Anda di halaman 1dari 28

Dermatitis Kontak Iritan

Azizah Azhmi Aulia


N 111 17 021

dr. Diah Mutiarasari MPH


dr. Beni Siyulan M.Kes
PENDAHULUAN

Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai


respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen.,
menyebabkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema,
edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.

Data yang diperoleh dari profil dari dinas kesehatan Propinsi


Sulawesi Tengah tahun 2010 jumlah penderita penyakit kulit alergik
32,8 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2011 jumlah tersebut
menurun menjadi 32,055 per 100.000 penduduk

Data yang diperoleh dari puskesmas Talise untuk penyakit Kulit


menempati urutan ke 3 untuk 10 penyakit terbesar dimana pada
tahun 2016 sebanyak 807 dan tahun 2017 sebanyak 1132 dan
menempati urutan ke 3
PENDAHULUAN

Data yang diperoleh dari puskesmas Talise untuk penyakit Kulit


menempati urutan ke 3 untuk 10 penyakit terbesar dimana pada
tahun 2016 sebanyak 807 dan tahun 2017 sebanyak 1132 dan
menempati urutan ke 3
2500
2016 2017

2000

1500

1000

500

0
no tahun total
TUJUAN

Adapun tujuan penyusunan laporan kasus ini meliputi :

1. Sebagai gambaran penyebaran penyakit Dermatitis Kontak Iritan di


wilayah kerja UPTD Puskesmas Talise

2. Sebagai upaya pencegahan meningkatnya kasus Dermatitis Kontak


Iritan pada tahun 2018 dibanding tahun sebelumnya
IDENTIFIKASI MASALAH
Menentukan Prioritas Masalah Menggunakan Rumus Hanlon Kuantitatif

No Masalaah Besar Kegawatan Kemungkinan Nilai


masalah diatasi Total

1 Bahan Iritan 4 3 3 10

2 Tekstur kulit 2 3 3 8
3 Kelembaban 4 3 2 9
kulit

Dilihat dari table diatas masalah yang menjadi prioritas pada pasien ini adalah paparan bahan iritan dengan
penderita
Dermatitis adalah kontak iritan, tekstur kulit dan kelembaban kulit.
IDENTIFIKASI MASALAH

•KRITERIA A : Besar masalah, dapat dilihat dari besarnya insidensi atau prevalensi. Skor 1-10

Masalah kesehatan Besar masalah Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X (paparan bahan                 V   9
iritan)

Y (penurunan               V     8
Kelembaban kulit)

Z (tekstur kulit)     V               3
IDENTIFIKASI MASALAH

•KRITERIA B :Kegawatan Masalah (SKOR 1-5)


Masalah kesehatan Keganasan Tingkat urgency Biaya yang Niilai
dikeluarkan

X 4 3 2 9

Y 3 2 3 8

Z 2 2 2 6
IDENTIFIKASI MASALAH
•KRITERIA C : Kemudahan dalam Penanggulangan

Sangat sulit Z Y X sangat mudah


1 2 3 4 5

•KRITERIA D : PEARL factor

Masalah P E A R L Hasil
kesehata perkalian
n
X 1 1 1 1 1 1
Y 1 1 1 1 1 1
Z 1 1 1 1 1 1
IDENTIFIKASI MASALAH

•KESIMPULAN

Masalah kesehatan A B C NPD D (PEARL) NPT Prioritas

Paparan dengan 9 9 4 72 1 72 1
bahan iritan

Penurunan 8 8 3 48 1 48 2
kelembaban kulit

Tekstur Kulit 5 6 2 22 1 22 3

Kesimpulan dari rumus ini yaitu masalah terhadap paparan dengan bahan iritan
merupakan prioritas masalah yang menempati urutan ke-1 dari 3 prioritas masalah
yang ada.
KASUS

Nama Pasien : Ny. A


Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan terakhir : S1
Alamat : Layana
KASUS

Anamnesis
Keluhan utama : Gatal-gatal
 
 
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang berobat dengan keluhan gatal-gatal ditangan yang dialami sejak ± 5 hari yang lalu.
Awalnya hanya muncul gelembung kecil kemudian gatal dan terkupas, Gatal pada tangannya
dirasakan terus menerus dan bertambah berat setiap harinya. Pasien mengeluh tangannya seperti
terasa panas, memerah dan menjadi terkelupas setelah selesai mencuci pakaian, dimana gatal
muncul setelah beberapa hari menggunakan sabun daia. Keluhan lain seperti demam, sesak nafas,
batuk, mual, muntah, dan nyeri ulu hati disangkal pasien. BAB dan BAK lancar seperti biasa
KASUS

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengaku tidak
Tidak ada riwayat keluhan
pernah mengalami hal yang
yang sama dikeluarga. Riwayat Pengobatan
sama sebelumnya. Riwayat
Riwayat penyakit
penyakit Hipertensi (-),
Hipertensi (-), stroke (-), Tidak ada
diabetes (-), gangguan
diabetes (-), gangguan
jantung (-), asma (-), alergi
jantung (-), asma (-), alergi
(-).
(-).
 
