10 Desember 2018
Penulis
i
D AFTAR ISI
ii
Peta Konsep ............................................................................................................... 80
A. Ketahanan Pangan ......................................................................................... 81
B. Bahan Industri ............................................................................................... 81
C. Energi Terbaru Dan Terbarukan ................................................................... 88
D. Uji Kompetensi IV ......................................................................................... 90
iii
C. Usaha Pengurangan Resiko Bencana Alam ................................................... 202
D. Lembaga-Lembaga Penanggulangan Bencana Alam di Indonesia ................ 210
E. Uji Kompetensi VII........................................................................................ 219
iv
BAB I
POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS
MARITIM DUNIA
Kompetensi Dasar
Siswa mampu:
3.1 Memahami kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia
sebagai poros maritim dunia.
3.2 Menyajikan contoh hasil penalaran tentang posisi strategis
wilayah Indonesia sebagai poros maritim dunia dalam
bentuk peta, tabel, dan/atau grafik.
Indikator
Tujuan
1
PETA KONSEP PEMBELAJARAN
Letak Wilayah
Indonesia
2
A. LETAK LUAS DAN BATAS WILAYAH INDONESIA
Indonesia telah diakui masyarakat internasional sebagai negara kepulauan yang
tertulis dalam Konversi Hukum Laut Internasional atau UNCLOS (United Nations Convertion
on the Law of the Sea) pada tahun 1982 dan telah disahkan dalam UU No. 17 Tahun 1985.
Untuk mengetahui karakteristik wilayah Indonesia, perlu dibahas tata geografi yang mencakup
unsur fisik, topologi, dan biotik.
1. Pengaruh Unsur Fisik
a) Iklim dan cuaca
Iklim dan cuaca dapat mempengaruhi jenis tanaman dan persebaran binatang, kesehatan,
vitalitas penduduk (kemampuan bertahan hidup), maupun aktivitas kerja.
b) Air
Besar kecilnya pengaruh tergantung dari jarak antara perairan dan masyarakat. Air di
permukaan banyak digunakan untuk pengairan, perikanan, pembangkit tenaga listrik, dan
lain-lain.
c) Relief dan tanah
Relief dan tanah sangat berpengaruh terhadap pemusatan penduduk, jaring-jaring lalu
lintas, ongkos angkutan, jenis pengangkutan, jenis usaha bidang pertanian, dan
kebudayaan.
d) Hasil tambang dan mineral
Ada tidaknya tambang, baik berupa batuan, mineral, atau gas alam dalam suatu daerah
menyebabkan perbedaan perhatian manusia terhadap daerah tersebut.
2. Pengaruh Unsur Biotik
Flora, fauna, dan manusia saling memerlukan. Flora dan fauna merupakan bahan
makanan, bahan pakaian, dan juga bahan bangunan bagi manusia. Flora dan fauna harus
dipelihara agar jangan sampai punah. Dengan memahami tata geografi suatu daerah dapat
diketahui ciri khas daerah tersebut. Ciri khas yang dimaksud adalah keadaan alam (subur,
tandus, dataran, atau pegunungan), mata pencaharian dan bentuk kehidupan penduduk,
pemusatan dan persebaran penduduk, kebudayaan, serta kehidupan sosial.
3. Pengaruh Unsur Topologi
Pengaruh topologi meliputi letak, luas, bentuk dan batas suatu wilayah yang berpengaruh
terhadap unsur biotik
a) Pengaruh letak
Untuk dapat mengetahui dengan baik keadaan geografis suatu tempat atau daerah, telebih
dahulu perlu kita ketahui letak tempat atau daerah tersebut di permukaan bumi. Dengan
3
mengetahui ini, kita dapat memahami berbagai hal yang menyangkut daerah tersebut,
seperti kehidupan penduduk di daerah tersebut, posisi daerah itu terhadap tempat atau
daerah lain, dan latar belakang sejarah serta berbagai pengaruh yang pernah ada atau akan
ada terhadap daerah tersebut.
1) Letak astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu tempat dihubungkan dengan posisi garis lintang
dan garis bujur yang akan membentuk suatu titik koordinat. Indonesia terletak di
antara 6° 08’ LU - 11° 15’ LS dan 94° 45’ BT - 141° 05’ BT.
2) Letak geologis
Letak geologis adalah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batubatuan
yang ada pada kulit bumi. Letak geologis Indonesa dapat terlihat dari beberapa sudut
formasi geologi, keadaan batuan dan jalur-jalur pegunungannya. Formasi geologi
Indonesia dibagi menjadi tiga zona geologi; (1) bagian utara merupakan Paparan
Sunda (Lempeng Asia); (2) bagian barat dan selatan merupakan Paparan Sahul
(lempeng Indo-Australia); (3) bagian timur merupakan Lempeng Dasar Samudera
Fasifik.
3) Letak geomorfologis
Letak geomorfologis adalah letak berdasarkan morfologi suatu tempat di muka bumi.
Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak geomorfologis
mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, misalnya penduduk di suatu tempat
yang morfologinya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil.
4) Letak geografis
Letak geografis adalah letak suatu daerah dilihat dari kenyataanya di bumi atau posisi
daerah itu pada bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Letak geografisnya
ditentukan oleh letak astronomis dan letak geologis. Secara geografis, Indonesia
terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, di antara Benua Asia dan
Benua Australia, dan pada pertemuan dua rangkaian pegunungannya, yaitu Sirkum
Pasifik dan Sirkum Mediterania.
5) Letak maritim
Letak maritim adalah letak suatu tempat ditinjau dari sudut kelautan. Apakah tempat
itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dikelilingi oleh laut,
dan sebagainya.
6) Letak ekonomis
4
Letak ekonomis adalah letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi
suatu negara terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia kedudukannya sangat
baik karena terletak antara Benua Asia dan Australia ditambah dengan beberapa
tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan.
7) Letak sosiokultural
Letak sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah yang
bersangkutan terhdap daerah di sekitarnya. Indonesia secara sosio-geografis dan
kultural terletak di persimpangan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri
dari berbagai bangsa yang menyebabkan budaya akulturasi budaya kaya dan aneka
ragam budaya.
b) Pengaruh luas dan bentuk
Pada umumnya suatu negara yang memiliki wilayah yang luas akan memperoleh
keuntungan lebih banyak daripada negara yang mempunyai wilayah sempit. Negara yang luas
akan memberikan ruang hidup yang lebih luas untuk mengejar peningkatan kesejahteraan
penduduk. Pembangunan ekonomi akan lebih dimungkinkan terhadap iklim suatu tempat,
dengan teknologi modern. Negara Indonesia yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh laut-
laut yang luas. Pulau-pulaunya terdapat di daerah paparan atau laut dangkal. Pulau-pulau itu
merupakan pegunungan sisa dari pegunungan tua yang telah terkikis.
Luas seluruh wilayah Negara Indonesia adalah 9,8 juta km2, yang terdiri dari lautan
dan daratan yang berupa pulau-pulau besar dan kecil. Oleh karena itu, Indonesia merupakan
negara kepulauan terbesar di dunia. Luas lautnya sekitar 7,9 juta km2 atau 81% dari luas
seluruhnya dengan panjang garis pantai mencapai ± 81.497 km. Luas daratannya sekitar 1,9
juta km2 atau 19% dari luas seluruhnya. Seluruh wilayah Indonesia terdiri atas 18.110 buah
pulau (besardan kecil). Dari seluruh pulau tersebut hanya 6.044 buah yang memiliki nama,
sedangkan yang berpenghuni (didiami manusia) hanya 931 buah.
c) Pengaruh batas
Ada dua batas, yaitu batas alam (lautan, pegunungan, sungai) dan batas buatan
(tembok, tugu, kawat berduri). Berbatasan dengan laut berarti perlu memikirkan dan
perencanaan terhadap pelabuhan, pertahanan, dan usaha perikanan. Berbatasan dengan negara
yang lebih maju akan lebih menguntungkan, karena akan memacu pembangunan di Indonesia.
1) Batas wilayah Indonesia
Sebelah utara : Serawak (Malaysia Timur), Singapura, Filipina
Sebelah timur : Papua Nugini dan Samudra Pasifik
Sebelah selatan : Australia dan Samudra Hindia
5
Sebelah barat : Samudra Hindia
2) Batas wilayah udara
Indonesia menyatakan bahwa wilayah kekuasaan dirgantara atas ruang udara dan antariksa
termasuk GSO (Geo Stationer) dengan jarak ± 36.000 m/km. Tertuang dalam pasal 30 ayat
(c) UU No. 20 tahun 1982 tentang ketentuan pokok hankam negara.
3) Batas wilayah perairan laut Indonesia
Perairan laut Indonesia berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika Tahun
1982 dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut :
(a) Batas laut teritorial, adalah 12 mil dari titik terluar sebuah pulau ke laut bebas.
Berdasarkan batas tersebut, negara Indonesia memiliki kedaulatan atas air, bawah laut,
dasar laut, dan udara di sekitarnya termasuk kekayaan alam di dalamnya.
(b) Batas landas kontinen, sebuah negara paling jauh 200 mil dari garis dasar ke laut bebas
dengan kedalaman lebih dari 200 meter. Landasan kontinen adalah dasar laut dari arah
pantai ke tengah laut dengan kedalaman tidak lebih dari 200 meter.
(c) Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), ditarik dari titik pantai sebuah pulau sejauh 200 mil.
Dengan bertambahnya luas perairan Indonesia, maka kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya bertambah pula. Oleh karena itu, Indonesia bertanggung jawab untuk
melestarikan dan melindungi sumber daya alam dari kerusakan. Hingga kini wilayah
laut Indonesia berbatasan dengan sepuluh negara, yaitu Malaysia, Singapura,
Thailand, Filipina, Vietnam, India, Papu Nugini, Palu, Timor Leste, dan Australia.
Banyak sengketa wilayah laut yan terjadi, diantaranya kasus Pulau Sipadan dan
Ligitan di Kalimantan Timur, yan akhirnya jatuh ke negara Malaysia.
6
Gambar Kepulauan Raja Ampat
7
Gambar Pegunungan Jayawijaya, Papua
8
Hampir semua pulau di Indonesia memiliki gunung. Gunung tertinggi di Pulau Sumatera adalah
Gunung Kerinci yang tingginya mencapai 3805 meter. Gunung tertinggi di Pulau Jawa adalah
Gunung Semeru yang tingginya mencapai 3676 meter. Gunung tertinggi di Pulau Sulawesi
adalah Gunung Rantekombola yang tingginya mencapai 3456 meter. Adapun puncak tertinggi
di Irian (Papua) adalah Puncak Jaya yang mencapai 5030 meter. Puncak Jaya selalu diselimuti
oleh salju abadi karena begitu tinggi sehingga udara di atasnya sangat dingin sepanjang tahun.
Dataran tinggi sangat bermanfaat bagi manusia, terutama untuk daerah perkebunan teh
dan tempat peristirahatan. Ada beberapa dataran tinggi yang terdapat di Indonesia, misalnya
9
Dataran Tinggi Alas, Dataran Tinggi Karo, Dataran Tinggi Kerinci, Dataran Tinggi Cianjur,
Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Bone, Dataran Tinggi Muler, dan lain-lain.
d) Dataran Rendah
Hampir semua wilayah provinsi di Indonesia memiliki daerah dataran rendah. Dataran
rendah sangat bermanfaat bagi manusia, terutama untuk pertanian, peternakan, pemukiman,
industri, perkebunan kelapa, perkebunan tebu, perkebunan tembakau, dan lain-lain.
e) Sungai
Di Indonesia banyak sekali terdapat sungai, besar maupun kecil, panjang maupun
pendek. Sungai terbesar di Sumatera adalah Sungai Musi. Di atas Sungai Musi terbentang
10
sebuah jembatan yang sangat panjang. Di Pulau Jawa, ada juga sungai yang terpanjang, yaitu
Sungai Bengawan Solo. Sungai ini melintasi dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Di Kalimantan juga terdapat sungai yang terpanjang. Sungai yang terpanjang di Kalimantan
adalah Sungai Kapuas. Sungai Kapuas tidak saja terpanjang di Pulau Kalimantan, tetapi juga
di Indonesia. Di Papua terdapat sungai terpanjang, yaitu Sungai Memberamo.
f) Danau
Di Indonesia, terdapat cukup banyak danau. Di Pulau Sumatera terdapat Danau Laut
Tawar (Nangroe Aceh Darussalam), Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Maninjau dan
Danau Singkarak (Sumatera Barat), Danau Kerinci (Jambi), Danau Tempe (Sulawesi Selatan),
Danau Poso (Sulawesi Tengah), Danau Sentani (Papua), Danau Batur (Bali), Danau Segara
Anak (Lombok), Danau Lebo (Sumbawa), serta Danau Kelimutu (Nusa Tenggara Timur).
Danau Kelimutu disebut juga Danau Tigawarna. Danau terbesar di Indonesia adalah Danau
Toba. Di tengah-tengah Danau Toba terdapat Pulau Samosir. Danau Toba termasuk contoh
daerah lembah depresi karena tanahnya turun setelah terjadi letusan gunung api. Sedangkan
Danau Kerinci, Danau Ranau, dan Danau Maninjau terjadi akibat lembah puncak gunung yang
terisi air hujan (kaldera).
2. Karakteristik Wilayah Lautan
a) Laut
11
Gambar Laut Flores
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut yang cukup luas. Semua
provinsi di Indonesia memiliki wilayah laut. Nama-nama laut yang terdapat di Indonesia adalah
Laut Jawa, Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Seram, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut
Arafuru, Laut Flores, Laut Sawu, dan Laut Timor. Selain itu, juga terdapat Samudera Hindia.
Samudera adalah laut yang sangat luas.
b) Selat
Selat digunakan sebagai sarana penyeberangan antarpulau. Banyak sekali selat yang
menghubungkan pulau-pulau di Indonesia. Selat-selat itu misalnya Selat Sunda, Selat
Karimata, Selat Bali, Selat Sape, Selat Bangka, dan Selat Berhala.
c) Pantai
12
Gambar Pantai Kuta, Bali
Sebagian besar wilayah negara kita merupakan perairan, terutama laut, sehingga kita
memiliki wilayah pantai yang cukup luas. Kita mengenal beberapa pantai, misalnya Pantai
Ancol di Jakarta, Pantai Cermin di Sumatera Utara, Pantai Sanur dan Pantai Kuta di Bali, Pantai
Pelabuhan Ratu di Jawa Barat, Pantai Carita di Banten, Pantai Losari di Sulawesi Selatan,
Pantai Senggigi di Lombok, Pantai Maluk di Sumbawa Barat, Pantai Losiana di Nusa Tenggara
Timur, dan Pantai Korem di Papua.
13
karena kekuatan dan kecepatannya. Alat transportasi yang berkembang pun menggunakan jasa
kuda, misalnya, kereta kuda yang kemudian berkembang menjadi andong atau delman.
Sedangkan untuk mengangkut barang, selain menggunakan jasa kuda, juga ada pedati yang
ditarik sapi atau kerbau. Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada
masa pendudukan Belanda, di pusat pemerintahannya saat itu yang berada di Batavia atau
Jakarta. Pemerintah Belanda membangun jalur kereta api dengan rute Batavia- Buitenzorg
(Bogor), tahun 1873.
Sedangkan alat transportasi yang digunakan di dalam kota adalah trem yang
digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan massal pertama yang ada di Jakarta.
Pada 1910, Jakarta sudah mempunyai jaringan trem. Tahun 1960-an, Presiden Sukarno
memerintahkan penghapusan trem karena dianggap tidak cocok lagi untuk kota sebesar
Jakarta. Trem pun digantikan bus-bus besar. Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan
becak. Ada pula bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak
dan bajaj. Meski sudah dilarang beroperasi, kita masih bisa menemukan beberapa jenis alat
transportasi ini. Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah
bus dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal yang
modern dan murah seperti bus Trans Jakarta. Di masa depan, rencananya akan ada monorel
yang lebih cepat dan canggih.
c) Transpostasi Udara
Sejarah transportasi udara di Indonesia terkait dengan sejarah kemerdekaan. Untuk
kemudahan transportasi, pada 1948, mantan presiden Soekarno membeli dua pesawat tipe DC-
3 dari Singapura. Pembelian pesawat tersebut didanai para pengusaha asal Aceh. Wilayah
Aceh kala itu merupakan bagian Indonesia yang belum tersentuh Belanda. Sebagai bentuk
penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut dinamai RI-001 Seulawah Agam dan RI-002
Seulawah Inong. Pesawat tersebut melakukan penerbangan pertama pada 26 Januari 1949
dengan rute penerbangan Calcutta- Rangoon.
Kedua pesawat tersebut menjadi cikal bakal perusahaan penerbangan pertama tanah
air yaitu Garuda Indonesia. Industri penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di Yogyakarta
oleh tim Angkatan Udara Republik Indonesia yang dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio
Pringgoadisurjo, dan J. Sumarsono. Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat Si Kumbang
yang melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954. Pada 26 April 1976 industri
pesawat terbang itu berkembang menjadi PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) yang
didirikan dengan DR. B.J. Habibie. Salah satu hasil karya IPTN adalah prototipe pesawat turbo
14
N-250 yang pertama kali terbang selama 55 menit, pada 10 Agustus 1995. Namun industri
pesawat terbang ini harus berhenti karena kekurangan dana akibat krisis moneter pada 1997.
2. Perkembangan Perdagangan Internasional di Indonesia
Bagi kebanyakan negara berkembang, sektor perdagangan khususnya perdagangan
luar negeri memegang peranan penting dalam mendukung perekonomian negara tersebut.
Sektor perdagangan yang berbasis pada industrialisasi memegang peranan kunci karena produk
yang dihasilkan diharapkan mampu bersaing dengan produk industri negara lain dalam pasar
global. Kemajuan pembangunan sektor industri maupun perdagangan diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan pembangunan pertumbuhan ekonomi.
Prestasi pembangunan dapat dinilai dengan berbagai macam cara dan tolak ukur, baik dengan
pendekatan ekonomi maupun dengan pendekatan non ekonomi. Salah satu cara tolak ukur
untuk menilai prestasi pembangunan tersebut adalah dengan melihat tingkat pertumbyhan
ekonomi daerah.
Pada umumnya, laju pertumbuhan ekonomi suatu negara ditunjukkan dengan
menggunakan tingkat pertumbuhan PDB/PNB. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai
kenaikan PDB/PNB tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari
tingkat pertumbuhan penduduk atau apakah perubahan stuktur ekonomi terjadi atau tidak.
Suatu perekonomian baru dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang jika pendapatan
perkapita menunjukkan kecenderungan jangka panjang yang meningkat. Stok modal atau
investasi merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan tingkat pendapatan nasional.
Kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan
ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapata nasional dan taraf kemakmuran. Pada
saat krisis ekonomi yang terjadi pada akhir tahun 1997 dan awal tahun 1998, proses
pembangunan ekonomi di Indonesia terasa berhenti, bahkan pertumbuhan ekonomi negatif
pada awal tahun 1998. Hal tersebut mengakibatkan perkembangan pertumbuhan ekonomi
nasional turun hingga 8% selama tahun 1998, dan perekonomian nasional secara keseluruhan
mengalami kontraksi sebesar 12,64%.
a) Perkembangan Sektor Perdagangan di Indonesia
Tujuan reformasi perdagangan adalah membangun perekonomian yang berorientasi
perdagangan untuk mencapai tambahan ekspor di masa datang di atas trend yang berlaku.
Target jangka pendek dapat berupa menambah ekspor non-migas pada 2009 dan terus
berkembang untuk pencapaian target jangka menengah selanjutnya pada tahun 2014. Di
samping itu juga mengurangi ketergantungan perdagangan luar negeri Indonesia kepada negara
tertentu seperti Amerika Serikat, sehingga keadaan ekonomi negera tersebut tidak terlalu
15
memengaruhi perdagangan dan ekonomi Indonesia. Pemerintah perlu terus melakukan strategi
perdagangan komprehensif yang
dapat:
1) Memberi peluang untuk pengembangan industri.
2) Memperbaiki akses Indonesia di pasar utama dunia.
3) Mendukung perdagangan internal dengan menghilangkan kendala (bottleneck)
infrastruktur dan hambatan regional dalam perdagangan internal dan antardaerah.
4) Menggalakkan dan mendiversifikasi produksi dan basis ekspor Indonesia ke wilayah
tujuan ekspor yang baru.
5) Memperbaiki formulasi dan koordinasi kebijakan perdagangan.
6) Mendukung kebijakan perdagangan, industri, dan pertanian yang akan disatukan agar
tercipta industri-industri berdaya saing
Ada beberapa langkah pemerintah di bidang perdagangan antara lain:
1) Program Pemerintah mengenai harmonisasi tarif jangka menengah pada bulan Februari
2006 menuju kepada tingkat tarif rendah dan standar, mengkhususkan pada kerangka
penurunan tarif periode 2005-2010.
2) Beberapa langkah non-tarif untuk kelompok produk pertanian.
3) Upaya perbaikan fasilitasi perdagangan.
4) National and ASEAN Single Window (satu jendela layanan pengurusan dokumen
5) ekspor dan impor).Penyempurnaan seluruh peraturan dengan melakukan upaya
standarisasi proses dokumentasi/bisnis menuju satu sistem.
6) Prosedur kepelabuhanan harus terintegrasi dengan prosedur pengurusan perdagangan.
7) Terwujudnya penggunaan sistim dokumen on line dan elektronik.
b) Perdagangan Luar Negeri
Persaingan bisnis di era perdagangan bebas menunjukkan perkembangan yang pesat
sehingga seolah tidak ada batas antarnegara. Indonesia harus berkompetisi dengan negara lain
di bidang perdagangan, baik negara maju maupun negara berkembang. Perdagangan bebas
membuka peluang bagi produsen Indonesia untuk menjual produknya ke luar negeri dan
sebaliknya memberi pilihan produk yang lebih banyak kepada masyarakat. Penganjur
perdagangan bebas berargumen bahwa liberalisasi menguntungkan semua negara dan
keseluruhan ekonomi di dunia.
Setiap negara dapat berkonsentrasi untuk memproduksi barang tertentu dengan
seefisien mungkin untuk meningkatkan kapasitas ekonomi dunia. Peran pemerintah diharapkan
sangat sedikit dalam perdagangan bebas dan seakan-akan ‘diharamkan’. Namun demikian,
16
perdagangan bebas antar-negara yang tidak terkontrol oleh peran pemerintah dan negara dapat
berakibat pada keadaan dimana pengusaha dalam negeri terutama sektor Usaha Kecil dan
Menengah semakin terpuruk karena berkompetisi dengan pengusaha dari negara maju. Untuk
itu tetap diperlukan peran pemerintah dan kalangan dunia usaha untuk menciptakan iklim usaha
yang kondusif, agar semua pelaku usaha dapat tetap bertahan dan bersaing satu sama lain secara
sehat.
Sistem perdagangan bebas meminta setiap negara membuka akses yang adil dan tidak
diskriminatif terhadap satu sama lain. Akses terbuka ini menjadi tertutup jika terjadi
ketimpangan teknologi dan informasi perdagangan sehingga dunia usaha negara berkembang
seperti Indonesia menjadi dirugikan. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk
dan daya beli yang terus meningkat sehingga menghasilkan potensi pasar yang sangat besar
dan menarik minat pelaku usaha di luar negeri untuk masuk dan mengembangkan pasar.
Banyak perusahaan baru bermunculan dan para investor asing mulai menanamkan modalnya
dan meramaikan kompetisi bisnis di Indonesia.
Pengusaha dalam negeri bersaing dengan rekannya dari negara lain. Demikian pula,
dalam berbisnis di luar negeri pengusaha Indonesia dapat ikut serta mengambil bagian. Kalau
di dalam negeri pengusaha Indonesia sukar bersaing dengan pengusaha asing, maka dalam
perdagangan dengan negara lain akan lebih berat untuk pengusaha Indonesia. Untuk dapat
bersaing pada tingkat perdagangan dunia, maka dunia usaha dalam negeri harus tumbuh kuat.
Untuk cepat tumbuh kuat tentu salah satunya diperlukan kebijakan pemerintah yang
menguntungkan pengusaha dalam negeri. Meskipun perdagangan bebas berarti tidak ada batas
negara, kebijakan yang menguntungkan masih dapat diciptakan dengan syarat tidak melawan
hukum perdagangan bebas dunia.
Kebijakan yang menguntungkan pengusaha dalam negeri dilakukan oleh negara maju
sebagaimana sikap negara industri maju yang secara tidak langsung melakukan proteksi
terhadap industri dalam negerinya melalui berbagai isu seperti isu lingkungan hidup,
ketenagakerjaan dan lain-lain. Menghadapi perdagangan bebas dunia, maka kalangan dunia
usaha juga perlu untuk mengambil sikap dalam menjaga keseimbangan dunia usaha dalam
negeri dan luar negeri.
17
Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan potensi
sumberdaya laut dan pesisir yang sangat menjanjikan. Wilayah pesisir dan lautan merupakan
wilayah yang memiliki arti penting secara ekonomi dan politik bagi kehidupan masyarakat di
Indonesia sejak dahulu. Sumberdaya di wilayah pesisir merupakan penopang hidup bagi
masyarakat yang hidup di pesisir untuk memperoleh makanan, kayu bakar, bangunan, dan
fungsi lainnya.
a) Potensi terumbu karang
Ikawati et al. (2001) dalam Gianto (2007), mengatakan, salah satu dari sekian banyak
ekosistem yang dimiliki Indonesia adalah ekosistem terumbu karang. Selanjutnya kurang lebih
14% terumbu karang dunia berada di Indonesia yakni mencapai luas sekitar 75.000 Km2.
