Anda di halaman 1dari 109

PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

(MEMBER) FITLIFE GYM

DRAF SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

pada Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran

Disusun oleh

Hafizh Arief Prasardi

120310150087

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
BANDUNG
2019
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN


(MEMBER) FITLIFE GYM

DRAF SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

pada Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran

Disusun oleh

Hafizh Arief Prasardi

120310150087

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Rita Komaladewi, SP., MM


NIP. 197103262002122001
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda-tangan dibawah ini :

Nama : Hafizh Arief Prasardi

NPM : 120310150087

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi saya adalah Asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik (Sarjana, Magister, dan/atau Doktor) baik di Universitas
Padjadjaran maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Skripsi ini murni gagasan, rumusan dan penilaian saya sendiri tanpa bantuan
pihak lain, kecuali arahan dosen pembimbing.
3. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa Pencabutan Gelar yang
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Bandung, 23 Februari 2019

Yang membuat pernyataan,

Hafizh Arief Prasardi


NPM. 120310150087

ii
ABSTRAK

PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN


(MEMBER) FITLIFE GYM

THE EFFECT OF SERVICESCAPE ON FITLIFE GYM’S CUSTOMER

(MEMBER) SATISFACTION

Hafizh Arief Prasardi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari dimensi-dimensi

yang membentuk servicescape secara parsial, maupun simultan sebagai satu

kesatuan terhadap kepuasan konsumen (member) dari Fitlife Gym. Dimensi yang

dimaksud adalah lingkungan sekitar, tata letak ruang dan fungsinya, serta tanda,

simbol dan artefak. Dimana sampel yang menjadi objek penelitian adalah 100

member dari Fitlife Gym. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah regresi linier berganda dengan bantuan aplikasi SPSS 25. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel dimensi lingkungan sekitar memiliki pengaruh yang

positif namun tidak signifikan, sementara variabel dimensi tata letak ruang dan

fungsinya serta tanda, simbol dan artefak memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan dari member Fitlife Gym. Variabel servicescape secara simultan

pun berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (member) dari Fitlife Gym.

Kata Kunci : servicescape, lingkungan sekitar, tata letak ruang dan fungsinya,

tanda, simbol dan artefak

i
This study aims to determine the effect of the dimensions that form

servicescape partially, or simultaneously as a unit, on Fitlife Gym’s customer

(member) satisfaction. The dimensions mentioned before are ambience condition,

spatial layout and functionality, and signs, symbols, and artifacts. Where the

respondents of the research are 100 members of Fitlife Gym. The analytical method

used in this study is multiple linear regression with the help of SPSS 25 application.

The results show that the ambience condition dimension have a positive but not

significant effect, while the dimensions of space layout and functions as well as

signs, symbols and artifacts have a positive effect and significant effects on the

satisfaction of the Fitlife Gym’s members. Servicescape as a unit also

simultaneously influences Fitlife Gym’s customer (member) satisfaction.

Keyword: servicescape, ambience condition, spatial layout and functionality, and

signs, symbols, and artifacts

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala anugerah yang

diberikan, sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Servicescape Terhadap

Kepuasan Konsumen (Member) Fitlife Gym” dapat diselesaikan guna memenuhi

salah satu prasyarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran. Alhamdulillah, kata yang

paling tepat untuk melukiskan rasa syukur penulis kepada Allah SWT yang

memberikan kekuatan dan kesabaran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini. Dalam kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati, penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, baik secara langsung

maupun tidak langsung telah memberikan dukungan dan bantuan terhadap

penyusunan skripsi ini.

1. Kedua orang tua, Josupardi dan Prastuti Tjahjaningsih serta saudari Hafizha

Sarah Prasardi dan Shaffira Fitri Prasardi yang selalu memberikan

dorongan, doa, kasih sayang dan nasihat.

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Bapak Yudi

Azis, S.Si.,S.E.,S.Sos.,M.T.,Ph.D.

3. Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Bapak

Mohamad Fahmi, S.E,M.T.,Ph.D.

4. Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Padjadjaran, Ibu Dr. Mery Citra Sondari, SE.,M.Si.

iii
5. Dosen Pembimbing, Ibu Dr. Rita Komaladewi, SP., MM yang telah

meluangkan waktunya serta memberikan saran yang sangat bermanfaat

dalam proses penulisan skripsi ini.

6. Dosen Penguji, Ibu Diana Sari, S.E., M.Mgt., Ph.D yang telah meluangkan

waktunya untuk membantu dalam memberikan masukan dan juga

bimbingan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

7. Bapak Wielly, Saudari Sinta, Saudari Astri dan seluruh anggota manajemen

dari Fitlife Gym yang telah mengizinkan serta membantu dalam proses

pengumpulan data.

8. Sahabat dari penulis, Saudari Mahanani Margani yang telah memberikan

banyak sekali bantuan selama proses perkuliahan dan juga menjadi seorang

sahabat yang sangat baik bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna agar pada

penulisan selanjutnya dapat menghasilkan karya yang jauh lebih baik. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Bandung, Februari 2019

Hafizh Arief Prasardi

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... i


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................................ ii
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
DAFTAR DIAGRAM.......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ............................................... 5
1.2.1 Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
1.2.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian .................................................................... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .... 9
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................ 9
2.1.1 Jasa ...................................................................................................... 9
2.1.2 Servicescape ...................................................................................... 10
2.1.2.1 Definisi Servicescape ................................................................... 10
2.1.2.2 Peran Servicescape ...................................................................... 10
2.1.2.3 Dimensi Servicescape .................................................................. 11
2.1.3 Kepuasan Konsumen .......................................................................... 16
2.1.3.1 Definisi Kepuasan Konsumen ...................................................... 16
2.1.3.2 Dimensi Kepuasan Konsumen ..................................................... 17
2.1.3.3 Cara Mengukur Kepuasan Konsumen .......................................... 18
2.2 Review Penelitian Terdahulu .................................................................... 20
2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 23
2.4 Hipotesis .................................................................................................. 25

v
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 26
3.1 Metode yang Digunakan ........................................................................... 26
3.2 Operasionalisasi Variabel ......................................................................... 26
3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data ............................................................. 31
3.3.1 Sumber Data ...................................................................................... 31
3.3.2 Cara Penentuan Data .......................................................................... 32
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 33
3.4.1 Skala Pengukuran ............................................................................... 34
3.4.2 Teknik Pengolahan Data .................................................................... 35
3.4.2.1 Uji Validitas ................................................................................ 35
3.4.2.2 Uji Reliabilitas ............................................................................. 36
3.5 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis .............................................. 37
3.5.1 Rancangan Analisis ............................................................................ 37
3.5.1.1 Analisis Deskriptif ....................................................................... 37
3.5.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 38
3.5.2 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ................................... 39
3.5.2.3 Rancangan Uji Hipotesis .............................................................. 41
3.5.2.3.1 Uji T (Pengujian Signifikan Parsial) ...................................... 41
3.5.2.3.2 Uji F (Pengujian Signifikan Simultan) ................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 43
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 43
4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif .................................................................... 43
4.1.1.1 Karakteristik Responden .............................................................. 43
4.1.2 Deskriptif Variabel ............................................................................. 48
4.1.2.1 Analisis Variabel Ambience Condition (X1) ................................. 50
4.1.2.2 Analisis Variabel Spatial Layout and Function (X2)..................... 52
4.1.2.3 Analisis Variabel Signs, Symbols and Artifacts (X3)..................... 53
4.1.2.4 Analisis Variabel Kepuasan Konsumen (Y) ................................. 55
4.2 Hasil Keabsahan Data ............................................................................... 57
4.2.1 Uji Validitas ....................................................................................... 57
4.2.2 Uji Reliabilitas ................................................................................... 59

vi
4.3 Hasil Regresi Linear Berganda ................................................................. 60
4.4 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 62
4.4.1 Analisis Uji Simultan (Uji F) .............................................................. 62
4.4.2 Analisis Uji Parsial (Uji T) ................................................................. 63
4.5 Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi (R2)............................. 65
4.5.1 Uji Koefisien Korelasi ........................................................................ 65
4.5.2 Uji Koefisien determinasi ................................................................... 68
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 74
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 74
5.2 Saran-saran ............................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel .............................................................. 27

Tabel 3.2 Pembobotan Skala Likert ............................................................... 34

Tabel 4.1 Frekuensi Jawaban Variabel Ambience Condition (X1) .................. 50

Tabel 4.2 Frekuensi Jawaban Variabel Spatial Layout and Function (X2)...... 52

Tabel 4.3 Frekuensi Jawaban Variabel Signs, Symbols and Artifacts (X3)...... 53

Tabel 4.4 Frekuensi Jawaban Variabel Kepuasan Konsumen (Y) .................. 55

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ......................................................................... 58

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................... 59

Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................................ 60

Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Uji F) ............................................................. 63

Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial (Uji T) ................................................................. 64

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Korelasi ........................................................ 66

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................. 68

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ......................................................................24

ix
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1 Arus Keluar Masuk Member Fitlife Gym Juli-Agustus 2018 ............ 3

Diagram 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .....................44

Diagram 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................................45

Diagram 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...................46

Diagram 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan

Bulanan .............................................................................................................47

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan tubuh semakin

meningkat. Fenomena ini dipicu oleh semakin beragamnya penyakit yang

menyerang organ tubuh manusia di usia yang relatif muda, disebabkan oleh pola

hidup yang tidak sehat. Masyarakat yang memiliki pola hidup tidak sehat, mayoritas

melakukan hal-hal berikut, mengkonsumsi makanan junk, kurang berolahraga,

kurang beristirahat hingga stress berlebih terhadap masalah yang dihadapi. Jumlah

restoran makanan junk semakin menjamur di zaman modern ini diduga disebabkan

oleh demand atau kebutuhan yang tinggi dari masyarakat. Selain rasanya yang

relatif lebih lezat karena banyaknya zat aditif yang terkandung di dalamnya,

kesibukan masyarakat perkotaan yang relatif tinggi-pun turut berperan dalam

meningkatnya konsumsi makanan junk. Konsumsi makanan junk yang berlebihan

tentu sangat berbahaya bagi kesehatan, karena dapat menjadi penyebab utama dari

berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, obesitas dan stroke. Faktor selanjutnya

adalah terlalu banyaknya aktivitas pekerjaan sehingga jarang melakukan kegiatan

fisik atau olahraga. Dengan alasan kurangnya waktu untuk melakukan kegiatan lain

seperti olahraga disebabkan kesibukan, seringkali menjadi awal dari pola hidup

yang tidak sehat. Padahal, dengan olahraga teratur, tubuh menjadi bugar dan

terhindar dari resiko terkena berbagai penyakit yang pada akhirnya justru akan

meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan. Kegiatan yang padat juga dapat

1
berimbas pada kurangnya istirahat bagi tubuh. Hal ini seringkali dianggap remeh,

padahal akibat yang akan dirasakan justru sangat berbahaya. Kurangnya istirahat

dapat menyebabkan proses metabolisme tubuh terganggu, yang tentu saja akan

menjadi pintu masuk dari berbagai penyakit ke dalam tubuh. Faktor terakhir

penyebab pola hidup yang tidak sehat adalah stress. Tidak dapat dipungkiri bahwa

aktivitas yang padat, tekanan pekerjaan dan juga kemacetan khas daerah perkotaan

menjadi faktor-faktor yang dapat memicu stress pada seseorang. Tingkat stress

yang berlebihan haruslah sebisa mungkin dihindari karena merupakan penyebab

dari gangguan psikologis hingga berbagai penyakit biologis. Namun semua resiko

penyakit yang telah dijabarkan, dapat dihindari atau diminimalisir melalui pola

hidup yang sehat. Pola hidup sehat dapat dicapai melalui makan makanan alami

yang bergizi seimbang, istirahat yang cukup dan berolahraga secara teratur.

Selain disebabkan oleh semakin berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH)

bagi di daerah perkotaan untuk masyarakat berolahraga, kehidupan masyarakat

modern yang memiliki tingkat kesibukan tinggi membuat banyak orang tidak

sempat berolahraga di ruangan terbuka. Hal tersebut memicu pertumbuhan yang

pesat pada jumlah pusat kebugaran/ fitness center (gym) di kota-kota besar. Selain

faktor keamanan, kenyamanan juga menjadi pertimbangan utama masyarakat

memilih untuk berolahraga di pusat kebugaran. Kenyamanan yang dimaksud adalah

tersedianya fasilitas pendukung kegiatan olahraga itu sendiri, seperti ruang loker

untuk menyimpan barang berharga milik pribadi, shower room untuk

membersihkan diri setelah berolahraga hingga hadirnya Personal trainer (PT) atau

2
pelatih pribadi yang akan membantu para anggota gym untuk tetap sehat dan

mendapatkan bentuk tubuh impian.

Fitlife Gym merupakan sebuah pusat kebugaran yang terletak di Pusat

Perbelanjaan Bandung Trade Center (BTC), Jl. Dr. Djunjunan No.143, Pajajaran,

Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40173 dan baru berdiri sejak bulan Agustus

2016. Sebagai pusat kebugaran yang baru memasuki industry fitness, Fitlife Gym

dituntut untuk mampu memberikan stimulus yang tepat kepada konsumennya,

dengan harapan mereka dapat menjadi advocate customer yang berujung pada

peningkatan jumlah member yang signifikan dari waktu ke waktu.

120

100

80

60 Member Masuk
Member Keluar
40

20

0
Juli Agustus

Sumber: Data internal yang diolah, 2018

Diagram 1.1 Arus Keluar Masuk Member Fitlife Gym Juli-Agustus 2018

Namun pada kenyataannya, seperti yang dapat dilihat pada diagram 1.1, terjadi

churn atau arus keluar-masuk member yang cukup tinggi pada Fitlife Gym,

terutama pada Bulan Agustus 2018 yaitu 94 orang atau 131,08% dari jumlah

member yang masuk atau bergabung. Hal ini menandakan adanya faktor yang

3
mempengaruhi perilaku tersebut, yang harus segera dicari penyelesaiannya untuk

menjaga keberlangsungan Fitlife Gym di masa mendatang. Dari berbagai macam

faktor yang dapat memicu fenomena tersebut, tingkat kepuasan diduga menjadi

penyebab utama dari hal tersebut. Dugaan tersebut berasal dari hasil penelitian yang

terdapat pada jurnal yang berjudul “Studi Tentang Kepuasan dan Minat Churn pada

Internet Speedy Semarang” (Sari, R.D.P., 2013). Penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa tingkat kepuasan konsumen memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap minat churn, yaitu sebesar -0,711. Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat

diketahui bahwa minat churn pada suatu perusahaan dapat diminimalisir dengan

meningkatkan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen didefinisikan sebagai

perasaan senang yang disebabkan terpenuhinya harapan dan ekspektasi konsumen

oleh performa atau kinerja produk barang atau jasa yang dikonsumsi.

