Merayakan Literasi Menata Masa Depan PDF
Merayakan Literasi Menata Masa Depan PDF
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MERAYAKAN LITERASI
MENATA MASA DEPAN
Kumpulan Praktik Baik Literasi di Sekolah
Salam literasi!
Salam literasi!
Sofie Dewayani
Daftar Isi ~ v
Sambutan ~ ix
Kata Pengantar ~ xiii
Kreasipohonbacadanpayungbaca
Hanging library Untuk memajang buku di lorong sekolah: membaca buku tdak
harus di dalam kelas atau perpustakaan sekolah.
Hanging library juga dihadirkan di depan kantin sekolah. Ruang ini menjadi
tempat strategis untuk memotivasi siapapun, termasuk orangtua siswa,untuk
senang membaca.
Bukuceritahasilkaryaanakkelas 1
Bukuceritahasilkaryaanakkelas 3
Bukuceritahasilkaryaanakkelas 4
Bukuceritahasilkaryaanakkelas 5
HariGiniNggak Baca
Buku …? CupuDech…!
Teknis Pelaksanaan
Alat dan
Kegiatan
Bahan
Waktu Kegiatan
membaca akan
yang dihadapi dalam lebih
pelaksanaandinamis
program DEAR dan menarik
di kelas. Pertama adalahjika bisabuku
ketersediaan
bacaan yang terbatas baik jenis maupun jumlahnya. Paling tidak, kolaborasi antara guru dan
dilaksanakan dimenyediakan
orang tua dalam ruang terbuka. Alokasi
koleksi buku bacaan waktu memecahkan
mampu membantu 30 sampai masalah
tersebut. Kedua adalah keterbatasan ruang dan waktu. Sementara ini, Program DEAR
45 menit dirasa
dilaksanakan di kelastidak cukup untuk
atau di perpustakaan. melakukan
Kegiatan membaca kegiatan
akan lebih dinamis dan
menarik jika bisa dilaksanakan di ruang terbuka. Alokasi waktu 30 sampai 45 menit dirasa tidak
membaca dan beraktivitas di ruang terbuka.
cukup untuk melakukan kegiatan membaca dan beraktivitas di ruang terbuka.
Sumber:
Sumber:
www.kemendikbud.go.id. 6 Desember 2016.Peningkatan dan Capaian PISA
www.kemendikbud.go.id. 6 Desember 2016.Peningkatan dan Capaian PISA Indonesia
Indonesia Mengalami Peningkatan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan:
Mengalami Peningkatan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan: Biro Komunikasi dan
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat.
Layanan Masyarakat.
Gambar 3. Gambar 4.
Pembelajaran Kolaboratif di SMP Pembelajaran Kolaboratif di SD
(Sumber: dokumen penulis) (Sumber: dokumen penulis)
Gambar 5.
Guru menghubungkan antar siswa agar saling belajar.
(Sumber: dokumen penulis)
Gambar 6.
Kegiatan fefleksi
setelah open class
(Sumber: dokumen
penulis)
Gambar 7.
Mengahdirkan tokoh
profesi
(Sumber: Video
praktik baikSD
Nibukata,
Produksi JICA 2015 )
Anak-anak Istimewa
HARI itu masih pagi. Belum sempat kusimpan tas dengan
rapi di kantor, Fahmi, seorang siswa SD yang usianya beranjak
remaja, mendekat dan bertanya, “Pak, hari ini ngopi lagih?”
tanyanya dengan logat sunda yang kental. Aku mengenal baik
murid-muridku. Aku tahu bahwa itu bukanlah pertanyaan,
melainkan pernyataan ajakan – mengandung harapan sangat
tinggi untuk dilakukan segera. Maka, aku menjawab, “Hayu
ajah, asal jangan pakai gula, ya?”
Ternyata pertanyaan itu tak hanya datang dari Fahmi.
Bahkan Dwi, Angga, Reval sering menyapaku dengan
“Kapan ngopi lagi?” Juga Hilman, Iqbal, Sandi dan Akmal,
yang tidak belajar di kelasku, jadi ikut-ikutan ingin ngopi.
Tema kopi ini sebenarnya sudah lama ingin aku bagikan
kepada anak-anak. Terutama anak-anak di kelas atas (kelas
Sumbangan Buku Hasil Karya Peserta Didik kepada Peserta Gerakan Literasi
Tiga siswa bersaudara yang diasuh orang sekampung. Ayah ibu mereka sebagai
TKI dan TKW dan tidak pernah berkabar berita. Perkembangan belajar mereka
perlu mendapat perhatian khusus dan direkam dalam rekam anekdot.