HAk Cipta PDF
HAk Cipta PDF
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum Dalam Ekonomi
Yang Dibimbing oleh Ibu Anita Carolina, SH
KELOMPOK 6
Agus Muhardi
29.01.207p
Efirian Ferawati Lis Usniyati Nurul Ahmad Hamdani
29.01.075 29.01.109 29.01.519
Riyansyah Rudiansyah Sondarwesi
29.01.130 29.01.069 29.01.113
Jurusan Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas
Juni 2011
KATA PENGANTAR
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Di mana tugas ini penulis sajikan
dalam bentuk makalah yang sederhana. Adapun judul penulisan Makalah, yang
penulis sajikan adalah sebagai berikut :
HAK CIPTA
Tujuan penulisan makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat memenuhi
tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia program strata satu STIE MURA.
dorongan dari semua pihak, maka penulisan makalah ini tidak akan lancar.
ucapan terima kasih kepada :
1. Orang tua tercinta yang telah memberikan dorongan moril maupun materil.
Papi dengan tidak menggangu pengetikan makalah ini.
makalah ini.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu
sehingga terwujudnya penulisan ini. Akhir kata penulis mohon saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Lubuklinggau, Juni 2011
Kelompok 6
Penulis
Muhammad Brame Raufi agean
4
DAFTAR ISI
Halaman
1.1. Latar Belakang.................................................................... 1
1.3. Tujuan ................................................................................ 2
2.1. Pengertian Hak Cipta ........................................................ 3
2.2. Fungsi dan Sifat Hak Cipta .............................................. 4
2.3. Ciptaan yang Dilindungi ................................................. 6
2.4. Masa Berlaku Hak Cipta .................................................. 7
2.5. Pendaftaran Hak Cipta ..................................................... 9
2.6. Lisensi ................................................................................. 9
2.7. Penyelesaian Sengketa ...................................................... 9
2.8. Pelanggaran terhadap Hak Cipta .................................. 10
Muhammad Brame Raufi agean
5
BAB III PENUTUP ................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan........................................................................ 11
3.2. Saran ................................................................................ 11
Daftar Pustaka .................................................................................................... 12
Daftar Riwayat Hidup ....................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil
merupakan ʺhak untuk men‐yalin suatu ciptaanʺ. Hak cipta dapat juga
sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku
tertentu yang terbatas.
Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau
ʺciptaanʺ. Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi, drama, serta karya tulis
komputer, siaran radio dan televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain
industri.
Sejarah hak cipta di Indonesia Pada tahun 1958, Perdana Menteri Djuanda
Indonesia bisa memanfaatkan hasil karya, cipta, dan karsa bangsa asing tanpa
harus membayar royalti.
Pada tahun 1982, Pemerintah Indonesia mencabut pengaturan tentang hak
cipta berdasarkan Auteurswet 1912 Staatsblad Nomor 600 tahun 1912 dan
1987, Undang‐undang Nomor 12 Tahun 1997, dan pada akhirnya dengan
Undang‐undang Nomor 19 Tahun 2002 yang kini berlaku.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Pengertian Hak Cipta
2. Fungsi dan Sifat Hak Cipta
3. Ciptaan yang Dilindungi
4. Masa Berlaku Hak Cipta
5. Pendaftaran Ciptaan
6. Lisensi
7. Penyelesaian Sengketa
8. Pelanggaran terhadap Hak Cipta
1.3. Tujuan
pengetahuan terhadap Hak Cipta ©.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Hak Cipta
Dalam Pasal 1 Ayat 1 Undang‐Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak
Cipta, dinyatakan bahwa hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau
menurut peraturan perundang‐undangan yang berlaku.
bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
Oleh karena itu, ciptaan merupakan hasil setiap karya pencipta yang
menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni atau sastra.
Hak cipta terdiri dari atas hak ekonomi (economic rights) dan hak moral
(moral rights).
ciptaan serta produk hak terkait, sedangkan hak moral adalah hak yang melekat
pada diri pencipta atau pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus
tanpa alasan apa pun, walaupun hak cipta atau hak terkait telah diahlihkan.
Dengan demikian, perlindungan hak cipta tidak diberikan kepada ide atau
gagasan karena karya cipta harus memiliki bentuk khas, bersifat pribadi, dan
kreativitas, atau keahlian sehingga ciptaan itu dapat dilihat, dibaca, atau
didengar.
2.2. Fungsi dan Sifat Hak Cipta
Cipta, hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak
secara otimatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan
menurut perundang‐undangan yang berlaku.
