TUGAS 4
Disusun Oleh:
RAHMA DENI
19005136
Dosen Pengampu:
Dra.Khairani, M.Pd., Kons
B. Tujuan Pendidikan
Tujuan utama layanan bimbingandan konseling di sekolah adalahmemberikan
dukungan pada pencapaiankematangan kepribadian, keterampilansosial, kemampuan
akademik, danbermuara pada terbentuknya kematangankarir individual yang diharapkan
dapatbermanfaat di masa yang akan datang(Fatur Rahman, 2012:10).Tujuan Bimbingan
dan Konseling
1. Membantu induvidu membuat pilihan-pilihan, penyesuaian-penyesuaian, dan
intepretasi dalam hubungannya dgn situasi – situasi.
2. Memperkuat fungsi-fungsi pendidikan
3. Membantu individu menjadi manusia yang bermanfaat.
4. Memberikan wawasan, pandangan, pemahaman, keterampilan.
5. Melakukan perubahan perilaku secara positif.
6. Melakukan pengambilan keputusan.
7. Menyelesaikan permasalahan individu
Tujuan pendidikan dasar dalam PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar
Pasal 3yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat
manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah.
C. Permasalahan
Dewa Ketut Sukardi (2004: 24) menyebutkan ada dua permasalahan dalam yang
diatasi oleh layanan Bimbingan dan Konseling yaitu: bimbingan dan konseling berkenaan
dengan masalah pribadi, berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi
mental/ fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah serta dalam
kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan dan sebaliknya pengaruh lingkungan
terhadap mental dan fisik individu. Kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan
merupakan faktor timbulnya masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian
utama pelayanan bimbingan dan konseling.
Masalah yang disampaikan siswa kepada guru BK/Konselor menurut (Khofifah,
Sano, & Syukur, 2017)terdiri atas 4 bidang masalah yaitu:
1. Masalah Pribadi
Masalah yang disampaikan siswa berkaitan dengan cemas atau khawatir tentang
sesuatu yang belum pasti, mudah marah/tidak mampu mengendalikan diri dan mudah
lupa, masalah sukar menerima pendapat orang lain, kondisi tubuh kurus/gemuk,
warna kulit dan berat badan tidak ideal. Untuk mengatasi permasalahan yang ada
siswa diharapkan terbuka untuk menceritakan semua masalah pribadi yang
dialaminya, jika siswa lebih terbuka dan mengungkapkan masalahnya, siswa pasti
akan mendapatkan manfaat dari keterbukaanya menceritakan kepada guru
BK/Konselor akan membuat perasaan menjadi lega, hati tenang, nyaman, dan
memperoleh sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan kedepannya. Jika
permasalahan yang dihadapinya hanya disimpan dalam hati dan tidak mau terbuka
akan berdambak buruk pada diri siswa itu sendiri seperti, kehidupan sehari-hari
menjadi tidak efektif, suntuk, dan tidak bersemangat dalam menjalani kehidupannya.
2. Masalah Belajar
Masalah belajar yang dikonsultasikan yaitu, sulit untuk belajar teratur, sulit untuk
memusatkan perhatian dan kurang teliti dalam mengerjakan ulangan, masalah
kedapatan menyalin pekerjaan rumah (PR) teman, malas mempelajari buku pelajaran
dan terpaksa mengikuti mata pelajaran yang tidak disukai, tidak menguasai
keterampilan belajar, siswa tidak tahu bagaimana cara mencatat yang mudah dan
mudah dipahami, serta menemukan pokok-pokok penting dari setiap materi pelajaran.
Sulitnya siswa mematuhi peraturan dalam belajar, sulitnya siswa memanfaatkan
waktu belajar yang kosong, hal ini berkaitan erat dengan kebiasaan belajar siswa dan
pengaturan waktu belajar siswa.
3. Masalah Sosial
Siswa yang menyampaikan permasalahan sosial berhubungan dengan, sering
dikecewakan oleh teman, merasa diremehkan orang lain dan mudah tersinggung
dengan perkataan orang lain, sulit dalam menjalin persahabatan dengan orang lain,
punya prasangka buruk terhadap orang lain, keinginan diperhatikan oleh teman laki-
laki dan perempuan. Keadaan seperti ini bisa mengakibatkan siswa terisolir dalam
lingkungan bermasyarakat.Untuk mendapatkan solusi secara tepat atas permasalahan
sosialnya, guru BK/Konselor harus terlebih dahulu melakukan identifikasi dalam
upaya mengenali gejala-gejala secara cermat terhadap fenomena-fenomena yang
menunjukkan kemungkinan adanya permasalahan sosial yang melanda
siswa.Diagnosis dilakukan untuk mengetahui dan menetapkan jenis masalah yang
dihadapi siswa/klien kelompok dan konseling perorangan.