Terumbu karang mempunyai fungsi yang penting, antara lain sebagai penahan ombak dan
pelindung pantai dari abrasi, tempat berkumpul dan berkembang biaknya ikan-ikan dan biota
laut lain yang merupakan sumber protein dan sumber bahan obat. Manuputty (2008)
melaporkan, terumbu karang juga memiliki fungsi sebagai tempat rekreasi bawah air dengan
panorama keindahan bawah air yang menarik yang berbeda dengan di darat, oleh karena itu
ekosistem terumbu karang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Konferensi kelautan dunia (WOC) yang berlangsung di Manado, Sulawesi Utara 11-
15 Mei 2009 menyepakati bahwa untuk mengurangi bencana akibat perubahan iklim tentu
harus dihindari dengan mengurangi tingkat emisi karbon. Negara-negara berkembang mesti
menjaga kelestarian laut dan hutan sebagai paru-paru dunia. Potensi terumbu karang di
Indonesia sebagai paru-paru dunia di dasar laut bahwa untuk mengatasi perubahan iklim
pengaruh emisi karbon sangat besar (Protopo, 2009).
b) Potensi perikanan
Sektor perikanan, potensi perikanan Indonesia secara keseluruhan mencapai 65 juta
ton, terdiri 7,3 juta ton pada sektor perikanan tangkap khususnya ikan-ikan pelagis dan 57,7
juta ton pada sektor perikanan budidaya (Kusuma, 2004). Sektor budidaya biota laut yang di
budidaya seperti ikan belanak, ikan kakap putih, udang, kepiting bakau, dan teripang. Tingkat
konsumsi ikan penduduk Indonesia mencapai 20,18 kg perkapita pertahun, dan mengalami
peningkatan 4,5% pertahun (Dahuri, 2003). Tingkat konsumsi dan permintaan ikan dunia
cenderung meningkat. Sejak tahun 1990, dunia sebenarnya telah mengalami kekurangan
pasokan ikan diperkirakan sebesar 19,6 juta ton pada tahun 2000; 37,5 juta ton pada tahun 2010
dan 62,4 juta ton pada tahun 2020 (FAO, 2000).
Hingga saat ini Indonesia menempati urutan ke-12 sebagai Negara pengekspor produk
perikanan di bawah posisi Thailand dan Vietnam (Kusuma, 2004). Potensi perikanan Indonesia
18
yang mencapai 65 juta ton sebenarnya cukup untuk mencukupi kebutuhan ikan dalam negeri
dan kebutuhan ikan dunia. Indonesia mempunyai potensi ikan yang banyak tetapi banyak ikan
juga dicuri oleh nelayannelayan asing dan alat tangkap nelayan Indonesia masih banyak yang
kurang mendukung sehingga potensi ikan di Indonesia belum dikelola dengan baik.
c) Potensi rumput laut
Rumput laut merupakan salah satu sumberdaya kelautan yang telah dikenal sejak
puluhan atau bahkan ratusan tahun di indonesia bahkan mancanegara. Umumnya rumput laut
digunakan sebagai bahan makanan dan minuman, namun seiring dengan perkembangan iptek
dewasa ini rumput laut dapat dikembangkan dan dimanfaatkan dalam berbagai macam industri
misalnya tekstil, kosmetik dan industri kefarmasian (Syafikri, 2009). Rumput laut yang banyak
dimanfaatkan adalah dari jenis ganggang mera (Rhodophyceae) karena mengandung agar-agar,
keraginan, porpiran, furcelaran maupun pigmen fikobilin (terdiri dari fikoeretrin dan
fikosianin) yang merupakan cadangan makanan yang mengandung banyak karbohidrat.
Ada juga yang memanfaatkan jenis ganggang coklat (Phaeophyceae). Ganggang
coklat ini banyak mengandung pigmen klorofil a dan c, beta karoten, violasantin dan
fukosantin, pirenoid, dan lembaran fotosintesa (filakoid). Selain itu ganggang coklat juga
mengandung cadanganmakanan berupa laminarin, selulose, dan algin. Selain bahanbahan tadi,
ganggang merah dan cokelat banyak mengandung yodium (Prabowo, 2007).
d) Potensi hutan mangrove
Indonesia mempunyai salah satu hutan mangrove yang terluas di dunia yaitu sekitar
4,25 juta ha sebelum tahun 1969. Luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 75% dari
total mangrove di Asia Tenggara, atau sekitar 27% dari luas mangrove di dunia. Kekhasan
ekosistem mangrove Indonesia adalah memiliki keragaman jenis yang tertinggi di dunia
(Dahuri, 2002 dalam Kusuma, 2002). Kusuma (2002) menjelaskan, mangrove merupakan
sumberdaya alam yang dapat dipulihkan (renewable resources atau flow resources) yang
mempunyai manfaat ganda (manfaat ekonomis dan ekologis). Manfaat ekonomis diantaranya
terdiri atas hasil berupa kayu (kayu bakar, arang, kayu konstruksi, dan lain-lain) dan hasil bukan
kayu (hasil hutan ikutan dan pariwisata).
Kawaroe (2001) menyebutkan manfaat ekologis, yang terdiri atas berbagai fungsi
lindungan baik bagi lingkungan ekosistem daratan dan lautan maupun habitat berbagai jenis
fauna, di antaranya: sebagai proteksi dari abrasi atau erosi, gelombang atau angin kencang,
tsunami, pengendali intrusi air laut, habitat berbagai jenis fauna, sebagai tempat mencari
makan, memijah dan berkembang biak berbagai jenis ikan dan udang, pembangun lahan
19
melalui proses sedimentasi, pengontrol penyakit malaria, memelihara kualitas air, penyerap
CO2 dan penghasil O2 yang relatif tinggi dibanding tipe hutan lain.
e) Potensi padang lamun
Di Indonesia, lamun yang ditemukan terdiri atas tujuh marga, dari 20 jenis lamun yang
dijumpai di perairan Asia Tenggara, 12 di antaranya dijumpai di Indonesia. Penyebaran padang
lamun di Indonesia cukup luas, mencakup hampir seluruh perairan Nusantara yakni Jawa,
Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Jenis
Thalassiahemprichii merupakan yang paling dominan di Indonesia (Husein, 2005).
Sebagaimana terumbu karang, padang lamun menjadi menarik karena wilayahnya sering
menjadi tempat berkumpul berbagai flora dan fauna akuatik lain dengan berbagai tujuan dan
kepentingan (Arlyza, 2007).
Di padang lamun juga hidup alga (rumput laut), kerang-kerangan (moluska), beragam
jenis Echinodermata (teripang-teripangan), udang, dan berbagai jenis ikan. Ikan-ikan amat
senang tinggal di padang lamun. Ada jenis ikan misalnya yang sepanjang hayatnya tinggal di
padang lamun, termasuk untuk berpijah, tetapi beberapa jenis lain memilih tinggal sejak usia
muda (juvenil) hingga dewasa, kemudian pergi untuk berpijah di tempat lain. Ada juga yang
hanya tinggal selama juvenil, sebagian lagi memilih tinggal hanya sesaat. Penyu hijau
(Chelonia mydas) dan ikan duyung atau dugong (Dugong dugon) adalah dua hewan ‘pencinta
berat’ padang lamun, yang merupakan beberapa contoh hewan laut yang cukup banyak
dijumpai.
Boleh dikatakan, dua hewan ini amat bergantung pada lamun, kebergantungan kedua
hewan ini terhadap lamun karena tumbuhan tersebut merupakan sumber makanan penyu hijau
dan dugong. Penyu hijau biasanya menyantap jenis lamun Cymodoceae, Thalassia, dan
Halophila, sedangkan dugong senang memakan jenis Poisidonia dan Halophila. Dugong
mengkonsumsi lamun terutama bagian daun dan akar rimpangnya karena dua bagian ini
memiliki kandungan nitrogen cukup tinggi (Aswandi, 2008). Wilayah pesisir dan laut
Indonesia telah menjadi tumpuan harapan dimasa depan baik untuk pemenuhan kebutuhan
bangsa dan dunia. Harus disadari bahwa sumberdaya kelautan kalau tidak dikelola dengan baik
akan mengalami kerusakan dan kerugian yang besar. Agar bisa mengelola sumberdaya kelautan
secara berkelanjutan salah satu faktor penting adalah perlu menguasai sains dan teknologi
secara terpadu.
20
Sensus penduduk yang berlangsung pada bulan Mei tahun 2010, dari biro stastitik
memperkirakan jumlah penduduk indonesia akan mencapai 231 juta orang, atau naik 29 juta
orang dibandingkan hasil pendataan sensus penduduk tahun 2000 lalu yang tercatat sebanyak
202 juta orang (Santoso & Martina, 2009). Bertambahnya penduduk bisa berdampak positif
atau negatif terhadap pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. Peningkatan populasi manusia,
berdampak pada meningkatnya pola konsumsi merupakan ancaman terhadap keanekaragaman
hayati (Indrawan et al. 2007). Wilayah pesisir memiliki arti strategis karena merupakan wilayah
peralihan antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi sumberdaya alam dan jasa-
jasa lingkungan yang sangat kaya (Anonim, 2007). Sugiarti et al (2000) mengatakan, kekayaan
sumberdaya laut tersebut menimbulkan daya tarik bagi berbagai pihak untuk memanfaatkan
sumberdayanya dan berbagai instansi untuk meregulasi pemanfaatannya. Kekayaan
sumberdaya pesisir, meliputi pulau-pulau besar dan kecil sekitar 17.500 pulau, yang dikelilingi
ekosistem pesisir tropis, seperti hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun, berikut
sumberdaya hayati dan non-hayati yang terkandung di dalamnya. Akan tetapi, kekayaan
sumberdaya pesisir tersebut telah atau sedang mengalami kerusakan. Sejak awal tahun 1990,
fenomena degradasi biogeofisik sumberdaya pesisir semakin berkembang dan meluas. Laju
kerusakan sumberdaya pesisir telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, terutama pada
ekosistem mangrove, terumbu karang, dan estuary atau muara sungai.
Dahuri (2003) menyebutkan berdasarkan faktor utama yang mengancam kelestarian
sumberdaya keanekaragaman hayati pesisir dan lautan adalah:
a) Pemanfaatan berlebihan (over exploitation) sumberdaya hayati. Ketika tingkat usaha
pemanfaatan kelestarian sumber daya hayati, akan tercipta tingkat pemanfaatan yang
berlebihan. Salah satu sumberdaya laut yang telah dieksploitasi secara berlebihan adalah
sumberdaya perikanan.
b) Penggunaan teknik dan peralatan penangkapan ikan yang merusak lingkungan.
Pengunaan bahan peledak, bahan beracun (sodium dan potassium sianida) dan pukat
harimau dapat memusnahkan organisme dan merusak lingkungan.
c) Perubahan dan degradasi fisik habitat Kerusakan fisik pada habitat ekosistem pesisir dan
laut di Indonesia telah terjadi pada ekosistem terumbu karang, padang lamun, estuari dan
hutan mangrove. Hutan mangrove diberbagai daerah di Indonesia telah mengalami
penurunan luas dari tahun ke tahun. Degradasi tersebut akibat adanya konversi hutan
mangrove untuk lahan tambak, pertanian, pemukiman, pelabuhan, dan industri.
21
d) Pencemaran Sebagian besar bahan pencemar yang ditemukan di laut berasal dari kegiatan
manusia. Sumber pencemaran terdiri dari industri, limbah cair pemukiman, limbah cair
perkotaan, per-tambangan, pelayaran, pertanian, dan perikanan budidaya.
e) Introduksi spesies asingAdanya introduksi spesies-spesies asing ke dalam suatu
ekosistem dapat menjadi ancaman bagi keanekaragaman hayati di daerah pesisir dan laut.
Hasil penelitian yang dilakukan Amerika dan Australia menunjukkan bahwa di dalam air
ballast kapal pada setiap perjalanan kapal ditemukan lebih dari 50 jenis asing yang terdiri
dari fitoplanton dan zooplankton. Bila air ballast tersebut dibuang, bahan pencemar biotik
tersebut akan memasuki perairan, sehingga mengakibatkan struktur komunitas, baik
fitoplankton maupun zooplankton berubah.
f) Konversi kawasan lindung perlindungan laut. Pembangunan wilayah pesisir dan laut
mempunyai ruang lingkup yang luas, meliputi banyak aspek dan faktor. Beberapa aspek
yang perlu diperhatikan adalah aspek ekologis, sosial, budaya, ekonomi, politik serta
pertahanan dan keamanan. Beberapa sektor yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung, dengan kawasan pemukiman, indutri, rekreasi, dan pariwisata, transportasi,
budidaya tambak, serta kehutanan dan pertanian. Sering kali kegiatan pembangunan tidak
memperhatikan aspek ekologis (kelestarian lingkungan), melainkan hanya
memperhatikan aspek ekonomis. Beberapa ancaman yang telah diuraikan sebelumnya
merupakan faktor utama penyebab terjadinya degradasi lingkungan di wilayah pesisir dan
laut. Terdapat lima alasan kehidupan di wilayah pesisir dan laut berisiko terhadap
keanekaragaman hayati laut, pertama, tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan
kemiskinan; kedua, tingkat konsumsi yang berlebihan dan penyebaran sumberdaya yang
tidakmerata; ketiga, kelembagaan; keempat, kurangnya pemahaman tentang ekosistem
alam; dan kelima, kegagalan sistem ekonomi dan kebijakan dalam menilai ekosistem
alam.
22
pengelolaan wilayah pesisir dan pulaupulau kecil serta peraturan pemerintah No. 60 Tahun
2007 tentang konservasi sumberdaya ikan, kewenangan pengelolaan.
Kawasan Suaka Alam dan kawasan pelestarian alam (Anonim, 2009b). Pendekatan
pembangunan dan perencanaan wilayah yang dilakukan secara sektoral tidak membuahkan
hasil dalam mencapai pemanfaatan ekosistem pesisir dan lautan secara berkelanjutan.
Alternatif yang lebih baik adalah melalui pendekatan pengelolaan pesisir secara terpadu.
Pengelolaan pesisir secara terpadu didefinisikan sebagai suatu proses yang dinamis secara terus
menerus, dimana segala keputusan dibuat untuk penggunaan yang berkelanjutan, pembangunan
dan perlindungan terhadap daerah serta sumberdaya pesisir dan laut (Indra, 2008).
Alternatif pembangunan yang lain yaitu pengelolaan sumberdaya berbasis masyarakat
dapat didefinisikan sebagai proses pemberi wewenang, tanggung jawab, dan kesempatan
kepada masyarakat untuk mengelola sumberdaya lautnya, keinginan, dan tujuan serta
aspirasinya (Viktor & Nikijuluw, 2001). Secara garis besar ada lima prinsip dasar yang penting
dalam pengelolaan berbasis masyarakat yaitu, pem-berdayaan, pemerataan akses dan peluang,
ramah lingkungan dan lestari, pengakuan terhadap pengetahuan dan kearifan tradisional,
kesetaraan gender (COREMAP-LIPI, 2001). Masyarakat adat di Indonesia umumnya telah
mengenal dan memiliki kearifan lokal dalam mengelola sumberdaya perikanan di wilayahnya
(Karubaba et al. 2001)
Kearifan lokal muncul, sebagai interaksi dari masyarakat terhadap keterbatasan dan
kelangkaan sumberdaya perikanan akibat meningkatnya kebutuhan dan akses pemanfaatannya.
Beberapa studi menunjukkan bahwa masyarakat adat di Indonesia secara tradisional telah
berhasil dalam menjaga dan memperkaya keanekaragaman hayati melalu praktek konservasi
tradisional (Patinama, 2009). Aturan adat dalam mengelola sumberdaya oleh masyarakat
tradisional sangat penting sehingga rasa kepedulian dalam melestarikan sumberdaya bersumber
dari dalam diri masyarakat.
Adanya rasa kepemilikan terhadap sumberdaya perikanan dalam wilayah adatnya
mendorong masyarakat untuk bertanggungjawab dalam memanfaatkan sumberdaya secara
bijaksana (Kaimuddin, 2008). Keanekaragaman hayati laut merupakan sumberdaya alam yang
dapat diperbaharui, artinya jika kita manfaatkan dengan cara-cara yang ramah lingkungan
(berdasarkan pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan), pembangunan ekonomi
berbasiskan keanekaragaman hayati laut dapat berlangsung secara kesinambungan. Disinilah
keyakinan kita mendapatkan pembenaran, bahwa pembanguan ekonomi berbasis sumberdaya
alam dapat diselamatkan kembali, termasuk keanekaragaman hayati laut. Pengelolaan
23
keanekaragaman hayati laut secara tepat dan benar dapat menghantarkan Indonesia menuju
cita-cita luhurnya, yakni bangsa yang adil dan sejahtera.
24
kapal berbendera Indonesia menguasai pelayaran internasional dan memiliki kekuatan laut (sea
power) yang unggul. Pemerintah Indonesia belum mampu melakukan pengembangan
pelabuhanpelabuhan yang kompetitif, efisien dan maju di segenap wilayah Indonesia.
Akibatnya, peningkatan perdagangan dunia melalui aktivitas ekonomi di seluruh kepulauan
maupun jalur ALKI belum dapat dimanfaatkan secara optimalbagi pertumbuhan kemakmuran.
Padahal wilayah laut Indonesia memiliki peranan penting dalam lalu lintas laut, selain
memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Diantaranya dapat dimanfaatkan sebagai
obyek pariwisata dengan potensi-potensi laut seperti ikan, terumbu karang, dan biota-biota laut
lainnya, atau bahkan harta karun bekas kapal yang tengelam beratus tahun lalu. Namun, selama
beberapa dekade, Indonesia belum dapat melihat kembali pentingnya potensi laut, seperti pada
zaman kejayaan di masa lalu. Banyak potensi-potensi kelautan Indonesia yang belum
termanfaatkan secara optimal, bahkan yang lebih tragis malah membiarkan bangsa asing untuk
menguasai dan memanfaatkannya. Padahal di masa lalu, bangsa Indonesia pernah jaya dalam
kemaritiman. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki wilayah laut yang cukup luas,
namun dalam hal penjagaannya cukup menghawatirkan, ditambah dengan terlalu banyak
instansi yang berwenang dan memiliki tugas yang sama di wilayah perairan Indonesia.
Salah satu bentuk keseriusan suatu negara untuk menjaga wilayah perairannya yaitu
dengan menata rapi dan kokoh dalam menjaga perairannya. Hingga saat ini Indonesia memiliki
12 instansi (ditambah BAKAMLA menjadi 13), bertugas di wilayah perairan dengan tugas
yang sama, serta berbagai macam aspek pendukung seperti kapal dan alat Navigasinya yang
tidak saling mendukung. TNI AL, tugas utamanya adalah pertahanan, penegakan hukum di
perairan pantai dan pelabuhan merupakan wewenang Polisi (Polair) dan Syahbandar sebagai
otoritas tertinggi di pelabuhan. Berbagai instansi yang berkepentingan di bidang maritim antara
lain, KPLP, Polisi Perairan, Quarantine, Custom, Imigrasi dan sebagainya. Akibatnya terjadi
tumpang tindih penegakan hukum di bidang maritim. Di dalam undang-undang pelayaran
Nomor 17 Tahun 2009, tertera jelas bahwa otoritas tertinggi di pelabuhan adalah Syahbandar.
TNI AL berhak melakukan penegakan hukum di daerah ZEE, sementara 12 mil dari garis pantai
merupakan wewenang Polisi Perairan dan KPLP.
25
UNIT 1 REVIEW
A. Pilihlah jawaban yang tepat.
1. Pulau berikut secara geografis terletak di bagian timur Indonesia adalah ....
a. Sumatera
b. Jawa
c. Halmahera
d. Bali
e. Bangka
2. Berikut ini merupakan ciri-ciri fisik umum negara Indonesia, kecuali ....
a. Memiliki dua musim
b. Curah hujan dan kelembaban tinggi
c. Memiliki variasi kenampakan geomorfologi
d. Banyak mendapat sinar matahari
e. Memiliki banyak daerah tandus
3. Perhatikan potensi-potensi Indonesia berikut ini..
1) Minyak bumi
2) Jumlah penduduk usia produktif
3) Tanah
4) Adat istiadat
5) Bahasa
6) Gunung api
Potensi non-fisik yang ada di Indonesia ditunjukan oleh nomor ....
a. 1), 2) dan 3)
b. 1), 4) dan 5)
c. 2), 4) dan 5)
d. 3) ,4) dan 5)
e. 2), 5) dan 6)
4. Negara-negara berikut ini memiliki batas laut dengan Indonesia, kecuali ….
a. Palau
b. Australia
c. Malaysia
d. Vietnam
e. Brunei Darussalam
5. Perbedaan antara pengaruh letak astronomis dengan pengaruh letak geografis Indonesia
adalah ….
26
a. Letak astronomis Indonesia berpengaruh pada pembagian zona iklim sementara letak
geografis berpengaruh terhadap pembagian zona waktu
b. Letak astronomis Indonesia berpengaruh pada pembagian zona waktu sementara letak
geografis berpengaruh terhadap zona iklim
c. Letak astronomis dan letak geografis tidak memiliki pengaruh apapun pada kondisi
cuaca dan iklim di Indonesia
d. Letak astronomis berpengaruh terhadap kondisi angin dan letak geografis berpengaruh
terhadap pembagian waktu
e. Letak astronomis menentukan iklim di Indonesia sedangkan letak geografis
mempengaruhi perubahan musim di Indonesia
6. Manakah gunung api yang berlokasi di pulau Jawa?
a. Sinabung
b. Kelud
c. Agung
d. Tambora
e. Kerinci
7. Angin muson barat membawa musim ….. di hampir semua wilayah Indonesia.
a. Penghujan
b. Dingin
c. Panas
d. Kemarau
e. Pancaroba
8. Indonesia masuk kategori daerah tropis dan banyak vegetasi tumbuh di Indonesia. Manakah
diantara vegetasi berikut yang bukan khas wilayah tropis Indonesia?
a. Jati
b. Sagu
c. Pisang
d. Tembakau
e. Kaktus
9. Angin muson timur berhembus dari bulan ….
a. April-September
b. Oktober-Maret
c. Januari-Agustus
d. Desember-Maret
27
e. Maret-Desember
10. Lempeng tektonik yang bertemu di wilayah kepulauan Indonesia adalah ….
a. Eurasia-Pasifik-Indo Australia
b. Eurasia-Nazca-Indo Australia
c. Arab-Pasifik-Indo Australia
d. Eurasia-Pasifik-Madagascar
e. Eurasia-Karibia-Indo Australia
Wise World
Anger is a condition in which the tongue work faster the
the mind
28
BAB II
FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA
Kompotensi Dasar
Indikator
Tujuan Pembelajaran
29
PETA KONSEP PEMBELAJARAN
30
A. Karakteristik Bioma di Dunia
Bioma merupakan suatu unit atau sistem yang terdiri atas kumpulan flora dan fauna
dengan kesamaan bentuk. Bioma terbentuk karna adanya perbedaan kondisi iklim dan letak
geografis suatu wilayah. Karakteristik utama bioma, yaitu didominasi tumbuhan tertentu di
suatu wilayah dengan pengaruh kondisi iklim daerahnya. Hal tersebut menyebabkan perbedaan
antar biomamenjadi tampak jelas dari tumbuhan yang tumbuh di dalamnya. Tumbuhan dan
hewan dari berbagai jenis tertentu hanya dapat ditemukan tertentu di bumi, misalnya tumbuhan
kaktus hanya dapat tumbuh di padang pasir dan hewan seperti beruang kutub tidak akan
ditemukan di gurun, karna hewan yang beradaptasi dengan hidup di daerah dengan kondisi
cuaca tertentu. Kondisi iklim dan geografis suatu daerah dapat menentukan jenis bioma yang
terdapat didaerah tersebut.
Bioma dibagi menjadi beberapa jenis, hal tersebut ditentukan oleh curah hujan dan
intensitas cahaya matahari. Jenis bioma diantaranya yaitu biomatindra,bioma taiga,bioma
gurun, bioma stepa/padang rumput,bioma hutan, bioma gugur, bioma hujan tropis, dan bioma
sabana.
1. Bioma Gurun dan Setengah Gurun
Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara,
Australia dan Asia Barat. Bioma gurun atau padang pasir dalam istilah geografi merupakan
suatu daerah yang menerimah curah hujan tahunanya sedikit kurang dari 250mm/tahun.
Intensitas curuh hujan yang rendah ini membuat anah pada bioma gurun sangat tandus,
sehingga vegetasi yang dapat tumbuh pada bioma ini hanyalah vegetasi yang tahan terhadap
kekeringan, biasanya merupakan tumbuhan berduri dengan daun kecil dan kulit adalah bagian
31
untuk fotosintesis. Tumbuhan khas pada bioma ini ialah kaktus dan aksia. Hewan yang mampu
bertahan hihup ialah, unta, hewan reptil, dan hewan pengerat yang tinggal di tanah. Ciri-ciri:
a) Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
b) Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
c) Kelembaban udara sangat rendah
d) Perbedaan suhu siang haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat mencapai 45 C,
malam dapat turun sampai 0 C)
e) Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
f) Tingkatdeflasi (tkngkat pengikisan) tinggi
Lingkungan biotik:
a) Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah
kering (tumbuhan serofit).
b) Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air,
misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut,
umumnya hanya aktif hidup padapagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup
pada lubang-lubang.
2. Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah
beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
a) Curah hujan antara 25 – 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah
hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
b) Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
32
c) Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang
baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
a) Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah denganporositas dan drainase
kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain
rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang
rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,puzta
di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
b) Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba
dan kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheet.
3. Bioma Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan.
Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana
murni dan sabana campuran.
a) Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis
tumbuhan saja.
b) Sabana campuran : bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis
pohon.
4. Bioma Hutan Tropis
33
Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan
dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika
Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:
a) Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 – 225 cm/tahun.
b) Matahari bersinar sepanjang tahun.
c) Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
d) Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada
perubahan suhu antara siang dan malam hari.
Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama
dapat mencapai ketinggian 20 – 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga
membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit.
Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah
tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut,
contoh: Anggrek, paku SarangBurung.
Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-
hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi
dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada
malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul. Tengah dan Jawa
Timur. Fauna yang banyak ditemukan rusa, babi hutan, harimau.
5. Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)
34
Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya
meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
Ciri-ciri:
a) Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 – 100 cm/tahun.
b) Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur danmusim semi
c) Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi,
demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan
pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena
dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga,
burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai
turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya
gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur. Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul
dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur
pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai
berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.
6. Bioma Hutan Taiga / Hutan Homogen
35
Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub,
seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada. Ciri-ciri bioma hutan taiga:
a) Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas
suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
b) Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6
bulan.
c) Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah
Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya
nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut
hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin
dengan suhu sangat rendah.
d) Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-
burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan
seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
7. Bioma Hutan Tundra
36
Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim
kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut
kerak, vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran
kecil. Ciri-ciri:
a) Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat
berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
b) Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami
pertumbuhan.
LATIHAN PENGAMATAN
amatilah peta yang disajikan agar anda mengetahui pesebaran bioma di dunia.kemudian
isilah tabel yang disajikan dengan jenis dan pesebaran wilayah bioma berdasarkan peta
pesebaran bioma di dunia. Data dan informasi yang anda butuhkan dapat di peroleh dari
berbagia sumber
No Jenis Bioma Wilayah Pesebaran
1
....
37
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEBARAN FLORA DAN FAUNA
1. Faktor Persebaran Flora
a) Faktor Penyebab Sebaran Flora
Kebereadaan tumbuhan di permukaan bumi di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
faktor klimatik (iklim),fisiografis,edafik (tanah) dan biotik
1) Faktor Iklim
Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu suhu,
kelembaban udara, angin, dan curah hujan
(a) Suhu
Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari secara
langsung maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan secara merata,
akan tetapi karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian dan albedo maka
suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat. Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan
dan hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya, sehingga hanya daerah dengan
suhu yang sangat tinggi dan sangat rendah saja yang tidak dapat didiami oleh makluk hidup
secara permanen. Akibat perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan hewan
telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi
dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.
Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untuk
proses perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu
pula tumbuhan didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi untuk
melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.Berdasarkan faktor suhu, maka kita
mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu (1) Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok
tumbuhan yang hanya berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama pada musim
panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena berada dibawah lapisan
es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil atau
bunga-bungaan di daerah beriklim dingin. (2) Kelompok vegetasi perennial, yaitu
kelompok tumbuhan yang mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat
rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus-menerus.
Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi perennial dapat berumur lebih dari
satu tahun.
(b) Kelembaban Udara
38
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara.
Zat hara penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat
berperan dalam reaksi pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi
manusia dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat penting Berdasarkan tingkat
adaptasi terhadap kelembaban lingkungannya, dunia tumbuhan dibedakan menjadi empat
yaitu :
(1) Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang berarti tumbuhan.
Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan
lingkungan yang kekurangan air atau kering. Daerah persebarannya terutama
dikawasan gurun ( kawasan arid ). Contohnya kaktus.
(2) Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah
kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang berair atau basah.
Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal,
namun daunnya lebar-lebar dengan ruang renik ( stomata ), mempunyai lapisan-
lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari.
Contohnya teratai, enceng gondok, paku-pakuan, selada air, kangkung dan
sebagainya.
(3) Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadi
mesofit merupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah lembab tetapi
tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang
rendah ( tropis ) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun,
Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur
(4) Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada
lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah ( menguntungkan dan tidak
menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan musim yang
jelas yaitu musim panas dan musim dingin. Pada umumnya tumbuhan tropofit berupa
tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan
dikategorikan sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka
kelompok vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis.
(c) Sinar Matahari
Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses
fotosintesis. Energi ini khususnya dipergunakan untuk mengubah karbondioksida (CO2 )
dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen ( O2) di atmosfer sebagai hasil
39
lainnya. Dengan demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan bumi merupakan
sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan kehidupannya.
(d) Curah hujan
Air merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi lingkungan
kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama berasal dari
hujan atau bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan
bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan
yang mendiaminya. Hal ini disebabkan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang
menyediakan sumber makanan bagi hewan.
(e) Angin
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan
kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam
proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.
2) Faktor tanah
40
partikel –partikel yang lebih besar dapat mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus
biasanya memiliki potidak tersebar merata. Selain itu alirannya juga sangat lambat
sehingga tidak menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.
(b) Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat
tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan
perbedaan tingkat kemampuan tanah dalam meloloskan air ( porositas ) dan besar pori-
pori antara butir-butir tanah ( permeabilitas ). Porositas dan permeabilitas mempengaruhi
penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh bagian tanah.
(c) Keasaman tanah
Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia
antar tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam
bentuk cairan. Jika keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan
mempunyai kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi
unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan
tidak mungkin hidup dengan baik disana.
41
a) Penyebaran Tumbuhan Melalui Angin
Angin sangat membantu dalam proses penyebaran tumbuhan,angin juga membantu
dalam proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses
regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Bahkan ada tumbuhan tertentu yang penyebaran
benihnya di lakukan oleh angin.tumbuhan yang penyebarannya di bantu oleh angin secara
biologi di sebut enemikori. Penyebaran tumbuhan oleh angin adalah penyebaran yang
memanfaatkan hembusan angin yang membawa biji atau buah dari tanaman itu jauh dari
induknya yaitu ketempat yang lain dan tumbuh dan berkembang di sana.
b) Penyebaran Tumbuhan Melalui Perantara Air
Air mempunyai peranan penting bagi penyebaran tumbuhan,karena air ini dapat
melarutkan dan membawa makanan yang di perlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah.Adanya
air tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim yang
bersangkutan di daerah tersebut. Jenis tumbuhan di sutu wilayah sangat berpengaruh pada
benyaknya curah hujan di wilayah tersebut. Tumbuhan di daerah yang kurang curah hujannya
keanekaragaman tumbuhannya kurang di bandingkan dengan tumbuhan di daerah yang
banyak curah hujannya. Tumbuhan yang penyebarannya di bantu oleh air di sebut hidrokori.
Penyebaran secara hidrokori dapat mencapai tempat yang sangat jauh, karena buah/biji dari
tanaman itu akan terbawa oleh arus air tersebut. Ciri – ciri dari biji Penyebaran secara
hidrokori adalah ringan dan memiliki pelindung yang baik bagi embrionya (biji). Oleh karena
itu, biasanya mempunyai struktur kulit buah dengan tiga lapis, yaitu :
1) Eksokarp, kulit yang paling luar, tipis dan kuat.
2) Mesokarp, kulit yang tengah yang tebal berisi rongga udara sehingga biji menjadi
ringan dan mengambang di air.
3) Endokarp, kulit yang paling dalam kuat dan keras yang berfungsi untuk melindungi
embrio.
c) Penyebaran Tumbuhan Melalui Perantara Hewan
Pemencaran oleh binatang biasa terjadi pada buah-buah yang memiliki bagian-bagian
yang banyak mengandung gula atau bahan makanan lainnya, Musang, misalnya, menyukai
buah-buah yang manis atau mengandung tepung dan minyak yang menghasilkan energi. Aneka
macam buah, termasuk pepaya, kopi dan aren, dimakannya namun biji-bijinya tidak tercerna
dalam perut agen tersebut. Biji-biji itu, setelah terbawa ke mana-mana dalam tubuh musang
misalnya, akhirnya dikeluarkan bersama tinja, di tempat yang bisa jadi cukup jauh dari pohon
asalnya. Demikian pula yang terjadi pada beberapa macam biji-biji rumput dan semak yang
dimakan oleh ruminansia. Pemencaran seperti itu disebut endozoik.
42
Penyebaran tumbuhan dengan bantuan hewan (Zookori) biasanya terjadi pada
tumbuhan yang memiliki buah berair dan buah kacang-kacangan. Hewan yang berperan
biasanya: burung, kelelawar, tikus, serangga, dan mamalia yang memakan buah tersebut. Biji
dari buah yang dimakan tidak dapat dicerna karena terlalu keras sehingga biji-biji tersebut
dikeluarkan bersama kotoran diberbagai tempat yang dilalui oleh hewan tersebut. Penyebaran
seperti ini dalam biologi biasanya disebut endozoik
d) Penyebaran Tumbuhan Melalui Mamalia
Biasanya disebut Mamakori. Cara penyebaran dengan bantuan mamalia ini dapat
tejadi melalui feses/kotoran hewan yang memakan tumbuhan tersebut. Buah atau biji yang
disebarkan oleh mamalia mempunyai karakteristik :
1) Besar, berdaging, dan lunak
2) Mengeluarkan aroma khas terutama pada malam hari
3) Biji keras dan besar
4) Bertipe exposed atau berbiji keras. Contohnya: kopi (cooffea sp), arbei (Fragaria vesca),
jambu biji (Psidium guajava), enau (Arrenga pinnata), delima (Punica granatum).
Selain itu ada juga penyebaran tumbuhan yang memiliki perlengkapan tertentu
sehingga dapat melekat pada tubuh hewan. Cirinya antara lain, buah/bijinya mempunyai
perekat, pengait, atau sikat-sikat. Misalnya beberapa tanaman majemuk, antara lain Synendrella
noddiflora dan antropogon aciculatus (buah bayang-bayang). Penyebaran seperti ini dalam
biologi sering disebut Ektozoik.
43
1) Udara, yaitu melalui kekuatan terbang atau karena embuisan angin. Misalnya burung
melakukan migrasi dari wilayah yang satu ke wilayah yang lainnya.
2) Air, yaitu melalui kekuatan berenang atau dibwa oleh arus air atau benda-benda
yang terapung. Misalnya ikan-ikan kecil yang terbawa arus sungai
3) Lahan yaitu adanya gerakan suatu spesies didarat. Misalnya kawanan bantemng
yang melakukan migrasi untuk mencari padang rumoput sebagai makananya.
4) Pengangkutan manusai, baik secara langsung ataupun tidak.
44
kecil disekitarnya. Dataran Sahul memiliki corak hutan Hujan Tropik tipe Australia Utara,
yang ciri-cirinya sangat lebat dan selalu hijau sepanjang tahun. Di dalamnya tumbuh
beribu-ribu jenis tumbuh-tumbuhan dari yang besar dan tingginya bisa mencapai lebih dari
50 m, berdaun lebat sehingga matahari sukar menembus ke permukaan tanah dan
tumbuhan kecil yang hidupnya merambat. Berbagai jenis kayu berharga tumbuh dengan
baik, seperti kayu besi, cemara, eben hitam, kenari hitam, dan kayu merbau. Di daerah
pantai banyak kita jumpai hutan mangrove dan pandan, sedangkan di daerah rawa terdapat
sagu untuk bahan makanan. Di daerah pegunungan terdapat tumbuhan Rhododendron yang
merupakan tumbuhan endemik daerah ini
45
Ciri-ciri hutan ini adalah sangat lebat, selalu hijau sepanjang tahun, tidak mengalami musim
gugur, dan jenisnya sangat heterogen. Hutan jenis ini banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Jawa, dan Irian Jaya. Beberapa jenis floranya misalnya kayu meranti, ulin, dan kapur.
Pada pohon-pohon ini hidup menumpang berbagai tumbuhan seperti anggrek dan tumbuhan
merambat.dan epifit. Tumbuhan merambat yang terkenal adalah rotan. Hutan ini terdiri dari
Hutan Hujan Tanah Kering (ketinggian 1000 - 3000 m dari muka laut) dan Hutan Hujan Tanah
Rawa (ketinggian 5 - 100 m dari muka laut). Hutan rawa gambut, hutan hujan mangrove, dan
hutan rawa air tawar termasuk dalam jenis hutan hujan tanah rawa. Sedangkan hutan fegaceae,
hutan campuran Dipterocarpaceae, dan hutan belukar, termasuk jenis hutan hujan tanah kering.
b) Hutan Musim atau Hutan Meranggas
Hutan ini terdapat di daerah yang suhu udaranya tinggi (terletak pada ketinggian antara
800 - 1200 m dari muka laut). Pohon-pohonnya jarang sehingga sinar matahari sampai ke tanah,
tahan kekeringan, dan tingginya sekitar 12 - 35 m. Daunnya selalu gugur pada musim
kering/kemarau dan menghijau pada musim hujan. Contohnya pohon jati, kapuk, dan angsana.
c) Hutan Sabana
Sabana adalah padang rumput yang disana sini ditumbuhi pepohonan yang berserakan
atau bergerombol. Terdapat di daerah yang mempunyai musim kering lebih panjang dari musim
penghujan, seperti di Nusa Tenggara. Terdiri dari hutan sabana dengan pohon-pohon dan
palma ( 900 m dari muka laut) dan hutan sabana casnarina (terletak antara 1600 - 2400 m dari
muka laut).
d) Padang rumput
Terdapat pada daerah yang mempunyai musim kering panjang dan musim penghujan pendek,
seperti di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Padang rumput dapat terdapat di daerah dengan
ketinggian antara 900 - 4000 m di atas permukaan laut, seperti misalnya padang rumput tanah,
padang rumput pegunungan, komunitas rumput, dan lumut. Namun ada yang berada pada
ketinggian kurang dari 100m di atas permukaan laut, yaitu Rawa gambut.
46
Gajah Fauna di daerah barat menyerupai daratan asia. Persebaran fauna meliputi
Sumatera, Jawa, Bali, Kalimanta hingga Sellat Makasar dan Selat Lombok. Kebanyakan
binatang asiatis memiliki ukuran yang besar dan terdiri dari binatang menyusui. Binatang
jenis asiatis bisanya berbulu tidak indah. contoh:
1) Harimau di jawa, Madura dan Bali
2) Beruang terdapat di Sumatera, dan Kalimantan
3) Gajah terdapat di Sumatera
4) Badak terdapat di Sumatera
5) Banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan Jenis-jenis
6) kera di Kalimantan dan Sumatera
b) Fauna Tipe Indonesia Timur (Australis)
Cendrawasih Fauna bagian timur meliputi daerah Papua, Kepulauan Aru dan beberapa
pulau di sekitarnya. Ciri dari fauna australis adalah jenis mamalia berukuran kecil, banyak
terdapat burung berbulu indah, hewan berkantong. Binatang di daerah Australis mendapatkan
pengaruh dari Australia.Cotohnya sebagai berikut:
1) Kanguru Pohon
2) Musang berkantong
3) Burung kasuari
4) Burung cendrawasih
5) Burung kakatua berjambul merah
c) Fauna Tipe Tengah (Peralihan)
47
Komodo Jenis fauna di daerah peralihan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda
dengan fauna di daerah asiatis maupun australis. Jenis fauna peralihan terdapat di Sulawesi,
Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh fauna peralihan :
1) Biawak dan komodo
2) Anoa
3) Babi rusa
4) Burung maleo
Wilayah Neartik meliputi seluruh wilayah Amerika Utara dan selurh daerah Greenland.
Amerika Utara bagian timur terdiri atas hutan gugur, Amerika Utara bagian tengah terdiri atas
padang rumput, dan Amerika Utara bagian Utara terdiri atas Hutan Konifer yang luas.
48
Lingkungan Greenland sangat menarik, terutama lingkungan fisiknya yang tertutup salju
dengan ketebalan yang sulit ditentukan. Hewan yang terdapat di wilayah Neartik antara lain
antelop bertanduk cabang tiga, sejenis tupai dari Amerika Utara ( prairie dog ), kalkun, burung
biru, salamander, bison dan karibao ( karibu ).
b) Wilayah Neotropik
Wailayah ini meliputi Meksiko bagian selatan sampai Amerika bagian selatan dan
tengah. Diwilayah ini sebagian beriklim tropis dan di zonz selatan beriklim sedang.
Hewan yang terdapat di wilayah ini ntara lain : kukang, armadillo, alpaka, kelelawar pengisap
darah, orang hutan, siamang, trenggiling, menjangan, sejenis babi, kuda, tapir ( yang berbeda
dengan tapir Asia ) dan kera.
c) Wilayah Australis
49
Wilayah Oriental meliputi Benua Asia beserta pulau-pulau nya yang dekat,
diantaranya Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulewesi, Srilangka, dan Filipina. Sebagian besar
wilayah ini beriklim tropis. Hewan spesifik di wilayah ini antara lain hariamu, gajah, gibon,
orang utan, dan badak bercula satu..
e) Wilayah Paleartik
Wilayah Pleartik meliputi hampir seluruh daratn eurasia dan beberapa daerah tertentu,
anatar lain Himalaya, Afganistan, Afrika Ingris dan Jepang Hewan yang hidup antara lain
bison, landak, kucing kutub, dan menjangan kutub.
f) Wilayah Etiopian
Wilayah Etiopian meliputi seluruh daratan Benua Afrika, Madagaskar, dan daratan
Arab bagian selatan. Dibagian utara terdapat Gurun Sahara yang merupakan padang pasir
50
terluas di dunia. Hewan-hewan yang terdapat diwilayah ini antara lain Gorila, simpanse,
antelop, burung unta, kuda nil, zebra, dan jerapah.
51
a) Kekhasan
b) Erancaman
c) Kegunaan
Berdasarkan UU No.26 Tahun 2007 kawasan yang dilindungi bagi pelestarian alam
terbagi menjadi dua yaitu kawasan pelestarian alam dan kawasan suaka alam.
a) Kawasan Suaka Alam
Suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun perairan.
1) Cagar Biosfer
Adalah kawasan yang dilestarikan untuk melindungi flora dan fauna yang ada
didalamnya. Cagar biosfer juga melputi kawasan yang merupakan hasil budaya
manusia, yaitu suku-suku terasing.
2) Cagar Alam
Adalah kawasan suaka alam yang keadaan alamnya memiliki kekhasan tumbuhan,
satwa, dan ekosistem. Kriteria sutau kawasan ditetapkan sebagai cagar alam yaitu
sebagai berikut:
(a) Memiliki keragaman, baik tumbhan maupun satwa
(b) Memiliki kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli atau belum
tersentuh manusia
3) Suaka Magrasatwa
Adalah kawasan suaka alam yang ditetapkan untuk melindungi satwa tertentu dan
habitatnya. Kriteria daerah dijadikan kawasan suaka margasatwa antara lain sebagai
berikut:
(a) Merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari jenis satwa
(b) Merupakan habitat dari suatu jenis satwa langka ata satwa yang dikhawatirkan
punah
(c) Memiliki tingkat keanekaragaman dan populasi yang tinggi
(d) Merupakan tempat hidup satwa migrant tertentu
(e) Memiliki kawasan yang luas sebagai habitat jenis satwa yang bersangkutan
52
Suaka margasatwa yang terkenal sebagai berikut:
(1) Suaka margasatwa Gunung Leuser di aceh, merupakan suaka mmargasatwa terbesar di Indonesia.
Hewan-hewan yang mendapat perlindungan di tempat ini antara lain gajah, badak sumatera, orang
utan, tapir, harmau, kambing hutan, rusa, dan burung.
(2) Suaka marga satwa Sumatera Selatan di Sumatera Selatan, adalah tempat untuk
melindungi tapir, badak, kerbau liar, harimau Sumatera, gajah, dan rusa.
(3) Suaka margasatwa Baluran di Jawa Timur, adalah tempat untuk melindungi badak,
banteng, kerbau air,, kijang, anjing hutan, dan burung merak.
(4) Suaka margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama untuk melindungi
biawak komod. Satwa-satwa lain yang dilindungi di tempat ini adalah burung kakaktua,
ayam hutan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.
(5) Suaka margasatwa Pulau Mojo di Sulawesi, untuk melindungi burung kakaktua, ayam
hutan, sapi liar, babi hutan, dan rusa.
(6) Suaka margasatwa Kutai di Kalimantan Timur, untuk melindungi babi hutan, banteng,
orang utan, dan kanau.
53
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola
dengan zonasi, serta dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, pendidikan, menunjang
budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Adapun kriterianya yaitu sebagai berikut:
(a) Memiliki kawasan yang cukup luas sehingga dapat menjamin kelangsungan ekosistem
didalamnya
(b) Memiliki suatu yang khas dan bersifat unik
(c) Dapat dikembangkan untuk tujuan lain dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun manfaat yang dapat dirasakan dari adanya taman nasional adalah sebgai berikut:
(a) Merupakan kawasan yang memiliki nilai ekonomis
(b) Dapat menjaga keseimbangan kehidupan, baik biotic maupun abiotik di daratan
maupun perairan
(c) Memiliki nuansa keindahan sebagai objek pariwisata alam
(d) Merupakan objek dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan penelitian
(e) Keragaman sumber daya alam kawasan konservasi, baik darat maupun di perairan.
54
Adalah kawasan pelestarian alam yang ditetapkan untuk melindungi alam, tetapi
dimanfaatklan untuk tujuan wisata. Kriteria suatu wilayah ditetapkan sebagai kawasan taman
wisata alam antara lain sebagai berikut :
(a) Memiliki daya tarik flora dan fauna atau ekosistem serta formasi geologi yang menarik
(b) Memiliki luas untuk menjamin kelestarian populasi dan daya tarik untuk pariwisata dan
rekreasi alam
(c) Kondisi lingkngan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan pariwisata alam
4) Kebun Raya dan Kebun Binatang
Merupakan kawasan untuk koleksi hidup yang berfungsi untuk melestarikan jenis flora
dan fauna dalam keadaan hidup dan menagkarkan satwa yang hampir punah.
Walaupun suatu negara memiliki Sumber daya alam yang berlimpah, belum tentu hal
itu dapat memberikan manfaat besar bagi penduduknya jika tidak dikelola dengan baik.
Beberapa fakta telah menunjukkan bahwa negara-negara yang kaya sumber daya alamnya masih
tertinggal keadaan ekonominya jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang justru
sumber daya alamnya terbatas. Sebagai contoh, negara Jepang memiliki luas wilayah dan
kekayaan alam yang terbatas, tetapi Jepang menjadi negara maju di dunia, lebih maju dari
Indonesia yang memiliki SDA yang melimpah ruah. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya
alam harus dilakukan secara maksimal dengan berbagai upaya.
Secara alamiah, penduduk memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam berbagai
bentuk aktivitas sesuai dengan sumber daya alam yang dimilikinya, aktivitas dalam
memanfaatkan sumber daya alam dapat dibagi ke dalam enam aktivitas, yaitu (1) pertanian, (2)
perkebunan, , (3) kehutanan, (4) peternakan, dan (5) perikanan
1. Pemamfaatan Flora Sebagai sumber daya alam
a) Aktivitas Pertanian
Di Indonesia, aktivitas pertanian merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh
sebagian besar penduduknya. Keadaan tanah yang subur dan di dukung iklimnya
membuat penduduk Indonesia banyak mencari nafkah pada aktivitas pertanian. Aktivitas
pertanian di Indonesia secara umum dapat dibagi atas :
a) Pertanian Lahan Basah Pertanian lahan basah atau biasa disebut juga pertanian
sawah banyak dilakukan oleh petani di Indonesia. Pertanian lahan basah sangat baik
55
jika dikembangkan di dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 300
meter. Pada daerah tersebut, Ketersediaan air mencukupi dari sungai-sungai atau
saluran irigasi yang berada di sekitarnya. Jenis tanaman yang umumnya
dibudidayakan pada lahan ini adalah padi.
b) Pertanian Lahan Kering Pertanian lahan kering adalah bentuk pertanian yang
pengelolaannya mengandalkan air hujan. Sebab itu, pertanian lahan kering
dilakukan pada saat musim hujan. Sementara itu, lahan dibiarkan tidak ditanami
pada musim kemarau, karena tidak adanya pasokan air. Pertanian ini banyak
dikembangkan di daerah yang memiliki ketinggian 500-1.500 meter. Dengan suhu
udara yang cukup sejuk. Tanaman yang cocok untuk lahan kering adalah palawija,
sayuran, dan buah-buahan.
b) Aktivitas Perkebunan
Perkebunan adalah aktivitas budi daya tanaman tertentu pada suatu lahan yang relatif
luas. Maksud dari tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman tahunan
yang jenis pengelolaannya ditetapkan sebagai tanaman perkebunan (UU No. 18 Tahun
2004). Perkebunan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perkebunan besar dan perkebunan
rakyat.
1) Perkebunan besar dikelola oleh perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum.
Sementara itu, perkebunan rakyat merupakan perkebunan yang diselenggarakan oleh
rakyat.
