2.1 Anemia
a) Definisi
Anemia didefinisikan sebagai berkurangnya 1 atau lebih parameter sel darah merah: konsentrasi
hemoglobin, hematokrit atau jumlah sel darah merah. Menurut kriteria WHO anemia adalah kadar hemoglobin
di bawah 13 g% pada pria dan di bawah 12 g% pada wanita.
b) Gejala Klinis
Gejala dan tanda anemia bergantung pada derajat dan kecepatan terjadinya anemia, juga kebutuhan oksigen
penderita. Gejala akan lebih ringan pada anemia yang terjadi perlahan-lahan, karena ada kesempatan bagi
mekanisme homeostatik untuk menyesuai-kan dengan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.
2.2 Anemia Defisiensi Balita
a) Definisi
Kelompok ditentukan menurut umur seperti yang terlihat di dalam tabel di bawah ini.
Zat besi diperlukan untuk hemopoesis (pembentukan darah) dan juga diperlukan oleh
berbagai enzim sebagai faktor penggiat. Zat besi yang terdapat dalam enzim juga
diperlukan untuk mengangkut elektro (sitokrom), untuk mengaktifkan oksigen (oksidase
dan oksigenase). Defisiensi zat besi tidak menunjukkan gejala yang khas (asymptomatik)
sehingga anemia pada balita sukar untuk dideteksi.
Diagnosis anemia zat gizi ditentukan dengan tes skrining dengan cara mengukur kadar Hb,
hematokrit (Ht), volume sel darah merah (MCV), konsentrasi Hb dalam sel darah merah
(MCH) dengan batasan terendah 95% acuan (Dallman,1990)
c) Penyebab Anemia pada Balita Penyebab anemia gizi pada bayi dan anak sebagai
berikut
a) Analisis Deskriptif
• Dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi tentang kepatuhan berobat, jenis kelamin, tingkat pendidikan
terakhir, status pekerjaan, dan lama menderita hipertensi. Data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi distribusi untuk
semua variabel yang diteliti.
a) Analisis Analitik
• Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran atau mendeskripsikan karakteristik dari setiap variabel
penelitian yang telah ditentukan (Notoatmojo, 2010). Rumus analisis penelitian ini adalah (Sibagaring, 2010) :
Keterangan :
P : Presentase
F : Jumlah yang didapat
N : Jumlah sampel
100% : konstanta tetap
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Total 94 100%
1 Laki-laki 44 46, 8%
2 Perempuan 50 53, 2%
Total 94 100%
d) Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi
1 Baik 62 65, 9 %
2 Kurang 28 29, 9 %
3 Buruk 4 4, 2 %
Total 94 100%
e) Analisis Bivariat
Berikut merupakan gambaran pengetahuan remaja putri menurut usia
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap hasil penelitian yang diperoleh dari Posyandu
wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1 Kabupaten tahun 2022 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada penelitian ini, karakteristik responden didominasi usia 25-59 bulan yaitu sebanyak 50 balita
(53,2%), berdasarkan jenis kelamin paling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak 50 balita
(53,2%). Sedangkan berdasarkan status gizi, paling banyak adalah dengan status gizi baik yaitu
sebanyak 62 balita (65,9%).
2. Kejadian anemia didominasi dengan kejadian tanpa anemia pada balita yaitu 48 balita (51%).
3. Kejadian anemia berat paling banyak pada usia 0-12 bulan, 13-24 bulan yaitu masing-masing
sebanyak 2 balita (2,15%). Kejadian anemia berat paling banyak pada perempuan dan pada status
gizi balita kurang dan buruk.
5.2. Saran
Bagi pihak puskesmas
1. Melanjutkan program pemantauan gizi terutama bagi balita untuk mencegah kejadian
anemia pada balita.
3. Memberikan penyuluhan tentang makanan tambahan yang baik untuk mencegah anemia bagi
ibu.
4. Menyediakan media cetak atau media elektronik tentang gizi seimbang untuk mencegah
kejadian anemia dan kekurangan gizi lainnya.