5. Riwayat Kesehatan
Tidak ada riwayat penyakit jantung, diabetes melitus, dan jantung, tidak
ada riwayat penyakit menular serti TBC, sifilis, Hepatitis, Gonorhoe, dan
HIV/AIDS, tidak pernah di opname, tidak ada alergi terhadap obat-obatan,
makanan dan minuman.
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum baik
b. TTV
1) Tekanan darah: 110/80 mmHg
2) Nadi : 80x/menit
3) Pernapasan : 22x/menit
4) Suhu : 36,5ºC
c. Kepala, tidak ada bennjolan, tidak ada nyeri tekan, konjungtiva merah
muda dan skelera putih, tidak ada oedema pada wajah.
d. Leher, tidak ada pembesaran kalenjer tyroid dan vena jugularis, tidak
ada ppembesaran kalenjer limfe.
e. Dada, putting susu terbentuk dan hiperpigmentasi aerola mammae,
tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
f. Abdomen, tidak ada bekas operasi, nampak striae albicans dan linea
nigra, palpasi leopold I 3 Jari di bawah pusat processus cyphodeus
teraba keras, bundar dan melenting, palpasi leopold II pada dinding
perut ibu bagian kanan terba jelas rata, kaku tidak dapat di gerakkan,
palpasi leopold III terba lunak, kurang bundar dan tidak melenting,
palpasi leopold IV kedua tangan/jari-jari tangan tidak dapat bertemu
(Divergen). TFU 34 cm, lingkar perut 103 cm, denyut jantung janin
terdengar, jelas, kuat dan teratur pada kuadran atas kanan perut ibu
dengan frekuensi 142x/menit, His 4 kali dalam 10 menit durasi 50-55
detik, taksiran berat janin, tinggi fundus uteri (34)-11x155= 3656 gram.
g. Genitalia/ VT (21 November 2018 jam 07.50 wita), vulva dan vagina
normal, portio tebal teraba lunak, pembukaan 6 cm, ketuban utuh,
presentase bokong, molase tidak ada, penumbungan tidak ada,
penurunan hodge III, kesan panggul normal, pelepasan lendir dan
darah.
h. Ekstermitas, tidak ada oedema pada tungkai dan tidak ada varises,
refleks patella positif (+).
B. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
G3P2A0, Getasi 38 minggu 4 hari, presentase bokong, Hodge III, BDP,
Tunggal, PuKa, Hidup, Inpartu kala I fase aktif, keadaan ibu baik, dan
keadaan janin baik.
1. G2P2A0
Data Subjektif: Kehamilan ketiga dan tidak pernah keguguran
Data Objektif : Tonus otot kendor tampak linea nigra dan striae albicans
Analisa dan Interprestasi Data:
Ibu mengatakan ini kehamilan ketiga dan tidak ppernah keguguran
ditandai dengan tonus otot yang kendor akibat pembuluh darah parifer
yang pecah dan menyebabkan adanya striae albicans yang merupakan
akibat kehamilan yang berulang. (Mochtar R, 2011).
3. Presentase Bokong
Data Subjektif:-
Data Objektif : Palpasi leopold III teraba bokong
Analisa dan Interprestasi Data:
Leopold III teraba lunak, kurang bundar, tidak melenting, menandakan
presentase bokong (Prawirohardjo, S. 2011)
5. Tunggal
Data Subjektif:Pergerakan janin lebih aktif disebelah kiri perut ibu
Data Objektif :Palpasi leopold I TFU, leopold II PuKa, leopold II bokong,
DJJ terdengar jelas dan teratur pada kuadran kanan perut
ibu frekuensi 142x/menit.
Analisa dan Interprestasi Data:
Pergerakan janin yang aktif hanya satu sisi dan DJJ yang terdengar
hanya pada satu tempat dan pada pemeriksaan leopold teraba satu
kepala, bokong dan puggung dan bagian kecil janin menandakan bahwa
janin tunggal. (Winjosastro, 2014).
7. Hidup
Data Subjektif: Ibu merasakan janin bergerak mulai bulan juni
Data Objektif : DJJ tedengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan
perut ibu
Analisa dan Interprestasi Data
Dengan adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu sampai sekarang
serta DJJ terdengar jelas dan teratur dengan frekuensi 120-160x/menit
menandakan janin hidup. (Prawirohardjo, S. 2011).
