Anda di halaman 1dari 158

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI

RUMAH SAKIT

di

RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

Laporan Kasus

Disusun Oleh:
Desi Susanti, S.Farm.
NIM 183202037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Daftar 10 kasusPraktekKerjaProfesiApoteker RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan :

1. Hepatitis A Akut

2. Tofus bilateral

3. Gastritis + GE Akut

4. Cholistytys + dispepesia + Erythroderma

5. ObservasiFebris

6. Demam typhoid

7. Pneumonia

8. Dispepsia + Colic abdomen + Arthitis

9. Febris + Sinkop

10. Dispepsia + Anemia + CKD + HD Reguler


KASUS I

I. IdentitasPasien

Nama : HS

JenisKelamin : Laki-laki

RM : 01.07.79.XX

TanggalLahir : 14/10/1995

Umur : 23 tahun 3 bulan 9 hari

BeratBadan/ TinggiBadan : 60 kg/ 163 cm (IMT : 23,07 )

Masuk RS : 23 Januari 2019

Keluar RS : 28 Januari 2019

Ruangan/ kelas : XVII/ Dahlia 2 / Kelas 2

Diagnosa : Hepatitis A Akut

II. RiwayatPenyakitdanPengobatan

- RiwayatPenyakitTerdahulu

Tidakadariwayatpenyakitterdahulu yang dideritapasien.

- RiwayatPenyakitKeluarga

Tidakditemukannyaadanyariwayatpenyakitkeluargapadapasien

- RiwayatAlergi

Tidakditemukannyaadanyariwayatalergipadapasien

- Riwayatpengobatan

Pasientidakadakonsumsiobat.
III. RingkasanPadaWaktuPasienMasuk RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipadatanggal 23 Januari 2019 pukul 21.40

WIB melaluiIGD.Pasien dating dengankeluhanlemas, nyeriperutbagiankananatas

± 3 hari, mual, demam ± 4 hari, keduamatakuning. Kondisipasiensaat di IGD

yaitu:

- Sensorium : compos mentis (cm);

- Blood Preasure (BP) : 130/ 90 mmHg;

- Heart Rate (HR) : 80 x/menit;

- Respitarory Rate (RR) : 20 x/menit;

- Temperature (T) : 37,2o C

Pasien menerima penanganan awal dari tenaga medis dan mendapatkan obat saat

IGD yaitu:

- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- Injeksi Ranitidin 1 ampul

- Injeksi Ketorolac 1 ampul

IV. Hasil Pemeriksaan

Selama pasien dirawat di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan, pasien telah

menjalani pemeriksaan yaitu pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium

patologi klinik yang meliputi hematologi dan kimia klinis.

a. Pemeriksaan Fisik

Selama di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan, pasien telah menjalani

pemeriksaan fisik. Hasil pemeriksaan fisik pasien ditunjukkan pada tabel 1.


Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Fisik.
Nilai Tanggal Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Normal 23/1 24/1 25/1 26/1 27/1 28/1
Sensorium CM CM CM CM CM CM CM
130/ 130/ 130/ 120/ 120/ 100/
Tekanan Darah (TD) <120/80
90 90 80 80 70 60
60-100
Heart Rate (HR) 80 84 84 80 80 80
x/menit
12-20
Respiratory Rate (RR) 20 20 22 20 22 22
x/menit
36,5 –
Suhu (T°C) 37,2 37,5 39 37,8 37 37
37,3 °C

b. Pemeriksaan Laboratorium

Tabel 2 Hasil Pemeriksaan Patologi Klinik


Hasil Laboratorium
Parameter Nilai Normal Tanggal Pemeriksaan
23/1 25/1
Pemeriksaan Darah Rutin (Hematologi)
WBC 4.0-11.0 [103/µL] 6,11
RBC 4.0-5.4 [106/µL] 5,10
HGB 12-16 [g/dL] 15,0
HCT 36.0-48.0 [%] 43,0
MCV 80.0-97.0 [fL] 84,3
MCH 27.0-33.7 [pg] 29,4
MCHC 31.5-35.0 [g/dL] 34,9
PLT 150-400 [103/µL] 212
RDW-CV 10.0-15.0 [%] 14,7
RDW-SD 35-47 [fL] 44,5
PDW 10.0-18.0 [fL] 9,0
MPV 6.5-11.0 [fL] 9,1
P-LCR 15.0-25.0 [%] 17,0
PCT 0,2-0,5 [%] 0,19
NEUT 5.0-7.0 [103/µL] 2,36
LYMPH 1.0-4.0 [103/µL] 2,44
MONO 0,1-0,8 [103/µL] 1,10
EO 0,0-0,5 [103/µL] 0,19
BASO 0,0-0,1 [103/µL] 0,02
NEUT% 50-70 [%] 48,7
LYMPH% 20.0-40.0 [%] 39,9
MONO% 2.0-8.0 [%] 8,0
EO% 0.0-5.0 [%] 3,1
BASO% 0,0-1,0 [%] 0,3
Pemeriksaan Kimia Klinis
SGOT 0-40 397
SGPT 0-40 1059
Alkaline Phosphate 30-142 308
Total Bilirubin 0-1,2 10,74
Direct Bilirubin 0,05-0,3 9,83
Pemeriksaan Faal hati
Negatif : 0,9
IgM Anti HAV Borderline : 0,9 – 1,1 Positif
Positif : > 1,1 17,11
Imunologi
HbsAg Kualitatif Non Reaktif Non Reaktif
Anti HCV Non Reaktif Non Reaktif
0.00-0.00
2 : Negatif
ICT Salmonella
3 : Borderline Negatif
Thypoid IgM
4-5 : Positif lemah
6-10 : Positif kuat
.
Selain itu, dilakukan pemeriksaan penunjang berupa USG Upper + Lower

Abdomen. Dari hasil USG, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami hepatitis

dan ada batu di duktus chloduchus dan cholelithiasis multiple kecil.

V. Diagnosa Penyakit

Setelah dilakukan observasi terhadap pasien, baik secara anamnesa

maupun pemeriksaan hasil laboratorium, pasien didiagnosa dokter mengalami

Hepatitis A Akut.

VI. Terapi
Selama pasien dirawat di RSUD dr. Pirngadi Kota Medan, pasien

menerima obat- obatan yang sesuai dengan daftar obat yang tercantum dalam

Formularium Nasional yang dikeluarkan oleh Menkes RI. Pemberian terapi

kepada pasien bertujuan untuk menyembuhkan penyakit yang telah didiagnosis.

Adapun obat yang diberikan pada pasien ditunjukkan pada Tabel 3


Tabel 3.RiwayatPemakaianObat
23/1/2019 24/1/2019 25/1/2019 26/1/2019 27/1/2019 28/1/2019
No Nama Obat Signa Rute
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Ceftriaxon 1 g Tiap 12 IV
16 04 16 04
jam
2. Ranitidin 1ampul/12 IV 21.
42
jam IGD
3 Ketorolac 30 mg 1 Amp/ 12 IV 21.
42
jam IGD
4. IVFD Ringer Laktat 20tetes IV 21.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
/menit 42

5 Vitamin B Komplek 3x1 Oral 07

6. Parasetamol Tiap 8 IV 14.


22 08 16 24 08 16 24
jam 25
7. Lansoprazol 2x1 Oral 20 07 20 07 20 07 20 07

8. Domperidon 10 mg 3x1 Oral 20 07 14 20 07 20 07 14 20 07

9. Parasetamol 500 mg 3x1 Oral 20 07 14 20 07 20 07 14 20 07

10. Curcuma 3 x1 Oral 20 07 14 20 07 20 07 14 20 07


VII. PencatatandanPemantauan SOAP

PencatatandanPemantauan SOAP pada23 Januari 2019 sampai dengan 28 Januari

2019

SOAP FARMASI

Hari ke-1 23 Januari 2019

Terapi yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat20 tetes/menit

- Injeksi Ketorolac 30 mg 1 ampul/12 jam

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

Subjek lemas, nyeriperutbagiankananatas, mual, keduamatakuning

Objek TD : 130/90 mmHg SGPT : 1.059


HR : 80x/menit SGOT : 397
RR : 20x/menit
T : 37,2°C

Assesment Kadar SGOT danSGPT tinggi, tetapibelumdiberikanterapi.

Plan - Dipertimbangkanuntukmemberikan curcuma 3 x sehari.


- Monitoring SGOT dan SGPT pasien

17
SOAP FARMASI
Hari ke-2 24 Januari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat20 tetes/menit

- Vitamin B Komplek 3 x 1

- Lansoprazol 2 x 1

- Domperidon 3 x 1

- Parasetamol 500mg 3 x 1

- Curcuma 3 x 1

Subjek Lemas, demam,nyeriuluhati, seleramakanmenurun, mual,


matakuning

Objek TD : 130/90 mmHg


HR : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37,5°C

Assesment Tidak ada masalah terkait obat

Plan - Monitoring efeksampingobat


- Monitoring SGOT dan SGPT

18
SOAP FARMASI
Hari ke-3 25 Januari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat20 tetes/menit

- Parasetamol drip / 8 jam

- Lansoprazol 2 x 1

- Domperidon 3 x 1

- Parasetamol 3 x 1

- Curcuma 3 x 1

Subjek Demam, badanlemas, nyeriperut, mual, matakuning

Objek TD : 130/80 mmHg


HR : 84x/menit
RR : 24 x/menit
T : 39°C

Assesment Tidak ada masalah terkait obat

Plan - Monitoringefeksampingobat
- Monitoring SGOT dan SGPT pasien
- Monitoringtemperaturpasien
- Monitoring WBC pasien

19
SOAP FARMASI
Hari ke-4 26 Januari 2019

Terapiobatdiberikan :

- IVFD Ringer Laktat20 tetes/menit

- InjeksiCeftriaxon 1 g/12 jam

- Parasetamol drip / 8 jam

- Lansoprazol 2 x 1

- Domperidon 3 x 1

- Parasetamol 3 x 1

- Curcuma 3 x 1

Subjek Badanlemas, nyeriuluhati, mual, demam, matakuning

Objek TD : 120/80 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37,8 °C

Assesment Domperidon, parasetamol, curcuma diberikan tiap 12 jam,


seharusnya diberikan tiap 8 jam.

Plan - Edukasiperawatuntukmemberikanobattepatwaktu
- Monitoringefeksampingobat
- Monitoring SGOT dan SGPT pasien
- Monitoring temperature pasien.

20
SOAP FARMASI
Hari ke-5 27 Januari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat20 tetes/menit

- InjeksiCeftriaxon 1 g/12 jam

- Parasetamol drip / 8 jam

- Lansoprazol 2 x 1

- Domperidon 3 x 1

- Parasetamol 3 x 1

- Curcuma 3 x 1

Subjek Nyeriperut, demamnaikturun, mual,


matakuningsudahberkurang

Objek TD : 120/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 37°C

Assesment Tidak ada masalah terkait obat

Plan - Monitoringefeksampingobat
- Monitoring SGOT dan SGPT pasien
- Monitoring temperature pasien

21
SOAP FARMASI
Hari ke-6 28 Januari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- Injeksi Ceftriaxon 1g/12 jam

- Lansoprazol 2 x 1

- Domperidon 3 x 1
- Parasetamol 3 x 1
- Curcuma 3 x 1

Subjek Mata kuningsudahberkurang, mualsudahberkurangdemam ( -


)

Objek TD : 100/60 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 37 °C

Assesment Tidak ada masalah terkait obat

Plan - Masalahsudahteratasi, pasiendirencanakan PBJ hariini.


- Disarankanpemeriksaan SGOT dan SGPT
sebelumpulang

Pasien PBJ, dengan membawa obat pulang:

- Cefexim 2 x 1
- Lansoprazol 2 x 1
- Curcuma 3 x 1

22
Pembahasan

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipada 23 Januari 2019 pukul 21.40 WIB

melalui IGD.Pasien dating dengankeluhanlemas, nyeriperutbagiankananatas ± 3

hari, mual, demam ± 4 hari, keduamatakuning.

Diagnosaawalpasienadalah hepatitis di pindahkandariPoliklinikIGD ke

Dahlia 2 Kelas 2 danmenjalanirawatinap. Selamadirawat di RSUD

Dr.Pirngadipasientelahmenjalanibeberapapemeriksaansepertipemeriksaanfisikdan

pemeriksaanlaboratorium.

Penulis melakukan pemantauan terapi obat dan konseling dengan pasien

untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat mulai dari

tanggal 23 Januari 2019 - 28 Januari 2019.Pemantauan terapi dilakukan untuk

melihat apakah penggunaan obat untuk terapi pasien diberikan secara rasional.

Rasionalitas penggunaan obat meliputi tepat pasien, tepat indikasi, tepat

obat, tepat waktu pemberian, tepat dosis dan waspada efek samping.Pemantauan

obat dilakukan setiap hari sesuai dengan obat yang di berikan.Penyampaian

informasi obat disampaikan secara langsung pada pasien atau keluarganya untuk

meningkatkan pemahamanpasien mengenai pengobatan yang digunakan pasien.

a. Pengkajian Tepat Pasien

Pasien masuk ke RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan kondisi sadar penuh,

lemas,nyeriperutbagiankananatas, mual, demam,keduamatakuning.

Pasien masuk ke RSUD Dr. Pirngadi dengan rencana perbaikan kondisi

pasien.Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien telah sesuai dengan

nama, tanggal lahir, serta nomor Rekam Medis (RM) pasien. Obat yang diberikan

kepada pasien juga sesuai dengan nama dan nomor Rekam Medis yang tertera

23
pada etiket, serta pasien telah diidentifikasi dengan cara meminta menyebutkan

nama dan tanggal lahirnya.

b. Pengkajian Tepat Indikasi,Tepat Obat, Tepat Waktu Pemberian dan


Tepat Dosis

Tabel 4 Pengkajian Tepat Indikasi dan Tepat Obat.


Pasien Anamnesa Obat KetepatanI Anjuran Ketepatan Anjuran /
/ Diagnosa ndikasi Obat Intervensi
Lemas IVFD Ringer Tepat - Tepat -
Laktat
Nyeri Injeksi Tepat - Tepat -
Ketorolac
Mual InjeksiRanitidi Tepat - Tepat -
n
Lansoprazol Tepat - Tepat -
Domperidon Tepat - Tepat -
Demam Parasetamol Tepat - Tepat -
HS (lk) drip
01.07.7
9.03 Parasetamol Tepat - Tepat -
tablet
Nafsumaka Curcuma Tepat - Tepat -
n
Danvitamin
Hati
Vitamin Vitamin B Tepat - Tepat -
Komplek
Antibiotik Ceftriaxon1 g Tepat - Tepat -
Cefexim100 Tepat - Tepat -
mg

24
Tabel 5. Pengkajian tepatwaktupemberianobat
23/1/2019 24/1/2019 25/1/2019 26/1/2019 27/1/2019 28/1/2019
No Nama Obat Signa Rute
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Ceftriaxon 1 g Tiap 12jam IV


16 04 16 04

2. Ranitidin 1 ampul/12 IV 21.

jam 42
IGD

3 Ketorolac 30 mg 1 Amp/ 12 IV 21.

jam 42
IGD

4. IVFD Ringer 20tetes/menit IV 21.


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Laktat 42

5 Vitamin B 3x1 Oral 07


komplek
6. Parasetamol Tiap 8 jam IV 14.
22. 08 16 24 08 16 24
25

7. Lansoprazol 2x1 Oral 20 07 20 07 20 07 20 07

8. Domperidon 10 3x1 Oral 20 07 14 20 07 20 07 14 20 07


mg
9. Parasetamol 500 3x1 Oral 20 07 14 20 07 20 07 14 20 07
mg
10. Curcuma 3 x1 Oral 20 07 14 20 07 20 07 14 20 07

25
Dari tabel pengkajian tepat waktu pemberian obat dapat dilihat, bahwa

waktu pemberian obat pada tanggal 26/1 yaitu tablet domperidon hanya diberikan

2x1 (pukul 07.00 dan 20.00), seharusnya diberikan 3 x 1 (tiap 8 jam). Tablet

parasetamol juga diberikan 2 x 1 (pukul 07.00 dan 20.00), seharusnya diberikan 3

x1 (tiap 8 Jam). Tablet curcuma diberikan 2 x 1 (07.00 dan 20.00), seharusnya

diberikan 3 x 1( tiap 8 jam). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian tablet

domperidon, tablet parasetamol dan tablet curcumapada tanggal 26/1belum tepat

waktu.

Ketepatan waktu pemberian obat merupakan hal yang sangat penting

dalam mempengaruhi keberhasilan suatu terapi.Efek optimal suatu obat dapat

dicapai apabila kadar obat dalam darah memadai. Dengan pemberian obat tepat

waktu kadar obat dalam darah dapat terjaga pada indeks terapi tertentu yang

diharapkan sehingga tercapai terapi yang optimal dan patient safety.Pemberian

obat yang tidak tepat waktu dapat merugikan pasien baik fisik dan materi.Secara

tidak langsung juga dapat merugikan perawat, dokter dan petugas medis lainnya

dan menurunkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap mutu pelayanan rumah

sakit (Indarti, 2009).Dalam hal ini perlu dilakukan edukasi kepada tenaga

kesehatan lainnya khususnya perawat agar memberikan obat tepat waktu.

25
Tabel 6. Pengkajian Tepat Dosis
BentukS Dosis Dosis Kesesuaian
Nama Obat Signa Intervensi
ediaan Lazim Pasien dosis
20
IVFD Ringer 20 Terapi
Infus - gtt/mi Sesuai
laktat gtt/min dilanjutkan
n
1amp/
Maks120 60mg/
Injeksi Ketorolac Infus 12 Sesuai Terapi
mg/hari hari
jam dilanjutkan
1amp Terapidilanj
50-200mg 100mg/
InjeksiRanitidin Injeksi ul/12 Sesuai utkan
/hari hari
jam
1-2
1 tablat,
Vitamin B tablet, Terapidilanj
Oral 3x1 3 kali Sesuai
Komplek 3 kali utkan
sehari
sehari
30mg Terapidilanj
30mg
Lansoprazol Kapsul 2x1 2 kali Sesuai utkan
2 kali sehari
sehari

10-30mg, 30mg/ Terapidilanj


Domperidon Tablet 3x1 Sesuai
3kali sehari hari utkan

Terapi
Maks 4 Tiap 8
Parasetamol drip injeksi 3g/hari Sesuai dilanjutkan
g/hari jam
Terapi
Maks 4g/
Parasetamol tablet 3x1 1,5g/hari Sesuai dilanjutkan
hari

1-3 kali 3 kali Terapi


Curcuma Tablet sehari 1 3x1 sehari 1 Sesuai dilanjutkan
tablet tablet
Tiap
Terapidilanj
Ceftriaxon 1 g Tablet 1-4 g/hari 12 2 g/hari Sesuai
utkan
jam
200-400mg/
haridalam 200mg/ Terapidilanj
Cefexim 100mg Kapsul 2x1 Sesuai
1-2 hari utkan
dosisterbagi

25
c. Pengkajian Waspada Efek Samping Obat dan Interaksi Obat

Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak

diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan

interaksiobat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam

meningkatkan efek terapi.

Tabel 7. Efek Samping dan Interaksi Obat pada Terapi Pengobatan.

