Anda di halaman 1dari 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI, TINGKAT AKTIVITAS


FISIK DAN KARAKTERISTIK KELUARGA DENGAN RISIKO
KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS DAWE, KUDUS

Rizqi Mufidah*), Dina Rahayuning P **), Laksmi Widajanti **)


*)
Mahasiswa Peminatan Gizi FKM Undip
**)
Dosen Bagian Gizi FKM Undip
Email: Rizqimfdh@gmail.com

ABSTRAK
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus menunjukkan ibu hamil
Kekurangan Energi Kronis (KEK) Tahun 2014 sebesar 5,7%, dan pada November
Tahun 2015 mencapai 6,68% dengan prevalensi tertinggi di wilayah kerja
Puskesmas Dawe sebesar 17,51%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan tingkat kecukupan energi, tingkat aktivitas fisik, status kemiskinan
keluarga, dan adanya pengeluaran rokok dalam keluarga dengan risiko KEK
pada ibu hamil. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional. Teknik sampling dilakukan secara purposive
sampling dengan sampel sebesar 42 orang. Analisis data yang digunakan adalah
uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas Dawe memiliki tingkat kecukupan energi kurang (47,6%), tingkat
aktivitas fisik sedang (38,1%), berasal dari keluarga miskin (35,7%) dan memiliki
pengeluaran rokok dalam keluarganya (54,8%). Ada hubungan tingkat kecukupan
energi (X2=13,81; p=0,000), tingkat aktivitas fisik (X2=12,79; p=0,000), status
kemiskinan keluarga (X2=6,64; p=0,010), dan adanya pengeluaran rokok dalam
keluarga (X2=8,78; p=0,003) dengan risiko KEK pada ibu hamil. Risiko KEK
akan semakin besar apabila ibu hamil memiliki tingkat kecukupan energi yang
semakin kurang dan tingkat aktivitas fisik yang semakin berat, berasal dari
keluarga miskin, dan ada pengeluaran rokok dalam keluarga.

Kata Kunci : Ibu Hamil, Kekurangan Energi Kronis, Tingkat Kecukupan


Energi, Tingkat Aktivitas Fisik, Keluarga

PENDAHULUAN yang dilakukan, dimana aktivitas


Kekurangan Energi Kronis (KEK) fisik yang berat tanpa diimbangi
merupakan suatu keadaan yang asupan makanan yang adekuat, akan
disebabkan oleh asupan energi yang mengakibatkan kekurangan gizi
kurang dalam waktu lama (kronis), kronis.(1) Oleh karena itu, asupan
dan ditandai dengan ukuran Lingkar energi yang cukup dan sesuai
Lengan Atas (LILA) <23,5 cm. kebutuhan, sangat diperlukan selama
Besarnya kebutuhan energi ibu hamil kehamilan.Tercukupinya kebutuhan
dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik energi ibu hamil bergantung pada

