DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 9 :
Nama : Muhammad Hary Wahyudi (5171230006)
Muhammad Ridho Afandi (5171230007)
Mansyur Safril Harahap ( 5173230008)
Dosen Pengampu : Amirhud Dalimunthe, S.T., M.Kom
Kelas : TEKNIK ELEKTRO A
Mata Kuliah : Probabilitas Dan Statistika
Fakultas Teknik
Prodi Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan
2018
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………..
Daftar Isi ………………………………………………………………………………
BAB I
Pembahasan :…………………………………………………………………………..
DEFINISI PENGUJIAN HIPOTESIS SATU SAMPEL…………………………….
TUJUAN PENGUJIAN HIPOTESIS…………………………………………………
PENGUJIAN HIPOTESIS…………………………………………………………….
Pengujian dengan ujung tunggal dan ujung ganda (One-Tailed and Two-Tailed
Test of Significance)…………………………………………………………………………………………..
BAB II PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................................
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana.
Penulisan makalah ini digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Probabilitas dan Statistik. Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa terima kasih
kepada:
Penulis
BAB I
PEMBAHASAN
Pengujian hipotesis satu sampel untuk menguji perbedaan rata-rata sampel (observasi)
dengan rata-rata yang diharapkan (populasi).
Pada pengujian satu sampel dengan sumsi populasi berdidtribusi normal dan data paling
tidak berkala interval maka digunakan uji t, tetapi seringkali data yang digunakan untuk
menguji perbedaan rata-rata sampel dengan rata rata yang diharapkan tidak berdistribusi
normal dan skala yang digunakan bukan skala interval atau rasio, hanya berskala nominal
atau ordinal, sehingga analisis yang digunakan harus menggunakan uji statistik non-
parametrik.
Tujuan Pengujian Hipotesis Satu Sampel dan Pedoman Memilih Teknik Statistik Non
Parametrik Pengujian Hipotesis Satu Sampel
a. Uji Binomial
Uji binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua
kelompok kelas, datanya berbentuk nominal dan ukuran sampelnya kecil (kurang atau
sama dengan 25).
b. Test Binomial
Jika dalam suatu populasi dengan jumlah N, terdapat I klas berkategori x, maka kategori
yang lain N-x. probabilitas memperoleh x objek dalam satu kategori dan N-x dalam kategori
Hipotesis Kosong (H0) merupakan pernyataan dugaan mengenai parameter populasi yang
akan diuji kebenarannya. H0 diuji lewat data sampel yang membuktikan bila pernyataan
tersebut salah atau tidak. Jika salah maka, H0 dianggap ditolak, jika tidak salah,
maka H0 dianggap gagal ditolak.
H0 berupa dugaan dan tidak menunjukkan nilai yang sesungguhnya. Sehingga, jika H0 gagal
ditolak, bukan berarti H0 tersebut benar. Untuk membuktikan jika H0 benar, harus
dilakukan survei dan tes terhadap seluruh objek populasi, di mana hal ini tidak
feasibel. Proses ini bisa dianalogikan seperti proses persidangan di atas.
Hipotesa Alternatif (H1) merupakan pernyataan yang diterima dan dianggap benar,
jika H0 terbukti bersalah / ditolak.
Pengujian dilakukan dengan mencari nilai Z / t dari statistik sampel yang didapat. Untuk σ
diketahui, pengujian menggunakan distribusi Z. Untuk σ tidak diketahui, pengujian
menggunakan distirbusi t.
Persamaan yang digunakan adalah:
Pengujian hipotesis dapat dilakukan juga terhadap parameter populasi berupa proporsi,
dengan syarat asumsi distribusi binomial terpenuhi. Persamaan untuk pengujian berupa
proporsi adalah:
5. Mengambil keputusan
Pengujian dengan ujung tunggal dan ujung ganda (One-Tailed and Two-Tailed
Test of Significance)
Pengujian dengan ujung tunggal digunakan, saat menguji hipotesis, dengan statistik sampel
yang akan diuji lebih besar atau lebih kecil dari nilai dugaan. Pengujian ini memiliki daerah
penolakan satu ujung, antara ujung kiri atau kanan. H0 dituliskan dengan simbol ≤ atau ≥.
Sementara pengujian dengan ujung ganda digunakan, saat menguji hipotesis, dengan
statistik sampel yang akan diuji setara dengan satu titik / nilai dugaan. Pengujian ini
memiliki derah penolakan dua ujung, baik ujung kiri dan kanan. H0dituliskan dengan
simbol =. Pada pengujian ujung ganda, tingkat signifikansi terbagi dua, setengah untuk
masing-masing ujung.
Alternatif lain dalam pengujian hipotesis
Pendekatan pengujian hipotesis serupa dengan pendekatan rentang keyakinan. Pada
pengujian hipotesis, nilai statistik diubah menjadi nilai Z. Kemudian nilai tersebut
dibandingkan dengan nilai kritis (menurut tingkat signifikansi yang digunakan). Sementara
pada pendekatan rentang keyakinan, rentang nilai ditentukan terlebih dahulu untuk tiap
nilai kritis. Setelah itu ditentukan apakah nilai statistik tercakup dalam rentang nilai
tersebut atau tidak.
Pendekatan lain untuk menguji hipotesis adalah dengan menghitung p-value. p-
value merupakan probabilitas memperoleh nilai sampel lebih besar atau sama dengan nilai
diamati. Pengujian dilakukan dengan membandingkan p-value dengan tingkat signifikansi.
Jika p-valuelebih kecil, maka H0 ditolak.
p-value memberikan gambaran seberapa kuat keputusan yang telah diambil. Semakin
kecil p-value mengindikasi kemungkinan H0 untuk benar semakin kecil.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/97896012/Pengujian-Hipotesis-Deskriptif-satu-sampel
wawasanedukasi.blogspot.com/2015/04/pengujian-hipotesis-deskriftif-satu.html
https://nifalgusti.wordpress.com/.../statistika-non-parametrik-pengujian-hipotesis-satu
https://econsydia.wordpress.com/statistika.../chapter-9-pengujian-hipotesis-satu-sampel
slideplayer.info/slide/1938543