll.

Cara ke (2): Melalui Komunitas yang dikenal KKG SIM PKB; terkait SIM PKB dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pada Tahun 2017 program lanjutan Guru Pembelajar tidak lagi disebut sebagai GP
Moda Daring, melainkan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Dengan
adanya perubahan nama program tentunya pihak Kemdikbud mengusahakan adanya
penyempurnaan terhadap segala kekurangan dari program Guru Pembelajar yang
lama. Lalu Apa Bedanya antara Guru Pembelajar 2016 dengan PKB 2017.
Berdasarkan penjelasan dari materi penyegaran Instruktur Nasional Bahasa
Indonesia SMK Program PKB Tahun 2017, setidaknya ada 12 perbedaan antara
Guru Pembelajar Tahun 2016 dengan PKB Tahun 2017. 12 Perbedaan Guru
Pembelajar 2016 dengan PKB 2017 (1) Mekanisme pelaksanaan Program PKB
2017 berbasis kelompok kerja (KKG/MGMP/MKKS), ((2) Pokja teregister danam
SIM PKB. Guru yang belum masuk Pokja tidak bisa mengikuti PKB, (3) Pokja
berbasis rayon dibentuk oleh UPT bagi daerah yang guru jumlahnya sedikit,
(4)Penentuan peserta pada moda tertentu tidak lagi berdasarkan jumlah Kelompok
Kompetensi (KK) yang merah pada peta/raport kompetensi guru, (5) yang
digunakan adalah modul yang sudah direvisi, terintegrasi Penguatan Pendidikan
Karakter dan Pengembangan Penilaian, (6) Moda Daring dilaksanakan selama 4
minggu untuk 1 Kelompok Kompetensi, (7) Persiapan pembekalan Nara Sumber dan
Instruktur Nasional baru (jika diperlukan) menggunakan pola 100 jam pelajaran,
(8)Persiapan/penyegaran NS dan IN lama menggunakan pola 60 JP \, (9) Wajib
mengikuti tes awal bagi guru yang belum megikuti UKG 2015, (10) Persentase nilai
proses dan tes akhir pada nilai akhir untuk semua moda dan semua mapel sama,
tidak dibedakan antara mapel kejuruan dan non kejuruan, tidak dibedakan antara
moda tatap muka dan moda daring, (11) Peserta yang mendapatkan nilai akhir >70
akan mendapatkan sertifikat, jika kurang dari 70 tidak mendapat, (12) Sertifikat
dicetak dan didistribusikan oleh P4TK/LP3TK KPTK, tidak lagi diunduh oleh
peserta dari SIM Guru Pembelajar.
(http://www.panduandapodik.id/2017/06/inilah-perbedaan-guru-pembelajar-
2016.html)

3. APA ITU S IM PKB?


SIM PKB adalah Sistem Informasi Manajemen yang digunakan pada Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. SIM PKB merupakan alat penghasil informasi
untuk mengelola data dan sebagai pusat pengaturan layanan bagi Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan.
7.MENGAPA GUR U HARUS M ELAKUKAN VERIFIKAS I DAN
VALIDASI SEKOLAH INDUK DAN MAPEL DI SIM PKB?

Semua guru diwajibkan untuk melakukan verifikasi dan validasi Sakolah Induk dan Mata
Pelajaran di SIM PKB. Hal ini dilakukan untuk memastikkan tidak terjadinya
ketidaksesuaian/salah jenjang/mapel pada saat melakukan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan. (Buku saku Guru tentang SIM PKB)

POINT 2:

Terkait pengukuhan akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan DISDIK Aceh,
pelaksanana pengukuhan dilakukan dengan biaya mandiri. Adapun rincian perkiraan
kebutuhan biaya untuk terlaksananya kegiatan tersebut sebagai berikut:

Harga satuan Jumlah


No Uraian Volume
( Rp) (Rp)
1. Spanduk ( 4 m) 150.000 1 buah 150.000
2. Kue Kotak 10.000 100 kotak 1.000.00
3. Buah 25.000 5 piring 125.000
4. Agua Sedang 48.000 1 Kotak 48.000
5. Tissue 10.000 2 buah 20.000
5. Mengaji 100.00 LS 100.000
6. Biaya kebersihan 200.000 LS 200.000
Total 1.643.000
Terbilang : Satu juta enam ratus empat puluh tiga ribu rupiah
Catt : Kebutuhan disesuaikan dengan kondisi
Adapun sumber pendanaan diharapkan berasal dari sumbangan pengurus dengan rincian
sebagai berikut ini:

Sumbangan/ Jumlah Uang


No Uraian Jumlah orang
Orang ( Rp) (Rp)
1. Pengurus inti 100.000 5 orang 500.000
2. Ketua Ketunaan/Mapel 50.000 15 orang 750.000
3. Sekretaris, dan bendahara 25.000 32 orang 800.000
Ketunaaan/Mapel
4 Sumbangan sukarela dari - - -
anggota
Total 2.050.000
Terbiang : Dua Juta Lima Puluh Ribu Rupiah

POINT 3:
Mengacu kepada 1) SK Kepala Dinas Pendidikan Aceh, khusunya pada point kelima
(Memutuskan): segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan Kepala Dinas
Pendidikan Aceh ini dibebankan kepada anggaran: a. Iuran anggota, b. Bantuan atau subsidi
dari Kemendikbud, c. Bantuan APBN dan APBA, dan, d. Donator dan sumbangan yang tidak
mengikat. 2) Serta mengacu kepada Buku Rambu-Rambu KKG, MGMP Buku Kerja I; hal.
24 dikatakan bahwa:
“Pembiayaan kegiatan KKG atau MGMP mencakup sumber dana, penggunaan, dan
pertanggungjawaban. Sumber dana kegiatan KKG atau MGMP dapat berasal dari:
1. Iuran Anggota,
2. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),
3. Komite Sekolah/Dewan Pendidikan,
4. Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota,
5. Kementerian Pendidikan Nasional,
6. Hasil Kerjasama,
7. Masyarakat,
8. Sponsor yang tidak mengikat dan sah,
9. Block Grant

Untuk menjalankan program KKG SLB Aceh, yang sesuai dengan program kerja tahun 2017-
2019 maka disepakati memungut iuran kepada semua anggotanya, di mana penggunaan iuran
tersebut digunakan untuk program kegiatan terdiri dari program umum, program inti/pokok,
dan program penunjang, yang telah dijabarkan sebelumnya. Penggunaan dana tersebut secara
rinci belum bisa diuraikan saat ini, dikarenakan program kerja yang belum selesai dari
masing-masing Ketunaan dan Mapel. Penyaluran dana seperti bagan berikut ini:
Iuaran Anggota Bendahara Bendahara Membiayai kegiatan di
Kab/Kota 20% Pengurus Inti provinsi
Kab/Kota
(Provinsi)
80%

Membiayai kegiatan di
kab/Kota

POINT 4:

Dengan mempertimbangkan keadaan demografi atau wilayah yang berjauhan dari sekretaiat KKG
SLB Aceh, maka perlu kiranya membentuk WILKER (Wilayah Kerja), agar program yang telah
dirancanakan dapat berjalan maksimal. Pembagian WILKER yang terdiri dari 12 wilayah, akan
melaksanakan program kegiatan sesuai dengan jadwal.

Anda mungkin juga menyukai