Anda di halaman 1dari 2

Nama: Shirly Humaira

Kelas: XI Mipa 2

CERPEN KEWIRAUSAHAAN:
Usaha yang Tidak Sia-Sia
Memang tidak semua orang hidup bahagia. Seperti kisah
hidup Omen ini.Omen merasa Tuhan tidak adil padanya,pasalnya
begitu banyak masalah yang dideritanya.Mulai dari hidup sendiri,
miskin, penganguran dan berwajah pas- pasan.”Apa yang harus
akulakukan? Sekolah tidak selesai,mau jadi artis wajah pas-pasan.Aku
harus bisa,jalani hidup ini.” Pikirnya didalam hati.

Dengan semangat baru, Omen di Pagi hari menjajakan bunga


bunga yang indah yang diambilnya di Hutan. Awalnya, semua berjalan
mulus. Namun, semuanya berubah,karna omen dituduh oleh ibu-ibu
telah mencuri bunga-bunga di Tamannya. Dengan mementak Omen, ia
meminta penghasilan Omen selama 2 hari yang lalu. Dengan pasrah
dan sedikit kesal Omen memberikan penghasilannya kepada ibu
tersebut.

Akibat kejadian itu, Omen patah semangat.Tapi itu tidak


berlangsung lama, ia memulai usahanya kembali. Ia termotivasi dari
seorang ibu yang bernama Minah. Ketika itu, Omen menolong bu
Minah. Bu Minah hampir dijambret dan berhasil diselamatkan oleh
Omen. Bu Minah memberi modal untuk usaha sebagai ucapan
terimakasih karna telah menolongnya.Waktu berlalu, membuat bu
Minah akrab kepada Omen dan bu Minah telahh mengangap Omen
seperti anaknya sendiri.

Pagi yang cerah, Omen kembali membuka usahanya. Ia


membeli sepetak tanah untuk menanam bunga dengan modal
pemberian bu Minah. Beberapa hari kemudian Omen membuka pondok
bunga dengan menjual berbagai jenis bunga dan bahkan bunga plastik
yang ia buat sendiri.Dengan susah payah, usaha Omen berjalan pesat
dengan penghasilan 5 juta per bulan. Karna sudah cukup maju, Omen
mengundang bu Minah ke Pondok bunga nya.

Sore pun datang, ibu Minah datang dengan seorang gadis


cantik dan juga pernah dekat dengan Omen. Gadis tersebut bersedia
dijodohkan dengan Omen. Omen pun menikahinya dan hidup bahagia.

Anda mungkin juga menyukai