56
2) Perkebunan rakyat luas lahannya lebih kecil daripada luas lahan perkebunan besar.
Perkebunan bertujuan untuk menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah besar.
c) Aktivitas Kehutanan
Sumber daya alam hutan merupakan sumber daya alam yang juga sangat berlimpah di
Indonesia. Hutan dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan, baik sebagai sumber
pangan, penghasil kayu bangunan ataupun sebagai sumber tambang dan mineral
berharga. Pemanfaatan hutan selanjutnya dilakukan secara intensif dengan mengambil
secara besar-besaran sumber daya yang ada di dalamnya.
57
pengetahuan dan pengalamannya. Namun, karena perahu yang dimiliki masih sederhana dan
ukurannya relatif kecil, umumnya mereka mencari ikan di tempat yang tidak terlampau jauh
dari pantai dan hasilnya tidak terlampau banyak. Selain itu, banyak di antara para nelayan yang
tidak memiliki perahu sendiri atau menyewa pada pemilik perahu. Akibat hal tersebut kondisi
sosial ekonomi nelayan di Indonesia tergolong masih rendah.
58
UJI KOMPETENSI 2
A. Pilihlah jawaban yang tepat.
Kerjakan lah soal berikut ini!
1. Perhatikan ciri-ciri Bioma sebagai berikut.
1) Curah hujan sangat rendah kurang lebih 25cm/tahun
2) Evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat dari pada presipitasi (hujan)
3) Kelembapan udara sangat rendah
4) Perbedaan suhu udara siang dan malam sangat tinggi
5) Tanh pasir sangat tandus karna tidak mampu menampung air
6) Tingkat deflasi tinggi.
59
c. Parasit raksasa
d. Bunga bangkai
e. Bunga anggrek
5. Badak bercula satu merupakan hewan langka di Indonesia yang pesebaranya terdapat di
taman nasional.
a. Waykambas
b. Komodo
c. Sebangan
d. Ujung kulon
e. Lore linda
6. Hewan yang termaksud fauna oriental adalah....
a. Kasuari
b. Orang utan
c. Jerapah
d. Singa
e. Ilama
7. Batas alam fauna yang secara imajiner disebut garis wallece adalah...
a. Selat malaka dan kalimantan
b.Selat makasan dan lombok
c. Laut banda
d.Laut jawa
e. Paparan sahul
8. Kegiatan yang sangat mendukung untuk melindungi flora dan fauna termaksud manusia
yang didalamnya di sebut.
a. Eksplorasi pertambangan hutan
b. Hak pengusahaan hutan
c. Hutan tanaman industri
d. Penetapan hutan wisata
e. Perkembangan perkebunan
9. Kawasan yang dilestariakn untuk flora dan fauna termaksud manusia yang ada didalmnya
disebut...
a. Cagar biosfer
b. Cagar alam
c. Taman nasional
60
d. Taman hutan raya
e. Kenun raya
10. Salah satu taman nasional yang ada di Indonesia tempat pelestarian burung maleo adalah
a. Ujung kulon
b. Leuser
c. Meru betiri
d. Lore lindu
e. Biosfer
Wise World
You can’t change the past, but you can run the present by
worrying over the features
61
BAB III
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA
KOMPETENSI DASAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
62
PETA KONSEP
63
A. PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM
1. Pengertian dan Faktor Penyebaran SDA
Pengertian Sumberdaya Alam, sumber daya alam adalah segala sesuatu kekayaan alam
yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar
hidup lebih sejahtera.
2. Faktor yang memengaruhi penyebaran sumberdaya alam di Indonesia yaitu:
a) Faktor Geologis, Indonesia merupakan wilayah pertemuan 3 lempeng aktif dunia yaitu
Eurasia, Pasifik dan Indo Australia. Karena interaksi 3 lempeng itulah, memungkinkan
terbentuknya berbagai macam mineral tambang dibawah bumi. Selain itu aktivitas
vulkanis menyebabkan terbentuknya sumberdaya panas geotermal di berbagai
wilayah.
b) Faktor Iklim, kepulauan Indonesia berada di daerah equator yang beriklim tropis.
Iklim tropis memiliki karakteristik curah hujan yang tinggi dengan intensitas matahari
yang cukup sepanjang tahun. Hal tersebut merupakan faktor penunjang pertumbuhan
berbagai macam tumbuhan dan hewan di atasnya. Berbagai macam spesies tumbuhan
dan hewan dari mulai terkecil hingga besar hidup di atas tanah Indonesia.
c) Faktor Geomorfologi, berkaitan dengan bentuk permukaan bumi. Variasi bentuk
permukaan bumi di Indonesia mulai dari dataran rendah, bukit, pegunungan, sungai,
hutan, laut, dan lainnya berhubungan dengan jenis sumberdaya yang ada di atasnya.
Misalnya di dataran rendah dapat diusahakan berbagai macam pertanian.
64
b) Sumber Daya Alam Berdasarkan Proses Terbentuknya
1) Sumber daya alam Biotik merupakan sumber daya alam yang terbentuk karena adanya
proses kehidupan seperti tumbuh dan berkembang biak. Contohnya : Tumbuhan dan
Hewan.
2) Sumber daya alam Fisik, merupakan sumber daya alam yang terbentuk karena proses
fisik dan kekuatan alam. Contohnya: tanah, air, udara dan bahan tambang.
3) Sumber daya alam Lingkungan merupakan perpaduan antara sumber daya fisik dan
sumber daya biotik yang dapat membentuk suatu lingkungan tertentu. Contohnya;
lingkungan pegunungan, lembah, pantai, gunung api, dan panorama alam lainnya
c) Sumber Daya Alam Berdasarkan Nilai Kegunaan atau Ekonomisnya
1) Sumber daya alam Ekonomis Tinggi adalah sumber daya yang cara mendapatkannya
membutuhkan biaya yang besar. Contohnya : mineral logam mulia (emas, perak dan
intan)
2) Sumber daya alam Ekonomis Rendah adalah sumber daya yang bisa didapatkan
dengan harga murah dan tersedia dalam jumlah banyak. Contohnya : Bahan – bahan
bangunan (pasir, batu dan gamping)
3) Sumber daya alam Nonekonomis adalah sumber daya yang cara mendapatkannya
tidak perlu mengeluarkan biaya atau tanpa pengorbanan serta tersedia dalam jumlah
tidak terbatas. Contohnya : udara, sinar matahari dan angin.
d) Berdasarkan Sifatnya/pembentukannya
1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui. (renewable resource), disebut sebagai
sumber daya alam yang dapat diperbaharui karena alam mampu mengadakan
65
pembentukan baru dalam waktu relatif cepat. Dengan demikian, sumber daya alam ini
tidak cepat habis. Pembaharuan dapat dilakukan dengan dua jalan :
(a) Pembaharuan dengan reproduksi, pembaharuan ini terjadi pada sumber daya alam
hayati, karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya
selalu bertambah.
(b) Pembaharuan dengan adanya siklus. Beberapa sumber daya alam, air dan udara
terjadi dalam proses yang melingkar membentuk siklus
2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.(unrenewable resource), SDA ini
pembentukannya kembali memerlukan waktu ratusan bahkan jutaan tahun.
Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya, sumber daya alam ini dibedakan
menjadi dua golongan :
(a) Sumber daya alam yang tidak cepat habis. Tidak cepat habis karena nilai
konsumtif terhadap barang tersebut relatif kecil. Manusia hanya
memanfaatkannya dalam jumlah sedikit. Di samping itu, sumber daya ini dapat
dipakai secara berulang-ulang hingga tidak cepat habis. Contoh : intan, batu
permata, serta logam mulia (emas)
(b) Sumber daya alam yang cepat habis. Cepat habis karena nilai konsumtif akan
barang itu relatif tinggi. Manusia menggunakan dalam jumlah yang banyak,
sehingga sumber daya alam ini akan cepat habis. Disamping itu, daur ulangnya
sukar dilakukan. Contoh : gas alam, bensin, bahan bakar lainnya.
66
(a) Golongan A, yaitu golongan bahan galian strategis. Bahan galian ini penting untuk
pertahanan/keamanan negara atau untuk menjamin perekonomian negara. Contoh :
semua jenis batu bara, minyak bumi, bahan radioaktif, tembaga, alumunium(bauksit),
timah putih, mangaan, besi, nikel, dan sebagainya.
(b) Golongan B, yaitu golongan bahan galian vital. Bahan galian ini penting untuk
memenuhi hajat hidup orang banyak. Contoh : emas, perak, magnesium, seng,
wolfram, batu permata dan setengah permata, mika, asbes dan sebagainya.
(c) Golongan C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk kedalam golongan A maupun B.
Contoh : bahan galian yang tidak termasuk batuan industri, seperti yang tertulis diatas.
1. Sumber daya alam hayati, terdiri dari sumber daya alam hewani dan nabati. Sumber daya
alam hewani yang ada di Indonesia sangat beragam jenisnya. Tersebar di darat dan di laut
perairan.
a) Pertanian
1) Sawah Irigasi merupakan sistem pertanian dengan pengairan yang terutur, tidak
bergantung curah hujan karena pengairan dapat diperoleh dari sungai waduk.
Pertanian sawah irigasi biasanya panen dua kali setahun dan pada musim kemarau
dapat diselingi dengan tanaman palawija. Sawah jenis ini banyak di Pulau Jawa.
2) Sawah tadah hujan adalah sawah yang mendapatkan air hanya pada saat musim
hujan sehingga sangat tergantung pada musim. Sawah tadah hujan ditanami dengan
67
padi jenis gogorancah. Namun, pada musim kering ditanami dengan palawija,
jagung dan ketela pohon.
3) Sawah pasang surut tergantung pada keadaan air permukaan yang dipengaruhi oleh
kondisi pasang surutnya air sungai. Pada saat pasang, sawah tergenang air,
sedangkan pada saat surut sawah kering dan ditanami dengan padi. Sawah ini
banyak terdapat sepanjang sungai yang besar – besar seperti di Kalimantan Selatan,
Sumatera Selatan, Sumatera Timur, dan Irian Jaya.
b) Hutan
1) Kayu Meranti, Keruing, Aghatis dihasilkan terutama di Sulawesi, Papua dan
Kalimantan
2) Kayu Jati banyak dihasilkan terutama di Jawa Tengah
3) Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Barat dan Sumatra Utara
4) Kayu Cendana banyak dihasilkan di NTT
5) Kayu Akasia dan Rasmala banyak dihasilkan di Jawa Barat
c) Perkebunan
1) Teh, tersebar di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur.
2) Kopi, banyak diusahakan di daerah Tapanuli (Sumatera Utara), Bengkulu,
Lampaung, Bali, dan Sulawesi Selatan.
3) Cokelat, tersebar di wilayah Pekalongan, Sumatera Barat, Semarang, Sulawesi
Selatan, Maluku, Nusa Tenggara.
4) Tembakau, terdapat di Deli (Sumatera Utara), Surakarta, Klaten, Besuki, dan
Bojonegoro.
5) Karet, tersebar di Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa
Timur, dan Kalimantan Selatan.
6) Kelapa Sawit, tersebar di wilayah Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Kalimantan
d) Perikanan
1) Perikanan air payau dilakukan di tepi-tepi pantai yang datar dalam bentuk tambak
atau empang. Jenis ikan yang diusahakan adalah udang dan bandeng.
2) Perikanan air tawar meliputi perikanan di sawah, kolam, danau, sungai, dan
keramba. Jenis-jenis ikan yang diusahakan adalah ikan mas, nila, lele, gurami.
3) Perikanan Laut :
68
4) Bagan Siapi-api (Riau) merupakan pelabuhan ikan terbesar di Indonesia.
5) Cilacap dan Tegal (Jawa Tengah)
6) Muncar (Banyuwangi, Jawa Timur)
7) Airtembaga (Sulawesi Utara).
2. Persebaran hasil tambang
Minyak bumi, daerah –daerah penghasil minyak bumi di indonesia :
a) Pulau jawa : cepu, cirebon, dan wonokromo.
b) Pulau sumatra : palembang(sungai gerong dan sungai plaju) dan riau(dumai).
c) Pulau kalimantan : pulau tarakan, pulau bunyu, kutai, dan balikpapan.
d) Pulau irian : sorong
Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, super 98, premium, minyak tanah,
solar, minyak diesel, minyak bakar. Gas alam, ada dua macam gas alam cair yang
diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG. LNG adalah singkatan dari Liquified Natural Gas (gas
alam cair) diproduksi di Arun dan Badak. LPG adalah singkatan dari Liquified Patroleum Gas
(gas minyak bumi cair) terdiri dari gas propan dan butan. Elpiji inilah yang digunakan sebagai
bahan bakar kompor gas atau pemanas lainnya. Gas alam tersebar di Arun (Nangroe Aceh
Darussalam), Bontang (Kalimantan Timur), Tangguh (Papua), dan Pulau Natuna.
Batu bara, berasal dari tumbuh-tumbuhan tropis pada masa prasejarah (masa karbon).
Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolen (masa pengarangan) yang terbagi menjadi
dua yaitu proses biokimia dan proses metamorfosis. Daerah tambang batu bara di indonesia
adalah sebagai berikut :
a) Ombilin dekat Sawahlunto (sumatra barat) menghasilkan batu bara muda, yang
sifatnya mudah hancur.
b) Bukit asam dekat tanjung enim (palembang) menghasilkan batu bara muda menjadi
atrasit karena pengaruh magma.
c) Kalimantan barat, kalimantan tengah, kalimantan timur, kalimantan selatan (pulau
laut/sebuku)
d) Jambi, riau, aceh dan papua
Tanah liat mengandung lempung 65%, butir-butirnya halus sehingga rapat dan sulit
menyerap air. Tanah liat ini terdapat di dataran rendah di pulau jawa dan sumatra. Kaolin
terbentuk dari pelapukan batu-batuan granit. Batuan ini banyak terdapat sekitar pegunungan
sumatra. Gamping (batu kapur) terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang. Batu ini
banyak di pegunungan seribu dan pegunungan kendeng. Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan
69
batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai, pantai, dan danau. Pasir
kuarsa banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu.Pasir Besi Pasir besi
adalah batuan pasir yang banyak mengandung nilai besinya. Banyak terdapat di Pantai Cilacap
Jateng. Marmer atau batu Pualam berasal dari batu kapur yang telah berubah bentuk dan
rupanya, sehingga merupakan batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan.
Marmer banyak terdapat di Trenggalek, Jawa Timur dan Daerah Bazat (Jawa Tengah). Batu
Aji atau batu akik adalah batuan atau mineral yang cukup keras. Warna batu akik bermacam-
macam antara lain : merah, hijau, biru, ungu, putih, kuning dan hitam. Batu ini dipergunakan
untuk perhiasan dan banyak terdapat di daerah pegunungan dan di sekitar aliran sungai.
Bauksit di Indonesia banyak terdapat di pulau Bintan dan Riau. Bauksit dari Bintan
diolah di Sumatra Utara yaitu di proyek Asahan. Proyek Asahan juga merupakan pusat tenaga
air terjun di sungai asahan. Timah daerah- daerah penghasil timah adalah: Pulau Bangka,
Belitung, dan Singkep Nikel terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Wouti, dan di Kolaka
(Sulawesi Selatan). Tembaga terdapat di Tirtomoyo dan Wonogiri (Jawa Tengah) Muara
Sipeng (Sulawesi) dan Tembagapura (Papua). Emas dan Perak merupakan logam mulia. Pusat
tambang emas dan perak terdapat di daerah-daerah berikut:
1) Tembagapura di Papua
2) Batu Hijau di Nusa Tenggara Barat
3) Tasikmalaya dan Jampang di Jawa Barat
4) Simau di Bengkulu
5) Logos di Riau
6) Meulaboh di Nangroe Aceh Darusalam
7) Belerang terdapat di Kawasan Gunung Talaga Bodas (Garut) dan di kawah gunung
berapi, seperti di Dieng (Jawa Tengah)
8) Mangaan terdapat di Kliripan (Yogyakarta), Pulau Doi (Halmahera), dan Karang
Nunggal (sebelah selatan Tasikmalaya)
9) Fosfat terdapat di Cirebon, Gunung Ijen, dan banyumas (fosfat hijau)
10) Besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau
Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
11) Mika terdapat di Pulau Peleng, kepulauan Banggai di Maluku.
12) Tras terdapat di pegunungan Muria Jawa Tengah
13) Intan terdapat di Martapura, kalimantan Selatan.
14) Aspal ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton).
15) Yodium ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto).
70
16) Asbes terdapat di Halmahera, maluku dan diolah di Gresik, jawa Timur.
17) Grafit di Payakumbuh dan sekitar danau Singkarak, Sumatra barat.
18) Wolfram di Pulau Singkep (Riau)
19) Platina (emas putih) di Pegunungan Verbeek di Kalimantan.
Negara Indonesia mempunyai beragam kekayaan alam baik berupa sumber daya alam
yang bisa diperbaharui atau sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui. Nah, berikut ini
beberapa kekayaan alam yang ada di Indonesia:
a) Tambang emas kualitas terbaik
Siapa sangka Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah dengan kandungan emas
yang sangat bekualitas terbaik di dunia. Seperti yang sudah Anda ketahui bahwasannya
emas adalah logam mulia yang sangat didewakan oleh semua orang dari berbagai kalangan.
Pasti Anda sudah mengetahui tambang emas manakah yang dimaksud. Ya, Freeport.
Freeport yang berada di Papua adalah tambang emas terbesar dan mempunyai kualitas
terbaik di dunia.
b) Tambang batu bara
Selain tambang emas, di Indonesia juga terdapat tambang batu bara yang banyak terletak
di Pulau Kalimantan dan pulau Sumatera. Tambang ini sangat berbeda dengan tambang
emas yang ada di Papua, karena tambang batu bara ini tidak dikelola oleh perusahaan asing,
71
tetapi sudah dikelola oleh perusahaan dalam negeri. Perusahaan dalam negeri yang
mengelola tambang batu bara ini adalah PT. Bukit Asam. Beberapa media Internasional
meyatakan bahwa Indonesia menyandang sebagai penghasil tambang batu bara yang
terbesar.
c) Cadangan gas alam
Harta karun selanjutnya yang dimiliki Indonesia yaitu gas alam. Indonesia benar- benar
menjadi surga yang didalamnya terdapat berbagai macam hal yang dibutuhkan untuk
keberlangsungan hidup manusia. Indonesia mempunyai sumber daya alam penting lainnya
adalah gas alam. Gas alam yang paling besar di Indonesia ini berada di Blok Natuna dan
juga Blok Cepu. Gas alam yang satu ini keberadaannya memang sangat penting.
d) Hutan hujan tropis yang terbentang luas
Selain sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui, Indonesia juga mempunyai sumber
daya alam yang bisa diperbaharui, seperti halnya hutan hujan tropis. Indonesia mempunyai
hutan hujan tropis yang sangat hijau dan juga lebat. Seperti yang telah diketahui bahwa
fungsi hutan memegang peranan peting yaitu sebagai paru- paru dunia, sehingga adanya
hutan ini sangat baik bagi kawasan Indonesia dan juga keseimbangan alam di dunia.
Pemanfaatan suatu sumber daya bisa dinilai berdasarkan kegunaan sumber daya untuk
manusia itu sendiri. Maka dari itu, semakin bermanfaatnya suatu sumber daya alam, maka
sumber daya tersebut akan semakin bernilai. Misalnya saja, lahan pertanian yang subur bisa
dijadikan daerah pertanian yang sangat potensial. Suatu negara yang mempunyai sumber daya
yang berlimpah dipastikan menjadi suatu negara yang maju jika sumber dayanya dimanfaatkan
72
secara maksimal. Secara alamiah, kebanyakan manusia memanfaatkan potensi sumber daya
alam yang ada dilingkungannya dengan berbagai bentuk aktivitas, aktivitas dalam
memanfaatkan sumber daya alam ini bisa dibagi ke dalam enam aktivitas yang sangat
menguntungkan, seperti halnya(1) pertanian, (2) perkebunan, (3) perikanan, (4) pertambangan,
(5) peternakan, dan (6) kehutanan.
Demikian ulasan mengenai sumber daya alam. Sumber daya alam telah memberikan
berbagai macam hal-hal positif dan menguntungkan, sehingga sudah sangat sewajarnya Anda
sebagai manusia menjaga sumber daya alam dengan baik dan bijak. Semoga artikel ini
bermanfaat dan bisa memotivasi Anda agar tidak hanya memanfaatkan alam tetapi juga bisa
melestrarikannya.
73
7) Izin Kelayakan Lingkungan
4. Jenis – Jenis Amdal
a) AMDAL Proyek Tunggal, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha/kegiatan
yang diusulkan hanya satu jenis kegiatan.
b) AMDAL Kawasan, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau kegiatan
yang diusulkan dari berbagai kegiatan dimana
c) AMDAL menjadi kewenangan satu sektor yang membidanginya.
d) AMDAL Terpadu Multi Sektor, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha
atau kegiatan yang diusulkan
5. Jenis Usaha Dan/Atau Kegiatan Wajib Amdal (pasal 3 ayat 1 PP RI No. 27 Tahun 1999) :
a) Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam,
b) Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun tidak,
c) Proses dan kegiatan yang secara potensial menimbulkan pemborosan, pencemaran
dan kerusakan LH serta kemerosotan pemanfaatan SDA,
d) Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi lingkungan alam,
buatan dan sosial-budaya,
e) Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi kelestarian konservasi SDA
dan/atau perlindungan cagar budaya,
f) Introduksi jenis tumbuhan, hewan dan jasad renik,
g) Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan berbagai jenis kegiatan dengan
berbagai instansi teknis yang membidangi.
h) AMDAL Regional, adalah studi kelayakan lingkungan untuk usaha atau kegiatan
yang diusulkan terkait satu sama lain.
i) Penerapan teknologi yang diperkirakan punya potensi besar untuk mempengaruhi
LH,
j) Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara.
k) Dalam studi AMDAL ada empat kelompok parameter komponen lingkungan hidup,
Keputusan Kepala Bapedal No. 19 Tahun 1990, yaitu:
l) fisik-kimia (iklim, kualitas udara dan kebisingan, demografi, fisiografi, hidro-
oceanografi, ruang, lahan dan tanah serta hidrologi).
6. Dokumen Amdal
Merupakan hasil kajian kelayakan lingkungan hidup dan merupakan bagian integral
dari kajian kelayakan teknis dan finansial-ekonomis. Selanjutnya dokumen ini merupakan
74
syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan ijin usaha dari pejabat berwenang. Dokumen
AMDAL terdiri dari beberapa dokumen sebagai berikut:
a) Kerangka Acuan ANDAL (KA-ANDAL), adalah ruang lingkup kajian analisis
mengenai dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan.
b) Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), adalah telaah secara cermat dan
mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
c) Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
d) Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
75
2. Pertambangan Berkelanjutan, dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, kegiatan pertambangan berkelanjutan merupakan
kegiatan yang diawali dengan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan kegiatan pascatambang.
3. Industri Berkelanjutan, pelaksanaan aktivitas di sektor industri perlu memperhatikan
prinsip-prinsip berikut :
a) Menggunakan SDA secara berkelanjutan.
b) Menjamin kualitas hidup masyarakat disekitar lokal penambangan.
c) Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system).
4. Pariwisata Berkelanjutan, Jenis-jenis pariwisata berkelanjutan dengan pendekatan ini
adalah:
a) Pariwisata Ramah Lingkungan
b) Ekowisata
c) Pariwisata yang Bertanggung Jawab
76
UJI KOMPETENSI 3
77
d. Biosfer
e. Habitat
Wise World
The real measure of a man’s wealth is what he has
invested in etemity
78
BAB IV
KETAHANAN PANGAN INDUSTRI DAN ENERGI
Kompetensi dasar
Indikator
Tujuan
1. Peserta didik mampu menjelaskan tentang pengertian ketahanan pangan, bahan
industri, dan potensi energi dalam bentuk narasi dengan benar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan potensi dan persebaran ketahan pangan, bahan
industri dan potensi energi dalam bentuk narasi dengan benar.
3. Peserta didik mampu menjelaskan pengelolaan pangan, bahan industri, dan potensi
energi dalam bentuk narasi dengan benar.
4. Peserta didik mampu menjelaskan ketahanan pangan, bahan industri, dan potensi
energi.
79
PETA KONSEP
80
A. KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI, & ENERGI
Ketahanan pangan, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan adalah beberapa
komponen penting penunjang kelangsungan hidup suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah
bangsa yang bisa memenuhi ketahanan pangan warganya, mampu mengolah sumber dayanya
menjadi bahan industri bernilai jual tinggi, dan mampu menemukan serta memanfaatkan energi
baru dan terbarukan. Tetapi sebelum kita membahas hal-hal tersebut, mendingan kita lihat dulu
apa sih definisi ketahanan pangan, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan? Untuk itu,
yuk kita bahas satu-persatu.
B. KETAHANAN PANGAN
1. Pengertian Pangan
Pengertian pangan menurut UU nomor 18 tahun 2012 adalah segala sesuatu yang
berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan perikanan, peternakan
baik yang di oleh maupun tidak di oleh yang di peruntukan sebagai makanan dan minuman
bagi konsumsi manusia. Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, mengartikan
ketahanan pangan sebagai : kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata,
dan terjangkau. Pengertian mengenai ketahanan pangan tersebut mencakup aspek makro,
yaitu tersedianya pangan yang cukup; dan sekaligus aspek mikro, yaitu terpenuhinya
kebutuhan pangan setiap rumah tangga untuk menjalani hidup yang sehat dan aktif.