Terdapat perbedaan antara perusahaan penghasil produk barang dengan

perusahaan penghasil jasa. Salah satu hal yang paling mendasar adalah sifat output

yang berbeda, tangible untuk perusahaan penghasil produk dan intangible untuk

perusahaan penghasil jasa. Hal tersebut menyebabkan adanya perbedaan pula

dalam cara masing-masing perusahaan untuk memaksimalkan kepuasan

konsumennya. Walaupun output yang dihasilkan bersifat intangible (tidak dapat

dipegang atau diraba hanya bisa dirasakan), dalam proses bisnisnya perusahaan

penghasil jasa tetap memerlukan hal-hal tangible yang membentuk suatu

lingkungan jasa atau yang biasa disebut dengan Servicescape untuk menjadi

manifestasi fisik dari perusahaan yang akan mempengaruhi penilaian konsumen

yang berdampak langsung pada kepuasan yang dirasakan oleh konsumen.

4
Service quality dan kepuasan konsumen telah sejak lama disebut sebagai faktor

esensial dalam meraih kesuksesan pada persaingan yang kompetitif ( Lap-Kwong

D, 2017). Servicescape memiliki efek keseluruhan yang signifikan terhadap service

quality yang dirasakan. Servicescape juga penting dalam menentukan evaluasi dan

ekspektasi konsumen terhadap suatu layanan, dikarenakan sifatnya yang sangat

mempengaruhi persepsi konsumen.

Fitlife Gym yang merupakan fitness center, dapat diklasifikasikan sebagai

perusahaan penghasil jasa, disebabkan output utama yang dihasilkan oleh Fitlife

Gym adalah tubuh yang sehat, bugar dan ideal bagi para membernya. Melalui

penciptaan lingkungan jasa (servicescape) yang ideal dan dapat memaksimalkan

kepuasan konsumen, diharapkan tingkat churn member dapat diminimalisir. Hal

tersebut dilakukan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan di masa mendatang.

Dengan latar belakang tersebut, peneliti memutuskan untuk melakukan

penelitian berjudul “Pengaruh Antara Servicescape terhadap Kepuasan

Konsumen (Member) Fitlife Gym”.

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dijelaskan bahwa servicescape dari

Fitlife Gym akan menjadi fokus utama pada penelitian ini. Mengingat sudah banyak

pusat kebugaran lain yang telah lebih dulu memasuki industri fitness, sehingga

selain harus bisa mengkomunikasikan keunggulan-keunggulan yang dimiliki,

Fitlife Gym juga dituntut untuk menciptakan servicescape yang dapat

5
memaksimalkan kepuasan konsumen untuk bisa meminimalisir member churn

yang terjadi di perusahaan.

Dapat disimpulkan, permasalahan dari penelitian ini adalah kepuasan

konsumen sebagai efek dari servicescape Fitlife Gym.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah teridentifikasi, maka rumusan masalah dari

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apakah kondisi sekitar (ambience condition) berpengaruh positif signifikan

terhadap kepuasan konsumen dari Fitlife Gym?

2. Apakah tata letak spasial dan fungsionalitas (spatial layout and function)

berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan konsumen dari Fitlife

Gym?

3. Apakah tanda, simbol, dan artefak (signs, symbols and artifacts)

berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan konsumen dari Fitlife

Gym?

4. Apakah Servicescape berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan

konsumen dari Fitlife Gym?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data primer maupun

sekunder untuk keperluan analisis penelitian. Sementara, tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui:

6
1. Untuk mengetahui pengaruh dari kondisi sekitar (ambience

condition) terhadap kepuasan konsumen Fitlife Gym.

2. Untuk mengetahui pengaruh dari tata letak spasial dan

fungsionalitas (spatial layout and function) terhadap kepuasan

konsumen Fitlife Gym.

3. Untuk mengetahui pengaruh dari tanda, simbol, dan artefak (signs,

symbols and artifacts) terhadap kepuasan konsumen Fitlife Gym.

4. Untuk mengetahui pengaruh dari Servicescape terhadap kepuasan

konsumen Fitlife Gym.

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat atau kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu prasyarat dalam mendapatkan

gelar sarjana. Penelitian ini juga ditujukan untuk memperluas dan

memperdalam ilmu perihal pemasaran, terutama pengaruh dari servicescape

terhadap kepuasan konsumen.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan pengaruh dari servicescape

terhadap kepuasan konsumen (member) agar ke depannya dapat terus

menunjang keberlangsungan perusahaan.

7
3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu mengenai keberadaan

servicescape dan pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Sehingga

penelitian ini dapat dijadikan panduan bagi peneliti yang akan melaksanakan

penelitian lain yang memiliki titik fokus serupa.

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Jasa

Sudiyarto dan Nur Indah (2016:211) menyatakan bahwa jasa adalah semua

tindakan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lainnya yang tidak

berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun.

Secara lebih lengkap, Kotler dan Keller (2016:214) berpendapat bahwa jasa

merupakan setiap aktivitas, manfaat atau layanan yang ditawarkan oleh satu pihak

terhadap pihak lain yang bersifat tidak dapat diraba tanpa mengakibatkan

perpindahan kepemilikan apapun yang mana dalam proses penghasilannya dapat

terkait atau tidak terkait dengan benda fisik.

Berdasarkan pengertian jasa menurut para ahli diatas, disimpulkan bahwa

jasa merupakan setiap layanan, kegiatan, manfaat atau penambahan nilai yang

ditawarkan oleh satu pihak terhadap pihak lain, tanpa menghasilkan perpindahan

kepemilikan, yang mana dalam prosesnya, dapat terikat maupun tidak terikat

dengan manifestasi fisik.

9
2.1.2 Servicescape

2.1.2.1 Definisi Servicescape

Servicescape merupakan sebuah lingkungan yang terdiri dari berbagai

elemen, tempat suatu proses pemberian jasa kepada konsumen dilakukan oleh

pihak perusahaan. Menurut Lovelock dan Wirtz (2016: 376) menyatakan

servicescape terkait erat dengan gaya, tampilan fisik dan elemen pengalaman

lain yang ditemui pelanggan ditempat penghantaran layanan atau jasa, melalui

kesan–kesan yang diciptakan oleh panca indera.

Secara lebih detail, Zeithaml, Bitner dan Gremler (2013:278)

mendefinisikan servicescape sebagai sebuah lingkungan, dimana suatu produk

jasa diproduksi untuk konsumen. Servicescape juga merupakan tempat

bertemunya pihak perusahaan dan konsumen untuk berinteraksi yang dibantu

oleh berbagai peralatan yang memfasilitasi atau mengkomunikasikan layanan

tersebut.

2.1.2.2 Peran Servicescape

Sebagai manifestasi fisik dari nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh

perusahaan, lingkungan jasa atau servicescape memiliki peran yang penting dalam

bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan penghasil jasa. Menurut Zeithaml,

Bitner dan Gremler (2013:283), peran-peran tersebut terbagi menjadi:

1. Package

Servicescape menjadi “pembungkus” dari nilai-nilai yang ingin

disampaikan oleh perusahaan. Disebabkan oleh sifatnya yang berbentuk

10
fisik, servicescape menjelma sebagai bentuk gambaran luar terhadap

pelayanan yang akan diterima oleh konsumen.

2. Facilitator

Servicescape juga berperan sebagai fasilitator. Artinya, servicescape

dapat meningkatkan performa / efektivitas / efisiensi pergerakan dari

pelayanan yang dilakukan di dalamnya, melalui denah atau layout

Servicescape yang ideal / mendukung.

3. Socializer

Artinya bahwa servicescape berperan dalam mensosialisasikan

nilai-nilai, norma atau kebiasaan di lingkungan tersebut kepada seluruh

karyawan dan konsumen.

4. Differentiator

Terakhir, servicescape juga berperan sebagai identitas perusahaan

yang membedakannya dari pesaing, mengkomunikasikan tipe layanan

yang ditawarkan hingga segmen pasar apa yang dilayani oleh perusahaan.

2.1.2.3 Dimensi Servicescape

Servicescape sebagai bentuk tangible yang mewakili intangibility dari

produk yang ditawarkan oleh perusahaan, tentu merupakan sebuah hal yang

kompleks disebabkan terdiri dari berbagai dimensi. Zeithaml, Bitner dan

Gremler (2013:296-298) membedakan dimensi servicescape menjadi:

11
a. Kondisi sekitar (ambience condition)

Kondisi sekitar merupakan karakteristik pada lingkungan yang dapat

dirasakan oleh panca indera, yang akan mempengaruhi kondisi emosional,

psikis hingga perilaku dari seseorang. Kondisi sekitar yang dimaksud memiliki

6 sub-dimensi, yaitu: musik, aroma, warna, pencahayaan, suhu udara dan

kebisingan.

1) Musik

Secara tidak sadar, musik memainkan peran penting dalam

mengubah mood dari konsumen pada suatu lingkungan jasa. Musik dengan

tempo cepati relatif membuat konsumen lebih bergairah / bersemangat

dalam melakukan aktivitasnya, sementara musik dengan tempo lamban

memiliki dampak relaksasi di benak konsumen.

2) Aroma

Aroma secara sadar maupun tidak, juga memainkan peran yang

penting. Hal ini bisa mengindikasikan terhadap suatu produk tertentu

yang pada akhirnya akan mempengaruhi persepsi dan perilaku

konsumen.

3) Warna.

Warna seringkali digunakan oleh para marketer sebagai sebuah

alat untuk melakukan branding suatu produk. Selain dimaksudkan untuk

menanamkan sebuah persepsi tertentu di benak pelanggan sebagai ciri

12
khas yang berperan sebagai pengingat dari suatu produk, warna juga

berperan dalam menggambarkan bentuk dari hubungan yang ingin

dibangun oleh perusahaan.

4) Pencahayaan

Pencahayaan yang terdapat di suatu lingkungan jasa dapat

mempengaruhi benak konsumen. Hal ini dapat memberikan pengaruh

positif terhadap persepsi konsumen kepada suatu perusahaan apabila

dilakukan secara tepat.

5) Kondisi udara (Temperatur)

Suhu udara juga memiliki peran terhadap kenyamanan konsumen

dalam suatu lingkungan jasa. Pemilihan tingkat suhu udara pada suatu

ruangan dengan tepat, tentu dapat memaksimalkan nilai yang akan

diberikan kepada konsumen.

6) Kebisingan

Kebisingan atau noise seringkali memiliki konotasi buruk. Hal

tersebut disebabkan sifatnya yang dapat mengganggu konsentrasi atau

kenyamanan dari konsumen di suatu lingkungan jasa apabila kebisingan

yang terdapat disana terlalu tinggi.

13
b. Tata letak spasial dan fungsionalitas

Tata letak spasial adalah susunan yang mencakup letak mesin, perabotan

dan peralatan yang ada di suatu lantai atau ruangan. Tata letak spasial haruslah

direncanakan sedemikian rupa. Hal ini disebabkan tata letak spasial yang ideal

akan mempermudah dan meningkatkan performa proses bisnis yang terjadi di

dalam suatu lingkungan jasa. Selain itu, tata letak spasial yang ideal juga akan

memberikan pengalaman dan penilaian yang positif dari konsumen terhadap

suatu perusahaan.

Fungsionalitas yang dimaksud adalah kemampuan dari benda-benda

yang berada di suatu lingkungan jasa untuk melakukan fungsinya sehingga

memperlancar proses bisnis yang terjadi di suatu lingkungan jasa tersebut.

c. Tanda, simbol, dan artefak

Tanda, simbol dan artefak yang terdapat di suatu lingkungan jasa berfungsi

sebagai alat komunikasi simbolis dari sebuah petunjuk dan nilai-nilai atau citra

yang dimiliki oleh suatu perusahaan, misal: Papan nama perusahaan dan tanda exit.

Benda-benda ini juga berfungsi sebagai simbol penjelas yang menghilangkan

kebingungan di benak seseorang yang melihatnya, contoh: simbol toilet pria dan

wanita. Selain itu, tanda, simbol dan artefak juga berfungsi untuk mempertegas

suatu norma atau aturan yang berlaku di sebuah lingkungan jasa, misal: simbol

dilarang merokok.

14
Sementara itu, menurut Lovelock dan Wirtz (2016 : 377) dimensi utama

lingkungan jasa dalam model servicescape yaitu:

a. Dampak dari kondisi sekitar (ambient condition), merujuk pada

karakteristik lingkungan yang dirasakan kelima panca indera. Elemen-

elemen utama yang terkait dengan kondisi sekitar yaitu sperti musik,

aroma, warna, kebisingan, dan temperatur.

b. Tata letak spasial dan fungsionalitas, merupakan rancangan lantai,

ukuran, dan bentuk perabotan, meja konter, mesin, serta peralatan

potensial dan bagaimana semua benda tersebut disusun.

c. Tanda, simbol dan artefak, merupakan sinyal eksplisit atau implisit

untuk mengkomunikasikan citra perusahaan, membantu pelanggan

dalam menemukan apa yang mereka cari, dan menyampaikan skenario

layanan.

d. Manusia, tampilan dan perilaku karyawan perusahaan serta pelanggan

lainnya dapat memperkuat atau mengurangi kesan yang diciptakan oleh

suatu servicescape.

Namun, menurut Park & Park (2018), dimensi dari servicescape yang

dikembangkan dalam penelitiannya adalah sebagai berikut:

a. Convenience, yaitu kenyamanan yang dirasakan oleh konsumen pada

suatu lingkungan jasa

b. Cleanliness, yaitu kebersihan yang dirasakan oleh konsumen pada suatu

lingkungan jasa

15
c. Attractiveness, merupakan evaluasi subjektif dari konsumen mengenai

kemampuan ornamen-ornamen yang terdapat di suatu lingkungan jasa

untuk dapat menarik perhatian dan minatnya.

d. Amusement, merupakan evaluasi subjektif dari konsumen mengenai

kemampuan ornamen-ornamen yang terdapat di suatu lingkungan jasa

untuk dapat menghibur perasaan dan suasana hatinya.

e. Pleasantness, merupakan evaluasi subjektif dari konsumen mengenai

kemampuan ornamen-ornamen yang terdapat di suatu lingkungan jasa

untuk dapat memberikan kenyamanan dan perasaan senang pada

benaknya.

f. Functionality, merupakan pendapat konsumen mengenai kemampuan

alat-alat yang terdapat pada satu lingkungan jasa untuk memfasilitasi

performa dari suatu layanan.

2.1.3 Kepuasan Konsumen

2.1.3.1 Definisi Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler (2014:150), kepuasan konsumen merupakan perasaan

senang atau kecewanya konsumen yang diakibatkan oleh perbandingan dari

performa suatu produk barang maupun jasa yang dikonsumsi, terhadap ekspektasi

atau harapannya.

16
Menurut Schiffman dan Wisenblit (2014:41) kepuasan konsumen

merupakan penilaian dari performa suatu produk barang atau jasa yang dikonsumsi,

relatif terhadap ekspektasinya.

Daryanto dan Setyobudi (2014:43) berpendapat bahwa, kepuasan

konsumen merupakan suatu evaluasi emosional dari pelanggan setelah harapan dan

kebutuhannya terpuaskan oleh penggunaan atau konsumsi sebuah produk atau jasa.

Berdasarkan beberapa pernyataan dan pendapat mengenai definisi dari

kepuasan konsumen diatas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen adalah

reaksi timbulnya rasa senang atau kecewa yang dihasilkan oleh performa suatu

produk atau jasa terhadap ekspektasi di benak konsumen.

2.1.3.2 Dimensi Kepuasan Konsumen

Menurut Zeithaml, Bitner dan Gremler (2013:81-83), kepuasan konsumen

terbentuk oleh dimensi-dimensi sebagai berikut:

1. Product and service features

Penilaian konsumen terhadap fitur yang dimiliki serta performa dari

produk atau jasa yang dikonsumsi atau dirasakan.

