MODUL 05
2017
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-
Modul 5 Hidrolika Sungai
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
pengembangan Modul Hidrolika Sungai sebagai materi inti/substansi dalam
Pelatihan Perencanaan Teknik Sungai. Modul ini disusun untuk memenuhi
kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang sumber daya
air.
Modul hidrolika sungai ini disusun dalam 3 (tiga) bagian yang terbagi atas
pendahuluan, materi pokok, dan penutup. Penyusunan modul yang sistematis
diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami dan
menerapkan Hidrolika Sungai. Penekanan orientasi pembelajaran pada modul ini
lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka
dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan
yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi
peningkatan kompetensi ASN di bidang SDA.
DAFTAR ISI
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii
Modul 5 Hidrolika Sungai
DAFTAR GAMBAR
Deskripsi
Modul hidrolika sungai ini terdiri dari 6 (enam) materi pokok. Materi pokok pertama
membahas parameter fisik sungai. Materi pokok kedua membahas bilangan non
dimensional. Materi pokok ketiga membahas hukum 2: kontinuitas, kekekalan
energy dan momentum. Materi pokok keempat membahas jenis-jenis aliran. Materi
pokok kelima membahas perhitungan elevasi muka air. Materi pokok keenam
membahas saluran tampang ganda.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.
Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk memahami dan
menerapkan hidrolika sungai. Setiap materi pokok dilengkapi dengan latihan yang
menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta pelatihan setelah mempelajari materi
pada materi pokok.
Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menyimak
dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat memahami dan
menerapkan dengan baik materi yang merupakan materi inti/substansi dari
Pelatihan Perencanaan Teknik Sungai. Untuk menambah wawasan, peserta
diharapkan dapat membaca terlebih dahulu materi yang berkaitan dengan hidrolika
sungai dari sumber lainnya.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Pengajar/Widyaiswara/Fasilitator, adanya
kesempatan diskusi, tanya jawab dan peragaan.
Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat Bantu/Media
pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/projector, Laptop, white board dengan spidol dan
penghapusnya, bahan tayang, serta modul dan/atau bahan ajar.
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran, peserta diharapkan mampu
memahami dan menerapkan mengenai materi hidrolika sungai.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sungai adalah sebuah system alur alam yang secara menerus menyesuaikan
dirinya terhadap perubahan lingkungan sekitarnya dalam bentuk aksi dan reaksi.
Penyesuaian terhadap perubahan lingkungan sekitar ini bisa berjalan pelan tak
terlihat dan berjangka panjang atau bisa juga berjalan sangat cepat mendadak.
Dampak dari perubahan yang terjadi di sungai tidak hanya terjadi local tapi bisa jauh
ke hulu dan ke hilir. Penyesuaian atas aksi terhadap sungai dapat berdampak
perubahan tampang melintang, kemiringan memanjang, sinusitas, bentuk palung,
kecepatan air, nilai kekasaran tebing dan dasar sungai dalam tampang memanjang
tergantung jenis dan intensitas dampak. Setelah terjadi dampak itu sungai akan
memulihkan dirinya ke kondisi keseimbangan yang dapat berlangsung cepat dalam
beberapa minggu atau dapat juga berlangsung lama dalam beberapa puluh tahun.
Karena letaknya paling rendah dalam landsekap bumi, sungai menerima semua
pengaruh kegiatan di daratan, utamanya yang terbawa oleh aliran air. Sehingga
benarlah ungkapan ‘the health of our water is the principal measure of how we live
on the land (Luna Leopold 1915-2006).
B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membekali peserta pelatihan dengan pengetahuan mengenai
hidrolika sungai, yang disajikan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi,
tanya jawab dan peragaan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran, peserta diharapkan
mampu memahami dan menerapkan materi hidrolika sungai.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta diharapkan mampu:
a. Menjelaskan dan menerapkan parameter fisik sungai,
E. Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
mata pelatihan “Hidrolika Sungai” ini adalah 10 (sepuluh) jam pelajaran (JP) atau
sekitar 450 menit.
MATERI POKOK 1
PARAMETER FISIK SUNGAI
Di sungai hal ini sangat tergantung dari geometri palung sungai dan aliran ini dapat
terjadi hanya pada ruas sungai yang lurus dengan tampang yang relative beraturan.
Pada sungai yang bermeander penampang ini terjadi di lokasi ‘crossing’ (tempat
berubahnya arah meander).