545
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

ketersediaan pangan dalam adalah tingkat kecukupan energi,


keluarganya, yang dipengaruhi oleh tingkat aktivitas fisik, status
pendapatan yang diperoleh. kemiskinan keluarga dan adanya
Ketersediaan pangan tersebut juga pengeluaran rokok dalam keluarga.
dapat dipengaruhi oleh adanya Variabel terikatnya adalah risiko
pengeluaran rokok dalam keluarga Kekurangan Energi Kronis (KEK)
sehingga sebagian besar pendapatan pada ibu hamil.
yang diperoleh digunakan untuk Populasi penelitian ini adalah
membeli rokok daripada membeli seluruh ibu hamil yang bertempat
pangan yang bergizi. Berdasarkan tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas
data BPS, pengeluaran yang Dawe, Desa Cendono, Kabupaten
digunakan untuk membeli rokok Kudus, dengan sampel penelitian
menduduki peringkat kedua setelah sebesar 42 responden dan teknik
padi-padian sebesar 6,14%.(2) pengambilan sampel menggunakan
Berdasarkan profil kesehatan purposive sampling.
Kabupaten Kudus, ibu hamil yang Data primer yang meliputi tingkat
mengalami KEK Tahun 2014 sebesar kecukupan energi dan tingkat
5,7%, dan pada November Tahun aktivitas fisik diperoleh dengan
2015 mencapai 6,68% dengan wawancara langsung menggunakan
prevalensi tertinggi di wilayah kerja formulir recall, status kemiskinan
Puskesmas Dawe sebesar keluarga dan adanya pengeluaran
17,51%.(3)(4) Prevalensi KEK ibu rokok dalam keluarga diperoleh
hamil di Puskesmas Dawe tersebut melalui wawancara dengan
meningkat dari tahun sebelumnya, kuesioner, serta risiko KEK pada ibu
yaitu pada tahun 2014 sebesar hamil diperoleh melalui pengukuran
12,2%.(5) Tujuan penelitian ini adalah Lingkar Lengan Atas (LILA). Data
untuk menganalisis hubungan tingkat sekunder diperoleh dari Dinas
kecukupan energi, tingkat aktivitas Kesehatan Kabupaten Kudus,
fisik, status kemiskinan keluarga, Puskesmas Dawe, buku, jurnal, dan
dan adanya pengeluaran rokok dalam data yang diakses melalui media
keluarga dengan risiko kekurangan internet.
energi kronis pada ibu hamil di Data penelitian yang telah
Wilayah Kerja Puskesmas Dawe dikumpulkan dianalisa secara
Kabupaten Kudus. univariat untuk mendeskripsikan
setiap variabel yang diteliti, dan
METODE PENELITIAN bivariat untuk menganalisis
Jenis penelitian ini adalah hubungan antara variabel bebas dan
penelitian analitik observasional variabel terikat dengan uji Chi
dengan pendekatan crossectional. Square.
Variabel bebas pada penelitian ini

HASIL PENELITIAN
Tabel 1.Distribusi frekuensi menurut Tingkat Kecukupan Energi, Tingkat
Aktivitas Fisik, Status Kemiskinan Keluarga, Adanya Pengeluaran Rokok dalam
Keluarga dan Risiko KEK

546
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Variabel n (%)
Tingkat Kecukupan Energi
Kurang 20 47,6
Cukup 22 52,4
Tingkat Aktivitas Fisik
Sedang 16 38,1
Ringan 26 61,9
Status Kemiskinan Keluarga
Miskin 15 35,7
Tidak miskin 27 64,3
Adanya Pengeluaran Rokok dalam
Keluarga
Ada 23 54,8
Tidak ada 19 45,2
Risiko KEK
Risiko KEK 17 40,5
Tidak Risiko KEK 25 59,5

Tabel 1. menunjukkan bahwa berasal dari keluarga miskin sebesar


dari 42 subjek penelitian yang 35,7%, ada pengeluaran rokok dalam
memiliki tingkat kecukupan energi keluarga sebesar 54,8%, dan yang
kurang sebesar 47,6%, tingkat berisiko KEK sebesar 40,5%.
aktivitas fisik sedang sebesar 38,1%,

Tabel 2. Hasil Rekapitulasi Analisis Hubungan antara Variabel-Variabel


Penelitian
Risiko KEK pada Ibu
Hamil
Risiko Tidak RP P
Variabel
KEK Risiko (95% CI) Value
KEK
N % N %
Tingkat Kecukupan
Energi
Kurang 14 70,0 6 30,0 14,78 0,000
Cukup 3 13,6 19 86,4 (3,14 - 69,50)
Tingkat Aktivitas Fisik
Sedang 12 75,0 4 25,0 12,60 0,000
Ringan 5 19,2 21 80,8 (2,83 - 56,12)
Status Kemiskinan
Keluarga
Miskin 10 66,7 4 33,3 5,71 0,010
Tidak Miskin 7 25,9 20 74,1 (1,44 - 22,62)

547
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Adanya Pengeluaran
Rokok dalam Keluarga
Ada 14 60,9 9 39,1 8,29 0,003
Tidak Ada 3 15,8 16 84,2 (1,87 - 36,83)

Berdasarkan Tabel 2. dapat keluarga (p=0,010), dan adanya


diketahui bahwa tingkat kecukupan pengeluaran rokok dalam keluarga
energi (p=0,000), tingkat aktivitas (p=0,003) berhubungan dengan
fisik (p=0,000), status kemiskinan risiko KEK pada ibu hamil.