2. Customer Emotions

Perasaan spesifik yang timbul dari pengalaman konsumen setelah

mengkonsumsi dan merasakan performa dari suatu produk atau jasa.

3. Attribute for service success or failure

Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, yang

merupakan atribut dari produk jasa itu sendiri, yang dapat

17
mempengaruhi kesuksesan penyampaian nilai dari suatu produk jasa.

Contoh: Kesuksesan sebuah program penurunan berat badan, tidak

bergantung dari jenis instruksi dari pelatih kebugaran fisik saja,

melainkan juga dari kedisiplinan pengguna program tersebut dalam

menjaga pola makan.

4. Perceptions of equity or fairness

Persepsi yang timbul dari penilaian bahwa terdapat perlakuan yang

sama terhadap setiap konsumen dan nilai relatif yang dirasakan dari

konsumsi produk atau jasa terhadap jumlah yang dibayarkan.

5. Other customers, family members and coworkers

Dikatakan bahwa, penilaian dan perasaan puas seseorang dapat

dipengaruhi oleh pendapat dan perkataan maupun pengalaman orang

lain yang mengkonsumsi produk barang atau jasa yang sama.

Namun, terkait relevansi dengan variabel bebas pada penelitian ini,

diputuskan bahwa tidak semua dimensi tersebut digunakan pada penelitian,

melainkan hanya dimensi Product and service features, Customer Emotions dan

Perceptions of equity or fairness saja.

2.1.3.3 Cara Mengukur Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler (2014:155) terdapat beberapa teknik pengukuran kepuasan

pelanggan, yaitu sebagai berikut :

18
1. Sistem keluhan dan saran

Sebuah perusahaan yang baik, haruslah memiliki sistem feedback

atau umpan balik mengenai produk maupun jasa yang diberikan melalui

keluhan dan saran konsumen. Hal tersebut memungkinkan untuk

perusahaan mengetahui seberapa puas konsumen dengan produk atau

layanan yang telah ada serta apa saja yang sekiranya dapat mereka lakukan

untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

2. Ghost shopping (Mystery shopper)

Metode ini merupakan penugasan beberapa orang dari pihak

perusahaan untuk berkunjung ke toko perusahaan pesaing dan melakukan

proses transaksi sebagai mystery shopper. Setelah itu, para mystery shopper

kembali ke perusahaan asal sembari memberikan hasil yang diharapkan,

yaitu kelebihan dan kekurangan dari cara pesaing memperlakukan

pelanggannya hingga kekurangan dan kelebihan dari produk pesaing itu

sendiri dan kinerjanya untuk memuaskan konsumen atau penggunanya.

3. Analisa pelanggan yang hilang (Lost customer analysis)

Perusahaan dapat menghubungi kembali para pelanggan yang telah

berhenti menggunakan produk atau jasa dari perusahaan atau berpindah ke

perusahaan pesaing untuk menanyakan alasan dari keputusannya. Hal ini

dimaksudkan untuk perbaikan pelayanan dan produk atau jasa dari

perusahaan agar ke depannya dapat lebih memaksimalkan kepuasan

konsumennya.

19
4. Survei kepuasan pelanggan

Perusahaan dapat melakukan survei kepuasan konsumen melalui

penyebaran kuesioner mengenai pengalaman mereka selama menggunakan

produk atau jasa dari perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan

feedback kepada perusahaan mengenai hal-hal yang masih bisa

ditingkatkan atau diperbaiki untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan di

masa mendatang.

2.2 Review Penelitian Terdahulu

1. D, Lap-Kwong (2017)

Penelitian ini berjudul “The Role of Servicescape in Hotel Buffet

Restaurant”. Analisis regresi linier berganda merupakan metode yang

digunakan untuk melihat bagaimana dimensi-dimensi pada servicescape

mempengaruhi kepuasan konsumen dari restoran buffet yang terdapat pada

hotel. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dimensi-

dimensi yang terdapat pada servicescape memiliki korelasi yang kuat

dengan kepuasan konsumen. Dimensi tanda, simbol dan artefak menjadi

variabel yang paling dominan diikuti oleh kebersihan menurut penelitian

ini, sehingga pihak hotel seharusnya senantiasa memperhatikan kedua

dimensi tersebut untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan.

20
2. Park, Kyuseon dan Jin-Woo Park (2018)

Penelitian ini berjudul “The effects of the Servicescape of airport

transfer amenities on the behavioural intentions of transfer passengers: A

case study on Incheon International Airport”. Metode chi-square dipilih

pada penelitian tersebut dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana

fasilitas flight-transfer yang terdapat pada sebuah airport, sebagai

servicescape, mempengaruhi kepuasan yang berujung pada niat untuk

menggunakan airport tersebut di masa mendatang. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa keenam fasilitas transfer-flight yang diuji

mempengaruhi secara signifikan positif terhadap kepuasan pengunjung

airport yang berdampak pada niatan dari para pengunjung tersebut untuk

menggunakan fasilitas tersebut kembali di masa yang akan datang.

3. Meng, Bo dan Kyuhwan Choi (2017)

Penelitian ini berjudul “Theme restaurants’ Servicescape in

developing quality of life; The moderating effect of perceived

authenthicity”. Metode Structural Equation Modelling (SEM) digunakan

pada penelitian ini demi mengetahui bagaimana elemen servicescape pada

sebuah restoran mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara

keseluruhan, yang dimediasi oleh faktor kepuasan dan dimoderatori oleh

variabel perceived authenticity.

21
4. Upadhyaya, Makarand et al. (2018)

Penelitian ini berjudul “Retailscape: An exploration of the relevant

dimensions and their impact on consumers’ behavioural intentions”.

Analisis regresi berganda dipakai pada penelitian ini yang ditujukan untuk

melihat pengaruh 5 elemen yang ada pada servicescape, meliputi: ambient

conditions, spatial layout, functionality, signs, symbols and artifacts dan

cleanliness terhadap kepuasan pengunjung yang akan berdampak pada

keinginan dari pengunjung untuk tinggal lebih lama di sebuah toko retail.

Berdasarkan data yang didapatkan, penelitian ini menyimpulkan bahwa

kualitas servicescape secara positif mempengaruhi kepuasan pengunjung,

dengan dimensi ambient conditions dan spatial layout sebagai dimensi

dengan pengaruh terbesar.

5. Anupama, Sukhu et.al (2018)

Penelitian ini berjudul “Satisfaction and positive emotions: A

comparison of the influence of hotel guests’ beliefs and attitudes on their

satisfaction and emotions”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh dari fenomena servicescape, meliputi: suasana yang dirasakan

pada area publik pada hotel, pada kamar-kamar pengunjung, elemen sosial

hingga penghijauan yang dilakukan oleh manajemen hotel terhadap

kepuasan konsumen dan keterikatan emosional dengan menggunakan alat

ukur Structural Equation Modelling (SEM) AMOS. Penelitian ini lalu

menyimpulkan bahwa fenomena servicescape memiliki pengaruh positif

22
signifikan terhadap kepuasan konsumen. Lebih jauh lagi, pengunjung yang

memiliki keterikatan emosional dengan hotel, memiliki kemungkinan untk

menyebarkan Word of Mouth (WOM) positif yang lebih besar dibanding

pengunjung yang hanya merasa puas.

2.3 Kerangka Pemikiran

Untuk dapat menjalankan suatu bisnis secara berkelanjutan sehingga

menjadi sebuah perusahaan yang sustainable, perusahaan dituntut untuk dapat terus

memberikan kepuasan yang tinggi kepada pelanggannya. Hal ini disebabkan karena

pelanggan yang puas memiliki kemungkinan yang tinggi untuk dapat menjadi

pelanggan yang loyal atau setia yang akan menjaga keberlangsungan proses bisnis

yang dilakukan oleh perusahaan untuk waktu yang lama.

Sebagai perusahaan jasa yang memiliki output yang intangible, perusahaan

harus mampu memaksimalkan dimensi yang bersifat tangible bagi konsumennya,

yaitu lingkungan tempat jasa tersebut dilakukan (diberikan kepada konsumen).

Lingkungan jasa atau yang seringkali disebut servicescape, memiliki tiga dimensi

utama, yaitu kondisi sekitar (ambience condition), tata letak spasial dan

fungsionalitas (spatial layout and functionality) serta tanda, simbol dan artefak

(signs, symbols and artifacts). Diduga, masing-masing dari ketiga dimensi tersebut

memiliki pengaruh yang signifkan terhadap kepuasan konsumen, baik secara

parsial, maupun secara simultan sebagai suatu kesatuan yaitu servicescape. Dugaan

tersebut tercipta dari penelitian yang telah dilakukan oleh D, Lap-Kwong (2017).

Analisis regresi linier berganda merupakan metode yang digunakan untuk melihat

bagaimana dimensi-dimensi pada servicescape mempengaruhi kepuasan konsumen

23
dari restoran buffet yang terdapat pada salahsatu hotel terbaik di Hong Kong.

Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dimensi-dimensi yang

terdapat pada servicescape memiliki korelasi yang kuat dengan kepuasan

konsumen. Dimensi tanda, simbol dan artefak menjadi variabel yang paling

dominan diikuti oleh kebersihan menurut penelitian ini, sehingga pihak hotel

seharusnya senantiasa memperhatikan kedua dimensi tersebut untuk

memaksimalkan kepuasan pelanggan.

Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan paradigma penelitian yang akan

digunakan sebagai landasan dari penelitian ini:

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

24
2.4 Hipotesis

Berdasarkan uraian kajian pustaka, hasil penelitian terdahulu dan kerangka

pemikiran di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Terdapat pengaruh signifikan positif antara kondisi sekitar (ambience

condition) terhadap kepuasan konsumen Fitlife Gym.

H2: Terdapat pengaruh signifikan positif antara tata letak dan fungsionalitas

(spatial layout and function) terhadap kepuasan konsumen Fitlife Gym.

H3: Terdapat pengaruh signifikan positif antara tanda, simbol, dan artefak

(signs, symbols and artifacts) terhadap kepuasan konsumen Fitlife Gym.

H4: Terdapat pengaruh signifikan positif antara Servicescape terhadap

kepuasan konsumen Fitlife Gym.

25
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode yang Digunakan

Menurut Malhotra (2010 : 106) Analisis deskriptif adalah sebuah metode

analisis yang bertujuan untuk mendeskripsikan sesuatu, umumnya sungsi atau

karakteristik suatu pasar. Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi

mengenai tanggapan terhadap servicescape dan kepuasan konsumen atau anggota

dari Fitlife Gym. Metode ini dilaksanakan melalui penyebaran survei kepada

konsumen atau anggota (member) dari Fitlife Gym. Sementara untuk mencapai

tujuan penelitian pertama hingga keempat, yaitu pengaruh antara dimensi-dimensi

yang terdapat pada servicescape dan servicescape itu sendiri secara keseluruhan

terhadap loyalitas konsumen dari Fitlife Gym, akan dicapai melalui penelitian yang

bersifat verifikatif. Metode verifikatif adalah suatu metode penelitian yang

bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, atau metode yang

digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis (Sugiyono, 2015:36).

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari

variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi:

1. Menurut Sugiyono (2015 : 64), variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

26
dependen. Variabel independen (X) pada penelitian ini adalah servicescape

yang meliputi:

1. Ambience Condition (X1)

2. Spatial layout and functionality (X2)

3. Signs, symbols and artifacts (X3)

2. Variabel dependen merupakan variabel yang mengukur pengaruh dari

variabel independen (Malhotra 2010:253). Variabel dependen (Y) pada

penelitian ini adalah kepuasan konsumen.

Penggunaan tiap variabel ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Kode
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
Kuesioner

Servicescape
(X)

Lingkungan Ambience Condition


tempat suatu (X1)
layanan
dilakukan dan di Sifat yang terdapat
mana produsen pada suatu
dan konsumen lingkungan, Tingkat kesesuaian
berinteraksi, seringkali temperatur udara
dibantu dengan Temperatur
mempengaruhi indera dalam ruangan
benda nyata yang udara dalam X1.1
yang dimiliki oleh terhadap aktivitas
memfasilitasi ruangan
manusia. Terdiri dari yang dilakukan
performa atau pencahayaan, oleh konsumen
komunikasi dari temperatur udara,
layanan yang musik, kebisingan,
bersangkutan. warna dan aroma
Zeithaml, Bitner Zeithaml, Bitner &
& Gremler Gremler (2013:296)
(2013:278)

27
Tingkat kesesuaian
pencahayaan
Pencahayaan dalam ruangan
X1.2
dalam ruangan terhadap aktivitas
yang dilakukan
oleh konsumen

Tingkat kesesuaian
jenis musik yang
Jenis musik diperdengarkan
yang dalam ruangan X1.3
diperdengarkan terhadap aktivitas
dalam ruangan yang dilakukan
oleh konsumen

Space, Layout and Tingkat


Penempatan
Function kemudahan
peralatan
(X2) mobilitas yang
fitness dalam
dirasakan oleh
ruangan
Tata letak yang konsumen dari
X2.1
menunjukkan penempatan
bagaimana mesin, peralatan fitness
peralatan dan furnitur dalam ruangan
dirangkai, dimensi
dari benda-benda
tersebut dan Tingkat manfaat
Fungsionalitas
hubungan yang yang dirasakan
peralatan
dimiliki, sedangkan konsumen dari
fitness yang X2.2
functionality peralatan fitness
terdapat dalam
merujuk kepada yang terdapat
ruangan
kapabilitas dari setiap dalam ruangan
benda untuk
mendukung

28
tercapainya tujuan
pelanggan dan
karyawan

Zeithaml, Bitner &


Gremler (2013:297)

Tingkat
Ketersediaan
ketersediaan tanda
tanda petunjuk
petunjuk atau X3.1
atau keterangan
keterangan dalam
dalam ruangan
ruangan

Signs, symbols and


artifacts
(X3)

Item-item yang
menunjukkan
pengunjung terhadap
tempat maupun
Ketersediaan
peraturan yang Tingkat
dekorasi
berlaku di tempat ketersediaan
(Berupa stiker
tersebut dekorasi (Berupa
dan tulisan X3.2
stiker dan tulisan
motivasi) pada
Zeithaml, Bitner & motivasi) pada
dinding
Gremler (2013:298) dinding ruangan
ruangan

29
Kepuasan
konsumen Tingkat penilaian
Jumlah kelas
(Y) Product and service konsumen
yang diadakan
features terhadap jumlah
oleh Y1.1
Evaluasi dari (Y1) kelas yang
manajemen
konsumen diadakan oleh
gym
setelah Penilaian konsumen manajemen gym
merasakan terhadap fitur yang
performa dari dimiliki serta
suatu produk atau performa dari produk
jasa dalam hal atau jasa yang
pemenuhan dikonsumsi atau Tingkat penilaian
kebutuhan dan dirasakan konsumen
Jenis peralatan
ekspektasinya. terhadap jenis
fitness yang Y1.2
Zeithaml, Bitner & peralatan fitness
terdapat pada
Zeithaml, Bitner Gremler (2013:81) yang terdapat pada
ruangan
& Gremler ruangan
(2013:80)

Customer Emotions Tingkat kepuasan


Jumlah kelas
(Y2) konsumen
yang diadakan
terhadap jumlah
oleh Y2.1
Perasaan spesifik kelas yang
manajemen
yang timbul dari diadakan oleh
gym
pengalaman manajemen gym
konsumen setelah
mengkonsumsi dan
merasakan performa
dari suatu produk Tingkat kepuasan
atau jasa konsumen
Jenis peralatan
terhadap jenis
Zeithaml, Bitner & fitness yang Y2.2
peralatan fitness
Gremler (2013:81) terdapat pada
yang terdapat pada
ruangan
ruangan

Perceptions of equity Persepsi


Tingkat persepsi
or fairness mengenai
mengenai adanya
(Y3) persamaan
persamaan
perlakuan dari
perlakuan dari Y3.1
Persepsi yang timbul manajemen
manajemen gym
dari penilaian bahwa gym terhadap
terhadap setiap
terdapat perlakuan setiap member
member gym
yang sama terhadap gym
setiap konsumen dan

30
nilai relatif yang
dirasakan dari
konsumsi produk
Nilai relatif
atau jasa terhadap Tingkat nilai
yang dirasakan
jumlah yang relatif yang
oleh member
dibayarkan dirasakan oleh
gym terhadap
member gym Y3.2
biaya
terhadap biaya
keanggotaan
keanggotaan yang
yang
dibayarkan
dibayarkan
Zeithaml, Bitner &
Gremler (2013:82)
Keterangan: Skala yang digunakan adalah skala ordinal.