4. Masalah Karir
Masalah karir yang disampaikan siswa kepada guru BK/Konselor yaitu, masalah
jurusan yang akan dipilih, persiapan karir, belum mengetahui bakat yang cocok untuk
jabatan/pekerjaan. Jadi untuk keberhasilan siswa dalam menentukan dan memilih
karir amatlah ditentukan dari kemampuan guru BK/Konselor memberikan gambaran
dan memberikan keyakinan kepada siswa tentang kemampuan dan potensi yang
dimiliki serta mampu mengarahkan siswa menuju karir yang sesuai dengan
kemampuannya tersebut dengan memberikan layanan informasi tentang pemilihan
jurusan, bakat dan minat siswa serta menggali lagi permasalahan siswa melalui
layanan konseling perorangan.
D. Pengorganisasian
Pengorganisasian Kegiatan Bimbingan dan Konseling Melaksanakan
program/kegiatan bimbingan dan konseling yang telah disusun tentu diperlukan
orang/tenaga.Orang tersebut harus diorganisasikan agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien.Jadi, mengorganisasikan berarti melengkapi program yang telah disusun
dengan susunan organisasi pelaksananya.
Empat kata kunci (apa, oleh siapa, kapan, dan apa targetnya), dapat digunakan
sebagai pola dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling. Kata kunci
tersebut harus tergambar dengan jelas dalam pengorganisasian kegiatan bimbingan dan
konseling.Dalam mengorganisasikan kegiatan bimbingan dan konseling, sebagai
penanggung jawab kepala sekolah harus mengetahui kemampuan dan karakteristik
guru dan staf lainnya sehingga dapat menempatkan pada posisi/tugas yang sesuai.
Setelah organisasi tersusun, maka guru bimbingan dan konseling dapat membina
kerjasama dengan guru-guru lain dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan
konseling.
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling. Penempatan personel bimbingan dan
konseling yang tepat dalam organisasi serta pembagian tugas yang tepat. Dalam SK
Menpan No. 84/1993 (Prayitno, 2001: 6) ditegaskan bahwa tugas pokok guru
bimbingan dan konseling adalah: Menyusun program bimbingan, melaksanakan
program bimbingan, evaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan
bimbingan, dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap peserta didik yang
menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya, Depdiknas (2008: 233) yang menyatakan
bahwa personel utama pelakanaan bimbingan dan konseling adalah: Konselor dan staf
administrasi bimbingan dan konseling. Sementara personel pendukung pelaksana
pelayanan bimbingan dan konseling adalah segenap unsur yang terkait dalam
pendidikan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah,guru mata pelajaran, wali kelas, staf
administrasi) di dalam organigram pelayanan bimbingan dan konseling, dengan
koordinator dan guru pembimbing/konselor serta staf administrasi bimbingan dan
konseling sebagai pelaksana utamanya.
Pengorganisasian bimbingan dan konseling dapat dijadikan sebagai salah satu cara mengatasi
masalah-masalah pendidikan di sekolah melalui kegiatan bimbingan yang terorganisir dan
melibatkan banyak elemen-elemen pendidikan di sekolah.Organisasi harus mempunyai tujuan
yang jelas.Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang dicapai, sehingga tidak mungkin
suatu organisasi tanpa adanya tujuan.bahwa Tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk
membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan
yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakatnya), berbagai latar belakang yang ada
(seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif
lingkungannya
DAFTAR PUSTAKA
Khofifah, A., Sano, A., & Syukur, Y. (2017). Permasalahan yang disampaikan siswa kepada
guru BK/konselor. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 3(1), 45–52.
Prayitno, E. A., & Amti, E. (2004). Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sukardi, D. K. (2000). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Jelaskan peran yang dapat dilakukan sebagai guru dalam merealisasikan prinsip BK yaitu:
b. Tujuan pendidikan
Paran konselor dalam bimbingan konselin dengan tujuan pendidikan yaitu
2)Membantu mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilki peserta didik
3)Membantu peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat dan juga lingkungan kerjanya nanti.
4)Membantu mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi atau proses
pembelajaran, dan juga penyesuaian dengan lingkungan sekolah dan masyarakat.
c. Permasalahan
Permasalahn yang mungkin akan di hadapi guru atau konselor dalam melaksanakan prinsip BK
yaitu :
1)Masalah emosi
5)Masalah moral
6)Masalah keluarga