E. RENCANA TINDAKAN/INTERVENSI
Tujuan:
1. Kala I fase aktif berlangsung normal
2. Keadaan ibu dan janin baik
3. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri
4. ibu mendapat support dari keluarga
Kriteria:
1. pembukaan lengkap paling lambat 5 jam kemudian yaitu pukul 12.50 wita
kepala 0/5 yang berdasarkan hasil pemantauan partograf berada disebelah
kiri disertai dengan penurunan garis waspada.
2. kontraksi uterus adekuat frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit dan
maksimal 5 kali dalam 10 menit dengan durasi semakin lama dan interval
semakin singkat.
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal.
a. Tekanan darah systole antara 90-130 mmHg, kenaikkan tidak > 15
mmHg, diatole antara 60-90 mmHg, kenaikkan tidak > 10 mmHg.
b. Denyut nadi normal 70-88x/menit
c. Suhu normal 36ºC-37,5ºC
d. Pernapasan normal 16-24x/menit.
4. DJJ kuat dan teratur 120-160x/menit
5. Jika ketuban pecah warna air ketuban jernih
6. Tidak terdapat molase
7. Waktu his timbul ibu tidak berteriak-teriak
8. Ibu dapat melaksanakan apa yang disarankan bidan
9. Ada keluarga yang mendampingi selama persalinan dan membantu untuk
memenuhi kebutuhan ibu
10. Keluarga senantiasa berdoa untuk keselamatan bayi
Rencana Tindakan:
1. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
Rasional:
Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu akan mengurangi rasa takut
tentang hal-hal yang tidak diketahui, serta ibu dan keluarga akan merasa
lebih tenang karena mengetahui keadaanya
2. Observasi his selama 10 menit, DJJ dan nadi selama 1 menit tiap 30 menit
Rasional:
Waktu 30 menit merupakan tolak ukur untuk memantau keadaan ibu dan
janin serta mendeteksi dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi
3. Lakukan pemeriksaan dalam tiap 4 jam atau jika ada indikasi
Rasional:
Pemeriksaan yang terlalu sering akan membawa infeksi jalan lahir apalagi
dilakukan tanpa memperhatikan sterilisasi asepsis.
4. Jelaskan manfaat dan posisi miring kiri serta bantu ibu untuk memilih posisi
yang nyaman serta usahan ibu tidak terbaring terlentang lebih 10 menit
Rasional:
Posisi yang sesuai dengan keinginan ibu dapat memberikan rasa nyaman,
jika ibu berbaring terlentang maka berat uterus dan isinya (janin, ciran
ketuban, plasenta) akan menekan vena inferior, hal ini mengakibatnkan
turunya aliran darah dari sirkulasi ibu ke plasenta kondisi seperti ini akan
mengakibatkan hipoksia pada janin.
5. Jelaskan penyebab nyeri pada persalinan
Rasional:
Nyeri pada persalinan karena kontraksi otot rahim dan tertekannya fleksus
frankenhauser yang terletak disekitar serviks, sehingga ibu dapat mengerti
penyebab nyeri dan dapat beradaptasi dengan nyeri.
6. Berikan intake cairan yang cukup selama proses persalinan
Rasional:
Asupan yang cukup selama persalinan memberi banyak energi yang
mencegah dehidrasi, dehidrasi dapat menghambat kontraksi menjadi tidak
teratur dan kurang efektif
7. Sarankan ibu untuk berkemih saat merasa ingin berkemih
Rasional:
Kandung kemih yang penuh dapar memberikan rasa tidak nyaman pada
ibu dan menghambat turunya bagian terendah janin mengganggu
kemajuan persalinan dan meningkatkan resiko infeksi
8. Ajarkan ibu teknik relaksasi
Rasional:
Teknik relaksasi merupakan salah satu cara untuk melemaskan organ-
organ dalam mengurangi rasa nyeri yang di rasakan
9. Ajarkan ibu teknik meneran yang baik
Rasional:
Meneran yang benar dapat mempercepat proses persalinan dan mencegah
terjadinya robekan jalan lahir serta mencegah kelelahan berlebihan pada
ibu
10. Dokumentasikan hasil pemantauan kala I dalam partograf
Rasional:
Partograf sebagai standarisasi dan pelaksanaan asuhan kebidanan untuk
memantau sebagai persalinan dan keadaan ibu dan janin sehingga
memudahkan dalam pengamblan keputusan klinik dalam memperhatikan
adanya masalah atau kesenjangan.