3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data

3.3.1 Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari data primer

dan sekunder. Penjelasan mengenai definisi kedua sumber tersebut adalah:

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan tujuan

spesifik, yaitu menyelesaikan permasalahan yang ditemukan (Malhotra

2010:132). Data primer pada penelitian ini didapat melalui penyebaran

kuesioner kepada responden yaitu anggota dari Fitlife Gym.

2. Data sekunder merupakan data telah ada sebelumnya, yang dimaksudkan

untuk menyelesaikan persoalan lainnya, selain permasalahan pada

penelitian (Malhotra 2010:132). Data ini didapatkan melalui library

research dan data dari dunia maya yang berhubungan dengan variabel-

variabel yang diteliti dalam penelitian ini.. Data sekunder dimaksudkan

untuk mendukung data primer sebagai acuan atau referensi.

31
3.3.2 Cara Penentuan Data

Penentuan jumlah responden ditentukan menurut jumlah sampel yang

menjadi perwakilan dari populasi penelitian. Malhotra (2010:371) menyatakan

bahwa populasi adalah gabungan seluruh elemen yang memiliki serangkaian

karakteristik serupa. Populasi tidak harus berupa orang atau makhluk hidup, namun

juga dapat berupa benda mati. Hal tersebut dikarenakan populasi yang bukan hanya

sekedar ukuran subjek yang diteliti, namun juga mencakup karakteristik hingga

sifat dari subjek atau elemen yang bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwa

populasi merupakan subjek penelitian pada suatu wilayah yang memiliki persamaan

ciri atau karakteristik.

Pada penelitian ini, populasi penelitian merupakan anggota Fitlife Gym yang

terletak di Jl. Dr. Djunjunan No.143, Pajajaran, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat

40173. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel pada penelitian ini

adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2015:84) pengertian purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan yang dimaksud adalah karakter atau ciri khas yang harus dimiliki

oleh sampel, berkaitan dengan tujuan (purpose) dari penelitian yang dilakukan.

Untuk menentukan jumlah sampel, penelitian ini akan menggunakan rumus Slovin:

𝑁
𝑛=
(𝑁. 𝑑 2 ) + 1

32
Keterangan Notasi:

n = ukuran sampel minimum

N = ukuran populasi

𝑑 2 = toleransi kesalahan (sampling error)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang baik pada penelitian ini, penulis melakukan

dua macam cara sebagai berikut:

1. Riset lapangan (Field Research)

Riset lapangan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara penelitian langsung terhadap objek penelitian dengan cara

menyebarkan kuesioner. Malhotra (2010:335) menyatakan kuesioner

adalah metode pengambilan data yang dilakukan melalui pemberian

seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis untuk mendapatkan

jawaban dari responden. Dalam penelitian ini kuesioner ditujukan kepada

para anggota Fitlife Gym yang terletak di Jl. Dr. Djunjunan No.143,

Pajajaran, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40173, berisi pertanyaan

mengenai identitas responden, tanggapan responden mengenai

servicescape, serta kepuasan konsumen (member) terhadap Fitlife Gym.

2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Metode ini dilakukan melalui pembelajaran, pengkajian dan

penelaahan literatur yang memiliki keterkaitan dengan pembahasan yang

33
diteliti yaitu servicescape dan kepuasan konsumen. Terdapat pula data

yang diperoleh dari beberapa situs di internet.

3.4.1 Skala Pengukuran

Skala Likert merupakan metode yang digunakan untuk mengolah data yang

didapat dari jawaban responden di kuesioner. Menurut Malhotra (2010:308) skala

Likert merupakan skala yang banyak digunakan untuk mengurutkan tingkat

pernyataan tentang persetujuan responden mengenai suatu objek yang menjadi

stimulus. Pengukuran ini dilakukan pada jawaban dari butir pertanyaan yang

terdapat pada kuesioner yang memiliki skala ordinal. Skala ordinal merupakan

skala yang menyatakan kategori dan peringkat, namun tidak menunjukkan adanya

jarak atau interval antar kelompok jawaban. Penelitian ini akan memberikan bobot

pada setiap jawaban responden melalui skor penilaian, yaitu:

Tabel 3.2 Pembobotan Skala Likert

Jawaban Skor Penilaian

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

34
Skala ordinal yang terdapat pada data penelitian harus diubah menjadi data

skala interval menggunakan Method of Successive Interval (MSI).

3.4.2 Teknik Pengolahan Data

3.4.2.1 Uji Validitas

Teknik ini dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner bersifat valid

atau layak untuk disebar kepada responden. Menurut Sugiyono (2015:203)

instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid, dengan kata lain instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian ini dilakukan melalui

rumus korelasi Product Moment Method sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

N = Jumlah Sampel

X = Variabel Servicescape (X1, X2, X3)

Y = Variabel loyalitas konsumen (Y)

∑X = Jumlah hasil observasi variabel Servicescape

∑Y = Jumlah hasil observasi variabel loyalitas konsumen

35
∑XY = Jumlah hasil perkalian dari observasi variabel Servicescape dan

variabel loyalitas konsumen

∑X2 = Jumlah hasil kuadrat observasi variabel Servicescape

∑Y2 = Jumlah hasil kuadrat observasi variabel loyalitas konsumen

Kriteria pengujian dua sisi dengan sig. 0,05:

1. Apabila nilai rhitung > rtabel, maka maka item pertanyaan dikategorikan valid.

2. Apabila nilai rhitung < rtabel, maka maka item pertanyaan dikategorikan tidak

valid.

3.4.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merujuk pada kata dalam bahasa inggris yaitu reliability. Kata

tersebut berarti keandalan atau sifat dapat diandalkan. Maksud dari reliabilitas pada

penelitian ini adalah seberapa reliabel atau dapat diandalkannya suatu alat atau

instrumen ukur. Apabila suatu alat ukur pada suatu penelitian dikatakan reliabel,

tentu hal tersebut memiliki arti bahwa data yang dihasilkan pun akan dapat

diandalkan.

Uji reliabilitas merupakan pengujian terhadap sejauh mana kemampuan dari

suatu alat ukur untuk melakukan pengukuran yang dapat dipercaya, melalui hasil

data yang bersifat relatif sama (Malhotra 2010:318). Menggunakan bantuan

program statistik SPSS dengan fasilitas Cronbach Alpha (α), pengujian ini

mengukur hubungan dari hasil atau jawaban dari sebuah kuesioner terhadap

pertanyaan yang identik. Sebuah kuesioner dikatakan reliabel apabila memiliki nilai

36
Cronbach Alpha > 0,6 dan semakin tinggi tingkat reliabilitas dari suatu kuesioner,

maka nilai Cronbach Alpha yang dimiliki pun akan semakin mendekati angka 1.

Untuk perhitungan uji reabilitas pada penelitian ini, digunakan bantuan Program

Statistika SPSS 25.0 for Windows.

Rumus:

𝑘 ∑ 𝑆𝑖 2
𝛼= (1 − 2 )
𝑘−1 𝑆𝑡

Keterangan:

𝛼 = Nilai Reliabilitas

∑ 𝑆𝑖 2 = Jumlah varians skor tiap pertanyaan

𝑆𝑡 2 = Nilai varians total

k = Jumlah pertanyaan

3.5 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.5.1 Rancangan Analisis

3.5.1.1 Analisis Deskriptif

Analisis skala Likert digunakan untuk mengetahui bagaimana tanggapan

responden mengenai servicescape dan kepuasan konsumen pada Fitlife Gym.

37
Menurut Malhotra (2010:308) skala Likert merupakan skala yang banyak

digunakan untuk mengurutkan tingkat pernyataan tentang persetujuan responden

mengenai suatu objek yang menjadi stimulus. Skala pengukuran yang cocok untuk

digunakan dalam perhitungan metode Likert ini merupakan skala ordinal. Skala

ordinal merupakan skala yang dipakai untuk mengidentifikasikan derajat relatif

karakteristik obyek dengan angka atau ranking.

Rumus untuk penghitungan rata-rata skala Likert adalah sebagai berikut:

∑(𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 ∗ 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
∑𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑛)

Nilai rata-rata yang menggambarkan tanggapan responden, diinterpretasikan

dalam beberapa kategori, yaitu:

 0,00-1,00 dikategorikan Sangat Tidak Baik

 1,01-2,00 dikategorikan Tidak Baik

 2,01-3,00 dikategorikan Cukup Baik

 3,01-4,00 dikategorikan Baik

 4,01-5,00 dikategorikan Sangat Baik

3.5.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda. Metode ini dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui hubungan

serta pengaruh variabel independen yaitu ambience condition (X1), spatial layout

38
and functionality (X2) serta signs, symbols and artifacts (X3) terhadap variabel

dependen yaitu kepuasan konsumen (Y).

Persamaan analisis regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y = Kepuasan konsumen

a = Konstanta

X1 , X2 , X3 = Dimensi Servicescape

b1, b2, b3 = Koefisien regresi dari variabel X1, X2, X3

e = Error term

3.5.2 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

1. Uji koefisien korelasi

Pengujian ini dilakukan untuk menghitung hubungan antara variabel

independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan rumus

korelasi Pearson.

Rumus:

𝑛∑(𝑋𝑌) − (∑𝑥∑𝑌)
𝑟=
√[𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥 )2 ][𝑛∑𝑦 − (∑𝑦)2

39
Keterangan:

r = Nilai Korelasi Pearson

∑X = Jumlah hasil observasi variabel Servicescape skor tiap item

∑Y = Jumlah hasil observasi variabel kepuasan konsumen

∑XY = Jumlah hasil kali observasi variabel Servicescape dan kepuasan

konsumen

∑𝑋 2 = Jumlah hasil observasi variabel Servicescape yang dikuadratkan

∑𝑌 2 = Jumlah hasil observasi variabel kepuasan konsumen yang

dikuadratkan

n = Ukuran sampel

Berikut adalah interval koefisien dan tingkat hubungannya menurut

Sugiyono (2015 : 250):

 0,00-0,199 dikategorikan Sangat rendah

 0,20-0,399 dikategorikan Rendah

 0,40-0,599 dikategorikan Sedang

 0,60-0,799 dikategorikan Kuat

 0,80-1,000 dikategorikan Sangat kuat

40
2. Uji koefisien determinasi

Untuk mengetahui nilai kontribusi variabel independen terhadap

variabel dependen dapat ditentukan melalui koefisien determinasi dengan

perumusan sebagai berikut:

KD = 𝑅2 x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi

R2 = Koefisien korelasi

3.5.2.3 Rancangan Uji Hipotesis

3.5.2.3.1 Uji T (Pengujian Signifikan Parsial)

Uji T menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas

(servicescape) dalam menjelaskan variasi variabel terikat, yaitu kepuasan

konsumen.

Cara menafsirkan perhitungan secara statistik adalah dengan

memperhatikan hasil koefisien yang diperoleh dari perhitungan regresi.

Perhitungan akan dilakukan menggunakan SPSS dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika thitung > ttabel (α = 5%) atau sig < 0,05 berarti terdapat pengaruh

variabel bebas (X) baik itu (X1, X2, X3) yang signifikan secara parsial

terhadap variabel terikat (Y).

41
2. Jika thitung < ttabel (α = 5%) atau sig > 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh

variabel bebas (X) baik itu (X1, X2, X3) yang signifikan secara parsial

terhadap variabel terikat (Y).

3.5.2.3.2 Uji F (Pengujian Signifikan Simultan)

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas (X1 , X2

, X3) yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat, yaitu kepuasan konsumen.

Pengujian ini dibantu menggunakan program SPSS.

Kriteria uji F adalah:

1. Jika fhitung > ftabel (α = 5%) atau sig < 0,05 berarti terdapat pengaruh

variabel bebas (X) baik itu (X1, X2, X3) yang signifikan secara bersama-

sama terhadap variabel terikat (Y).

2. Jika fhitung < ftabel (α = 5%) atau sig > 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh

variabel bebas (X) baik itu (X1, X2, X3) yang signifikan secara bersama-

sama terhadap variabel terikat (Y).

42
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah member dari Fitlife Gym sebagai responden

dari kuesioner penelitian sebanyak 100 orang. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui:

1. Pengaruh dari kondisi sekitar (ambience condition) terhadap kepuasan

konsumen Fitlife Gym.

2. Pengaruh dari tata letak spasial dan fungsionalitas (spatial layout and

function) terhadap kepuasan konsumen Fitlife Gym.

3. Pengaruh dari tanda, simbol, dan artefak (signs, symbols and artifacts)

terhadap kepuasan konsumen Fitlife Gym.

4. Pengaruh dari servicescape terhadap kepuasan konsumen Fitlife Gym.

4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif

4.1.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian meliputi : jenis

kelamin, usia, jenis pekerjaan dan jumlah pendapatan bulanan. Deskripsi

responden tersebut disajikan sebagai berikut :

43
1. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Laki-laki
Perempuan

Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019.

Diagram 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang terdapat pada Diagram 4.1, ditunjukkan bahwa

sebanyak 79 responden (79%) berjenis kelamin laki-laki, sementara 21 responden

(21%) sisanya berjenis kelamin perempuan. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

member Fitlife Gym yang menjadi responden pada penelitian kali ini merupakan

laki-laki. Kesimpulan tersebut disebabkan adanya perubahan gaya hidup laki-laki

pada era modern ini menjadi sesuatu yang sering kita sebut sebagai “metroseksual”.

Istilah tersebut sejatinya merujuk pada laki-laki yang memperhatikan kondisi fisik

mereka, mulai dari kerapian dalam berpakaian, wangi badan yang didapat dari

penggunaan parfum yang beragam, hingga tampilan fisik yang senantiasa dirawat

melalui kegiatan olahraga, salahsatunya dengan berolahraga angkat beban di pusat

kebugaran.

44
2. Usia

Usia

< 18 tahun
18-25 tahun
26-35 tahun
36-45 tahun
46-55 tahun
> 55 tahun

Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019.