Hak cipta di anggap sebagai benda bergerak sehingga hak cipta dapat
perundang‐undangan.
Hak cipta yang dimiliki oleh pencipta yang setelah penciptanya meninggal
dunia menjadi milik warisnya atau penerima wasit dan hak cipta tidak dapat
disita kecuali jika hak itu diperoleh secara melawan hukum. Hak cipta yang
menjadi milik ahli waris atau milik penerima wasiat dan hak cipta tersebut
tidak dapat dicipta, keculai jika hak itu diperoleh secara melawan hukum.
Sementara itu, berdasarka Pasal 5 sampai dengan Pasal 11 Undang‐undang
Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, yang dimaksud dengan pencipta
adalah sebagai berikut.
1. Jika suatu ciptaan terdiri atas beberapa bagain tersendiri yang diciptakan
oleh dua atau lebih, yang dianggap sebagai pencipta ialah orang yang
memimpin serta mengawasi penyelesaian seluruh ciptaan itu atau dalam hal
tidak ada orang tersebut yang di anggap sebagai pencipta adalah orang yang
bagian ciptaannya itu.
oleh orang lain di bawah pimpinan dan pengawasan orang yang merancang,
penciptanya adalah orang yang merancang ciptaan itu.
3. Jika suatu ciptaan dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain dalam
lingkungan pekerjaannya, pemegang hak cipta adalah pihak yang untuk dan
dalam dinasnya ciptaan itu dikerjakan, keculai ada perjanjian antar kedua
itu diperluas sampai keluar hubungan dinas.
4. Jika suatu ciptaan dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan
pihak yang membuat karya cipta itu dianggap sebagai pencipta dan
pemegang hak cipta, kecuali apabila diperjanjikan lain antara kedua pihak.
hukum tersebut dianggap sebagai penciptanya, kecuali terbukti sebaliknya.
6. Jika hak cipta atas ciptaan yang penciptanya tidak diketahui maka
dan benda budaya nasional lainya;
b. Negara memegang hak cipta atau folklor dan hasil kebudayaan rakyat
badad, lagu, kerajinan tangan, koreografi, tarian, dan karya seni lainya;
c. Jika suatu ciptaan tidak diketahui penciptanya dan ciptaan itu belum
kepentingan penciptanya;
penciptanya;
dan atau penerbitnya, negara memegang hak cipta atas ciptaan tersebut
untuk kepentingan penciptanya.
2.3. Ciptaan yang Dilindungi
Dalam undang‐undang ini, ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam
bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang mencakup
a. buku, program, dan semua hasil karya tulis lain;
b. ceramah, kuliah,pidato, dan ciptaan lainnya yang sejenis dengan itu;
pengertahuan;
d. lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
e. drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
f. seni rupa dalam segala bentuk, seperti sini lukis, gambara, seni ukir, seni
kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
g. arsitektur;
h. peta;
i. seni batik;
j. fotografi;
k. sinematografi;
l. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database dan karya lain dari hasil
pengalihwujudan.
Sementara itu, yang tidak ada hak cipta meliputi
a. hasil rapat terbuka lembaga‐lembaga negara;
b. peraturan perundanga‐undangan;
c. pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah;
d. putusan pengadilan atau penetapan haki; atau
e. keputusan badan arbitrase atau keputusan badan‐badan sejenis lainnya.
2.4. Masa Berlaku Hak Cipta
Dalam Pasal 29 sampai dengan Pasal 34 Undang‐Undang Nomor 19 Tahun
2002 tentang Hak Cipta diatur masa/jangka waktu untuk suatu ciptaan. Dengan
demkian, jangka waktu tergantung dari jenis ciptaan.
1. Hak cipta atas suatu ciptaan berlaku selama hidup pencipta dan terus
Ciptaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, hak cipta berlaku selama
hidup hidup pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung
hingga 50 tahun setelah pencipta yang hidup terlama meninggal, antara lain
a. buku, pamfler, dan semua hasil karya tulis lain,
b. lagu atau musik dengan atau tanpa teks,
c. drama atau drama musikal, tari, koreografi,
d. seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni
kaligrafi, seni pahat, seni patung,
e. arsitektur,
f. peta,
g. seni batik,
h. terjemahan, tafsir, daduran, bunga rampai,
i. alat peraga
j. ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis.
2. Hak atas ciptaan dimiliki atau dipegang oleh suatu badan hukum berlaku
selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan, antara lain
a. Program komputer,
b. Sinematografi,
c. Fotografi,
d. Databasem dan
e. Karya hasil pengalihan wujud.
