Anda di halaman 1dari 21

PREVALENSI DAN INTENSITAS INFEKSI

ASCARIASIS LUMBROICODES DAN


KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI ANAK-
ANAK DI PERKEBUNAN THE, DI SRI L ANKA:
STUDI CROSS-SECTIONAL

OLEH:
ORIGERIARAPE
PARAHMITA
SITI SUPARTI

PEMBIMBING:
DR. IMMACULATA PURWANINGSIH, SP.A
ABSTRAK

LATAR BELAKANG
• Ascariasi merupakan nematoda usus yang paling
banyakditemukan di dunia dan memberikan efek
negatif pada status gizi terutama pada populasi yang
kurang mampu

Metode

• Metode yang digunakan adalah metode


studi cross secional diantara 489 anak
dengan rentang usia 1-12 tahun di sektor
perkebunan
Hasil

Kesimpulan

• Ascariasi dan staus gizi masih


merupakmasalah di wilayah
perkebunan di sri laka
Latar Belakang

±1 miliar orang terinfeksi infeksi parasit usus di seluruh


dunia dan 10,5 juta kasus baru dilaporkan setiap tahun
paling banyak pada anak. Infeksi askariasis dapat
menyebabkan malabsorpsi vitamin A dan pengurangan
pencernaan laktosa.

DHS 2006 melaporkan


Dapat terjadi retardasi
bahwa tingkat pendidikan,
pertumbuhan, gizi dan
fasilitas sanitasi rumah
fungsi kognitif terhambat
tangga dan status gizi lebih
dan rendahnya prestasi dan
rendah di daerah
menghambat kesahatan dan
perkebunan dibandingkan
kelangsungan hidup
di perkotaan di sri lanka
METODE
Studi cross-sectional dilakukan di daerah perkebunan teh Uduwela
dari Januari hingga April 2013.

Wilayah
penelitian terletak
Kebanyakan diwilayah
di distrik Kandy penelitian sanitasi dan sumber
dan 120 km dari air kurang.dan penduduk
Colombo, ibu kota mayoritas buruh kasar dan
dibagi menjadi 7 subdivisi
Sri Lanka. administrasif yang dipilih
menjadi 3 divisi dengan metode
undian secara acak. Targetnya
adalah anak usia 1-12 tahun.
Jumlah sampel akhir adalah 489
Pengumpulan Data

Penelitian dijelaskan Dilakukan pengukuran


terlebuh dahulu pada antopometri denan
wali atau orang tua. timbangan digital
Diberikan kuisioner dengan ketelitian 0,1 cm
untuk mengumpulkan dan 0,1 kg dirumah
data sosial target

Dilakukan pengumpulan sampel tinja dan


dipastikan tidak terkontaminasi air atau urine
Pengelolahan Sampel

Pemeriksaan sampel
dilakukan oleh
laboran
berpangalaman Sampel tinja diperiksa
universitas menggunakan sedimentasi
Peradeniya formalin etil asetat dan
dinyatakan positif
berdasarkan adanya telur
askariasi yang selanjutnya
diukur menggunakan
metode kato katz
Analisis Statistik

Data dioleh dengan Indikator gizi digunakan


MS.excel analisis HAZ, WAZ, WHZ dengan
WHO antrhroplus 1.04
dilakukan dengan
dan anak-anak yang lebih
SPSS versi 17 dari 9 tahun menggunaka
Epi Info 3.5.1

Anak-anak diklasifikasikan status gizinya bila skor


z < -2SD kemudian data diuji dengan variabel
dengan menggunakan uji chi square dan dianalisis
dengan ANOVA
Pertimbangan Etis

Penelitian dilakukan
berdasarn izin dari
komite etik dan orang
tua Sampel tinja yang
terperiksa dan terinfeksi
pasiennya diberikan
obat albendazol dosis
tungal 400mg
Hasil

• 489 anak usia rata-rata


6,2 tahun direkrut  Asacariasi lumbricoides
dalam penelitian dan (38,4%) , Entamoeba coli
249 (50,6%) adalah (16,6%), Enterobis
perempuan vermicularis (2,0%),
Endolimax nan (1,8%)
dan Giardia lambia
(0,2%).
 Lebih banyak terinfeksi
anak dengan jumlah
kamar tidur sedikit dan
Terdapat 5 parasit yang
anggota keluarga lebih
teridentfikasi dari 5
Tabel 1 faktor risiko yang terkait dengan
Ascaris infeksi ( n = 489)
status infeksi intensitas infeksi

variabel Positif Negatif p nilai Cahaya Moderat Berat p nilai

Jenis kelamin

Pria 91 (37,9) 149 (62,1) 0,903 48 (52,7) 27 (29,7) 16 (17,6) 0,977

Wanita 97 (39,0) 152 (61,0) 48 (49,5) 30 (30,9) 19 (19,6)

kelompok umur (tahun)