Di tempat yang relative lurus dan beraturan ini terjadi aliran dengan kedalaman
normal. Di tempat yang lurus ini (kira-kira panjangnya 20 x lebar sungai) hubungan
antara elevasi muka air dan debit Q adalah unik, artinya untuk satu nilai elevasi
hanya terdapat satu nilai debit. Tempat yang bersifat unik ini dapat dipakai sebagai
titik awal perhitungan elevasi muka air.
1.3 Latihan
Terangkan secara singkat dan jelas pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan alasan pentingnya mengukur parameter fisik sungai!
2. Sebutkan dan jelaskan tiga parameter fisik palung sungai!
3. Jelaskan pengertian dari kedalaman normal!
1.4 Rangkuman
Terdapat beberapa parameter fisik palung sungai yang digunakan dalam hitungan
hidrolika. Penting untuk mengukur parameter fisik tersebut secara periodik dan teliti
untuk memahami perubahan yang terjadi di sungai.
Adapun parameter fisik tersebut adalah lebar puncak adalah lebar permukaan air
tegak lurus arah aliran, perimeter basah p adalah panjang keliling dasar dan tebing
sungai mengikuti tampang melintang tegak lurus aliran, luas tampang basah adalah
luas tampang melintang yang dibatasi oleh keliling dasar sungai dan muka air,
tampang melintang (cross-section) adalah tampang sungai tegak lurus arah aliran,
thalweg adalah garis yang menghubungkan titik terrendah palung sungai,
kedalaman aliran (flow depth) yaitu jarak antara dasar sungai dan muka air,
kedalaman diukur dari dasar palung terdalam (thalweg), kedalaman normal adalah
kedalaman aliran pada saluran uniform dengan aliran steady flow. Pada kondisi ini
muka air sejajar dengan kemiringan dasar saluran dan juga kemiringan energinya,
kemiringan dasar memanjang adalah kemiringan rata-rata thalweg pada ruas
sungai tertentu.
Kedalaman normal adalah aliran yang terjadi di saluran dengan tampang beraturan
sehingga kemiringan muka air sama dengan kemiringan dasar saluran. Dalam
aliran ini arah aliran saling sejajar sempurna tidak ada turbulensi dan arus balik
(eddies).
MATERI POKOK 2
BILANGAN NON DIMENSIONAL
Fr = V / √ (g.d)
dengan :
v = kecepatan aliran (m/det)
g = gravitasi (9.8 m/det2)
d = kedalaman aliran (m)
Jika Fr < 1 gaya gravitasi lebih dominan dan alirannya adalah subkritik.
Jika Fr > 1 gaya inertia lebih dominan dan alirannya adalah superkritik.
Angka Foude digunakan untuk menentukan jenis aliran. Untuk aliran subkritik
kondisi pembatas (boundary condition) ada di hilir sementara untuk superkritik
kondisi pembatasnya ada di hulu dan pada saat Fr = 1 jenis alirannya adalah kritik.
Inersia adalah hasil perkalian antara kecepatan dan radius hidrolik dibagi dengan
kekentalan kinematik.
Jika Re > 2000 aliran turbulent, jika Re < 500 aliran laminar dan jika terletak antara
500 – 2000 aliran transisi.
Angka Reynold digunakan dalam analisis angkutan sedimen. Dalam hal ini
kecepatan menjadi kecepatan gesek (shear velocity) dan radius hidrolik menjadi
diameter butiran dasar pembentuk alur.
2.3 Latihan
Terangkan secara singkat dan jelas pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan kegunaan angka Froude dan angka Reynold!
2. Jika Fr < 1 alirannya subkritik, di mana letak kondisi pembatasnya?
3. Jika Fr>1 alirannya superkritik, di mana letak kondisi pembatasnya?
2.4 Rangkuman
Bilangan Froude adalah angka nondimensional hubungan antara gaya inertia dan
gaya gravitasi pada aliran air. Dalam hidrolika panjang gelombang adalah sama
dengan kedalaman hidrolik. Angka Foude digunakan untuk menentukan jenis aliran.
Untuk aliran subkritik kondisi pembatas (boundary condition) ada di hilir sementara
untuk superkritik kondisi pembatasnya ada di hulu dan pada saat Fr = 1 jenis
alirannya adalah kritik.
Bilangan Reynold adalah angka nondimensional hubungan antara gaya inertia dan
gaya kekentalan digunakan untuk menentukan suatu aliran laminar atau turbulen.
Angka Reynold digunakan dalam analisis angkutan sedimen. Dalam hal ini
kecepatan menjadi kecepatan gesek (shear velocity) dan radius hidrolik menjadi
diameter butiran dasar pembentuk alur.
