Anda di halaman 1dari 1

08E01516 ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) meliputi infeksi akut saluran pernafasan bagian atas

dan saluran pernafasan bagian bawah. ISPA adalah infeksi saluran pernafasan yang dapat berlangsung
sampai 14 hari. Berdasarkan data WHO tahun 2005, kematian balita yang disebabkan oleh ISPA sebesar
19 % yang merupakan urutan kedua penyebab kematian balita, sedangkan yang menyebabkan kematian
bayi, infeksi berat yang sudah termasuk ISPA di dalamnya sebesar 26 %. Dari hasil Surkesnas tahun 2001
ISPA merupakan peringkat kedua yaitu 38,7 % sedangkan pada anak balita menduduki peringkat
pertama yaitu 42,2 %. Di Kota Medan, ISPA merupakan penyakit utama pada bayi dan balita. Untuk
mencegah peningkatan jumlah penderita ISPA pada bayi < 1 tahun dan balita 1-4 tahun akibat ISPA,
perlu dibuat suatu perencanaan. Perencanaan dibuat setelah mengetahui terelbih dahulu kondisi yang
akan datang. Untuk mengetahui hal tersebuut perlu dilakukan peramalan. Peramalan (forecasting)
merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kejadian di waktu yang akan datang.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan penderita ISPA dan ISPA berdasarkan
klasifikasinya (Pneumonia, Pneumonia Berat, dan Bukan Pneumonia) pada bayi < 1 tahun dan balita 1-4
tahun dan hasil ramalannya pada tahun 2007-2011. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode
analisis data berkala (Time Series). Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data berkala dengan trend (ramalan jangka panjang) jika terdapat hubungan linier yang
signifikan antara waktu dengan jumlah penderita ISPA dan ISPA berdasarkan klasifikasinya. Metode
analisis data berkala dengan double exponential smoothing (ramalan jangka pendek) digunakan jika
tidak terdapat hubungan linier yang signifikan antara waktu dan jumlah penderita ISPA dan ISPA
berdasarkan klasifikasinya. Berdasarkan hasil peramalan, pada umumnya terjadi peningkatan jumlah
penderita, kecuali penderita ISPA pada bayi < 1 tahun dan penderita bukan pneumonia pada bayi < 1
tahun terjadi penurunan jumlah penderita. Dari hasil penelitian ini, diharapkan Dinas Kesehatan Kota
Medan dapat menjadikan hasil peramalan ini sebagai bahan masukan dalam peningkatan pelayanan
kesehatan, memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang ISPA dan cara mencegahnya serta
memberikan informasi tentang perawatan anak yang menglami sakit ISPA. Dr. Ir. Erna Mutira, M.Kes; dr.
Yusniwarti Yusad, M.Si,

Anda mungkin juga menyukai