Anda di halaman 1dari 48

Kuliah 3

Energi Selular:
Cara Sel Menggunakan dan Menghasilkan Energi

Program Pendidikan Kompetensi Umum


2019
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
Source Materials
Source Material

PowerPoint® Lecture Presentations for Biology


8th Edition
Neil Campbell and Jane Reece

10th Edition
Neil Campbell and Jane Reece

Main content of the lecture is derived from the sources


above

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Learning Outcome

Di akhir pertemuan ketiga ini, mahasiswa


akan mampu menjelaskan prinsip-prinsip
dasar respirasi selular dan fungsi-
fungsinya

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
TOPIK

1. Energi
2. ATP merupakan energi kimiawi di dalam sel
3. Enzim berperan dalam mengkatalis reaksi
seluler
4. Protein membran dan fungsinya
5. Produksi energi oleh sel
6. Respirasi seluler dan fermentasi

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Energi : Kapasitas Melakukan Kerja
• Sel-sel hidup membutuhkan dan
menghasilkan energi.
• Mereka menghasilkan energi yang
mereka butuhkan.
Firefly

Kunang-kunang

• Organisme menggunakan
berbagai jenis energi untuk
aktifitas mereka.
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
Ribuan Reaksi Kima  Energi
• Sel-sel hidup tersekat-sekat oleh membran-membran
• Membran menjadi situs berlangsungnya ribuan reaksi
kimia dan dikatalisatori oleh enzim
• Reaksi-reaksi tersebut menyimpan atau melepas energi

Beberapa tipe energi :


 Energi Kimia (mis. molekul ATP)
 Energi Potensial : energi yang
tersimpan
 Energi Kinetik : energi yang
Energi ? sesungguhnya untuk melakukan kerja Energi ?

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
ATP : Energi kimia di dalam sel

• Pada respirasi selular, sebagian energi disimpan


dalam bentuk molekul ATP
• Pemecahan ATP mensuplai energi untuk kerja
selular

Adenin
Gugus fosfat

+ Energi
Ribosa
untuk kerja
Adenosin trifosfat Adenosin difosfat selular
(ADP)

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Hukum Termodinamika
Hukum I
Energi dapat diubah dari satu
bentuk energi ke bentuk lain,
tetapi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan
Hukum II
Perubahan energi tidak 100%
efisien
– Perubahan tsb meningkatkan
ketakteraturan
– Sebagian energi selalu hilang
sebagai panas
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
Energi Aktifasi (EA)
Di dalam suatu reaksi, reaktan-reaktan menyerap
mengabsorbsi sejumlah energi untuk memulai reaksi tsb
(energi aktifasi = EA).
EA : tingkat energi yang harus diatasi oleh reaktan

Enzim menurunkan EA
Tingkat EA

Enzim
Reaktan Reaktan

1 Produk 2 Produk

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Enzim mengkatalisis reaksi-reaksi selular
Enzim
(sukrase) Substrat
Situs aktif (sukrosa)
• Enzim : spesifik dan
selektif Glukosa Fruktosa 1
4
Enzim dengan
Produk situs aktif
dilepaskan kosong

• Setelah suatu reaksi, 3


enzim tidak berubah 2
Substrat
dan dapat mengulangi diubah jadi
produk
proses katalisis Substrat terikat
pada situs aktif

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Lingkungan Seluler
dapat Mempengaruhi Aktivitas Enzim
• Aktivitas enzim dipengaruhi oleh :
– suhu
– konsentrasi garam
– pH
• Beberapa enzim memerlukan molekul non-protein
sebagai ko-faktor untuk aktivitasnya
• Jenis ko-faktor:  ion logam (contoh Zn, Fe, Cu)
 molekul organik (contoh vitamin)
• Ko-faktor berupa molekul organik disebut koenzim