MATERI POKOK 3
HUKUM 2: KONTINUITAS, KEKEKALAN ENERGI DAN MOMENTUM
1.1 Kontinuitas
Saluran terbuka mempunyai permukaan yang terbuka terhadap atmosfer, padahal
air adalah suatu zat yang tak bisa dimampatkan. Jadi pasti ketika air mengalir
melalui sungai yang tampang melintangnya tidak beraturan aliran tersebut akan
mengalami perubahan kecepatan dan kedalaman menyesuaikan terhadap bentuk
geometri sungai. Jika tidak ada air yang masuk dan meninggalkan sungai, jumlah
air yang mengalir akan tetap sama dari tiap tampang melintang sungai. Karena air
tidak dapat dimampatkan maka hasil perkalian kecepatan aliran dan luas tampang
melintang akan tetap sama.
Q = V.A
dengan :
Q = debit aliran (m3/det)
A = luas tampang basah (m2)
V = kecepatan rata-rata (m/det)
1.2 Energi
Energi adalah kemampuan yang dimiliki sebuah sistem fisik untuk bergerak
melawan gaya. Energi adalah jumlah daya yang diperlukan untuk menggerakkan
sebuah massa sepanjang jarak tertentu, Daya = Gaya kali Jarak. Dalam system
tertutup energy total adalah konstan ini disebut hukum kekekalan energi.
Energi dalam air mengalir terdiri atas beberapa komponen sering disebut’head’ dan
digambarkan sebagai jarak vertical, yaitu :
1. Energi potensial atau ‘pressure head’ akibat massa dan gaya gravitasi bumi.
2. Energi kinetic yang berhubungan dengan pergerakan air dan disebut sebagai
‘velocity head’
1.4 Latihan
Terangkan secara singkat dan jelas pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang terjadi ketika air mengalir melalui sungai yang tampang melintangnya
tidak beraturan?
2. Apa yang dimaksud dengan energi? Dan sebutkan beberapa komponen energi
dalam air mengalir!
3. Apa yag dimaksud dengan head loss?
1.5 Rangkuman
Saluran terbuka mempunyai permukaan yang terbuka terhadap atmosfer, padahal
air adalah suatu zat yang tak bisa dimampatkan. Jadi pasti ketika air mengalir
melalui sungai yang tampang melintangnya tidak beraturan aliran tersebut akan
mengalami perubahan kecepatan dan kedalaman menyesuaikan terhadap bentuk
geometri sungai. Adapun rumus dari kontinuitas adalah:
Q = V.A
Energi adalah kemampuan yang dimiliki sebuah sistem fisik untuk bergerak
melawan gaya. Energi adalah jumlah daya yang diperlukan untuk menggerakkan
sebuah massa sepanjang jarak tertentu, Daya = Gaya kali Jarak. Dalam system
tertutup energy total adalah konstan ini disebut hokum kekekalan energi.
MATERI POKOK 4
JENIS-JENIS ALIRAN
4.1 Saluran Uniform dan Non Uniform, Aliran Steady dan Unsteady
Banyak parameter hidrolika dalam perencanaan didekati dengan anggapan kondisi
aliran normal yang didasarkan pada penyelesaian rumus Manning. Cara ini
sebenarnya hanya sesuai untuk kondisi aliran uniform yaitu ketika gaya gravitasi
ditahan oleh gaya gesek yang menganggap kedalaman rata-rata, kecepatan dan
luas tampang basah tetap sama sepanjang aliran. Hal ini dapat terjadi hanya pada
saluran prismatic yang lurus dan panjang atau saluran uniform ( dQ/dx = 0 dan
dy/dx = 0).
Dalam kenyataannya aliran sungai adalah non uniform (dQ/dx tidak = 0 dan dy/dx
tidak = 0) dan unsteady (debitnya berubah - dQ/dt dan dy/dt tidak = 0).
Periode ulang yang relative tinggi digunakan pada wilayah pengembangan ekonomi
yang lebih maju (perkotaan / metropolitan) sementara yang lebih kecil digunakan
untuk wilayah yang belum maju (pedesaan). Hal yang demikian mengingat kerugian
banjir yang ditimbulkan untuk wilayah perkotaan jauh lebih besar dibanding dengan
wilayah pedesaan, sehingga memerlukan tingkat keamananan yang lebih tinggi.
Pemilihan periode ulang banjir untuk alur dan prasarana yang akan dibangun
didasarkan pada analisis kelayakan ekonomi.
