(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan (dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 :Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Guru menyapa siswa dan memberi motivasi kepada siswa untuk mengkondisikan
suasana belajar yang menyenangkan lalu mengecek kehadiran siswa.
b. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu
dengan cara bertanya tentang pelajaran mengenai siklus motor 4 langkah dan 2
langkah.
c. Guru menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari
pada hari ini, yaitu mengenai Klasifikasi Motor Torak (Engine) berdasarkan
Susunan Silinder.
d. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu pengetahuan kemudian menjelaskan
teknik penilaian yang akan digunakan yaitu tes tertulis.
2. Kegiatan inti ( 30 menit)
Mengamati (7’)
- Siswa mengamati tayangan video animasi tentang bentuk-bentuk susunan mesin
multisilinder.
(sebelum penayangan video, siswa diarahkan untuk mencat pertanyaan maupun
informasi yang bisa didapat dari video)
Menanya (3‘)
- Setelah mengamati video, siswa diarahkan oleh guru untuk bertanya seputar
tayangan video bentuk-bentuk susunan mesin multisilinder. Dalam hal ini siswa
juga bisa bertanya pada saat penayangan video. Guru menuliskan pertanyaan-
pertanyaan siswa di papan tulis.
Mengomunikasikan (15’)
- Siswa bermusawarah untuk menentukan siswa atau kelompok yang maju untuk
mempresentasikan jawaban-jawaban dan laporan diskusi yang telah dibuat.
- Siswa yang ditunjuk kemudian maju dan memaparkan jawaban-jawaban dan
kesimpulan yang telah di buat, sementara guru bersama siswa mengevaluasi
jawaban siswa / kelompok penyaji serta masukan dari siswa yang lain dan
membuat kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan siswa sudah benar.
3. Penutup ( 10 menit)
a. Guru melakukan penilaian dengan teknik tes tertulis.
b. Guru bersama-sama dengan siswa membuat butir-butir kesimpulan terkait
Klasifikasi Motor Torak (Engine) berdasarkan Susunan Silinder.
c. Guru mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
d. Guru memberitahukan pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu menghitung
perbandingan kompresi motor.
e. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.
G. Penilaian
1. Teknik penilaian pengetahuan : tes tertulis ( uraian)
2. Instrumen Penilaian dan pedoman penskoran (terlampir)
Mengetahui ….
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
… Johannes Pardosi, S. Pd
NIP…. NIP.-
Lampiran
Mesin multisilinder merupakan mesin dengan lebih dari satu silinder untuk
menghasilkan tenaga. Untuk menaikkan tenaga mesin dibutuhkan volume silinder
yang besar, tetapi tidak memungkinkan hanya dengan menggunakan satu silinder. Untuk
itu, mesin bertenaga besar pada umumnya dirancang lebih dari satu silinder
(multisilinder). Jumlah silinder biasanya genap antara 2 sampai 13. Untuk mesin di
bawah 1000 cc biasanya bersilinder 2 atau 4, sedangkan dari 1000 cc sampai 2000 cc
besilinder 4 atau 6 dan di atas 2000 cc bersilinder 6 atau 8 silinder.
Bentuk susunan silinder bermacam-macam dan selalu mengalami perkembangan.
Secara umum bentuk susunan bertujuan untuk beberapa hal seperti :
1. Menaikkan tenaga mesin. Untuk menaikkan tenaga mesin dibutuhkan volume
silinder yang besar, tetapi tidak memungkinkan hanya dengan satu silinder.
2. Mengurangi bobot / berat mesin. Apabila mesin dirancang dengan satu silinder
namun dibutuhkan volume yang lebih besar, maka ukuran diameter silindernya
perlu ditambah. Penambahan ukuran diameter silinder tentu akan menaikkan
volume mesin dan tenaga mesin, namun dibutuhkan komponen yang lebih kuat.
3. Menghasilkan putaran (rpm) yang lebih tinggi. Dengan penambahan jumlah
silinder pada mesin, memungkinkan untuk pengurangan panjang langkah.
Sehingga dengan pengurangan panjang langkah akan diperoleh putaran yang
lebih tinggi.
