Anda di halaman 1dari 9

TUGAS SOSIOLOGI

“PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL”

OLEH:

SALSABILA FATINE

19005141

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TA.2019/2020
NAMA : SALSABILA FATINE

NIM : 19005141

TUGAS : SOSIOLOGI

RINGKASAN BUKU

Identitas Buku :

 Judul buku : Sosiologi Suatu Pengantar


 Pengarang : Rajawali Press
 Tempat terbit : Jakarta
 Tahun Terbit : 2009
 Jumlah Halaman : 491 halaman
 Bab 2 : Proses Sosial Dan Interaksi Sosial

A. PENGANTAR

Para sosiologi memandang betapa pentingnya pengetahuan tentang proses


sosial, mengingat bahwa pengetahuan perihal struktur masyarakat saja belum cukup
untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai kehidupan bersama manusia .
Bahkan Tamotsu Shibutani menyatakan bahwa sosiologi mempelajari transaksi-
transaksi sosial yang mencakup usaha-usaha bekerja sama antara para pihak karena
semua kegiatan manusia didasarkan pada gotong-royong.

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang


perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem
serta bentuk bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah
ada.Dengan kata lain proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal-alik antara
berbagai seni kehidupan bersama ,misalnya pengaruh memengaruhi antara sosial
dengan politik ,politik dengan ekonomi ,ekonomi dan hukum dan seterusnya.

Interaksi sosial adalah dasar proses sosial , yang menunjuk pada hubungan-
hubungan sosial yang dinamis.

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa
interaksi sosial , tak akan mungkin ada kehidupan bersama.
B. INTERAKSI SOSIAL SEBAGAI FAKTOR UTAMA DALAM
KEHIDUPAN SOSIAL

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial karena interaksi sosial
merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial
merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
orang-orang-perorangan ,antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara
orang perorangan dengan kelompok manusia .

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor,


antara lain;

1. Faktor Imitasi
Faktor imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah
dan nilai-nilai yang berlaku.
2. Sugesti
Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau
sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak
lain.
3. Identifikasi
Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan atau
keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak
lain. Identifikasi sikapnya lebih mendalam daripada imitasi , karena
kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.
4. Simpati
Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa
tertarik dengan pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan
sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan
untuk memahami pihak lain dan untuk bekerjasama dengannya.

C. SYARAT-SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, menyangkut


hubunganantara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan
kelompok. Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi
dua syarat, yaitu:

1.Adanya kontak sosial


2.Adanya komunikasi
Kontak sosial dapat berlanngsung dalam tiga bentuk, yaitu:
1.Antara orang-perorang.
2.Antara orang-perorang dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya.
3.Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.

Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi
apabilayang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka,
misalnya orangyang berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya. Sedangkan,
kontak sekundermemerlukan suatu perantara.

D. KEHIDUPAN YANG TERASING

Kehidupan yang terasing dapat disebabkan karena secara badaniah seseorang


sama sekali diasingkan dari hubungan dengan oramg-orang lainnya. Padahal ,seperti
diketahui, perkembangan jiwa seseorang banyak ditentukan oleh pergaulannya
dengan orang-orang lain.Terasingnya seseorang dapat pula disebabkan oleh karena
cacat pada salah satu indranya.Terasingnya seseorang juga mungkin juga
disebabkan karena pengaruh perbedaan ras atau kebudayaan yang kemudian
menimbulkan prasangka – prasangka .

E. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerjasama (coperation), persaingan


(competition) , dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian
(conflict ) .

 Menurut Gillin dan Gillin, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai
akibat adanya interaksi sosial, yaitu:

1).Proses yang asosiatif (processes of association) yang terbagi ke dalam tiga


bentukkhusus lagi, yakni:
a.Akomodasi
b.Asimilasi
c.Akulturasi

2).Proses yang disosiatif ( processes of dissociation) yang mencakup:


a.Persaingan
b. Persaingan yang meliputi kontrovensi dan pertentangan atau pertikaian
(conflict)

 Menurut Kimball Young bentuk-bentuk proses sosial ialah:


1.Oposisi (opposition) yang mencakup persaingan dan pertentangan atau
pertikaian.
2.Kerja sama (co-operation) yang menghasilkan akomodasi.
3.Diferensiasi (differentiation) menghasilkan sistem berlapis-lapis dalam
masyarakat.

 Menurut tomatsu Shibutani bentuk-bentuk interaksi sosial adalah:


1).akomodasi dalam situasi rutin
2).ekspresi pertemuan dan anjuran
3).interaksi stragis dalam pertentangan
4).pengembangan prilaku massa

Bentuk-bentuk proses interaksi sosial yang pokok adalah sebagai berikut:

1.Proses-proses yang Asosiatif

a. Kerja sama (cooperation)


Co-operation merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan
ataukelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Kerjasama timbul karena adanya orientasi para individu terhadp kelompoknya
(in group) dan kelompok lainnya (out group).