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Inhibitor Memblokir Aksi Enzim
Substrat Situs
Inhibitor mempengaruhi kerja aktif

enzim dengan cara: Enzim

– Menduduki situs aktif PENGIKATAN SUBSTRAT NORMAL

enzim  inhibitor Inhibitor


kompetitive
kompetitif

– Mengeliminir fungsi enzim


dengan mengubah bentuk
enzim inhibitor
nonkompetitif Inhibitor
noncompetitif

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Banyak Obat, Pestisida dan Racun
sebagai Inhibitor Enzim

• Pestisida tertentu bersifat racun terhadap


serangga karena menghambat kerja enzim kunci
pada sistem saraf – beberapa digunakan sebagai
senjata kimia (ex. organofosfat)

• Banyak antibiotik menghambat kerja enzim


penting untuk kelangsungan hidup bakteri patogen
– Ex. Penicillin menghambat enzim yang
digunakan bakteri dalam membuat dinding sel
• Sejumlah enzim yang berfungsi di dalam metabolisme
dapat ditemukan pada Membran Sel

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Membran Sel
• Mengatur reaksi-reaksi metabolisme
• Mengendalikan aliran bermacam zat keluar/masuk sel
(selective permeable)
• Memiliki beberapa jenis protein
Glycoprotein Carbohydrate (of
glycoprotein)
Fibers of the
extraselular
matrix
Glycolipid

Phospholipid
Cholesterol
Microfilaments of Proteins
the cytoskeleton
CYTOPLASM
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
Protein pada Membran dan Fungsinya

Aktifitas
enzimatik 1

2
Pengenalan
antar sel

Tautan
antar sel
Transport
Transduksi 3
4
sinyal
Pelekatan pada sitoskeleton
dan matriks ekstraselular 5
6
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
Transportasi Melintasi Membran
secara Pasif (Difusi)
Molekul
pewarna Membran
EKUILIBRIUM
• Pada transport pasif , zat-zat
berdifusi melalui membran
tanpa kerja sel
– Dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi lebih rendah
Difusi satu tipe molekul

EKUILIBRIUM

Difusi dua tipe molekul

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Osmosis : Transpor pasif air
• Pada osmosis, air bergerak
LARUTAN LARUTAN
Hipotonik Hipertonik

dari cairan berkonsentrasi


rendah (larutan hipotonik) ke Molekul
Solut
cairan berkonsentrasi lebih
tinggi (larutan hipertonik) Membran
selectif
permeabel

LARUTAN HIPOTONIK LARUTAN HIPERTONIK

Molekul
air

Molekul solut dengan


kluster molekul air

Membran
selektif
permeabel

ALIRAN AIR

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Keseimbangan Air antara Sel dan Lingkungannya Krusial
bagi Organisme
• Osmosis menyebabkan sel mengerut di dalam larutan hipertonik
and menggembung di dalam larutan hipotonik
LARUTAN LARUTAN LARUTAN
ISOTONIK HIPOTONIK HIPERTONIK

Sel
Hewan

Normal Lisis Mengkerut

Plasma
Sel membrane
Tumbuhan

Normal Turgid Mengkerut

• Pengendalian keseimbangan air (osmoregulation) penting bagi


organisme
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
Transport aktif Melintasi Membran
(Sel Menggunakan ATP)
Cairan Protein transport
Ekstrasel Protein terfosforilasi
Transport aktif dapat transport

memindahkan solut
melintasi membran
melawan gradien Solut 1

konsentrasi 1Solut 1, di dalam sel 2 ATP mentransfer 3 Protein melepas


terikat pada protein fosfat ke protein solut 1 ke luar sel
Ex. Transportasi
Solut 2
dua solut melintasi
membran

4 Solut 2 terikat 5 Fosfat lepas dari 6 Protein melepas


pada protein protein solut 2 ke dalam
sel

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Transportasi Molekul Besar (Partikel)
dengan Eksositosis and Endositosis
Eksositosis
Cairan ekstrasel

SITOPLASMA

Endositosis

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Pemanenan Energi oleh Sel

Sel Otot Pelari Maraton Vs Sprinter


– Memiliki banyak serabut – Memiliki lebih banyak
otot lambat (slow) serabut otot cepat

