Anda di halaman 1dari 6

EPIDEMIOLOGI

Dosen Pengampu :

Dr. Bs. Titi Haerana, SKM, M.Kes.

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Epidemiologi Fakultas Pascasarjana
UIN Alauddin Makassar

Oleh:

ANDI MAPPATOBA
NIM: 80900223004

PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
CASE CONTROL STUDY

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN MALARIA DENGAN


STATUS GIZI BALITA

Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 23 No. 1 Maret 2007

Analisis Kasus

Penyakit Malaria masih menjadi ancaman di Indonesia dimana setiap tahun

diperkirakan ada 15 juta kasus dan 30.000 kasus diantaranya meninggal karena

Malaria. Kabupaten Kulonprogo di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta juga

memiliki angka kejadian Malaria yang sangat tinggi dimana 2 kecamatan endemis

malaria dengan kategori HI diantara 12 Kecamatan. Dampak dari penyakit infeksi

menyebabkan terjadinya Gizi kurang karena penderita ini biasanya berkurang nafsu

makannya. Muncul beberapa pertimbangan dan analisa apakah ada Keterkaitan antara

kasus Gizi kurang dan kasus Malaria di daerah Kabupaten Kulonprogo sehingga

dilakukan penelitian

Penelitian dilakukan di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Kokap dan Kecamatan

Samigaluh selama bulan Agustus sampai Oktober tahun 2004. Populasi dalam

penelitian ini adalah 2 kelompok balita yaitu kelompok balita menderita gizi

kurang atau gizi buruk, dan kelompok kontrol/pembanding adalah balita status

gizi baik atau lebih . Jumlah Sampel penelitian adalah 64 kasus dan 64 kontrol

dan untuk mengantisipasi drop out maka ditambakan 10 %. Dari hasil edit

didapatkan jumlah sampel kelompok kasus 67 balita dan kelompok control 71

balita. Kriteria penelitian adalah balita yang pernah atau sedang menderita

malaria namun tidak pernah menderita penyakit infeksi lainnya.


Tabel 1 menunjukkan distribusi jumlah sampel penelitian dimana jumlah balita

kasus sebanyak 67 orang (65,3%), sedangkan pada balita kontrol sebanyak 71

balita .

Jumlah
Puskesmas Kasus Kontrol
n % n %
Kokap I 18 26,9 22 31,0
Kokap II 6 9,0 6 8,4
Samigaluh I 24 35,8 24 33,8
Samigaluh II 1 28,3 19 26,8
Total 67 100,0 71 100,0

Kategori Jumlah Total


Variable Kasus Kontrol
n % n % n %
2 3 4 5 6 7 8 9
Riw. 1. Sakit 16 23,9 12 16,9 28 20,3
Sakit 2. Tidak sakit 51 76,1 59 83,1 110 79,7
malaria
Total 67 100,0 71 100,0 138 100,0
Umur 1. Batita
(bulan) a. 0-6 0 0,0 5 7,0 5 3,6
b. 7-12 1 1,5 1 1,4 2 1,5
c. 13-36 38 56, 47 66,2 85 61,6
2. Balita
a. 37-60 28 41,8 18 25,4 46 33,3

Total 67 100,0 71 100,1 138 100,0


Jenis Laki-laki 38 56,7 31 43,7 69 50,0
Kelamin Perempuan 29 43,3 40 56,3 69 50,0
Total 67 100,0 71 100,0 138 100,0
A. Analisis bivariat
Penelitian antara kejadian malaria dan status gizi balita ini merupakan penelitian
yang tidak melakukan upaya pemulihan status gizi dan pencegahan terjadinya
malaria yang berulang dengan menggunakan rancangan penelitian case-control
yang pengukurannya dilakukan secara retrospektif. Untuk mengetahui hubungan
antara kejadian malaria dengan status gizi anak balita perlu dilakukan uji statistik

secara bivariat .

Odds ratio (OR) dengan tingkat kemaknaan (significant) dengan p<0,05 dan interval
kepercayaan (CI) 95%. Dari analisis bivariat diperoleh hasil uji statistik
X2hitung = 1,05 (0,10 < p 0,05) maka hipotesis nol penelitian ini diterima yang berarti
tidak ada hubungan atau asosiasi antara kejadian malaria dengan status gizi balita
di Kecamatan Kokap dan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo

Tabel 2. Odds ratio riwayat sakit malaria terhadap status gizi balita (BB/U) di Kecamatan Kokap dan
Samigaluh Kabupaten Kulonprogo Tahun 2004

Riwayat
Sakit Kasus Kontrol OR CI 95 % P
Malaria
Sakit 16 12
1,54 0,62<OR<3,87 0,308
Tidak 51 59
Sakit

OR= 1,54 dapat diartikan bahwa balita yang sakit malaria dapat
menderita status gizi kurang/buruk sebanyak 1,54 kali dibandingkan balita
yang tidak sakit malaria
B. Analisis Stratifikasi
Analisis stratifikasi dilakukan untuk mengetahui adanya interaksi
antara faktor risiko dan mengidentifikasi adanya variabel yang secara
potensial berperan sebagai faktor perancu. Variabel dikatakan sebagai faktor
perancu apabila terdapat perbedaan hasil taksiran kedua jenis OR tersebut. Odds
Ratio (OR) pada masing-masing stratum dihitung untuk mengetahui
kemungkinan adanya interaksi (effect modification).
Hasil analisis stratifikasi kejadian malaria dan status gizi balita
menurut umur dan jenis kelamin, menyatakan bahwa umur dan jenis kelamin
balita bukan merupakan faktor perancu/pengganggu (confounding factor)
sehingga hasil uji statistik antara sakit malaria dan status gizi balita bebas dari
kerancuan.

Kelebihan dan Kekurangan

- Kelebihan

1) Data-datanya mudah di pahami karena dikelompokkan cukup dalam 2


kelompok yaitu data kasus dan data kontrol

2) Mudah, murah dan hasilnya cepat diperoleh karena mengukur berat badan
balita dan umur

3) Dapat dilakukan antisipasi penambahan sample untuk mencegah sasaran


kasus drop out

4) Penggunaan populasi pada balita baik berupa balita kasus dan balita cukup

mudah karena tegas pada balita yang pernah atau sedang menderita

malaria

5) Waktu tidak terlalu lama


- Kekurangan

1) Penelitian ini dilakukan di lapangan (non-laboratory) dengan tidak

melakukan upaya pemulihan status gizi dan pencegahan terjadinya malaria

yang berulang

2) Penetapan kepastian diagnosis malaria serta penyakit infeksi dan penetapan

diagnosis tidak dapat dilaksanakan

3) Penelitian case-control ini menggunakan data bulan sebelumnya menyebabkan

peluang terjadinya bias seleksi sangat besar karena kemungkinan adanya perubahan

keadaan status gizi bulan lalu dan saat penelitian dilakukan

Anda mungkin juga menyukai