EfekSamp Anjuran
Interaksi Manifestasi
Nama Obat EfekSamping ingPada
Obat Klinik
pasien
IVFD Ringer Reaksialergi Tidak
- terjadi -
Laktat edema
Mual, muntah, Tidakterjad
Injeksi ketorolac i
- pusing -
30mg
anafilaksis
Tidakterjad
Sakit kepala, ruam i
InjeksiRanitidin - -
Anoreksia
Tidakterjad
Diare, konstipasi i
Lansoprazol - -
Mulutkering

Tidak ada Tidakterjad


Vitamin B i
interaksi - Urinberwarnakuning -
komplek
obat
Mulutkering, Tidakterjad
Domperidon - Sakitkepala, i -
Diare,Ruamkulit
Reaksihipersensitivit Tidakterjad
as i
Parasetamol drip - -
Gangguanfungsihati,
takikardi
Reaksihipersensitivit Tidakterjad
Parasetamoltablet - as i -
Gangguanfungsihati
Curcuma - Mual, muntah Tidak
-
terjadi

25
Tidakterjad
Diare, mual, muntah, i
Ceftriaxon 1 g - -
ruam, anaphylaxis
Dyspepsia, Tidakterjad
Cefexim 100mg - Sakitkepala i -
priritus

d. Edukasi pasien

Edukasi kepada pasien oleh apoteker dimaksudkan agar pasien

menggunakan obat dengan tepat baik jenis obat maupun waktu pemberiannya dan

menjaga pola makan dan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Adapun edukasi yang dilakukan meliputi:

- Menanyakan riwayat penyakit pasien sebelumnya

- Menanyakan apakah pasien menerima terapi obat atau tidak

- Memeriksa ketepatan penggunaan obat pada pasien

- Memantau kepatuhan pasien dalam menggunakan obat

- Menjelaskan indikasi dari pengobatan yang diterima pasien

- Memantau apakah ada reaksi efek samping yang timbul dari obat yang

digunakan pasien.

25
KASUS II

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : LS

Jenis Kelamin : Laki-laki

RM : 01.07.57.XX

Tanggal Lahir : 2/2/1953

Umur : 55 tahun 11 bulan 21 hari

BeratBadan/ TinggiBadan : 80 kg/ 170 cm (IMT : 27,6 )

Masuk RS : 24 Januari 2019

Keluar RS : 27 Januari 2019

Ruangan/ kelas : XVII/ Dahlia 2 / Kelas 2

Diagnosa : Tofus Bilateral

25
II. Riwayat penyakit dan Pengobatan

Asam Urat

III. Ringkasan Pada Waktu Pasien Masuk RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Pasien masuk RSUD Dr.Pirngadipada tanggal 24 Januari 2019 pukul

11.53 WIB dari Poliklinik Penyakit Dalam. Pasien datang dengan keluhan nyeri

dan tampak ada bejolan pada kaki dan tangan. Kondisi pasien saat di poliklinik

yaitu:

- Sensorium : compos mentis (cm);

- Blood Preasure (BP) : 140/90 mmHg;

- Heart Rate (HR) : 80 x/menit;

- Respitarory Rate (RR) : 20 x/menit;

- Temperature (T) : 37o C

IV. Hasil Pemeriksaan

Selama pasien dirawat di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan, pasien telah

menjalani pemeriksaan yaitu pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium

patologi klinik yang meliputi hematologi dan kimia klinis

A. Pemeriksaan Fisik

Selama di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan, pasien telah menjalani

pemeriksaan fisik. Hasil pemeriksaan fisik pasien ditunjukkan pada tabel 1.

25
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Fisik.
Tanggal Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal
24/1 25/1 26/1 27/1
Sensorium CM CM CM CM CM
Tekanan Darah (TD) <120/80 130/90 140/90 130/90 130/90
Heart Rate (HR) 60-100 x/menit 80 80 80 80
Respiratory Rate (RR) 12-20 x/menit 20 20 20 20
Suhu (T°C) 36,5 – 37,3 °C 37 37 39 37

B. Pemeriksaan Laboratorium

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Patologi Klinik


Hasil Laboratorium
Parameter Nilai Normal Tanggal Pemeriksaan
15/1
Pemeriksaan Darah Rutin (Hematologi)
WBC 4.0-11.0 [103/µL] 6,97
RBC 4.0-5.4 [106/µL] 5,04
HGB 12-16 [g/dL] 14,8
HCT 36.0-48.0 [%] 42,1
MCV 80.0-97.0 [fL] 83,5
MCH 27.0-33.7 [pg] 29,4
MCHC 31.5-35.0 [g/dL] 35,2
3
PLT 150-400 [10 /µL] 215
RDW-CV 10.0-15.0 [%] 12,6
RDW-SD 35-47 [fL] 38,2
PDW 10.0-18.0 [fL] 10,3
MPV 6.5-11.0 [fL] 9,6
P-LCR 15.0-25.0 [%] 21,7
PCT 0,2-0,5 [%] 0,21
3
NEUT 5.0-7.0 [10 /µL] 3,30
LYMPH 1.0-4.0 [103/µL] 2,19
3
MONO 0,1-0,8 [10 /µL] 0,67
3
EO 0,0-0,5 [10 /µL] 0,77
BASO 0,0-0,1 [103/µL] 0,04
NEUT% 50-70 [%] 47,4
LYMPH% 20.0-40.0 [%] 31,4
MONO% 2.0-8.0 [%] 9,6
EO% 0.0-5.0 [%] 11,0
BASO% 0,0-1,0 [%] 0,6
Pemeriksaan Kimia Klinis
SGOT 0-40 41
SGPT 0-40 98
Alkaline Phosphate 30-142 182

25
Total Bilirubin 0-1,2 0,37
Direct Bilirubin 0,05-0,3 0,15
Ureum 10-50 22,0
Kreatinin 0,6-1,2 1,17
Uric Acid 3,5-7 9,0
Glukosa Adrandom < 140 mg/dl 142
Natrium 136,00 – 155,00 140
Kalium 3,50 – 5,50 3,9
Chlorida 95,00 – 103,00 106
.

V. Diagnosa Penyakit

Setelah dilakukan observasi terhadap pasien, baik secara anamnesa

maupun pemeriksaan hasil laboratorium, pasien didiagnosa dokter mengalami

tofus bilateral.

VI. Terapi
Selama dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, pasien menerima

obat-obatan dan perawatan oleh tim medis. Obat-obat yang digunakan pasien

selama terapi dapat dilihat pada Tabel 3.

25
Tabel 3. RiwayatPemakaianObat
24/1 25/1 26/1 271
No Nama Obat Signa Rute
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Ceftriaxon 1g 1jam pre ops sc 07.30 16.00 04.00 16.00 04.00


Selanjutnya / 12
jam
2. Ranitidin injeksi 1 amp/12 jam IV 16.00

3 Ketorolac 30 mg 1 Amp/ 12 jam IV 16.00

4. IVFD RL 20 tetes/menit IV 07.00 22.00

5. Amlodipin 10mg 1x1 Oral 07.00

6. Alprazolam 1x1 Oral 21.00

7. Parasetamol 3x1 Oral 14.00 07.00

25
VII. Pencatatan dan Pemantauan SOAP

Pencatatan dan Pemantauan SOAP pada 24 Januari 2019 sampai dengan 27

Januari 2019

SOAP FARMASI

Hari ke-1 24 Januari 2019

Terapiobat yang diberikan :

Tidak diberikan obat

Pasien persiapan operasi eksisi tanggal 25 januari 2019

Subjek Nyeri pada kaki, ada benjolan pada kedua kaki.

Objek TD : 140/90 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 37°C
Uric acid : 9,0
Skala nyeri 5

Assesment Pasien mempunyai riwayat penyakit asam asam urat dan hasil
laboratorium kadar asam urat 9,0 tapi tidak diberikan obat.

Plan Disarankan kepada dokter untuk memberkan obat untuk


mengatasi asam urat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-2, 25 Januari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD RL 20 tetes/menit

- Injeksi Ceftriaxon 1g/12 jam

- Injeksi Ketorolac 30 mg 1 ampul/12 jam

- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam

- Amlodipin 10 mg 1 x 1

- Alprazolam 0,5 mg 1 x 1

Subjek Nyeri post operasi

Objek TD : 140/90 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37 °C
Skala nyeri 4

Assesment - Pasien mempunyai riwayat penyakit asam asam urat dan hasil
laboratorium kadar asam urat 9,0 tapi tidak diberikan obat
- Tidak ada keluhan nyeri lambung, diberi obat ranitidine injeksi

Plan - Disarankan ke dokter untuk memberikan obat untuk mengatasi


asam urat
- Disarankan ke dokter untuk menghentikan penggunaan
ranitidine injeksi

25
SOAP FARMASI

Hari ke-3 26 Januari 2019

Terapi obat yang akan diberikan :

- IVFD RL 20 tetes/menit

- Injeksi Ceftriaxon 1g/12 jam

- Injeksi Ketorolac 30 mg 1 ampul/12 jam

- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam

- Parasetamol 500 mg 3 x 1

Subjek Nyeri post operasi, demam

Objek TD : 130/90 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 39 °C
Skala nyeri 4

Assesment - Pasien mempunyai riwayat penyakit asam asam urat dan hasil
laboratorium kadar asam urat 9,0 tapi tidak diberikan obat
- Tidak ada keluhan nyeri lambung, diberi obat ranitidine injeksi
-
Plan - Disarankan ke dokter untuk memberikan obat untuk mengatasi
asam urat
- Disarankan ke dokter untuk menghentikan penggunaan
ranitidine injeksi

25
SOAP FARMASI

Hari ke-4 27 Januari 2019

Terapiobat yang akandiberikan :

- IVFD RL 20 tetes/menit

- Injeksi Ceftriaxon 1g/12 jam

- Injeksi Ketorolac 30 mg 1 ampul/12 jam

- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam

- Parasetamol 500 mg 3 x 1

Subjek Nyeri sudah berkurang

Objek TD : 130/90 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37°C
Skala nyeri 4

Assesment - Pasien mempunyai riwayat penyakit asam asam urat dan hasil
laboratorium kadar asam urat 9,0 tapi tidak diberikan obat
- Tidak ada keluhan nyeri lambung, diberi obat ranitidine injeksi.

Plan - Disarankan ke dokter untuk memberikan obat untuk mengatasi


asam urat
- Disarankan ke dokter untuk menghentikan penggunaan
ranitidine injeksi

Pasien PBJ dengan membawa obat

- Cefadroksil 500 mg 2 x 1

- Parasetamol 500 mg 3 x 1

25
PEMBAHASAN

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipada 24 Januari 2019 pukul 11.53 WIB

dari Poliklinik penyakit Dalam . Pasien datang dengan keluhan nyeri dan tampak

benjolan pada kaki dan tangan.

Diagnosa awal pasien adalah tofus bilateral di pindahkan dari Poliklinik

Rawat Jalan, Poli bagian penyakit dalam, ke Dahlia 2 Kelas 2 dan menjalani

rawat inap. Selama dirawat di RSUD Dr.Pirngadipasientelahmenjalani

beberapapemeriksaanseperti pemeriksaan fisikdan pemeriksaan laboratorium.

Penulis melakukan pemantauan terapi obat dan konseling dengan pasien

untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat mulai dari

tanggal 24 Januari 2019 - 27 Januari 2019. Pemantauan terapi dilakukan untuk

melihat apakah penggunaan obat untuk terapi pasien diberikan secara rasional.

Rasionalitas penggunaan obat meliputi tepat pasien, tepat indikasi, tepat

obat, tepat dosis, dan waspada efek samping.Pemantauan obat dilakukan setiap

hari sesuai dengan obat yang di berikan. Penyampaian informasi obat disampaikan

secara langsung pada pasien atau keluarganya untuk meningkatkan pemahaman

pasien mengenai pengobatan yang digunakan pasien.

Pengkajian Tepat Pasien

Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien telah sesuai dengan

nama, tanggal lahir, serta nomor Rekam Medis (RM) pasien. Obat yang diberikan

kepada pasien juga sesuai dengan nama dan nomor Rekam Medis yang tertera

25
pada etiket, serta pasien telah diidentifikasi dengan cara meminta menyebutkan

nama dan tanggal lahirnya.

Pengkajian Tepat Indikasi dan Tepat Obat

Pengkajian
Anamnesa Obat Yang Anjuran / Pengkajian Anjuran /
Pasien Tepat
/ Diagnosa Diberikan Intervensi Tepat Obat Intervensi
Indikasi

Lemas IVFD RL Tepat - Tepat -

Nyeri Inj Ketorolac 30mg Tepat - Tepat -


Inj Ceftriaxon 1 g Tepat - Tepat -
Antibiotik
Cefadroksil 500mg Tepat - Tepat -
LS Hipertensi Amlodipin 10 mg Tepat - Tepat -
(01.07.5
7.xx) Dianjurkan
untuk
dihentikan
Mual Ranitidin Injeksi Tepat - Tepat karena
pasien tidak
mengalami
mual
Penenang Alprazolam 0,5 mg Tepat - Tepat -
Demam Parasetamol Tepat - Tepat -

25
Pengkajian Tepat Dosis

Bentuk Dosis Dosis


Nama Obat Signa Ket Intervensi
Sediaan Lazim Pasien
Dosis Terapi
IVFD RL Infus 20 gtt/min - 20 gtt/min
sesuai dilanjutkan
Dosis Terapi
Ceftriaxon 1 g Injeksi 1 g/12 jam 1-2 g/hari 2g/hari
sesuai dilanjutkan
Ketorolac 30 1 ampul/ Maks 90 Dosis Terapi
Injeksi 60mg/hari
mg 12 jam mg/hari sesuai dilanjutkan
50 mg-
Ranitidin 25 1 ampul/12 Dosis Terapi
Injeksi 200mg / 100mg/hari
mg /ml jam sesuai dilanjutkan
hari
Dosis Terapi
Amlodipin Tablet 1x1 5-10mg/hari 10mg/hari
sesuai dilanjutkan
Alprazolam 0,5- Dosis Terapi
tablet 1x1 0,5mg
0,5 mg 1mg/hari sesuai dilanjutkan
3-4kali
Terapi
Parasetamol sehari 1 Dosis
Tablet 3x1 3x500mg dilanjutkan
500 mg tablet sesuai
(500mg)
1-2g/perhari
Cefadroksil dalam 2 500mg/ Dosis Terapi
Kapsul 2x1
500mg dosis 12jam sesuai dilanjutkan
terbagi

25
Pengkajian Waspada Efek Samping Obat dan Interaksi Obat

Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak

diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi

obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam proses terapi.

EfekSam Anjuran
Interaksi Manifestasi
Nama Obat EfekSamping pingPada
Obat Klinik
pasien
Tidak
edema , terjadi
IVFD RL - -
gagal jantung

Diare Tidakterja
Inj Ceftriaxon 1g - di -
Trombositosis
Injeksi Ketorolac Mual, muntah, pusing Tidakterja
- di -
30 mg Anafilaksis
Sakit kepala, ruam Tidakterja
Injeksi Ranitidin Tidak ada - di -
interaksi Anoreksia
obat Sakit kepala, Edem Tidakterja
Amlodipin 10mg - di -
Nyeri perut, pusing
Alprazolam 0,5 Mengantuk, Amnesia, Tidakterja
- di -
mg Halusinasi
Parasetamol Reaksi hipersensitivitas Tidakterja
- di -
500mg Gangguan fungsi hati
Cefadroksil Mual,muntah, Tidak
- terjadi -
500mg reaksi hipersensitivitas

Edukasi pasien

25
Edukasi kepada pasien oleh apoteker dimaksudkan agar pasien

menggunakan obat dengan tepat baik jenis obat maupun waktu pemberiannya dan

menjaga pola makan dan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Adapun edukasi yang dilakukan meliputi:

- Menanyakan riwayat penyakit pasien sebelumnya

- Menanyakan apakah pasien menerima terapi obat atau tidak

- Memeriksa ketepatan penggunaan obat pada pasien

- Memantau kepatuhan pasien dalam menggunakan obat

- Menjelaskan indikasi dari pengobatan yang diterima pasien

- Memantau apakah ada reaksi efek samping yang timbul dari obat yang

digunakan pasien.

KASUS III

25
I. IDENTITAS PASIEN

Nama : RJS

JenisKelamin : Perempuan

RM : 00.38.47.XX

TanggalLahir : 17-2-1968

Umur : 50 tahun 11 bulan 10 hari

BeratBadan/ TinggiBadan : 60 kg/ 153 cm (IMT : 22)

Masuk RS : 27Januari 2019

Keluar RS : 31Januari 2019

Ruangan/ kelas : XVII/ Dahlia 2 / Kelas 2

Diagnosa : Gastritis + GE akut

II. RiwayatpenyakitdanPengobatan

25
Tidakada

III. RingkasanPadaWaktuPasienMasuk RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipadatanggal27Januari 2019 pukul10.03

WIB melalui IGD.Pasien datang dengankeluhannyeriperut di uluhati, sakitkepala,

mencret, mualdanmuntah.Kondisipasiensaat di IGDyaitu:

- Sensorium : compos mentis (cm);

- Blood Preasure (BP) : 120/ 70 mmHg;

- Heart Rate (HR) : 82 x/menit;

- Respitarory Rate (RR) : 24 x/menit;

- Temperature (T) : 37o C

Pasienmendapatpenangananawaldaritenagamedis di IGD yaitu

- IFVD Ringer laktat 20 gtt/menit

- InjeksiRanitidin

- Injeksi Ketorolac

- InjeksiOndansentron

IV. HasilPemeriksaan

Selamapasiendirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanyaitupemeriksaanfisikdanpemeriksaanlaboratori

umpatologiklinik yang meliputihematologidankimiaklinis

a. PemeriksaanFisik

25
Selama di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanfisik.Hasilpemeriksaanfisikpasienditunjukkanpa

databel 1.

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Fisik.


Jenis Nilai Tanggal Pemeriksaan
Pemeriksaan Normal 27/1 28/1 29/1 30/1 31/1
Sensorium CM CM CM CM CMM CMCM
Tekanan Darah
<120/80 120/70 120/70 120/80 110/70 110/70
(TD)
60-100
Heart Rate (HR) 82 80 80 80 80
x/menit
Respiratory Rate 12-20
24 20 20 20 20
(RR) x/menit
36,5 – 37,3
Suhu (T°C) 37 37 37 37 36
°C

b. PemeriksaanLaboratorium

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Patologi Klinik


Hasil Laboratorium
Parameter Nilai Normal Tanggal Pemeriksaan
27/1
Pemeriksaan Darah Rutin (Hematologi)
WBC 4.0-11.0 [103/µL] 7,17
6
RBC 4.0-5.4 [10 /µL] 3,42
HGB 12-16 [g/dL] 9,5
HCT 36.0-48.0 [%] 26,7
MCV 80.0-97.0 [fL] 78,1
MCH 27.0-33.7 [pg] 27,8
MCHC 31.5-35.0 [g/dL] 35,6
PLT 150-400 [103/µL] 333
RDW-CV 10.0-15.0 [%] 11,9
RDW-SD 35-47 [fL] 32,6
PDW 10.0-18.0 [fL] 8,3
MPV 6.5-11.0 [fL] 8,5
P-LCR 15.0-25.0 [%] 12,9
PCT 0,2-0,5 [%] 0,28
NEUT 5.0-7.0 [103/µL] 4,77
3
LYMPH 1.0-4.0 [10 /µL] 1,50
3
MONO 0,1-0,8 [10 /µL] 0,81
EO 0,0-0,5 [103/µL] 0,06

25
BASO 0,0-0,1 [103/µL] 0,03
NEUT% 50-70 [%] 66,6
LYMPH% 20.0-40.0 [%] 20,9
MONO% 2.0-8.0 [%] 11,3
EO% 0.0-5.0 [%] 0,8
BASO% 0,0-1,0 [%] 0,4
Pemeriksaan Kimia Klinis
SGOT 0-40 13,00
SGPT 0-40 6,00
Alkaline Phosphate 30-142 86,00
Total Bilirubin 0-1,2 0,88
Direct Bilirubin 0,05-0,3 0,23
Ureum 10-50 42,0
Kreatinin 0,6-1,2 1,98
Uric Acid 3,5-7 9,30
Glukosa Adrandom < 140 mg/dl 138
Natrium 136,00 – 155,00 137,00
Kalium 3,50 – 5,50 4,10
Chlorida 95,00 – 103,00 115,00
.
V. Diagnosa Penyakit

Setelah dilakukan observasi terhadap pasien, baik secara anamnesa

maupun pemeriksaan hasil laboratorium, pasien didiagnosa dokter mengalami

Gastritis + GE akut.

