Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KONSEP TEKNOLOGI

MODEL KONTROL/PENGENDALI KAPAL


SELAM

Disusun oleh Kelompok 4 :

Andre Wibawa Kusuma 121150033


Arina Bintan Kamila 121190041
Annisa Widya Cemara M 121190052
Jeannette Megannanda S 121190058
Pius Tito Laras Pradana 121190063
Shelina Dewi rahmawati 121190071
Timothy Gabor Felix N 121190075
Indri Wulan Sari 121190078

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


YOGYAKARTA

2019/2020
MODEL KONTROL/PENGENDALI KAPAL SELAM

Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah air, umumnya digunakan
untuk tujuan dan kepentingan militer dan pengetahuan. Sebuah kapal selam atau
sebuah kapal laut bisa mengapung karena berat air yang dipindahkannya sama dengan
berat kapal itu sendiri. Pemindahan air ini menciptakan sebuah gaya ke atas yang
disebut gaya apung (buoyancy force) dan bekerja berlawanan arah dengan gaya
gravitasi, yang akan menarik kapal ke bawah. Tidak seperti kapal biasa, sebuah kapal
selam bisa mengatur gaya apungnya, sehingga bisa membuatnya tenggelam dan
muncul ke permukaan sesuai keperluan.

Untuk mengatur gaya apungnya, kapal selam memiliki tangki-tangki pemberat


dan tangki-tangki pelengkap atau penyeimbang yang bisa diisi dengan air maupun
dengan udara. Ketika kapal selam berada di permukaan, tangki-tangki pemberat
tersebut terisi dengan udara sehingga massa jenis keseluruhan kapal selam menjadi
lebih kecil daripada massa jenis air di sekelilingnya. Ketika kapal menyelam, tangki-
tangki pemberat dipenuhi dengan air, sedangkan udara yang ada di dalam tangki
pemberat tersebut dilepaskan keluar dari kapal selam sampai massa jenis
keseluruhannya menjadi lebih besar daripada massa jenis air di sekitarnya sehingga
kapal selam mulai tenggelam (gaya apung negatif).

Persediaan udara bertekanan dipertahankan di dalam kapal selam melalui


tabung-tabung udara sebagai penopang hidup. Sebagai tambahan, kapal selam
mempunyai perangkat-perangkat yang bisa bergerak berbentuk sayap-sayap pendek
yang disebut hydroplane di bagian buritan untuk membantu mengatur arah
penyelaman. Hydroplane akan diarahkan sehingga air akan bergerak melewati buritan
dan mendorong buritan ke atas sehingga kapal selam dapat mengarah ke bawah.
Untuk menjaga kapal selam pada suatu tingkat kedalaman, kapal selam menjaga
keseimbangan antara udara dan air di dalam tanki penyeimbang sehingga massa jenis
keseluruhannya sama besar dengan massa jenis air di sekelilingnya (gaya apung
netral).

Ketika kapal selam mencapai kedalaman jelajahnya, hydroplane akan


diluruskan sehingga kapal selam bisa berjalan lurus melewati air. Air juga didorong di
antara tangki penyeimbang haluan dan buritan untuk menjaga keseimbangan Ketika
kapal selam muncul ke permukaan, udara bertekanan mengalir dari tabung-tabung
udara ke tangki-tangki pemberat dan air di dalamnya didorong keluar dari kapal
selam sampai massa jenis keseluruhannya lebih kecil dari massa jenis air di
sekelilingnya (daya apung positif) dan kapal selam pun muncul. Hydroplane
diarahkan sedemikian rupa sehingga air akan bergerak ke atas buritan, dan
mendorong buritan ke bawah, akibatnya kapal selam akan mengarah ke atas. Dalam
situasi darurat, tangki pemberat bisa diisi dengan cepat dengan udara bertekanan
tinggi untuk membawa kapal selam tersebut naik ke permukaan dengan sangat cepat.

Kapal selam bisa dikemudikan di dalam air dengan menggunakan kemudi


ekor untuk berbelok ke kanan atau ke kiri dan dengan hydroplane untuk mengatur
arah depan-belakang kapal. Sebagai tambahan, beberapa kapal selam dilengkapi
dengan sebuah motor penggerak cadangan yang dapat dikeluar-masukkan sehingga
bisa berputar 360 derajat.Suhu lautan yang mengelilingi kapal selam biasanya sekitar
39 °F atau 4 °C. Logam dari kapal selam menghantarkan panas dari dalam kapal ke
air di sekelilingnya. Oleh sebab itu, kapal selam harus dipanaskan secara elektrik
untuk menjaga suhu yang nyaman bagi para awak. Tenaga listrik untuk pemanas
datang dari reaktor nuklir, mesin diesel, atau baterai (untuk darurat).

Anda mungkin juga menyukai