1-6 93 (38,8) 158 (61.2) 0,289 51 (54,8) 25 (26,9) 17 (18.3) 0,644

7 - 12 95 (39,9) 143 (60.1) 45 (47,4) 32 (33,7) 18 (18,9)

Jumlah kamar

1-2 81 (40.3) 120 (59,7) 0,482 46 (56,8) 19 (23,5) 16 (19,8) 0,289

>2 107 (37,8) 181 (62,8) 50 (46,7) 38 (35,5) 19 (17,8)

Anggota keluarga

≤5 75 (37,5) 125 (62,5) 0,721 42 (56,0) 18 (24,0) 15 (20,0) 0,480

>5 113 (39,1) 176 (60,9) 54 (47,8) 39 (34,5) 20 (17,7)

periode cacingan

≤ 6 bulan 67 (32,2) 141 (67,8) 0,015 31 (46,3) 23 (34,3) 13 (19,4) 0,074

> 6 bulan 121 (43.1) 160 (56.9) 65 (53,7) 34 (28,1) 22 (18,2)


Hubungan anatara infeksi STH dan status gizi

• Anakperempuan 1,8 kali lebih


mungkin terjadi penurunan BB
 Penurunan berat dibandingkan anak laki-laki.
badan dikaitkan Anak kelompok umur 7-12
dngan usia dan jenis tahu sebesar 1,5 kali. Dan anak
dengan jumlah anggota
kelamin keluarga lebih dari 5 orag aitu
1,6 kali

• Ada hubungan korelazi antara ascariasis lumbricoiden


deng WHZ namun tidakada korelasi antara HAZ dan
WAZ skor.
Diskusi

Infeksi ascariasi lebih cenderung terjadi di wilayah


pedesaan dan kumuh dibandingkan perkotaan.
Tempat yang sanitasi buruk dan kekurangan air
bersih merupakan tempat paling bayak infeksi
ascariasis.

Dalam penelitiaan ini,


Tidak ada perbedaan
kebiasaan anak-anak pravelensiantara pria dan
membuang air besar wanita. Lebih banyak
sembarangan karena infeksi trjadi pada anak
kurangnya fasilitas jamban. yang lebih tua 7-12 tahun
Ascariasis memiliki telur karena lebih banyak
yang infektif dalam tanah beraktivitas atau bermain
walupun bertahun-tahun diluar rumah
Diskusi

Kurangnya antihelmentic dan program tepat


pemberian antihelmentik merupakan faktoryang
erkontribusiterhadap infeksi dan infeksi ulang

Dengan demikian dibutuhan Faktor sosial ekonomi


intervensi jangka panjang dan kebiasaan diet bisa
mengurangi prevalensi dan menjadi alasan utama
intensitas infeksi STH. tidak untuk tingginya
ada hubungan yang
prevalensi infeksi
signifikan antara Ascaris
infeksi dan anak-anak ' s parasit dan status gizi
status gizi. rendah.
Tabel 2 karakteristik gizi dari kelompok
studi
status infeksi Intensitas infeksi

indikator gizi terinfeksi Non-terinfeksi p- nilai b Cahaya Moderat Berat p- nilai c

Terhambat (< - 2 SD HAZ) 45 (39,5) 69 (60,5) 0,797 19 (42.2) 15 (33,3) 11 (24,4) 0,519

Underweight (< - 2 SD WAZ) 89 (40,5) 131 (59,5) 0,409 44 (49,4) 32 (36,0) 13 (14,6) 0,259

Terbuang (< - 2 SD WHZ) 35 (35,7) 63 (64,3) 0,534 23 (65,7) 10 (28,6) 2 (5.7) 0,123

Berarti skor HAZ Sebuah - 1,32 (1,19) - 1,21 (1,10) 0,309 - 1.13 (1.35) - 1,39 (1,02) - 1,69 (0,84) 0,055

Berarti skor WAZ Sebuah - 1,83 (0,85) - 1,74 (0,94) 0,276 - 1,82 (0,94) - 1,89 (0,72) - 1.80 (0.82) 0,674