KASUS

Pasien tinggal di rumahnya bersama 2 anggota keluarga yanga lain yaitu: 1 orang sepupu.
1. Pasien merupakan keluarga ekonomi menengah ke kebawah.
2. Rumah tinggal pasien terdiri dari 2 ruang tidur, 1 ruang tamu dan 1 dapur. Dinding rumah
terbuat dari dinding beton dan lantai rumah terbuat dari cor semen.
3. Ventilasi udara di rumah pasien cukup besar sehingga cahaya matahari dapat masuk sampai
ke dalam rumah dan pasien memiliki jendela dalam rumah.
4. Pasien memiliki kamar mandi serta jamban.
5. Sumber air lancar berasal dari tanah (sumur suntik): air tampak cukup jernih, tidak berbau.
Sumber air digunakan untuk semua aktivitas MCK (Mandi, Cuci,& Kakus) tetapi apabila
sebagai sumber air untuk minum keluarga pasien menggunakan air galon
KASUS

6. Untuk memasak biasanya pasien menggunakan kompor gas.


7. Didalam rumah tidak terdapat hewan peliharaan.
8. Pasien mengaku mencuci baju setiap harinya dengan menggunakan sabun Daia.
9. Dalam sehari pasien mandi 3x, biasanya pasien menggunakan handuk
10 Didalam kamar tidur pasien menggunakan seprei yang biasanya diganti 2 minggu 1 kali, kipas
angin
KASUS

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Frek. Nadi : 70 x/menit
Frek. Napas : 20 x/menit
Suhu : 36,5 °C
Berat badan : 52 kg
Tinggi badan : 150 cm
Status gizi : Baik
KASUS

Pemeriksaan Fisik d. Abdomen


a. Kepala-Leher Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
e. Ekstremitas
b. Paru Tangan :
Tidak ada kelainan Ujud kelainan kulit : tampak kering
dengan squama hiperkeratosis bilateral
c. Jantung yang berbentuk tidak teratur.
Tidak ada kelainan
KASUS

Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan


penunjang
KASUS

Resume

Pasien wanita berusia 24 tahun mengeluhkan gatal-gatal ditangan yang dialami sejak ± 5 hari
yang lalu. Awalnya hanya muncul gelembung kecil kemudian gatal dan terkupas, Gatal pada
tangannya dirasakan terus menerus dan bertambah berat setiap harinya. Pasien mengeluh
tangannya seperti terasa panas, memerah dan menjadi terkelupas setelah selesai mencuci
pakaian, dimana gatal muncul setelah beberapa hari menggunakan sabun daia. Keluhan lain
seperti demam, sesak nafas, batuk, mual, muntah, dan nyeri ulu hati disangkal pasien. BAB dan
BAK lancar seperti biasa.
Tanda-tanda vital: TD 100/80 mmHg, nadi 70 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu
36,5°C, BB 52 Kg, TB 150, status gizi baik. Pemeriksaan fisik: keadaan umum baik, kesadaran
compos mentis. Pemeriksaan fisik didapatkan ujud kelainan kulit lesi pada tangan yang tampak
kering dengan squama hiperkeratosis bilateral yang berbentuk tidak teratur.
KASUS

Penatalaksanaan
Diagnosis Kerja
Medikamentosa
Dermatitis kontak iritan
Cetirizin 10 mg 1x1
Cream Hydrokortison 2,5%
KASUS

Penatalaksanaan

Non Medikamentosa
1. Menghindari pencucian yang sering dan penggunaan bahan yang
mengiritasi kulit misalnya bahan yang kasar, sabun tipe deodoran
dan losio yang mengandung parfum

2. Pemakaian alat pelindung diri yang adekuat misalnya sarung


tangan ketika mencuci

3. Setelah mandi gunakan pelembab baik berupa salep ataupun


cream
KASUS

Penatalaksanaan

Non Medikamentosa
1. Menghindari pencucian yang sering dan penggunaan bahan yang
mengiritasi kulit misalnya bahan yang kasar, sabun tipe deodoran
dan losio yang mengandung parfum

2. Pemakaian alat pelindung diri yang adekuat misalnya sarung


tangan ketika mencuci

3. Setelah mandi gunakan pelembab baik berupa salep ataupun


cream
PEMBAHASAN

Aspek Klinis

Penyebab dermatitis kontak iritan ialah pajanan dengan bahan yang


bersifat iritan misalnya bahan pelarut, deterjen,minyak pelumas, asam,
alkali, dan serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh
ukuran molekul, daya larut, konsentrasi bahan tersebut dan vehikulum.
Terdapat juga pengaruh faktor lain yaitu : lama kontak, kekerapan (terus
menerus atau berselang), gesekan atau trauma fisis serta suhu dan
kelembaban kulit.
PEMBAHASAN
• Mencuci dengan Derajat
kesehatan
Detergen setiap
Hari

Genetik

Pelayanan
kesehatan
Perilaku

• UKP : Poli Umum


• UKM : Promkes
Lingkungan
KESIMPULAN

Berdasarkan atas pengamatan dan pemantauan dari kasus tersebut, dapat


ditarik kesimpulan bahwa :
1. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien, pasien
didiagnosis dengan Dermatitis Kontak Iritan
2. Terdapat faktor yang menyebabkan terjadinya Dermatitis Kontak Iritan
pada pasien yaitu faktor perilaku dimana pasien mencuci dengan
menggunakan deterjen setiap harinya. Pada proses mencuci terjadi
interaksi langsung antara surfaktan dan kulit, yang selanjutnya dapat
menyebabkan kerusakan kulit tanpa didahului sensitisasi imunologik.
SARAn

Five Level Prevention :


a. Promosi kesehatan (health promotion)
1. Program promosi kesehatan terkait penyuluhan tentang penyakit
dermatitis terutama tentang faktor risiko, tanda dan gejalanya serta
pecegahannya.

b. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit


tertentu (general and specific protection)
2. Menghindari bahan iritan bahan yang kasar, sabun dan losio yang
mengandung parfum
3. Setelah mandi gunakan pelembab baik berupa salep ataupun cream
4. Pemakaian alat pelindung diri yang adekuat misalnya sarung tangan
ketika mencuci untuk menghindari kontak dengan bahan iritan
SARAN

c. Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan


tepat (early diagnosis and prompt treatment)

d. Pembatasan kecacatan (dissability limitation)

e. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)


DOKUMENTASI
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai