Anda di halaman 1dari 9

BAB 10

A. Pengantar

Masalah-masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial yang mencangkup pula segi moral.
Karena untuk dapat mengklasifikasikan suatu persoalan sebagai masalah sosial, harus
digunakan penilaian sebagai pengukurannya. Apabila suatu masyarakat menganggap sakit
jiwa, bunuh diri, perceraian, penyalahgunaan obat bius sebagai masalah sosial, masyarakat
tersebut tidak semata-mata menunjuk pada tata kelakuan yang menyimpang. Akan tetapi,
sekaligus juga mencerminkan ukuran-ukuran umum mengenai segi moral.

B. Masalah Sosial, Batasan dan Pengertian

Masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral masalah tersebut merupakan
persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan hukum dan
bersifat merusak oleh sebab itu, masalah-masalah sosial tak akan mungkin ditelaah tanpa
pertimbangan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang
dianggap tidak baik. Sosiologi menyangkup teori yang hanya dalam batas tertentu
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral, yang terpokok adalah aspek ilmiahnya. Masalah
sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat,
yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

C. Klasifikasi Masalah Sosial Dan Sebab-Sebabnya

Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok
sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis, dan
kebudayaan. Klasifikasi yang berbeda mengadakan penggolongan atas dasar kepincangan-
kepincangan dalam warisan fisik, warisan biologis, warisan sosial, dan kebijaksanaan
sosial. Klasifikasi ini lebih luas ruang lingkupnya daripada yang terdahulu.

D. Ukuran-Ukuran Sosiologis Terhadap Masalah Sosial

1. Tidak ada kesesuaian antara ukuran atau nilai-nilai sosial dengan kenyataan sosial.
2. Sumber-sumber sosial dari masalah sosial, yaitu merupakan akibat dari suatu gejala
sosial atau bukan, yang menyebabkan masalah sosial. Contohnya gagal panen.
3. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan gejala sosial
atau tidak, tergantung dari kerakteristik masyarakatnya.
4. Manifest Social Problems dan Latent Social Problems.
5. Perhatian masyarakat dan masalah sosial.
6. Sistem nilai dan dapatnya suatu masalah sosial diperbaiki.

E. Beberapa Masalah Sosial Penting


1. Kemiskinan, menyababkan tidak baiknya fungsi lembaga kemasyarakatan di bidang
ekonomi.
2. Kejahatan, tinggi rendahnya angka kejahatan berhubungan erat dengan bentuk-bentuk
dan organisasi sosial dimana kejahatan itu terjadi. Orang yang berbuat jahat
canderung melawan norma hukum.
3. Disorganisasi keluarga, yaitu perpecahan keluarga, mungkin terjadi karena konflik
peranan sosial atas perbedaan ras, agama, atau karena faktor ekonomis.
4. Masalah generasi muda dalam masyarakat modern, masa remaja dikatakan sebagai
suatu masa yang berbahaya karena pada periode itu, seseorang meninggalkan tahap
kehidupan anak-anak untuk menuju tahap kedewasaan.
5. Peperangan, mengakibatkan disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan, baik
bagi negara yang ke luar sebagai pemenang atau negara yang kalah.
6. Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat.
7. Masalah kependudukan, tercipta kepadatan penduduk sehingga menyebabkan
ketidaksejahteraan.
8. Masalah lingkungan, tercemarnya bahan yang merugiakan manusia pada dasarnya
tercipta karena manusia itu sendiri, kemudian menghancurkan diri sendiri.
9. Birokrasi, merupakan organisasi yang bersifat hierarkis, bersifat menghambat roda
pemerintahan.

F. Pemecahan Masalah Sosial

Sosiologi mempunyai kegunaan bagi proses pembangunan dalam hal-hal sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan untuk mengidentifikasi :

a) Kebutuhan-kebutuhan sosial,
b) Pusat perhatian sosial,
c) Lapisan sosial,
d) Pusat-pusat kekuasaan,
e) Sistem dan saluran-saluran komunikasi sosial.

2. Tahap pelaksanaan:

a) Identifikasi terhadap kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat,


b) Pengamatan terhadap perubahan sosial yang terjadi

3. Tahap evaluasi:

Analisis terhadap efek-efek sosial pembangunan.

G. Perencanaan Sosial
Menurut Ogburn dan Nimkoff prasyarat suatu perencanaan sosial yang efektif adalah:

1. Adanya unsur-unsur modern dalam masyarakat yang mencakup sistem ekonomi


dimana telah dipergunakan uang, urbanisasi yang teratur, intelegensi dibidang teknik
dan ilmu pengetahuan dan suatu sistem administrasi yang baik.
2. Adanya sistem pengumpulan keterangan dan analisa yang baik.
3. Terdapatnya sistem publik yang baik terhadap usaha-usaha perencanaan.
4. Adanya pimpinan ekonomi dan politik yang progresif.

Untuk melaksanakan perencanaan sosial dengan baik, diperlukan organisasi yang baik
pula dan itu berarti adanya disiplin disatu pihak dan hilangnya kemerdekaan dipihak lain.

H. Tokoh- tokoh yang Mempengaruhi Perkembangan Ilmu Sosiologi

1. Auguste Comte (1789-1857)

Auguste Comte, seorang Prancis, merupakan bapak sosiologi yang pertama-tama member
nama pada ilmu tersebut (socius dan logos). Dia mempunyai anggapan bahwa sosiologi
terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social statistic dan social dynamic. Sebagai social
statistic, sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sebagai social dynamic, meneropong bagaimana
lembaga-lembaga itu berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa. Menurut
Comte, masyarakat harus diteliti atas dasar fakta-fakta objektif dan dia juga menekankan
pentingnya penelitian-penelitian perbandingan antara pelbagai masyarakat yang berlainan.
Hasil karya Comte yang terutama adalah :

a) The Scientific Labors Necerssary for Reorganization of Society (1822);


b) The Positive Philosophy (6 jilid 1830-1840);
c) Subjective Synthesis (1820-1903).

2. Herbert Spencer (1820-1903)

Dalam bukunya The Principles of Sociology ( 3 jilid, 1877), Spencer menguraikan materi
sosiologi secara rinci dan sistematis. Dia mengatakan bahwa objek sosiologi yang pokok
adalah keluarga, politik,agama,pengendalian social dan industry. Dia juga menekankan
bahwa sosiologi harus menyoroti hubungan timbal balik antara unsur-unsur masyarakat
seperti pengaruh norma-norma atas kehidupan keluarga, hubungan antara lembaga politik dan
lembaga keagamaan. Hasil karya yang terkenal lainnya :

a) Social Statistic (1850);


b) Principles of Psychology (1955);
c) Principles of Biologis (2 jilid, 1864 dan 1961
d) Principles of Ethics (1893)
3. Emile Durkheim (1858-1917)

Menurut Emile Durkheim, sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan


proses-proses social. Dalam majalah sosiologi, ia mengklasifikasikan pembagian sosiologi
atas tujuh seksi, yaitu:

a) Sosiologi umum yang mencakup kepribadian individu dan kelompok manusia.


b) Sosiologi agama
c) Sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, organisasi social,
perkawinan dan keluarga.
d) Sosiologi tentang kejahatan
e) Sosiologi ekonomi yang mencakup ukuran-ukuran penelitian dan kelompok kerja
f) Demografi yang mencakup masyarakat pedesaan dan perkotaan
g) Sosiologi estetika

Hasil karyanya yang terkemuka :

a) The Social Division of Labor (1893)


b) The Rules of Sociological Method (1895)
c) The Elementary Forms of Religious (1912)

4. Max Webber(1864-1920)

Max Webber, seorang Jerman, berusaha memberikan pengertian mengenai perilaku


manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi social. Max juga terkenal
dengan teori ideal typus, yaitu merupakan suatu konstruksi dalam pikiran seorang peneliti
yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis gejala-gejala dalam masyarakat. Karya
yang ditulisnya antara lain :

a) The History of Trading Companies During the Moddle Ages (disertasi,1889)


b) Economy and Society (1920)
c) Collected Essays on Sociology of Region (3 jilid, 1921)
d) Collected Essays on Sociology and Social Problems (1924)
e) From Max Webber : Essays in Sociology (1946)
f) The Theori of Social and Economic Organization (1947)
g) Alex Webber on The Methodology of Social Sciences (1949)

5. Charles Horton Cooley (1864-1929)

Seorang Amerika, Charles Horton Cooley, mengembangkan konsepsi mengenai


hubungan timbale balik dan hubungan yang tidak terpisah antara individu dengan
masyarakat. Coooley dalam mengemukakan teorinya terpengaruh aliran romantic yang
mengidamkan kehidupan bersama, rukun, damai, sebagaimana dijumpai pada masyarakat-
masyarakat yang masih bersahaja. Hasil-hasil karyanya :
a) Human Nature and Social Order (3 jilid,1902)
b) Social Organization (1909)
c) Social Process (1918)

6. Pierre Guillaurne Frederic Le Play (1806-1882)

Le Play mengenalkan suatu metode tertentu di dalam meneliti dan menganalisis gejala-
gejala social, yaitu dengan jalan mengadakan observasi terhadap fakta-fakta social dan
analisis induktif. Kemudian ia juga menggunakan metode case study dalam penelitian-
penelitian social. Penelitian-penelitiannya terhadap masyarakat menghasilkan dalil bahwa
lingkungan geografis menentukan jenis pekerjaan dan hal ini mempengaruhi organisasi
ekonomi, keluarga, serta lembaga-lembaga lainnya.