Berarti skor WHZ Sebuah - 1,65 (0,96) - 1,63 (1,08) 0,884 - 1,28 (1,03) - 1,62 (0,80) - 1.80 (0.92) 0,090
analisis beberapa status gizi kelompok
studi
HAZ WAZ WHZ

variabel Kategori koefisien ( β) ( 95% CI) p nilai koefisien ( β) ( 95% CI) p nilai koefisien ( β) ( 95% CI) p nilai

Jenis kelamin Pria 1 1 1

Wanita - 0,05 ( - 0,12, 0,04) 0,338 - 0,14 ( - 0,23, - 0,05) 0,003 - 0,02 ( - 0,09, 0,06) 0,668

Umur (Tahun) 1-6 1 1 1

7 - 12 - 0,04 ( - 0,11, 0,04) 0,413 - 0,11 ( - 0,19, - 0,02) 0,021 - 0,02 ( - 0,09, 0,02) 0,644

Jumlah kamar 1-2 1 1 1

>2 0,05 ( - 0,04, 0,12) 0,286 - 0,05 ( - 0,14, 0,04) 0,305 0,08 ( - 0,01, 0,15) 0,070

Anggota keluarga ≤5 1 1 1

>5 - 0,09 ( - 0,16, - 0,01) 0,046 0,01 ( - 0,08, 0,10) 0,853 0,07 ( - 0,02, 0,13) 0,143

periode cacingan ≤ 6 bulan 1 1 1

> 6 bulan 0,03 ( - 0,05, 0,10) 0,507 0,03 ( - 0,06, 0,12) 0,524 - 0,03 ( - 0,10, 0,05) 0,501

intensitas infeksi Negatif 1 1 1

Cahaya - 0,02 ( - 0,12, 0,08) 0,713 0,02 ( - 0,09, 0,14) 0.660 0,02 ( - 0,08, 0,11) 0,710

Moderat 0,02 ( - 0,10, 0,15) 0,689 0,06 ( - 0,06, 0,23) 0,229 0,01 ( - 0,07, 0,09) 0.618

Berat 0,06 ( - 0,05, 0,24) 0,209 - 0,04 ( - 0,24, 0,10) 0,433 - 0,11 ( - 0,31, - 0,03) 0,020

status infeksi Negatif 1 1 1

Positif 0,01 ( - 0,07, 0,09) 0,820 0,03 ( - 0,06, 0,12) 0,510 - 0,03 ( - 0,10, 0,05) 0.455
Diskusi

Stunting berhubungan denga n maslah gizi jangka


panjang, infeksi dan asupan makan yang buruk
yang kemudian memperngaruhi perkembangan
kognitif anak. Faktor pendidikan ibu merupakan
penyebab status gizi buruk di sektor perkebunan

asupan makanan rendah,


Dengan demikian dibutuhan
kemiskinan dan arus
intervensi jangka panjang
keluar energi yang
mengurangi prevalensi dan
berlebihan bisa menjadi
intensitas infeksi STH. tidak
kemungkinan alasan
ada hubungan yang
untuk prevalensi lebih
signifikan antara Ascaris tinggi dari anak-anak
infeksi dan anak-anak ' s kekurangan berat badan [
status gizi. 45 ].
Diskusi

Ibu dalam pekerjaan sektor perkebunan di


perkebunan teh pada siang hari dan memiliki
waktu yang sangat terbatas untuk memberi makan
anak-anak mereka.

Itu bisa mengakibatkan Anak yang terinfeksi


asupan energi bagi anak- memiliki nilai Z skore yag
anak, terutama pada usia 7 - lebih rendah dibadingkan
12 tahun, yang membutuhkan dengan yang tidak
lebih banyak energi untuk
terinfeksi
pertumbuhan dan
perkembangan
Kesimpulan

 Infeksi Ascaris lumbricoides merupakan masalah


kesehatan masyarakat yang utama di komunitas ini.
 Namun, itu bukan faktor yang berkontribusi untuk
gizi.
 program pengendalian terpadu berdasarkan
kemoterapi dalam kombinasi dengan pendidikan
kesehatan dan keterlibatan masyarakat yang kuat
harus diperhatikan untuk menurunkan prevalensi
infeksi parasit dan peningkatan status kesehatan dan
gizi.
 penelitian rinci masa depan dengan jangka panjang
menindaklanjuti dampak gizi Ascaris Infeksi di
daerah penelitian ini diperlukan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai