2, Agustus 2022
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)
*Email: radian.ilmaskal@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang: Diare merupakan penyakit dengan prevalensi tertinggi kedua pada balita secara
global. Diare dapat menyebabkan kekurangan gizi dan bahkan kematian pada anak-anak.
Kejadian diare masih sangat tinggi di Provinsi Sumatera Barat, menempati urutan ke-7 tertinggi
secara nasional, yaitu sebesar 12,9%. Banyak ditemukan di Slum area, Kota Kota Padang.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan diare pada balita
di Slum area, Kota Padang. Metode: Penelitian quantitatif dengan desain case control study.
Sampel penelitian adalah ibu yang mepunyai balita yang menderita diare dan kontrol adalah ibu
yang mempunyai balita tidak menderita diare. Jumlah sampel sebanyak 280 responden. Data
dianalisi secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Lebih dari separuh (60,7%) anak
balita di Slum area Kota Padang mengalami diare. Tingkat pengetahuan ibu, kebiasaan mencuci
tangan pakai sabun, ketersediaan jamban sehat dan status gizi menjadi factor risiko diare pada
balita. Variabel yang dominan mempengaruhi kejadian diare pada balita adalah tingkat
pengetahuan ibu OR 2,82; (95% CI 1,72-4,63); p = 0,000 dan status gizi OR 1,85; (95% CI 1,015-
3,370); p = 0,045. Kesimpulan: Ibu yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang berisiko
terkena diare tiga kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang memiliki tingkat pengetahuan
baik. Status gizi balita tidak baik memiliki risiko dua kali lebih besar terkena diare
dibandingkan balita dengan status gizi baik. Disarankan kepada dinas kesehatan dan
stakeholder terkait perlunya intervensi yang berfokus pada peningkatan promosi gizi,
pengetahuan ibu, dan ketersediaan jamban sehat.
Kata kunci: diare, slum area, Kota Padang, balita
ABSTRACT
Background: Diarrhea is a disease with the second highest prevalence in children under five
globally. Diarrhea can cause malnutrition until death in children. The incidence of diarrhea is
still very high in West Sumatra Province, ranking the 7th highest nationally about 12.9%. Many
are found in the Slum area, Padang City. Research objective: To determine the risk factors
associated with diarrhea in children under five in the Slum area, Padang City. Methods: This
study used an observational study with a case control study design. The research sample was
mothers who had children under five who suffered from diarrhea and controls were mothers who
had children under five who did not suffer from diarrhea. The number of samples were 280
respondents. Data were analyzed by univariate, bivariate and multivariate. Results: More than
half (60.7%) of children under five experienced diarrheas in the Slum area of Padang City.
Mother's level of knowledge, habit of washing hands with soap, availability of healthy latrines
and nutritional status were risk factors for diarrhea in children under five. The dominant
variable influencing the incidence of diarrhea in children under five is the mother's level of
knowledge OR 2.82; (95% CI 1.72-4.63); p = 0.000 and nutritional status OR 1.85; (95% CI 1.015-
3.370); p = 0.045. Conclusion: Mothers who have a low level of knowledge were at risk of getting
diarrhea three times greater than mothers who have a good level of knowledge. Children under-
fives with poor nutritional status was two times greater than those with good nutritional status.
It is recommended to the health office and stakeholders regarding the need for interventions that
focus on increasing nutrition promotion, maternal knowledge, and the availability of healthy
latrines.
Keywords: children under-five, diarrhea, Slum area, Kota Padang
DOI: https://doi.org/10.46366/ijkmi.3.2.85-90
IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 3, No. 2, Agustus 2022
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)
Karakteristik responden pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
87
IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 3, No. 2, Agustus 2022
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)
Dari hasil uji statisti pada tabel 2 pada balita di sluma area. Untuk
menunjukan bahwa empat variable menghindari kemungkinan adanya
independent (tingkat pengetahuan ibu, variabel yang tidak memiliki kemaknaan
Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, secara statistik namun memiliki
jamban sehat dan status gizi) secara kemaknaan secara biologi maka semua
statistic bermakan dan merupakan factor variabel faktor risiko yang memiliki nilai
risiko kejadian diarea pada balita. p value<0,25 dimasukkan dalam analisis
Analisis multivariat dilakukan dengan multivariat. Model yang dipilih
menganalisis beberapa faktor risiko berdasarkan hasil analisis multivariat
secara bersama-sama terhadap kejadian regresi logistic metode Backward Stepwise
diare pada balita menggunakan uji adalah model regresi dengan jumlah
statistik regresi logistik metode Backward variable yang paling sedikit, nilai -2 Log
Stepwise yang bertujuan menemukan Likelihood dan overall percentage paling
model regresi yang paling sesuai untuk besar serta nilai cox & snell r square yang
menggambarkan peran beberapa faktor paling kecil.