Pada tingkat nasional, ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa
untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak,
aman; dan didasarkan pada optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber
daya lokal.
81
2. Potensi & Persebaran Sumber Daya Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan
Perternakan untuk Ketahanan Pangan Nasional
82
Jawa Tengah (Wonosobo, Semarang, Jepara, dan Rembang),
2. Jagung Jawa Timur (Besuki, Madura), dan Sulawesi (Minahasa dan
sekitar danau Tempe).
3. UbiKayu Sumatera Selatan, Lampung, Madura, Jawa Tengah
(Singkong) (Wonogiri), dan Yogyakarta (Wonosari).
4. Kedelai Jawa Tengah (Kedu, Surakarta, Pekalongan, Tegal, Jepara,
Rembang) ), D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur (Jember).
Sumatera Timur, Sumatera Barat, Jawa Tengah (Surakarta,
5. Kacang Tanah Semarang, Jepara, Rembang, Pati), Jawa Barat (Cirebon,
Priangan), Bali, dan Nusa Tenggara Barat (Lombok).
Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah
dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan
barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuandan teknologi,
permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha
perkebunan dan masyarakat. Komoditas perkebunan antara lain:
No. Hasil Perkebunan Daerah Penghasil
83
1. Tebu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan
Sumatera.
Sumatera Utara (Deli), Sumatera Barat (Payakumbuh),
2. Tembakau Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Tengah (Kedu,
Temanggung, Parakan, Wonosobo), dan Jawa Timur
(Bojonegoro, Besuki).
Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Garut), Jawa Tengah
3. Teh (Pegunungan Dieng, Wonosobo, Temanggung,
Pekalongan), Sumatera Utara (Pematang Siantar), dan
Sumatera Barat.
Jawa Barat, Jawa Timur (Kediri, Besuki), Sumatera
4. Kopi Selatan (Palembang), Bengkulu, Sumatera Utara (Deli,
Tapanuli), Lampung (Liwa), Sulawesi (Pegunungan
Verbeek), Flores (Manggarai).
D.I. Aceh, Sumatera Utara (Kisaran, Deli, Serdang),
5. Karet Bengkulu (Rejang Lebong), Jawa Barat, Jawa Tengah
(Banyumas, Batang), Jawa Timur (Kawi, Kelud), dan
Kalimantan Selatan (Meratus).
Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas),
6. Kelapa D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Kediri), Sulawesi Utara
(Minahasa, Sangihe, Talaud, Gorontalo), dan Kalimantan
Selatan (Meratus).
7. Kelapa Sawit D.I. Aceh (P. Simelue), Sumatera Utara (P. Nias, P.
Prayan,Medan, Pematang Siantar).
8. Cokelat Jawa Tengah (Salatiga) dan Sulawesi Tenggara.
9. Pala Jawa Barat dan Maluku.
D.I. Aceh, Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat
10. Cengkeh (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), Sulawesi
Utara (Minahasa), dan Maluku.
11. Lada Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang, P.
Bangka), dan Kalimantan Barat.
12. Vanili Flores (Manggarai, Bajawa), Papua, dan daerah lainnya di
Indonesia.
84
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman flora. Iklimnya sangat cocok
untuk tumbuh sebagai jenis tanaman. Tanaman perkebunan mempunyai peranan penting
dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Pengusahaan berbagai komoditas tanaman
ini telah mampu mendatangkan devisa bagi negara, membuka lapangan kerja dan menjadi
sumber pendapatan penduduk, serta berkontribusi dalam upaya melestarikan lingkungan.
Budidaya perkebunan sudah merupakan kegiatan usaha yang hasilnya untuk diekspor atau
digunakan sebagaibahan baku industri Jenis-jenis perkebunan yang ada di Indonesia antara
lain adalah sebagai berikut:
1) Karet
Sejarah karet bermula ketika Christopher Columbus menemukan benua Amerika pada
1476. Saat itu, Columbus tercengang melihat orang-orang Indian bermain bola dengan
menggunakan suatu bahan yang dapat melantun bila dijatuhkan ke tanah). Bola tersebut
terbuat dari campuran akar, kayu, dan rumput yang dicampur dengan suatu bahan
(lateks) kemudian dipanaskan diatas unggun dan dibulatkan seperti bola. Karet
mempunyai arti penting dalam aspek kehidupan sosial ekonomi masyarakat indonesia,
yaitu salah satu komoditi penghasil devisa negara, tempat persediaanya lapangan kerja
bagi penduduk, dan sumber penghasilan bagi petani Daerah - daerah penghasil karet
adalah :
Sumatera : Aceh, Tapanuli, Riau, Jambi, Palembang, dan Lampung
Jawa : Banten, Bogor, Malang, dan Gunung Kidul.
Kalimantan : Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.
Syarat-syarat agar karet tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:
(a) Tumbuh pada ketinggian 700 meter dpal
(b) Di daerah tropis suhu rata-rata bulanan 24 C
(c) Hujan rmerata sepanjang tahun minimum 1.500 mm per tahun
2) Kopi
Syarat-syarat agar kopi tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:
(a) Memerlukan curah hujan yang cukup saat tumbuh
(b) Membutuhkan udara kering dan panas waktu mulai tua
(c) Terletak pada ketinggian 650-1.500 m dpal
85
Sulawesi :Minahasa dan Padang
Nusa Tenggara:Bali, Flores, dan Timor
c) Teh
Syarat-syarat agar teh tumbuh subur, antara lain sebagai berikut:
(a) Tumbuh di derah pegunungan dengan ketinggian 800-3.000m dpal
(b) Terletak di daerah tropis dan subtropis yang sejuk
(c) Curah hujan besar dan merata sepanjang tahun
(d) Tanah termasuk vulkanis muda
Daerah penghasik teh di Indonesia, antara lain di Bogor, Priangan, Sukabumi,
Pekalongan, Wonsobo, Malang, Jember, Banyuwangi, Bengkulu, Pematang Siantar,
dan Sumatera Barat.
d) Tembakau
Tembakau (Tobacco) adalah sejenis tanaman herbal. Tanaman ini berasal dari Amerika
Utara dan Amerika Selatan. Syarat-syarat agar tembakau tumbuh subur, antara lain
sebagai berikut:
(a) Tumbuh di dataran rendah dan pegunungan pada ketinggian 2.000 m dpal
(b) Memerlukan musim kering waktu menanam
(c) Jenis tanah nya vulkania muda
(d) Angin tidak terlalu kencang
(e) Bisa tumbuh di daerah tropis dan di luar daerah tropis
Daerah penghasil tembakau di Indonesia, antara lain: Bojonegoro : Jawa Timur,
Boyolali ; Jawa Tengah, Deli Serdang : Sumatera Utara, Klaten : Jawa Tengah.
e) Tebu
Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat
tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur
tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun). Daerah -
daerah penghasil tebu, antara lain Aceh Barat, Bengkulu, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur, Lampung, dan DI Yogyakarta. Tebu dapat diolah menjadi gula
pasir. Pabrik gula terdapat di : Cot Girek : DI Aceh, Madukismo : Jawa Tengah,
Mojokerto : Jawa Timur. Syarat-syarat agar tebu dapat tumbuh subur, antara lain
sebagai berikut:
(a) Ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpal
(b) Intensitas matahari cukup
(c) Berada di daerah angin muim
86
(d) Banyak memerlukan air waktu tumbuh
(e) Memerlukan musim kering dan panas waktu mulai tua
6. Kelapa
Kelapa merupakan jenis tumbuhan dari keluarga Arecaceae dan satu-satunya spesies dalam
genus Cocos, pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Kelapa adalah pohon serba guna bagi
masyarakat tropika. Semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang, dari batang, buah dan daun
semuanya dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
c) Potensi & Persebaran Sumber Daya Perikanan
Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya hayati perairan. menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004, kegiatan yang
termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian,
perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.
No. Hasil Perikanan Daerah Persebaran
1. Budidaya Undang & Bandeng Pantai utara Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
Sumatera Timur, Bengkalis untuk jenis ikan
terubuk. Ikan tenggiri, cumi-cumi, udang,
2. Penangkapan ikan (Nelayan rumput laut, dan ikan layang-layang dari daerah
Tradisional & Modern) Laut Jawa, Selat Sunda, Pantai Selatan, Selat
Bali, Selat Flores, dan Selat Makasar. Kep.
Maluku (Ambon) menghasilkan tiram, mutiara,
dan tongkol.
Sumber daya laut merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui, namun ada juga yang
tidak dapat diperbaharui. Pemanfaatan sumber daya laut secara terus-menerus dikembangkan,
untuk memenuhi kebutuhan pangan (protein hewani), energi, bahan baku, perluasan lapangan
kerja dan peningkatan pendapatan negara. Penduduk Indonesia yang bergerak dibidang
perikanan laut meliputi penduduk yang menghuni daerah pantai, 90% dari hasil hasil laut
berasal dari perikanan rakyat. Selain ikan laut, perairan Indonesia juga memiliki potensi lain,
yaitu sebagai berikut :
a) Indonesia sejak dahulu dikenal dengan mutiaranya, yang di dapat di sekitar Kepulauan
Aru.
b) Indonesia telah membudidayakan kerang laut.
87
c) Indonesia kaya akan taman laut, seperti disekitar Laut Banda dan disebelah utara Sulawesi
Utara yang bisa dikembangkan menjadi daerah wisata laut yang banyak menarik
wisatawan domestik maupun wisatawan asing dan sangat populer untuk pengembangan
olahraga menyelam.
d) Pada akhir-akhir ini ditemukan bahwa dasar laut Indonesia di beberapa daerah
mengandung minyak bumi. Terdapat pengeboran lepas pantai seperti di lepas pantai
Sumatera, Jawa, Madura dan beberapa daerah lain.
C. BAHAN INDUSTRI
1. Pengertian Industri
Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa
Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan
distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai
selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan
bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan
tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya,
dan politik.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi
barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang
bangun dan perekayasaan industri.
88
2. Potensi & Persebaran Sumber Daya untuk Penyediaan Bahan Industri
a) Potensi Geografis untuk Penyedia Bahan Baku
Posisi Indonesia di sekitar daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi, dilalui
system jalur pegunungan muda yang aktif, memungkinkan tanahnya subur dan kaya akan
barang barang tambang. Selain barang tambang potensi alam Indonesia yang
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri berasal dari:
a) Hasil pertanian
Dengan keadaan tanah yang subur dan beriklim tropis, tanah di Indonesia dapat ditanami
berbagai macam tanaman. Oleh karena itu, tak heran jika tanah di Indonesia dijadikan
penanaman untuk bahan baku industry seperti: kedelai, kacang tanah dsb.
b) Perkebunan
Di Indonesia yang kaya akan alam dan SDA ini, juga terdapat perkebunan-perkebunan
yang dijadikan bahan baku industry, antara lain: tebu, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi,
teh, cengkih, kapas, cokelat, lada, dan tembakau.
c) Hasil hutan
Indonesia memiliki 4 macam hutan, yaitu : hutan hujan tropis, hutan musim, hutan bakau
dan savanna. Tak heran, jika Indonesia juga memanfaatkan hasil hutan sebagai bahan baku
industry, seperti: kayu, rotan, damar dsb.
e) Barang tambang
Tak hanya pertanian, perkebunan dan hasil pertanian saja, Indonesia juga memanfaatkan
barang tambang untuk bahan baku industri, seperti: minyak bumi, batu bara, timah putih,
bijih bauksit, nikel, alumunium, tembaga, bijih mangan, bijih besi, emas, fosfat, belerang,
batu gamping, kaolin, pasir kuarsa, feldspar dan mika, intan, serpentin, yodium, asbes,
tanah liat, tanah tras dsb.
89
D. ENERGI TERBARU & TERBARUKAN
1. Pengertian
Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk
mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum
adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya
berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak termasuk di
dalamnya. Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah pasti juga merupakan energi
berkelanjutan, karena senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang
sehingga tidak perlu khawatir atau antisipasi akan kehabisan sumbernya. Para pengusung
energi non-nuklir tidak memasukkan tenaga nuklir sebagai bagian energi berkelanjutan karena
persediaan uranium-235 di alam ada batasnya, katakanlah ratusan tahun. Tetapi, para penggiat
nuklir berargumentasi bahwa nuklir termasuk energi berkelanjutan jika digunakan sebagai
bahan bakar di reaktor pembiak cepat (FBR: Fast Breeder Reactor) karena cadangan bahan
bakar nuklir bisa "beranak" ratusan hingga ribuan kali lipat.
Di sisi lain para penentang nuklir cenderung menggunakan istilah "energi
berkelanjutan" sebagai sinonim dari "energi terbarukan" untuk mengeluarkan energi nuklir dari
pembahasan kelompok energi tersebut. Energi terbarukan berasal dari "proses alam yang
berkelanjutan", seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi.
2. Potensi & Persebaran Sumber Daya untuk Penyediaan Energi Baru & Terbarukan
Energi terbarukan (renewable energy) merupakan sumber energi alam yang dapat
langsung dimanfaatkan dengan bebas. Selain itu, ketersediaan energi terbarukan ini tak terbatas
dan bisa dimanfaatkan secara terus menerus.
a) Angin
Angin sendiri seringkali dimanfaatkan dalam teknologi kincir angin, khususnya di negara
dengan intensitas angin sangat banyak. Angin ini nantinya akan mendorong turbun dari
kincir angin yang bisa menghasilkan energi listrik. Pemanfaat energi angin menjadi listrik
90
di Indonesia telah dilakukan seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu)
Samas di Bantul, Yogyakarta.
b) Matahari
Energi matahari atau surya adalah energi terbarukan yang bersumber dari radiasi sinar dan
panas yang dipancarkan matahari. Sumber energi panas dari matahari juga banyak
digunakan untuk berbagai macam aktivitas, seperti fotosintesis buatan, listrik tenaga surya,
menjemur pakaian dan lain sebagainya. Pembankit Listrik Tenaga Surya yang terdapat di
Indonesia antara lain : PLTS Karangasem (Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule, dan PLTS
Solor Barat (NTT)
c) Air Laut Pasang
Energi gelombang laut atau ombak adalah energi terbarukan yang bersumber dari dari
tekanan naik turunnya gelombang air laut. Indonesia sebagai negara maritim yang terletak
diantara dua samudera berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi dari gelombang
laut. Sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf pengembangan di
Indonesia. Pemanfaatan air laut pasang atau gelombang dari air laut ini kian dijadikan
sebagai sumber energi terbarukan untuk menghasilkan listrik.
d) Panas Bumi
Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal
(panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini cukup
ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya
masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di sekitar
lempeng tektonik. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimiliki Indonesia
antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng
(Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).
e) Tumbuhan
Produk yang dihasilkan dari tanaman atau tumbuhan ini sebenarnya bisa diolah untuk
kebutuhan produk yang lain, misalnya kertas, kayu bakar hingga produk lainnya yang bisa
dimanfaatkan. Akan tetapi, kekurangan dari energi terbarukan ini adalah bisa
mengakibatkan beragam bencana alam apabila digunakan secara terus menerus tetapi tidak
diimbangi dengan pelestarian tumbuhan tersebut.
f) Biofuel
Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan berupa bahan bakar (baik
padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber biofuel adalah
91
tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tanaman yang
memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak, ganggang, dan kelapa sawit).
g) Air
Selain air laut pasang, energi air juga energi alternatif yang dapat digunakan sebagai
pengganti bahan bakar fosil. Sumber energi yang satu ini didapatkan dengan
memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh air Di Indonesia
sendiri sudah terdapat puluhan PLTA untuk menghemat sumber daya tak terbarukan.
h) Biomassa
Biomassa adalah jenis energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal
dari organisme yang hidup atau belum lama mati. Sumber biomassa antara lain bahan bakar
kayu, limbah dan alkohol. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia seperti PLTBM
Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.
3. Pengelolaan Sumber Daya dalam Penyediaan Bahan Pangan, Industri, dan Energi
Terbaru maupun Terbarukan Di Indonesia
a) Pengelolaan dalam Ketahanan Pangan
Strategi Dalam Pembangunan Ketahanan Pangan
1) Peningkatan kapasitas produksi pangan nasional secara berkelanjutan melalui
intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi.
2) Revitalisasi industri hulu produksi pangan (Benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin
pertanian)
3) Revitalisasi Industri Pasca Panen dan Pengelolaan Pangan
4) Revitalisasi dan Restrukturisasi kelembagaan pangan yang ada: Kopersasi, UKM, dan
lumbung desa.
5) Pengembangan kebijakan yang kondusif untuk terciptanya kemandirian pangan yang
melindungi pelaku bisnis pangan dari hulu hingga hilir meliputi penerapan Teknikal
Barrier for Trade (TBT) pada produk pangan, insentif, alokasi kredit, dan harmonisasi
tarif bea masuk, pajak resmi dan tak resmi.
6) Sistem Ketersediaan (Food Availability), yaitu ketersediaan pangan dalam jumlah
yang cukup aman dan bergizi untuk semua orang dalam suatu negara baik yang berasal
dari produksi sendiri, impor, cadangan pangan maupun bantuan pangan. Ketersediaan
pangan ini harus mampu mencukupi pangan yang didefinisikan sebagai jumlah kalori
yang dibutuhkan untuk kehidupan yang aktif dan sehat.
92
7) Akses Pangan (Food Access), yaitu kemampuan semua rumah tangga dan individu
dengan sumber daya yang dimilikinya untuk memperoleh pangan yang cukup untuk
kebutuhan gizinya yang dapat diperoleh dari produksi pangannya sendiri, pembelian
ataupun melalui bantuan pangan. Akses rumah tangga dan individu terdiri dari akses
ekonomi, fisik dan sosial. Akses ekonomi tergantung pada pendapatan, kesempatan
kerja dan harga. Akses fisik menyangkut tingkat isolasi daerah (sarana dan prasarana
distribusi), sedangkan akses sosial menyangkut tentang preferensi pangan.
8) Penyerapan Pangan (Food Utilization), yaitu penggunaan pangan untuk kebutuhan
hidup sehat yang meliputi kebutuhan energi, gizi, air dan kesehatan lingkungan.
Efektifitas dari penyerapan pangan tergantung pada pengetahuan rumah
tangga/individu, sanitasi dan ketersediaan air, fasilitas dan layanan kesehatan, serta
penyuluhan gizi dan pemeliharaan balita.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan
1) Lahan, merupakan faktor penting dalam penyediaan sumber pangan, terutama yang
terkait sumber pangan hasil budi daya pertanian dan perkebunan. Semakin luas lahan
potensial yang digunakan untuk mengusahakan tanaman pangan, semakin baik
ketahanan pangan di suatu negara.
2) Iklim dan Cuaca, Indonesia memeiliki dua musim yaitu kemarau dan penghujan,
musim ini sangat berpengaruh terhadap hasil dan produksi pertanian. Demikian juga
dengan keadaan pengaruh dari fenomena El Nino (musim kemarau yang
berkepanjangan) dan La Nina (meningkatnya curah hujan sehingga menyebabkan
banjir), walaupun ini tidak terjadi di semua wilayah Indonesia, anamun berdampak
juga pada hasil pertanian.
3) Teknologi, semakin tinggi teknologi yang dimiliki, maka akan semakin mudah dalam
melakukan proses produksi maupun meningkatkan hasil produksi di suatu wilayah
atau negara. Contoh : Penggunaan mesin traktor untuk mengolah lahan, penggunaan
GPS untuk nelayan, penggunaan bibit bioteknologi untuk mempercepat pertumbuhan
dan hasil tanam dan hydrophonik untuk penanaman di wilayah yang sempit.
4) Infrastruktur, ketersediaan infrastruktur yang memadai baik di darat, laut maupun
udara akan mempercepat proses distribusi dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Hal
ini akan meningkatkan ketahanan pangan baik secara lokal maupun nasional di
wilayah Indonesia ( negara dengan wilayah kepulauan).
93
Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Industri barang, merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi barang setengah
jadi atau barang jadi. Kegiatan industri ini menghasilkan berbagai jenis barang, seperti
pakaian, sepatu, mobil, sepeda motor, pupuk, dan obat-obatan.
b) Industri jasa, merupakan kegiatan ekonomi yang dengan cara memberikan pelayanan
jasa. Contohnya, jasa transportasi seperti angkutan bus, kereta api, penerbangan, dan
pelayaran. Perusahaan jasa ada juga yang membantu proses produksi. Contohnya, jasa
bank dan pergudangan. Pelayanan jasa ada yang langsung ditujukan kepada para
konsumen. Contohnya asuransi, kesehatan, penjahit, pengacara, salon kecantikan, dan
tukang cukur.
5. Macam-Macam Bahan Industri
Bahan-bahan industri yang biasa dipakai atau ditemukan di indonesia adalah Sumber
Daya Alam yang dapat diperbaharui (Reneable), Sumber Daya Alam yang tidak dapat di
perbaharui (Unreneable).
a) Bahan mentah, semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang
diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut (Contoh: Kapas untuk
industri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja).
b) Bahan baku industri, bahan mentah yang diolah atau tidak diolah dan dapat
dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri (Contoh: Lembaran besi atau baja
untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah kapas
yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri
margarine).
c) Barang setengah jadi, bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau
beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi
(Contoh: Kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel dan
kertas untuk barang-barang cetakan).
d) Barang jadi, barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun
siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen, dan bahan
bakar.
6. Dampak Pembangunan Industri
a) Dampak positif: terbukanya lapangan kerja, terpenuhinya berbagai kebutuhan
masyarakat, Pendapatan/kesejahteraan masyarakat meningkat, menghemat devisa
negara, mendorong untuk berfikir maju bagi masyarakat, terbukanya usaha-usaha lain
di luar bidang industry, dan penundaan usia nikah.
94
b) Dampak negative: terjadi pencemaran lingkungan, konsumerisme, hilangnya
kepribadian masyarakat, terjadinya peralihan mata pencaharian, terjadinya urbanisasi
di kota-kota, terjadinya permukiman kumuh di kota-kota.
7. Faktor Pendukung & Penghambat
Faktor pendukung: Indonesia kaya bahan mentah, jumlah tenaga kerja tersedia cukup
banyak, tersedia pasar dalam negeri yang banyak, iklim usaha yang menguntungkan untuk
orientasi kegiatan industry, tersedia berbagai sarana maupun prasarana untuk industry,
stabilitas politik yang semakin mantap, banyak melakukan berbagai kerjasama dengan negara-
negara lain dalam hal permodalan, alih teknologi, letak geografis Indonesia yang
menguntungkan, kebijaksanaan pemerintah yang menguntungkan, kersedia sumber
tenagalistrik yang cukup.
Faktor penghambat: penguasaan teknologi masih perlu ditingkatkan, mutu barang yang
dihasilkan masih kalah bersaing dengan negara-negara lain, promosi di pasar internasional
masih sangat sedikit dilakukan, jenis-jenis barang tertentu bahan bakunya masih sangat
tergantung dengan negara lain, sarana dan prasarana yang dibutuhkan belum merata di seluruh
Indonesia, modal yang dimiliki masih relatif kecil
95
UJI KOMPETENSI 4
Wise World
96
BAB V
DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Kompetensi dasar
Indikator
Tujuan
97
PETA KONSEP
98
A. FAKTOR DINAMIKA DAN PROYEKSI KEPENDUDUKAN
Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dari waktu ke
waktu. Sedangkan dinamika penduduk yang sering menunjukkan kecenderungan bertambah
yang disebut pertumbuhan penduduk. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
a) Kelahiran (Natalitas)
Natalitas adalah pertambahan populasi dalam lingkungan yang spesifik atau sesuai yang
bisa dinyatakan dalam bentuk angka ataupun laju yaitu dari jumlah individu yang baru
dihasilkan dan dibagi dengan waktu (M. Nasruddin Anshoriy Ch:2007). Angka kelahiran
di suatu daerah dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut.
99
Jumlah bayi dalam 1 tahun
Angka kelahiran = x 1.000
Jumlah kelahiran
Melalui rumus di atas, dapat ditentukan kriteria mengenai angka kelahiran, yaitu sebagai
berikut:
1) Jika angka kelahiran menunjukkan lebih dari 30, maka angka kelahiran di tempat
tersebut tergolong tinggi.
2) Jika angka kelahiran menunjukkan angka 20 – 30, maka angka kelahiran di tempat
tersebut tergolong sedang.
3) Jika angka kelahiran menunjukkan angka kurang dari 20, maka angka kelahiran di
tempat tersebut tergolong rendah.
b) Kematian (Mortalitas)
Angka kematian atau mortalitas menunjukkan jumlah kematian per 1.000 penduduk
di suatu daerah setiap tahun. Angka kematian di suatu tempat dapat dihitung berdasarkan
rumus berikut:
Melalui rumus di atas, dapat ditentukan kriteria mengenai angka kematian, yaitu sebagai
berikut:
1) Jika angka kematian menunjukkan lebih dari 18, maka angka kematian di tempat
tersebut tergolong tinggi.
2) Jika angka kematian menunjukkan angka 14–18, maka angka kematian di tempat
tersebut tergolong sedang.
3) Jika angka kematian menunjukkan angka kurang dari 14, maka angka kematian di
tempat tersebut tergolong rendah.
c) Perpindahan (Migrasi)
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Migrasi terbagi
menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:
1) Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk menetap.