Karangan-karangan yang pernah di buatnya:

a) European Worker (1855);


b) Social Reform in France (1864)
c) The Organization of The Family (1871)
d) The Organization of Labor (1872)

7. Ferdinand Tonnies

Ferdinand Tonnies terkenal dengan teorinya mengenai Gemeinschaft dan Gesellschaft


sebagai dua bentuk yang menyertai perkembangan kelompok-kelompok social. Gemeinschaft
(paguyuban) adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh
hubungan batin yang murni dan bersifat ilmiah serta bersifat kekal. Gasellschaft
(patembayan) merupakan bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang
bersifat pokok dan biasanya dalam jangka waktu yang pendek. Hasil karyanya antara lain :

a) Gemeinschaft und Gesellschaft (1887)


b) Sociological Studies and Criticism (3 jilid, 1952)
c) Introduction to Sociology (1937) dan lain-lain.

8. Leopold von Wiese (1876-1949)

Von Wiese, seorang jerman, menganggap sosiologi sebagai ilmu pengegtahuan empiris
yang berdiri sendiri. Objek sosiologi adalah penelitian terhadap hubungan antar manusia yang
merupakan kenyataan sosial. Jadi, menurutnya, objek khusus ilmu sosiologi adalah interaksi
social atau proses social. Penelitian selanjutnya dilakukan terhadap struktur social yang
merupakan saluran dari hubungan antar manusia. Hasil-hasil karyanya adalah antara lain :

a) The Basis of Sosiologi : A critical examination of Herbert spencer’s Synthetic


Philosophy (1906)
b) General Sosiology, jilid I Social Relations (1924); dan jilid II
c) Social Forms (1929)
d) Systematic Sosiology (bersama dengan Howard Becker,1932)
e) Sosiology of Social Relation (1940)

9. Alfred Vierkandt (1867-1953)

Pada permulaannya Alfred menganggap sosiologi harus mempelajari sejarah kebudayaan.


Kemudian, ia menyatakan bahwa sosiologi terutama mempelajari interaksi dan hasi interaksi
tersebut. Masyarakat merupakan himpunan interaksi-interaksi social, sehingga sosiologi
bertugas untuk mengkontruksikan teori-teori tentang masyarakat dan kebudayaan. Hasil-hasil
karyanya adalah :

a) Primitive and Civilized (1896)


b) Inertia in Culture Change (1908)
c) Theory of Society; Main Problems of Philosophical Sociology (1922)
d) Dictionary of Sociology (1931)
e) Family, People and State in their Social Life (1936)

10. Lester Frank Ward (1841-1913)

Ward merupakan salah satu pelopor sosiologi di Amerika. Tujuan utamanya adalah
membentuk suatu system sosiologi yang akan menyempurnakan kesejahteraan umum
manusia. Menurutnya sosiologi bertujuan menetili kemejuan-kemajuan manusia. Ia
membedakan antara pure sociology (sosiologi murni) yang meneliti asal dan perkembangan
gejala-gejala social dan applied sociology (sosiologi terapan) yang khusus mempelajari
perubahan-perubahan dinamis dalam masyaraka karena usaha-usaha manusia. Hasil karyanya
adalah :

a) Dynamic Society (1883)


b) Psychic Factors of Civilization (1893)
c) Pure Sociology (1903)

11. Vilfredo Pareto (1848-1923)

Teori Pareto didasarkan pada observasi terhadap tindakan-tindakan, eksperimen terhadap


fakta-fakta dan rumus-rumus matematis. Menurut dia, masyarakat merupakan system
kekuatan yang seimbang dan keseimbangan tersebut tergantung pada cirri-ciri tingkah laku
dan tindakan-tindakan manusia dan tindakan-tindakan manusia tergantung dari keinginan-
keinginan serta dorongan-dorongan dari dalam dirinya. Buku yang pernah ditulisnya antara
lain Treatisme on General Sociology (3 jilid,1917), yang diterjemahkan ke bahasa Inggris
dengan judul The Mind and Society.