4. Mengurangi getaran.
5. Menambah kemampuan kompresi mesin. Jika mesin dibuat lebih dari satu
silinder, maka ukuran silinder semakin kecil juga dan menaikkan rasio kompresi
tanpa mengakibatkan overheat pada mesin.
Model susunan mesin multi silinder dibedakan menjadi beberapa macam
diantaranya, model L-Twin Engine, V-Twin Engine, V-4 Engine, Boxer Engine dan
Inline Engine.
1. L-Twin Engine
Bentuk motor degan susunan model L-Twin terlihat seperti pada gambar. Susunan
silinder dibuat vertikal dan horijontal menyeruapai huruf L. Mesin dengan bentuk
susunan silinder tipe L-Twin diproduksi salah satu pabrikan motor asal italia
“Ducati”.
Kelebihan mesin L-Twin Engine :
a. Suara mesin yang berkarakter
b. Tenaga besar
Kelemahan Mesin L-Twin Engine :
a. Biaya maintenance amat tinggi
b. Torsi terlalu liar
c. Getaran terasa di semua putaran
d. Amat mudah overheat
e. Di kecepatan rendah, motor terasa tersendat sendat
f. Posisi mesin amat memakan ruangan pada frame motor
Gambar 1. L-Twin Engine
2. V- Engine
Mesin multisilinder dengan bentuk V-Engine berbentuk huruf “V” pabrikan motor
yang terkenal dan menjadikan ciri khasnya ialah Harley Davidson,motor asal
Amerika ini meyematkan engine ”V” twin pada line up produknya. Selain V-Twin
engine ada juga jenis V4-Engine. Susunan dan bentuknya sama namun, V4-Engine
memiliki 4 silinder dengan.
Gambar 2. V- Engine
Kelebihan Mesin ” V” Twin
a. suara mesin yang khas
b. getaran mesin menjadi identitas motor tersebut
c. Torsi berlimpah + bobot berat menjadi terkontrol
d. maintenance murah
Kekurangan Mesin ” V” Twin
a. sangat panas
b. getaran ada di setiap putaran
c. center of gravity diatas
3. Boxer Engine
Mesin Boxer atau biasa juga di kenal dengan sebutan mesin Flat umumnya di pasang
secara Transversal pada chasis mobil atau motor. Tidak banyak mobil yang
mengunakan mesin jenis ini, Subaru yang paling terkenal dengan mesin Boxer.
Selain Subaru ada juga Porche yang menggunakan tipe mesin flat untuk mobil
buatannya. Mesin boxer pada motor dapat ditemukan pada beberapa produk buatan
BMW seperti BMW1200GS. Pada sepeda motor, mesin flat juga terpasang secara
transversal, karena secara konfigurasi memang hanya satu posisi ini saja layout yang
paling mungkin digunakan.
Kelebihan mesin Boxer
a. Mesin yang paling stabil (karena memiliki titik berat paling rendah)
b. Dapat mengakomodasi 2, 4, 6 silinder
c. Memiliki keseimbangan yang baik
d. Getaran dan noise yang dihasilkan oleh mesin sangat minim.
Kekurangan mesin Boxer
a. Kurang cocok untuk mesin diesel
b. Cukup merepotkan ketika maintenance
c. Membutuhkan tempat yang luas
C. KUNCI JAWABAN
1.
a. L-Twin Engine
Bentuk motor degan susunan model L-Twin terlihat seperti pada gambar.
Susunan silinder dibuat vertikal dan horijontal menyeruapai huruf L
b. V- Engine
Mesin multisilinder dengan bentuk V-Engine berbentuk huruf “V”.
c. Boxer Engine
Mesin Boxer atau biasa juga di kenal dengan sebutan mesin Flat umumnya di
pasang secara Transversal pada chasis mobil atau motor
d. Inline Engine
Mesin inline atau biasa juga disebut dengan mesin segaris sangat umum
digunakan pada kendaraan produksi masal. Dari mulai kendaraan roda empat
hingga roda dua. Mesin inline pada mobil dapat di temukan terpasang secara
longitudinal maupun transversal.