Ada lima bentuk kerja sama yaitu:


1).Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong-menolong.
2).Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-
barangdan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.
3).Kooptasi (Cooptation) yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.
4).Koalisi (Coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan-tujuan yang sama.
5).Join-venture, yaitu kerja sama antara pengusahaan proyek-proyek tertentu.

b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan
tanpamenghancurkan fisik lawan, sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.

 Tujuan akomodasi berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapi,yaitu:


1)Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau kelompok-
kelompok manusia sebagai akibat perbedaan faham.
2)Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu.
3)Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok sosial.
4)Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah.

 Bentuk-bentuk akomodasi, sebagai berikut:


1).Coercion, adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh
karena adanya paksaan.
2).Compromise, adalah suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang
terlibat saling mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu
penyelesaianterhadap perselisian yang ada.
3) .Arbitration, merupakan suatu cara untuk mencapai compromise apabila
pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri.
4). Mediation,hampir menyerupai arbitration, tetapi mengundang pihak ketiga
yang netral.
5).Conciliation, adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-
keinginandari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan
bersama.
6).Toleration, merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang
formal bentuknya.
7).Stalemate,merupakan suatu akomodasi dimana pihak-pihak
yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada
suatutitik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
8). Adjudication, yaitu merupakan penyelesaian perkara atau sengketa
di pengadilan.

c.Asimilasi
Asimilasi adalah Suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai
dengan adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara individu atau
kelompok dan juga meliputi usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan
proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
2.Proses Disosiatif

a. Persaingan (Competition)
Competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, di mana individu atau
kelompok yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan
yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian umum dengan cara
menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunak
an kekerasaan atau ancaman. Persaingan ada dua tipe, yaitu yang bersifat pribadi
dan yang tidak bersifat pribadi.

 Bentuk-bentuk persaingan, antara lain:


1)Persaingan ekonomi.
2)Persaingan budaya.
3)Persaingan untuk mencapai suatu kedudukan dan peranan yang tertentu dalam
masyarakat.
4)Persaingan karena perbedaan ras.

 Fungsi-fungsi persaingan adalah sebagai berikut:


1)Untuk meyalurkan keinginan-keinginan yang bersifat kompetitif.
2)Sebagai jalan di mana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu
masa menjadi pusat perhatian tersalurkan dengan sebaik-baiknya.
3)Sebagai alat untuk menyaring warga golongan-golongan karya untuk
mengadakan pembagian kerja.
4)Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan seleksi sosial.

 Hasil suatu persaingan adalah sebagai berikut:


1)Perubahan kepribadian seseorang.
2)Kemajuan.
3)Solidaritas kelompok.
4)Disorganisasi.

b. Kontravensi (Contravention)
Kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada
antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.
 Bentuk kontravensi menurut Leopold Von Wiese dan Howard Becker
mencakup lima subproses, yaitu:
1)Proses umum
2)Bentuk yang sederhana
3)Bentuk yang intensif
4)yang bersifat rahasia
5)Yang bersifat taktis.

 Tipe-tipe yang merupakan tipe perbatasan antara kontravensi dengan


pertentanganatau pertikaian adalah:
1)Kontravensi antara masyarakat setempat.
2)Antagonime keamanan.
3)Kontravensi intelektual.
4)Oposisi moral.

 Pertentangan (Pertikaian atau Conflict)


Pertikaian adalah persaingan yang berkembang secara negatif. Yang artinya di
satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau paling tidak berusaha
menyingkirkan pihak lainnya.(cenderung menjatuhkan) Sebab musabab atau akar-
akar pertentangan adalah:

1. Perbedaan individu,
2. Perbedaan kebudyaan,
3. Perbedaan kepentingan,
4. Perubahan sosial.
 Bentuk-bentuk pertentangan, antara lain:

1. Pertentangan pribadi;
2. Pertentangan rasial;
3. Pertentanagan antara kelas-kelas sosial;
4. Pertentangan politik
5. Pertentangan yang bersifat internasional.

Masyarakat biasanya mempunyai alat-alat tertentu untuk menyalurkan benih-


benih permusuhan; alat tersebut dalam ilmu sosiologi dinamakan safety-
valveinstitutions yang menyediakan objek-objek tertentu yang dapat mengalihkan
perhatian pihak-pihak yang bertikai ke arah lain.

 Akibat dari bentuk pertentangan, antara lain:


1. Tambahnya solidaritas “in-group”;atau
2. Mungkin sebaliknya yang terjadi, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok;
3. Perubahan kepribadian;
4. Akomodasi, dominasi dan takluknya satu ihak tertentu.

Anda mungkin juga menyukai