orang
tua.
Ia
tidak
pernah
dari menjadi
bendahara
orang-orang
yang
beriman,
janganlah
kamu
janganlah
sebahagian
kamu
memakan
harta
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
mengetahui."
Ayat tersebut adalah larangan dalam Islam terhadap kegiatan
yang berhubungan dengan korupsi. Korupsi tidak hanya tentang uang
dan jabatan. Sebuah amanah yang diberikan kepada seseorang pun
jika tidak ditepati ataupun ingkar terhadap amanah itu maka ia pun
melakukan korupsi, dan itu sering tidak kita sadari. Dengan panjang
lebar Pak Ustadz menjelaskan makna korupsi kepada para jamaah
masjid. Terlihat seorang ibu mengangguk-angguk tanda setuju
terhadap penjelasan Pak Ustadz.
Korupsi kecil-kecilan yang sering kita lakukan sehari-hari
tapi tanpa kita sadari itu contohnya adalah korupsi waktu! Buat bapakbapaknya nih yang sama kantornya disuruh datang jam tujuh, eh
malah datang jam sembilan Para bapak-bapak yang mendengar
tertawa kecil.
Kalau ibuibunya nih biasanya korupsi uang belanjaan.
Disuruh buat belanja keperluan rumah, eh malah buat bayar cicilan
daster! Sekarang ibu-ibu yang tersipu-sipu disindir oleh Pak Ustadz.
tambah sembuh tapi malah tambah sakit gimana? Amin pun kaget
dengan penjelasan ibunya. Ibunya bisa membaca isi hati Amin.
Iya bu, Amin tidak akan mencari uang dengan cara yang tidak
halal kok. Tadi kebetulan gak ngaji trus diganti sama ceramah.
Ceramahnya tentang korupsi. Amin pun menjelaskan tentang
ceramah yang ia dapatkan di masjid tadi kepada ibunya dengan penuh
semangat. Di sela-sela ceritanya, Amin tertidur. Ia kelelahan karena
seharian belajar dan membantu tugas ibunya di rumah dan dilanjutkan
dengan pergi ke masjid. Ibunya pun menyelimuti Amin. Setelah
meninum obat yang didapat dari Puskesmas, ibunya pun berbaring di
sebelah Amin.
Lamat-lamat terdengar suara azan Shubuh melalui pengeras
suara. Suara khas Pak Dirman yang parau membangunkan penduduk
sekitar untuk shalat Shubuh berjamaah. Amin pun terbangun dan
segera pergi ke dapur untuk berwudhu dan bersiap pergi ke masjid.
Sesampai di masjid ia melaksanakan sholat dengan khusyu. Di akhir
sholatnya ia berdoa untuk kesembuhan ibunya. Karena saat ini, hanya
doa yang ia punya.
Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Hanya kepada Engkaulah aku memohon karena hanya
Engkaulah yang patut aku sembah dan aku panjatkan segala
permohonan
ibunya
obat
dengan
uang
yang
haram.
Amin
Teng .. teng .. teng ..! Bel sekolah berbunyi tiga kali, tanda
jam pelajaran telah selesai. Tampak siswa-siswi SMP Islam Merah
Putih yang terletak di Jalan D.I. Panjaitan Kecamatan Samarinda
Utara berhamburan ke luar sekolah. Ada beberapa siswa yang
berkumpul untuk menikmati jajanan yang dijual di depan gerbang
sekolah. Ada yang langsung pulang menggunakan sepeda dan ada
juga yang mencari tumpangan. Di sebuah kelas yang papan namanya
tergantung tidak rapi karena rantainya putus sebelah, berlokasi dekat
toilet siswa laki-laki, berkumpullah tiga orang siswa yang terlihat
masih enggan pulang sekolah. Mereka terkenal dengan sebutan Empat
Sekawan karena mereka sangat kompak dan mampu memecahkan
kasus-kasus misterius di sekitar mereka. Kasus terakhir yang mereka
tangani adalah misteri pencurian kotak amal mushola sekolah.
Empat Sekawan terdiri dari empat orang siswa yang berlainan
suku agama dan etnis. Walaupun begitu, mereka sangat menjunjung
tinggi persaudaraan dan persatuan. Aji, si pemimpin dalam kelompok
tersebut, berwajah tampan, bertubuh atletis, jago olahraga, memiliki
kulit putih karena memiliki keturunan Kutai dan Jepang dari ayah dan
pertolongan
kepada
Empat
Sekawan.
Gitu
ceritanya.
Ada
Empat
Sekawan
berangkat
menuju
Bukit
Bangkirai
Paman.
Kami
akan
mencoba
untuk
membantu
Biodata Penulis
Nama
Alamat
: Jalan Mugirejo 20 RT 06
Pekerjaan
: Guru Swasta
Nomor HP
: Kyoshiemaruakbar@yahoo.co.id