Diagram 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan data yang terdapat pada Diagram 4.2, terlihat bahwa sebanyak

6 responden (5%) berusia dibawah 18 tahun, 37 responden (37%) berusia 18-25

tahun, 34 responden (34%) berusia 26-35 tahun, 17 responden (17%) berusia 36-45

tahun, 5 responden (5%) berusia 46-55 tahun, dan 1 responden (1%) berusia diatas

55 tahun. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas member Fitlife Gym yang menjadi

responden pada penelitian kali ini berusia 18-25 tahun. Kesimpulan tersebut

disebabkan karena orang-orang yang masih muda (< 30 tahun), relatif memiliki

waktu luang yang lebih banyak dibanding orang-orang yang sudah bekerja. Motif

untuk selalu mengembangkan diri, melalui hal-hal positif pun diduga ikut

mendorong masyarakat modern berusia muda untuk berolahraga. Hal ini

disebabkan oleh kesadaran akan pentingnya untuk berinvestasi melalui tubuh yang

sehat dan bugar sedari dini untuk menyongsong masa tua.

45
3. Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan

Mahasiswa/i/Pelajar
Pegawai Swasta
Guru/ Dosen
Dokter
PNS
Lainnya

Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019.

Diagram 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Berdasarkan data yang terdapat pada Diagram 4.3, ditunjukkan bahwa 31

responden (31%) memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa/i/ pelajar, 32 responden

(32%) memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta, 4 responden (4%) memiliki

pekerjaan sebagai guru/dosen, 2 responden (2%) memiliki pekerjaan sebagai

dokter, 2 responden (2%) memiliki pekerjaan sebagai PNS dan 29 responden (29%)

sisanya, yang terdiri dari 17 responden wirausahawan, 1 responden investor, 3

responden instruktur, 2 responden pekerja lepas (freelancer), 2 responden ibu

rumah tangga serta 4 responden pegawai BUMN, memilih pilihan “lainnya”. Dapat

disimpulkan bahwa mayoritas member Fitlife Gym yang menjadi responden pada

penelitian kali ini memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta. Selisih sebanyak 1

orang responden kemudian mengantarkan kategori pegawai swasta, mengalahkan

mahasiswa/i/ pelajar sebagai pekerjaan dari member Fitlife Gym yang paling

dominan. Hal ini disebabkan karena besarnya eksposur akan perubahan dan hal-hal

46
modern, seperti: tren gaya hidup sehat dan tendensi untuk menjadikan aktor

maupun aktris yang memiliki tubuh yang proporsional sebagai panutan, terhadap

pekerja yang mencari penghasilan di sektor yang relatif dinamis, yaitu swasta.

4. Pendapatan Bulanan

Jumlah Pendapatan Bulanan

< Rp 2.000.000
Rp 2.000.001 - Rp 5.000.000
Rp 5.000.001 - Rp 10.000.000
> Rp 10.000.000

Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019.

Diagram 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah

Pendapatan Bulanan

Berdasarkan data yang terdapat pada Diagram 4.4, terlihat bahwa 19

responden (19%) memiliki pendapatan bulanan dibawah Rp 2.000.000, 33

responden (33%) memiliki pendapatan bulanan yang berkisar antara Rp 2.000.001-

Rp 5.000.000, 29 responden (29%) memiliki pendapatan bulanan yang berkisar

antara Rp 5.000.001-Rp 10.000.000 dan 19 responden (19%) sisanya memiliki

pendapatan bulanan diatas Rp 10.000.000. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

member Fitlife Gym yang menjadi responden pada penelitian kali ini memiliki

pendapatan bulanan yang berkisar antara Rp 2.000.001-Rp 5.000.000. Hal ini

47
disebabkan oleh segmentasi pasar yang diterapkan oleh Fitlife Gym, melalui

penetapan biaya membership yang berada di kisaran Rp 300.000 per bulan, yang

menjadikannya terjangkau bagi mereka yang belum memiliki penghasilan bulanan

yang besar.

4.1.2 Deskriptif Variabel

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur

seberapa besar pengaruh dari dimensi-dimensi yang membentuk servicescape

terhadap kepuasan member dari Fitlife Gym. Dimensi-dimensi dari variabel

servicescape yang terdiri dari kondisi sekitar (ambience condition), tata letak

spasial dan fungsionalitas (spatial layout and functionality) serta tanda, simbol dan

artefak (signs, symbols and artifacts) akan digunakan sebagai variabel bebas yang

mempengaruhi kepuasan konsumen (member) dari Fitlife Gym sebagai variabel

terikat pada penelitian kali ini. Secara lebih detail pada kuesioner yang digunakan,

dimensi kondisi sekitar (ambience condition) sebagai variabel X1 akan diwakili

oleh 3 (tiga) butir pernyataan, dimensi tata letak spasial dan fungsionalitas (spatial

layout and functionality) sebagai variabel X2 akan diwakili oleh 2 (dua) butir

pernyataan, dimensi tanda, simbol dan artefak (signs, symbols and artifacts) sebagai

variabel X3 akan diwakili oleh 2 (dua) butir pernyataan serta variabel kepuasan

konsumen akan diwakili melalui 6 (enam) butir pernyataan.

Analisis skala Likert kemudian akan digunakan untuk mengetahui

bagaimana tanggapan responden mengenai servicescape dan kepuasan konsumen

pada Fitlife Gym. Skala pengukuran yang cocok untuk digunakan dalam

48
perhitungan metode Likert ini merupakan skala ordinal. Skala ordinal merupakan

skala yang dipakai untuk mengidentifikasikan derajat relatif karakteristik obyek

dengan angka atau ranking.

Rumus untuk penghitungan rata-rata skala Likert adalah sebagai berikut:

∑(𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 ∗ 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
∑𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑛)

Nilai rata-rata yang menggambarkan tanggapan responden, diinterpretasikan

dalam beberapa kategori, yaitu:

 0,00-1,00 dikategorikan Sangat Tidak Baik

 1,01-2,00 dikategorikan Tidak Baik

 2,01-3,00 dikategorikan Cukup Baik

 3,01-4,00 dikategorikan Baik

 4,01-5,00 dikategorikan Sangat Baik

49
4.1.2.1 Analisis Variabel Ambience Condition (X1)

Tabel 4.1 Frekuensi Jawaban Variabel Ambience Condition (X1)

Skor

Nilai
Indikator Variabel STS TS N S SS
Indeks

1 2 3 4 5

Temperatur udara dalam ruangan sesuai


0 1 12 64 23 409
dengan aktivitas yang saya lakukan

Pencahayaan dalam ruangan sesuai dengan


0 7 17 43 33 402
aktivitas yang saya lakukan
Jenis musik yang diperdengarkan dalam
ruangan sesuai dengan aktivitas yang saya 0 6 23 38 33 398
lakukan

Nilai Rata-Rata (∑Nilai Indeks÷100) 4,03

Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019.

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, terlihat bahwa tanggapan responden

mengenai variabel ambience condition (X1) berada pada kategori sangat baik,

dengan nilai rata-rata sebesar 4,03. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen dari

Fitlife Gym telah berhasil membuat kondisi lingkungan sekitar yang nyaman bagi

para membernya dalam melakukan kegiatan olahraga.

Kondisi sekitar yang nyaman pada kesimpulan kali ini merujuk pada

kesuksesan manajemen dari Fitlife Gym untuk mengatur temperatur udara yang

sesuai dengan kegiatan olahraga yang dilakukan pada ruangan, agar memacu tubuh

untuk terus berkeringat ketika berolahraga sehingga proses pembakaran kalori

50
tubuh berjalan dengan maksimal, namun juga cukup sejuk untuk memberikan

kenyamanan pada member yang telah selesai beraktivitas pada ruangan.

Selanjutnya, hal ini juga berarti manajemen dari Fitlife Gym telah sukses

dalam mengatur pencahayaan yang sesuai dalam ruangan sehingga meningkatkan

kepercayaan diri dari member yang ingin ber-swafoto di depan cermin yang

terbentang di sepanjang dinding pada ruangan melalui pencahayaan dengan sudut

yang tepat, tanpa menyebabkan kesulitan untuk melihat keadaan sekitar di dalam

ruangan, yang dapat terjadi akibat pencahayaan yang terlalu redup/ tidak sesuai.

Hal ini tentu sangat penting, mengingat akan sangat berbahaya apabila suatu

ruangan tidak memiliki pencahayaan yang cukup sehingga meningkatkan resiko

kecelakaan bagi orang-orang di dalamnya, seperti menabrak peralatan yang ada dan

tersandung oleh benda-benda yang tergeletak pada lantai ruangan.

Terakhir, kesimpulan ini pun mencakup kesuksesan manajemen dari Fitlife

Gym dalam memperdengarkan musik-musik dengan tempo dan irama yang

mendukung kegiatan olahraga yang dilakukan member di dalam ruangan. Melalui

tempo tinggi serta irama yang cepat dan penuh semangat, hal ini tentu akan

menstimulasi otak untuk memerintahkan tubuh agar memproduksi hormon

adrenalin yang akan berdampak pada peningkatan energi yang kemudian

dimanfaatkan untuk memaksimalkan kegiatan olahraga yang dilakukan.

51
4.1.2.2 Analisis Variabel Spatial Layout and Function (X2)

Tabel 4.2 Frekuensi Jawaban Variabel Spatial Layout and Function (X2)

Skor

Nilai
Indikator Variabel STS TS N S SS
Indeks

1 2 3 4 5

Penempatan peralatan fitness dalam ruangan


0 1 13 55 31 416
memudahkan saya untuk berolahraga
Fungsi peralatan fitness yang terdapat
dalam ruangan membantu saya untuk 0 1 11 38 50 437
mendapatkan tubuh yang sehat dan ideal

Nilai Rata-Rata (∑Nilai Indeks÷100) 4,27

Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019.

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, terlihat bahwa tanggapan responden

mengenai variabel Spatial Layout and Function (X2) berada pada kategori sangat

baik, dengan nilai rata-rata sebesar 4,27. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen

dari Fitlife Gym telah berhasil menata peralatan fitness pada ruangan dengan fungsi

peralatan yang bekerja dengan baik.

Kesimpulan tersebut merujuk pada keberhasilan manajemen dari Fitlife

Gym dalam menempatkan peralatan fitness yang sesuai dengan fungsinya masing-

masing, yaitu alat-alat yang memiliki fungsi untuk melatih otot tubuh bagian atas

dikelompokkan dan ditempatkan pada satu bagian ruangan dan alat-alat untuk

melatih otot tubuh bagian bawah serta melatih kemampuan jantung/ cardio di sisi

ruangan lainnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari energi yang

52
terbuang sia-sia karena terlalu sering berpindah-pindah tempat akibat penempatan

peralatan fitness yang buruk pada ruangan.

Selanjutnya, kesimpulan ini juga memiliki arti bahwa manajemen dari

Fitlife Gym telah sukses menyediakan berbagai macam peralatan yang memiliki

fungsi yang berbeda-beda untuk digunakan para member dalam melatih otot-otot

yang ada pada tubuhnya secara menyeluruh sehingga tujuan untuk memiliki tubuh

yang ideal, sehat serta proporsional dapat dicapai.

4.1.2.3 Analisis Variabel Signs, Symbols and Artifacts (X3)

Tabel 4.3 Frekuensi Jawaban Variabel Signs, Symbols and Artifacts (X3)

Skor

Nilai
Indikator Variabel STS TS N S SS
Indeks

1 2 3 4 5

Tanda petunjuk atau keterangan dalam


ruangan tersedia dan dapat dilihat dengan 0 7 21 51 21 386
mudah
Dekorasi (berupa stiker dan kata-kata
motivasi) pada dinding ruangan tersedia dan 0 3 17 49 31 408
dapat dilihat dengan mudah

Nilai Rata-Rata (∑Nilai Indeks÷100) 3,97

Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019.

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, terlihat bahwa tanggapan responden

mengenai variabel Signs, Symbols and Artifacts (X3) berada pada kategori baik,

dengan nilai rata-rata sebesar 3,97. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen dari

53
Fitlife Gym telah berhasil menata tanda-tanda petunjuk, simbol dan keterangan serta

dekorasi di dalam ruangan dengan baik sehingga mudah terlihat oleh para member.

Kesimpulan ini menunjukkan kesuksesan manajemen dari Fitlife Gym

dalam mengadakan atau menyediakan petunjuk keterangan dalam jumlah yang

tepat dengan visibilitas yang baik sehingga mudah terlihat bagi para member. Hal

ini tentu sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman oleh para member

mengenai fungsi dari setiap ruangan yang memiliki peruntukkan khusus serta

norma-norma yang harus ditaati oleh para member selama berada di dalam ruangan,

contoh: larangan merokok yang dikomunikasikan melalui sticker no smoking yang

tersebar di berbagai sudut ruangan.

Kesimpulan tersebut juga terkait dengan keberhasilan manajemen dari

Fitlife Gym dalam mendekorasi ruangan sehingga tidak membosankan bagi para

member. Hal ini dicapai melalui penempatan stiker-stiker motivasi yang memiliki

dimensi cukup besar dengan warna mencolok yang tersebar di banyak sudut

ruangan serta gambar-gambar dari bodybuilder yang telah sukses membentuk

tubuhnya yang melambangkan dedikasi dan konsistensi. Hal ini tentu dimaksudkan

untuk memacu semangat dari para member untuk terus mengejar tujuan dari

kegiatan yang mereka lakukan, dikarenakan tubuh yang ideal tidak akan dapat

dicapai melalui sebuah proses yang instan, melainkan kerja keras selama bertahun-

tahun.

54
4.1.2.4 Analisis Variabel Kepuasan Konsumen (Y)

Tabel 4.4 Frekuensi Jawaban Variabel Kepuasan Konsumen (Y)

Skor

Nilai
Indikator Variabel STS TS N S SS
Indeks

1 2 3 4 5

Jumlah kelas yang diadakan oleh


manajemen gym telah memenuhi harapan 1 11 37 36 15 353
saya
Jenis peralatan fitness yang terdapat pada
0 2 13 58 27 410
ruangan telah memenuhi harapan saya

Saya merasa puas terhadap jumlah kelas


3 6 39 38 14 354
yang diadakan oleh manajemen gym

Saya merasa puas terhadap jenis peralatan


0 3 12 54 31 413
fitness yang terdapat pada ruangan
Saya merasa manajemen gym memberikan
perlakuan dan pelayanan yang sama untuk 0 2 7 42 49 438
setiap anggotanya
Saya merasa manfaat yang saya dapatkan
telah sesuai dengan biaya keanggotaan yang 0 2 10 42 46 432
saya bayarkan

Nilai Rata-Rata (∑Nilai Indeks÷100) 4,00

Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah, 2019.

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, terlihat bahwa tanggapan responden

mengenai variabel kepuasan konsumen (Y) berada pada kategori baik, dengan nilai

rata-rata sebesar 4,00. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen dari Fitlife Gym

secara garis besar telah berhasil memenuhi ekspektasi yang ada pada benak para

member.