– Memecah glukosa untuk – Memproduksi ATP secara


produksi ATP secara aerobik anaerobik (tanpa O2)
(dengan O2)
– Dapat kontraksi cepat
– Dapat menahan kontraksi dan mensuplai energi
berulang-ulang dan lama untuk aktifitas yang kuat
dalam waktu singkat

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Respirasi aerob, Respirasi anaerob dan Fermentasi
3 Mekanisme Produksi ATP :
1. fosforilasi tingkat substrat
2. fosforilasi oksidatif (kemiosmosis)
3. foto fosforilasi (reaksi terang fotosintesis, topik pertemuan 4)
Respirasi aerob Respirasi anaerob Fermentasi
perlu O2 ya tidak tidak
Tipe fosforilasi 1. tingkat tingkat substrat tingkat substrat
substrat dan oksidatif
dan oksidatif
Penerima elektron O2 NO3, SO42-, CO32- molekul organik
(H+) terakhir (acetaldehyde
atau piruvat)
Potensi produksi 36-38 ±36 2
ATP
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
Bernafas untuk Respirasi Selular

• Hampir semua sel pada kebanyakan organisme


menghasilkan ATP secara aerobik (respirasi selular)
O2 CO2

• Bernafas
mensuplai O2 ke
CO2
sel dan membuang
CO2

O2
CO2

Respirasi Selular
Glukosa + 6O2  ATP + 6CO2 + 6H2O

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Efisiensi Respirasi Selular

Energi Energi Energi


dilepaskan dari glukosa dilepaskan dari glukosa dari BBM diubah menjadi gerak
(sebagai panas dan cahaya) disimpan didalam ATP

100%

About
40% 25%

Pembakaran “Pembakaran ” glukosa Pembakaran BBM di


glukosa di lab pada respirasi selular mesin mobil

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Tubuh Manusia Menggunakan Energi
dari ATP untuk Semua aktifitasnya

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Mekanisme Dasar
Pelepasan dan Penyimpanan Energi
• Energi (ATP) yang dihasilkan setelah elektron ditransfer
dari senyawa organik ke O2, digunakan oleh sel

Ter-Oksidasi
Kehilangan atom hidrogen
dan elektron

Energi
(ATP)
Glukosa
Ter-Reduksi
Mendapatkan atom
hidrogen dan elektron

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Pembawa Hidrogen (spt. NAD+ & FAD+)
Mengangkut Elektron juga
• Enzim melepaskan e- dari bahan bakar (senyawa)
organik dan mentransfernya ke NAD

OKSIDASI

Dehydrogenase
dan NAD+

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Energi Dilepaskan Seiring dengan Pengaliran Elektron dari
Pembawa Hidrogen ke O2
• NADH mengirimkan elektrons ke rangkaian pembawa
elektron pada Rantai Transport Elektron
• Dengan berpindahnya
elektron dari satu pembawa
ke pembawa berikutnya,
energi dilepaskan dalam
jumlah kecil

Aliran Electron

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Dua Mekanisme Pembentukan ATP
1. Fosforilasi Kemiosmotik
High H+
H+
Gradient [H+ ]
concentration
H+ (=energi potensial)
H+
digunakan untuk
H+
membuat ATP
H+
H+ secara kemiosmosis
H+
Rantai
Membrane

H+
Transport H+
Elekctron H+
H+
Low H+ H+
From
concentration H+
NADH H+
H+ H+ ATP sintase
H+
Energi yang dilepaskan oleh
elektron saat berpindah H+
H+
dipakai untuk memompa H+ H+
melintasi membran
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
Dua Mekanisme Pembentukan ATP

2. Fosforilasi Tingkat Substrat

Dengan mentransfer Enzim


gugus fosfat dari
molekul organik ke ADP Adenosine

Molekul Organik
(substrat)

Adenosine

Molekul Organik baru


(produk)

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Mitokondria : Generator utama ATP

