Anda di halaman 1dari 20

Rangkaian dan Persamaan Diferensial

Orde 2
Pengantar Analisis Rangkaian
Tujuan Pembelajaran
 Mengenal rangkaian orde 2 dengan RLC
 Mengenal persamaan diferensial orde 2 dan solusi
umumnya
Rangkaian dan Persamaan Diferensial Orde Dua
 Rangkaian orde dua adalah rangkaian yang karakteristik
persamaan arus dan tegangannya mengikuti persamaan
diferensial orde dua.
 Bentuk umum persamaan orde dua adalah sbb.:

d 2 y (t ) dy (t )
2
 k1  k2 y (t )  x(t )
dt dt
dengan y (t ) fungsi yang menyatakan besaran dalam rangkaian
x(t ) fungsi yang menyatakan sinyal input
Persamaan Diferensial Orde Dua
 Persamaan orde 2 dengan bentuk
d 2 y (t ) dy (t )
2
 k1  k2 y (t )  x(t )
dt dt
merupakan persamaan nonhomogen.
Bentuk persamaan homogennya adalah
d 2 y (t ) dy (t )
2
 k1  k2 y (t )  0
dt dt
Persamaan diferensial homogen inilah yang memberi
karakteristik pada solusi persamaannya.
Bentuk umum solusi persamaan ini akan mengikuti bentuk
eksponensial karena bentuk tetap dengan derivatifnya.
Persamaan Diferensial Orde Dua Homogen
 Misalkan solusi persamaan diferensial adalah y(t )  Aest
 Persamaan diferensial homogen menjadi
d 2 Ae st dAe st
2
 k1  k 2 Ae st
0
dt dt
s 2

 sk1  k2 Aest  0
s 2  k1s  k2  0
 Akar persamaan

 k1  k1  4k 2
2

s1, 2 
2
Persamaan Diferensial Orde Dua Homogen
Akar persamaan diferensial homogen telah

 k1  k1  4k 2
2

s1, 2 
2

 Ada 3 (tiga) kemungkinan nilai akar 2

◦ s dua nilai riil berbeda saat k12  4k 2  0

◦ s dua nilai riil sama saat k12  4k 2  0

◦ s dua nilai kompleks yang saling konyugasi saat


k1  4k 2  0
2
Persamaan Diferensial Orde Dua Homogen
 Saat s dua nilai riil berbeda s1 dan s2 , solusi umum
disebut overdamped:
y(t )  Aes1t  Be s2t
 Saat s dua nilai kompleks saling konyugasi s1, 2    jo ,
solusi umum disebut underdamped:
y (t )  et  A cosot   B sin ot 
 Saat s dua nilai riil yang sama s1  s2  s , solusi umum
disebut critically damped:
y(t )   At  B e st
 Ada dua konstanta A dan B yang harus ditentukan sehingga
diperlukan juga dua syarat batas (boundary condition)
Persamaan Diferensial Orde Dua Homogen
 Secara alamiah nilai riil pada s akan selalu negatif.
 Untuk menentukan A dan B diperlukan syarat batas.
y (0) dy (0)
dt
 Syarat batas dikenakan pada solusi bentuk umum
◦ Saat dua akar riil berbeda
y(t )  Aes1t  Be s2t sehingga y (0)  A  B

dy (t ) d
 Ae s1t  Be s2t  s1 Ae s1t  s2 Be s2t
dt dt

sehingga dy (0)  s1 A  s2 B
dt
Persamaan Diferensial Orde Dua Homogen
◦ Saat dua akar riil sama
y(t )   At  B e st sehingga y ( 0)  B

  At  B e st   A  sA  B e st
dy (t ) d
dt dt
sehingga dy (0)  1  s A  B
dt
◦ Saat dua akar kompleks
y (t )  et  A cosot   B sin ot  sehingga y (0)  A

 e  A cosot   B sin ot   et  A  Bo  cosot   B  Ao sin ot 


dy (t ) d t
dt dt

dy (0)
sehingga  A  Bo
dt
Contoh 0842.01
Carilah solusi untuk persamaan diferensial homogen berikut
d 2 y (t ) dy (t )
4 2
5  y (t )  0
dt dt
bila diketahui y(0)=3 dan y’(0)=1
Jawab
2
d
Persamaan diferensial: 4 y2(t )  5 dy (t )  y (t )  0
dt dt

Bila y(t )  Aest maka 4 5


2
 1  0
s s
sehingga s 2  5s  4  0
dan diperoleh dua akar riil: s1  1det dan s2  4 det
Contoh 0842.01
Dengan adanya 2 akar riil -1 dan -4 maka solusi umumnya
berbentuk:
y(t )  Aet  Be 4t
Diketahui y(0)=3 maka y (0)  A  B  3
Diketahui juga y’(0)=3 maka
dy (t ) d
 Aet  Be  4t   Ae t  4 Be  4t
dt dt
dy (0)
sehingga   A  4 B  1 atau A  1 4 B
dt
1 4
Dari A  B  3 dan A  1 4 B diperoleh A  4 dan B  
3 3
1 t 4  4 t
Solusi persamaan diferensial: y (t )  4 e  Be
3 3
Contoh 0842.02
Carilah solusi untuk persamaan diferensial homogen berikut
d 2v(t ) dv(t ) 1
2
  v(t )  0
dt dt 4
bila diketahui v(0)=2 dan v’(0)=5
Jawab
2
d
Persamaan diferensial: v(2t )  dv(t )  1 v(t )  0
dt dt 4