2) Imigrasi adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap.
3) Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam
suatu negara.
100
4) Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Adapun beberapa faktor yang mendorong terjadinya migrasi antara lain: Faktor keamanan,
Faktor ekonomi, seperti kemudahan mencari lahan pekerjaan dan biaya hidup yang murah,
kelengkapan sarana dan prasarana, seperti sarana pendidikan, hiburan, dan sarana
pemenuhan kebutuhan komunikasi dan transportasi.
d) Pertumbuhan Penduduk
Dinamika penduduk yang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk disebut
pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk ini tentunya sangat dipengaruhi oleh
kelahiran, kematian, dan migrasi. Kelahiran dan imigrasi akan menambah pertumbuhan
penduduk, sedangkan kematian dan emigrasi akan mengurangi pertumbuhan penduduk. Untuk
menentukan jumlah penduduk di suatu negara dengan mengadakan sensus penduduk, dengan
cara ini jumlah penduduk, jumlah kelahiran, dan kematian akan tercatat. Nah, ntuk
memudahkan perhitungan, pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
P = (L – M) + (I – E)
Dimana:
P = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi
e) Kepadatan Penduduk
Perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati disebut
kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk dipengaruhi oleh angka kelahiran dan angka
kematian. Jika angka kelahirannya tinggi maka kepadatan penduduk akan meningkat, apalagi
bila diikuti tingkat imigrasi yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan ledakan penduduk, yaitu
keadaan di mana pertumbuhan penduduk sangat pesat melebihi daya dukung alam yang
dimiliki oleh negara tersebut, dan untuk menghitung kepadatan penduduk yang menempati area
atau luas wilayah tertentu dalam suatu kurun waktu, digunakan rumus sebagai berikut:
101
Kepadatan dan persebaran penduduk yang tidak merata dapat menyebabkan terjadinya
kesenjangan pembangunan. Dan program transmigrasi adalah salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah Indonesia meratakan jumlah persebaran penduduk.
2. Proyeksi Penduduk
a) Pengertian Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umur
dan jenis kelmain) di masa yang akan dating berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas,
mortalitas dan migrasi. Data penduduk Indonesia yang dapat dipakai dan dipercaya untuk
keperluan proyeksi adalah berasal dari sensus penduduk (SP) yang diselenggarakn pada tahun
yang berakhir “0” dan survei antar sensus (SUPAS) pada tahun yang berakhir “S”. Pada masa
dahulu, pemerintah tertarik pada population projection terutama untuk keperluan pajak atau
keperluan mengetahui besarnya kekuatan negaranya. Pada dekada akhir-akhir ini, pemerintah
memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya untuk memperbaiki
kondisi sosiol ekonomi dari rakyatnya melalui pembangunan yang terencana.
b) Jenis perkiraan penduduk
Ada pun jenis-jenis perkiraan penduduk yaitu :
1) Intercensal disebut pula interpolasi adalah suatu perkiraan mengenai keadaan
penduduk diantara 2 sensus yang kita ketahui, jadi hasil kedua sensus diperhitung kan.
Rumus:
Pm = Po+ Pm =Pn
Di mana:
Po = jumlah penduduk pada tahun n
Pn = jumlah penduduk pada tahun ( penduduk dasar ) awal
Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan ( tahun M )
m = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal
n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
2) Postecensal estimated Adalah perkiraan mengenai penduduk seseudah census.
Prinsipnya juga sama, yaitu pertambahan penduduk adalah linear.
Rumus:
Pm = Po – (Pn-Po)
Pm = Pn
Dimana:
Po = jumlah penduduk dasar (tahun awal)
102
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m)
m = selisih tahun yang dicari dengan tahun n
n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui
3) Projection
Perkiraan pendudukan berdasarkan sensus (biasanya sensus terakhir).Disini
perkirakan penduduk tidak hanya beberapa tahun sesudah sensus tetapi mungkin sampai
beberapa puluh tahun sesudah sensus. Proyeksi penduduk menurut Multilingual
Demographic Dictionary adalah: Perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas,
mortalitas dan migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi pendudukan
menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehungga jumlah penduduk yang akan datang
adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berapa pada tingkat tertentu. Proyeksi
dapat dilakukan :
Sesudah sensus disebut forward projection
Sebelum sensus disebut backward projection
Selanjutnya perlu dibedakan antara proyeksi, forecast dan estimate
Proyeksi adalah perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan
migrasi dimasa yang akan datang. Forecast adalah suatu proyeksi dimana asumsi yang
dibuat diusahakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gambaran yang
realistis mengenai kemungkinan perkembangan pendudukan dimasa mendatang.
Estimate adalah suatu perkiraan berdasarkan ketentuan dan rumus-rumus sederhana
Secara garis besar, mobilitas penduduk dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal
dan mobilitas horizontal.
103
a) Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal adalah semua gerakan penduduk dalam usaha perubahan status
sosial. Contohnya, seorang buruh tani yang berganti pekerjaan menjadi pedagang
termasuk gejala perubahan status sosial. Begitu pula, seorang dokter gigi beralih
pekerjaan menjadi seorang aktor film juga termasuk mobilitas vertikal.
b) Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah semua gerakan penduduk yang melintas batas wilayah
tertentu dalam periode waktu tertentu. Batas wilayah yang umumnya adalah batas
adminitrasi, seperti provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan. Mobilitas horizontal
dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas permanen dan mobilitas nonpermanen.
c) Mobilitas Permanen atau Migrasi
Mobilitas permanen atau migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke
wilayah lain dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan. Mobilitas permanen
secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitumigrasi internasional dam migrasi
dalam negeri.
1) Migrasi Internasional, Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari
satu negara ke negara lain. Perhatian para analis demografi cukup besar pada
migrasi internasional. Hal itu dikarenakan selain datanya lebih lengkap juga karena
sering menimbulkan ketegangan sosial. Akhirnya, terjadi pertentangan antara
orang-orang dengan latar belakang kebudayaan dan bahasa yang berbeda. Migrasi
internasional merupakan masalah politik pada tingkat nasional. Contohnya,
seseorang yang melintasi perbatasan negara dapat melakukan dengan ikut
perpindahan massal (perpindahan penduduk dengan curu etnis atau sosial). Selain
itu, dapat juga dilakukan sebagai pribadi dan anggota keluarga kecil. Sebab-sebab
terjadinya perpindahan secara paksa, dan mengungsi. Pada rentang waktu tahun
1953-1960 terjadi karena ketegangan politik antara negara yang satu dengan yang
lain. Di bebepara negara terjadi arus migrasi yang tinggi. Migrasi Emigrasi,
internasional dibedakan menjadi tiga, yaitu imigrasi dan remigrasi.
2) Migrasi Dalam Negeri (Migrasi Nasional)
Migrasi nasional adalah suatu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah
lain dalam satu wilayah negara. Pola migrasi dalam negeri (nasional) adalah
sebagai berikut. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat
penduduknya menuju ke daerah yang lebih jarang penduduknya dalam satu wilayah
negara. Urbanisasi, merupakan suatu perpindahan penduduk dari desa ke kota besar
104
atau kota kecil ke kota besar. Ruralisasi, merupakan penduduk dari kota ke desa
untuk menetap di desa. Rulasisasi biasanya terjadi karena kesempatan kerja di kota
sangat sempit.
2. Ketenagakerjaan
Menurut Eeng Ahman dan Epi Indriani, pengertian tenaga kerja adalah jumlah
penduduk yang dianggap atau sanggup bekerha bila ada permintaan kerja. Sedangkan menurut
Dr. Payman, tenaga kerja adalah produk yang sedang bekerja, Sedang mencari pekerjaan, atau
sedang melaksanakan pekerjaan seperti bersekolah atau ibu rumah tangga. Tenaga kerja
merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I
pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika
penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah
berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut
sebagai tenaga kerja. Tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting dalam roda
perekonomian suatu negara, karena:
a) Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi.
b) Penentu keoptimalan Pemberdayaan Sumber Daya Alam.
c) Kewiraswastaan/ kemandirian penduduk dalam memenuhi kebutuhannya.
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting bagi setiap negara di
samping faktor alam dan faktor modal. Mengapa tenaga kerja disebut sebagai faktor produksi?
Karena meskipun suatu negara memiliki sumber daya alamdan modal yang besar ia tetap
membutuhkan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksinya. Contoh, Malaysia yang kaya
akan sumber daya alam dan modal harus mendatangkan tenaga kerja dari Indonesia untuk
mengisi kekurangan tenaga kerja berbagai sektor ekonominya.
a) Penduduk Usia Kerja
Usia Kerja adalah suatu tingkat umur seseorang yang diharapkan sudah dapat bekerja dan
menghasilkan pendapatannya sendiri. Usia kerja ini berkisar antara 14 sampai 55 tahun. Selain
penduduk dalam usia kerja, ada juga penduduk di luar usia kerja, yaitu di bawah usia kerja dan
di atas usia kerja. Penduduk yang dimaksud yaitu anak-anak usia sekolah dasar dan yang sudah
105
pensiun atau berusia lanjut. Selanjutnya penduduk usia kerja dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
b) Angkatan Kerja
Angkatan kerja merupakan golongan penduduk laki –laki atau perempuan usia
produktif yg sedang bekerja atau mencari kerja, punya pekerjaan sementara tidak dan tidak
punya pekerjaan sama sekali tetapi aktif mencari pekerjaan. Selanjutnya penduduk usia kerja
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
c) Pekerja
Pekerja (employed) sendiri dikelompokkan menjadi dua, yaitu pekerja
penuh (full employed) dan pekerja setengah pengangguran (underemployed).
Pekerja penuh adalah angkatan kerja yang sudah memenuhi syarat sebagai
pekerja penuh yaitu jam kerja minimal 40 jam per minggu, dan bekerja
sesuai dengan keahlian atau berdasarkan pendidikan.
Sedangkan setengah pengangguran adalah pekerja yang tidak memenuhi
jam kerja minimal sehingga pendapatannya juga di bawah standar minimal.
Pekerja seperti ini tingkat produktivitasnya rendah karena mereka bekerja bukan
pada bidang keahliannya dan tidak sesuai latar belakang pendidikannya.
Misalnya, sarjana yang bekerja sebagai tukang antar koran di pagi hari.
d) Bekerja
Bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu
memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus
menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu
dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi).
e) Pengangguran
Pengangguran adalah angkatan kerja yang belum dan sedang mencari pekerjaan.
Pengangguran terjadi karena jumlah penawaran tenaga kerja lebih besar daripada permintaan
tenaga kerja. Dengan kata lain, terjadinya surflus penawaran tenaga kerja di pasar tenaga kerja.
Pengangguran seringkali menjadi salah satu permasalahan negera-negara berkembang, disatu
sisi jumlah penduduk dari tahun ketahun terus bertambah, disisi lain peningkatan kemampuan
ekonomi, baik pemerintah maupun swasta tidak secepat peningkatan jumlah penduduk.
Terjadinya ketimpangan antara laju permintaan lapangan kerja dengan laju penawaran
lapangan kerja mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah pengangguran.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
106
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan masalah-masalah sosial lainnya.
107
Sementara tingkat kesehatan suatu masyarakat mencerminkan kesejahteraan suatu
negara. Kesehatan adalah harta yang tidak ternilai dan merupakan modal yang sangat berharga
bagi kita untuk memulai dan melakukan segala aktivitas. Ada sebuah pepatah yang sering kita
dengar “men sana in corpore sano” yang jika diterjemahkan secara bebas mengandung makna
: "di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat". Sedangkan pendapatan yang tinggi akan
sangat mempengaruhi upaya pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat di suatu negara. Ketiga
indikator tersebut tentu saja saling mempengaruhi satu sama lain.
108
Kesehatan merupakan investasi jangka panjang dan setiap manusia memerlukan kesehatan.
Contohnya, pemerintah saat ini sedang berupaya memperbaiki tingkat kesehatan
masyarakat dengan berbagai program seperti jaminan kesehatan nasional dan diluncurkan
BPJS.
c) Lapangan Pekerjaan
Lapangan pekerjaan sangat berperan karena merupakan lahan dan sarana untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari pemerintah harus mempersiapkan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat. Selain itu, masyarakat juga harus lebih kreatif untuk menciptakan pekerjaan.
d) Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk sangat berpengaruh terhadap bonus demografi dan pembangunan.
Semakin sedikit penduduk semakin mendukung adanya bonus demografi. Pemerintah
melalui BKKBN saat ini giat memberikan pencerahan masyarakat guna mengurangi
jumlah kelahiran dengan program KB.
2. Dampak Bonus Demografi
a) Dampak Positif
1) Terbentuknya generasi emas bangsa yang siap memikul tanggung jawab
bangsa,mengabdi dan berkorban pada bangsa,dan bersedia membangun dan mengelola
bangsa
2) Meningkatnya laju perekonomian indonesia,yamg berpengaruh besar terhadap kehidupan
bebangsa dan bernegara.
3) Kehidupan negara indonesia akan modern,tertata,dan lebih baik.
4) Roda ekonomi akan terus berjalan tumbuh pesat dan siap bersaing dalam dunia
internasional.
b) Dampak Negatif
1) Semakin sempitnya lapangan pekerjaan
2) Pengangguran semakin banyak
3) Kemisikinan semakin menjadi-jadi
4) Timbulnya kawasan-kawasan slum area
5) Kualitas kesehatan menurun
6) Perekonomian yang memburuk
7) Pendidikan rendah,yang mengakibatkan SDM rendah
109
a. Jumlah Penduduk Besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan
pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan. Manfaat jumlah
penduduk yang besar:
1) Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
2) Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar,
yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
1) Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan
kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga
berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya
pemukiman kumuh.
2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta
fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup
sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta
untuk mengatasi masalah ini.
Berdasarkan tipenya, sumber data kependudukan dibagi menjadi dua, yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder. Sumber Data Primer, Sumber data primer ialah segala
catatan asli atau data yang diperoleh dari responden secara langsung. Contohnya, tabel-tabel
penduduk yang diterbitkan Badan Pusat Statistik. Sumber Data Sekunder, Sumber data
sekunder ialah data yang telah diolah dan disajikan baik dalam buku teks, laporan penelitian,
maupun karya tulis terbitan-terbitan periodik atau buku tahunan. Sumber data kependudukan
yang pokok dibagi menjadi tiga, yaitu sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survei
penduduk.
1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk menurut PBB adalah keseluruhan proses mengumpulkan,
menghimpun, menyusun, dan menerbitkan data demografi serta ekonomi dan sosial yang
menyangkut semua orang pada waktu tertentu. Karakteristik tertentu yang harus dipenuhi
dalam melakukan sensus penduduk adalah semua orang, waktu tertentu, dan wilayah tertentu.
Cara pencacahannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sensus De jure dan sensus De
facto.
110
a) Sensus De jure ialah pencacahan penduduk yang hanya dikenakan kepada penduduk
yang benar-benar bertempat tinggal diwlayah sensus tersebut.
b) Sensus De facto ialah pencacahan penduduk yang dikenakan kepada setiap orang-orang
yang pada saat pencacahan berada di wilayah sensus.
Tujuan sensus penduduk antara lain sebagai berikut:
a) Mengetahui perubahan penduduk dari waktu ke waktu dalam suatu periode.
b) Mengetahui jumlah, sebaran, dan kepadatan penduduk pada setiap wilayah.
c) Mengetahui berbagai informasi tentang kependudukan, seperti angka kelahiran,
kematian, migrasi, dan berbagai faktor yang me mengaruhinya.
d) Sebagai sumber data dalam perencanaan dan penentuan kebijakan pembangunan
nasional.
2. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan kumpulan berbagai keterangan dari kejadian penting
yang dialami oleh manusia, seperti data perkawinan, perceraian, perpindahan penduduk, dan
kejadian-kejadian penting lainnya yang tertulis. Semua catatan itu pada akhirnya dikumpulkan
dan dipergunakan sebagai sumber data resmi dalam penghitungan semua peristiwa demografi.
Registrasi penduduk didasarkan pada keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1977, ditujukan
untuk membangun sistem pencatatan yang berlaku menyeluruh dan seragam di wilayah
Indonesia. Walaupun mungkin saja terjadi bias pada data demografi yang terkumpul itu, karena
bisa saja terjadi kesalahan penulisan data oleh responden tertentu.
Cakupan data yang diperoleh pada registrasi penduduk sangat bergantung pada
kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian vital yang terjadi dalam keluarga. Di negara-
negara maju, pengumpulan data melalui registrasi umumnya tidak menemui masalah dan
hambatan. Sebaliknya di negara-negara berkembang seperti Indonesia, umumnya data yang
dicakup masih kurang lengkap karena banyak peristiwa yang tidak dilaporkan dan data kurang
rinci sehingga kurang memadai untuk berbagai analisis kependudukan.
3. Survei Penduduk
Hasil sensus dan registrasi penduduk mempunyai keterbatasan karena hanya
menyediakan data statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi tentang sifat dan
perilaku penduduk tersebut. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, perlu dilaksanakan survei
penduduk yang sifatnya lebih luas dan mendalam. Pada umumnya, survei penduduk dilakukan
dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus. Contohnya, survei fertilitas dan moralitas
indonesia tahun 1973 yang dilakukan di Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia dan beberapa penelitian demografi yang mendalam oleh Lembaga Kependudukan
111
UGM. Badan Pusat Statistik melaksanakan berbagai survei, seperti Survei Ekonomi Nasional,
Survei Angkatan Kerja, dan Survei Antarsensus.
Survei adalah salah satu metode menjaring data penduduk dalam beberapa peristiwa
demografi atau ekonomi dengan tidak menghitung seluruh responden yang ada di suatu negara,
melainkan dengan cara penarikan sampel (contoh daerah) sebagai kawasan yang bisa mewakili
karakteristik negara tersebut. Sudah barang tentu sebelum menetapkan kawasan sampel itu,
ditentukan dulu kriteria apa saja yang bisa dijadikan syarat suatu wilayah bisa ditetapkan
sebagai kawasan sampel survei. Setelah ditetapkan sebagai kawasan yang bisa mewakili
karakteristik negara tersebut, baru dilakukan penghitungan terhadap seluruh responden yang
ada di kawasan sampel survei itu. Proses penjaringan data tentu akan disesuaikan dengan
kebutuhan survei.
112
Keterangan :
Pt : jumlah penduduk tahun akhir perhitungan
Po : jumlah penduduk tahun awal perhitungan
L : jumlah kelahiran
M : jumlah kematian
% : presentase pertumbuhan penduduk alami
b) Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang
diperhitungkan berdasarkan jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi. Adapun rumus untuk
menghitung pertumbuhan penduduk total sebagai berikut :
Keterangan :
Pt : jumlah penduduk tahun akhir perhitungan
Po : jumlah penduduk tahun awal perhitungan
L : jumlah kelahiran
M : jumlah kematian
I : jumlah imigrasi
E : jumlah emigrasi
c) Pertumbuhan Penduduk Geometri
Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk geometri adalah sebagai berikut :
Keterangan :
113
Pt : jumlah penduduk tahun akhir perhitungan
Po : jumlah penduduk tahun awal perhitungan
l : bilangan konstanta
r : rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk
t : lama waktu perhitungan
d) Pertumbuhan Penduduk Eksponensial
Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk geometri adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Pt : jumlah penduduk tahun akhir perhitungan
Po : jumlah penduduk tahun awal perhitungan
e : angka eksponensial, besarnya 2,718282
r : rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk
t : lama waktu perhitungan
2. Fertilitas (Kelahiran)
Fertilitas dikelompokkan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran
umum dan angka kelahiran menurut usia.
a) Angka Kelahiran Kasar
Angka yang menunjukkan banyaknya bayi yang lahir hidup dari setiap seribu penduduk
dalam periode tahun tertentu.
Keterangan :
CBR : angka kelahiran kasar
B : jumlah bayi yang lahir hidup
P : jumlah penduduk
k : konstanta nilainya 1.000
b) Angka Kelahiran Umum
114
Angka yang menunjukkan banyaknya bayi yang lahir hidup dari setiap seribu penduduk
wanita usia reproduksi dalam periode tahun tertentu.
Keterangan :
GFR : angka kelahiran umum
B : jumlah bayi yang lahir hidup
P (15-49) : jumlah penduduk wanita usia reproduksi
k : konstanta nilainya 1.000
c) Angka Kelahiran menurut Kelompok Umur
Angka kelahiran yang sudah lebih khusus memperhitungkan jumlah wanita yang
berpotensi melahirkan pada rentang waktu dan usia tertentu.
Keterangan :
ASRFx : angka kelahiran menurut usia
Bx : jumlah bayi lahir hidup dari penduduk wanita kelompok usia tertentu
Pf : jumlah penduduk usia subur pada kelompok umur tertentu
K : konstanta nilainya 1.000
3. Mortalitas
Mortalitas (kematian) dikelompokkan mejadi tigas yaitu angka kematian kasar, angka
kematian umur tertentu, dan angka kematian bayi.
a) Angka Kematian Kasar
Angka yang menunjukkan kematian yang memperhitungkan seluruh penduduk dengan
jumlah penduduk yang meninggal dunia dari tiap-tiap seribu penduduk.
Keterangan :
115
CDR : angka kematian kasar
D : jumlah penduduk yang meninggal dunia
P : jumlah penduduk
k : konstanta nilainya 1.000
b) Angka Kematian menurut Umur TertentuAngka yang menunjukkan jumlah penduduk
yang meninggal dunia dari seribu penduduk pada usia tertentu.
Keterangan :
ASDR : angka kematian menurut kelompok usia
Dx : jumlah penduduk yang meninggal pada usia tertentu
Px : jumlah penduduk pada kelompok usia tertentu
k : konstanta nilainya 1.000
c) Angka Kematian Bayi
Angka yang menunjukkan jumlah bayi meninggal dunia dari seribu bayi yang lahir
hidup pada periode tahun tertentu.
Keterangan ;
IMR : angka kematian bayi
Do : jumlah kematian bayi
B : jumlah kelahiran hidup
4. Komposisi Penduduk
a) Sex Rasio
Dari data jenis kelamin dan komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin dapat
diketahui rasio jenis kelaminnya, yaitu perbandingan jumlah laki-laki dibandingkan
dengan jumlah perempuan dalam waktu tertentu, adapun rumus untuk menghitung sex
rasio yaitu sebagai berikut :
116
Sex ratio = Jumlah PendudukLaki-Laki X 100
Jumlah Penduduk Perempuan
b) Dependency Rasio
Data komposisi penduduk menurut usia dapat diketahui jga angka beban tanggungan.
Angka beban tanggungan adalah perbandingan antara penduduk usia tidak produktif
dengan penduduk usia masih produktif.
5 Persebaran Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan perbandingan antara jumlah penduduk dan luas wilayah
penduduk di suatu daerah dapat dihitung jumlah kepadatannya. Kepadatan penduduk
dibedakan menjadi tiga yaitu kepadatan penduduk alami, kepadatan penduduk fisiologis dan
kepadatan penduduk agraris.
a) Kepadatan Penduduk Alami
Yaitu perbandingan jumlah penduduk dan luas wilayah secara keseluruhan dalam km3.
KP = P
L
Keterangan :
Kp : kepadatan penduduk alami
P : jumlah penduduk
L : luas lahan
b) Kepadatan penduduk fisiologis
Yaitu perbandingan antara jumlah penduduk dan luas wilayah pertanian
KPf = P
Lt
Keterangan :
Kpf : kepadatan penduduk fisiologis
P : jumlah penduduk
Lt : luas lahan pertanian
c) Kepadatan Penduduk Agraris
Yaitu perbandingan antara jumlah penduduk petani dan luas wilayah pertanian
117
KPa = Pt
Lt
Keterangan :
Kpn : kepadatan penduduk agraris
Pt : jumlah penduduk petani
Lt : luas lahan pertanian
Wise World
You can’t change the past, but you can run the present by
worrying over the features
118
BAB VI
KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA
Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis keragaman budaya
bangsa sebagai identitas nasional
berdasarkan keunikan dan sebaran.
Tujuan
Setelah mempelajari bab 6, Peserta didik
diharapkan mampu:
1. Menjelaskan menjelaskan tentang
pengertian kebudayaan, ciri-ciri
kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan
2. Menemukan contoh wujud
kebudayaan yang ada dilingkungan
sekitar
3. Mampu menganalisis peta persebaran
kebudayaan di Indonesia
4. Mampu menganalisis persebaran
kebudayaan sebagai identitas nasional Masyarakat Indonesia menduduki wilayah
yang ada diIndonesia
5. Mampu menjelaskan tentang kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai
pengertian kebudayaan daerah, Merauke. Mereka tersebar di daerah pegunungan, tepian
kebudayaan nasional dan faktor-
faktor terbentuknya kebudayaan hutan, pesisir, pedesaan hingga perkotaan. Luas dan
nasional menjadi kebudayaan daerah banyaknya wilayah yang dihuni oleh penduduk
6. Mampu menjelaskan tentang
pengertian kearifan lokal indonesia ini menyebabkan timbulnya perbedaan suku
7. Mampu menganalisis kebudayaan dan budaya bangsa Indonesia.
masyarakat dan kesenian khas daerah
dan wawancara mengenai upaya yang Keragaman suku dan budaya disetiap daerah
dilakukan untuk menjaga kelestarian tersebut menjadi dasar terbentuknya kebudayaan
budaya dan kesenian
8. Mampu mengetahui pengertian nasional yang harus dijaga dan dilestarikan oleh bangsa
ekonomi kreatif dalam Indonesia sevcara bersungguh-sungguh.