VI. Terapi

Selama dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, pasien menerima

obat-obatan dan perawatan oleh tim medis. Obat-obat yang digunakan pasien

selama terapi dapat dilihat pada Tabel 3.

25
Tabel 3.RiwayatPemakaianObat
27/1/2019 28/1/2019 29/1/2019 30/1/2019 31/1/2019
No Nama Obat Signa Rute
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Ringer laktat 20 tetes /menit IV 10.30


√ √ √

2. Ringer Solution 20 tetes/menit IV


10 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Ranitidin 1 ampul/12 jam IV 10.30


23 17 05 17 05

4. Ketorolac 1 amp/12 jam IV 10.30


23 17

5. Ondansentron 1 Amp/ 8 jam IV 10.30


23 01 09 17 01 09 17 01 09
17

6. Diaform 2x1 Oral


07 20

7. Vitamin B 3x1 Oral 07 14 20 07 14 20 07 14 20 08 14


Komplek
8. Alupurinol100mg 3x1 Oral 20 07 14 20 07 14 20 08 14

9. Sukralfatsirup 3x1 Oral 20 07 14 20 07 14 20 08 14

10. Cetrizin 1x1 Oral 20 20

11. Ambroxolsirup 3 x 1C Oral 20 07 14 20 08 14

25
VII. PencatatandanPemantauan SOAP

PencatatandanPemantauan SOAPpada27Januari 2019

sampaidengan31Januari 2019

SOAP FARMASI

Hari ke-1 27 Januari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

- Injeksi Ketorolac 30 mg 1 ampul/12 jam

- InjeksiOndansentron 1 ampul/ 8 jam

Subjek Nyeriuluhati, sakitkepala,mencret, mualdanmuntah

Objek TD : 120/70 mmHg


HR : 82x/menit
RR : 24x/menit
T : 37°C

Assesment - Pasienbelummendapatkanobatuntukmengatasimencret
- Dari hasillaboratorium, kadarasamurat 9,3,
belummendapatkanterapiuntukmenurunkankadarasamurat
- Dari hasillaboratorium HGB 9,5
belummendapatkanterapiuntukpenambahdarah

Plan - Disarankankepadadokteruntukmemberikanobatuntukmengatas
imencret
- Disarankankepadadokteruntukmemberikanobatmengatasiasam
urat
- Disarankankepadadokteruntukmemberiobatuntukmenambahda
rah.

25
SOAP FARMASI

Hari ke-2 28 Januari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Solution 20 tetes/menit

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

- Injeksi Ketorolac 30 mg 1 ampul/12 jam

- InjeksiOndansentron 1 ampul/8 jam

- Diaform 2 x 1

- Vitamin B Komplek 3 x 1

- Alupurinol 100 mg 3 x 1

Subjek Mukapucat, nyeriperut, mencret, mual

Objek TD : 120/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37 °C

Assesment Tidakadamasalahterkaitobat

Plan Pantaukondisipasiendanefeksampingobat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-3 29 Januari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Solution 20 tetes/menit

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

- InjeksiOndansentron 1 ampul/8 jam

- Vitamin B Komplek 3 x 1

- Alupurinol 100 mg 3 x 1

- Sukralfat sirup 3 x 1 C

- Cetrizin 1 x 1

- Ambroksol sirup 3 x 1C

Subjek Nyeriuluhati, mual, batuk

Objek TD : 120/80 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37 °C

Assesment Tidakadamasalahterkaitobat

Plan Pantaukondisipasiendanefeksampingobat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-4 30 Januari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Solution 20 tetes/menit

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

- InjeksiOndansentron 1 ampul/8 jam

- Vitamin B Komplek 3 x 1

- Alupurinol 100 mg 3 x 1

- Sukralfat sirup 3 x 1 C

- Cetrizin 1 x 1

- Ambroksol sirup 3 x 1C

Subjek Nyeriuluhatiberkurang, mual , batuk

Objek TD : 120/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5 °C

Assesment Tidakadamasalahterkaitobat

Plan Pantaukondisipasiendanefeksampingobat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-5 31 Januari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

- InjeksiOndansentron 1 ampul/8 jam

- Vitamin B Komplek 3 x 1

- Alupurinol 100 mg 3 x 1

- Sukralfat sirup 3 x 1 C

- Cetrizin 1 x 1

- Ambroksol sirup 3 x 1C

Subjek Kondisipasiensudahmembaik

Objek TD : 110/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 36°C

Assesment Tidakadapermasalahanterkaitobat

Plan Pantaukondisipasiendanefeksampingobat

Pasien PBJ dan membawa obat pulang :

- Omeprazol 2 x 1

- Domperidon 3 x 1

- Vitamin B Komplek 3 x 1

- Cetrizin 1 x 1

- Sukralfat sirup 3 x 1 C

- Ambroksol sirup 3 x 1 C

- Alupurinol 100 mg 3 x 1

25
PEMBAHASAN

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipada27 Januari 2019pukul10.03 WIB

melalui IGD.Pasiendatangdengankeluhannyeriuluhati, sakitkepala, mencret,

muntahdanmual, danmendapatpenanganan di IGD yaituinjeksi ranitidine,

injeksiondansentron, injeksi ketorolac.

Diagnosaawalpasienadalahgastritis dan GE akut,dipindahkandariIGD, ke

Dahlia 2 Kelas 2danmenjalanirawatinap.Selamadirawat di RSUD

Dr.Pirngadipasientelahmenjalanibeberapapemeriksaansepertipemeriksaanfisikdanl

aboratorium.

Penulismelakukanpemantauanterapiobatdankonselingdenganpasienuntukm

eningkatkankepatuhanpasienterhadappenggunaanobatmulaidaritanggal27 Januari

2019-31Januari

2019.Pemantauanterapidilakukanuntukmelihatapakahpenggunaanobatuntukterapip

asiendiberikansecararasional.

Rasionalitaspenggunaanobatmeliputitepatpasien, tepatindikasi, tepatobat,

tepatdosis,

danwaspadaefeksamping.Pemantauanobatdilakukansetiapharisesuaidenganobat

yang di

berikan.Penyampaianinformasiobatdisampaikansecaralangsungpadapasienataukel

uarganyauntukmeningkatkanpemahamanpasienmengenaipengobatan yang

digunakanpasien.

25
Pengkajian Tepat Pasien

Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien telah sesuai dengan

nama, tanggal lahir, serta nomor Rekam Medis (RM) pasien. Obat yang diberikan

kepada pasien juga sesuai dengan nama dan nomor Rekam Medis yang tertera

pada etiket, serta pasien telah diidentifikasi dengan cara meminta menyebutkan

nama dan tanggal lahirnya.

Pengkajian Tepat Indikasi dan Tepat Obat

Pengkajian
Anamnesa / Obat Yang Anjuran / Pengkajian Anjuran /
Pasien Tepat
Diagnosa Diberikan Intervensi Tepat Obat Intervensi
Indikasi
Nyeri Injeksi Tepat - Tepat -
Ketorolac 30mg
Lemas Ringer laktat Tepat - Tepat -
Ringer Solution Tepat - Tepat -
AsamUrat Alupurinol Tepat - Tepat -
Mencret Diaform Tepat - Tepat -
RJS Muntah Domperidon Tepat - Tepat -
Pr
00.38.4 Mual OMZ Tepat - Tepat -
7.xx InjeksiOndanse Tepat - Tepat -
17/2/19 ntron
68
Sukralfatsirup Tepat - Tepat -
InjRanitidin Tepat - Tepat -

Tambahdara Vitamin B Tepat - Tepat -


h Komplek
Antihistamin Cetrizin Tepat - Tepat -

Batuk Ambroksolsiru Tepat - Tepat -


p

25
Pengkajian Tepat Dosis

BentukS Dosis Dosis


Nama Obat Signa Ket Intervensi
ediaan Lazim Pasien

Tiap 12 50 – 200 100 mg/ DosisSesu Terapi


InjeksiRanitidin Ampul
jam mg/hari hari ai dilanjutkan

IFVD Ringer 20tetes/ DosisSesu Terapi


Infus - -
Laktat menit ai dilanjutkan
120-180
IFVD Ringer 20tetes/ tetes/70 kg 20 tetes/ DosisSesu Terapi
Infus
Solution Menit berat menit ai dilanjutkan
badan/menit

Injeksi Tiap12 30-120 60mg Dosis


Ampul Terapi
Ketorolac jam mg/hari /hari sesuai
dilanjutkan
InjeksiOndansen Tiap 8 4-16 12 mg Dosis Terapi
Ampul
tron jam mg/hari /hari sesuai dilanjutkan
2-15 Dosis Terapi
Diaform Kapsul 2x1 2 tablet
tablet/hari sesuai dilanjutkan
1 tablat,
Vitamin B 1-2 tablet, 3 Dosis Terapi
Tablet 3x1 3 kali
Komplek kali sehari sesuai dilanjutkan
sehari
Alupurinol 100-900mg/ 300mg Dosis Terapi
Tablet 3x1
100mg hari /hari sesuai dilanjutkan

Disarankanpe
Sukralfatsirup Tablet 3x1C 4g/hari 4,5g/hari Overdose mberian3x2C
th
10mg/ Dosis Terapi
Cetrizin Tablet 1x1 5-10mg/hari
hari sesuai dilanjutkan
Disarankanpe
90-120 mg/ 135mg/
Ambroksolsirup Tablet 3x1C overdose mberian3x2C
hari hari
th
30mg/ Dosissesua Terapidilanju
Domperidon Tablet 3x1 30mg/hari
hari i tkan
20-40mg/ 40mg/ Dosissesua Terapidilanju
OMZ Kapsul 2x1
hari hari i tkan

25
Pengkajian Waspada Efek Samping Obat dan Interaksi Obat

Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak

diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi

obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam proses terapi.

Efek Anjuran
Interaksi Manifestasi Samping
Nama Obat EfekSamping
Obat Klinik Pada
pasien
InjeksiRanitidin Sakit kepala, ruam, Tidak -
- terjadi
Anoreksia
Mual, muntah, Tidakterj -
InjeksiKetorolac -
pusing,anafilaksis adi
edema Tidakterj -
IVFD RL - jaringangagaljantun adi
g
Panas, Tidakterj -
IVFD Ringer adi
- Iritasiditempatpeny
Solution
untikan
Konstipasi, Tidakterj -
Injeksi Sakitkepala adi
-
ondansentron Gangguanpenglihat
an
Tidak ada
Konstipasi, Tidakterj -
interaksi obat
Perutkembung adi
Diaform -
Penurunan
Nafsumakan
Vitamin B Urinberwanakunin Tidakterj -
- adi
Komplek g
Gangguanpencerna Tidakterj -
Alupurinol - an, ruam, adi
Sakitkepala
Konstipasi, Tidakterj -
Sukralfatsirup - adi
Mulutkering
Penglihatankabur,g Tidak -
Cetrizin - angguanpencernaan terjadi
, sakitkepala

25
Mual, Tidakterj
Muntah adi
Ambroksolsirup -
Diare
dispepsia
Sakitkepala, diare, Tidakterj
OMZ - adi
konstipasi
Mengantuk, Tidakterj
Domperidon - adi
Mulutkering

Edukasi pasien

Edukasi kepada pasien oleh apoteker dimaksudkan agar pasien

menggunakan obat dengan tepat baik jenis obat maupun waktu pemberiannya dan

menjaga pola makan dan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Adapun edukasi yang dilakukan meliputi:

- Menanyakan riwayat penyakit pasien sebelumnya

- Menanyakan apakah pasien menerima terapi obat atau tidak

- Memeriksa ketepatan penggunaan obat pada pasien

- Memantau kepatuhan pasien dalam menggunakan obat

- Menjelaskan indikasi dari pengobatan yang diterima pasien

- Memantau apakah ada reaksi efek samping yang timbul dari obat yang

digunakan pasien.

25
KASUS IV

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : SN

JenisKelamin : Perempuan

RM : 01.07.89.XX

TanggalLahir : 27/5/1990

Umur : 28tahun 8 bulan 8 hari

BeratBadan/ TinggiBadan : 60 kg/ 155 cm (IMT :25)

Masuk RS : 07 Februari 2019

Keluar RS : 13 Februari 2019

Ruangan/ kelas : XVII/ Dahlia 2 / Kelas 2

Diagnosa : Cholisystitis + Dispepsia + Erytroderma

25
II. Riwayatpenyakit dan Pengobatan

- Riwayatalergi

Antibiotik (golongannya tidak jelas)

III. RingkasanPadaWaktuPasienMasuk RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipada tanggal 07 Februari 2019

pukul15.37 WIB melalui IGD.Pasien datang dengan keluhan badan lemas, demam

(sudah ± 2 minggu, mual, muntah, sakit kepala, gatal-gatal dan kemerahan

diseluruh badan. Kondisipasiensaat di IGD yaitu:

- Sensorium : compos mentis (cm);

- Blood Preasure (BP) : 90/60 mmHg;

- Heart Rate (HR) : 80 x/menit;

- Respitarory Rate (RR) : 20 x/menit;

- Temperature (T) : 37,5o C

Pasien menerima penanganan awal dari tenaga medis dan mendapatkan obat saat

di IGD yaitu :

- IVFD Ringer Laktat 20tetes/menit

- Cetrizin tablet 1 tablet

IV. Hasil Pemeriksaan

Selama pasien dirawat di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan, pasien telah

menjalani pemeriksaan yaitu pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium

patologi klinik yang meliputi hematologi dan kimia klinis

25
a. Pemeriksaan Fisik

Selama di RSUD Dr Pirngadi Kota Medan, pasien telah menjalani

pemeriksaan fisik.Hasil pemeriksaan fisik pasien ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Fisik.


Tanggal Pemeriksaan
Nilai
Jenis Pemeriksaan
Normal 7/2 8/2 9/2 10/2 11/2 12/2 13/2

Sensorium CM CM CM CM CM CM CM CM
90/ 100/ 100/ 110/ 110/ 110/ 120/
Tekanan Darah (TD) <120/80
60 90 90 70 70 70 70
60-100
Heart Rate (HR) 80 80 80 80 80 80 80
x/menit
Respiratory Rate 12-20
20 20 20 20 20 20 20
(RR) x/menit
36,5 – 37,3
Suhu (T°C) 37,5 38 38 36,5 37 37 37
°C

b. PemeriksaanLaboratorium

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Patologi Klinik


Hasil Laboratorium
Parameter Nilai Normal Tanggal Pemeriksaan
8/2
Pemeriksaan Darah Rutin (Hematologi)
WBC 4.0-11.0 [103/µL] 13,83
RBC 4.0-5.4 [106/µL] 3,79
HGB 12-16 [g/dL] 10,4
HCT 36.0-48.0 [%] 30,9
MCV 80.0-97.0 [fL] 81,5
MCH 27.0-33.7 [pg] 27,4
MCHC 31.5-35.0 [g/dL] 33,7
PLT 150-400 [103/µL] 295
PDW 10.0-18.0 [fL] 12,8
MPV 6.5-11.0 [fL] 11,1
P-LCR 15.0-25.0 [%] 32,9
PCT 0,2-0,5 [%] 0,33
NEUT 5.0-7.0 [103/µL] 6,92
LYMPH 1.0-4.0 [103/µL] 3,64
MONO 0,1-0,8 [103/µL] 0,68

25
EO 0,0-0,5 [103/µL] 2,57
BASO 0,0-0,1 [103/µL] 0,02
NEUT% 50-70 [%] 50,1
LYMPH% 20.0-40.0 [%] 26,3
MONO% 2.0-8.0 [%] 4,9
EO% 0.0-5.0 [%] 18,6
BASO% 0,0-1,0 [%] 0,1
Glukosa Adrandom < 140 mg/dl 85
Pemeriksaan Urin Rutin
Warna Kuning Kuning
Kekeruhan Jernih jernih
Protein Negatif Negatif
Reduksi Negatif Negatif
Sedimen Eritrosit < 3/ Ipb 1-2
Sedimen Leukosit < 5/ Ipb 3-5
Sedimen Renal Epitel Negatif Negatif
Sedimen Blass Epitel Negatif Negatif
Sedimen Vag/Ureter Ep. < 5/ Ipb 0-1
Kristal Ca. Oksalat Negatif Negatif
Kristal T. Phosphate Negatif Negatif
Kristal Cystin Negatif Negatif
Kristal Urat Negatif Negatif
Silinder Negatif Negatif
urobillin Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Urobillinogen Positif Negatif
pH 4,6-8 6,0
Berat Jenis 1,001-1,035 1,015
Nitrit Negatif Negatif

Selain itu, dilakukan pemeriksaan penunjang berupa USG, dari hasil USG,

GB ukurannya normal, dindingnya menebal dan tampak echostone (ukuran ± 8,00

mm x 9,8 mm), hal ini menunjukkan cholecystitis.

25
V. Diagnosa Penyakit

Setelah dilakukan observasi terhadap pasien, baik secara anamnesa

maupun pemeriksaan hasil laboratorium, pasien didiagnosa dokter mengalami

Cholisystitis + dyspepsia + erytroderma.

VI. Terapi

Selama dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, pasien menerima

obat-obatan dan perawatan oleh tim medis. Obat-obat yang digunakan pasien

selama terapi dapat dilihat pada Tabel 3.