F. IMPLEMENTASI
Tanggal 21 November 2018, pukul 07.35 wita
1. Pukul 07.35 wita menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga,
keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik ditandai dengan tekanan darah
110/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernapasan 22x/menit, suhu 36,5ºC,
pembukaan 6 cm
Ibu dan keluarga mengerti dan merasa tenang
2. Pukul 07.40 wita mengobservasi his 4 kali dalam 10 menit durasi 50-55
detik, djj 140x/menit
3. Pukul 07.50 wita melakukan pemeriksaan dalam tiap 4 jam atau bila ada
indikasi vulva dan vagina: tidak ada kelainan, portio: tebal, pembukaan: 6
cm, ketuban: positif (+), presentase: bokong, penurunan: hodge III, molase:
tidak ada, penumbungan: tidak ada, pelepasan lendir dan darah.
4. Pukul 08.05 wita menjelaskan manfaat dan posisi miring kiri serta bantu ibu
untuk memilih posisi yang nyaman serta usahakan ibu tidak berbaring
terlentang lebih dari 10 menit.
Ibu memilih posisi miring kiri
5. Pukul 08.10 wita menjelaskan penyebab nyeri pada persalinan karena
tertukarnya ujung-ujung saraf sewaktu uterus (corpus) berkontraksi dan
tegangnya SBR (Serviks)
Ibu mengerti dan bisa beradaptasi dengan nyeri
6. Pukul 08.12 wita memberikan intake cairan yang cukup selama proses
persalinan
Ibu minum air putih ± 150 cc
7. Pukul 08.15 wita menyarankan ibu untuk berkemih saat merasa ingin
berkemih
Kandung kemih kosong
8. Pukul 08.20 wita mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu menarik nafas
panjang dari hidung dan menghembuskan peralahan-lahan melalui mulut
Ibu dapat melakukan teknik relaksasi
9. Pukul 08.25 wita mengobservasi his 4 kali dalam 10 menit durasi 50-55
detik, djj 140x/menit, nadi 80x/menit.
10. Pukul 08.27 wita mengajarkan ibu teknik meneran yang baik yaitu
meneran pada pembukaan lengkap dan jangan meneran berekpanjangan
dan menahan nafas karena dapat menyebabkan kelelahan yang tidak perlu
bagi ibu dan meningkatkan resiko kekurangan oksigen pada janin.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
11. Pukul 08.30 wita mendokumentasikan hasil pemantauan kala I dalam
partograf mengenai djj, pembukaan serviks, his, tanda-tanda vital dan
keadaan air ketuban.
G. EVALUASI
Tanggal 21 November 2018, pukul 07.40 wita
1. kala I berlangsung dengan normal dengan pembukaan 6 cm pada
partograf berada disebelah garis waspada dan kontraksi uterus 4 kali
dalam 10 menit durasi 50-55 detik.
2. keadaan ibu dan janin baik
a. tanda-tanda vital dalam batas normal, tekanan darah:110/80 mmHG,
nadi: 80x/menit, suhu: 36,5ºC, pernapasan: 22x/menit.
b. DJJ 140x/menit terdengar jelas, kuat dan teratur
c. Tidak terdapat molase
d. Ibu beradaptasi dengan nyeri dilihat dari ekspresi ibu yang tidak
berteriak-teriak.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INPARTU
PADA NY “Y”DENGAN PRESENTASI BOKONG DI
RSDKIA SITI FATIMAH MAKASSAR
TANGGAL 21 NOVEMBER 2018
No Register :
Identitas istri/suami
Nama : Ny “Y”/Tn “S”
Umur : 34 Tahun/41 Tahun
Nikah/Lamanya: I Kali/± 10 Tahun
Suku : Buton/Makassar
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/S1
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
Alamat : Dusun Jihat Lorong 4 Makassar
Penatalaksanaan (P)
Tanggal 21 November 2018, pukul 07.35 wita
1. Pukul 07.35 wita menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga,
keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik ditandai dengan tekanan darah
110/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernapasan 22x/menit, suhu 36,5ºC,
pembukaan 6 cm
Ibu dan keluarga mengerti dan merasa tenang
2. Pukul 07.40 wita mengobservasi his 4 kali dalam 10 menit durasi 50-55
detik, djj 140x/menit
3. Pukul 07.50 wita melakukan pemeriksaan dalam tiap 4 jam atau bila ada
indikasi vulva dan vagina: tidak ada kelainan, portio: tebal, pembukaan: 6
cm, ketuban: positif (+), presentase: bokong, penurunan: hodge III, molase:
tidak ada, penumbungan: tidak ada, pelepasan lendir dan darah.