3. Untuk perwajahan karya tulis yang diterbitkan berlaku selam 50 tahun sejak
pertama kali diterbitkan.
sejarah dan prasejarah benda budaya nasional dipegang oleh negara, jangka
waktu berlaku tanpa batas waktu.
5. Untuk ciptaan yang belum diterbitkan dipegang oleh negara, ciptaan yang
diterbitkan tidak diketahui pencipta dan penerbitnya dipegang oleh negara
dengna jangka waktu selama 50 tahun sejak ciptaan tersebut perama kali
diketahui secara umum.
6. Untuk ciptaan yang sudah diterbitkan penerbit sebagai pemegang hak cipta
jangka waktu berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali diterbitkan.
2.5. Pendaftaran Hak Cipta
sebagai pengesahan atas isi, arti, maksud, atau bentuk dari ciptaan yang
didaftar.
Sementara itu. Pendaftaran ciptaan dalam daftar umum ciptaan dilakukan
atas permohonan yang diajukan oleh pencipta atau oleh pemegang hak cipta
atau kuasa kepada Direktoral Jendral Hak Cipta, Paten, dan Hak Merek
Departemen Kehakiman dan HAM.
mempermudah pembuktian jika ada sengketa.
2.6. Lisensi
selama jangka waktu lisensi dan berlaku untuk seluruh wilayah negara
Republik Indonesia. Oleh karena itu, setiap perjanjian lisensi wajib dicatatkan
pada Direktorat Jendral Hak Cipta.
2.7. Penyelesaian Sengketa
pengadilan niaga atas pelanggaran hak cipt dan meminta penyitaan terhadap
benda yang diumumkan atau hasil perbanyakan ciptaan itu.
baik maka dapat diajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung.
2.8. Pelanggaran terhadap Hak Cipta
Pelanggaran terhadap hak cipta telah diatur dalam Pasal 72 dan Pasal 73
Undang‐Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dapat dikenakan
hukum pidana dan perampasan oleh negara untuk dimusnahkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun
hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya
karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu,
melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya.
Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang
umum, konsep, fakta, gaya, atau teknik yang mungkin terwujud atau terwakili
di dalam ciptaan tersebut. Sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan dengan
tokoh kartun Miki Tikus melarang pihak yang tidak berhak menyebarkan
salinan kartun tersebut atau menciptakan karya yang meniru tokoh tikus
tertentu ciptaan Walt Disney tersebut, namun tidak melarang penciptaan atau
karya seni lain mengenai tokoh tikus secara umum.
3.2 Saran
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah
pengetahuan khususnya tentang Hak Cipta ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dalam Ekonomi Edisi Kedua. Grasindo. Jakarta.
Junus, E.2003. Aspek Hukum dalam Sengketa Hak Kekayaan Intelektual Teori
dan Praktek.
Internet. http://www.scribd.com/agus_muhardi/shelf
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Biodata Mahasiswa
N I M : 29.01.207P
Nama Lengkap : Agus Muhardi
Tempat & Tanggal Lahir: Musi Rawas, 29 Agustus 1980
Alamat Lengkap : Jl. Majapahit Gg. Damai 7 Rt. 03 No. 151 C Kel.
Majapahit Kec. Lubuklinggau Timur II
Telepon : 0856 647 18 999
II. Pendidikan
A. Formal
1. SD Negeri 4 Curup, lulus tahun 1993.
2. SMP Negeri 4 Curup, lulus tahun 1996.
3. SMK Negeri 1 Curup, lulus tahun 1999.
4. AMIK BSI Tangerang, lulus tahun 2003
B. Tidak Formal
1. Kursus komputer Paket WS/Lotus 123, lulus tahun 1997.
2. Kursus komputer Program dBASE III Plus, lulus tahun 1998.
3. Kursus komputer Pakae Microsoft Office 95, lulus tahun 1998.
Muhammad Brame Raufi agean
19
III. Riwayat pengelaman berorganisasi / pekerjaan
Cabang Lubuklinggau.
2. Dari tahun Januari 2001 – November 2006, Staff IT. Di PT. DADA
INDONESIA Sadang.
INFORMATIKA (AMIK – BSI ) Tangerang
INDONESIA Tangerang.
5. Dari tahun 1998 ‐ 1999, Asisten Instruktur. Pusat Pendidikan Komputer
Citra Info Komputer (C I K O ) Curup.
Lubuklinggau, Juni 2011
Saya yang bersangkutan
Agus Muhardi