25
Tabel 3.RiwayatPemakaianObat
No Nama Obat Signa Rute 7/2/2019 8/2/2019 9/2/2019 10/2/2019 11/2/2019 12/2/2019 13/2/2019
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. ranitidin Tiap 12 IV
15 05 17 05 16 05 17 05
jam
2. metilprednisolon Tiap 8 IV 17 01 09 17 01 09 16 24 08
jam
4. metilprednisolon Tiap 12 Oral 17 05
jam

                 
5. Ringer Laktat 20tetes/ Oral
16
menit
6. Cetrizin 1x1 Oral 16 07 07 07 07 07 07

7. Parasetamol 3x1 Oral 14 20 07 14 20 07 14 20 07 14 20

8. Dexoximetason 3x1 topikal


+ Tupepe krem Oles 20 07 14 20 07 14 20 07 14 20 07 14 20 07
seluruh
badan
9. Hidrokortison 2x1 topikal
Oles di 20 07 20 07 20 07 20 07 20 07

wajah
10 CTM 3x1 oral 20 07

11 Metilprednisolon4 3x4 oral 20 07


mg
12 Ranitidin 2x1 oral 20 07

25
VII. PencatatandanPemantauan SOAP

PencatatandanPemantauan SOAP pada7 Februari 2019 sampai dengan 13

Februari 2019

SOAP FARMASI

Hari ke-1 17 Januari 2019

Terapi obat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- Cetrizin 1 x 1

Subjek Lemas, demam, mual, muntah, gatal dan kemerahan di seluruh


badan

Objek TD : 90/60 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 37,5°C

Assesment - Pasien demam, tapi tidak menerima obat demam


- Pasien tidak menerima obat untuk mengatasi mual dan muntah

Plan - Disarankan kepada dokter untuk memberikan obat demam


- Disarankan kepada dokter untuk memberikan obat mengatasi
mual dan muntah

25
SOAP FARMASI

Hari ke-2 18 Januari 2019

Terapi obat yang diberikan :

- IVFD Ringer laktat 20 tetes/menit

- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam

- Injeksi metilprednisolon 1 ampul/8 jam

- Cetrizin tablet 1 x 1

- Parasetamol 500mg tablet 3 x 1

- Dexoximetason + tupepe krem 3 x sehari, oles keseluruh badan

- Hidrokortison krem 2 x sehari , oles ke wajah

Subjek Lemas, demam, mual, , gatal dan kemerahan di seluruh badan

Objek TD : 100/90 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 38°C

Assesment Tidak ada masalah terkait obat

Plan Pantau kondisi pasien dan efek samping obat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-3 9 Februari 2019

Terapiobat yang akandiberikan :

- IVFD Ringer lakata 20 tetes/menit

- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam

- Injeksi metilprednisolon 1 ampul/8 jam

- Cetrizin tablet 1 x 1

- Parasetamol 500mg tablet 3 x 1

- Dexoximetason + tupepe krem 3 x sehari, oles keseluruh badan

- Hidrokortison krem 2 x sehari , oles ke wajah

Subjek Demam, mual, gatal dan kemerahan diseluruh badan

Objek TD : 100/90 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 38°C

Assesment Tidak ada masalah terkait obat

Plan Pantau kondisi pasien dan efek samping obat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-4 10 Februari 2019

Terapiobat yang akandiberikan :

- IVFD Ringer laktat 20 tetes/menit

- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam

- Injeksi metilprednisolon 1 ampul/8 jam

- Cetrizin tablet 1 x 1

- Parasetamol 500mg tablet 3 x 1

- Dexoximetason + tupepe krem 3 x sehari, oles keseluruh badan

- Hidrokortison krem 2 x sehari , oles ke wajah

Subjek mual, gatal dan kemerahan di seluruh badan

Objek TD : 110/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5 °C

Assesment Pasien sudah tidak demam, tapi masih diberikan parasetamol

Plan Disarankan kepada dokter, agar menghentikan parasetamol.

25
SOAP FARMASI

Hari ke-5 11 Februari 2019

Terapi obat yang diberikan :

- IVFD Ringer laktat 20 tetes/menit

- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam

- Injeksi metilprednisolon 1 ampul/8 jam

- Cetrizin tablet 1 x 1

- Parasetamol 500mg tablet 3 x 1

- Dexoximetason + tupepe krem 3 x sehari, oles keseluruh badan

- Hidrokortison krem 2 x sehari , oles ke wajah

Subjek Mual sedikit, gatal dan kemerahan diseluruh badan mulai


berkurang

Objek TD : 110/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 37°C

Assesment Pasien sudah tidak demam, tapi masih diberi parasetamol

Plan Disarankan kepada dokter agar menghentikan penggunaan


pasrasetamol.

25
SOAP FARMASI

Hari ke-6 12 Februari 2019

Terapi obat yang diberikan :

- IVFD Ringer lakata 20 tetes/menit

- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam

- Injeksi metilprednisolon 1 ampul/12 jam

- Cetrizin tablet 1 x 1

- Dexoximetason + tupepe krem 3 x sehari, oles keseluruh badan

- Hidrokortison krem 2 x sehari , oles ke wajah

Subjek mual sedikit, gatal dan kemerahan diseluruh badan sudah


berkurang

Objek TD : 110/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 37°C
Assesment Tidak ada masalah terkait obat

Plant Pantau efek samping obat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-7 13 Februari 2019

Terapi obat yang diberikan :

- Cetrizin tablet 1 x 1

- Dexoximetason + tupepe krem 3 x sehari, oles keseluruh badan

- Hidrokortison krem 2 x sehari , oles ke wajah

- CTM 3 x 1

- Metilprednisolon 3 x 4 tablet

- Ranitidin 2 x 1

Subjek Gatal dan merah diseluruh daban sudah berkurang

Objek TD : 120/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 37 °C

Assesment Tidak ada permasalahan terkait obat

Plant Pantau efek samping obat

Pasien PBJ dan membawa obat pulang:-

- CTM 3 x 1

- Metilprednisolon 3 x 4 tablet

- Ranitidin 2 x 1

25
PEMBAHASAN

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipada 07 februari 2019 pukul15.37 WIB

melalui IGD. Pasiendatang dengankeluhan badan lemas, demam sudah ± 2

minggu, mual, muntah, gatal dan kemerahan diseluruh tubuh.

Diagnosaawalpasienadalahobs. Febris di pindahkandariIGD, ke Dahlia 2

Kelas 2 danmenjalanirawatinap.Selamadirawat di RSUD

Dr.Pirngadipasientelahmenjalani beberapapemeriksaanseperti pemeriksaan fisik

dan laboratorium.

Penulismelakukanpemantauanterapiobatdankonselingdenganpasienuntukm

eningkatkankepatuhanpasienterhadappenggunaanobatmulaidaritanggal 07

Februari 2019-13 Februari

2019.Pementauanterapidilakukanuntukmelihatapakahpenggunaanobatuntukterapip

asiendiberikansecararasional.

Rasionalitaspenggunaanobatmeliputitepatpasien, tepatindikasi, tepatobat,

tepatdosis,

danwaspadaefeksamping.Pemantauanobatdilakukansetiapharisesuaidenganobat

yang di

berikan.Penyampaianinformasiobatdisampaikansecaralangsungpadapasienataukel

uarganyauntukmeningkatkanpemahamanpasienmengenaipengobatan yang

digunakanpasien.

Pengkajian Tepat Pasien

Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien telah sesuai dengan

nama, tanggal lahir, serta nomor Rekam Medis (RM) pasien. Obat yang diberikan

25
kepada pasien juga sesuai dengan nama dan nomor Rekam Medis yang tertera

pada etiket, serta pasien telah diidentifikasi dengan cara meminta menyebutkan

nama dan tanggal lahirnya.

Pengkajian Tepat Indikasi dan Tepat Obat

Pengkajian Pengkajian
Anamnesa Obat Yang Anjuran / Anjuran /
Pasien Tepat Tepat
/ Diagnosa Diberikan Intervensi Intervensi
Indikasi Obat

Lemas, IVFD Dekstrosa Tepat - Tepat -

Cetrizin Tepat - Tepat -

CTM Tepat - Tepat

Gatal Dexoximetason Tepat - Tepat


krem
Hidokortison Tepat -
SN krem Tepat
(01.07.8
9.xx) Melembab Tupepe krim Tepat - Tepat
27/5/19 kan kulit
90 Metilprednisolon Tepat - Tepat -
injeksi
Anti
inflamasi Metilprednisolon Tepat - Tepat
tablet

Demam Parasetamol Tepat - Tepat

Ranitidin injeksi Tepat - Tepat -


Mual,
muntah Ranitidin tablet Tepat - Tepat

25
Pengkajian Tepat Dosis

Dosis Dosis
Nama Obat BentukSediaan Signa Ket Intervensi
Lazim Pasien
20 20 Dosis Terapi
IVFD Dekstrosa Infus 20 gtt/min
gtt/min gtt/min sesuai dilanjutkan
2,5- Dosis
Terapi
Cetrizin Tablet 1x1 10mg/ 10mg/hari
dilanjutkan
Hari sesuai
4-24
Dosis Terapi
CTM Tablet 3x1 mg/ 12mg/hari
sesuai dilanjutkan
Hari

2-3 kali 3 kali Dosis Terapi


Dexoximetason Krem 3x1
sehari sehari sesuai dilanjutkan

Dosis
2-3 kali 3 kali Terapi
Tupepe Krem 3x1
sehari sehari dilanjutkan
sesuai
Terapi
2-4 kali Dosis
Hidrocotison Krem 2x1 2 x sehari dilanjutkan
sehari sesuai
10-
Tiap 8 Dosis Terapi
Metilprednisolon Injeksi 250mg 126mg/hari
jam sesuai dilanjutkan
/hari
2-
Metilprednisolon Dosis Terapi
Tablet 3x4 60mg/ 48mg/hari
4 mg sesuai dilanjutkan
Hari
Maks 4
Parasetamol Dosis Terapi
Tablet 3x1 g/ 1,5g/hari
500mg sesuai dilanjutkan
Hari
50-
Tiap 100 Dosis Terapi
Ranitidin Injeksi 200mg/
12 jam mg/hari sesuai dilanjutkan
Hari
150-
Dosis Terapi
Ranitidin 150mg Tablet 2x1 300mg 300mg/hari
sesuai dilanjutkan
/hari

25
Pengkajian Waspada Efek Samping Obat dan Interaksi Obat

Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak

diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi

obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam proses terapi.

Interaksi Manifestasi EfekSampingPada Anjuran


Nama Obat EfekSamping
Obat Klinik pasien
-
IVFD ringer edema ,
- Tidak terjadi
Laktat gagaljantung
Mulut kering, -
sakit kepal,
Cetrizin tablet - Tidakterjadi
Gangguan
penglihatan
Mulut kering -
Gangguan
CTM - Tidakterjadi
penglihatan
Retensi urin
Kulit kering -
Dexoximetason
Tidak ada - Rasa terbakar Tidakterjadi
krem
interaksi pada kulit
Tupepe obat -
- - Tidakterjadi
krem
Hidrokortison Kulit kering -
- Tidakterjadi
krem Iritasi
Metilprednisolon - Jerawat -
injeksi Edem Tidakterjadi
Metilprednisolon - Jerawat -
4 mg tablet Edem Tidak terjadi
Reaksi
Parasetamol hipersenstivitas
- Tidak Terjadi
500mg Kerusakan
Pada hati

25
Sakit kepala,
Ranitidin injeksi - ruam Tidak Terjadi
Anoreksia
Sakit kepala,
Ranitidine tablet - ruam Tidak Terjadi
Anoreksia

Edukasi pasien

Edukasi kepada pasien oleh apoteker dimaksudkan agar pasien

menggunakan obat dengan tepat baik jenis obat maupun waktu pemberiannya dan

menjaga pola makan dan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Adapun edukasi yang dilakukan meliputi:

- Menanyakan riwayat penyakit pasien sebelumnya

- Menanyakan apakah pasien menerima terapi obat atau tidak

- Memeriksa ketepatan penggunaan obat pada pasien

- Memantau kepatuhan pasien dalam menggunakan obat

- Menjelaskan indikasi dari pengobatan yang diterima pasien

- Memantau apakah ada reaksi efek samping yang timbul dari obat yang

digunakan pasien.

25
KASUS V

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : RTO

JenisKelamin : Perempuan

RM : 00.83.74.XX

TanggalLahir : 6-10-1992

Umur : 26tahun3bulan27hari

BeratBadan/ TinggiBadan : 40 kg/ 157cm (IMT :16,66)

Masuk RS : 02 Februari 2019

Keluar RS : 06Februari 2019

Ruangan/ kelas : XVII/ Dahlia 2 / Kelas 2

Diagnosa : Obs. Febris

25
II. RiwayatpenyakitdanPengobatan

Tidakada

III. RingkasanPadaWaktuPasienMasuk RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipadatanggal02 Februari2019 pukul12.15

WIB melaluiIGD.Pasien dating dengankeluhanlemas, badanterasasakit, demam (±

3 hari), mualdanmuntah.Kondisipasiensaat di poliklinikyaitu:

- Sensorium : compos mentis (cm);

- Blood Preasure (BP) : 110/ 60 mmHg;

- Heart Rate (HR) : 78 x/menit;

- Respitarory Rate (RR) : 20 x/menit;

- Temperature (T) : 38o C

Pasienmenerimapenangananawaldaritenagamedisdanmendapatkanobat

saat di IGD yaitu :

- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- Injeksi ranitidine

- Injeksi Ketorolac

- InjeksiOndansentron

IV. HasilPemeriksaan

25
Selamapasiendirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanyaitupemeriksaanfisikdanpemeriksaanlaboratori

umpatologiklinik yang meliputihematologidankimiaklinis

a. PemeriksaanFisik

Selama di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanfisik.Hasilpemeriksaanfisikpasienditunjukkanpa

databel 1.

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Fisik.


Nilai Tanggal Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Normal 2/2 3/2 4/2 5/2 6/2
Sensorium CM CM CM CM CMM CM
Tekanan Darah (TD) <120/80 100/70 110/80 100/60 110/80 110/80
60-100
Heart Rate (HR) 80 80 80 80 80
x/menit
Respiratory Rate 12-20
20 20 20 20 20
(RR) x/menit
36,5 –
Suhu (T°C) 38 37,3 37,6 37 37
37,3 °C

b. PemeriksaanLaboratorium

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Patologi Klinik


Hasil Laboratorium
Parameter Nilai Normal Tanggal Pemeriksaan
2/2
Pemeriksaan Darah Rutin (Hematologi)
WBC 4.0-11.0 [103/µL] 7,53
6
RBC 4.0-5.4 [10 /µL] 4,30
HGB 12-16 [g/dL] 12,8
HCT 36.0-48.0 [%] 37,2
MCV 80.0-97.0 [fL] 86,5
MCH 27.0-33.7 [pg] 29,8
MCHC 31.5-35.0 [g/dL] 34,4
PLT 150-400 [103/µL] 326

25
RDW-CV 10.0-15.0 [%] 12,4
RDW-SD 35-47 [fL] 37,9
PDW 10.0-18.0 [fL] 8,8
MPV 6.5-11.0 [fL] 8,9
P-LCR 15.0-25.0 [%] 14,8
PCT 0,2-0,5 [%] 0,29
NEUT 5.0-7.0 [103/µL] 4,49
LYMPH 1.0-4.0 [103/µL] 2,26
MONO 0,1-0,8 [103/µL] 0,63
EO 0,0-0,5 [103/µL] 0,12
BASO 0,0-0,1 [103/µL] 0,03
NEUT% 50-70 [%] 59,6
LYMPH% 20.0-40.0 [%] 30,0
MONO% 2.0-8.0 [%] 8,4
EO% 0.0-5.0 [%] 1,6
BASO% 0,0-1,0 [%] 0,4
PemeriksaanImunologi
IGG Anti Dengue Negatif Negatif
IGM Anti Dengue Negatif Negatif
Positif 4

ICT Salmonella typhoid Ket:


0,00-0,00 2 : negatif
IgM
3 : Borderline
4-5: positiflemah
6-10 : positifkuat
Glukosa Adrandom < 140 mg/dl 94
Natrium 136,00 – 155,00 147
Kalium 3,50 – 5,50 3,70
Chlorida 95,00 – 103,00 113

V. Diagnosa Penyakit

Setelah dilakukan observasi terhadap pasien, baik secara anamnesa

maupun pemeriksaan hasil laboratorium, pasien didiagnosa dokter mengalami

ObservasiFebris.

VI. Terapi

25
Selama dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, pasien menerima

obat-obatan dan perawatan oleh tim medis. Obat-obat yang digunakan pasien

selama terapi dapat dilihat pada Tabel 3.

25
Tabel 3.RiwayatPemakaianObat
Tanggal &
2/2/2019 3/2/2019 4/2/2019 5/2/2019 6/2/2019
Jam
No Nama Obat Signa Rute
Mul
Stop I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
ai
1. Ciprofloxacin Tiap 12 IV 2/2 3/2 17. 05.
200mg jam 00 00

3/2 4/2 16.


2. Ceftriaxon 1 g IV 04.
00
00

2/2 4/2 12. 24.


3 Ranitidine injeksi 1 Amp/ IV 24. 12. 12.
00 00
12 jam 00 00 00

12.
4. IFVD Ringer IV
00
Laktat
5. Ondansentron 1 ampul/8 Oral 16. 04. 17.
00 00 00
jam
6. Parasetamol 3x1 Oral 20.
07.
14. 20.
07.
14.
00 00
00 00 00 00
500mg
7. Cefadroksil 2x1 Oral 20.
07.
20.
07.
00 00
00 00
500mg
8. Ranitidin 150mg 2x1 Oral 20. 07. 20.
07.
00
00 00 00

25
VII. PencatatandanPemantauan SOAP

PencatatandanPemantauan SOAP pada 2Februari 2019 sampaidengan06

Februari2019

SOAP FARMASI
Hari ke-1 02 Februari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- Injeksi Ciprofloxacin 200 mg/12 jam

- IFVD Ringer Laktat 20 gtt/menit

- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam

- Parasetamol 3 x 1

Subjek Lemas, demam, mualdanmuntah

Objek TD : 100/60 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 38°C

Assesment Tidakadamasalahterkaitobat

Plan Pantaukondisipasiendanefeksamping

25
SOAP FARMASI

Hari ke-2 3 Februari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat20 tetes/menit

- InjeksiCiprofloaxin 200 mg/12 jam

- Injeksi Ceftriaxone 1 g/12 jam

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

- InjeksiOndansentron 1 ampul/12 jam

- Parasetamol 3 x 1

Subjek Lemas, demam, mual, muntah

Objek TD : 100/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37,3°C

Assesment Tidakadamasalahterkaitobat

Plan Pantaukondisipasiendanefeksampingobat

25
SOAP FARMASI
Hari ke-3 4 Februari 2019

Terapiobat yang akandiberikan :

- IFVD Ringer laktat

- InjeksiCeftriaxon 1g /12 jam

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

- Parasetamol 3 x 1

- Cefadroksil 500 mg 2 x1

- Ranitidin 150 mg 2 x1

Subjek Demam,badanlemas, mual,muntah

Objek TD : 100/60 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37,6°C

Assesment Tidakadamasalahterkaitobat

Plan Pantaukondisipasiendanefeksampingobat

25
SOAP FARMASI
Hari ke-4 5 Februari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- Cefadroksil 500 mg 2 x 1
- Ranitidin 150 mg 2 x 1

Subjek Mualmasihada.

Objek TD : 110/80 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37°C

Assesment Tidakadapermasalahanterkaitobat

Plan Pantaukondisipasiendanefeksampingobat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-621 Januari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- Cefadroksil 500 mg 2 x1

- Ranitidin 150 mg 2 x 1

Subjek Kondisipasiensudahmembaik

Objek TD : 110/80 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 37°C

Assesment Tidakadapermasalahanterkaitobat

Plan Pantaukondisipasiendanefeksampingobat

Pasien PBJ dan membawa pulang

- Cefadroksil 2 x1

- Ranitidin 150 mg 2 x 1

25
PEMBAHASAN

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipada02 Februari 2019pukul12.15WIB

melaluiIGD.Pasien dating dengankeluhanlemas, demam ± 3

hari,badanterasasakitmualdanmuntah-muntah( 4 kali).

Diagnosaawalpasienadalahobservasifebris,di pindahkandariIGDke Dahlia

2 Kelas 2danmenjalanirawatinap.Selamadirawat di RSUD

Dr.Pirngadipasientelahmenjalanibeberapapemeriksaansepertipemeriksaanfisikdan

pemeriksaanlaboratorium.