55
Kesimpulan diatas merupakan garis besar, karena walaupun nilai rata-rata

yang didapat termasuk pada kategori baik, ternyata mayoritas dari member yang

menjadi responden pada penelitian kali ini masih ragu-ragu dalam menyatakan

terpenuhinya harapan yang berujung pada kepuasan mereka terhadap jumlah kelas

yang diadakan oleh manajemen dari Fitlife Gym. Hal ini tentu menjadi peringatan

bagi manajemen untuk dapat meningkatkan jumlah kelas bagi para member dalam

rangka meningkatkan kepuasan mereka secara keseluruhan.

Berdasarkan tanggapan responden mengenai jenis peralatan fitness yang

disediakan, disimpulkan bahwa manajemen dari Fitlife Gym telah sukses memenuhi

harapan dan memberikan kepuasan bagi para membernya. Hal ini mengindikasikan

bahwa jenis peralatan fitness yang tersedia pada ruangan telah cukup untuk

mendukung para member dalam mendapatkan tubuh yang ideal, sehat dan

proporsional.

Mayoritas member juga menyatakan telah merasa mendapatkan perlakuan

yang setara dari manajemen Fitlife Gym. Hal ini tentu menjadi sebuah kesuksesan

yang memiliki arti penting bagi perusahaan, yaitu keberhasilan dari manajemen

dalam menjaga perasaan membernya melalui perlakuan yang adil, sehingga

kedepannya diharapkan para member bisa menjadi loyal untuk terus mengkonsumsi

jasa yang disediakan oleh manajemen dalam kurun waktu yang lama.

Terakhir, mayoritas member juga menyatakan bahwa mereka merasa biaya

membership yang mereka bayarkan tiap bulannya telah sesuai dengan manfaat yang

mereka rasakan. Hal ini tentu merupakan pencapaian tersendiri bagi manajemen

56
dari Fitlife Gym yang telah sukses memberikan nilai yang maksimal untuk setiap

rupiah yang anggotanya bayarkan, sehingga menciptakan kepuasan sebagai efek

dari hal tersebut.

4.2 Hasil Keabsahan Data

4.2.1 Uji Validitas

Setelah menyebarkan kuesioner dan memperoleh data hasil jawaban dari

responden, selanjutnya dilakukan uji validitas untuk mengetahui apakah suatu

instrumen ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, sehingga instrumen

tadi dapat dikatakan layak atau valid. Uji validitas akan dilakukan menggunakan

perangkat lunak SPSS 25.0 for Windows, dengan ketentuan uji sebagai berikut:

 Jika rhitung > rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau

item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total

(dinyatakan valid).

 Jika rhitung < rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) atau rhitung negatif, maka

instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan

terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

Berikut merupakan hasil dari uji validitas yang telah dilakukan pada item-

item yang terdapat pada kuesioner yang digunakan pada penelitian kali ini:

57
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas

Item
Variabel rtabel rhitung Keterangan
Kuesioner
Ambience X1.1 0,197 0,673 Valid

Condition X1.2 0,197 0,796 Valid

(X1) X1.3 0,197 0,732 Valid

Spatial Layout X2.1 0,197 0,829 Valid

and

Functionality X2.2 0,197 0,848 Valid

(X2)

Signs, X3.1 0,197 0,810 Valid

Symbols and
X3.2 0,197 0,776 Valid
Artifacts (X3)

Y1.1 0,197 0,769 Valid

Y1.2 0,197 0,634 Valid


Kepuasan
Y2.1 0,197 0,748 Valid
Konsumen
Y2.2 0,197 0,728 Valid
(Y)
Y3.1 0,197 0,640 Valid

Y3.2 0,197 0,715 Valid

Sumber: Data output SPSS, 2019.

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, seluruh item kuesioner dapat dinyatakan

valid, yaitu bisa mengukur apa yang seharusnya diukur oleh kuesioner ini dalam

58
rangka penelitian, sehingga data yang didapat melalui kuesioner ini dapat dikatakan

memenuhi syarat untuk dilakukan analisis lebih lanjut.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliablitas merupakan sebuah sarana untuk menguji apakah suatu alat ukur

bersifat reliabel atau dapat diandalkan. Sebuah kuesioner dikatakan reliabel apabila

dapat menghasilkan jawaban yang sama untuk pertanyaan yang sama seiring

berjalannya waktu. Kriteria agar suatu item pada sebuah kuesioner agar dapat

dinyatakan reliabel adalah memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6 dan semakin tinggi

tingkat reliabilitas dari item-item pertanyaan pada suatu kuesioner, maka nilai

Cronbach Alpha yang dimiliki pun akan semakin mendekati angka 1.

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s N of
No. Variabel Keterangan
Alpha Items
Servicescape
1. 0,752 7 Reliabel
(X)

Kepuasan

2. Konsumen 0,798 6 Reliabel

(Y)

Sumber: Data output SPSS, 2019.

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, seluruh item kuesioner, baik item-

item yang mewakili variabel bebas (servicescape) maupun variabel terikat

(kepuasan konsumen) dapat dinyatakan reliabel karena menghasilkan jawaban yang

59
relatif sama untuk pengukuran yang sama. Hal tersebut ditunjukkan melalui item-

item pada kuesioner yang memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6.

4.3 Hasil Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear beganda untuk mengetahi

kontribusi dari masing-masing dimensi variabel bebas (servicescape) yang terdiri

dari ambience condition (X1), spatial layout and functionality (X2) serta signs,

symbols and artifacts (X3) terhadap variabel terikat yaitu kepuasan konsumen.

Berikut merupakan uraian dari hasil uji regresi linear berganda dari ketiga dimensi

variabel bebas terhadap variabel terikat pada penelitian ini:

Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Standardized
Unstandardized Coefficients Std.
Model Coefficients t Sig.
B Error
Beta

1 Constant 7.396 1.768 4.183 .000

X1 .070 .179 .037 .393 .695

X2 .863 .246 .335 3.514 .001

X3 .981 .275 .373 3.566 .001

Sumber: Data output SPSS, 2019.

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.7 diatas, didapat model regresi sebagai

berikut:

Y = 7,396 + 0,07X1 + 0,863X2 + 0, 981X3 + e

60
Selanjutnya, model regresi tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar 7,396 artinya jika variabel independen yang terdiri

dari ambience condition (X1), spatial layout and functionality (X2), serta

signs, symbols and artifacts (X3) dianggap 0 (nol), maka kepuasan

konsumen adalah sebesar 7,396 %.

2. Koefisien regresi ambience condition (X1) sebesar 0.07 artinya, jika

ambience condition ditingkatkan sebesar 1 skala dalam jawaban responden,

maka akan meningkatkan kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym,

sebesar 0.07% dengan asumsi faktor-faktor lain dianggap tetap.

3. Koefisien regresi spatial layout and functionality (X2) sebesar 0,863 artinya

jika spatial layout and functionality meningkat sebesar 1 skala dalam

jawaban responden akan meningkatkan kepuasan konsumen (member)

Fitife Gym sebesar 0,863% dengan asumsi variabel-variabel lainnya

dianggap tetap.

4. Koefisien regresi signs, symbols and artifacts (X3) sebesar 0, 981 artinya

jika signs, symbols and artifacts meningkat 1 skala dalam jawaban

responden akan meningkat kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym,

sebesar 0, 981% dengan asumsi variabel-variabel lainnya dianggap tetap.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap dimensi dari

variabel bebas (servicescape) yang terdiri dari ambience condition, spatial layout

and functionality, serta signs, symbols and artifacts memiliki pengaruh positif

terhadap kepuasan konsumen (member) dari Fitlife Gym. Hal ini berarti manajemen

61
dari Fitlife Gym dapat senantiasa meningkatkan kepuasan membernya melalui

peningkatan/ perubahan positif pada sektor lingkungan jasanya.

4.4 Hasil Uji Hipotesis

4.4.1 Analisis Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apabila seluruh variabel independen (X1

, X2 , X3) yang digunakan pada persamaan memiliki pengaruh simultan atau

bersama-sama terhadap variabel dependen, yaitu kepuasan konsumen.

Kriteria uji F adalah:

1. Jika fhitung > ftabel (α = 5%) atau Sig. < 0,05 berarti terdapat pengaruh

variabel independen (X) baik itu (X1, X2, X3) yang signifikan secara

simultan terhadap variabel dependen (Y).

2. Jika fhitung < ftabel (α = 5%) atau Sig. > 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh

variabel independen (X) baik itu (X1, X2, X3) yang signifikan secara

simultan terhadap variabel dependen (Y).

Berdasarkan pencarian nilai Ftabel pada tabel F terlampir, didapatkan Ftabel

pada penelitian ini adalah sebesar: Ftabel : F (k;n-k) = F (3;97) = 2,70.

62
Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Uji F)

Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square

1 Regression 616.744 3 205.581 23.100 .000b

Residual 854.353 96 8.900

Total 1471.097 99

Sumber: Data output SPSS, 2019.

Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada Tabel 4.8 diatas, nilai

Fhitung adalah sebesar 23,100 serta nilai Sig. 0.000 sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua dimensi dari variabel bebas (X1 , X2 , X3) yang dimasukkan ke dalam

model, memiliki pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

kepuasan konsumen dikarenakan fhitung > ftabel dan Sig < 0,05.

4.4.2 Analisis Uji Parsial (Uji T)

Uji T dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari masing-

masing dimensi dari variabel independen (servicescape) dalam menjelaskan variasi

variabel independen, yaitu kepuasan konsumen.

Kriteria uji T adalah:

1. Jika thitung > ttabel (α = 5%) atau sig < 0,05 berarti terdapat pengaruh variabel

independen (X) baik itu (X1, X2, X3) yang signifikan secara parsial terhadap

variabel dependen (Y).

63
2. Jika thitung < ttabel (α = 5%) atau sig > 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh

variabel independen (X) baik itu (X1, X2, X3) yang signifikan secara parsial

terhadap variabel dependen (Y).

Berdasarkan pencarian nilai Ttabel pada tabel T terlampir, didapatkan Ttabel

pada penelitian ini adalah sebesar: Ttabel = (α/2;n-k-1) = 0,025;96 = 1.98498.

Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial (Uji T)

Standardized
Unstandardized Coefficients Std.
Model Coefficients t Sig.
B Error
Beta

1 Constant 7.396 1.768 4.183 .000

X1 .070 .179 .037 .393 .695

X2 .863 .246 .335 3.514 .001

X3 .981 .275 .373 3.566 .001

Sumber: Data output SPSS, 2019.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas, terdapat beberapa kesimpulan

yang dapat ditarik, yaitu:

1. Hasil uji T antara variabel ambience condition (X1) terhadap variabel

kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym (Y) menunjukkan nilai t sebesar

0,393 yang lebih kecil dibanding 1.98498 serta nilai sig. sebesar 0.695 yang

lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti secara parsial, variabel ambience

condition (X1) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan

konsumen (member) Fitlife Gym.

64
2. Hasil uji T antara variabel spatial layout and functionality (X2) terhadap

variabel kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym (Y) menunjukkan nilai

t sebesar 3.514 yang lebih besar dibanding 1.98498 serta nilai sig. sebesar

0.001 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti secara parsial, variabel

spatial layout and functionality (X2) memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym.

3. Hasil uji T antara variabel signs, symbols and artifacts (X3) terhadap

variabel kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym (Y) menunjukkan nilai

t sebesar 3.566 yang lebih besar dibanding 1.98498 serta nilai sig. sebesar

0.001 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti secara parsial, variabel signs,

symbols and artifacts (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym.

4.5 Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi (R2)

4.5.1 Uji Koefisien Korelasi

Pengujian ini dilakukan untuk menghitung hubungan antara variabel

independen (X1, X2 dan X3) terhadap variabel dependen (Y) dengan

menggunakan rumus korelasi Pearson. Apabila nilai Sig. < 0.05 maka variabel

bebas dan variabel terikat berkorelasi, begitu pula sebaliknya.

Berikut adalah interval koefisien dan tingkat hubungannya menurut

Sugiyono (2015 : 250):

 0,00-0,199 dikategorikan Sangat rendah

 0,20-0,399 dikategorikan Rendah

65
 0,40-0,599 dikategorikan Sedang

 0,60-0,799 dikategorikan Kuat

 0,80-1,000 dikategorikan Sangat kuat

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Korelasi

X1 X2 X3 Y

Pearson
1 .388** .545** .370**
Correlation

X1 Sig. (2
.000 .000 .000
tailed)

N 100 100 100 100

Pearson
.388** 1 .569** .561**
Correlation

X2 Sig. (2
.000 .000 .000
tailed)

N 100 100 100 100

Pearson
.545** .569** 1 .584**
Correlation

X3 Sig. (2
.000 .000 .000
tailed)

N 100 100 100 100

Pearson
Y .370** .561** .584** 1
Correlation

66
Sig. (2
.000 .000 .000
tailed)

N 100 100 100 100

Sumber: Data output SPSS, 2019.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas, terdapat beberapa

kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu:

1. Hasil uji koefisien korelasi antara variabel ambience condition (X1)

terhadap variabel kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym (Y)

menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,370 serta nilai sig. sebesar

0.000. Hal ini berarti variabel ambience condition (X1) memiliki korelasi

rendah terhadap kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym.

2. Hasil uji koefisien korelasi antara variabel spatial layout and functionality

(X2) terhadap variabel kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym (Y)

menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,561 serta nilai sig. sebesar

0.000. Hal ini berarti variabel spatial layout and functionality (X2) memiliki

korelasi sedang terhadap kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym.

3. Hasil uji koefisien korelasi antara variabel signs, symbols and artifacts (X3)

terhadap variabel kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym (Y)

menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,584 serta nilai sig. sebesar

0.000. Hal ini berarti variabel signs, symbols and artifacts (X3) memiliki

korelasi sedang terhadap kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym.

67
4.5.2 Uji Koefisien determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui nilai kontribusi

variabel independen terhadap variabel dependennya. Berikut merupakan hasil

pengujian koefisien determinasi dari variabel-variabel yang digunakan pada

penelitian ini:

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Std. Error
Adjusted R
Model R R Square of the
Square
Estimate

1 .647a .419 .401 2.983204

Sumber: Data output SPSS, 2019.

Berdasarkan hasil pada tabel diatas, dapat dilihat nilai R = 0,647, artinya

hubungan positif dan kuat antara variabel servicescape dengan kepuasan

konsumen dengan persentase 64.70% sisanya 35,30% dipengaruhi variabel lain.

Berdasarkan hasil tersebut juga diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0.419. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 41,9% kepuasan konsumen

(member) dari Fitlife Gym dapat dijelaskan oleh dimensi-dimensi dari variabel

servicescape (ambience condition, spatial layout and functionality serta signs,

symbols and artifacts), sedangkan sisanya (100% - 41,9% = 58.1%) dijelaskan

faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

68
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil dari uji validitas dan reliabilitas, diketahui bahwa

kuesioner yang digunakan pada penelitian ini telah bersifat valid dan reliabel

dalam mengukur tanggapan responden mengenai dimensi-dimensi yang terdapat

pada variabel bebas (servicescape), yaitu ambience condition, spatial layout and

functionality serta signs, symbols and artifacts serta tak lupa kepuasan konsumen

sebagai variabel terikat. Hal tersebut menandakan bahwa kuesioner yang

digunakan pada penelitian ini, dapat digunakan kembali untk penelitian-penelitian

selanjutnya.