2 6

3
4

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Tiga Tahapan Utama Respirasi Selular
NADH
NADH & FADH2 membawa elektron berenergi tinggi

NADH & FADH2


Mitokondria
1 3 3
2
GLIKOLISIS RANTAI TRANSPORT
Asam KREBS ELEKTRON
Glukosa Piruvat CYCLE DAN KEMIOSMOSIS

Cairan
Sitoplasma

Dengan fosforilasi Dengan fosforilasi


tingka substrat kemiosmosis
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
1. Glikolisis
- mengubah glukosa menjadi asam piruvat untuk
memanen energi kimia (ATP) sambil melepas e-

Glukosa Asam
Piruvat

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Glikolisis
Glucose FASE PERSIAPAN
Steps 1 – 3 Step (Investasi energi)
Glukosa mendapat 1
energi ATP. Glucose-6-phosphate
2
Fructose-6-phosphate
3
Step 4
Fructose-1,6-diphosphate
Senyawa intermediet 4
berkarbon-6 terurai menjadi 4
Glyceraldehyde-3-phosphate
dua molekul berkarbon-3 (G3P)
5
FASE HASILKAN
Step 5 Reaksi redoks ENERGI
5 1,3-Diphosphoglyceric acid
menghasilkan NADH.
66 (2 molecules)

3-Phosphoglyceric acid
Steps 6 – 9 77 (2 molecules)
ATP and asam pruvat
dihasilkan. 2-Phosphoglyceric acid
8
8
(2 molecules)

2-Phosphoglyceric acid
(2 molecules)
99
Pyruvic acid
(2 molecules
per glucose molecule)
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
Asam Piruvat dipersiapkan secara kimiawi
untuk Siklus Krebs
Pemecahan setiap molekul asam piruvat menghasilkan:
1. Asetil CoA (senyawa berkarbon 2) yang akan masuk Siklus Krebs
2. NADH (elektron berenergi tinggi yang ditangkap oleh NAD+)
3. CO2 (dekarboksilasi)

Asam Acetyl CoA


Piruvat (Asetil Koenzim A)

CO2
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
2. Siklus Krebs
- menuntaskan pemindahan elektron dari bahan organik
Acetyl CoA

Serangkaian reaksi yang


dikatalisis enzim
melepaskan elektron
dan H+ (yang ditangkap
oleh NAD+ dan FAD+) 2
NADH and FADH2. KREBS
CYCLE
CO2

Juga dihasilkan ATP dan


CO2

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
SIKLUS KREBS
2 carbons enter cycle
Oxaloacetic
acid
1
1

Citric acid

5 CO2 leaves cycle


SIKLUS 2
KREBS 2
Malic
acid

4 Alpha-ketoglutaric acid
3
CO2 leaves cycle
Succinic
acid

Tahap 1 Acetyl CoA Tahap 2 dan 3


menyiapkan proses Reaksi redox menghasilkan Tahap 4 dan 5
pembakaran NADH, ATP, dan CO2 Reaksi redox menghasilkan
FADH2 dan NADH.
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
3. Rantai Transport Elektron
Kompleks H+ c. Pada kemiosmosis, H+ difusi
H+ H+
Protein balik  terbentuk ATP
Ruang Pembawa
Intermembran Elektron
H+
H+
H+
Membrane H+
dalam H+
mitokondria Aliran H+
Elektron H+ ATP
Matriks H+ Sintase
mitokondria
H+
H+
H+ H+ H+

a. Elektron dari NADH and b. Energi yang dilepas


elektron digunakan H+ H+
FADH2 mengalir melintasi H+
Rantai Transport Elektron untuk memompa H+ ke
ke O2 ruang intermembran
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
Membuat ATP dengan Fosforilasi Kemiosmotik
H+
Ruang intermembran
• Ada gradien proton (H+)
Stator
antara ruang intermembran Rotor
dan matriks mitokondria