Penulismelakukanpemantauanterapiobatdankonselingdenganpasienuntukm

eningkatkankepatuhanpasienterhadappenggunaanobatmulaidaritanggal02Februari

2019 – 06 Februari

2019.Pementauanterapidilakukanuntukmelihatapakahpenggunaanobatuntukterapip

asiendiberikansecararasional.

Rasionalitaspenggunaanobatmeliputitepatpasien, tepatindikasi, tepatobat,

tepatdosis,

danwaspadaefeksamping.Pemantauanobatdilakukansetiapharisesuaidenganobat

yang di

berikan.Penyampaianinformasiobatdisampaikansecaralangsungpadapasienataukel

uarganyauntukmeningkatkanpemahamanpasienmengenaipengobatan yang

digunakanpasien.

Pengkajian Tepat Pasien

Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien telah sesuai dengan

nama, tanggal lahir, serta nomor Rekam Medis (RM) pasien. Obat yang diberikan

25
kepada pasien juga sesuai dengan nama dan nomor Rekam Medis yang tertera

pada etiket, serta pasien telah diidentifikasi dengan cara meminta menyebutkan

nama dan tanggal lahirnya.

Pengkajian Tepat Indikasi dan Tepat Obat

Pengkaji Pengkajian
Anamnesa / Obat Yang Anjuran / Anjuran /
Pasien an Tepat Tepat
Diagnosa Diberikan Intervensi Intervensi
Indikasi Obat

InjCiprofloxacin Tepat - Tepat -


200mg
Antibiotik Inj.Ceftriaxon 1 g Tepat - Tepat
Cefadroksil 500mg Tepat - Tepat
RTO
pr InjeksiRanitidin Tepat - Tepat -
(00.83.74
Mual Tablet Ranitidin Tepat - Tepat
.xx)
150mg
6/10/199
2 Muntah InjOndansentron Tepat - Tepat -
Lemas IVFD Ringer Laktat Tepat - Tepat -
Demam Parasetamol 500mg Tepat - Tepat -

Pengkajian Tepat Dosis

Bentuk Dosis
Nama Obat Signa Dosis Lazim Ket Intervensi
Sediaan Pasien
Ciprofloxacin Tiap 12 Dosis Terapi
Injeksi 400mg/hari 400mg/hari
200mg jam sesuai dilanjutkan
Tiap 12 Dosis Terapi
Ceftriaxon 1 g Injeksi 1-2 g/hari 2g/hari
jam sesuai dilanjutkan
12g/perhari
Cefadroksil Dosis Terapi
Kapsul 2x1 dalam 2 1 g/hari
50mg sesuai dilanjutkan
dosisterbagi
Tiap 12 Dosis Terapidilan
Ranitidin Injeksi 50-200mg/hari 100mg/hari
jam sesuai jutkan

25
150-300mg, Dosis Terapi
Ranitidin 150mg Tablet 2x1 300mg/hari
dua kali sehari sesuai dilanjutkan
Tiap 8 Dosis Terapi
Ondansentron Injeksi 4-16 mg/hari 12mg/hari
jam sesuai dilanjutkan
IVFD Ringer 20gtt/ Dosis Terapi
Tablet - 20gtt/menit
Laktat menit sesuai dilanjutkan
3-4kali sehari 3 kali sehari Terapi
Parasetamol Dosis
Tablet 3x1 1 tablet 1 tablet dilanjutkan
500mg sesuai
(500mg) 500mg

Pengkajian Waspada Efek Samping Obat dan Interaksi Obat

Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak

diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi

obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam proses terapi.

25
EfekSampin Anjuran
Interaksi Manifestasi
Nama Obat EfekSamping gPada
Obat Klinik
pasien
Injeksi
Mual,muntah,
Ciprofloxacin - Tidak terjadi -
diare
200mg
InjeksiCeftriaxon Diare
- Tidakterjadi -
1g trombositosis
Mual,muntah,
Cefadroksil
- Reaksihipersens Tidakterjadi -
500mg
itivitas
Sakit kepala,
InjeksiRanitidin - ruam Tidakterjadi -
Tidak Anoreksia
ada
Sakit kepala,
interaksi
Tablet ranitidine - ruam Tidakterjadi -
obat
Anoreksia
Konstipasi,
Sakitkepala
InjOndansentron - Tidakterjadi -
Gangguanpengli
hatan
IVFD Ringer edema ,
- Tidakterjadi -
Laktat gagaljantung
Reaksihipersens Tidakterjadi
Parasetamol itivitas
- -
500mg Gangguanfungsi
hati
Edukasi pasien

Edukasi kepada pasien oleh apoteker dimaksudkan agar pasien

menggunakan obat dengan tepat baik jenis obat maupun waktu pemberiannya dan

menjaga pola makan dan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Adapun edukasi yang dilakukan meliputi:

- Menanyakan riwayat penyakit pasien sebelumnya

- Menanyakan apakah pasien menerima terapi obat atau tidak

- Memeriksa ketepatan penggunaan obat pada pasien

- Memantau kepatuhan pasien dalam menggunakan obat

- Menjelaskan indikasi dari pengobatan yang diterima pasien

25
- Memantau apakah ada reaksi efek samping yang timbul dari obat yang

digunakan pasien.

KASUS VI

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : ATW

JenisKelamin : Laki-laki

RM : 01.07.86.XX

TanggalLahir : 31/10/1993

Umur : 25 tahun03bulan03hari

BeratBadan/ TinggiBadan : 60 kg/ 160 cm (IMT :24)

Masuk RS : 03 Februari 2019

25
Keluar RS : 05 Februari 2019

Ruangan/ kelas : XVII/ Dahlia 2 / Kelas 2

Diagnosa : DemamTyfoid

II. RiwayatPenyakitdanPengobatan

Tidakada

III.RingkasanPadaWaktuPasienMasuk RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan


Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipadatanggal03 Februari 2019 pukul09.44

WIB melaluiIGD.Pasien dating dengankeluhanlemas, nyeriuluhati, demam,

sakitkepala, mualdanmuntah.Kondisipasiensaat di IGDyaitu:

- Sensorium : compos mentis (cm);

- Blood Preasure (BP) : 120/ 70 mmHg;

- Heart Rate (HR) : 80 x/menit;

- Respitarory Rate (RR) : 20 x/menit;

25
- Temperature (T) : 38o C

Pasien menerima penanganan awal dari tenaga medis dan mendapatkan

obat saat di IGD yaitu :

- IFVD Ringer Laktat

- Injeksi Ranitidin

- Injeksi Ketorolac

- Injeksi ondansentron

IV.HasilPemeriksaan

Selamapasiendirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanyaitupemeriksaanfisikdanpemeriksaanlaboratori

umpatologiklinik yang meliputihematologidankimiaklinis

a. PemeriksaanFisik

Selama di RSUD DrPirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanfisik.Hasilpemeriksaanfisikpasienditunjukkanpa

databel 1.

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Fisik.


Tanggal Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal
3/2 4/2 5/2
Sensorium CM CM CM CM
Tekanan Darah (TD) <120/80 120/70 110/70 110/70
Heart Rate (HR) 60-100 x/menit 80 80 80
Respiratory Rate (RR) 12-20 x/menit 20 20 20
Suhu (T°C) 36,5 – 37,3 °C 37,5 38 36,5

25
b. PemeriksaanLaboratorium

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Patologi Klinik


Hasil Laboratorium
Parameter Nilai Normal Tanggal Pemeriksaan
3/2
Pemeriksaan Darah Rutin (Hematologi)
WBC 4.0-11.0 [103/µL] 7,39
RBC 4.0-5.4 [106/µL] 4,75
HGB 12-16 [g/dL] 13,3
HCT 36.0-48.0 [%] 38,4
MCV 80.0-97.0 [fL] 80,8
MCH 27.0-33.7 [pg] 28,0
MCHC 31.5-35.0 [g/dL] 34,6
PLT 150-400 [103/µL] 231
RDW-CV 10.0-15.0 [%] 12,0
RDW-SD 35-47 [fL] 34,5
PDW 10.0-18.0 [fL] 11,4
MPV 6.5-11.0 [fL] 10,0
P-LCR 15.0-25.0 [%] 25,1
PCT 0,2-0,5 [%] 0,23
NEUT 5.0-7.0 [103/µL] 3,79
LYMPH 1.0-4.0 [103/µL] 2,85
MONO 0,1-0,8 [103/µL] 0,49
EO 0,0-0,5 [103/µL] 0,23
BASO 0,0-0,1 [103/µL] 0,03
NEUT% 50-70 [%] 51,3
LYMPH% 20.0-40.0 [%] 38,6
MONO% 2.0-8.0 [%] 6,6
EO% 0.0-5.0 [%] 3,1
BASO% 0,0-1,0 [%] 0,4

25
Imunologi
Skala 4
2 : Negatif
ICT Salmonella thyfoidIgM 3 : Borderline
4-5 : Positiflemah
6-10 Positifkuat

V. Diagnosa Penyakit

Setelah dilakukan observasi terhadap pasien, baik secara anamnesa maupun

pemeriksaan hasil laboratorium, pasien didiagnosa dokter mengalami

DemamTyfoid.

VI. Terapi

Selama dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, pasien menerima obat-

obatan dan perawatan oleh tim medis. Obat-obat yang digunakan pasien selama

terapi dapat dilihat pada Tabel 3.

25
Tabel 3.RiwayatPemakaianObat
No Nama Obat Signa Rute Tanggal & Jam 3/2/2019 4/2/2019 5/2/2019
Mulai Stop I II III IV I II III IV I II III IV

1. Ceftriaxon 1g/12 jam IV 3/2 5/2 16.00 05.00 17.00 05.00

2. Ranitidin 1 ampul/ IV 3/2 5/2 10.00 22.00 05.00 17.00 05.00


12 jam
3 Ondansentron 4 mg 1 ampul/ IV 3/2 5/2 10.00 22.00 10.00 24.00 08.00
12 jam
4. Ketorolac 1 ampul/ IV 10.00
8jam
5. IFVD Ringer laktat 20 tetes/ IV 10.00        
menit
6. Parasetamol 3x1 Oral 20.00 05.00 14.00 22.00 07.00
7. Antasida 3x1 oral 20.00 05.00 14.00 22.00 07.00

25
VII.PencatatandanPemantauanSOAP

PencatatandanPemantauan SOAP pada 3 Februari2019 sampaidengan5 Februari

2019

SOAP FARMASI

Hari ke-1 3 Februari 2019

. Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

- InjeksiOndansentron /12 jam

- Injeksi Ketorolac 1 ampul/8 jam

- InjeksiCeftriaxon 1 g/12 jam

- Parasetamol 3 x 1

- Antasida 3 x 1

Subjek Badanlemas, demam, nyeriuluhati, mual, muntah,


sakitkepala

Objek TD : 110/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 38°C

Assesment Tidakadamasalahterkaitobat

Plan - Monitoring temperature pasien


- Monitoring efeksampingobat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-2 18 Januari 2019

Terapiobat yangdiberikan :

- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

- InjeksiOndansentron /12 jam

- InjeksiCeftriaxon 1 g/12 jam

- Parasetamol 3 x 1

- Antasida 3 x 1

Subjek Badanlemas, demam

Objek TD : 110/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 38°C

Assesment Mualmuntahsudahtidakada, tapimasihdiberikaninjeksi


ranitidine danInjeksiondasentron

Plan Disarankanuntukmemperimbangkanpemberianinjeksi
ranitidine daninjeksiondansentron.

25
SOAP FARMASI

Hari ke-3 5 Februari 2019

Terapiobat yang akandiberikan :

- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

- InjeksiOndansentron /12 jam

- InjeksiCeftriaxon 1 g/12 jam

- Parasetamol 3 x 1

- Antasida 3 x 1

Subjek Kodisipasiensudahmembaik

Objek TD : 110/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5°C

Assesment Mualmuntahsudahtidakada, tapimasihdiberikaninjeksi


ranitidine danInjeksiondasentron

Plan - Disarankanmempertimbangkanpemberianinjeksi ranitidine


daninjeksiondansentron
- Masalahsudahteratasi, pasiendirencanakan PBJ hariini

Pasien PBJ, danmembawaobatpulang:

- Cefexim 100 mg 2 x 1

- Parasetamol 500 mg 3 x 1

- Antasidasirup 3 x 2 C

25
PEMBAHASAN

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipada03 Februari 2019pukul09.44 WIB

melalui IGD.Pasien datang dengankeluhanbadanlemas, nyeriuluhati, demam,

sakitkepala, mualdanmuntah.

Diagnosaawalpasienadalahdemam typhoid di pindahkandariIGD ke Dahlia

2 Kelas 2danmenjalanirawatinap.Selamadirawat di RSUD

Dr.Pirngadipasientelahmenjalanibeberapapemeriksaansepertipemeriksaanfisikdanl

aboratorium.

Penulismelakukanpemantauanterapiobatdankonselingdenganpasienuntukm

eningkatkankepatuhanpasienterhadappenggunaanobatmulaidaritanggal03 Februari

2019- 05 Februari

2019.Pemantauanterapidilakukanuntukmelihatapakahpenggunaanobatuntukterapip

asiendiberikansecararasional.

Rasionalitaspenggunaanobatmeliputitepatpasien, tepatindikasi, tepatobat,

tepatdosis,

danwaspadaefeksamping.Pemantauanobatdilakukansetiapharisesuaidenganobat

yang di

berikan.Penyampaianinformasiobatdisampaikansecaralangsungpadapasienataukel

uarganyauntukmeningkatkanpemahamanpasienmengenaipengobatan yang

digunakanpasien.

Pengkajian Tepat Pasien

25
Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien telah sesuai dengan

nama, tanggal lahir, serta nomor Rekam Medis (RM) pasien. Obat yang diberikan

kepada pasien juga sesuai dengan nama dan nomor Rekam Medis yang tertera

pada etiket, serta pasien telah diidentifikasi dengan cara meminta menyebutkan

nama dan tanggal lahirnya.

Pengkajian Tepat Indikasi dan Tepat Obat


Anamnesa Obat Yang Pengkajian Anjuran / Pengkajian Anjuran /
/ Diagnosa Diberikan Tepat Intervensi Tepat Obat Intervensi
Indikasi

Lemas IVFD Ringer laktat Tepat - Tepat -


Demam Parasetamol Tepat - Tepat -
Antibiotik Ceftriaxon 1 g Tepat - Tepat -
Cefexim 100 mg Tepat - Tepat -
Mual InjeksiRanitidin Tepat - Tepat -
Antasida Tepat - Tepat -
muntah Inj. ondansentron Tepat - Tepat -

Pengkajian Tepat Dosis


Nama Obat Bentuk Signa Dosis Dosis Ket Intervensi
Sediaan Lazim Pasien

Ringer Laktat Infus 20tetes/ - 20tetes/ Dosis Terapi


menit menit sesuai dilanjutkan
Parasetamol Tablet 3x1 Maks 4g/ 1,5 g/hari Dosis Terapi
Hari sesuai dilanjutkan
ceftriaxon Injeksi 1 g/12 1-2 g/hari 2 g/hari Dosis Terapi
jam sesuai dilanjutkan
Cefexim 100 Kapsul 2x1 200-400mg/ 200mg Dosis Terapi
mg haridalam 2 /hari sesuai dilanjutkan
dosisterbagi
Ranitidin Tablet 2x1 150-300mg 300mg/ Dosis Terapi
/hari hari sesuai dilanjutkan

25
Ondansentron Injeksi 2x1 4-32mg/hari 8mg/hari Dosis Terapi
4 mg sesuai dilanjutkan
Antasida Tablet 3x1 1-2 Tablet, 3- 3 kali Dosis Terapi
4 kali sehari sehari 1 sesuai dilanjutkan
tablet

Pengkajian Waspada Efek Samping Obat dan Interaksi Obat

Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak diinginkan dalam

terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi obat oleh apoteker

menjadi sangat penting untuk membantu dalam proses terapi.

Efek Anjuran
Interaksi Manifestasi Samping
Nama Obat EfekSamping
Obat Klinik Pada
pasien
IVFD Ringer Edema jaringan Tidak
- -
laktat Gagaljantung terjadi
Reaksihipersenstivit
as Tidak
Parasetamol - -
Kerusakan terjadi
padahati
Diare,
InjeksiCeftriaxo Tidak
- trombositopenia, -
n1g terjadi
Tidak ada eusinopilia
interaksi
Cefexim 100 obat Tidak
- Diare -
mg terjadi

Sakitkepala, mual, Tidak


InjeksiRanitidin - -
muntah terjadi
Sakit kepala,
kelelahan,
Injeksi Tidak
- konstipasi, -
ondansentron terjadi
mengantuk, diare,
pusing, demam

25
Pusing, sakit kepala,
Injeksi Tidak
dispepsia, nyeri GI, -
ketorolac terjadi
mual, diare, edema
Diare Tidak
Antasida - -
Konstipasi terjadi

Edukasi pasien

Edukasi kepada pasien oleh apoteker dimaksudkan agar pasien

menggunakan obat dengan tepat baik jenis obat maupun waktu pemberiannya dan

menjaga pola makan dan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Adapun edukasi yang dilakukan meliputi:

- Menanyakan riwayat penyakit pasien sebelumnya

- Menanyakan apakah pasien menerima terapi obat atau tidak

- Memeriksa ketepatan penggunaan obat pada pasien

- Memantau kepatuhan pasien dalam menggunakan obat

- Menjelaskan indikasi dari pengobatan yang diterima pasien

- Memantau apakah ada reaksi efek samping yang timbul dari obat yang

digunakan pasien.

25
KASUS VII

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : CW

JenisKelamin : Perempuan

RM : 01.07.96.XX

TanggalLahir : 7/9/1998

Umur : 20tahun05bulan11 hari

BeratBadan/ TinggiBadan : 50 kg/ 155 cm (IMT :20,83)

Masuk RS : 18Februari 2019

Keluar RS : 21Februari 2019

Ruangan/ kelas : XVII/ Dahlia 2 / Kelas 2

Diagnosa : Pneumonia

25
II. RiwayatpenyakitdanPengobatan

Tidakada

III. RingkasanPadaWaktuPasienMasuk RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipadatanggal18 Februari 2019 pukul14.49

WIB melalui IGD.Pasiendatangdengankeluhandemam, batukdarah, mual,

nyeriuluhati.Kondisipasiensaat di poliklinikyaitu:

- Sensorium : compos mentis (cm);

- Blood Preasure (BP) : 120/ 70 mmHg;

- Heart Rate (HR) : 80 x/menit;

- Respitarory Rate (RR) : 24 x/menit;

- Temperature (T) : 37,5o C

Pasien menerima penanganan awal dari tenaga medis dan mendapatkan

obat saat di IGD yaitu:

- IVFD NaCl 0,9 % 20 tetes/menit

- Injeksi Ketorolac

- Injeksi Ranitidin

25
IV. HasilPemeriksaan

Selamapasiendirawat di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanyaitupemeriksaanfisikdanpemeriksaanlaboratori

umpatologiklinik yang meliputihematologidankimiaklinis

a. PemeriksaanFisik

Selama di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanfisik.Hasilpemeriksaanfisikpasienditunjukkanpa

databel 1.

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Fisik.