Hasil uji F yang dilakukan menunjukkan bahwa dimensi-dimensi yang

terdapat pada variabel bebas (servicescape), yaitu ambience condition, spatial

layout and functionality serta signs, symbols and artifacts memiliki pengaruh

secara simultan terhadap kepuasan konsumen, dikarenakan memiliki Fhitung

(23,100) yang lebih besar dibanding Ftabel (2,70) serta nilai Sig. yang lebih kecil

dibanding 0,05 (0,000). Sedangkan untuk hasil dari uji T dan uji F, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Pengaruh ambience condition (X1) terhadap variabel kepuasan

konsumen (member) Fitlife Gym (Y)

Hasil uji T antara variabel ambience condition (X1) terhadap

variabel kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym (Y) menunjukkan

bahwa secara parsial, variabel ambience condition (X1) tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen (member) Fitlife

Gym, walaupun tetap memberikan pengaruh positif dikarenakan nilai

69
koefisien regresinya yang positif (0,07). Fenomena ini dapat disebabkan

oleh jumlah pendapatan bulanan dari mayoritas member Fitlife Gym yang

menjadi responden pada penelitian ini memang belum terlalu besar. Hal

tersebut akan membuat para member tidak menaruh ekspektasi yang terlalu

tinggi mengenai hal-hal lain yang bukan menjadi fokus utama mereka, yaitu

fungsi dari peralatan fitness yang disediakan, untuk membantu mereka

mendapatkan bentuk tubuh yang diidamkan, sehingga mereka menjadi tidak

terlalu peduli akan kondisi sekitar (pencahayaan, temperatur ruangan serta

jenis musik yang diperdengarkan).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukhu, et.al

(2018) yang berjudul “Satisfaction and positive emotions: A comparison of

the influence of hotel guests’ beliefs and attitudes on their satisfaction and

emotions”. Salahsatu temuan pada penelitian ini adalah bahwa penilaian

pengunjung terhadap suasana sekitar dan elemen-elemen publik yang

terdapat pada hotel yang diteliti tidak berpengaruh terhadap kepuasan dan

perasaan yang mereka rasakan secara keseluruhan.

2. Pengaruh spatial layout and functionality (X2) terhadap variabel

kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym (Y)

Hasil uji T antara variabel spatial layout and functionality (X2)

terhadap variabel kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym (Y)

menunjukkan bahwa secara parsial, variabel spatial layout and functionality

(X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen

(member) Fitlife Gym. Hal tersebut sangatlah wajar, dikarenakan tujuan

70
utama dari seseorang yang memutuskan untuk membayar biaya

keanggotaan di sebuah pusat kebugaran tentu saja untuk berolahraga.

Umumnya, suatu pusat kebugaran akan menyediakan beragam jenis

peralatan yang memiliki fungsi untuk melatih bagian tubuh yang beragam

pula. Tentunya, akan sangat memudahkan apabila alat-alat tersebut

ditempatkan sedemikian rupa pada ruangan untuk meningkatkan efisiensi

dari waktu yang para member gunakan untuk berlatih, yang akan berdampak

pada kepuasan mereka secara keseluruhan. Kesimpulan tersebut

megindikasikan bahwa penempatan peralatan fitness pada ruangan

merupakan hal yang penting dan harus senantiasa diperhatikan oleh

manajemen dari Fitlife Gym dalam rangka memaksimalkan kepuasan

membernya.

Kesimpulan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Upadhyaya, Makarand et al. (2018) yang berjudul “Retailscape: An

exploration of the relevant dimensions and their impact on consumers’

behavioural intentions”. Berdasarkan data yang didapat, penelitian ini

menyimpulkan bahwa kualitas servicescape secara positif mempengaruhi

kepuasan pengunjung, dengan dimensi spatial layout sebagai salahsatu

dimensi dengan pengaruh terbesar.

3. Pengaruh signs, symbols and artifacts (X3) terhadap variabel kepuasan

konsumen (member) Fitlife Gym (Y)

Hasil uji T antara variabel signs, symbols and artifacts (X3) terhadap

variabel kepuasan konsumen (member) Fitlife Gym (Y) menunjukkan

71
bahwa secara parsial, variabel signs, symbols and artifacts (X3) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen (member) Fitlife

Gym. Hal ini tentunya harus menjadi bahan pertimbangan manajemen

Fitlife Gym untuk selalu memperhatikan ketersediaan tanda petunjuk dan

keterangan untuk menghindari kesalahpahaman member mengenai fungsi

dari suatu ruangan maupun norma yang berlaku pada ruangan tersebut.

Selain itu, dekorasi yang tersebar di berbagai penjuru ruangan juga

diharapkan dapat menghibur sekaligus memotivasi para member dalam

melakukan aktivitasnya, sehingga dapat memaksimalkan kepuasan dari para

member itu sendiri.

Kesimpulan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh D,

Lap-Kwong (2017) yang berjudul “The Role of Servicescape in Hotel Buffet

Restaurant”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari

dimensi-dimensi yang dimiliki oleh servicescape terhadap kepuasan

pengunjung restoran buffet di salahsatu hotel terbaik di Hong Kong. Hasil

yang dimaksud dari penelitian ini adalah penemuan bahwa variabel signs,

symbols and artifacts memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan

konsumen secara keseluruhan, bahkan menempati urutan kedua sebagai

variabel dengan nilai beta tertinggi pada penelitian.

Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, diketahui bahwa variabel

ambience condition (X1) memiliki pengaruh yang positif namun tidak

signifikan terhadap kepuasan konsumen, berdasarkan hasil uji T. Hasil

tersebut diduga berkaitan dengan jumlah pendapatan bulanan para member

72
yang menjadi responden pada penelitian, yang berimbas terhadap persepsi

yang dimiliki oleh para member mengenai penilaian penting atau tidaknya

kondisi sekitar pada ruangan terhadap kepuasan yang dirasakan.

Sementara untuk dua variabel lainnya, yaitu spatial layout and

functionality (X2) serta signs, symbols and artifacts (X3) memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen, dengan

variabel signs, symbols and artifacts (X3) menjadi variabel yang memiliki

pengaruh terbesar berdasarkan nilai koefisien regresi (0,981).

73
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah membahas hasil dari penelitian mengenai pengaruh dari dimensi-

dimensi yang terdapat pada servicescape terhadap kepuasan konsumen (member)

dari Fitlife Gym melalui berbagai perhitungan statistik, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan akhir bahwa:

1. Variabel ambience condition (X1) memiliki pengaruh yang positif namun

tidak signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen (Y). Hal ini dapat

disebabkan oleh jumlah pendapatan bulanan dari mayoritas member Fitlife

Gym yang menjadi responden pada penelitian ini memang belum terlalu

besar. Hal tersebut akan membuat para member tidak menaruh ekspektasi

yang terlalu tinggi mengenai hal-hal lain yang bukan menjadi fokus utama

mereka, yaitu fungsi dari peralatan fitness yang disediakan, untuk

membantu mereka mendapatkan bentuk tubuh yang diidamkan, sehingga

mereka menjadi tidak terlalu peduli akan kondisi sekitar (pencahayaan,

temperatur ruangan serta jenis musik yang diperdengarkan).

2. Variabel spatial layout and functionality (X2) memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen (Y). Hal ini

dikarenakan oleh tujuan utama dari seseorang yang memutuskan untuk

membayar biaya keanggotaan di sebuah pusat kebugaran adalah untuk

74
berolahraga. Tentunya, akan sangat memudahkan apabila alat-alat yang

terdapat pada pusat kebugaran tersebut ditempatkan sedemikian rupa untuk

meningkatkan efisiensi dari waktu yang para anggotanya gunakan untuk

berlatih. Kesimpulannya, merupakan sebuah keputusan yang baik apabila

manajemen senantiasa memperhatikan dan meningkatkan kenyamanan para

membernya melalui penempatan peralatan fitness yang baik, untuk

menciptakan kepuasan yang maksimal.

3. Variabel signs, symbols and artifacts (X3) memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen (Y). Berdasarkan hasil

perhitungan analisis regresi linear berganda, variabel ini memiliki pengaruh

terbesar (0,981) sehingga penting bagi manajemen dari Fitlife Gym untuk

selalu memperhatikan ketersediaan tanda petunjuk dan keterangan yang

terdapat pada ruangan dalam rangka memaksimalkan kepuasan konsumen.

4. Variabel servicescape (X) yang terdiri dari ambience condition (X1), spatial

layout and functionality (X2) serta signs, symbols and artifacts (X3) secara

simultan memiliki pengaruh terhadap variabel kepuasan konsumen (Y). Hal

ini menandakan bahwa manajemen Fitlife Gym dapat senantiasa

meningkatkan kepuasan konsumennya (member) melalui perbaikan positif

pada sektor lingkungan jasanya (servicescape).

75
5.2 Saran-saran

1. Manajemen dari Fitlife Gym disarankan untuk menambah jumlah kelas yang

disediakan untuk para member, karena berdasarkan hasil kuesioner,

responden paling banyak menjawab “netral” dan “tidak setuju” pada item

pernyataan yang menyatakan bahwa mereka telah puas dengan jumlah kelas

yang disediakan oleh manajemen Fitlife Gym.

2. Manajemen dari Fitlife Gym disarankan untuk senatiasa melakukan

perbaikan positif di setiap dimensi-dimensi yang membentuk servicescape

secara keseluruhan, termasuk dimensi ambience condition, dikarenakan

variabel ini tetap memberikan pengaruh yang positif, walaupun tidak pada

tingkatan yang signifikan. Hal ini agar dilakukan untuk memaksimalkan

kepuasan membernya, mengingat efek positif yang diberikannya secara

simultan.

76
DAFTAR PUSTAKA

Anupama, Sukhu et.al. 2018. Satisfaction and positive emotions: A

comparison of the influence of hotel guests’ beliefs and

attitudes on their satisfaction and emotions. International

Journal of Hospitality Management.

D, Lap-Kwong. 2017. The Role of Servicescape in Hotel Buffet

Restaurant. Journal of Hotel and Business Management Vol.

6 Issue 1.

Daryanto., Ismanto Setyobudi. 2014. Konsumen dan Pelayanan

Prima. Malang: Gaya Media.

Hanks, Lydia dan Nathaniel D. Line. 2018. The restaurant social

Servicescape: Estabilishing a nomological framework.

International Journal of Hospitality Management 74, 13-21

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2014. Principle Of Marketing,

15th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Kotler, Phillip and Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Management,

Edisi 14. New Jersey: Prentice-Hall Published.

Lovelock dan Wirtz. 2016. Services Marketing: People, Technology,

Strategy (Eighth Edition). Singapore: World Scientific

Publishing Company.
Malhotra, Naresh K. 2010. Marketing Research: An Applied

Orientation (6th Global Edition). London: Pearson.

Meng, Bo dan Kyuhwan Choi. 2017. Theme restaurants’ Servicescape

in developing quality of life; The moderating effect of

perceived authenthicity. International Journal of Hospitality

Management 65, 89-99

Park, Kyuseon dan Jin-Woo Park. 2018. The effects of the

Servicescape of airport transfer amenities on the behavioural

intentions of transfer passengers: A case study on Incheon

International Airport. Journal of Air Transport Management

72, 68-76.

Sari, R.D.P. 2013. Studi Tentang Kepuasan dan Minat Churn pada

Internet Speedy Semarang. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia

Vol. XII No. 3, 317-345.

Schiffman, Leon G. and Joseph L. Wisenblit. 2014. Consumer

Behavior, 11th Edition. New York: Pearson.

Sudiyarto dan Nur Indah. 2016. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta:

Semesta Anugerah.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Upadhyaya, Makarand et al. 2018. Retailscape: An exploration of the

relevant dimensions and their impact on consumers’


behavioural intentions. Journal of Business and Retail

Management Research Vol. 12 Issue 4.

Zeithaml, V.A., M.J. Bitner, D.D. Gremler. 2013. Services Marketing:

Integrating Customer Focus Across the Firm 6th Edition. New

York: Mc.Graw-Hill.
LAMPIRAN
No. X1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X3.1 X3.2 Y1.1 Y1.2 Y2.1 Y2.2 Y3.1 Y3.2

1 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5
2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4

3 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 3 4 4 5 5 3 4 3 3 3 2 4 4

6 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4

7 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5

8 4 2 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4

9 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5

10 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 5 5 5

11 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4

12 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
13 4 5 3 3 5 3 5 4 5 4 5 5 5

14 2 3 5 4 5 4 4 3 5 3 5 5 5
15 4 4 5 5 5 5 4 3 4 3 5 5 5
16 4 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5

17 4 4 4 5 5 3 5 3 5 3 5 5 5
18 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4
19 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4

20 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4

21 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4

22 4 5 4 5 4 4 4 3 5 3 5 4 5

23 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 5 5

24 4 4 5 3 4 4 2 2 4 1 4 5 4

25 4 4 4 5 5 5 4 3 5 3 4 5 4

26 5 5 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3

27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
28 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5

29 4 4 3 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4
30 5 5 5 3 4 5 5 2 4 3 4 5 5

31 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3

32 5 4 5 3 4 3 4 5 4 4 4 5 4

33 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5

34 4 5 2 5 4 4 4 5 5 3 5 5 5

35 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3

36 4 4 2 4 5 4 5 3 4 3 5 5 5

37 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5

38 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5
39 4 4 5 4 4 5 5 3 4 3 4 5 5

40 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5

41 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5
42 4 5 4 4 3 3 5 3 2 3 2 5 4

43 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4

44 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 4
45 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
46 5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 5 3

47 4 5 5 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2
48 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5
49 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4

50 4 2 2 4 5 2 4 2 4 2 4 4 2
51 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5
52 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4

53 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 5 4
55 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3

56 4 3 3 2 5 2 4 3 5 3 3 4 3
57 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4
58 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 5 5

59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
60 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5
61 5 5 3 5 5 5 4 3 4 3 5 5 5

62 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 4 5 5
63 4 5 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 5
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

65 4 4 4 4 5 3 4 2 5 2 5 4 4

66 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

67 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3

68 3 3 5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 5

69 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4

70 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4

71 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4

72 4 2 4 4 5 2 5 5 4 4 4 5 5
73 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

74 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5
75 5 5 5 5 5 5 5 2 3 2 5 5 3

76 4 4 5 5 5 4 4 3 5 3 5 4 5

77 4 4 5 5 5 4 4 3 5 3 5 4 5

78 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

79 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

80 5 4 5 3 5 5 3 2 2 3 3 5 4

81 5 3 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4

82 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4

83 4 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 4
84 4 5 5 5 4 4 5 2 4 1 4 4 4

85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
87 5 5 4 4 5 5 5 3 5 3 5 4 5

88 4 2 2 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4

89 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5
90 4 2 5 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5
91 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5

92 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4
93 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
94 4 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 4

95 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4
96 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5
97 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 5

98 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
99 4 5 3 4 5 4 3 3 4 3 4 5 5
100 4 4 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4
Succesive
Interval
No. X1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X3.1 X3.2 Y1.1 Y1.2 Y2.1 Y2.2 Y3.1 Y3.2
1 3.549 2.812 4.083 4.783 4.463 3.000 4.406 4.142 3.239 4.822 4.406 4.219 4.284

2 3.549 2.812 4.083 3.415 3.142 3.000 3.105 5.255 4.623 3.715 3.047 2.844 2.952

3 5.038 4.036 2.933 2.158 3.142 1.936 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 4.219 4.284

