ANALISIS MASALAH
1. Yudi anak laki-laki 2 tahun, BB 12 kgm TB 87 cm dibawa ibunya ke UGD
RSMH karena mengalami kesulitan bernafas.
a. Apa saja kemungkinan penyebab terjadinya kesulitan bernafas pada
kasus?
Kesulitan bernafas bisa disebabkan kelainan dari traktus respiratorius,
kelainan kardiovaskuler, kelainan metabolisme (contoh: asidosis,
sepsis), anemia, kelainan aktivitas imun, kelainan fisik (foreign bodyi).
Bila dilihat dari kalimat selanjutnya mengenai riwayat demam dengan
batuk pilek dan batuk, meningkatkan kecurigaan bahwa penyebab
kesulitan bernafas ini dari riwayat infeksi terdahulu dan adanya
kemungkinan inflamasi baik dari faring sampai/atau paru-paru serta
kesulitan bernafas kemungkinan adanya obstruksi jalan nafas yang
tidak menutup kemungkinan lain karena tidak terdengar adanya stridor.
Oleh karena itu, pada pasien ini kesulitan bernafas difokuskan pada
penyebab berupa kelainan dari traktus respiratorius yang cenderung
mengarah ke riwayat infeksi. Namun tidak menutup kemungkinan
etiologi lain, oleh karena itu perlu diteliti lagi bagian dari pemeriksaan
fisik dan tambahan pada pasien.
Dari paragraph di atas, maka penyebab kesulitan bernafas pada kasus
dikerucutkan menjadi: Croup, bacterial tracheitis, epiglottitis, asthma,
bronchiolitis, reaksi alergi, serta benda asing
b. Breathing
i. Interpretasi dan mekanisme abnormal
RR: 45 kali/menit. Nafas cuping hidung (+) gerakan dinding
dada simetris kiri dan kanan, tampak retraksi supra sternal dan
sela iga. Suara nafas vesikuler. Tidak terdengar ronkhi. Tidak
terdengar wheezing. SpO2 95%. adanya respon peningkatan
frekuensi pernapasan akibat sesak berupa peningkatan RR (24-
40 x/menit normal) dan nafas cuping hidung. Gerakan dinding
dada normal (simetris) namun ada retraksi supra sternal dan sela
iga sebagai upaya “ekstra” untuk mendapatkan oksigen (i.e.
bernafas keras akibat kesulitan bernafas; sesak). Suara nafas
normal tapi ada stridor inspirasi (meningkatkan kemungkinan
adanya obstruksi pada saluran napas atas). Saturasi oksigen
normal (95-100 % rentang normal).