Tanggal Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal
18/2 19/2 20/2 21/2
Sensorium CM CM CM CM CM
Tekanan Darah (TD) <120/80 130/90 140/90 130/90 130/90
Heart Rate (HR) 60-100 x/menit 80 80 80 80
Respiratory Rate (RR) 12-20 x/menit 20 20 20 20
Suhu (T°C) 36,5 – 37,3 °C 37 37 36,5 37

b. PemeriksaanLaboratorium

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Patologi Klinik


Hasil Laboratorium
Parameter Nilai Normal Tanggal Pemeriksaan
18/2
Pemeriksaan Darah Rutin (Hematologi)
WBC 4.0-11.0 [103/µL] 13,71
6
RBC 4.0-5.4 [10 /µL] 5,53
HGB 12-16 [g/dL] 12,6
HCT 36.0-48.0 [%] 38,5
MCV 80.0-97.0 [fL] 69,6

25
MCH 27.0-33.7 [pg] 22,8
MCHC 31.5-35.0 [g/dL] 32,7
PLT 150-400 [103/µL] 386
RDW-CV 10.0-15.0 [%] 14,5
RDW-SD 35-47 [fL] 35,9
MPV 6.5-11.0 [fL] 9,9
P-LCR 15.0-25.0 [%] 23,0
PCT 0,2-0,5 [%] 0,38
NEUT 5.0-7.0 [103/µL] 8,95
LYMPH 1.0-4.0 [103/µL] 2,41
MONO 0,1-0,8 [103/µL] 1,14
EO 0,0-0,5 [103/µL] 1,16
BASO 0,0-0,1 [103/µL] 0,05
NEUT% 50-70 [%] 65,2
LYMPH% 20.0-40.0 [%] 17,6
MONO% 2.0-8.0 [%] 8,3
EO% 0.0-5.0 [%] 8,5
BASO% 0,0-1,0 [%] 0,4
Glukosa Adrandom < 140 mg/dl 97
Selain itu, dilakukan pemeriksaan penunjuang

berupapemeriksaanRadiologifoto Thorax.

Hasilpemeriksaanmenunjukkantidakadakelainanpadacordanpulmo

V. Diagnosa Penyakit

Setelah dilakukan observasi terhadap pasien, baik secara anamnesa

maupun pemeriksaan hasil laboratorium, pasien didiagnosa dokter mengalami

Pneumonia.

VI. Terapi

25
Selama dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, pasien menerima

obat-obatan dan perawatan oleh tim medis. Obat-obat yang digunakan pasien

selama terapi dapat dilihat pada Tabel 3.

25
Tabel 3.RiwayatPemakaianObat

18/2 19/2 20/2 21


No Nama Obat Signa Rute
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/min IV 14.             


50
2. Ceftriaxon 1 g 1g/12 jam IV 16 04 16 04
3 Dexametason 1 Amp/ 8 jam IV 20 04
4. Asamtranexamat 1 ampul/ IV 20 04
8 jam
5. Vitamin K 1 jam/12 jam IV 20 08
6. Codein 10 mg 2x1 Oral 20 07 20 07 20 07
7. Levofloxacin 500mg 1x1 Oral 20 20
8 Metilprednisolon 4 mg 3x1 Oral 14 22 07
9 Cyanocobalamin 3x1 Oral 14 22 07

25
VII. PencatatandanPemantauan SOAP

PencatatandanPemantauan SOAP pada 18 Februari 2019 sampaidengan

21Februari2019

SOAP FARMASI

Hari ke-1 18 Februari 2019

. Terapiobat yang diberikan :

- IVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menit

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

- InjeksiAsamTranexamat 1 ampul/8 jam

- InjeksiDeksametason 1 ampul/8 jam

- Injeksi Vitamin K 1 ampul/12 jam

- Kodein 10 mg 2 x 1

Subjek Badanlemas, batukberdarah, nafasagaksesak, mualdannyeri


di daerahuluhati

Objek TD : 120/80 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 22x/menit
T : 36,6°C

Assesment Tidakadamasalahterkaitobat

Plan Pantauefeksampingobat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-2 19 Februari 2019

. Terapiobat yang diberikan :

- IVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menit

- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam

- InjeksiCeftriaxon 1g/12 jam

- Kodein 10 mg 2 x 1

- Levofloxacin 500 mg 1 x 1

- Cyanocobalamin 3 x 1

Subjek Badanlemas, batukberdarah, mualdannyeri di daerah dada

Objek TD : 120/80 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 18x/menit
T : 36,2°C

Assesment Batukmasihberdarah, tidakdiberiobat yang


menghentikanperdarahan

Plan Disarankankedokteragar
diberikanuntukmemberiobatkoagulan

25
SOAP FARMASI

Hari ke-3 20 Februari 2019

Terapiobat yang diberikan :


- IVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menit
- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam
- InjeksiCeftriaxon 1g/12 jam
- Kodein 10 mg 2 x 1
- Levofloxacin 500 mg 1 x 1
- Cyanocobalamin 3 x 1
- Methilprednisolon 3 x 1

Subjek Batukmasihberdarah, sesak.

Objek TD : 100/80 mmHg


HR : 78x/menit
RR : 22x/menit
T : 37 °C

Assesmen - Batukmasihberdarah, tidakdiberiobat yang


t menghentikanperdarahan
- Pasiensudahtidakmengeluhkanmual,
tapidiberikaninjeksiranitidine
- Adanyainteraksiobat levofloxacin denganmetilprednisolon,
Metilprednisolon dapat meningkatkan efek toksik antibiotik
kuinolon. Pemberian secara bersamaan dapat meningkatkan
resiko pecahnya tendon

Plan - Disarankan agar diberikanobatuntukmemberikanobatkoagulan.


- Sarankankedokteruntukmempertimbangkanpemberianinjeksiranit
idin.
- Disarankankedokter, untukmempertimbangkanpemberian
levofloxacin denganmethilprednisolon

25
SOAP FARMASI

Hari ke-4 21 Februari 2019

Terapiobat yang akandiberikan :


- IVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menit
- InjeksiRanitidin 1 ampul/12 jam
- InjeksiCeftriaxon 1g/12 jam
- Kodein 10 mg 2 x 1
- Levofloxacin 500 mg 1 x 1
- Cyanocobalamin 3 x 1
- Methilprednisolon 3 x 1

Subjek Batuksesekali, tidakberdarah, kedua kaki kebas.

Objek TD : 110/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37°C
Assesment - Pasiensudahtidakmengeluhkanmual, tapimasih di
beriinjeksiranitidin.
- Adanyainteraksiobat levofloxacin denganmetilprednisolon,
Metilprednisolon dapat meningkatkan efek toksik antibiotik
kuinolon. Pemberian secara bersamaan dapat meningkatkan
resiko pecahnya tendon

Plan - Disarankankedokteruntukmenghentikanpemakaianinjeksiraniti
dine
- Edukasipasien agar menggunakanobatdenganpatuh.
- Disarankankedokter, untukmempertimbangkanpemberian
levofloxacin denganmethilprednisolon

Pasien PBJ dan membawa obat pulang:

- Levofloxacin 500 mg 1 x 1

- Methilprednisolon 3 x 1

25
PEMBAHASAN

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipada18 Februari 2019pukul14.49 WIB

melalui IGD.Pasiendatangdengankeluhanbadanlemas, batukdarah, mual,

nyeriuluhati.Pasienmenerimapenangananawal di IGD yaitu :

- IVFD NaCl 0,9 % 20 tetes/menit

- Injeksi ketorolac

- Injeksi Ranitidin

Diagnosaawalpasienadalahhemaptoedi pindahkandariIGD, ke Dahlia 2

Kelas 2danmenjalanirawatinap.Selamadirawat di RSUD

Dr.Pirngadipasientelahmenjalanibeberapapemeriksaansepertipemeriksaanfisikdan

pemeriksaanlaboratorium.

Penulismelakukanpemantauanterapiobatdankonselingdenganpasienuntukm

eningkatkankepatuhanpasienterhadappenggunaanobatmulaidaritanggal18

Februari2019-21 Februari 2019.

Pemantauanterapidilakukanuntukmelihatapakahpenggunaanobatuntukterapipasien

diberikansecararasional.

Rasionalitaspenggunaanobatmeliputitepatpasien, tepatindikasi, tepatobat,

tepatdosis,

danwaspadaefeksamping.Pemantauanobatdilakukansetiapharisesuaidenganobat

yang di

berikan.Penyampaianinformasiobatdisampaikansecaralangsungpadapasienataukel

uarganyauntukmeningkatkanpemahamanpasienmengenaipengobatan yang

digunakanpasien.

25
Pengkajian Tepat Pasien

Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien telah sesuai dengan

nama, tanggal lahir, serta nomor Rekam Medis (RM) pasien. Obat yang diberikan

kepada pasien juga sesuai dengan nama dan nomor Rekam Medis yang tertera

pada etiket, serta pasien telah diidentifikasi dengan cara meminta menyebutkan

nama dan tanggal lahirnya.

Pasien Anamnesa / Obat Yang Pengkajian Anjuran Pengkajian Anjuran /


Diagnosa Diberikan Tepat Tepat Intervensi
Indikasi Obat

Lemas IVFD NaCl 0,9% Tepat - Tepat -


Mual InjeksiRanitidin Tepat - Tepat -
Antibiotik InjeksiCeftriaxon Tepat - Tepat -
Levofloxacin Tepat - Tepat -
CW 500mg
pr Mual InjeksiRanitidin Tepat - Tepat -
(01.07.
Menghentikan AsamTranexamat Tepat - Tepat -
xx.xx)
pendarahan
7/9/199 Inj. Vitamin K Tepat - tepat -
8 Batuk Kodein Tepat - Tepat -
Sesak Injeksidexametas Tepat - Tepat -
on
Metilprednisolon Tepat - Tepat -
vitamin Cyanocobalamin Tepat - Tepat -

25
Pengkajian Tepat Indikasi dan Tepat Obat

Pengkajian Tepat Dosis


Nama Obat BentukS Signa Dosis Lazim Dosis Ket Intervensi
ediaan Pasien

IVFD NaCl 0,9% Infus 20 - - Dosis Terapi


gtt/min sesuai dilanjutkan
Injeksi Injeksi 1 ampul/ 50mg - 200 100mg/ Dosis Terapidilanj
Ranitidin 12 jam mg/ hari hari Sesuai utkan
InjeksiCeftriaxon Kapsul 2x1 1-2 gr/ hari 2 gr/ hari Dosis Terapi
sesuai dilanjutkan
Levofloxacin Tablet 1x1 500 mg/ hari 500mg/ Dosis Terapi
500mg hari sesuai dilanjutkan
AsamTranexamat Tablet 2x1 1-1,5 g 1g/hari Dosis Terapi
2-3 kali sesuai dilanjutkan
sehari
Vitamin K Injeksi 2x1 2,5-50mg/ 20mg/ Dosis Terapi
hari hari sesuai dilanjutkan
Kodein 10mg Tablet 2x1 15-30mg 3-4 20 Under Dosisditingk
kali sehari mg/hari dose atkan
3 kali sehari
Dexametason Injeksi 3 x1 4-20 mg/ 15 mg/ Dosis Terapi
hari. hari sesuai dilanjutkan
Maks: 80 mg/
hari
Metilprednisolon Tablet 3x1 4-48mg/ 12 Dosis TerapiDilanj
hari mg/hari Sesuai utkan
Cyanocobalamin Tablet 3x1 50-150mg 150 Dosis Terapi
/hari mcg/hari sesuai Dilanjutkan

Pengkajian Waspada Efek Samping Obat dan Interaksi Obat

25
Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak

diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi

obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam proses terapi.

25
EfekSa
Interaksi ManifestasiK mpingP
Nama Obat EfekSamping Anjuran
Obat linik ada
pasien
Hipernatremi, -
haus, demam,
takikardia,
IVFD NaCl 0,9%
hipertensi, Tidak
-
sakit kepala, terjadi
pusing,
iritabilitas dan
kelemahan
Pusing, sakit -
kepala,
Injeksi Ketorolac dispepsia, Tidakterj
-
30mg nyeri GI, adi
mual, diare,
edema
Eosinophillia, -
Trombositosis,
Tidakterj
InjeksiCeftriaxon - diare, ruam,
adi
Levofloxacin leukopenia,
+ nyeri
Methilpredni Mual, -
Levofloxacin Tidakterj
solon - insomnia,
500mg adi
sakit kepala
Sakit kepala, -
nyeri
abdominal,
Tidakterj
InjeksiRanitidin - diare,
adi
konstipasi,
pusing, mual,
muntah
Mual, muntah, -
Tidakterj
AsamTranexamat - diare,
adi
anafilaksis
Takikardia, -
Tidak
Injeksi Vitamin K - vertigo,
terjadi
pruritus
Konstipasi,
Tidak
Kodein - mengantuk,
Terjadi
hipotensi,
Peptic ulcer,
Tidak
Dexametason - iritasi
terjadi
perineal,

25
tulang rapuh,
glaucoma,
kandidiasis di
mulut dan
tenggorokan
Edema, retensi
cairan, sakit
Tidak
Metilprednisolon - kepala, tukak
terjadi
peptik,
takikardia
Diare.
 Tubuhterasabe
ngkak.
 Kramotot.
Tidak
Cyanocobalamin -  Merasasangat
terjadi
haus.
 Seringbuang
air kecil.

Metilprednisolon berinteraksi dengan antibiotik golongan kuinolon yaitu

levofloxacin dan ciprofloxacin. Metilprednisolon dapat meningkatkan efek toksik

antibiotik kuinolon. Pemberian secara bersamaan dapat meningkatkan resiko

pecahnya tendon. Menurut penelitian Priastuti, 2017, interaksi antara levofloxacin

dan metilprednisolon paling banyak terjadi dan bersifat mayor. Sehingga

disarankan untuk menghentikan pemakaian levofloxacin injeksi selama pasien

dirawat di RS karena mempertimbangkan pemakaian metilprednisolon lebih

diutamakan untuk menangani sesak nafas yang menjadi keluhan utama pasien.

25
Edukasi pasien

Edukasi kepada pasien oleh apoteker dimaksudkan agar pasien

menggunakan obat dengan tepat baik jenis obat maupun waktu pemberiannya dan

menjaga pola makan dan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Adapun edukasi yang dilakukan meliputi:

- Menanyakan riwayat penyakit pasien sebelumnya

- Menanyakan apakah pasien menerima terapi obat atau tidak

- Memeriksa ketepatan penggunaan obat pada pasien

- Memantau kepatuhan pasien dalam menggunakan obat

- Menjelaskan indikasi dari pengobatan yang diterima pasien

- Memantau apakah ada reaksi efek samping yang timbul dari obat yang

digunakan pasien.

25
KASUS VIII

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : EP

JenisKelamin : Laki-laki

RM : 01.07.97.XX

TanggalLahir : 9/7/1976

Umur : 42tahun7bulan21 hari

BeratBadan/ TinggiBadan : 70 kg/ 165 cm (IMT : 25,92)

Masuk RS : 20 Februari 2019

Keluar RS : 23 Februari 2019

Ruangan/ kelas : XVII/ Dahlia 2 / Kelas 2

Diagnosa : Dispepsia + Colic Abdomen + Arthitis

25
II. RiwayatpenyakitdanPengobatan

Operasilututkanantahun 2012

III. RingkasanPadaWaktuPasienMasuk RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipadatanggal20 Februari 2019 pukul16.30

WIB melalui IGD.Pasien dating dengankeluhannyeriuluhati, menyesak, mual,

sakitkepala, nyeri di kedua kaki.Kondisipasiensaat di IGDyaitu:

- Sensorium : compos mentis (cm);

- Blood Preasure (BP) : 140/ 90 mmHg;

- Heart Rate (HR) : 80 x/menit;

- Respitarory Rate (RR) : 20 x/menit;

- Temperature (T) : 37o C

Pasien menerima penanganan awal dari tenaga medis dan mendapatkan

obat saat di IGD yaitu:

- IFVD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- Injeksi Ketorolac 30 mg

- Injeksi Ranitidin

IV. HasilPemeriksaan

Selamapasiendirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanyaitupemeriksaanfisikdanpemeriksaanlaboratori

umpatologiklinik yang meliputihematologidankimiaklinis

25
a. PemeriksaanFisik

Selama di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanfisik.Hasilpemeriksaanfisikpasienditunjukkanpa

databel 1.

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Fisik.


Tanggal Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal
20/2 21/2 22/2 23/2
Sensorium CM CM CM CM CMM
Tekanan Darah (TD) <120/80 140/90 130/80 130/80 120/80
Heart Rate (HR) 60-100 x/menit 80 84 80 76
Respiratory Rate (RR) 12-20 x/menit 20 20 20 20
Suhu (T°C) 36,5 – 37,3 °C 37 37 37 37

b. PemeriksaanLaboratorium

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Patologi Klinik


Hasil Laboratorium
Parameter Nilai Normal Tanggal Pemeriksaan
20/2
Pemeriksaan Darah Rutin (Hematologi)
WBC 4.0-11.0 [103/µL] 12,83
6
RBC 4.0-5.4 [10 /µL] 5,16
HGB 12-16 [g/dL] 13,7
HCT 36.0-48.0 [%] 41,1
MCV 80.0-97.0 [fL] 79,7
MCH 27.0-33.7 [pg] 26,6
MCHC 31.5-35.0 [g/dL] 33,3
3
PLT 150-400 [10 /µL] 409
RDW-CV 10.0-15.0 [%] 15,8
RDW-SD 35-47 [fL] 44,9
PDW 10.0-18.0 [fL] 9,0
MPV 6.5-11.0 [fL] 8,8
P-LCR 15.0-25.0 [%] 14,4
PCT 0,2-0,5 [%] 0,36
NEUT 5.0-7.0 [103/µL] 7,64
3
LYMPH 1.0-4.0 [10 /µL] 3,48
MONO 0,1-0,8 [103/µL] 1,15
3
EO 0,0-0,5 [10 /µL] 0,49
BASO 0,0-0,1 [103/µL] 0,07

25
NEUT% 50-70 [%] 59,6
LYMPH% 20.0-40.0 [%] 27,1
MONO% 2.0-8.0 [%] 9,0
EO% 0.0-5.0 [%] 3,8
BASO% 0,0-1,0 [%] 0,5
Pemeriksaan Kimia Klinis
Ureum 10-50 28,00
Kreatinin 0,6-1,2 0,98
Uric Acid 3,5-7 4,0
Glukosa Adrandom < 140 mg/dl 105

Selain itu, dilakukan pemeriksaan penunjuang berupapemeriksaanRadiologi.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihatadanyagangguanpadalututkanan. Dari

hasilpemeriksaan di lihatbahwasegmenfrakturpadalututbelummenyatu.

V. Diagnosa Penyakit

Setelah dilakukan observasi terhadap pasien, baik secara anamnesa

maupun pemeriksaan hasil laboratorium, pasien didiagnosa dokter mengalami

Colic abdomen, dyspepsia, abses post fraktur.

VI. Terapi

Selama dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, pasien menerima

obat-obatan dan perawatan oleh tim medis. Obat-obat yang digunakan pasien

selama terapi dapat dilihat pada Tabel 3.