Untuk keperluan praktis restorasi sungai alluvial berikut ketentuan berikut ini dapat
dipertimbangkan :
a. Untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan muka air yang berlebihan misalnya
karena banyak bangunan untuk keperluan umum di dekat sempadan sungai,
debit rencana untuk restorasi sungai dibatasi untuk Q5th.
b. Banjir dengan periode ulang Q10th- Q25th digunakan untuk memperkirakan
gerusan yang terjadi pada tebing dan dasar sungai, agar dampak yg timbul
seminimal mungkin.
c. Banjir dengan periode ulang Q50th-Q100th digunakan untuk memperkirakan
batas dataran banjir, juga alur banjir (flood way) yang tidak menimbulkan
kenaikan muka air yang tinggi (< 1 feet) di dataran banjir.
Q = V.A
dengan :
Q = debit aliran (m3/det)
A = luas tampang basah (m2)
V = kecepatan rata-rata (m/det)
4.5 Latihan
1. Mengapa aliran air rendah direncanakan pada musim kemarau?
2. Apa kegunaan dari aliran pembentuk alur (channel-forming discharge)?
3. Bagaimana ketentuan untuk keperluan praktis restorasi sungai aluvial?
4.6 Rangkuman
Banyak parameter hidrolika dalam perencanaan didekati dengan anggapan kondisi
aliran normal yang didasarkan pada penyelesaian rumus manning. Cara ini
sebenarnya hanya sesuai untuk kondisi aliran uniform yaitu ketika gaya gravitasi
ditahan oleh gaya gesek yang menganggap kedalaman rata-rata, kecepatan dan
luas tampang basah tetap sama sepanjang aliran.
MATERI POKOK 5
PERHITUNGAN ELEVASI MUKA AIR
MATERI POKOK 6
SALURAN TAMPANG GANDA
Dimensi alur bagi debit dominant ini dapat ditentukan berdasarkan alur ruas
referensi, yaitu alur di ruas sungai yang sama atau sungai sejenis yang relatif stabil,
tidak menampakkan perubahan karena sedimentasi maupun gerusan.
Sungai sejenis artinya sungai yang berdekatan dan /atau yang memiliki kondisi
geologi, topografi dan vegetasi sempadan yang mirip.
Sementara alur bagi debit banjir (flood plain channel) diperlukan untuk melewatkan
debit banjir. Dengan pembagian tersebut dan meletakkan alur untuk sedimen di
dalam alur untuk banjir menjadikan alur semakin stabil.
Dengan membuat saluran banjir yang lebih lebar di atas saluran untuk sedimen
mengakibatkan gaya gerusan tebing mengecil karena dengan membuat alur lebar
kedalaman air di tebing sungai menjadi kecil dan potensi gerusan/erosi juga
mengecil. Alur menjadi lebih stabil tidak mudah terjadi gerusan tebing. Juga karena
pada musim kemarau tebing flood plain channel tidak tersentuh air menjadikan
tebing ini dapat diisi tetumbuhan penstabil tebing.
6.5 Latihan
1. Mengapa saluran tampang ganda lebih baik daripada saluran tampang
tunggal?
2. Apa keuntungan dari saluran tampang ganda?
3. Bagaimana dimensi saluran jenis tampang ganda ditentukan?
6.6 Rangkuman
Saluran tampang ganda lebih mendekati kondisi alami sehingga menunjukkan
kinerja ekologi yang lebih baik. Alur bagi debit pembentuk alur (debit dominan)
diperlukan untuk melewatkan sedimen. Yang paling menentukan bagi alur debit
dominan adalah lebar puncak alur. Selain itu dimensi saluran jenis tampang ganda
ditentukan oleh angka perbandingan lebar dasar saluran flood plain dibagi dengan
lebar puncak saluran debit dominan.
Terdapat beberapa keuntungan dari saluran tampang ganda yaitu dengan membuat
saluran lebih kecil ditengah menjadikan kedalaman air bertambah besar yang
PENUTUP
A. Simpulan
Di dalam modul ini peserta dapat mempelajari, mendalami dan memahami
mengapa materi hidrolika sungai sangat diperlukan dalam melakukan pengelolaan
sumber daya air dalam wilayah sungai. Peserta juga dapat memahami dan
menerapkan mengenai materi parameter fisik sungai, bilangan non dimensional,
hukum 2: kontinuitas, kekekalan energi dan momentum, jenis-jenis alira,
perhitungan elevasi muka air dan saluran tampang ganda.
Pada dasarnya terdapat beberapa parameter fisik palung sungai yang digunakan
dalam hitungan hidrolika. Selain itu penting untuk mengukur parameter fisik tersebut
secara periodic dan teliti untuk memahami perubahan yang terjadi di sungai.