4. Pukul 08.05 wita menjelaskan manfaat dan posisi miring kiri serta bantu ibu
untuk memilih posisi yang nyaman serta usahakan ibu tidak berbaring
terlentang lebih dari 10 menit.
Ibu memilih posisi miring kiri
5. Pukul 08.10 wita menjelaskan penyebab nyeri pada persalinan karena
tertukarnya ujung-ujung saraf sewaktu uterus (corpus) berkontraksi dan
tegangnya SBR (Serviks)
Ibu mengerti dan bisa beradaptasi dengan nyeri
6. Pukul 08.12 wita memberikan intake cairan yang cukup selama proses
persalinan
Ibu minum air putih ± 150 cc
7. Pukul 08.15 wita menyarankan ibu untuk berkemih saat merasa ingin
berkemih
Kandung kemih kosong
8. Pukul 08.20 wita mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu menarik nafas
panjang dari hidung dan menghembuskan peralahan-lahan melalui mulut
Ibu dapat melakukan teknik relaksasi
9. Pukul 08.25 wita mengobservasi his 4 kali dalam 10 menit durasi 50-55
detik, djj 140x/menit, nadi 80x/menit.
10. Pukul 08.27 wita mengajarkan ibu teknik meneran yang baik yaitu meneran
pada pembukaan lengkap dan jangan meneran berekpanjangan dan
menahan nafas karena dapat menyebabkan kelelahan yang tidak perlu
bagi ibu dan meningkatkan resiko kekurangan oksigen pada janin.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
11. Pukul 08.30 wita mendokumentasikan hasil pemantauan kala I dalam
partograf mengenai djj, pembukaan serviks, his, tanda-tanda vital dan
keadaan air ketuban.
KALA II
Data Subjektif (S)
Nyeri perut tembus belakang semakin sering ada dorongan kuat untuk meneran
dan ingin buang air besar.
Analisa (A)
Inpartu kala II
Penatalaksanaan (P)
Tanggal 21 November 2018
1. Pukul 08.35 wita melihat tanda gejala kala II yaitu ada dorongan meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva dan vagina membuka
2. Pukul 08.40 wita mengobservasi his 4 kali dalam 10 menit durasi 50-55
detik, DJJ 140x/menit, nadi 80x/menit
3. Pukul 08.45 wita melakukan pemeriksaan dalam yaitu vulva dan vagina tidak
ada kelainan, portio tipis, pembukaan 10 cm, ketuban negatif (-), presentase
bokong, penurunan hodge IV, molase tidak d=ada, penumpungan tidak ada,
kesan panggul normal, pelepasan lendir dan darah
4. Pukul 08.45 wita memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik
Ibu senang mengetahui keadaannya dan kondisi janinya
5. Pukul 08.45 wita meminta keluarga untuk mendampingi ibu dalam proses
persalinannya
Suami dan keluarga bersedia mendampingi ibu dalam proses persalinan
6. Pukul 08.46 wita mengecek kelengkapan alat dan menyiapkan diri untuk
persalinan
Alat sudah siap
7. Pukul 08.47 wita melakukan bimbingan meneran saat timbul kontraksi
Ibu mulai meneran
8. Pukul 09.48 wita meletakkan handuk pbersih di perut ibu dan melipat 1/3
bagian kain bersih dan meletakkannya di bawah bokong ibu
Handuk terpasang diats perut ibu dan kain di bawah bokong ibu
9. Pukul 08.50 wita memakai APD,
Sudah terpasang
10. Pukul 08.51 wita memimpin persalinan dengan letak bokong dengan teknik
brach
11. Pukul 08.52 wita memeriksa lilitan tali pusat
Tidak ada lilitan tali pusat
12. Pukul 08.51 wita melahirkan tangan dan bahu dengan cara teknik klasik
Tangan dan bahu telah lahir
13. Pukul 09.00 wita melahirkan kepala janin dengan cara maurlaceau
Kepala janin lahir
14. Pukul 09.00 wita mengeringkan dan membungkus bayi
Bayi merasa lebih nyaman
15. Pukul 09.00 wita membersihkan mulut hidung dan muka bayi
Sudah dibersihkan
16. Pukul 09.01 wita menjepit dan memotong tali pusat
Tali pusat sudah terpotong
17. Pukul 09.01 wita mengganti kain bayi dengan kain bersih
Sudah diganti
KALA III
Data Subjektif (S)
Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya dan nyeri perut dibagian bawah
Analisa (A)
Perlangsungan Kala III
Penatalaksanaan (P)
1. Pukul 09.01 wita mengecek kembali uterus untuk memastikan janin tunggal
Janin tunggal
2. Pukul 09.01 wita memberitahu ibu akan disuntik oksutosin IU secara IM
Ibu bersedia disuntik
3. Pukul 09.05 wita memindahkan klem kira-kira 8 cm dari vulva, melakukan
peregangan tali pusat terkendali (PTT), melakukan dorsocranial melahirkan
plasenta dengan memutar searah jarum jam plasenta lahir jam 09.10 wita
disertai pengeluaran darah ± 50 cc
4. Pukul 09.10 wita massase uterus sambil mengecek kelengkapan plasenta
Uterus berkontraksi baik teraba bulat dan keras, plasenta lahir lengkap
dengan kotiledon dan selaputnya.