25
Tabel 3.RiwayatPemakaianObat
20/2/2019 21/2/2019 22/2/2019 23/2/2019
No Nama Obat Signa Rute
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit IV


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. InjeksiRanitidin 1ampul/12 jam IV 16.
05 17 05 17 05 17
40
3 Injeksi ketorolac 1 ampul/8 jam IV 16.
24 08 17 01 09 17 01 09 17
40
4. Natriumdiklofenac 3x1 Oral
21 07 14 20 07 14 20 07 14
50mg
5. Antasida 3 x 1C Oral 21 07 14 20 07 14 20 07 14
6. OMZ 2x1 Oral 21 07 20 07 20 07

25
VII. PencatatandanPemantauan SOAP

PencatatandanPemantauan SOAP pada20 Februari 2019sampaidengan23

Februari2019

SOAP FARMASI

Hari ke-1 20 Februari 2019

. Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat20 tetes/menit

- Injeksi Ketorolac 30 mg 1 ampul/8 jam

- Injeksi ranitidine 1 ampul/12 jam

- Natriumdiklofenac 50 mg

- Antasidasirup 3 x 1C

- OMZ 2 x 1

Subjek Lemas, nyeriuluhati, menyesak, mual, nyerikepala,


nyeripadakedua kaki

Objek TD : 140/90 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 37°C
Skalanyeri 6 WBC 12,83 x103

Assesment WBC tinggi, tidakadapemberianantibiotik

Plan Disarankankedokteruntukpemberianantibiotic

25
SOAP FARMASI

Hari ke-2 21 Februari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat20 tetes/menit

- Injeksi Ketorolac 30 mg 1 ampul/8 jam

- Injeksi ranitidine 1 ampul/12 jam

- Natriumdiklofenac 50 mg

- Antasidasirup 3 x 1C

- OMZ 2 x 1

Subjek Mual, nyeriuluhati, nyerilututkanan

Objek TD : 130/80 mmHg


HR : 84x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37 °C
Skalanyeri4

Assesment WBC tinggi, tidakadapemberianantibiotic

Plan Disarankankedokteruntukpemberianantibiotic

25
SOAP FARMASI

Hari ke-3 22 Februari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat20 tetes/menit

- Injeksi Ketorolac 30 mg 1 ampul/8 jam

- Injeksi ranitidine 1 ampul/12 jam

- Natriumdiklofenac 50 mg

- Antasidasirup 3 x 1C

- OMZ 2 x 1

Subjek Nyerilututkanan, mualmasihada

Objek TD : 110/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37 °C
Skalanyeri 4

Assesment WBC tinggi, tidakadapemberianantibiotic

Plan Disarankanuntukpemberianantibiotic

25
SOAP FARMASI

Hari ke-4 23 Februari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat20 tetes/menit

- Injeksi Ketorolac 30 mg 1 ampul/8 jam

- Injeksi ranitidine 1 ampul/12 jam

- Natriumdiklofenac 50 mg 3 x 1

- Antasidasirup 3 x 1C

- OMZ 2 x 1

Subjek Mualmasihadasedikit, nyerilututkanan,


tampaklukabasahdilututkanan.

Objek TD : 120/80 mmHg


HR : 76 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5 °C
Skalanyeri4

Assesment WBC tinggi, tidakmendapatantibiotic

Plan Disarankankedokteruntukpemberian antibiotic


Edukasipasien agar menggunakanobatdenganpatuh

Pasien PBJ dan membawa obat pulang:

- OMZ 2 x 1

- Scopamin 3 x 1

- Natrium diklofenac 50mg 3 x 1

25
PEMBAHASAN

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipada20 Februari 2019pukul16.30 WIB

melalui IGD.Pasien dating dengankeluhannyeriuluhati, menyesak, mual,

sakitkepala, nyeri di kedua kaki.Pasien menerima penanganan awal dari tenaga

medis dan mendapatkan obat saat di IGD yaitu:

- IFVD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- Injeksi Ketorolac 30 mg

- Injeksi Ranitidin

Diagnosaawalpasienadalahdyspepsia, kolik abdomen, arthritis, di

pindahkandariIGD, ke Dahlia 2 Kelas 2danmenjalanirawatinap.Selamadirawat di

RSUD

Dr.Pirngadipasientelahmenjalanibeberapapemeriksaansepertipemeriksaanfisikdanl

aboratorium.

Penulismelakukanpemantauanterapiobatdankonselingdenganpasienuntukm

eningkatkankepatuhanpasienterhadappenggunaanobatmulaidaritanggal20 Februari

2019-23 Februari

2019.Pemeantauanterapidilakukanuntukmelihatapakahpenggunaanobatuntukterapi

pasiendiberikansecararasional.

Rasionalitaspenggunaanobatmeliputitepatpasien, tepatindikasi, tepatobat,

tepatdosis,

danwaspadaefeksamping.Pemantauanobatdilakukansetiapharisesuaidenganobat

yang di

berikan.Penyampaianinformasiobatdisampaikansecaralangsungpadapasienataukel

25
uarganyauntukmeningkatkanpemahamanpasienmengenaipengobatan yang

digunakanpasien.

Pengkajian Tepat Pasien

Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien telah sesuai dengan

nama, tanggal lahir, serta nomor Rekam Medis (RM) pasien. Obat yang diberikan

kepada pasien juga sesuai dengan nama dan nomor Rekam Medis yang tertera

pada etiket, serta pasien telah diidentifikasi dengan cara meminta menyebutkan

nama dan tanggal lahirnya.

Pengkajian Tepat Indikasi dan Tepat Obat

Pengkajia Pengkajian
Anamnesa Obat Yang Anjuran / Anjuran /
Pasien n Tepat Tepat
/ Diagnosa Diberikan Intervensi Intervensi
Indikasi Obat

IVFD Tepat - Tepat -


Lemas, Ringer
Laktat
InjeksiRani Tepat - Tepat
tidin
EP Mual Antasida Tepat - Tepat -
lk
01.07. OMZ Tepat - Tepat
97.XX
Injeksi Tepat - Tepat -
ketorolac
Nyeri Natriumdik Tepat - Tepat -
lofenac
50mg
kolik Scopamin Tepat - Tepat -

25
Pengkajian Tepat Dosis

Nama Obat Bentuk Signa Dosis Lazim Dosis Ket Intervensi


Sediaan Pasien
IVFD Ringer Infus 20 - 20 Dosis Terapi
Laktat gtt/min gtt/min sesuai dilanjutkan
InjeksiRanitidin injeksi 1ampul/ 50-200mg 100mg Dosis Terapi
12 jam /hari /hari sesuai dilanjutkan

Injeksi ketorolac Injeksi 1ampul/ Maks120 60mg/ Dosis Terapi


8 jam mg/hari hari sesuai dilanjutkan
Natriumdiklofenac Kapsul 3x1 75-150mg/hari 150mg Dosis Terapi
50mg /hari sesuai dilanjutkan
Antasida Sirup 3 x 1C 3-4 kali sehari 3 xsehari Dosis Terapi
5-15 ml 15 ml sesuai dilanjutkan
OMZ Kapsul 2x1 20-40 mg/ 40mg Dosis Terapi
hari /hari sesuai dilanjutkan
Scopamin Tablet 3x1 10-20mg, 3 kali Dosis Terapi
Maks 4 kali sehari sesuai dilanjutkan
sehari

25
Pengkajian Waspada Efek Samping Obat dan Interaksi Obat

EfekSa Anjuran
Interaksi Manifestasi mping
Nama Obat EfekSamping
Obat Klinik Pada
pasien
IVFD Ringer Reaksialergi Tidak -
Laktat - terjadi
edema
InjeksiRanitidin Sakit kepala, Tidak -
- ruam terjadi
Anoreksia
Injeksi ketorolac Mual, muntah, Tidak -
- pusing terjadi
Tidak anafilaksis
Natriumdiklofenac ada Sakitkepala, Tidakte -
50mg interaksi diare, mual, rjadi
obat konstipasi, ,
tukaklambung,
-
ruamkulit,
pruritus,
gangguanginjalda
nhati
Antasida Diare, sembelit Tidakte -
-
rjadi

25
OMZ Sakit kepala, Tidakte -
ruam, pruritus, rjadi
pusing, kelelahan,
-
batuk, nyeri
abdominal, mulut
kering, insomnia
Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak

diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi

obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam proses terapi.

Edukasi pasien

Edukasi kepada pasien oleh apoteker dimaksudkan agar pasien

menggunakan obat dengan tepat baik jenis obat maupun waktu pemberiannya dan

menjaga pola makan dan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Adapun edukasi yang dilakukan meliputi:

- Menanyakan riwayat penyakit pasien sebelumnya

- Menanyakan apakah pasien menerima terapi obat atau tidak

- Memeriksa ketepatan penggunaan obat pada pasien

- Memantau kepatuhan pasien dalam menggunakan obat

- Menjelaskan indikasi dari pengobatan yang diterima pasien

- Memantau apakah ada reaksi efek samping yang timbul dari obat yang

digunakan pasien.

25
KASUS IX

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : ES

JenisKelamin : Perempuan

RM : 01.03.92.XX

TanggalLahir : 6/10/1997

Umur : 21 tahun4bulan16hari

BeratBadan/ TinggiBadan : 55 kg/ 155 cm (IMT :22,92)

Masuk RS : 20Februari 2019

Keluar RS : 24Februari 2019

25
Ruangan/kelas : XV/ Dahlia 1 / Kelas 1

Diagnosa : Febris + sinkop

II. RiwayatpenyakitdanPengobatan

Sebelummasuk RS pasienmengkonsumsiobat :

- Parasetamol 3 x 1

- Ranitidin 2 x 1

- Diagon 2 x 1

- Cefadroksil 500mg 2 x 1

III. RingkasanPadaWaktuPasienMasuk RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipadatanggal20 Februari 2019 pukul17.30

WIB melalui IGD.Pasiendatangdengandemam,mencret, mual, oyong, pingsan 30

menitsebelummasukrumahsakit.

Kondisipasiensaat di IGDyaitu:

- Sensorium : compos mentis (cm);

- Blood Preasure (BP) : 120/ 80 mmHg;

25
- Heart Rate (HR) : 80 x/menit;

- Respitarory Rate (RR) : 20 x/menit;

- Temperature (T) : 38,8o C

Pasien menerima penanganan awal dari tenaga medis dan mendapatkan

obat saat di IGD yaitu:

- IVFD ringer laktat

- Injeksi Novalgin

IV. HasilPemeriksaan

Selamapasiendirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanyaitupemeriksaanfisikdanpemeriksaanlaboratori

umpatologiklinik yang meliputihematologidankimiaklinis

a. PemeriksaanFisik

Selama di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanfisik.Hasilpemeriksaanfisikpasienditunjukkanpa

databel 1.

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Fisik.


Tanggal Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal
20/2 21/2 22/ 23/2 24/2
Sensorium CM CM CM CM CM CM
120/ 110/ 110/ 120/ 120/
Tekanan Darah (TD) <120/80
80 70 70 70 80
Heart Rate (HR) 60-100 x/menit 80 78 76 80 80
Respiratory Rate (RR) 12-20 x/menit 20 19 20 20 20
Suhu (T°C) 36,5 – 37,3 °C 38,8 37 37 36,5 36

b. PemeriksaanLaboratorium

25
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Patologi Klinik
Hasil Laboratorium
Parameter Nilai Normal Tanggal Pemeriksaan
20/2
Pemeriksaan Darah Rutin (Hematologi)
WBC 4.0-11.0 [103/µL] 7,27
6
RBC 4.0-5.4 [10 /µL] 4,56
HGB 12-16 [g/dL] 13,00
HCT 36.0-48.0 [%] 38,20
MCV 80.0-97.0 [fL] 83,80
MCH 27.0-33.7 [pg] 28,50
MCHC 31.5-35.0 [g/dL] 34,00
PLT 150-400 [103/µL] 189
RDW-CV 10.0-15.0 [%] 11,9
RDW-SD 35-47 [fL] 35,80
PDW 10.0-18.0 [fL] 10,40
MPV 6.5-11.0 [fL] 10,10
P-LCR 15.0-25.0 [%] 23,80
PCT 0,2-0,5 [%] 0,19
NEUT 5.0-7.0 [103/µL] 5,66
3
LYMPH 1.0-4.0 [10 /µL] 0,85
3
MONO 0,1-0,8 [10 /µL] 0,71
EO 0,0-0,5 [103/µL] 0,04
3
BASO 0,0-0,1 [10 /µL] 0.01
NEUT% 50-70 [%] 77,80
LYMPH% 20.0-40.0 [%] 11,70
MONO% 2.0-8.0 [%] 9,80
EO% 0.0-5.0 [%] 0,60
BASO% 0,0-1,0 [%] 0,10
Imunologi
2 : Negatif
ICT Salmonella 3 : Borderline Negatif
thyfoidIgM 4-5 : Positiflemah
6-10 : Positifkuat

V. Diagnosa Penyakit
Setelah dilakukan observasi terhadap pasien, baik secara anamnesa
maupun pemeriksaan hasil laboratorium, pasien didiagnosa dokter mengalami
Febris + Sinkope.

VI. Terapi

25
Selama dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, pasien menerima
obat-obatan dan perawatan oleh tim medis. Obat-obat yang digunakan pasien
selama terapi dapat dilihat pada Tabel 3.

25
Tabel 3.RiwayatPemakaianObat
N Nama Obat Signa Rute 20/2/2019 21/2/2019 22/2/2019 23/2/2019 24/2 2019
o I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Ceftriaxon 1 g tiap12 jam IV 21 16 04 16 04 16 04


2. Ondansentron 8 mg tiap 8 jam IV 21 05 16 24 08 16 24 08 16 24 08
3 Ranitidin Tiap12 jam IV 21 16 04 16 04 16 04
4 Ketorolac Tiap 8 jam IV 16 24 08 16 24 08 16 24 08
5. Ringer Laktat 20tts/menit IV √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Diaform 4 x 2 k/p oral 20. 07 07 12
45
7. Loperamid 4 x 2 k/p oral 07 07 12
8. Parasetamol 3 x 1k/p oral 20. 07 07 07 07
45
9. Betahistin 3x1 oral 20. 07 07 15 22 07 15 22 07
45
10 Asammefenamat 3x1 oral 20. 07 07
45
11 OMZ 2x1 oral 07 18 07 18 07
12 Sukralfatsirup 3x1C oral 07 15 22 07 15 22 07

25
VII. PencatatandanPemantauan SOAP

PencatatandanPemantauan SOAP pada 20 Februari 2019 sampaidengan24


Februari 2019

SOAP FARMASI
Hari ke-1 20 Februari 2019

TerapiObatyang diberikan

- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- Injeksiceftriaxon 1 g/12 jam

- Injeksiondansentron 8mg/8 jam

- InjeksiRanitidin 1ampul/12 jam

- Diaform 4 x 2 k/p

- Parasetamol 3 x 1

- Betahistin 3 x 1

- Asammefenamat 3 x 1

Subjek Badanlemas,oyong,demam, mencret, pusing

Objek TD : 120/80 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 38,8°C

Assesment Tidakadamasalahterkaitobat

Plan - Monitoring temperature pasien


- Monitoring frekuensi BAB/mencret
- Monitoring efeksampingobat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-2 21 Februari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- Injeksiceftriaxon 1 g/12 jam

- Injeksiondansentron 8mg/8 jam

- InjeksiRanitidin 1ampul/12 jam

- Diaform 4 x 2 k/p

- Loperamid 4 x 2 k/p

- Parasetamol 500mg 3 x 1 k/p

- Betahistin 3 x 1

- OMZ 2 x1

- Sukralfatsirup3 x 2 C

Subjek Demamberkurang,lemas, oyong,mencret, nyeridiperut.

Objek TD : 110/70 mmHg


HR : 78x/menit
RR : 19x/menit
T : 37 °C

Assesment Tidakadamasalahterkaitobat

Plan - Monitoring frekuensi BAB/mencret


- Monitoringefeksampingobat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-3 22 Februari 2019

Terapiobat yang akandiberikan :

- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- Injeksiceftriaxon 1 g/12 jam

- Injeksiondansentron 8mg/8 jam

- InjeksiRanitidin 1ampul/12 jam

- Diaform 4 x 2 k/p

- Loperamid 4 x 2 k/p

- Parasetamol 3 x 1 k/p

- Betahistin 3 x 1

- OMZ 2 x1

- Sukralfat 3 x 2 C

Subjek Mencretberkurang,oyong,nyeriperutberkurang

Objek TD : 110/70 mmHg


HR : 76x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37°C

Assesment Tidakadamasalahterkaitobat

Plan Monitoring efeksampingobat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-4 23 februari 2019

Terapiobat yang akandiberikan :

- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- Injeksiceftriaxon 1 g/12 jam

- Injeksiondansentron 8mg/8 jam

- InjeksiRanitidin 1ampul/12 jam

- Parasetamol 3 x 1 k/p

- Betahistin 3 x 1

- OMZ 2 x1

- Sukralfatsirup3 x 2 C

Subjek Nyeriperut, masihoyong

Objek TD : 120/70 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5°C

Assesment Tidakadapermasalahanterkaitobat

Plan Monitoring efeksampingobat

25
SOAP FARMASI

Hari ke-5 24 Februari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

- Injeksiceftriaxon 1 g/12 jam

- Injeksiondansentron 8mg/8 jam

- InjeksiRanitidin 1ampul/12 jam

- Parasetamol 3 x 1 k/p

- Betahistin 3 x 1

- OMZ 2 x1

- Sukralfatsirup3 x 2 C

Subjek Nyeriperutberkurang, oyongsudahberkurang

Objek TD : 120/80 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20x/menit
T : 36°C

Assesment Tidakadapermasalahanterkaitobat

Plan Masalahsudahteratasi, pasiendirencanakan PBJ hariini.

Pasien PBJ danmembawaobatpulang

- Ciprofloxacin 500mg 2 x 1

- Parasetamol 500 mg 3 x 1

- Omeprazol 2 x1

25
PEMBAHASAN

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipada20 Februari 2019pukul17.30 WIB

melalui IGD.Pasien dating dengankeluhandemam,mencret, mual, oyong,pingsan

30 menitsebelummasukrumahsakit.

Diagnosaawalpasienadalahfebris + sinkopedipindahkandariIGDke Dahlia

1 Kelas 1 danmenjalanirawatinap.Selamadirawat di RSUD

Dr.Pirngadipasientelahmenjalanibeberapapemeriksaansepertipemeriksaanfisikdanl

aboratorium.

Penulismelakukanpemantauanterapiobatdankonselingdenganpasienuntukm

eningkatkankepatuhanpasienterhadappenggunaanobatmulaidaritanggal20 Februari

2019-24 Februari

2019.Pemantauanterapidilakukanuntukmelihatapakahpenggunaanobatuntukterapip

asiendiberikansecararasional.

Rasionalitaspenggunaanobatmeliputitepatpasien, tepatindikasi, tepatobat,

tepatdosis,

danwaspadaefeksamping.Pemantauanobatdilakukansetiapharisesuaidenganobat

yang di

berikan.Penyampaianinformasiobatdisampaikansecaralangsungpadapasienataukel

uarganyauntukmeningkatkanpemahamanpasienmengenaipengobatan yang

digunakanpasien.

25
Pengkajian Tepat Pasien

Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien telah sesuai dengan

nama, tanggal lahir, serta nomor Rekam Medis (RM) pasien. Obat yang diberikan

kepada pasien juga sesuai dengan nama dan nomor Rekam Medis yang tertera

pada etiket, serta pasien telah diidentifikasi dengan cara meminta menyebutkan

nama dan tanggal lahirnya.

