4.1 Hasil
Penelitian ini merupakan deksriptif observasional potong lintang dengan
tujuan untuk mengetahui respon hemodinamik terhadap intubasi pada pasien yang
diinduksi dengan fentanyl di RSUP dr. Mohammad Hoesin, Palembang pada
periode Juli-September 2019 sebanyak 977 pasien. Data penelitian diambil dari
data sekunder, yaitu data rekam medik. Terdapat 49 subjek penelitian yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
18
19
N %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 34 69%
Perempuan 15 31%
Usia
18-25 tahun 8 16%
26-35 tahun 11 23%
36-45 tahun 15 31%
46-55 tahun 9 18%
56-65 tahun 6 12%
Berat Badan
32-37 kg 2 4%
38-43 kg 2 4%
44-49 kg 6 12%
50-55 kg 7 14%
56-61 kg 9 18%
62-67 kg 8 17%
68-73 kg 11 23%
74-79 kg 3 6%
80-85 kg 1 2%
Dosis n %
4.1.3.1 Usia
n % n % n %
ASA I 1 2,07 16 32,6 8 16,3
ASA II 7 14,23 17 34,7 0 0
Total 8 16.3 33 67,3 8 16,3
Rata-rata
perubahan tekanan 4,625 mmHg 5,60 mmHg 6,875 mmHg
darah sistolik
Rata-rata perubahan
tekanan darah 2,75 mmHg 4,51 mmHg 5,38 mmHg
diastolik
Rata-rata perubahan
denyut jantung 1,12 x/menit 1,94 x/menit 2,88 x/menit
4.2 Pembahasan
4.2.1 Karakteristik Responden
4.2.1.1 Usia
22
Pada penelitian ini, kelompok usia yang paling sering diberikan dosis
fentanyl 2,01-3 mcg/kgBB adalah 56-65 tahun (10,17%) yang juga menjadi
kelompok usia yang tidak diberikan dosis fentanyl 4,01-5 mcg/kgBB dan hanya
satu sampel dalam kelompok usia tersebut yang diberikan dosis fentanyl 3,01-4
mcg/kgBB. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Akhtar dkk pada
tahun 2016 yang menyebutkan bahwa pada pasien lanjut usia, laju metabolism
obat dan eliminasi obat yang merupakan fungsi hepar dan ginjal, terus menurun
(Herlinger & Klotz, 2001). Oleh karena itu, dosis fentanyl untuk pasien lanjut usia
harus diturunkan mendekati dosis minimum (Akhtar et al., 2016).
Namun, ada juga penelitian yang menjelaskan bahwa usia adalah salah
satu faktor dalam kegawatan penyakit yang akan dioperasi dan komplikasinya.
Sehingga, penilaian tentang pentingnya menurunkan dosis pada pasien lanjut usia
tidak semata dikarenakan faktor usia saja (Liu, 2015).
5.1 Simpulan
1. Dosis fentanyl 2,01-3 mcg/kgBB paling sering diberikan pada
kelompok usia 56-65 tahun dengan status fisik ASA II.
2. Dosis fentanyl 3,01-4 mcg/kgBB paling sering diberikan pada
kelompok usia 36-45 tahun dengan status fisik ASA II.
3. Dosis fentanyl 4,01-5 mcg/kgBB paling sering diberikan pada
kelompok usia 26-35 dengan status fisik ASA I.
4. Pemilihan dosis fentanyl di RSUP dr. Mohammad Hoesin
dilakukan berdasarkan status fisik ASA dan usia pasien. Semakin
tinggi tingkatan status fisik ASA-nya, maka semakin sedikit dosis
fentanyl yang diberikan dan dosis fentanyl yang diberikan pada
pasien lanjut usia lebih rendah disbanding pasien dewasa.
5. Pemberian fentanyl dalam dosis 2,01-5 mcg/kgBB dapat
meminimalisir respon kardiovaskuler.
5.2 Saran
1. Bagi penelitian selanjutnya, perlu pengambilan data primer yang
dilakukan dengan besar sampel yang adekuat untuk mengetahui
hubungan faktor resiko dengan respon hemodinamik lebih baik.
2. Bagi penelitian selanjutnya, dapat dilakukan pengujian dosis pada
pasien dengan faktor risiko kardiovaskuler dan pasien tanpa faktor
risiko kardiovaskuler untuk dibandingkan efeknya dengan desain
case control atau
24
DAFTAR PUSTAKA
25
26
1. Usia
2. Jenis Kelamin
28
29
6. BMI, kg/m2
7. Sistolik
31
32
33
9. Denyut Jantung
34
a. Correlation
b. Test
BIODATA
Palembang, .............................
37
38
`
39