4 3.549 2.812 2.933 3.415 3.142 3.000 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 2.844 2.952

5 2.124 2.812 2.933 4.783 4.463 1.936 3.105 3.128 2.000 2.663 1.000 2.844 2.952

6 3.549 4.036 2.933 4.783 4.463 3.000 3.105 4.142 4.623 3.715 3.047 2.844 2.952
7 3.549 2.812 2.933 3.415 4.463 3.000 3.105 5.255 4.623 4.822 4.406 4.219 4.284

8 3.549 1.000 2.015 2.158 3.142 3.000 1.997 2.089 3.239 2.663 1.892 2.844 2.952

9 5.038 4.036 4.083 4.783 4.463 3.000 4.406 4.142 3.239 3.715 3.047 4.219 4.284
10 3.549 2.812 2.015 3.415 4.463 3.000 3.105 3.128 4.623 3.715 4.406 4.219 4.284

11 3.549 4.036 4.083 4.783 4.463 4.291 3.105 5.255 4.623 4.822 4.406 4.219 2.952

12 3.549 4.036 4.083 4.783 4.463 4.291 3.105 5.255 4.623 4.822 4.406 4.219 4.284
13 3.549 4.036 2.015 2.158 4.463 1.936 4.406 4.142 4.623 3.715 4.406 4.219 4.284

14 1.000 1.879 4.083 3.415 4.463 3.000 3.105 3.128 4.623 2.663 4.406 4.219 4.284

15 3.549 2.812 4.083 4.783 4.463 4.291 3.105 3.128 3.239 2.663 4.406 4.219 4.284

16 3.549 4.036 2.015 4.783 4.463 3.000 4.406 4.142 3.239 3.715 3.047 4.219 4.284

17 3.549 2.812 2.933 4.783 4.463 1.936 4.406 3.128 4.623 2.663 4.406 4.219 4.284

18 3.549 4.036 4.083 4.783 4.463 3.000 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 4.219 2.952

19 3.549 2.812 2.015 2.158 2.089 1.936 1.997 3.128 2.000 2.663 1.892 2.844 2.952

20 5.038 4.036 2.933 3.415 4.463 4.291 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 2.844 2.952

21 3.549 2.812 4.083 4.783 4.463 4.291 4.406 4.142 3.239 4.822 4.406 2.844 2.952

22 3.549 4.036 2.933 4.783 3.142 3.000 3.105 3.128 4.623 2.663 4.406 2.844 4.284

23 3.549 2.812 2.015 2.158 3.142 1.936 3.105 3.128 3.239 3.715 3.047 4.219 4.284

24 3.549 2.812 4.083 2.158 3.142 3.000 1.000 2.089 3.239 1.000 3.047 4.219 2.952
25 3.549 2.812 2.933 4.783 4.463 4.291 3.105 3.128 4.623 2.663 3.047 4.219 2.952

26 5.038 4.036 2.933 3.415 3.142 3.000 3.105 3.128 3.239 1.696 1.892 1.793 1.905

27 5.038 4.036 4.083 4.783 4.463 4.291 4.406 5.255 4.623 4.822 4.406 4.219 4.284

28 3.549 2.812 4.083 3.415 4.463 4.291 4.406 5.255 3.239 4.822 4.406 4.219 4.284

29 3.549 2.812 2.015 4.783 3.142 1.936 1.997 3.128 3.239 2.663 3.047 2.844 2.952

30 5.038 4.036 4.083 2.158 3.142 4.291 4.406 2.089 3.239 2.663 3.047 4.219 4.284

31 2.124 2.812 2.015 3.415 3.142 3.000 1.997 4.142 3.239 3.715 3.047 1.793 1.905

32 5.038 2.812 4.083 2.158 3.142 1.936 3.105 5.255 3.239 3.715 3.047 4.219 2.952

33 5.038 4.036 2.933 3.415 4.463 3.000 4.406 4.142 3.239 3.715 3.047 4.219 4.284

34 3.549 4.036 1.000 4.783 3.142 3.000 3.105 5.255 4.623 2.663 4.406 4.219 4.284

35 2.124 1.879 1.000 3.415 3.142 3.000 1.997 4.142 3.239 2.663 1.892 2.844 1.905

36 3.549 2.812 1.000 3.415 4.463 3.000 4.406 3.128 3.239 2.663 4.406 4.219 4.284
37 5.038 1.879 4.083 4.783 4.463 4.291 4.406 5.255 2.000 4.822 1.892 4.219 4.284

38 2.124 1.000 2.015 3.415 3.142 3.000 3.105 3.128 2.000 2.663 3.047 4.219 4.284

39 3.549 2.812 4.083 3.415 3.142 4.291 4.406 3.128 3.239 2.663 3.047 4.219 4.284
40 3.549 4.036 4.083 4.783 4.463 3.000 3.105 4.142 4.623 3.715 4.406 4.219 4.284

41 3.549 2.812 2.933 3.415 3.142 1.936 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 4.219 4.284

42 3.549 4.036 2.933 3.415 2.089 1.936 4.406 3.128 1.000 2.663 1.000 4.219 2.952
43 3.549 1.879 2.933 3.415 3.142 3.000 4.406 4.142 3.239 4.822 3.047 2.844 2.952
44 3.549 1.879 2.933 3.415 2.089 3.000 3.105 3.128 2.000 3.715 3.047 4.219 2.952

45 3.549 2.812 2.933 3.415 4.463 3.000 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 2.844 4.284
46 5.038 4.036 4.083 3.415 3.142 3.000 3.105 3.128 3.239 2.663 3.047 4.219 1.905
47 3.549 4.036 4.083 3.415 1.000 1.936 1.000 2.089 2.000 1.696 1.000 1.000 1.000

48 5.038 4.036 2.933 3.415 3.142 3.000 4.406 4.142 4.623 3.715 4.406 4.219 4.284
49 3.549 1.879 2.933 3.415 3.142 3.000 1.997 3.128 3.239 2.663 3.047 2.844 2.952
50 3.549 1.000 1.000 3.415 4.463 1.000 3.105 2.089 3.239 1.696 3.047 2.844 1.000

51 3.549 2.812 4.083 4.783 4.463 3.000 4.406 4.142 3.239 3.715 4.406 2.844 4.284

52 5.038 2.812 4.083 3.415 4.463 4.291 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 2.844 2.952

53 5.038 2.812 2.933 3.415 4.463 3.000 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 2.844 2.952

54 3.549 1.879 2.933 3.415 2.089 1.000 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 4.219 2.952

55 2.124 1.000 2.933 3.415 2.089 1.936 3.105 3.128 3.239 2.663 1.892 1.000 1.905

56 3.549 1.879 2.015 1.000 4.463 1.000 3.105 3.128 4.623 2.663 1.892 2.844 1.905

57 2.124 1.879 2.933 3.415 3.142 1.000 1.997 3.128 3.239 2.663 3.047 2.844 2.952

58 3.549 2.812 2.015 3.415 3.142 1.936 1.997 3.128 3.239 2.663 3.047 4.219 4.284
59 3.549 2.812 2.933 3.415 3.142 3.000 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 2.844 2.952

60 3.549 2.812 2.015 3.415 4.463 3.000 3.105 4.142 3.239 4.822 4.406 4.219 4.284
61 5.038 4.036 2.015 4.783 4.463 4.291 3.105 3.128 3.239 2.663 4.406 4.219 4.284

62 3.549 2.812 4.083 3.415 4.463 3.000 4.406 4.142 4.623 2.663 3.047 4.219 4.284

63 3.549 4.036 2.933 3.415 3.142 1.936 3.105 3.128 2.000 1.696 3.047 2.844 4.284

64 3.549 2.812 2.933 3.415 3.142 3.000 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 2.844 2.952

65 3.549 2.812 2.933 3.415 4.463 1.936 3.105 2.089 4.623 1.696 4.406 2.844 2.952

66 5.038 4.036 4.083 4.783 4.463 4.291 4.406 5.255 4.623 4.822 4.406 4.219 4.284

67 3.549 1.879 2.015 2.158 2.089 1.000 3.105 3.128 2.000 2.663 1.892 1.793 1.905

68 2.124 1.879 4.083 3.415 3.142 1.936 4.406 4.142 3.239 2.663 3.047 2.844 4.284

69 2.124 2.812 2.933 3.415 2.089 3.000 3.105 3.128 3.239 2.663 3.047 4.219 2.952
70 5.038 4.036 2.933 3.415 3.142 3.000 4.406 4.142 4.623 4.822 4.406 4.219 2.952

71 3.549 2.812 2.015 3.415 3.142 4.291 3.105 4.142 3.239 3.715 1.892 4.219 2.952

72 3.549 1.000 2.933 3.415 4.463 1.000 4.406 5.255 3.239 3.715 3.047 4.219 4.284
73 2.124 1.879 2.015 2.158 2.089 1.936 1.997 2.089 2.000 2.663 1.892 1.793 1.905

74 3.549 4.036 2.933 3.415 3.142 3.000 4.406 4.142 4.623 2.663 3.047 2.844 4.284

75 5.038 4.036 4.083 4.783 4.463 4.291 4.406 2.089 2.000 1.696 4.406 4.219 1.905
76 3.549 2.812 4.083 4.783 4.463 3.000 3.105 3.128 4.623 2.663 4.406 2.844 4.284
77 3.549 2.812 4.083 4.783 4.463 3.000 3.105 3.128 4.623 2.663 4.406 2.844 4.284

78 3.549 2.812 2.015 3.415 4.463 3.000 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 2.844 2.952
79 5.038 1.879 2.015 3.415 4.463 4.291 4.406 5.255 4.623 4.822 4.406 4.219 4.284
80 5.038 2.812 4.083 2.158 4.463 4.291 1.997 2.089 1.000 2.663 1.892 4.219 2.952

81 5.038 1.879 2.933 4.783 4.463 3.000 3.105 3.128 3.239 3.715 3.047 2.844 2.952
82 2.124 1.879 2.015 2.158 2.089 1.000 1.997 3.128 2.000 2.663 3.047 1.793 2.952
83 3.549 4.036 4.083 4.783 4.463 3.000 4.406 3.128 4.623 3.715 4.406 4.219 2.952

84 3.549 4.036 4.083 4.783 3.142 3.000 4.406 2.089 3.239 1.000 3.047 2.844 2.952
85 2.124 1.879 2.015 2.158 2.089 1.936 1.997 3.128 2.000 2.663 1.892 2.844 1.905
86 3.549 2.812 2.933 3.415 3.142 3.000 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 2.844 2.952

87 5.038 4.036 2.933 3.415 4.463 4.291 4.406 3.128 4.623 2.663 4.406 2.844 4.284
88 3.549 1.000 1.000 3.415 3.142 3.000 3.105 1.000 3.239 1.000 3.047 2.844 2.952
89 3.549 4.036 4.083 4.783 4.463 3.000 4.406 5.255 4.623 4.822 3.047 4.219 4.284

90 3.549 1.000 4.083 4.783 3.142 4.291 4.406 4.142 3.239 2.663 3.047 4.219 4.284
91 3.549 2.812 2.015 4.783 4.463 3.000 3.105 4.142 3.239 3.715 3.047 2.844 4.284
92 3.549 4.036 2.933 3.415 4.463 3.000 3.105 3.128 3.239 3.715 3.047 2.844 2.952

93 3.549 1.879 2.933 3.415 3.142 3.000 1.997 4.142 2.000 3.715 3.047 1.793 2.952
94 3.549 2.812 2.933 4.783 3.142 1.936 4.406 5.255 3.239 4.822 4.406 4.219 2.952
95 3.549 2.812 4.083 4.783 3.142 3.000 3.105 4.142 4.623 3.715 3.047 2.844 2.952

96 2.124 2.812 2.933 3.415 4.463 4.291 3.105 4.142 3.239 3.715 4.406 2.844 4.284

97 3.549 2.812 2.015 3.415 2.089 3.000 1.997 3.128 3.239 2.663 3.047 1.793 4.284

98 3.549 2.812 1.000 3.415 3.142 1.936 1.997 3.128 3.239 2.663 3.047 2.844 2.952

99 3.549 4.036 2.015 3.415 4.463 3.000 1.997 3.128 3.239 2.663 3.047 4.219 4.284

100 3.549 2.812 2.933 3.415 4.463 3.000 1.000 2.089 3.239 3.715 3.047 2.844 2.952

Kuesioner Pengaruh Servicescape Terhadap Kepuasan Anggota Fitlife Gym

Dengan Hormat,

Dalam rangka penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat


menempuh ujian akhir sarjana ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas
Padjadjaran, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk membantu saya
mengisi daftar pertanyaan yang saya lampirkan karena setiap jawaban dari
Bapak/Ibu/Saudara/i merupakan data yang saya butuhkan untuk penelitian saya.

Adapun masalah yang saya teliti adalah mengenai "Pengaruh Servicescape


terhadap Kepuasan Anggota Fitlife Gym". Pengumpulan data yang saya lakukan
ini bersifat ilmiah dan hanya akan digunakan dengan maksud penyusunan skripsi.
Atas perhatian dan bantuan yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan, saya ucapkan
terima kasih.

Hormat saya,

Hafizh Arief Prasardi (CP: +6285748799151)


Petunjuk Pengisian

Adapun pertanyaan mengenai identitas responden yang ada di dalam


kuesioner ini bersifat pertanyaan tertutup, sehingga identitas responden akan
dirahasiakan.

1. Identitas Responden
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang sesuai dengan
jawaban responden.

2. Pernyataan Mengenai Servicescape


Isilah dengan memilih jawaban yang menurut anda paling tepat.
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Netral
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju

3. Pernyataan Mengenai Kepuasan Konsumen


Isilah dengan memilih jawaban yang menurut anda paling tepat.
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Netral
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
Pernyataan Mengenai Servicescape

1 2 3 4 5

Temperatur udara dalam ruangan sesuai


dengan aktivitas yang saya lakukan
Pencahayaan dalam ruangan sesuai dengan
aktivitas yang saya lakukan
Jenis musik yang diperdengarkan dalam
ruangan sesuai dengan aktivitas yang saya
lakukan
Penempatan peralatan fitness dalam ruangan
memudahkan saya untuk berolahraga
Fungsi peralatan fitness yang terdapat dalam
ruangan membantu saya untuk mendapatkan
tubuh yang sehat dan ideal
Tanda petunjuk atau keterangan dalam ruangan
tersedia dan dapat dilihat dengan mudah
Dekorasi (berupa stiker dan kata-kata motivasi)
pada dinding ruangan tersedia dan dapat dilihat
dengan mudah
Pernyataan Mengenai Kepuasan Konsumen

1 2 3 4 5

Jumlah kelas yang diadakan oleh manajemen


gym telah memenuhi harapan saya
Jenis peralatan fitness yang terdapat pada
ruangan telah memenuhi harapan saya
Saya merasa puas terhadap jumlah kelas yang
diadakan oleh manajemen gym
Saya merasa puas terhadap jenis peralatan
fitness yang terdapat pada ruangan
Saya merasa manajemen gym memberikan
perlakuan dan pelayanan yang sama untuk
setiap anggotanya
Saya merasa manfaat yang saya dapatkan telah
sesuai dengan biaya keanggotaan yang saya
bayarkan

Anda mungkin juga menyukai