Anda di halaman 1dari 24

Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

PERCOBAAN III
ANALISIS GANGGUAN SIMETRIS SISTEM TENAGA

3.1 GANGGUAN TIGA FASE KE TANAH.


A. Tujuan Percobaan.
1. Mendapatkan besar arus hubung singkat tiga fase ke tanah untuk ganguan pada
bus,
2. Mendapatkan besar arus hubung singkat tiga fasa ke tanah untuk gangguan pada
saluran,
3. Mendapatkan besar arus hubung singkat tiga fase ke tanah melalui impedansi.

B. Teori Dasar.
Gangguan sering terjadi pada operasi sistem tenaga listrik yang dapat
mengakibatkan terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Gangguan
hampir selalu ditimbulkan oleh hubung singkat antar fase atau hubung singkat fase ke
tanah. Suatu gangguan di dalam peralatan listrik didefinisikan sebagai terjadinya
suatu kerusakan di dalam jaringan listrik yang menyebabkan aliran arus listrik keluar
dari saluran yang seharusnya. (Fajar Widianto, Dkk 2015)

Jenis jenis Gangguan


Pada dasarnya gangguan yang sering terjadi pada sistem distribusi saluran 20 kV
dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu gangguan dari dalam sistem dan
gangguan dari luar sistem. Gangguan yang berasal dari luar sistem disebabkan oleh
sentuhan daun/pohon pada penghantar, sambaran petir, manusia, binatang, cuaca dan
lain-lain. Sedangkan gangguan yang datang dari dalam sistem dapat berupa kegagalan
dari fungsi peralatan jaringan, kerusakan dari peralatan jaringan, kerusakan dari
peralatan pemutus beban dan kesalahan pada alat pendeteksi. Klasifikasi gangguan
yang terjadi pada jaringan distribusi adalah :
1. Gangguan dua fasa atau tiga fasa melalui hubungan tanah

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-1


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

2. Gangguan fasa ke fasa


3. Gangguan satu fasa ke tanah atau gangguan tanah (Hutauruk, dalam Suswanto
2009:248)

Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa

Kemungkinan terjadinya gangguan 3 fasa adalah putusnya salah satu kawat fasa yang
letaknya paling atas pada transmisi atau distribusi, dengan konfigurasi kawat antar
fasanya disusun secara vertikal. Kemungkinan terjadinya memang sangat kecil, tetapi
dalam analisanya tetap harus diperhitungkan (Prana, Skripsi, 2013:12). Kemungkinan
lain adalah akibat pohon yang cukup tinggi dan berayun sewaktu angin kencang,
kemudian menyentuh ketiga kawat pada transmisi atau distribusi (Kadarisman dan
Sarimun hal 2).

Gangguan Hubung Singkat 2 Fase

Kemungkinan terjadinya gangguan 2 fasa disebabkan oleh putusnya kawat fasa


tengah pada transmisi atau distribusi. Kemungkinan lainnya adalah dari rusaknya

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-2


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

isolator di transmisi atau distribusi sekaligus 2 fasa. Gangguan seperti ini biasanya
mengakibatkan 2 fasa ke tanah (Prana, Skripsi, 2013:13).

Gangguan Hubung Singkat 1 Fasa ke Tanah


Pada gangguan satu fasa ke tanah misal fasa A mengalami gangguan akan
menyebabkan kenaikan arus pada fasa A dan drop tegangan di phasa A (menjadi nol)
sedangkan arus pada phasa yang lain menjadi nol yang diikuti dengan kenaikan
tegangan fasa yang lain (phasa B dan Phasa C tidak sama dengan nol sedangkan arus
phasa B sama besarnya dengan phasa C yaitu nol amper) (Tjahjono, 2000). Gangguan
tidak simetris menyebabkan arus tidak seimbang dalam sistem, sehingga dibutuhkan
komponen simetris untuk perhitungannya. sebagaimana uraian di atas. Rangkaian
gangguan satu fasa ke tanah:

Kemungkinan terjadinya gangguan satu fasa ke tanah adalah back flashover antara
tiang ke salah satu kawat transmisi dan distribusi, sesaat setelah tiang tersambar petir
yang besar walaupun tahanan kaki tiangnya cukup rendah. Namun bisa juga
gangguan fasa ke tanah ini terjadi sewaktu salah satu kawat fasa transmisi / distribusi
tersentuh pohon yang cukup tinggi dll (Prana, Skripsi, 2013:14).

