Perilaku politik adalah perilaku dasar dari kehidupan sosail manusia.
Dalam mata kuliah
kewiraan kita pernah diajarkan bahwa untuk mempertahankan Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus memiliki Wawasan Nusantara. Pendidikan yang dimaksudkan untuk memperkuat komitmen terhadap negara disebut wawasan geopolitik. Geopolitik dalam tulisan ini dibedakan dengan geografi politik; perbedaannya terletak pada pemanfaatan ilmunya. Geopolitik dipelajari untuk memberi pemahaman dan menanamkan keberpihakan warga negara terhadap negaranya, sedangkan geografi politik mempelajari wilayah-wilayah politik (negara) di dunia secara ilmiah tanpa dibebani oleh keinginan untuk menanamkan nilai tertentu sebagai warga negara.Geografi politik hampir mirip dengan kajian sejarah dan hubungan internsional, perbedaannya terletak pada objek yang dikaji. Geografi politik lebih konsisten mempelajari kekuatan suatu negara dilihat dari kepemilikan sumber daya alam, penduduk, pemilihan umum, dan tema lainnya yang di dalamnya terjadi interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam kehidupan politik. Di antara hasil kajian dan keputusan tentang pengembangan geografi oleh Rediscovering Geography Commite antara lain: (1) mengidentifikasi isu-isu penting dan mengidentifikasikan kembali disiplin ilmu geografi; (2) memperjelas prioritas pengajaran dan penelitiannya; (3) mengaitkan antara pengembangan geografi sebagai suatu ilmu dengan kebutuhan nasional dan untuk studi geografi; (4) meningkatkan apresiasi geografi di antara komunitas ilmu lainnya; dan (5) mengkomunikasikan kepada komunitas ilmuwan internasional tentang kebijakan masa depan ilmu itu di Amerika. Kebijakan itu tidak dapat dipandang sebagai geografi sebagai disiplin ilmu tetapi memiliki nuansa geografi politik dan geopolitik. Suatu negara ada disebabkan oleh berbagai faktor yang terdapat pada kalangan masyarakat di wilayah tersebut. Terdapat berbagai teori yang menyatakan mengenai terbentuknya suatu negara. Berbagai teori itu menjelaskan mengenai bagaimana suatu negara dapat terbentuk. Negara itu sendiri terdiri dari komunitas yang hendak mencapai tujuan bersama dengan membawa nilai dan norma yang sudah melekat erat pada diri manusia yang menempati wilayah tersebut dan memiliki suatu tatanan hokum. Begitu pula dengan berdirinya negara Indonesia yang mengacu pada kesamaan ideology dan pandangan hidup masyarakat untuk mencapai suatu tujuan atau suatu cita-cita yang sama. Setiap negara memiliki bentuk yang menjadi suatu penjelas untuk menentukan hubungan antar kekuasaan. Tujuan akhir dari adanya bentuk negara adalah sebagai landasan dalam mewujudkan tujuan suatu negara. Bentuk negara menggaris bawahi secara jelas tentang tanggung jawab setiap pemerintah dalam memimpin suatu negara. Berdasarkan pasal 1 ayat 1 Undang- undang Dasar 1945, negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Negara Indonesia menerapkan konsep pemerintahan desentralisasi yang setiap daerah-daerah di Indonesia diberi hak otonomi untuk mengurus urusannya masing-masing. Hal tersebut didasarkan agar tujuan negara Indonesia dapat tercapai sesuai dengan ideology Indonesia yang telah ditetapkan.