5. Pukul 09.10 wita mengecek kandung kemih
KALA IV
Data Subjekti (S)
Ibu merasa lelah
Analisa (A)
Perlangsungan kala IV
Penatalaksanaan (P)
1. Pukul 09.10 wita memberutahu ibu dan keluarga bahwa plasenta lahir
lengkap
Ibu dan keluarga senang
2. Pukul 09.11 wita mengevaluasi adanya laserasi
Tidak ada laserasi
3. Pukul 09.11 wita mengajarkan ibu dan keluarga cara massase uterus, yaitu
dengan meletakkan telapak tangan di fundus kemudian lakukan gerakan
melingkar hingga teraba keras
Ibu dan keluarga mengerti cara massase uterus
4. Pukul 09.12 wita membersihkan ibu dan mengganti pakaian yang kotor
dengan yang bersih da kering.
5. Pukul 09.12 wita mendekontaminasi semua peralatan bekas pakai kedalam
larutan clorin 0,5%
Semua peralatan telah di masukkan kedalam larutan clorin 0,5% direndam
selama 10 menit kemudian dibilas
6. Pukul 09.15 wita mengobservasi tekanan darah 110/80 mmHg, nadi
80x/menit, suhu 36,5ºC, TFU 1 Jrbpst, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong, perdarahan ± 40 cc
7. Pukul 09.16 wita menganjurkan keluarga untuk memberi ibu makan dan
minum
Ibu makan bubur dan minum air putih
8. Pukul 09.18 wita mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan
keringkan dengan handuk bersih
9. Pukul 09.20 wita memberikan salep mata pada bayi
Bayi telah mendapatkan salep mata
10. Pukul 09.25 wita menginjeksi vit K di bagian paha kiri bayi bagian luar
secara IM
Bayi telah mendapatkan vit K secara IM
11. Pukul 09.30 wita mengobservasi tekanan darah 110/80 mmHg, nadi
80x/menit, suhu 36,5ºC, TFU 1 Jrbpst, kontraksi uterus baik, kandung
kemih kosong, perdarahan ± 40 cc.
12. Pukul 09.35 wita memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
terjadi perdarahan
Uterus teraba bulat dan keras dan tidak terjadi perdarahan pervaginam
13. Pukul 09.45 wita mengobservasi tekanan darah 110/80 mmHg, nadi
80x/menit, suhu 36,5ºC, TFU 1 Jrbpst, kontraksi uterus baik, kandung
kemih kosong, perdarahan ± 30 cc
14. Pukul 09.55 wita melakukan pemeriksaan fisik pada bayi BB: 3500 gram,
PB: 48 cm, LK 32 cm, LD 34 cm
15. Pukul 10.00 wita mengobservasi tekanan darah 110/80 mmHg, nadi
80x/menit, suhu 36,5ºC, TFU 1 Jrbpst, kontraksi uterus baik, kandung
kemih kosong, perdarahan ± 20 cc.
16. Pukul 10.20 wita menganjurkan ibu untuk beristirahat
Ibu tidur
17. Pukul 10.30 wita mengobservasi tekanan darah 110/80 mmHg, nadi
80x/menit, suhu 36,5ºC, TFU 1 Jrbpst, kontraksi uterus baik, kandung
kemih kosong, perdarahan ± 10 cc.
18. Pukul 10.35 wita menganjurkan ibu untuk metabolisme
Ibu bekum BAB
19. Pukul 11.00 wita mengobservasi tekanan darah 110/80 mmHg, nadi
80x/menit, suhu 36,5ºC, TFU 1 Jrbpst, kontraksi uterus baik, kandung
kemih kosong, perdarahan ± 5 cc.
20. Pukul 11.05 wita melengkapi partograf
Partograf telah lengkap.
.