dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan
yang memandu keyakinan dan tindakan.
Sedangkan sikap dan tindakan yang mencerminkan berfikir kritis terhadap ayat-ayat Allah Swt
adalah berusaha memahami, menganalisis, dan merenungi kandungan ayat-ayat Allah Swt
tersebut, kemudian menindak lanjuti dengan sikap dan tindakan.
Baca Juga : 10 Cara Belajar Efektif dan Efisien yang
Wajib Kamu Coba
Artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat
tanda tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa
mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka”.
Kandungan dari ayat di atas adalah
Pada surat al imran ayat 190 menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi,
dan pergantian malam dan siang, mengandung tanda-tanda kebesaran Allah Swt.
Dalam ayat yang ke-191, orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang senantiasa
mengingat Allah Swt dalam keadaan apapun.
Selain dari ali imran 190-191, pembelajaran ini juga berkaitan dengan QS. Ali Imran ayat 159
Artinya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemmah kembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan merek dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukain orang-orang yang
bertawakkal kepadanya.” (QS Ali Imran : 159)
Kandungan ayat diatas adalah
* Pengertian Berfikir
Arti kata dari berfikir memiliki makna fungsi dari akal fikiran yang
berarti, dengan adanya berfikir maka seseorang dapat
memanfaatkan akal fikirnya untuk bisa memahami apa saja
kebenaran (hakikat) tentang segala sesuatunya. Kebenaran
(hakikat) yang sejati yakni Allah Swt.
Baca juga Definisi Iman Kepada Hari Akhir Beserta Fase Hari
Kiamat
Jadi dengan adanya sebuah pola fikir pada otak manusia maka
manusia mengenal Allah dan dapat mendekatkan dirinya kepada
Nya. Oleh karena itu, berfikir yakni sebuah awal dari perjalanan
ibadah umat manusia yang tanpa-Nya maka ibadah tersebut tak
bernilai, sehingga apabila berkaitan dengan ibadah pastinya
sudah terdapat ketentuan-ketentuan yang telah terperinci dari
sang Maha Pencipta Allah Swt.
*Pengertian Musyawarah
Pada kehidupan manusia pastinya banyak masalah-masalah
yang sering dihadapi selain dari pada ibadah. Oleh karena itu
cara lain yang dapat memecahkan dan menyelesaikan sebuah
permasalahan adalah dengan cara ber-musyawarah. Makna dari
musyawarah adalah sebuah kelaziman fitrah pada manusia dan
juga musyawarah ini termasuk dalam tuntutan stabilitas pada
suatu masyarakat. Ber-musyawarah di dalam kehidupan
bermasyarakat merupakan sesuatu yang di syariatkan oleh
agama islam demi terwujud dan terciptanya suatu keadilan yang
ada diantara manusia dengan merata serta dapat pula untuk
memilih perkara apa yang paling terbaik untuk mereka sebagai
bentuk perwujudan dari tujuan-tujuan syariat serta hukum-hukum
nya.
Baca juga Definisi Nikah Beserta Hukum, Rukun Dan Syarat Dari
Pernikahan
Di dalam basis empiriknya, ada perbedaan yang sangat
mendasar pada demokrasi dan agama. Di tinjau dari asal muasal,
demokrasi itu awalnya dari pemikiran filosofis dari manusia-
manusia dan sedangkan agama itu berasal dari wahyu. Meskipun
di dalam basis empiriknya dikatakan berbeda, akan tetapi di
dalam kaitan yang berbasis dialektis agama bahwa agama dapat
memberikan support atau dukungan yang positif terhadap
demokrasi itu dan demokrasi itu juga sendiri bisa memberikan
sebuah peluang untuk proses pen-dewasaan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Dengan adanya dukungan positif
tersebut bukan berarti semua yang menurut demokrasi selalu
benar, Di dalam agama islam juga tercermin adanya demokrasi
akan tetapi tidak mengenal paham demokrasi yang memberikan
kekuasaan yang besar kepada rakyat untuk menentukan dan
menetapkan segala hal. Pada piagam yang di munculkan oleh
nabi besar Muhammad Saw di Madinah, itulah konsep awal
mengenai demokrasi pada Islam. Konsep demokrasi yakni :
1. Dari rakyat
2. Oleh rakyat
3. Untuk rakyat
Dan kemudian melindungi semua apa yang menjadi kepentingan
dari rakyat. Sehingga dalam islam sebenar nya sudah identik
dengan demokrasi, akan tetapi demokrasi yang terdapat dalam
islam sendiri mempunyai perbedaan dengan demokrasi yang
telah di cetuskan.
Novelty
Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam
membawa ide-ide atau informasi baru maupun
dalam sikap menerima adanya ide-ide baru
orang lain.
Outside Material
Menggunakan pengalamannya sendiri atau
bahan-bahan yang diterimanya dari
perkuliahan (refrence).
Ambiguity clarified
Mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut
jika dirasakan ada ketidak jelasan.
Linking ideas
Senantiasa menghubungkan fakta, idea tau
pandangan serta mencari data baru dari
informasi yang berhasil dikumpulkan.
Justification
Member bukti-bukti, contoh, atau justifikasi
terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang
diambilnya. Termasuk di dalalmnya senantiasa
member penjelasan mengenai keuntungan
(kelebihan) dan kerugian (kekurangan) dari
suatu situasi atau solusi.
Critical assessment
Melakukan evaluasi terhadap setiap kontribusi/
masukan yang dating dari dalam dirinya
maupun dari orang lain.
Practical utility
Ide-ide baru yang dikemukakan selalu dilihat
pula dari sudut keperaktisan/ kegunaanya
dalam penerapan.
Width of understanding
Diskusi yang dilaksanakan senantiasa bersifat
muluaskan isi atau materi diskusi.