Batang
internal
• Energi potensial karena Knob
katalitik
adanya gradien proton
digunakan untuk membuat
ATP ADP ATP
Matriks mitokondria

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Racun tertentu mengganggu proses respirasi selular
Rotenon Sianida, dan CO Oligomisin

DNP

• Rotenon: insektisida,
• Sianida dan CO : racun
• Oligomisin: antibiotik untuk memerangi infeksi cendawan,
• Dinitrophenol (DNP) : untuk menurunkan bobot badan,
tetapi berbahaya untuk kesehatan
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
Review:
Setiap molekul glukosa  hingga 38 molekul ATP
Cytoplasmic fluid

Electron shuttle
across membranes

GLYCOLYSIS
KREBS ELECTRON
glukosa 2 Pyruvic 2 Acetyl CYCLE TRANSPORT CHAIN
acid CoA AND CHEMIOSMOSIS

+ 2 ATP - about 0 - 2 ATP + 2 ATP + about 34 ATP


by substrate-level used for shuttling by substrate-level by chemiosmotic
phosphorylation electrons from NADH phosphorylation phosphorylation
made in glycolysis
About
38 ATP
Maximum per 1 molekul glukosa
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University
Fermentasi
Pada kondisi anaerobik ( tanpa O2)
– Sel menggunakan glikolisis saja untuk menghasilkan sejumlah kecil ATP
– Tetap sel harus memiliki cara mendaur ulang NAD+

a. Fermentasi alkohol :
- asam piruvat diubah menjadi etanol and CO2
dilepaskan

GLYCOLYSIS 2 Acetaldehyde 2 Etanol

2 Pyruvic
acid
NAD+
di daur ulang

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Fermentasi
b. Fermentasi asam laktat :
– Asam piruvat diubah menjadi asam laktat
– Digunakan untuk membuat keju dan yoghurt
mis. Lactobacillus

GLYCOLYSIS

2 Pyruvic 2 Lactic acid


glukosa acid
NAD+ di daur ulang

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Anaerob Fakultatif dan Anaerob Obligat

• Sel otot hewan dan manusia dapat bertindak anaerob fakultatif


- sel otot yang digunakan dengan kuat dan cepat dapat kekurangan
suplai O2  fermentasi asam laktat (menghasilkan asam laktat)
- ketika tersedia O2 lagi, asam laktat  menjadi asam piruvat di hati

Organisme tidak dapat survive jika terdapat O2: anaerob obligat

Produksi ATP melalui fermentasi


atau respirasi anaerob

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Sel menggunakan banyak macam molekul organik
sebagai bahan bakar respirasi selular

Makanan,
seperti kacang

Polisakarida Lemak Protein

Monosakarida Gliserol Asam lemak Asam amino


Gugus
mino

Glukosa G3P Asam Asetil SIKLUS RANTAI TRANSPORT


Piruvat CoA KREBS ELEKTRON
GLIKOLISIS DAN KEMIOSMOSIS

ATP

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Makanan: Bahan baku untuk biosintesis

• Selain untuk energi, sel membutuhkan bahan


mentah untuk pertumbuhan dan perbaikan
– Beberapa diperoleh langsung dari makanan
– Lainnya dibuat dari molekul-molekul intermediet
pada glikolisis dan siklus Krebs

Biosintesis
memerlukan ATP

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Biosintesis makromolekul dari molekul intermediate
pada respirasi selular
Biosintesis
memerlukan ATP

Sintesis glukosa
KREBS Acetyl Asam G3P Gukosa
CYCLE CoA piruvat

Amino
groups

Asam Amino Asam lemak Gliserol Monosakarida

Protein Lemak Polisakarida

Sel, Jaringan, Organisms

Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences


Bogor Agricultural University
Bahan bakar respirasi berasal dari fotosintesis

• All organisms have the ability to


harvest energi from organic
molecules
– Plants can also make the organic
molecules from inorganic sources
by the process of photosynthesis.

Thank You
Department of Biology-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Bogor Agricultural University

Anda mungkin juga menyukai