12. Georg Simmel (1858-1918)

Menurut Georg Simmel, sosiologi merupakan ilmu pengtahuan khusus, yaitu satu-satunya
ilmu pengetahuan analitis yang abstrak diantara semua ilmu pengetahuan kemasyarakatan.
Masyarakat merupakan suatu proses yang berjalan dan berkembang terus. Masyarakat ada
dimana individu mengadakan interaksi dengan indiviu-individu lainnya. hasil katya-karyanya
adalah :

a) Concering Social Differentiation (1890)


b) Sociology, Studies of the Forms of Socialization (1908)
c) Basic Problems of Sociology (1917)
d) Conflic of Modern Culture (1918)

13. William Graham Summer (1840-1910)

Sistem sosiologi Summer didasarkan pada konsep in-group dan out-group. Masyarakat
merupakan peleburan dari kelompok-kelompok social. Kebiasaan dan tata kelakuan
merupakan petunjuk-petunjuk bagaimana harus memperlakukan warga-warga sekelompok,
maupun warga-warga dari kelompok lainnya. hasil karyanya misalnya :

a) Collected Essays on Political and Science (1885)


b) What Social Classes Owe to Folksway (1907)
c) Selected Essays of WilliamGraham Summer (1924)
d) The Science of Sociology (dengan A.C Keller, 1927)
e) Essays of William Graham Summer (2 jilid, 1934)

14. Robert Ezra Park (1864-1944)

Pokok ajaran Robert Ezra Park adalah suatu pendapat yang menyatakan bahwa sosiologi
meneliti masyarakat setempat dari sudut hubungan antarmanusia. Namanya terkenal karena
telah mengarang sebuah buku (bersama Burgess) yang berjudul : Introduction to The Science
of Sociology tahun 1921. Hasil karya lainnya :

a) Race and Culture (1950)


b) Old World Traits Transplanted (bersama H.A Miller, 1921)

15. Karl Mannheim (1893-1947)

Mannheim telah banyak menyumbangkan pikirannya bagi perkembangan sosiologi.


Antara lain di peloporinya satu cabang sosiologi, yang dinamakan sosiologi pengetahuan,
yang khusus menelaah hubungan antara masyarakat dengan pengetahuan. Kemudian teorinya
yang sangat terkenal adalah mengenai krisis. Hasil-hasil karya dari Karl Mannheim yang
terkenal antaralain :

a) Ideology and Utopia (1929)


b) Man and Society in an Age of Reconstruction (1940)
c) Diagnosis of our Time (1943).

I. Manfaat Penelitian Sosiologi bagi Pembangunan


1. Pengantar

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan disegala bidang kehidupan yang


dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Proses pembangunan bertujuan
untuk meningkatkan taraf hidup masyrakat,baik secra spritual,maupun material.

Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu perangkat cita-cita yang meliputi
hal-hal sebagai berikut:

a) Pembangunan harus bersifat rasionalistis


b) Adanya rancana pembangunan dan proses pembangunan
c) Peningkatan produktivitas
d) Peningkatan standar kehidupan
e) Kedudukan, peranan, dan kesempatan yang sederajat dan sama di bidang politik,
sosial , ekonomi dan hukum
f) Pengembangan lembaga-lembaga sosial dan sikap-sikap dalam masyarakat
g) Konsolidasi nasional
h) Kemerdekaan nasional

2. Cara melangsungkan pembangunan

a) Strutural, yang mencangkup perencanaan, pembentukan, dan evaluasi terhadap


lembaga sosial.
b) Spiritual, yang mencangkup watak dan pendidikan dalam penggunaan cara berfikir
c) Struktural dan spiritual

3. Syarat yang diperlukan

Masyarakat harus aktif memecahakan masalah-masalah dan memiliki sikap terbuka bagi
pikiran dan usaha baru. Warga masyarakat harus melatih dirinya untuk bersikap jujur dan
senantiasa dan berorientasi ke muka sehingga proses kehidupannya dapat direncanakan hak
mengenai aspek spiritual maupun materialnya.

4. Tahap-tahap pembangunan

Tahap perencanaan,penerapan atau pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap penerapan


perlu diadakan penyorotan terhadap kekuatan sosial dalam masyarakat.

5. Penelitian sosiologis

Penelitian yang terpusatkan pada masalah, yang bertujuan untuk memecahkan masalah
yang timbul.

Penelitian murni, yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara


teoretis dalam perkembangan teori
Penelitian terapan, yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat
atau pemerintah.

6. Manfaat penelitian sosioogis bagi pembangunan

Pada tahap perencanaan pembangunan diperlukan data yang relatif lengkap megenai
masyarakat. Pada tahap penerapan atau pelaksanaan, perlu diadakan identifikasi terhadap
kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat. Dengan pengetahuan mengenai perubahan sosial
yang telah terjadi, akan dapat di ketahui apakah pemangunan berhasil atau tidak. Dan pada
tahap evaluasi dapat diadakan penilaian dengan menggunakan beberapa ilmu pengetahuan.

7. Penutup

Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk. Dan kemajemukan inilah yang dihadapi
dalam proses pembangunan nasional.

Anda mungkin juga menyukai