risiko sekaligus terhadap kejadian Diare
Tabel 3. Analisis Multivariat Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Balita di Slum area,
Kota Padang
Variabel B SE OR Sig 95%CI
Tingkat pengetahuan ibu 1,038 0,253 2,823 0,000 1,721-4,631
Status gizi 0,615 0,306 1,849 0,045 1,015-3,370
-2 likelihood = 365,925
Overal percentage = 62,5
Cox & Snell R Square = 0,076
Constant = -0,732
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan Dapat diartikan ibu balita dengan tingkat
hasil bahwa dari 4 variabel factor risiko pengetahuan kurang tentang diare
yang diujikan hanya 2 variabel yang mempunyai risiko 2,823 kali lebih besar
memiliki kemaknaan secara biologi dan dibanding dengan ibu balita yang
statistik serta paling dominan memiliki mempunyai tingkat pengetahuan baik
peluang menjadi factor risiko kejadian tentang diare di Slum area, Kota Padang
diare pada balita di Slum area, Kota Kota Padang. Penelitian ini sejalan
Padang secara bersama-sama yaitu dengan sebuah penelitian di Anantapur,
tingkat pengetahuan ibu dan status gizi. India bahwa kejadian diare pada anak-
Selain itu pada model ini juga anak mayoritas terjadi di daerah pedesaa,
menghasilkan nilai -2 log literasi yang rendah, personal hygiene
likelihood=365,925, cox & snell r yang buruk dan ketidak tahuan tentang
square=0,076, overall percentage (persen penyebabnya (Sunanda et al., 2017).
total kemampuan untuk memprediksi Penelitian lainnya juga menemukan hal
kejadian diare) sebesar 62,5%, sehingga yang sama bahwa tingkat pengetahuan
dengan melihat nilai overall percentage ibu memiliki hubungan yang bermakan
sebesar 62,5% maka masih terdapat dengan kejadian diare pada balita (Asfaha
37,5% kasus diare pada balita di Slum et al., 2018) (Febrianti, 2018). Tingkat
area, Kota Padang disebabkan oleh faktor pendidikan berhubungan erat dengan
risiko yang lain yang tidak terjaring pengetahuan, dimana kemampuan baca
dalam penelitian ini. tulis dan kemampuan orang dalam
menyerap semua informasi tentang
Pembahasan penyakit, pemeliharaan anak dan
Hasil analisis multivariate tingkat kesehatan anak akan dipengaruhi oleh
pengetahuan ibu tentang penyakit diare tingkat Pendidikan. Program pendidikan
bermakna secara statistik dengan nilai terstruktur akan berdampak positif pada
OR: 2,823, p: 0,000, 95% CI: 1,721-4,631. pengetahuan ibu terhadap manajemen
88
Radian Ilmaskal, Linda Wati: Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Balita Di Slam Area Kota Padang
89
IAKMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 3, No. 2, Agustus 2022
Journal Homepage : http://jurnal.iakmi.id/index.php/IJKMI
ISSN 2721-9437 (Media Online)
Febrianti, A. (2018). The Relationship Sunanda, G., Ramaiah, D., Sadiq, M., &
between Socio-Economic Factors , Mother ’ Narayana, G. (2017). Impact of Structured
s Knowledge of Healthy Environment and Educational Program on Maternal
Diarrhea with the Incidence of Diarrhea Knowledge, Attitude, and Practice toward
in Toddlers Aged 1-5 Years at Puskesmas Diarrhea Management in Children <5
Pembina Palembang. Science Midwifery, years age in Anantapur District.
7(1), 32–37. CHRISMED J Health Res, 4(3), 186–193.
https://www.mendeley.com/catalogue/7992 https://doi.org/10.4103/cjhr.cjhr
8773-afeb-3798-ac11-
930caea93bb3/?utm_source=desktop&utm Wasihun, A. G., Dejene, T. A., Teferi, M.,
_medium=1.19.8&utm_campaign=open_ca Marugán, J., Negash, L., Yemane, D., &
talog&userDocumentId=%7B595f5c2e- McGuigan, K. G. (2018). Risk factors for
888a-485d-a59b-148f8504b255%7D diarrhoea and malnutrition among
children under the age of 5 years in the
Institute for Health Metrics and Tigray Region of Northern Ethiopia. PLOS
Evaluation. (2017). Findings from the ONE, 13(11), e0207743.
Global Burden of Disease Study 2017. https://doi.org/10.1371/journal.pone.02077
43
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riset
Kesehatan Dasar 2018. World Health Organization.
(2017).
Diarrhoeal disease.
Mariya, S., Novio, R., & Ahyuni, A. (2019). https://www.who.int/news-room/fact-
Pemetaan Kawasan Kumuh Dan Squatter sheets/detail/diarrhoeal-disease
Area Di Kota Padang. Jurnal Geografi,
8(1), 32. Zhou, Y., Zhu, X., Hou, H., Lu, Y., Yu, J.,
https://doi.org/10.24036/geografi/vol8- Mao, L., Mao, L., & Sun, Z. (2018).
iss1/322 Characteristics of diarrheagenic
Escherichia coli among children under 5
Sugiarto, S., Subakir, S., & Pitriyani, P. years of age with acute diarrhea: a
(2019). Faktor Risiko Kejadian Diare Pada hospital based study. BMC Infectious
Balita. Contagion: Scientific Periodical Diseases, 18(1), 63.
Journal of Public Health and Coastal https://doi.org/10.1186/s12879-017-2936-1
Health, 1(01), 21–31.
90