I.

EVALUASI MULTIAKSIAL :
 Aksis I
 Berdasarkan alloanamnesa dan autoanamnesa didapatkan adanya gejala klinis
yang bermakna berupa perasaan tidak nyaman seperti gelisah, susah
tidur, jantung berdebar - debar, pusing dan tegang pada bagian leher,
dingin pada kedua tangan dan kaki, nafsu makan menurun, sulit
berkonsentrasi ,cepat lelah, merasa cemas saat mendengar ambulance
dan melihat patung besar, . Keadaaan ini menimbulkan disstress bagi pasien, dan
menimbulkan hendaya dalam sosial dan pekerjaan, yaitu pasien menderita tidur
yang terganggu dan kualitas pekerjaan berkurang sehingga dapat disimpulkan
bahwa pasien mengalami Gangguan Jiwa.
 Pada pasien tidak hendaya berat dalam menilai realita , ataupun gejala psikotik
positif, seperti halusinasi ataupun waham dll, sehingga pasien didiagnosa sebagai
Gangguan Jiwa Non Psikotik.
 Pada riwayat sebelumnya pada pemeriksaan interna dan neurologis tidak
didapatkan adanya gangguan medis yang mempengaruhi atau mengganggu fungsi
otak sehingga dapat didiagnosis sebagai Gangguan Jiwa Non Psikotik Non
Organik.
 Berdasarkan deskripsi kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami
kecemasan yang berlebihan yang terjadi hampir setiap hari selama 9 bulan atau
lebih dari 6 bulan, sulit mengendalikan kekhawatirannya serta terdapat 5 gejala
atau lebih dari 3 gejala yaitu gelisah, merasa lelah, otot tegang sulit berkonsentrasi
dan gangguan tidur sehingga didiagnosis dengan Gangguan Cemas
 Pada pasien ini mengalami cemas bukan karena serangan panik, bukan karena
merasa malu dikeramaian, serta anxietas tidak hanya terjadi pada gangguan stres
pasca trauma dan memenuhi kriteria diagnosis Gangguan Cemas Menyeluruh
 Aksis II
Ciri kepribadian dissosial
 Aksis III
Tidak ditemukan diagnosis karena tidak ada ditemukan gangguan organic.
 Aksis IV
Stressor support famili grup, psikososial yaitu psikosossial dan lingkungan
lainnya serta masalah ekonomi

 Aksis V
GAF scale 80-71 ( gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
social, pekerjaan, sekolah dll).