DANAU TOBA
Ada seorang pemuda yatim piatu yang miskin bernama Toba. Ia tinggal seorang
diri di bagian Utara Pulau Sumatra yang sangat kering. Ia hidup dengan bertani dan
memancing ikan. Suatu hari, ia memancing dan mendapatkan ikan tangkapan yang
aneh. Ikan itu besar dan sangat indah. Warnanya keemasan. Ia lalu melepas pancingnya
dan memegangi ikan itu. Tetapi saat tersentuh tangannya, ikan itu berubah menjadi
seorang putri yang cantik! Ternyata ia adalah ikan yang sedang dikutuk para dewa
karena telah melanggar suatu larangan. Telah disuratkan, jika ia tersentuh tangan, ia
akan berubah bentuk menjadi seperti makhluk apa yang menyentuhnya. Karena ia
disentuh manusia, maka ia juga berubah menjadi manusia.
Pemuda itu lalu meminang putri ikan itu. Putri ikan itu menganggukan
kepalanya tanda bersedia.
"Baiklah, Adinda. Aku akan menjaga rahasia itu." kata pemuda itu.
Akhirnya mereka menikah dan dikaruniai seorang bayi laki-laki yang lucu,
mereka menamainya Samosir. Namun ketika beranjak besar, si Anak ini selalu merasa
lapar. Walapun sudah banyak makan-makanan yang masuk kemulutnya, ia tak pernah
merasa kenyang.
Suatu hari, karena begitu laparnya, ia makan semua makanan yang ada di meja,
termasuk jatah makan kedua orang tuanya. Sepulang dari ladang, bapaknya yang lapar
mendapati meja yang kosong tak ada makanan, marahlah hatinya. Karena lapar dan tak
bisa menguasai diri, keluarlah kata-katanya yang kasar.
2. Unsur Ekstrinsik
a. Latar belakang penciptaan: Latar belakang ini berkaitan dengan tujuan karya
sastra cerpen itu dibuat.
b. Latar belakang sejarah pengarang: Unsur ini berkaitan dengan kondisi sosial
sang penulis.
c. Kondisi masyarakat: Hal-hal yang berkaitan dengan kondisi masyarakat
ketika cerpen atau karya sastra itu dibuat.