Anda di halaman 1dari 5

NAMA : KIRAN SALSABILAH

NIM : A031171321
Rangkuman Chapter 2 : The Scientific Approach and Alternative Approaches to investigation

Pendekatan Ilmiah dan Alternatif untuk Investigasi

Penelitian ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti metode langkah demi
langkah, terorganisasi, dan teliti untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data,
menganalisisnya dan membuat kesimpulan yang valid dari hal tersebut. Penelitian ilmiah tidak
berdasarkan pengalaman dan intuisi, tetapi penelitian ilmiah dilakukan dengan tujuan yang jelas
dan teliti.

Ciri-Ciri Atau Karakteristik Penelitian Ilmiah Adalah :

1. Tujuan Yang Jelas


Manajer memulai penelitian dengan sasaran atau tujuan yang jelas. Fokusnya adalah
meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi, karena hal tersebut akan
memiliki banyak manfaat. Dengan demikian, penelitian tersebut mempunyai fokus dan
tujuan yang jelas.
2. Teliti
Dasar teori yang baik dan desain metodologi yang lengkap akan menambah ketelitian
studi dengan tujuan yang jelas. Ketelitian mengandung arti kehati-hatian, kecermatan,
dan tingkat ketepatan dalam investigasi penelitian. Contoh : sebuah organisasi meminta
10-12 karyawannya untuk mengungkapkan apa yang akan meningkatkan tingkat
komitmen mereka pada organisasi. Jika, hanya berdasarkan respons tersebut manajer
menarik beberapa kesimpulan mengenai bagaimana komitmen karyawan dapat
ditingkatkan, seluruh pendekatan investigasi tersebut tidak ilmiah hal tersebut akan
mengurangi ketelitian karena alasan berikut :
- Kesimpulan diambil dengan cara yang salah karena hanya didasarkan pada respons dari
sedikit karyawan yang pendapatnya mungkin tidak mewakili seluruh karyawan
- Cara menyusun dan mengajukan pertanyaan dapat menimbulkan bias atau ketidak
tepatan respons
- Mungkin ada banyak pengaruh penting lain pada komitmen organisasi bahwa sampel
kecil responden tersebut tidak atau tidak dapat menyatakannya selama wawancara
sehingga peneliti tidak berhasil menyertakannya.
3. Dapat Diuji
Ciri dapat diuji adalah kualitas yang berhubungan dengan hipotesis studi. Hipotesis
berasal dari teori yang didasarkan pada keyakinan logis peneliti dan hasil dari penelitian
ilmiah sebelumnya.
4. Dapat diulang
Kita akan lebih meyakini temuan dan kesimpulan sesuatu jika temuan tersebut telah ada
atau berdasarkan data yang dikumpulkan oleh organisasi lain dengan menggunakan
metode yang sama. Pengulangan menunjukkan bahwa hipotesis kita tidak hanya bersifat
kebetulan tetapi merupakan refleksi dari keadaan populasi yang sebenarnya. Hasil uji
hipotesis tersebut harus didukung ketika jenis penelitian yang sama diulang dalam
keadaan yang mirip. Ketika hal tersebut terjadi misalnya hasil diulangi atau ditemukan
kembali, kita akan lebih yakin dengan sifat ilmiah dari penelitian kita.
Pengulangan dapat dilakukan berdasarkan deskripsi terperinci dari rincian desain studi,
seperti metode pengambilan sampel dan metode pengumpulan data yang digunakan.
Informasi tersebut menciptakan kemungkinan pengulangan penelitian. Sifat penelitian
yang dapat diulang adalah ketika pengulangan studi dapat dilakukan berdasarkan provisi
rincian desain studi dalam laporan penelitian.
5. Ketepatan dan Keyakinan
Ketepatan mengacu pada kedekatan temuan dengan “realitas” berdasarkan sampel.
ketepatan mencerminkan tingkat keakuratan atau kebenaran hasil berdasarkan sampel,
terkait dengan apa yang benar-benar ada di alam semesta. Keyakinan mengacu pada
probabilitas bahwa estimasi kita tepat.
6. Objektivitas
Objektivitas yaitu harus berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual
dan bukan nilai-nilai subjektif atau emosional.
7. Dapat Digeneralisasi
Dapat digeneralisasi mengacu pada cakupan penerapan temuan penelitian dalam satu
konteks organisasi ke konteks organisasi lainnya.
8. Hemat
Sifat ekonomis dalam model penelitian tercapai ketika kita dapat memasukkan lebih
sedikit jumlah variabel yang menjelaskan varian secara jauh lebih efisien ke dalam
kerangka penelitian dibanding rangkaian variabel kompleks yang hanya sedikit
menambah varians yang dijelaskan. Sifat hemat yang dapat yang dimaksud ini dapat
dimulai dengan pemahaman yang baik terhadap masalah dan faktor penting yang
mempengaruhi hal tersebut. Model teoritis konseptual yang baik semacam itu dapat
diperoleh melalui Wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan pihak terkait dan
tinjauan literatur menyeluruh dari hasil.

Metode hipotesis deduktif


Dipopulerkan oleh pemikir Austria, Karl Popper, merupakan bentuk khusus dari metode ilmiah.

Tujuh Langkah dalam Metode Hipotesis-Deduktif :

1. Mengidentifikasi bidang masalah yang luas

2. Menentukan rumusan masalah

3. Membuat hipotesis

4. Menentukan ukuran

5. Pengumpulan data

6. Analisis data

7. Interpretasi data

Pendekatan alternatif untuk penelitian


Semua penelitian didasarkan pada keyakinan tentang dunia di sekitar kita. Studi filosofis tentang
apa yang dikatakan ada disebut ontologi dan apa yang dapat kita ungkap dengan penelitian tetapi
peneliti yang berbeda memiliki ide yang berbeda tentang hal ini
Prespektif yang penting untuk penelitian sementara dalam bisnis

1. Positivisme
Dalam pandangan positivis atau (penganut aliran positivism), dunia, ilmu pengetahuan
dan penelitian dipandang sebagai cara untuk mendapatkan kebenaran positivis percaya
bahwa tidak ada kebenaran ilmiah untuk memahami dunia dengan baik sehingga kita
dapat memprediksi dan mengendalikannya

2. Constructionism
Penganut Constryctionism menganut pandangan yang berlawanan dari positivist, yaitu
bahwa dunia pada dasarnya adalah mental dan dibangun dengan mental. Constructionist
secara khusus tertarik pada bagaimana pandangan dunia dari orang-orang yang berasal
dari interaksi dengan orang lain dan konteks yang terjadi.

3. Realisme kritis
Realitisme kritis adalah kombinasi dari keyakinan terhadap realitas eksternal (kebenaran
objektif) dengan penolakan terhadap klaim bahwa realitas ekternal tersebut dapat diukur
secara objektiv;observasi (terutama observasi terhadap fenomena yang tidak dapat kita
amati dan ukur secara langusng. Relitesme kritis adalah pentingnya kemampuan kita
untuk memahami dunia dengan kepastian.

4. Pragmatisme
Penganut paham pragmatism tidak menerima pendapat tertentu tentangg apa yang
membuat penelitian bagus. Mereka merasa bahwa baik penelitian pada fenomena objektif
yang dapat diobservasi dan makna subjektif dapat menghasilkan pengetahuan yang
berguna tergantung pada pertanyaan studi.

Anda mungkin juga menyukai