PEMBAHASAN tubuh, dimana asupan energi lebih


Tingkat kecukupan energi ibu sedikit dari kebutuhannya. Asupan
hamil dapat ditentukan dari jumlah energi ibu hamil yang tidak adekuat
energi yang dikonsumsi setiap hari akan akan menyebabkan tubuh ibu
dibandingkan dengan kebutuhan menggunakan cadangan lemaknya
energinya. Hasil dari analisis dengan dan apabila cadangan lemak tersebut
uji Chi Square diperoleh nilai digunakan terus menerus dan habis,
(X2=13,81; p=0,000), menunjukkan maka protein yang di hati dan otot
ada hubungan yang sangat bermakna diubah menjadi energi sehingga
antara tingkat kecukupan energi dan mengakibatkan terjadinya deplesi
risiko KEK pada ibu hamil. Rasio massa otot yang ditandai dengan
Prevalens (RP) sebesar 14,78 ukuran LILA <23,5 cm.(6) Ukuran
(95%CI 3,14 – 69,50) menunjukkan LILA <23,5 cm menunjukkan bahwa
ibu hamil yang memiliki tingkat ibu hamil berisiko KEK.
kecukupan energi kurang berisiko Besarnya kebutuhan energi ibu
14,78 kali untuk mengalami KEK hamil dapat dipengaruhi oleh tingkat
dibandingkan ibu hamil yang aktivitas fisik yang dilakukan.
memiliki tingkat kecukupan energi Tingkat aktivitas fisik dapat
yang cukup. Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil recall aktivitas
sejalan dengan penelitian yang fisik 2x24 jam yang kemudian
dilakukan oleh Petrika et.al dan dinyatakan dengan nilai Physical
Krisnawati yang menyatakan bahwa Activity Level (PAL). Hasil analisis
ada hubungan yang bermakna antara dengan uji Chi Square diperoleh nilai
tingkat asupan energi dengan risiko (X2=12,79; p=0,000), menunjukkan
Kekurangan Energi Kronis (KEK) ada hubungan sangat bermakna
pada Ibu Hamil, namun tidak sejalan antara tingkat aktivitas fisik dan
dengan penelitian yang dilakukan risiko Kekurangan Energi Kronis
Mulyaningrum yang menyatakan (KEK) pada ibu hamil. Rasio
bahwa tidak ada hubungan bermakna Prevalens (RP), sebesar 12,60 (95%
antara konsumsi energi dengan risiko CI 2,83 – 56,12) menunjukkan
KEK.(6)(7)(8) bahwa ibu hamil yang memiliki
Tingkat kecukupan energi yang tingkat aktivitas fisik sedang berisiko
kurang disebabkan oleh adanya 12,60 kali untuk mengalami
ketidakseimbangan energi dalam Kekurangan Energi Kronis (KEK)