Pengkajian Tepat Indikasi dan Tepat Obat

Pengkajian
Anamnesa Obat Yang Anjuran / Pengkajian Anjuran /
Pasien Tepat
/ Diagnosa Diberikan Intervensi Tepat Obat Intervensi
Indikasi
Antibiotik Ceftriaxon 1 g Tepat - Tepat -

mual Ondansentron Tepat - Tepat


Ranitidin Tepat - Tepat -

OMZ Tepat - Tepat -

ES Sukralfatsirup Tepat - Tepat -


Pr Nyeri Tepat Tepat
Ketorolac - -
(01.03.
92.XX) As. mefenamat Tepat - Tepat -
Lemas IVFD Ringer Tepat - Tepat -
Laktat
Mencret Diaform Tepat - Tepat -

Loperamid Tepat - Tepat -


Demam Parasetamol Tepat - Tepat -
Oyong Betahistin Tepat - Tepat

25
Pengkajian Tepat Dosis

Nama Obat Bentuk Signa Dosis Dosis Ket Intervensi


Sediaan Lazim Pasien
Ceftriaxon 1 g Injeksi 1 g/12 1-2 g/ hari 2 g/hari Dosis Terapi
jam sesuai dilanjutkan
Ondansentron8 Injeksi Tiap 8 4-24 24mg/hari Dosis Terapi
mg jam mg/hari sesuai dilanjutkan
Ranitidin Injeksi 1 50- 100mg Dosis Terapi
ampul/ 200mg/hari /hari sesuai dilanjutkan
12 jam
Ketorolac Injeksi Tiap 8 30-120 60mg/hari Dosis Terapi
jam mg/hari sesuai dilanjutkan
IVFD Ringer Infus 20 - - Dosis Terapi
Laktat tetes/ sesuai dilanjutkan
menit
Diaform Tablet 4x2 2-15 8 tablet Dosis Terapi
tablet/hari sesuai dilanjutkan
Loperamid Tablet 4x2 Maks 8 8 tablet Dosis Terapi
tablet/hari sesuai dilanjutkan
Parasetamol Tablet 3x1 Maks 4 1,5 g /hari Dosis Terapi
500mg g/hari sesuai dilanjutkan
Betahistin Tablet 2x1 1-2 tablet, 2 Dosiss Terapi
3 kali tablet/hari esuai dilanjutkan
sehari
Asammefenamat Tablet 3x1 250-500mg 500mg Dosiss Terapi
tiap 6 jam tiap 8 jam esuai dilanjutkan

OMZ Kapsul 2x1 20-40 40mg/hari Dosiss Terapi


mg/hari esuai dilanjtkan

Sukralfatsirup Sirup 3x2 4g/hari 6 g/ hari overdo Disarankan


C se pemakaian
3 x 2 cth

25
Pengkajian Waspada Efek Samping Obat dan Interaksi Obat

Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak

diinginkan dalam terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi

obat oleh apoteker menjadi sangat penting untuk membantu dalam proses terapi.

25
EfekSa Anjuran
Interaksi Manifestasi Efek mpingP
Nama Obat
Obat Klinik Samping ada
pasien
Ceftriaxon 1 g Eosinophillia, Tidak -
Trombositosis, terjadi
-
diare, ruam,
leukopenia
Ondansentron 8 Konstipasi, Tidak -
mg - Sakitkepala terjadi
Gangguanpenglihatan
Ranitidin Sakit kepala, ruam Tidak -
- Anoreksia terjadi
Ketorolac Mual, muntah, pusing Tidak -
-
Tidak anafilaksis terjadi
IVFD Ringer ada edema Tidak -
interaksi -
Laktat jaringangagaljantung terjadi
Diaform obat Konstipasi, Tidak -
- Perutkembung terjadi
Penurunannafsumakan
Loperamid Nyeri abdomen, Tidak -
megakolontoksis,,mul terjadi
-
utkering, pusing, lesu,
ruamkulit.
Parasetamol Reaksihipersenstivitas Tidak -
-
KerusakanPadahati terjadi
Betahistin Keluhanringanpadaulu Tidak -
-
hati, ruamkulit Terjadi
Asammefenamat Mual, muntah, diare, Tidak -
- pusing, terjadi
perdarahanlambung
OMZ Sakitkepala, diare, Tidak -
-
konstipasi terjadi
Sukralfatsirup Konstipasi, Tidak -
-
Mulutkering terjadi

25
Edukasi pasien

Edukasi kepada pasien oleh apoteker dimaksudkan agar pasien

menggunakan obat dengan tepat baik jenis obat maupun waktu pemberiannya dan

menjaga pola makan dan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Adapun edukasi yang dilakukan meliputi:

- Menanyakan riwayat penyakit pasien sebelumnya

- Menanyakan apakah pasien menerima terapi obat atau tidak

- Memeriksa ketepatan penggunaan obat pada pasien

- Memantau kepatuhan pasien dalam menggunakan obat

- Menjelaskan indikasi dari pengobatan yang diterima pasien

- Memantau apakah ada reaksi efek samping yang timbul dari obat yang

digunakan pasien.

25
KASUS X

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : LG

JenisKelamin : Perempuan

RM : 00.94.22.XX

TanggalLahir : 15/9/1954

Umur : 64 tahun04bulan29hari

BeratBadan/ TinggiBadan : 50 kg/ 150 cm (IMT :22,2)

Masuk RS : 14 Februari 2019

Keluar RS : 16 Februari 2019

Ruangan/ kelas : XVII/ Dahlia 2 / Kelas 2

Diagnosa : Dispepsia +Anemia + CKD + HD Reguler

25
II. RiwayatpenyakitdanPengobatan

- Penyakitterdahulu

CKD

- Riwayatpengobatan

HD Reguler

III. RingkasanPadaWaktuPasienMasuk RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipadatanggal14 Februari 2019 pukul20.13

WIB melalui IGD.Pasien dating dengankeluhanlemas,mualdanmuntah-muntah 1

jam setelah HD. Kondisipasiensaat di IGDyaitu:

- Sensorium : compos mentis (cm);

- Blood Preasure (BP) : 100/ 60 mmHg;

- Heart Rate (HR) : 67 x/menit;

- Respitarory Rate (RR) : 22 x/menit;

- Temperature (T) : 37o C

Pasien menerima penanganan awal dari tenaga medis dan mendapatkan

obat saat di IGD yaitu:

- NaCl 0,9 % 10 tetes/menit

- O2 2-3L/menit

25
IV. HasilPemeriksaan

Selamapasiendirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanyaitupemeriksaanfisikdanpemeriksaanlaboratori

umpatologiklinik yang meliputihematologidankimiaklinik

a. PemeriksaanFisik

Selama di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan,

pasientelahmenjalanipemeriksaanfisik.Hasilpemeriksaanfisikpasienditunjukkanpa

databel 1.

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Fisik.


Tanggal Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal
14/2 15/2 16/2
Sensorium CM CM CM CM
Tekanan Darah (TD) <120/80 100/60 140/100 100/80
Heart Rate (HR) 60-100 x/menit 67 70 80
Respiratory Rate (RR) 12-20 x/menit 22 20 20
Suhu (T°C) 36,5 – 37,3 °C 35,8 37 37

b. PemeriksaanLaboratorium

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Patologi Klinik


Hasil Laboratorium
Parameter Nilai Normal Tanggal Pemeriksaan
14/2
Pemeriksaan Darah Rutin (Hematologi)
WBC 4.0-11.0 [103/µL] 4,39
6
RBC 4.0-5.4 [10 /µL] 3,62
HGB 12-16 [g/dL] 9,3
HCT 36.0-48.0 [%] 29,5
MCV 80.0-97.0 [fL] 81,5
MCH 27.0-33.7 [pg] 25,7
MCHC 31.5-35.0 [g/dL] 31,5
PLT 150-400 [103/µL] 252
RDW-CV 10.0-15.0 [%] 19,7
RDW-SD 35-47 [fL] 55,5
PDW 10.0-18.0 [fL] 10,8
MPV 6.5-11.0 [fL] 10,2

25
P-LCR 15.0-25.0 [%] 25,2
PCT 0,2-0,5 [%] 0,26
NEUT 5.0-7.0 [103/µL] 2,93
LYMPH 1.0-4.0 [103/µL] 0,86
MONO 0,1-0,8 [103/µL] 0,41
EO 0,0-0,5 [103/µL] 0,81
BASO 0,0-0,1 [103/µL] 0,01
NEUT% 50-70 [%] 66,8
LYMPH% 20.0-40.0 [%] 19,6
MONO% 2.0-8.0 [%] 9,3
EO% 0.0-5.0 [%] 4,1
BASO% 0,0-1,0 [%] 0,2
Pemeriksaan Kimia Klinis
SGOT 0-40 19
SGPT 0-40 11
Alkaline Phosphate 30-142 123
Total Bilirubin 0-1,2 0,31
Direct Bilirubin 0,05-0,3 0,06
Ureum 10-50 54,00
Kreatinin 0,6-1,2 7,67
Uric Acid 3,5-7 4,40
Glukosa Adrandom < 140 mg/dl 110
Natrium 136,00 – 155,00 140
Kalium 3,50 – 5,50 5,90
Chlorida 95,00 – 103,00 121,00
Analisa Gas Darah
pH 7,35-7,45 7,318
PCO2 35,00-45,00 16,60
PO2 80,00-100,00 151,50
TCO2 23,00-27,00 9,10
HCO3 22,00-26,00 8,60
Base Excess -2-2,00 -17,70
O2 Saturasi 95-98% 99,20%

V. Diagnosa Penyakit
Setelah dilakukan observasi terhadap pasien, baik secara anamnesa
maupun pemeriksaan hasil laboratorium, pasien didiagnosa dokter mengalami
Dispepsia + Anemia + CKD + HD Reguler.

25
VI. Terapi
Selama dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan, pasien menerima
obat-obatan dan perawatan oleh tim medis. Obat-obat yang digunakan pasien
selama terapi dapat dilihat pada Tabel 3.

25
Tabel 3.RiwayatPemakaianObat
No Nama Obat Signa Rute 14/2/2019 15/2/2019 16/2/2019
I II III IV I II III IV I II III IV
1. IVFD NaCl 0,9 % 10 tetes/menit IV 24 08 12

2. Ketorolac 1 ampul/8 jam IV 24 08 12


k/p
3 Ranitidin 1 ampul/12 jam IV 24 12 24 08

4. Ondansentron 1 ampul/ 8jam IV 24 08 16 24


5. Sukralfatsirup 3 x 1C Oral 24 07 14 20 07
6. SF 1x1 Oral 20
7. Amlodipin 10mg 1x1 Oral 20
8. Callos 2x1 Oral 20 07
9. Asamfolat 1x1 Oral 20

25
VII. PencatatandanPemantauan SOAP

PencatatandanPemantauan SOAP pada 14 Februari2019 sampaidengan16


Februari 2019

SOAP FARMASI
Hari ke-1 14 Februari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- IVFD NaCl 0,9% 10 tetes/menit

- Injeksi Ketorolac 30 mg 1 ampul/8 jam

- Injeksiranitidin 1 ampul/12 jam

- InjeksiOndansentron 1 ampul/8 jam

- Sukralfatsirup 3 x 1 C

Subjek Badanlemas, mual, muntah, sakitkepala

Objek TD : 100/60 mmHg


HR : 67x/menit
RR : 22x/menit
T : 35,8°C

Assesment Tidakadamasalahterkaitobat

Plan Pantaukondisipasiendanefeksamping

25
SOAP FARMASI
Hari ke-2 15 Februari 2019

Terapiobat yang diberikan

- Injeksi Ketorolac 30 mg 1 ampul/8 jam

- Injeksiranitidin 1 ampul/12 jam

- InjeksiOndansentron 1 ampul/8 jam

- Asamfolat 1 x 1

- SulfasFerrosus 1 x 1

- Callos 2 x 1

- Amlodipin 1 x 10 mg

Subjek Masihlemas, oyong

Objek TD : 140/100 mmHg


HR : 70x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37 °C

Assesment - AdanyainteraksiobatCallos + Sulfas Ferrosus


Callosakanmenurunkan level atauefekdari sulfas
ferrosusdenganmeningkatkan pH lambung
- AdanyaineraksiobatCallos + Amlodipin
Callosakanmenurunkanefekdari amlodipine
denganfarmakodinamikantagonis

Plan - Disarankankepadadokteruntukmemepertimbangkanpemberia
ncallosdengan SF.
- Disarankankepadadokteruntukmempertimbangkanpemberian
Callosdenganamlodipin

25
SOAP FARMASI
Hari ke-3 16 Februari 2019

Terapiobat yang diberikan :

- Injeksiondansentron

- Sukralfatsirup 3 x 1 C

- Asamfolat 1 x 1

Subjek Sakitpinggang

Objek TD : 100/80 mmHg


HR : 80x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37 °C

Assesment Tidak ada masalah terkait obat.

Plan Pantaukondisipasiendanefeksampingobat

Pasien PBJ danmembawaobatpulang:

- Asamfolat 1 x 1

- SulfasFerrosus 1 x 1

- Callos 2 x 1

- Amlodipin 1 x 1

25
PEMBAHASAN

Pasienmasuk RSUD Dr.Pirngadipada14 Februari 2019pukul20.13 WIB

dariIGD.Pasiendatangdengankeluhanlemas, muntah-muntah 1 jam setelah HD.

Diagnosaawalpasienadalah dyspepsia di pindahkandariIGD, ke Dahlia 2

Kelas 2danmenjalanirawatinap.Selamadirawat di RSUD

Dr.Pirngadipasientelahmenjalanibeberapapemeriksaansepertipemeriksaanfisikdanl

aboratorium.

Penulismelakukanpemantauanterapiobatdankonselingdenganpasienuntukm

eningkatkankepatuhanpasienterhadappenggunaanobatmulaidaritanggal14 Februari

2019-16 Februari

2019.Pementauanterapidilakukanuntukmelihatapakahpenggunaanobatuntukterapip

asiendiberikansecararasional.

Rasionalitaspenggunaanobatmeliputitepatpasien, tepatindikasi, tepatobat,

tepatdosis,

danwaspadaefeksamping.Pemantauanobatdilakukansetiapharisesuaidenganobat

yang di

berikan.Penyampaianinformasiobatdisampaikansecaralangsungpadapasienataukel

uarganyauntukmeningkatkanpemahamanpasienmengenaipengobatan yang

digunakan pasien.

Pengkajian Tepat Pasien

Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien telah sesuai dengan

nama, tanggal lahir, serta nomor Rekam Medis (RM) pasien. Obat yang diberikan

25
kepada pasien juga sesuai dengan nama dan nomor Rekam Medis yang tertera

pada etiket, serta pasien telah diidentifikasi dengan cara meminta menyebutkan

nama dan tanggal lahirnya.

Pengkajian Tepat Indikasi dan Tepat Obat

Pengkajian
Anamnesa Obat Yang Anjuran / Pengkajian Anjuran /
Pasien Tepat
/ Diagnosa Diberikan Intervensi Tepat Obat Intervensi
Indikasi

Lemas IVFD NaCl Tepat - Tepat -


0,9%

Nyeri Injeksi Tepat - Tepat -


Ketorolac
30mg
LG Mual InjeksiRaniti Tepat - Tepat -
Pr Muntah din
(00.94. Injeksiondans Tepat - Tepat -
22.xx) entron
15/9/ Sukralfatsiru Tepat - Tepat
1954 p
Tambahdara Asamfolat Tepat - Tepat
h
Sulfas Tepat - Tepat
Ferrosus
Kalsium Callos Tepat - Tepat
Hipertensi Amlodipin Tepat - Tepat

25
Pengkajian Tepat Dosis

Bentuk Dosis Dosis


Nama Obat Signa Ket Intervensi
Sediaan Lazim Pasien
IVFD NaCl 0,9% Infus 10gtt/min - - Dosis Terapi
sesuai dilanjutkan

InjeksiRanitidin Injeksi Tiap 12 100- 100mg/hari Dosis


jam 200 sesuai Terapi
mg/ dilanjutkan
hari
InjeksiKetorolac Injeksi Tiap 12 30-120 60mg/hari Dosis Terapi
30 mg jam mg/ sesuai dilanjutkan
hari
InjeksiOndansentron Injeksi Tiap 12 4- 8mg/hari Dosis Terapi
jam 16mg/ sesuai dilanjutkan
hari
AsamFolat Tablet 1x1 1 mg/ 1mg/hari Dosis Terapi
hari sesuai dilanjutkan
Sulfas Ferrosus tablet 1x1 60 mg 60 mg/ hari Dosis Terapi
1x sesuai dilanjutkan
sehari
Callos Tablet 2x1 1-2 2kaplet/hari Dosis Terapi
kaplet sesuai dilanjutkan
sehari
Amlodipin 10mg Tablet 1x1 5-10mg 10mg/hari Dosis Terapi
/hari sesuai dilanjutkan

25
Pengkajian Waspada Efek Samping Obat dan Interaksi Obat

Setiap obat memiliki efek samping dan interaksi obat yang tidak diinginkan dalam

terapi sehingga pengkajian terhadap efek samping dan interaksi obat oleh apoteker

menjadi sangat penting untuk membantu dalam proses terapi.

EfekSa Anjuran
Interaksi Manifestasi mping
Nama Obat EfekSamping
Obat Klinik Pada
pasien
Hipernatremi, haus,
demam, takikardia,
hipertensi, sakit Tidak
IVFD NaCl - -
kepala, pusing, terjadi
Ranitidine
iritabilitas dan
+
kelemahan
Sulfas
Ferrosus Sakit kepala, nyeri
abdominal, rasa
tidak enak badan, Tidakte
InjeksiRanitidin Callos+ - -
pusing, insomnia, rjadi
Sulfas vertigo, konstipasi,
Ferrosus ruam
Pusing, sakit
Injeksi Ketorolac kepala, dispepsia, Tidakte
- -
30 mg nyeri GI, mual, rjadi
Callos + diare, edema
Amlodipin Sakit kepala,
kelelahan,
InjeksiOndansent Tidakte
- konstipasi, -
ron rjadi
mengantuk, diare,
pusing, demam

25
Gangguan GI,
reaksi Tidakte
AsamFolat - -
hipersensitivitas, rjadi
bronkospasm
Nyeri epigastrik,
ketidaknyamanan
GI, mual, muntah,
diare atau Tidakte
Sulfas Ferrosus - -
konstipasi, warna rjadi
feses hitam,
perubahan warna
pada urin
Diare, konstipasi,
kembung, anorexia, Tidakte
Callos - -
mual, muntah, rjadi
hiperkalemia
Sakitkepala
Tidak
Amlodipin - Edem -
terjadi
Nyeriperut, pusing

InteraksiObat :
- Ranitidin + Sulfas Ferrosus,

Ranitidinakanmenurunkan level atauefekdari sulfas

ferrosusdenganmeningkatkan pH lambung.

- Callos + Sulfas Ferrosus

Callosakanmenurunkan level atauefekdari sulfas

ferrosusdenganmeningkatkan pH lambung

- Callos + Amlodipin

Callosakanmenurunkanefekdari amlodipine denganfarmakodinamikantagonis.

25
Edukasi pasien

Edukasi kepada pasien oleh apoteker dimaksudkan agar pasien

menggunakan obat dengan tepat baik jenis obat maupun waktu pemberiannya dan

menjaga pola makan dan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Adapun edukasi yang dilakukan meliputi:

- Menanyakan riwayat penyakit pasien sebelumnya

- Menanyakan apakah pasien menerima terapi obat atau tidak

- Memeriksa ketepatan penggunaan obat pada pasien

- Memantau kepatuhan pasien dalam menggunakan obat

- Menjelaskan indikasi dari pengobatan yang diterima pasien

- Memantau apakah ada reaksi efek samping yang timbul dari obat yang

digunakan pasien.

25

Anda mungkin juga menyukai