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-3


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

Gangguan Hubung Singkat 2 Fasa ke Tanah

Gangguan hubung singkat dua fasa ke tanah ini merupakan gangguan hubung singkat
yang paling jarang terjadi. Gangguan hubung singkat ini terjadi antara dua dari tiga
fasa yang terhubung ke tanah. Biasanya hubungan ini terjadi karena ranting pohon
yang terkena dua fasa (Sarimun, 2012:92). Sesungguhnya hampir setiap macam
gangguan hubung singkat (tiga fasa, fasa-fasa, fasa-tanah atau dua fasa ke tanah)
melalui suatu nilai tahanan gangguan yang dibentuk oleh arcing (RARC). Tetapi
dalam analisa hubung singkat selalu perhitungan arus gangguan hubung singkat
dengan menganggap tahanan gangguan = 0 (nol) untuk memudahkan perhitungan,
karena kesulitan untuk menentukan besarnya RARC yang setepatnya (Kadarisman
dan Sarimun, hal 3).

Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa


Gangguan hubung singkat 3 fasa dapat dihitung dengan menggunakan rumus
hukum ohm yaitu (Sarimun, 2012:169)
𝐸𝑝ℎ𝑎𝑠𝑒
𝐼3𝑃ℎ𝑎𝑠𝑒 =
𝑍𝑟𝑒𝑞 + 𝑍𝑝ℎ𝑎𝑠𝑒

Keterangan :

I = Arus gangguan hubung singkat 3 fasa (A)


Ephase = Tegangan fasa-netral sistem 20 kV= 20000 √3
Z1eq = Impedansi ekivalen urutan positif (Ohm) Z
f = Impedansi gangguan (Ohm)

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-4


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

Selain gangguan hubung singkat 3 fasa ini, terdapat juga gangguan hubung singkat 3
fasa ke tanah. Tetapi, besarnya gangguan hubung singkat 3 fasa tanpa melalui tanah
atau dengan melalui tanah besarnya sama.

Komponen Simetris

Metode komponen simetris digunakan dalam perhitungan yang berhubungan dengan


keadaan yang tak seimbang pada perangkat listrik tiga fasa, dan secara khusus untuk
perhitungan hubung singkat yang tidak seimbang pada perangkat listrik.

Komponen-komponen yang seimbang ini dinamakan menjadi tiga komponen urutan


(Sarimun, 2012:83) :
1. Komponen urutan positif, yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya dan
berbeda sudut fasanya 120o dan mempunyai urutan yang sama dengan fasa
aslinya.
2. Komponen urutan negatif, yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya dan
berbeda sudut fasanya 120o dan mempunyai fasor urutan yang berlawanan
dengan fasa aslinya.
3. Komponen urutan nol, yang terdiri dari tiga fasor yang sama simetris besarnya
dan berbeda fasa nol derajat. Impedansi urutan dapat didefinisikan

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-5


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

C. Alat dan Bahan.


Perangkat keras berupa: seperangkat komputer dengan spesifikasi minimum
Pentium IV, memori 1 Ghz, HDD 250 MB. Perangkat lunak berupa paket program
Power World Simulator Demo dan program Microsoft Excel untuk membantu dalam
proses analisa dan pembuatan grafik untuk data hasil percobaan.

D. Prosedur Percobaan.
1. Membuat rangkaian sistem seperti Gambar 3.1. dengan data yang dapat diperoleh
dari asisten percobaan,
2. Langkah-langkah untuk membuat rangkaian Gambar 3.1. sebagai berikut:

a. Membuat bus dengan mengklik ikon pada insert toolbar.


b. Mengisi data-data bus pada ”display information” dan ”bus information” dari
information dialog seperti no. bus, nama bus, orientasi bus (kanan, kiri, atas
atau bawah), tegangan nominal, tegangan perunit, sudut tegangan sesuai data
dan system slack bus.

c. Membuat generator dengan mengklik ikon pada insert toolbar.


d. Mengisi data-data generator pada ”display information” dan ”MW and
Volatge Control” dari information dialog seperti no. bus, nama bus, orientasi
bus (kanan, kiri, atas atau bawah) dan MW/Mvar output sesuai data.

e. Membuat bus beban dengan mengklik ikon pada insert toolbar.


f. Mengisi data-data bus beban pada ”load information” dari information dialog
seperti no. bus, nama bus, orientasi bus (kanan, kiri, atas atau bawah), MW
value dan Mvar value sesuai data.

g. Membuat saluran transmisi dengan mengklik ikon pada insert toolbar.


h. Mengisi data-data saluran transmisi pada ”parameter” dari line information
dialog dengan mengklik kanan mouse, seperti series resistance (R) dan series
reactance (X) sesuai data.