Terdapat beberapa bilangan non dimensional yaitu bilangan froude yang digunakan
untuk menentukan jenis aliran, dan bilangan reynold yang digunakan dalam analisis
angkutan sedimen.
Terdapat jenis-jenis aliran yang terdiri dari aliran steady dan unsteady, aliran air
rendah, aliran pembentuk alur, dan aliran banjir. Saluran tampang ganda lebih
mendekati kondisi alami sehingga menunjukkan kinerja ekologi yang lebih baik. Alur
bagi debit pembentuk alur (debit dominan) diperlukan untuk melewatkan sedimen,
yang paling menentukan bagi alur debit dominan adalah lebar puncak alur.
Selain itu juga modul ini dapat memberikan gambaran yang jelas dalam
mengimplementasikan kegiatan di atas dalam modul ini juga disertakan ilustrasi
yang berupa gambar/ foto pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
B. Tindak Lanjut
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, peserta diharapkan dapat lebih memahami
detail tentang hidrolika sungai secara menyeluruh pada suatu daerah secara luas
serta ketentuan pendukung terkait lainnya, sehingga memiliki pemahaman
mengenai parameter fisik sungai, bilangan non dimensional, hukum 2: kontinuitas,
kekekalan energi dan momentum, jenis-jenis aliran, perhitungan elevasi muka iar
dan saluran tampang ganda dengan baik dan benar serta bisa menerapkan tentang
materi hidrolika sungai secara baik dan bijaksana demi kesinambungan
perencanaan teknik sungai secara berkelanjutan.
EVALUASI FORMATIF
A. Soal
Anda diminta untuk memilih salah satu jawaban yang benar dari petanyaan-
pertanyaan di bawah ini!
1. Penting untuk mengukur parameter fisik sungai secara periodic dan teliti
untuk…..
a. Memahami perubahan yang terjadi di sungai
b. Mengikuti tampang melintang tegak lurus aliran
c. Menghubungkan titik terendah palung sungai
d. Menentukan jenis aliran
e. Menentukan suatu aliran laminar atau turbulen
4. Aliran ini adalah aliran tunggal yang dapat dijadikan pengganti aliran alam yang
selalu berubah, pernyataan tersebut merupakan pengertian dari aliran ....
a. Aliran steady
b. Aliran uniform
c. Aliran pembentuk alur
d. Aliran air rendah
e. Aliran banjir
Diharapkan dengan materi yang ada pada modul ini, peserta dapat memahami dan
menerapkan hidrolika sungai. Proses berbagi dan diskusi dalam kelas dapat
menjadi pengayaan akan materi hidrolika sungai. Untuk memperdalam pemahaman
terkait materi hidrolika sungai, diperlukan pengamatan pada beberapa modul-modul
mata pelatihan terkait atau pada modul-modul yang pernah Anda dapatkan serta
melihat variasi-variasi modul-modul yang ada pada media internet. Sehingga
terbentuklah pemahaman yang utuh akan perencanaan teknik sungai.
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
KUNCI JAWABAN
Berikut ini merupakan kumpulan jawaban atau kata kunci dari setiap butir
pertanyaan yang terdapat di dalam modul. Kunci jawaban ini diberikan dengan
maksud agar peserta pelatihan dapat mengukur kemampuan diri sendiri.
Adapun kunci jawaban dari latihan setiap materi pokok, sebagai berikut:
2. Aliran pembentuk alur digunakan untuk analisis stable channel yaitu saluran
yang dalam waktu lama tidak menunjukkan perubahan dimensi yang berarti
(relative tetap).
3. Untuk keperluan praktis restorasi sungai alluvial berikut ketentuan berikut
ini dapat dipertimbangkan :
a. Untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan muka air yang berlebihan
misalnya karena banyak bangunan untuk keperluan umum di dekat
sempadan sungai, debit rencana untuk restorasi sungai dibatasi untuk
Q5th.
b. Banjir dengan periode ulang Q10th- Q25th digunakan untuk
memperkirakan gerusan yang terjadi pada tebing dan dasar sungai, agar
dampak yg timbul seminimal mungkin.
c. Banjir dengan periode ulang Q50th-Q100th digunakan untuk
memperkirakan batas dataran banjir, juga alur banjir (flood way) yang tidak
menimbulkan kenaikan muka air yang tinggi (< 1 feet) di dataran banjir.
channel tidak tersentuh air menjadikan tebing ini dapat diisi tetumbuhan
penstabil tebing.
3. Dimensi saluran jenis tampang ganda ditentukan oleh angka perbandingan
lebar dasar saluran flood plain dibagi dengan lebar puncak saluran debit
dominan.