9. Mampu menganalisis pemanfaatan
produk dalam bidang ekonomi kreatif
dan pariwisata
10. Mampu menjelaskan tentang
pengertian, penyebab dan dampak
globalisasi
119
PETA KONSEP
Pengertian Kebudayaan
Konsep Dasar Kebudayaan
Ciri-Ciri Kebudayaan
Unsur-Unsur Kebudayaan
Pelestarian Kebudayaan
Indonesia
Pelestarian dan Pemanfaatan
Produk Kebudayaan Indonesia
dalam Bidang Ekonomi Kreatif dan Pemanfaatan Produk
Pariwisata Kebudayaan Indonesia
dalam Bidang Ekonomi
Kreatif dan Pariwisata
Kebudayaan Indonesia sebagai
bagian dari Kebudayaan Global
120
A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Secara etimologi, Budaya berasal dari kata buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata
buddhi, berarti budi atau akal. Kata buddhayah berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Menurut koentjaraningrat, budaya terdiri
dari 7 unsur yaitu bahasa sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan
teknologi, sistem pencaharian, sistem religi dan kesenian. Budaya merupakan suatu daya dari
Budi yang berupa Cipta, karsa dan rasa. Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa dan rasa
tersebut. Budaya merupakan hasil interaksi antara manusia dan lingkungan. Sebagai hasil
interaksi dengan lingkungan budaya mewarnai kehidupan sosial masyarakat dan memiliki andil
besar dalam mempengaruhi karakter perilaku seseorang atau sekelompok orang. Pengertian
kebudayaan menurut para ahli sebagai berikut
a) Menurut Koentjoroningrat (2009) Budaya atau kebudayaan merupakan keseluruhan
sistem gagasan (ide), tindakan dan hasil karya manusia dalam kehiduopan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia. Kebudayaan ini diperoleh manusia melalui proses
pengamatan dan pembiasaan.
b) Melville J. Herkovits memandang bahwa kebudayaan suatu yang superorganic karena
kebudayaan yang turun-temurun dari generasi ke generasi yang tetap hidup terus
walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti
disebabkan kematian dan kelahiran.
c) Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi Merumuskan kebudayaan sebagai semua
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
d) E. B Taylor Mengidentifikasikan bahwa kebudayaan sebagai komplikasi (jalinan)
dalam keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
keagamaan, hukum, adat istiadat serta kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia
sebagai anggota masyarakat.
e) Andes Eppink Kebudayaan merupakan keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur sosial, dan religius.
121
B. WUJUD KEBUDAYAAN
Koentjaraningrat membagi kebudayaan dalam tiga wujud, yakni ideas (sistem ide), activities
(sistem aktivitas), dan artifacts (sistem artefak).
1. Wujud Kebudayaan sebagai Sistem Ide
Wujud kebudayaan sebagai sistem ide bersifat sangat abstrak, tidak bisa diraba atau
difoto dan terdapat dalam alam pikiran individu penganut kebudayaan tersebut. Wujud
kebudayaan sebagai sistem ide hanya bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari yang
mewujud dalam bentuk norma, adat istiadat, agama, dan hukum atau undangundang.
Contoh wujud kebudayaan sebagai sistem ide yang berfungsi untuk mengatur
dan menjadi acuan perilaku kehidupan manusia adalah norma sosial. Norma sosial
dibakukan secara tidak tertulis dan diakui bersama oleh anggota kelompok masyarakat
tersebut. Misalnya, aturan atau norma sopan santun dalam berbicara kepada orang
yang lebih tua dan aturan bertamu di rumah orang lain. Bentuk kebudayaan sebagai
sistem ide secara konkret terdapat dalam undang-undang atau suatu peraturan tertulis.
Kampanye partai adalah salah satu contoh bentuk atau wujud kebudayaan yang
berupa aktivitas individu. Dalam kegiatan tersebut terkandung perilaku berpola dari
individu, yang dibentuk atau dipengaruhi kebudayaannya. Selain itu, upacara
perkawinan atau upacara lainnya yang melibatkan suatu aktivitas kontinu dari individu
anggota masyarakat yang berpola dan bisa diamati secara langsung juga merupakan
salah satu contoh wujud kebudayaan yang berbentuk aktivitas.
122
2. Wujud Kebudayaan sebagai Sistem Artefak
Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak adalah wujud kebudayaan yang paling
konkret, bisa dilihat, dan diraba secara langsung oleh pancaindra. Wujud kebudayaan
ini adalah berupa kebudayaan fisik yang merupakan hasil-hasil kebudayaan
manusiaberupa tataran sistem ide atau pemikiran ataupun aktivitas manusia yang
berpola. Misalnya, kain ulos dari Batak atau wayang golek dari Jawa. Di dalam
upacara adat perkawinan Jawa, berbagai mahar berupa barang yang harus diberikan
oleh pihak mempelai laki-laki kepada pihak mempelai perempuan. Benda-benda itu
merupakan perwujudan dari ide dan aktivitas individu sebagai hasil dari kebudayaan
masyarakat. Dalam upacara selamatan, terdapat berbagai sesaji atau peralatan yang
dibutuhkan atau digunakan dalam aktivitas tersebut. Di dalam suatu kampanye partai
politik dibuat berbagai macam lambang partai berupa bendera yang menyimbolkan
keberadaan atau kebesaran partai tersebut.
Dalam kehidupan manusia ketiga wujud kebudayaan tersebut saling berkaitan
dan melengkapi satu sama lainnya. Misalnya, di dalam upacara perkawinan konsep
mengenai upacara tersebut, siapa yang terlibat, apa yang diperlukan, dan bagaimana
jalannya upacara tersebut merupakan wujud kebudayaan dalam tataran yang paling
abstrak, yakni sistem ide. Namun, upacara perkawinan merupakan sebuah aktivitas
yang berpola dari suatu masyarakat. Seperti upacara perkawinan dalam masyarakat
Jawa yang begitu rumit memperlihatkan pola yang teratur dan tetap dengan
mempergunakan berbagai benda yang dibutuhkan dalam aktivitas tersebut.
123
C. CIRI-CIRI KEBUDAYAAN
Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang disuatu daerah yang
bersifat kedaerahan. Ciri-ciri kebudayaan daerah antara lain :
1) memiliki sifat kedaerahaan tertentu
2) mempunyai adat istiadat yang khas
3) Memiliki unsur kebudayaan asli dan tradisional.
4) Dianut oleh penduduk daerah tersebut.
5) Adanya bahasa dan seni daerah.
6) Adanya unsur kepercayaan.
7) Adanya peninggalan sejarah
Sedangkan kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang bersifat nasional dan dimiliki oleh
seluruh rakyat. Ciri-ciri kebudayaan nasional:
1) Mengandung unsur budaya daerah yang sifatnya diakui secara nasional.
2) Mencerminkan nilai luhur dan kepribadian bangsa.
3) Merupakan kebanggaan seluruh rakyat Indonesia.
4) Mengandung unsur-unsur yang mempersatukan bangsa.
D. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk
memahami kebudayaan manusia. Kluckhon dalam bukunya yang berjudul Universal
Categories of Culture membagi kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari
sistem kebudayaan yang sederhana seperti masyarakat pedesaan hingga sistem kebudayaan
yang kompleks seperti masyarakat perkotaan. Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi
tujuh unsur kebudayaan universal atau disebut dengan kultural universal. Menurut
Koentjaraningrat, istilah universal menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat
universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di berbagai
penjuru dunia. Ketujuh unsur kebudayaan tersebut adalah :
1. Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk
berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi
mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing,
kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang
fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi
124
penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi
yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.
Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia
secara lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah deskripsi tentang ciri-ciri
terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan beserta
variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku bangsa tersebut dapat
diuraikan dengan cara membandingkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada
rumpun, subrumpun, keluarga dan subkeluarga. Menurut Koentjaraningrat menentukan
batas daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah karena daerah perbatasan tempat
tinggal individu merupakan tempat yang sangat intensif dalam berinteraksi sehingga proses
saling memengaruhi perkembangan bahasa sering terjadi.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan
teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.
Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia
tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya
Masyarakat pedesaan yang hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender
pertanian tradisional yang disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah
digunakan oleh nenek moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut
Marsono, pranatamangsa dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000
tahun yang lalu. Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat
curah hujan dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat
mulai mengolah tanah, saat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena semua
aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus peristiwa alam. Sedangkan Masyarakat
daerah pesisir pantai yang bekerja sebagai nelayan menggantungkan hidupnya dari laut
sehingga mereka harus mengetahui kondisi laut untuk menentukan saat yang baik untuk
menangkap ikan di laut. Pengetahuan tentang kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-
tanda atau letak gugusan bintang di langit
Banyak suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup apabila mereka tidak
mengetahui dengan teliti pada musim-musim apa berbagai jenis ikan pindah ke hulu
sungai. Selain itu, manusia tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui dengan
teliti ciriciri bahan mentah yang mereka pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap
kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang alam, tumbuh-
125
tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sekitarnya. Menurut
Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain:
a. alam sekitarnya;
b. tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya
c. binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya;
d. zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
e. tubuh manusia;
f. sifat-sifat dan tingkah laku manusia
g. ruang dan waktu.
3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha
antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui
berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat
kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam
kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan
sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan
kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan
lokalitas geografis untuk membentuk organisasi social dalam kehidupannya. Kekerabatan
berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena
perkawinan merupakan inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau organisasi
sosial.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan
selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog
dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu
masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk
dan teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan
yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.
5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting
etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana
cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional,
antara lain
126
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
Pada saat ini hanya sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat yang
berbasiskan pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber daya alam secara
langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa
ditemukan di daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus modernisasi.
Pada saat ini pekerjaan sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan
utama dalam mencari nafkah. Setelah berkembangnya sistem industri mengubah pola
hidup manusia untuk tidak mengandalkan mata pencaharian hidupnya dari subsistensi
hasil produksi pertaniannya. Di dalam masyarakat industri, seseorang mengandalkan
pendidikan dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan.
6. Sistem Religi
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam
masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu
kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa
manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-
hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab
lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku
bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh
umat manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaanmereka masih primitif.
7. Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai
aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam
penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni,
seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada
kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni
tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni
musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu masyarakat.
127
Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief, seni ukir, seni
lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental, sedangkan seni
sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni
yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis seni
tradisional adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern
adalah film, lagu, dan koreografi.
128
misalkan pengaruh dari budaya Arab, Cina, Eropa dan India. Daerah pesisir lebih cepat
mengalami pembauran budaya dari bangsa asing daripada daerah pedalaman. contoh kota
Semarang sebagai Kota Pesisir memiliki budaya beragam. Kebudayaan yang berkembang
pesat di Kota Semarang dipengaruhi oleh budaya Jawa, Cina, Arab dan kolonial. Bentuk-
bentuk bangunan seperti candi, masjid dan Benteng merupakan bukti adanya pengaruh luar
dalam bentuk keanekaragaman budaya.
4. Faktor sejarah
Sejarah mencatat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah para imigran yang
datang secara bertahap ke Indonesia. Bangsa yang bermigrasi ke Indonesia adalah bangsa
Melanesia atau Papua Melanosoid yang disusul kedatangannya Bangsa Melayu.
Kedatangan bangsa Melayu dibagi menjadi dua tahap Tahap pertama berasal dari daerah
Yunan di Cina Selatan yang tergolong ke dalam bangsa Proto Melayu atau Melayu tua dan
tahap kedua dilakukan oleh bangsa Deutro Melayu atau melayu muda. Pada mulanya,
Proto Melayu menempati pantai-pantai di Sumatera Utara Kalimantan Barat dan Sulawesi
Barat. Semakin lama kedudukan bangsa Proto Melayu terdesak oleh kedatangan bangsa
Deutro Melayu sehingga bangsa Proto Melayu menyebar ke Indonesia bagian timur.
Selanjutnya bangsa Proto Melayu menjadi nenek moyang suku Toraja suku Sasak, suku
Dayak, suku Nias suku, Batak dan suku Kubu.
5. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia membawa perubahan penting
terhadap budaya penduduk asli. Nenek moyang bangsa Indonesia akhirnya menetap dan
mengenalkan budaya budaya mereka kepada penduduk asli. Reaksi yang diberikan
penduduk asli pun beragam ada yang bersikap menolak ada juga yang bersikap menerima.
Jika kebudayaan yang dibawa oleh nenek moyang bangsa Indonesia ditolak oleh penduduk
asli mereka akan pergi menuju daerah lain sedangkan apabila kebudayaan yang mereka
dapat diterima oleh penduduk asli akan terjadi proses pembauran budaya. Setiap
gelombang kedatangan nenek moyang asli Indonesia, menempati wilayah dan menurunkan
suku yang berbeda. Oleh karena itu suku di Indonesia memiliki keberagaman fisik dan
budaya yang hampir dapat dibedakan dari 1 Suku dengan suku lainnya. Pada periode
berikutnya wilayah Indonesia di persilangan jalur perdagangan internasional menjadi
tempat persinggahan para pedagang asing beberapa di antaranya berasal dari bangsa India,
Arab, Belanda dan Cina.
6. Agama
129
Faktor agama dapat mempengaruhi keanekaragaman budaya di Indonesia. Pada
mulanya bangsa Indonesia sudah mengenal adanya sistem kepercayaan atau agama dalam
bentuk animisme dan dinamisme. Ada sebagian masyarakat yang memadukan antara
kepercayaan lokal dan agama. Biasanya masyarakat tersebut mendiami wilayah terluar
Indonesia atau wilayah pedalaman. Menurut catatan sejarah agama Budha terlebih dahulu
masuk ke Indonesia. Kemudian disusul agama Hindu. Agama Islam masuk ke Indonesia
dibawa oleh para pedagang Gujarat dari India serta bangsa Arab yang melakukan
perniagaan di Indonesia. Agama Katolik masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis
dan berkembang pesat pada suhu di wilayah Flores dan Timor, sedangkan agama Kristen
mempengaruhi kebudayaan di beberapa suku seperti suku Ambon, suku Batak dan Suku
Minahasa
7. Program transmigrasi
Persebaran penduduk Indonesia yang tidak merata mendorong dikeluarkannya
kebijakan transmigrasi. transmigrasi merupakan upaya memindahkan penduduk dari
wilayah yang padat penduduk ke wilayah yang berpenduduk jarang. Wilayah Tujuan
transmigrasi berada di luar pulau Jawa seperti Pulau Sumatera dan pulau Kalimantan.
Transmigran membawa budaya asli mereka ke wilayah transmigran dan tidak jarang
budaya pendatang berbaur dengan budaya asli penduduk lokal sehingga melahirkan
budaya baru akibat proses akulturasi dan asimilasi budaya. Contohnya petani Jawa yang
bermukim di Aceh mengikuti budaya penduduk Aceh dalam pengolahan lahan pertanian
sehingga proses panen sementara itu penduduk Aceh terpengaruh oleh budaya etos kerja
penduduk Jawa.
130
LATIHAN SOAL
Identitas nasional berupa nilai-nilai yang mengatur tingkah laku seseorang sebagai
warga negara Indonesia. Nilai nilai yang berasal sari kearifan lokal budaya yang ada Budaya
yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Nilai-nilai tersebut antara lain ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, rukun, toleransi, gotong royong, musyawarah harga diri tenggang
rasa, kreatif dan ramah tamah. Nilai-nilai tersebut dianggap Luhur sehingga dipahami, dianut
dan dijadikan pedoman oleh bangsa Indonesia yang terangkum dalam dasar negara yaitu
Pancasila. Identitas nasional sebagai jati diri bangsa harus terus dibina. Upaya untuk menjaga
identitas nasional antara lain sebagai berikut
1. Melalui jalur pendidikan formal yaitu melalui jenjang persekolahan dari mulai tingkat
dasar sampai perguruan tinggi. Pendidikan formal memiliki dampak yang besar terhadap
pembentukan jati diri bangsa
2. Melalui jalur informal yaitu dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Pergaulan dalam
lingkungan keluarga sangat menentukan dalam timbulnya rasa menghargai terhadap
budaya sendiri sekaligus membina identitas nasional.
3. Melalui media informasi baik televisi, internet, koran maupun media sosial. Penanaman
jati diri bangsa sangat efektif melalui jalur media karena sangat mudah diakses oleh
seluruh warga negara Indonesia setiap saat.
Menurut Dwi Winarno menyatakan bangsa Indonesia relatif berhasil membentuk identitas
nasional. Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia diantaranya sebagai berikut:
1. Bahasa nasional atau persatuan adalah bahasa Indonesia
2. Dasar filsafat negara yaitu Pancasila
3. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya
131
4. Lambang negara adalah Garuda Pancasila
5. Semboyan negara adalah Bhinneka Tunggal Ika
6. Bendera negara adalah sang merah putih
7. Konstitusi negara yaitu UUD 1945 yang telah diamandemen
8. bentuk negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
9. Konsep wawasan nusantara
10. Kebudayaan daerah yang diterima sebagai kebudayaan nasional
132
Berdiri : 7 Desember 1959 Obyek Wisata : Taman Nasional Unung
Leuser, Mesjid Baiturrahman, Taman
Laut Pulau Rubiah, Danau Anuek, Laout,
Bekas Kerajaan Samudera Pasai,
Pemandian Air Panas Simpang Balek,dll.
Letak : Pulau Sumatera ( 2º- Tarian Tradisional : Tari Seudati, Tari
6ºLU dan 95º-99ºBT ) Saman Meuseukat
Rumah Adat : Rumah Krong Bade
Senjata Tradisional : Rencong
Bandar Udara : Sultan Iskandar Lagu Daerah :Bungong Jeumpa,
Muda ( Banda Aceh) Lembah Alas, Piso Surit
Suku : Aceh, Gayo, Alas, Kluet,
Tamiang, Singkil, Anak Jame, Simeleuw,
dan Pulau
Pakaian Adat : Pidie
Luas Wilayah : 57.365,57 km². Alat Musik Tradisional : Serune Lele
Makanan Khas Daerah : Tarian Tradisional : Tari Seudati, Tari
Timpan, Masak udang cumi, Saman Meuseukat
Gulai Aceh,Daging masak Rumah Adat : Rumah Krong Bade
pedas, Korma kambing, Sie Senjata Tradisional : Rencong
Reubeouh cuka, Gulai kepala
ikan,Kanji Rumbi,dll.
133
Pahlawan : Teuku Umar, Cut Lagu Daerah :Bungong Jeumpa,
Nyak Dhien, Teuku Cik Di Tiro, Lembah Alas, Piso Surit
Teuku Nyak Arief, Sultan Suku : Aceh, Gayo, Alas, Kluet,
Iskandar Muda,dll. Tamiang, Singkil, Anak Jame, Simeleuw,
dan Pulau
Pakaian Adat : Pidie
134
Luas Wilayah : 71.680 km² Suku : Batak Karo, Batak Simalungun,
Batak Fakfak, Batak Angkola, Batak
Toba, Melayu, Nias, Batak Mandailing,
dan Maya-maya
Makanan Khas Daerah : Alat Musik Tradisional : Aramba
Lalamak, Sangsang, Bika
Ambon, Tasak Telu, Anyang,
Gulai Tumbuk, Mie Keling,
Palai Bada Sibolga,dll
Obyek Wisata : Istana Maimun, Peninggalan Sejarah :
Mesjid Raya Medan, Danau 1. Biaro Bahal, ditemukan di Padang
Toba, Pulau Nias, Taman Wisata Sidempuan.
Sikundur, Museum Perjuangan 2. Istana Maimun atau Istana Deli.
Bukit Barisan, Museum Daerah 3. Candi Portibi peninggalan dari
Sumatera Utara, Pantai Cermin, Kerajaan Hindu Panai yang
Kebun Binatang. memerintah sekitar tahun 1039.
4. Benteng yang dibangun pada masa
Kerajaan Majapahit di tahun 1365.
5. Makam Batu Raja-Raja Batak.
135
Berdiri : 3 Juli 1958 Peninggalan Sejarah :
1. Batu Nisan Raja Adityawarman di
Limokaum Batusangkar, bertuliskan
tahun 1356.
2. Patung Adityawarman ditemukan oleh
pemerntah Hindia Belanda di
Padangrocok dekat sungai Lansek,
yang saat ini disimpan di Museum
Nasional Jakarta.
3. Prasasti Besar Pagaruyung, di
dapatkan di bukit Gombak bertahun
1356.
4. Prasasti Adityawarman dari Suroaso (
Batusangkar ).
136
Benteng Fort de Kock, Goa
Jepang, Taman Siti Nurbaya,
Kepulauan Mentawai, Pantai Air
Panas, Danau Maninjau, Danau
Singkarak.
137
Pahlawan : Sultan Syarif Kasim Lagu Daerah :Soleram, Kebangkitan
II, Raja Haji Fisabilillah, Raja Melayu, Tanjung Katung, Bungo
Ali Haji. Cempako, Lancang kuning, Ayam Putih
Pungguk, Makan Sirih, Uyang Bagan Tak
Ondak Belaya, Mak Long, Tuanku
Tambusai, Pak Ngah Balek, Puteri Tujuh,
Dedap Durhaka, Kutang Barendo.
138
Luas Wilayah : 13.741 km². Suku :Melayu, Siak, dan Sakai
Peninggalan Sejarah : Alat Musik Tradisional : gendang
1. Candi Muara Takus. panjang
Peninggalan Kerajaan
Sriwaijaya di pulau Karimun
2. Puri bekas Yang Dipertuan
Muda, salah satu kejayaan
Kerajaan Melayu Riau di
pulau Penyengat.
3. Prasasti Pasi Panjang ( Batu
Bersurat ) di pulau Karimun
139
Birahi, Taman Nasional, Berbak, Taman
Nasional Kerinci,dll.
Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS- Peninggalan Sejarah :
3ºLS dan 101º-105ºBT ) 1. Flakes Obsidian, benda purbakala
berasal dari Kerinci.
2. Bejana Perunggu, Danau Kerinci
3. Prasasti Karang Birahi,di Merangin
Jambi.
140
Berdiri : 14 Agustus 1960. Obyek Wisata : Danau Ranau, Pulau
Kemaro, Taman Purbakala Geding
Suryo, Gunung Dempo, Bukit Salero,
Museum Timah, Pantai Matras, Pantai
Tanjung Kelayang, Pusat Tenun Songket,
Kawah Tengkurep, Air Terjun Tenag,dll.
Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS- Peninggalan Sejarah :
5ºLS dan 102º-107ºBT ) i. Piagam TalangTuo.
ii. Prasasti Telaga Batu ( Prasasti
Persumpahan ) yang berisikan
kutukan.
iii. Taman Purbakala Gede Ing Symo,
Komplek kuburan Islam abad
pertengahan.
141
Makanan Khas Daerah : Pempek Suku : Melayu, Kikim, Semenda,
Palembang, Tekwan, Burgo, Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah,
Sate Pentul, Mie Celor Rawas, Sekak Rambang, Lembak, Kubu,
Ogan, Penesek Gumay, Panukal, Bilida,
Musi, Rejang, dan Ranau
Pakaian Adat : Aisan Gede
Alat Musik Tradisional : Accordion
142
Makanan Khas Daerah : Pakaian Adat : Aisan Gede
Martabak Bangka, Kwetiau Alat Musik Tradisional : Gendang
Bangka Melayu
143
Luas Wilayah : 72.078 km². Tarian Tradisional : Tari Andun, Tari
Bidadari
Rumah Adat : Rumah Rakyat
Senjata Tradisional : Keris
Lagu Daerah : Lalan Belek
Makanan Khas Daerah : Suku : Muko-muko, Pekal, Serawai,
Oncong-oncong pisang. Pasemah, Enggano, Kaur, Rejang, dan
Lembak
Pakaian Adat : Bengkulu
Alat Musik Tradisional : Doll
144
3. Makan Radin Intan II.
4. Prasasti Palas Paembah.
5. Prasasti Batu Bedil.
Luas Wilayah : 35.376,84 km². Tarian Tradisional : Tari Jangget, Tari
Melinting
Rumah Adat : Rumah Rakyat
Senjata Tradisional :Badik
Suku : Pesisir, Pubian, Sungkai,
Semenda, Seputih, Tulang Bawang, Krui
Abung, dan Pasemah
Makanan Khas Daerah : Srawit Pakaian Adat : Tulang Bawang
Lampung, Punyeu Baung, Malbi Alat Musik Tradisional : Bende
Hati, Gulai Balak, Gulai Taboh,
Maksuba,dll.
145
Provinsi DKI Jakarta Ibukota nya adalah Jakarta
146
Kemayoran, Surilang,
Terang Bulan,dll.
Makanan Khas Daerah : Kerak Suku : Betawi
Telor, Ketoprak Betawi,Daging Pakaian Adat : Abang dan None
Asam, Talam Ebi,NasiUlam, Alat Musik Tradisional : Tehyan
Geplak Bakar Betawi, Dodol
Betawi, Tauge Goreng, Soto
Betawi.