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-6


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

Gambar 3.1. Single Line Diagram Kelistrikan

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-7


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

A. Hasil Pengamatan.

4.1.1 Gangguan Tiga Fasa ke Tanah


 Hasil pengamatan gangguan pada bus 1 (6.3 KV)

a. Hasil pengamatan gangguan pada positive sequences

b. Hasil pengamatan gangguan pada negative sequences

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-8


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

c. Hasil pengamatan gangguan pada zero sequences

 Hasil pengamatan gangguan pada bus 2 (138 KV)

a. Hasil pengamatan gangguan pada positive sequences

a. Hasil pengamatan gangguan pada negative sequences

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-9


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

b. Hasil pengamatan gangguan pada zero sequences

 Hasil pengamatan gangguan pada bus 3 (138 KV)

b. Hasil pengamatan gangguan pada positive sequences

c. Hasil pengamatan gangguan pada negative sequences

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-10


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

c. Hasil pengamatan gangguan pada zero sequences

 Hasil pengamatan gangguan pada bus 4 (20 KV)

a. Hasil pengamatan gangguan pada positive sequences

b. Hasil pengamatan gangguan pada negative sequences

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-11


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

c. Hasil pengamatan gangguan pada zero sequences

4.1.2 Gangguan pada Saluran


 Hasil pengamatan gangguan saluran bus 2-3 pada lokasi 20%

a. Hasil pengamatan gangguan pada positive sequences

b. Hasil pengamatan gangguan pada negative sequences

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-12


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

c. Hasil pengamatan gangguan pada zero sequences

 Hasil pengamatan gangguan saluran bus 2-3 pada lokasi 40%

a. Hasil pengamatan gangguan pada positive sequences

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-13


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

b. Hasil pengamatan gangguan pada negative sequences

c. Hasil pengamatan gangguan pada zero sequences

 Hasil pengamatan gangguan saluran bus 2-3 pada lokasi 60%

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-14


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

a. Hasil pengamatan gangguan pada positive sequences

b. Hasil pengamatan gangguan pada negative sequences

c. Hasil pengamatan gangguan pada zero sequences

 Hasil pengamatan gangguan saluran bus 2-3 pada lokasi 80%

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-15


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

a. Hasil pengamatan gangguan pada positive sequences

b. Hasil pengamatan gangguan pada negative sequences

c. Hasil pengamatan gangguan pada zero sequences

 Hasil pengamatan gangguan saluran bus 2-3 pada lokasi 100%

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-16


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

a. Hasil pengamatan gangguan pada positive sequences

b. Hasil pengamatan gangguan pada negative sequences

c. Hasil pengamatan gangguan pada zero sequences

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-17


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

E. Analisa Hasil Pengamatan.


 Tentukan arus hubung singkat pada gangguan tiga fase ke tanah setiap bus,
 Buatlah grafik dan analisa grafik hubungan antara bus dengan besarnya arus
gangguan tiga fase ke tanah.

F. Kesimpulan.
Buatkan kesimpulan untuk hasil analisa hasil pengamatan.

(EMPTY)

G. Tugas Tambahan.
Buatlah gangguan tiga fase ke tanah untuk sebuah sistem yang terdiri dari
beberapa pembangkit atau sesuai dengan data IEEE.

(EMPTY)

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-18


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

3.2 GANGGUAN TIGA FASE.


A. Tujuan Percobaan.
1. Mendapatkan besar arus hubung singkat tiga fase untuk gangguan pada bus,
2. Mendapatkan besar arus hubung singkat tiga fase untuk gangguan pada saluran,

B. Teori Dasar.
Analisa hubung singkat bertujuan untuk :
1. Menentukan arus dan tegangan maksimum & minimum pada bagian-bagian /
titik-titik tertentu dari suatu sistem tenaga listrik untuk jenis-jenis gangguan
yang mungkin terjadi.
2. Menentukan pola pengamanan, relay dan pemutus (circuit breaker) untuk
mengamankan sistem dari keadaan abnormal dalam waktu yang seminimal
mungkin.

