A. Pengantar
Masalah-masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial yang mencangkup pula segi moral.
Karena untuk dapat mengklasifikasikan suatu persoalan sebagai masalah sosial, harus
digunakan penilaian sebagai pengukurannya. Apabila suatu masyarakat menganggap sakit
jiwa, bunuh diri, perceraian, penyalahgunaan obat bius sebagai masalah sosial, masyarakat
tersebut tidak semata-mata menunjuk pada tata kelakuan yang menyimpang. Akan tetapi,
sekaligus juga mencerminkan ukuran-ukuran umum mengenai segi moral.
Masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral masalah tersebut merupakan
persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan hukum dan
bersifat merusak oleh sebab itu, masalah-masalah sosial tak akan mungkin ditelaah tanpa
pertimbangan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang
dianggap tidak baik. Sosiologi menyangkup teori yang hanya dalam batas tertentu
menyangkut nilai-nilai sosial dan moral, yang terpokok adalah aspek ilmiahnya. Masalah
sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat,
yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok
sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis, dan
kebudayaan. Klasifikasi yang berbeda mengadakan penggolongan atas dasar kepincangan-
kepincangan dalam warisan fisik, warisan biologis, warisan sosial, dan kebijaksanaan
sosial. Klasifikasi ini lebih luas ruang lingkupnya daripada yang terdahulu.
1. Tidak ada kesesuaian antara ukuran atau nilai-nilai sosial dengan kenyataan sosial.
2. Sumber-sumber sosial dari masalah sosial, yaitu merupakan akibat dari suatu gejala
sosial atau bukan, yang menyebabkan masalah sosial. Contohnya gagal panen.
3. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan gejala sosial
atau tidak, tergantung dari kerakteristik masyarakatnya.
4. Manifest Social Problems dan Latent Social Problems.
5. Perhatian masyarakat dan masalah sosial.
6. Sistem nilai dan dapatnya suatu masalah sosial diperbaiki.
Sosiologi mempunyai kegunaan bagi proses pembangunan dalam hal-hal sebagai berikut:
a) Kebutuhan-kebutuhan sosial,
b) Pusat perhatian sosial,
c) Lapisan sosial,
d) Pusat-pusat kekuasaan,
e) Sistem dan saluran-saluran komunikasi sosial.
2. Tahap pelaksanaan:
3. Tahap evaluasi:
G. Perencanaan Sosial
Menurut Ogburn dan Nimkoff prasyarat suatu perencanaan sosial yang efektif adalah:
Untuk melaksanakan perencanaan sosial dengan baik, diperlukan organisasi yang baik
pula dan itu berarti adanya disiplin disatu pihak dan hilangnya kemerdekaan dipihak lain.
Auguste Comte, seorang Prancis, merupakan bapak sosiologi yang pertama-tama member
nama pada ilmu tersebut (socius dan logos). Dia mempunyai anggapan bahwa sosiologi
terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social statistic dan social dynamic. Sebagai social
statistic, sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sebagai social dynamic, meneropong bagaimana
lembaga-lembaga itu berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa. Menurut
Comte, masyarakat harus diteliti atas dasar fakta-fakta objektif dan dia juga menekankan
pentingnya penelitian-penelitian perbandingan antara pelbagai masyarakat yang berlainan.
Hasil karya Comte yang terutama adalah :
Dalam bukunya The Principles of Sociology ( 3 jilid, 1877), Spencer menguraikan materi
sosiologi secara rinci dan sistematis. Dia mengatakan bahwa objek sosiologi yang pokok
adalah keluarga, politik,agama,pengendalian social dan industry. Dia juga menekankan
bahwa sosiologi harus menyoroti hubungan timbal balik antara unsur-unsur masyarakat
seperti pengaruh norma-norma atas kehidupan keluarga, hubungan antara lembaga politik dan
lembaga keagamaan. Hasil karya yang terkenal lainnya :
4. Max Webber(1864-1920)
Le Play mengenalkan suatu metode tertentu di dalam meneliti dan menganalisis gejala-
gejala social, yaitu dengan jalan mengadakan observasi terhadap fakta-fakta social dan
analisis induktif. Kemudian ia juga menggunakan metode case study dalam penelitian-
penelitian social. Penelitian-penelitiannya terhadap masyarakat menghasilkan dalil bahwa
lingkungan geografis menentukan jenis pekerjaan dan hal ini mempengaruhi organisasi
ekonomi, keluarga, serta lembaga-lembaga lainnya.