548
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

dibandingkan ibu hamil yang rendah tetapi apabila mereka


memiliki tingkat aktivitas fisik memiliki pengetahuan yang baik
ringan. Hasil penelitian ini sesuai terhadap makanan yang bergizi,
dengan penelitian yang dilakukan maka kemungkinan kebutuhan gizi
oleh Marlenywati yang menyatakan mereka akan tercukupi karena
bahwa terdapat hubungan yang adanya keseimbangan antara
bermakna antara aktivitas fisik makanan yang dikonsumsi dengan
dengan risiko KEK pada ibu hamil. asupan makanan yang diperlukan
Hal itu dikarenakan tingkat aktivitas oleh tubuhnya.(12)
fisik yang berat akan meningkatkan Perubahan pendapatan memang
kebutuhan makanan, serta lamanya dapat mempengaruhi tingkat
waktu beraktivitas dan peran ganda konsumsi sebuah keluarga, dimana
ibu hamil menyebabkan kerentanan pendapatan yang terbatas akan
ibu terhadap kekurangan gizi menyebabkan kemampuan untuk
terutama selama masa kehamilan.(9) memilih dan membeli pangan yang
Selain tingkat kecukupan energi bergizi terbatas pula, sehingga
dan tingkat aktivitas fisik, risiko pangan bergizi yang tersedia dalam
KEK pada ibu hamil juga dapat keluarga miskin akan cenderung
dipengaruhi oleh status kemiskinan lebih sedikit dan tidak bervariasi.
keluarga. Berdasarkan hasil uji Chi Kondisi ini akan diperparah dengan
Square diperoleh nilai (X2=6,64; adanya pengeluaran rokok dalam
p=0,010), yang menunjukkan bahwa keluarga. Berdasarkan hasil uji
ada hubungan sangat bermakna statistik dengan uji Chi Square
antara status kemiskinan keluarga diperoleh nilai (X2=8,78; p=0,003)
dan risiko Kekurangan Energi Kronis yang menunjukkan ada hubungan
(KEK) pada Ibu Hamil. Rasio yang sangat bermakna antara adanya
Prevalens (RP) sebesar 5,71 (95% CI pengeluaran rokok dalam keluarga
1,44 - 22,66) menunjukkan bahwa dan risiko Kekurangan Energi Kronis
ibu hamil yang berasal dari keluarga (KEK) pada Ibu Hamil. Rasio
miskin memiliki risiko 5,71 kali Prevalens (RP) sebesar 8,29 (95% CI
untuk mengalami KEK dibandingkan 1,87 – 36,83) menunjukkan bahwa
ibu hamil yang berasal dari keluarga ibu hamil yang ada pengeluaran
tidak miskin. Hasil penelitian ini rokok dalam keluarganya berisiko
sejalan dengan penelitian yang 8,29 kali mengalami Kekurangan
dilakukan di Bantul dan Langsa yang Energi Kronis (KEK) dibandingkan
menunjukkan terdapat hubungan ibu hamil yang tidak ada pengeluaran
yang bermakna antara pendapatan rokok dalam keluarganya. Hasil
keluarga dengan Kekurangan Energi penelitian ini tidak sesuai dengan
Kronis (KEK) Ibu Hamil.(10)(11) Hal penelitian sebelumnya yang
ini tidak sejalan dengan penelitian menyatakan tidak ada hubungan
yang dilakukan di Manado yang bermakna antara kebiasaan merokok
menunjukkan tidak ada hubungan suami dengan risiko Kurang Energi
pendapatan keluarga dengan risiko Kronis (KEK) pada wanita hamil.(13)
KEK pada ibu hamil, hal itu Tingginya kebiasaan merokok
dikarenakan meskipun suatu anggota keluarga dapat menggeser
keluarga memiliki pendapatan yang pengeluaran pangan sehingga dana

549
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

yang dialokasikan keluarga lebih tangga dapat diturunkan, serta perlu


besar untuk membeli rokok juga membuat kebijakan kepada
dibandingkan asupan makanan setiap tempat kerja agar dapat
bergizi.(14) Sehingga berakibat pada memberlakukan jam tidur siang bagi
pangan bergizi yang tersedia dalam pekerja wanita yang sedang hamil
keluarga menjadi terbatas dan kurang minimal 1 jam. Selain itu, pihak
beragam, serta apabila ibu hamil Puskesmas juga perlu memberikan
berada pada keluarga tersebut maka bantuan berupa makanan tambahan
dapat mengalami risiko kekurangan atau PMT yang mengandung gizi
pangan. Hal ini didukung oleh tinggi kepada seluruh ibu hamil,
penelitian Irwanti yang menyatakan terutama pada ibu hamil yang berasal
bahwa pengeluaran pangan pada dari keluarga miskin, sedangkan bagi
rumah tangga dengan perokok peneliti lain perlu melakukan
menunjukkan persentase yang lebih penelitian lebih mendalam mengenai
rendah dibandingkan rumah tangga dampak dari adanya pengeluaran
tanpa perokok, dengan selisih rokok dalam keluarga terhadap
sebesar 6,06%.(15) pengeluaran dan status gizi ibu hamil
dengan metode dan pendekatan yang
KESIMPULAN DAN SARAN berbeda.
Ibu hamil yang berisiko KEK di
Wilayah Kerja Puskesmas Dawe DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Kudus sebesar 40,5%. 1. Bisai S, Bose K. Body Mass
Ada hubungan tingkat kecukupan Index and Chronic Energy
energi (X2=13,81; p=0,000), tingkat Deficiency among Adult Tribal
aktivitas fisik (X2=12,79; p=0,000), Populations of West Bengal: A
status kemiskinan keluarga Review. Tribes & Tribals.
(X2=6,64; p=0,010) dan adanya 2008;(2):87–94.
pengeluaran rokok dalam keluarga 2. Badan Pusat Statistik. Jawa
(X2=8,78; p=0,003) dengan risiko Tengah dalam Angka 2015.
Kekurangan Energi Kronis (KEK) Semarang: Badan Pusat
pada ibu hamil. Risiko Kekurangan Statistik Provinsi Jawa Tengah;
Energi Kronis (KEK) akan semakin 2015.
besar apabila ibu hamil memiliki 3. Dinas Kesehatan Kabupaten
tingkat kecukupan energi yang Kudus. Profil Kesehatan
semakin kurang dan tingkat aktivitas Kabupaten Kudus Tahun 2014.
fisik yang semakin berat, berasal dari Kudus: DKK Kudus; 2014.
keluarga miskin, dan ada 4. Dinas Kesehatan Kabupaten
pengeluaran rokok dalam keluarga. Kudus. Laporan Bulanan
Saran yang diberikan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten
Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus. Kudus; 2015.
Kudus perlu membuat kebijakan 5. Dinas Kesehatan Kabupaten
terhadap perusahaan rokok untuk Kudus. Laporan Tahunan 2014
tidak memasarkan produknya di Dinas Kesehatan Kabupaten
daerah Kudus sehingga akses untuk Kudus. Kudus; 2014.
membeli rokok menjadi terbatas dan 6. Petrika, et.al. Tingkat Asupan
pengeluaran rokok dalam rumah Energi dan Ketersediaan