Jenis Gangguan Hubung Singkat


Jenis analisa gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi pada sistem tenaga
listrik 3 phasa yaitu :
1. Hubung singkat 3 phasa simetri :
 Tiga phasa ( L-L-L )
2. Hubung singkat tidak simetri :
 Satu phasa ke tanah ( 1L-G )
 Antar phasa ke tanah ( 2L-G )
 Antar phasa ( L-L )
Pada gangguan tiga fase, pada antar fasa yaitu fasa B dan fasa C mengalami
gangguan akan menyebabkan kenaikan arus pada fasa B dan C, sedangkan tegangan
untuk fasa tersebut menjadi drop (menjadi nol). Diagram rangkaian untuk gangguan
antar fasa ditunjukkan dalam gambar di bawah ini (Stevenson, 1984).
Gambar dibawah menunjukkan rangkaian ekivalen hubung singkat 3 phasa. Dari
gambar tersebut dapat dilihat bahwa arus maupun tegangan dalam keadaan gangguan
tidak mengandung unsur urutan nol atau impedansi netral. Oleh sebab itu, pada
hubung singkat tiga phasa system pentanahan netral tidak berpengaruh terhadap
besarnya arus hubung singkat.

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-19


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

Gambar xx . Gambar rangkaian ekuivalen gangguan 3 Fasa

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-20


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

C. Alat dan Bahan.


Perangkat keras berupa: seperangkat komputer dengan spesifikasi minimum
Pentium IV, memori 1 Ghz, HDD 250 MB. Perangkat lunak berupa paket program
Power World Simulator Demo dan program Microsoft Excel untuk membantu dalam
proses analisa dan pembuatan grafik untuk data hasil percobaan.

D. Prosedur Percobaan
1. Membuat rangkaian sistem seperti Gambar 3.2. dengan data yang dapat diperoleh
dari asisten percobaan,
2. Langkah-langkah untuk membuat rangkaian Gambar 3.2 adalah sebagai berikut:

a. Membuat bus dengan mengklik ikon pada insert toolbar.


b. Mengisi data-data bus pada ”display information” dan ”bus information” dari
information dialog seperti no. bus, nama bus, orientasi bus (kanan, kiri, atas
atau bawah), tegangan nominal, tegangan perunit, sudut tegangan sesuai data
dan sistem slack bus.

c. Membuat generator dengan mengklik ikon pada insert toolbar.


d. Mengisi data-data generator pada ”display information” dan ”MW and
Volatge Control” dari information dialog seperti no. bus, nama bus, orientasi
bus (kanan, kiri, atas atau bawah) dan MW/Mvar output sesuai data.

e. Membuat bus beban dengan mengklik ikon pada insert toolbar.


f. Mengisi data-data bus beban pada ”load information” dari information dialog
seperti no. bus, nama bus, orientasi bus (kanan, kiri, atas atau bawah), MW
value dan Mvar value sesuai data.

g. Membuat saluran transmisi dengan mengklik ikon pada insert toolbar.


h. Mengisi data-data saluran transmisi pada ”parameter” dari line information
dialog dengan mengklik kanan mouse, seperti series resistance (R) dan series
reactance (X) sesuai data.

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-21


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

Gambar 3.2. Single Line Diagram Kelistrikan

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-22


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

E. Hasil Pengamatan
 Tampilkan hasil keluaran dari Power World Simulator untuk gangguan tiga
fase,
 Tampilkan impedansi urutan positif, negatif, dan nol.

(EMPTY)

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-23


Analisis Gangguan Seimbang Sistem Tenaga

F. Analisa Hasil Pengamatan


 Gambarlah diagram impedansi urutan positif, urutan negatif, dan urutan nol.
 Jabarkan matriks impedansi untuk urutan positif, urutan negatif, dan urutan
nol .
 Tentukan matriks admitansi untuk urutan positif, urutan negatif, dan urutan
nol.
 Tentukan matriks impedansi bus.
 Buatlah grafik dan analisa grafik hubungan antara bus dengan besarnya arus
gangguan dengan menggunakan EXCEL atau MATLAB.

(EMPTY)

G. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan untuk hasil analisa hasil pengamatan.

(EMPTY)

H. Tugas Tambahan
Buatlah gangguan tiga fase untuk sebuah sistem yang terdiri dari beberapa
pembangkit atau sesuai dengan data IEEE.

(EMPTY)

Laboratorium Sistem Tenaga (F1B015055) III-24

Anda mungkin juga menyukai