Bila y(t )  Aest maka 1 1 1


2
  0
s s 4
sehingga s 2  4s  4  0
dan diperoleh dua akar riil sama s1, 2  2 det
Contoh 0842.01
Dengan adanya 2 akar riil sama -2, solusi berbentuk:
v(t )   At  B e 2t
Diketahui y(0)=3 maka v(0)  B  2
Diketahui juga v’(0)=5 maka

 1  s A  B  1  2A  2  5
dy (0)
dt
sehingga diperoleh A  3 dan B  2

Solusi persamaan diferensial: v(t )  2  3t e 2t


Contoh 0842.03
Carilah solusi untuk persamaan diferensial homogen berikut
d 2i(t ) di(t )
6 2
4  i(t )  0
dt dt
bila diketahui i(0)=3 dan i’(0)=3
Jawab
2
d
Persamaan diferensial: 6 i(2t )  4 di(t )  i(t )  0
dt dt

Bila y(t )  Aest maka 6  4  1  0 atau s 2  2s  4  0


s2 s
dan diperoleh dua akar kompleks s1, 2  2  j 2 3

dimana   2 dan o  2 3
Contoh 0842.01
Dengan adanya 2 akar kompleks maka solusi umumnya
berbentuk:
   
i (t )  e  2t A cos 2 3t  B sin 2 3t 
Diketahui i(0)=3 maka y ( 0)  A  3
Diketahui juga i’(0)=3 maka
di(0)
 A  Bo  3  2 3B  3
dt

sehingga B   1 3
2
Solusi persamaan diferensial:
 2t 

i (t )  e  3 cos 2 3t  
1

3 sin 2 3t  
 2 
Solusi Persamaan Non Homogen
 Bila y1 (t ) adalah solusi untuk persamaan diferensial homogen
dan y2 (t ) adalah solusi tertentu untuk persamaan diferensial
nonhomgen maka kombinasi y(t )  y1 (t )  y2 (t ) juga
merupakan solusi persamaan diferensial nonhomogen

d 2 y (t ) dy (t )
 Persamaan Nonhomogen 2
 k1  k2 y (t )  x(t )
dt dt
atau y' 'k1 y'k2 y  x
gunakan y(t )  y1 (t )  y2 (t )
maka y1 ' 'k1 y1 'k2 y1  y2 ' 'k1 y2 'k2 y2  x
=0 y1 solusi persamaan homogen
y2 ' 'k1 y2 'k2 y2  x
Solusi Persamaan Non Homogen
 Untuk menentukan y2 (t ) solusi persamaan diferensial
nonhomogen tertentu gunakan persamaan yang
menyerupai x(t ) dengan konstanta bentuk umum.
Misalnya untuk x(t )  5t pilih y2 (t )  At  B

 Masukkan bentuk solusi ke persamaan diferensial dan


selesaikan untuk konstantanya
Contoh 0842.4
Carilah solusi untuk persamaan diferensial homogen berikut
d 2i(t ) di(t )
6 2
4  i(t )  2t
dt dt
bila diketahui i(0)=3 dan i’(0)=3
Jawab
Persamaan diferensial homogennya adalah
d 2i(t ) di(t )
6 2
4  i(t )  0
dt dt
Solusi persamaan diferensial homogen ini sudah diperoleh
pada Contoh 0842.3 sbb.:

i1 (t )  e  2t 
 3 
cos 2 3
t 
1
3 
sin 2 3t

 2 
Contoh 0842.4
Mencari solusi tertentu persamaan diferensial nonhomogen
d 2i(t ) di(t )
6 2
4  i(t )  2t
dt dt
Pilih i2 (t )  At  B dan masukkan ke persamaan di atas
d 2 ( At  B) d ( At  B)
6 2
4  ( At  B)  2t
dt dt
0  4 A  At  B  2t

sehingga didapat At  2t dan  4 A  B  0


dan diperoleh A  2 , B  8 dan i2 (t )  2t  8
Contoh 0842.4
Solusi persamaan diferensial homogen
 2t 

i1 (t )  e  3 cos 2 3t 1
 
3 sin 2 3t  
 2 
Solusi tertentu persamaan diferensial nonhomogen
i2 (t )  2t  8

Dengan demikian solusi persamaan diferensial nonhomogen


adalah

 
i (t )  e  2t  3 cos 2 3t 
1
 

3 sin 2 3t   2t  8
 2 

Anda mungkin juga menyukai