550
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Pangan Berhubungan dengan Kejadian Kekurangan Energi


Risiko Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil
Kronik (KEK) pada Ibu Hamil. di Puskesmas Langsa Lama
J Gizi dan Diet Indonesia. Kota Langsa Tahun 2015.
2014;2(3):140–9. Skripsi. [Medan]: FKM
7. Krisnawati N. Hubungan Universitas Sumatera Utara;
Tingkat Konsumsi pada Ibu 2015.
Hamil dengan Kekurangan 12. Najoan JH, Manampiring AE.
Energi Kronis (KEK) di Hubungan Tingkat Sosial
Puskesmas Wonoayu Ekonomi dengan Kekurangan
Kabupaten Sidoarjo. Energi Kronik pada Ibu Hamil
[Surabaya]: Universitas di Kelurahan Kombos Barat
Airlangga; 2010. Kecamatan Singkil Kota
8. Mulyaningrum S. Faktor- Manado. [Manado]: Fakultas
Faktor yang Berhubungan Kedokteran Universitas Sam
dengan Risiko Kurang Energi Ratulangi; 2011.
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil 13. Khasanah N. Faktor-Faktor
di Provinsi DKI Jakarta yang Berhubungan dengan
(Analisis Data Riskesdas Kurang Energi Kronis (KEK)
2007). Skripsi. [Depok]: pada Wanita Hamil di
Program Studi Gizi Kesehatan Indonesia Tahun 2007
Masyarakat FKM UI; 2009. (Analisis Data Riskesdas
9. Marlenywati. Risiko Kurang 2007). [Jakarta]: Program Studi
Energi Kronis (KEK) pada Ibu Kesehatan Masyarakat UIN
Hamil Remaja (Usia 15-19 Syarif Hidayatullah Jakarta;
Tahun) di Kota Pontianak 2010.
Tahun 2010. Tesis. [Depok]: 14. Magdalena M, Etti S, Fitri.
Program Studi Ilmu Kesehatan Gambaran Pola Pertumbuhan
Masyarakat Universitas Balita pada Keluarga Perokok
Indonesia; 2010. dan Bukan Perokok di
10. Indriany. Hubungan antara Kecamatan Berastagi Tahun
Tingkat Sosial Ekonomi dengan 2014. Jurnal Gizi, Kesehatan
Kejadian Kekurangan Energi Reproduksi dan Epidemiologi.
Kronis pada Ibu Hamil di 2014;1(4):1–9.
Kecamatan Sedayu Kabupaten 15. Irwanti W, Julia M, Prabandari
Bantul Propinsi Yogyakarta. YS. Konsumsi Rokok dan
Tesis. [Yogyakarta]: Ilmu Asupan Zat Gizi Balita pada
Kesehatan Masyarakat Rumah Tangga Miskin. Jurnal
Universitas Gajah Mada; 2015. Gizi Klinis Indonesia. 2013;
11. Lubis, et.al. Faktor-Faktor 9(3):124–31.
yang Berhubungan dengan

551

Anda mungkin juga menyukai