7. Ferdinand Tonnies
Von Wiese, seorang jerman, menganggap sosiologi sebagai ilmu pengegtahuan empiris
yang berdiri sendiri. Objek sosiologi adalah penelitian terhadap hubungan antar manusia yang
merupakan kenyataan sosial. Jadi, menurutnya, objek khusus ilmu sosiologi adalah interaksi
social atau proses social. Penelitian selanjutnya dilakukan terhadap struktur social yang
merupakan saluran dari hubungan antar manusia. Hasil-hasil karyanya adalah antara lain :
Ward merupakan salah satu pelopor sosiologi di Amerika. Tujuan utamanya adalah
membentuk suatu system sosiologi yang akan menyempurnakan kesejahteraan umum
manusia. Menurutnya sosiologi bertujuan menetili kemejuan-kemajuan manusia. Ia
membedakan antara pure sociology (sosiologi murni) yang meneliti asal dan perkembangan
gejala-gejala social dan applied sociology (sosiologi terapan) yang khusus mempelajari
perubahan-perubahan dinamis dalam masyaraka karena usaha-usaha manusia. Hasil karyanya
adalah :
Menurut Georg Simmel, sosiologi merupakan ilmu pengtahuan khusus, yaitu satu-satunya
ilmu pengetahuan analitis yang abstrak diantara semua ilmu pengetahuan kemasyarakatan.
Masyarakat merupakan suatu proses yang berjalan dan berkembang terus. Masyarakat ada
dimana individu mengadakan interaksi dengan indiviu-individu lainnya. hasil katya-karyanya
adalah :
Sistem sosiologi Summer didasarkan pada konsep in-group dan out-group. Masyarakat
merupakan peleburan dari kelompok-kelompok social. Kebiasaan dan tata kelakuan
merupakan petunjuk-petunjuk bagaimana harus memperlakukan warga-warga sekelompok,
maupun warga-warga dari kelompok lainnya. hasil karyanya misalnya :
Pokok ajaran Robert Ezra Park adalah suatu pendapat yang menyatakan bahwa sosiologi
meneliti masyarakat setempat dari sudut hubungan antarmanusia. Namanya terkenal karena
telah mengarang sebuah buku (bersama Burgess) yang berjudul : Introduction to The Science
of Sociology tahun 1921. Hasil karya lainnya :
Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu perangkat cita-cita yang meliputi
hal-hal sebagai berikut:
Masyarakat harus aktif memecahakan masalah-masalah dan memiliki sikap terbuka bagi
pikiran dan usaha baru. Warga masyarakat harus melatih dirinya untuk bersikap jujur dan
senantiasa dan berorientasi ke muka sehingga proses kehidupannya dapat direncanakan hak
mengenai aspek spiritual maupun materialnya.
4. Tahap-tahap pembangunan
5. Penelitian sosiologis
Penelitian yang terpusatkan pada masalah, yang bertujuan untuk memecahkan masalah
yang timbul.
Pada tahap perencanaan pembangunan diperlukan data yang relatif lengkap megenai
masyarakat. Pada tahap penerapan atau pelaksanaan, perlu diadakan identifikasi terhadap
kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat. Dengan pengetahuan mengenai perubahan sosial
yang telah terjadi, akan dapat di ketahui apakah pemangunan berhasil atau tidak. Dan pada
tahap evaluasi dapat diadakan penilaian dengan menggunakan beberapa ilmu pengetahuan.
7. Penutup
Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk. Dan kemajemukan inilah yang dihadapi
dalam proses pembangunan nasional.