147
Letak : Pulau Jawa ( 5ºLS-8ºLS Tarian Tradisional : Tari Topeng
dan 106º-109ºBT ) Kuncaran, Tari Merak, Tari Jaipong
Rumah Adat : Rumah Kasepuhan
Cirebon
Senjata Tradisional : Kujang
Lagu Daerah :Bubuy Bulan, Cing
Cangkeling, Es Lilin, Karatagan
Pahlawan, Manuk Dadali, Panon
Hideung, Peuyeum Bandung,
Pileuleuyan, Tokecang
Luas Wilayah : 3.266.559 km². Suku : 3 suku besar yaitu Sunda
Makanan Khas Daerah : Oncom, (mayoritas), Betawi (wilayah Kota/kab
pepes, Sirpan, siomay Bandung, Bekasi, Depok, dan wilayah Utara
sate Bandeng, Daging lapis, kabupaten Bogor), Jawa Cirebon,
Pepes Ikan Majalaya, sayur Indramayu dsk.
asem,dll.
Obyek Wisata : Kebun Raya Pakaian Adat : Jawa Barat
Bogor, Istana Presiden Bogor, Alat Musik Tradisional : Angklung
Museum Zoologi, Taman safari
Indonesia, waduk Jatiluhur,
Kawah Gunung Tangkuban
Perahu, Pangandaran,Cikepuh,
Pelabuhan Ratu,dll.
148
Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang
149
Provinsi Jawa Tengah (JATENG) Ibukota nya adalah Semarang
150
Makanan Khas Daerah : Suku : Jawa, Karimun, dan Samin.
Lumpia, Ampyang, Nasi Kuning Pakaian Adat : Jawa
Banjar, Nasi Gandul,dll. Alat Musik Tradisional : Gamelan
151
Makanan Khas Daerah : Bapia, Suku : Jawa.
Gudeg Jogja, Geplak Bantul, Pakaian Adat : Jogjakarta
Ayam Bakar Kalasan,dll. Alat Musik Tradisional : Gendang
Obyek Wisata : Keraton
Jogjakarta, Pantai Parang Tritis,
Istana Air Taman Sari, Pantai
Baron, Pantai Krakal, Pantai
Kukup,Goa Kiskendo, Kota
Gede, Kali Urang, Candi
Prambanan, Monumen Pangeran
Diponegoro (Sasana Wiratama),
Waduk semo, dll.
152
Luas Wilayah : 47.921,98 km². Lagu Daerah : Keraban Sape, Tanduk
Majeng.
Makanan Khas Daerah : Suku : Jawa, Madura, Tengger, dan
Semanggi, Rujak Cingur, Bakso Osing.
Malang, Tahu Campur Pakaian Adat : Madura
Lamongan, Alat Musik Tradisional : Bonang
Pecel Tumpang Kediri, Japit
Udang Madura, Kue Lapis
Surabaya ,Soto Madura, Sate
Ayam Madura,dll.
153
NAMA PROVINSI DI NUSA TENGGARA DAN BALI
154
Kamasan, Danau Batur, Bedugul, Istana
Tampak Siring, Art Centre Abain Kapas,
Pantai Lovina, Mandaa Wisata Mengwi,
Museum Le Mayeur,dll.
Letak : Pulau Bali ( 8ºLS-9ºLS Peninggalan Sejarah :
dan 114º-116ºBT ) 1. Benteng Jagaraga.
2. Monumen Padang Galah.
3. Pura Luwur Uluwatu.
4. Pura Taman Ayun.
5. Keraton Raja Klungkung.
Luas Wilayah : 563.286 km². TarianTradisional : Tari Legong, Tari
Kecak, Tari Pendet.
Rumah Adat : Rumah Gapura Candi
Bentar.
Senjata Tradisional : Keris.
Lagu Daerah : Mejangeran, Ratu Anom.
Makanan Khas Daerah : Be’siap Suku : Bali Aga dan Bali Majapahit.
Base Palaleh, Sate Be’Sampe, Pakaian Adat : Payas Agung
Zukut Undis, Ayam Bakar Alat Musik Tradisional : Cenggeng
Betutu, Jukut Urap, Serapah
Daging, Kenus Mebase,dll.
155
Berdiri : 14 Agustus 1958 Obyek Wisata : Istana Sultan Bima, Gili
Meno, Pusa Lingsar, Suranadi, Pulau
Moyo, Danau Lebok Taliwang, Pura
Meru, Pantai Sira, Pantai Senggigi, Batu
Bolong, Gunung Pengsong
Letak : Kepulauan Nusa Peninggalan Sejarah :
Tenggara ( 8ºLS-10ºLS dan 1. Pura Meru, peninggalan Kerajaan
115º-120ºBT ) Singosari dibangun oleh Anak Agung
Gede Karang pada tahun 1720 masehi.
2. Dalam Loka, bekas Keraton Sumbawa.
3. Istana Sultan Bima, peninggalan dari
Kesultanan Bima.
Luas Wilayah : 20.153,15 km². Tarian Tradisional : Tari Mpaa
Lenggogo, Tari Batunganga
Rumah Adat : Rumah Istana Sultan
Sumbawa
Senjata Tradisional : Keris
Lagu Daerah : Helele U Ala De Teang,
Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame,
Tebe Onana, Tutu Koda
Makanan Khas Daerah : Gecak Suku : Bali, Sasak, Samawa, Mata,
Sape, Ayam Taliwang,dll. Dongo, Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi,
dan Sumba
Pakaian Adat : Sumbawa
Alat Musik Tradisional : Serunai
156
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ibukota nya adalah Kupang
157
NAMA PROVINSI DI KALIMANTAN
158
2. Keraton Mempawah, peninggalan
Kerajaan Mempawah.
3. Keraton Sambas, Peningalan Kerajaan
Sambas.
Letak : Pulau Kalimantan ( Tarian Tradisional : Tari Monong, Tari
2ºLU-3ºLS dan 108º-114ºBT ) Zapin Tembung.
Rumah Adat : Rumah Istana Kesultanan
Pontianak.
Senjata Tradisional : Mandau.
Luas Wilayah : 146.807 km². Lagu Daerah : Cik-Cik Periuk, Cak
Uncang, Batu Ballah, Alok Galing,
Tandak Sambas, Sungai Sambas
Kebanjiran, Alon-Alon.
Makanan Khas Daerah : Kue Suku : Kayau, Ulu Aer, Mbaluh,
Limpin, Mesbah Ubi Singkong, Manyuke, Skadau, Melayu-Pontianak,
Lapis Susu, dll. Punau, Ngaju, dan Mbaluh
Obyek Wisata : Rumah Pakaian Adat : Perang
Panjang,Danau Sebedang, Pantai Alat Musik Tradisional : Tuma
Pasir Panjang, Keraton Sambas,
Monumen Mandor, Keraton
Mempawah, Gunung Berangin,
Bukit Tukung, Pantai
Penimbangan,dll.
159
Provinsi Kalimantan Tengah (KALTENG) Ibukota nya adalah Palangkaraya
160
Provinsi Kalimantan Selatan (KALSEL) Ibukota nya adalah Banjarmasin
161
Lagu Daerah :Ampar-Ampar Pisang,
Paris Barantai, Saputangan Bapuncu
Ampat.
Makanan Khas Daerah : Ayam Suku : Ngaju, Laut, Maamyan, Bukit,
masak hijau, Buah Jinggah, Dusun, Deyah, Balangan, Aba, Melayu,
Masak Habang, Amaparan Tatak Banjar, dan Dayak.
pisang, Sambal Goreng Bawak Pakaian Adat : Banjar
Serentak,dll. Alat Musik Tradisional : Panting
162
Rumah Adat : Rumah Lamin.
Senjata Tradisional : Mandau.
Lagu Daerah : Indung-Indung.
Makanan Khas Daerah : Sanga Suku : Ngaju, Otdanum,
Cobek Salat, Petah, Ayam Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai,
Cincane,dll. Kayan, Punan, dan Bugis.
Pakaian Adat : Urang Besunung
Alat Musik Tradisional : Sampe
163
Provinsi Sulawesi Utara (SULUT) Ibukota nya adalah Manado
164
Daging Rica-Rica, woku Belanga, Alat Musik Tradisional : Kolintang
Lalampa, Binte Bilihuta, dll.
165
Provinsi Sulawesi Tengah (SULTENG) Ibukota nya adalah Palu
166
Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA) Ibukota nya adalah Kendari
167
Pakaian Adat : Babung Ginasamani
Alat Musik Tradisional : Ladolado
168
Suku : Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan,
Bugis, dan Makassar.
Pakaian Adat : Toraja
Alat Musik Tradisional : Keso-keso
169
NAMA PROVINSI DI MALUKU DAN PAPUA
170
Letak : Kepulauan Maluku ( 0ºLS- Peninggalan Sejarah :
9ºLS dan 124º-136ºBT ) 1. Bangunan Kesultanan Ternate dan
Tidore.
2. Benteng-Benteng Peninggalan
Belanda, Portugis, dan Spanyol.
3. Tugu Peringatan Tentara Jepang di
Kayu Angus.
Luas Wilayah : 851.000 km². Tarian Tradisional : Tari Lenso, Tari
Cakalele
Rumah Adat : Rumah Baileo
Senjata Tradisional : Parang Salawaku
Makanan Khas Daerah : Palai Lagu Daerah :Rasa Sayang-sayange,
Badar, Dabu-Dabu Sesi, Tumis Ayo Mama, Buka Pintu, Burung
Bunga Pepaya, Saba’au Sopek Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-
Odheng, dll. Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O
Ulate, Sarinande, Tanase
Suku : Buru, Banda, Seram, Kei, dan
Ambon
Pakaian Adat : Maluku
Alat Musik Tradisional : Nafiri
171
Berdiri : 4 Oktober 1999 Obyek Wisata : Danau Dumas, dan
Makette, Goa Alam Sagea, Air Terjun
Desa Tabacempaka, Burung Bidadari,
Kali Barangka Dolong, Rumah Adat
Sasadu, Oulau Mare, Pantai Akebaru,
Benteng Oranye, Benteng Tolluco,
Benteng Bernavelt, dll
Letak : Kepulauan Maluku ( 3ºLU- Tarian Tradisional : Tari Lenso.
º3LS dan 124º-129ºBT ) Rumah Adat : Rumah Baileo.
Senjata Tradisional : Parang
Salawaku.
Luas Wilayah : 33.321,22 km². Suku : Halmahera, Obi, Morotai,
Ternate, dan Bacan.
Pakaian Adat : Maluku
Alat Musik Tradisional : FU
172
Provinsi Papua Barat Ibukota nya adalah Kota Manokwari
173
Berdiri : 10 September 1969 Obyek Wisata : Pantai Bonsik, Danau
Sentani, Pantai Jendi, Tanjung
Kasuari, Pantai Korem, Hutan Wisata
Pulau Supriori, Pulau Balanta, Pantai
Tanjung Ria, Museum Jayapura,
Pantai Klimpang, Gua Binsar/Gua
Jepang, dll.
Letak : Kepulauan Maluku ( 1ºLS- Tarian Tradisional : Tari Selamat
6ºLS dan 131º-141ºBT ) Datang,Tari Musyoh.
Rumah Adat : Rumah Honai.
Senjata Tradisional : Pisau Belati.
Luas Wilayah : 421.981 km². Suku : Sentani, Dani, Amungme,
Nimboran, Jagai, Asmat, dan Tobati.
Pakaian Adat : Asmat
Alat Musik Tradisional : Tifa
LATIHAN SOAL
Kebudayaan Daerah adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan
secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang
lingkup daerah tersebut.
174
Kebudayaan nasional adalah suatu kebudayaanyang dianggap dapat mewakili serta
memberikan satu ciri khas bagi suatu bangsa. Ciri khas ini adalah sesuatu yang bisa
dibanggakan dan tidak dapat ditemukan di negara lain. Dengan demikian budaya nasional
memiliki karakteristik berupa:
1. Hasil budi daya masyarakat bangsa.
2. Hasil budi daya masyarakat sejak zaman dahulu hingga kini.
3. Hasil budi daya yang dibanggakan.
4. Hasil budi daya yang memiliki kekhasan bangsa.
5. Hasil budaya yang menciptakan jati diri bangsa.
6. Hasil budaya yang memberikan identitas bangsa.
Usman Pelly menjelaskan, setidaknya budaya nasional memiliki dua fungsi, yakni: (1) Sebagai
pedoman dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa bagi masyarakat majemuk Indonesia
(2) Sebagai pedoman dalam pengambilalihan ilmu dan teknologi modern.
175
ditanamkan kecintaan terhadap budaya daerah yang pada akhirnya akan menimbulkan
kesadaran terhadap upaya pelestarian kebudayaan daerah. Berbagai kegiatan diberbagai
instansi dan kalangan masyarakat dalam upaya pelestarian kebudayaan seperti Seminar
Budaya, Pentas Budaya, Pekan Budaya telah banyak dijumpai dalam berbagai moment seperti
peringatan Hari Jadi sebuah kota atau suatu instansi. Semangat ini perlu terus dijaga dan
dikembangkan bukan saja sebagai upaya membendung pengaruh negatif dari budaya asing
yang tidak lagi dapat dihindari di zaman globalisasi modern ini, tetapi sebagai upaya kaderisasi
di kalangan pemuda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri. Kebudayaan dapat
dilestarikan dalam dua bentuk yaitu :
a) Culture Experience
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam
sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan tersebut berbentuk tarian,
maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian
tersebut. Dengan demikian dalam setiap tahunnya selalu dapat dijaga kelestarian
budaya kita ini.
b) Culture Knowledge
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat
informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak bentuk.
Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan
kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah. Dengan demikian para
Generasi Muda dapat mengetahui tentang kebudayaanya sendiri.
Selain dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kita juga dapat melestarikan kebudayaan dengan
cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan hal ini setidaknya kita dapat mengantisipasi
pencurian kebudayaan yang dilakukan oleh negara - negara lain.Penyakit masyarakat kita ini
adalah mereka terkadang tidak bangga terhadap produk atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih
bangga terhadap budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya kita
sebagai orang timur. Budaya daerah banyak hilang dikikis zaman. Oleh sebab kita sendiri yang
tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Akibatnya kita baru bersuara ketika negara lain
sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka curi secara diam-diam.
Selain itu peran pemerintah dalam melestarikan budaya bangsa juga sangatlah penting.
Bagaimanapun pemerintah memiliki peran yang cukup strategis dalam upaya pelestarian
kebudayaan daerah ditanah air. Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan-kebijakan
yang mengarah pada upaya pelestarian kebudayaan nasional.Salah satu kebijakan pemerintah
yang pantas didukung adalah penampilan kebudayaan-kebudayaan daerah disetiap event-event
176
akbar nasional, misalnya tari-tarian , lagu daerah, dan sebagainya. Semua itu harus dilakukan
sebagai upaya pengenalan kepada generasi muda, bahwa budaya yang ditampilkan itu adalah
warisan dari leluhurnya. Bukan berasal dari negara tetangga.Demikian juga upaya-upaya
melalui jalur formal pendidikan. Masyarakat harus memahami dan mengetahui berbagai
kebudayaan yang kita miliki. Pemerintah juga dapat lebih memusatkan perhatian pada
pendidikan muatan lokal kebudayaan daerah.
Selain hal-hal tersebut diatas, masih ada berbagai cara dalam melestarikan budaya, salah
satunya adalah sebagai berikut
a) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal
b) Lebih mendorong kita untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan
danpelestariannya
c) Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan dan
solidaritasyang tinggi.
d) Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah
e) Mengusahakan agar semua orang mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal
LATIHAN SOAL
177
Kemenangan ideologis negara-negara maju, adalah hasil dari kemengan produk budaya yang
bisa menyebar di seluruh. Contoh produk budaya Indonesia :
a) Perak Ceruk (Bali), berupa anting, kalung, bros, gelang, dan aksesori lainnya. Hal
yang membuat Perak Ceruk Bali laku keras di kalangan wisatawan adalah bentuk dan
motifnya yang sangat unik.
b) Tas rajut Dowa (Yogyakarta), Tas rajut Dowa menarik banyak perhatian karena
kualitas bahan kain yang digunakan. Tas ini juga mampu menampung barang-barang
yang cukup berat.
c) Songkok Awing, (Gresik), menggunakan bahan kain yang kaku dan keras, sehingga,
ketika memakainya nggak mudah jatuh atau salah posisi, menggunakan beludru.
Karena menggunakan bahan yang berbeda dari songkok lainnya, songkok Awing pun
menjadi lebih nyaman digunakan.
d) Anyaman tikar pandan, (Pulau Bawean), seperti tas, dompet, sandal, dan banyak
lagi. Hiasan tambahan berupa bros bunga dan renda yang lucu semakin menambah
cantiknya kerajinan ini
178
e) Batik Semarangan yang mempunyai ciri khas tersendiri dari seni coraknya.
Produk budaya Indonesia sangat kaya perlu dilestarikan untuk meningkatkan tarap hidup
masyarakat sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif dan sangat mendukung bagi
pengembangan sector pariwisata. Dengan produk budaya yang kaya dan unik dapat
mendatangkan banyak wisatawan lokal maupun manca negara sehingga selain dapat
menambah perekonomian keluarga dan daerah juga dapat menambah devisa negara. Oleh
karena itu produk budaya perlu dilestarikan untuk untuk kelangsungan sector pariwisata.
Pariwisata dan budaya tidak dapat dipisahkan, karena pariwasata dapat berkembang
dengan adanya kebudayaan yang unik dan lestari sehingga dapat mendatangkan wisatawan
yang ingin melihat dan menikmati keunikan budaya tersebut. Kebudayaan tanpa pariwisata
juga tidak akan berkembang dan dikenal bangsa lain. Oleh sebab itu pariwisata dan budaya
saling membesarkan. Wisata berbasis budaya adalah salah satu jenis kegiatan pariwisata yang
menggunakan kebudayaan sebagai objeknya. Pariwisata jenis ini dibedakan dari minat-minat
khusus lain, seperti wisata alam dan wisata petualangan
Penerapan kegiatan pariwisata berbasis budaya di Indonesia telah ditunjukkan oleh
beberapa provinsi. Selain provinsi Bali, provinsi lain yang fokus dalam pelaksanaan sektor ini
adalah Daerah Istimewa Jogjakarta khususnya kota Jogjakarta. Sejak tahun 2008, daerah ini
telah mencanangkan diri sebagai kota pariwisata berbasis budaya. Di Jogjakarta,
pengembangan pariwisata disesuaikan dengan potensi yang ada dan berpusat pada
budaya Jawa yang selaras dengan sejarah dan budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Banyak rencana aksi telah dicanangkan untuk mendukung pelaksanaan program ini. Mulai dari
pengembangan dan peningkatan kuantitas serta kualitas fasilitas, memperbanyak event-
event wisata, seni ,dan budaya, sampai ke optimalisasi pemasaran program. Hasilnya pun mulai
terlihat, salah satunya adalah keberadaan Taman Pintar Yogyakarta yang tidak hanya memiliki
179
arena permainan, tetapi juga mengajak pengunjung untuk mengenal sejarah dan budaya
Jogjakarta
Ekonomi kreatif adalah upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui
kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber
daya yang terbarukan. Ekonomi kreatif merupakan bagian integratif dari pengetahuan yang
bersifat inovatif, pemanfaatan teknologi secara kreatif, dan budaya. (UNDP, 2008) Strategi
pengembangan ekonomi kreatif sebagai penggerak pariwisata, dirumuskan sebagai berikut:
a) Meningkatkan peran seni dan budaya pariwisata.
b) Memperkuat keberadaan kluster-kluster industri kreatif.
c) Mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif.
d) Melakukan pemetaan aset yang dapat mendukung munculnya ekonomi kreatif.
e) Mengembangkan pendekatan regional, yaitu membangun jaringan antar kluster-
kluster industri kreatif.
f) Mengidentifikasi kepemimpinan (leadership) untuk menjaga keberlangsungan dari
ekonomi kreatif, termasuk dengan melibatkan unsur birokrasi sebagai bagian dari
leadership dan facilitator.
g) Membangun dan memperluas jaringan di seluruh sector.
h) Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi, termasuk mensosialisasikan
kebijakan terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif dan pengembangan wisata
kepada pengrajin. Pengrajin harus mengetahui apakah ada insentif bagi
pengembangan wisata kepada pengrajin. Pengrajin harus mengetahui apakah ada
insentif bagi pengembangan ekonomi kreatif, ataupun pajak ekspor jika diperlukan.
180
berkembang menjadi konflik sosial, karena di beberapa komunitas terdapat ruang-
ruang sosial yang bersifat suci dan tidak untuk dipertontonkan pada wisatawan.
c) Manajemen ekonomi kreatif
Ekonomi kreatif seringkali menyajikan produk-produk yang berbau isu politik
ataupun isu sosial yang sangat sensitif (misalnya : rasialisme). Untuk mengatasi hal
ini, dibutuhkan manajemen ekonomi kreatif yang baik, dengan salah satu fungsinya
menentukan guideline ekonomi kreatif mana yang harus dikembangkan dan mana
yang sebaiknya tidak dikembangkan.
LATIHAN SOAL
Indonesia negara yang dengan budaya yang beragam dan berbagai keunikan lain seperti
peninggalan yang masih terjaga dengan baik hingga sekarang. Indonesia memukau negara lain
karena beragam hal yang dimilikinya dan bergam hal tersebut justru semakin mempersatukan
Indonesia, hal inilah yang menjadi daya tarik para wisatawan. Terdapat beberapa kebudayaan
Indonesia yang diakui sebagai kebudayaan dunia oleh UNESCO, diantaranya : Wayang,
Angklung, Keris, Batik, Tari saman, Tari kecak, Reog ponorogo, Tari pendet, Tari Barong dari
Bali, Lagu rasa sayange, Sendra Tari Ramayana dan Lagu jali jali
181
Sebagai negara yang berada pada jalur perdagangan dunia dantara benua Asia dan
Australia dan diataran Samudera Hindia dan Samudera Fasifik kebudayaan indonesia tidak
terlepas dari pengaruh asing baik bersifat positif maupun negative
a) Dampak positif masuknya budaya asing
Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga
mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka.
Adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri
kita sendiri ke luar negeri
Terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg
unik.
Moderisasi yang berdampak pada kemajuan pembangunan
Kemajuan teknologi yang tanpa batas
Perubahan dan peningkatan pada perekonomian bangsa
Mudahnya mendapat informasi melalui jaringan internet
Meningkatnya adanya pembauran budaya yang membuat kebudayaan bangsa
semakin kaya
b) Dampak negatif masuknya budaya asing
Masuknya budaya asing yg lebih mudah diserap dan ditiru oleh masyarakat baik tua
maupun muda, dan parahnya yg ditiru biasanya yg jelek2. Meniru perilaku yg buruk
Adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya
percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna
memang tidak ada generasi penerus yg melestarikan budaya tsb.Mudah terpengaruh
oleh hal yg berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa
Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
Menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap
orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.
Berubahnya arah ideologi pancasila ke ideologi libralisme
Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar
negeri yang membanjiri di Indonesia
Anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sbagai bangsa indonesia, karena
gaya hidup cenderung meniru budaya barat
Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin,karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi
182
Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar perilaku
sesama warga
183
menanam modal di suatu negara memberi sumbangan yang cukup besar bagi devisa
negara selain itu ketersediaan lapangan kerja yang terbuka semakin luas.
Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa interaksi Global juga
membawa dampak negatif bagi perekonomian suatu bangsa. Derasnya arus distribusi
barang dari luar negeri dapat menggoyahkan kestabilan proses produksi ikan lokal yang
kalah bersaing dari segi pendanaan modal.
2) Bidang teknologi
Interaksi Global memacu penduduk dunia berkompetisi melalui kemajuan bidang
teknologi yang dapat diaplikasikan dalam bidang komunikasi transportasi maupun
bidang pendukung aktivitas manusia lainnya. kecanggihan teknologi transportasi
memudahkan aksesibilitas manusia melampaui jarak ruang yang lebih cepat. Manusia
semakin mudah berkomunikasi dan memperoleh informasi lebih cepat karena teknologi
komunikasi telah berkembang pesat. Namun kemajuan teknologi di bidang komunikasi
rawan penyalahgunaan oleh pihak-pihak tertentu Oleh karena itu dalam pemanfaatan
produk teknologi komunikasi Anda hendaknya membiasakan berperilaku tanggung
jawab sebagai contoh menggunakan internet secara bertanggung jawab dan sehat
3) Bidang perdagangan
Interaksi Global memberi peluang bagi bangsa Indonesia mengekspor produk
lokal Ke mancanegara. Berbagai komoditas unggulan terbaik homemade atau hasil
pertanian dipasarkan ke negara lain untuk memenuhi kebutuhan pasar. Kemampuan dan
kemudahan bangsa Indonesia melakukan ekspor ke negara lain juga diikuti oleh
kemudahan dan kemampuan bangsa lain dalam memasarkan produknya ke pasar
Indonesia. Kondisi ini menimbulkan persaingan ketat antara produk luar negeri dan
produk dalam negeri yang sejenis. Gaya hidup hedonisme yang berorientasi pada
kesenangan dan kemewahan menyebabkan produk luar negeri sebagai tuan rumah di
dalam negeri
4) Bidang jasa pariwisata
Bentang alam di Indonesia yang bervariasi mempengaruhi pola budaya penduduk
setempat. Beda bentang alam beda pula budayanya. Keindahan bentang alam di
Indonesia berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek pariwisata yang dapat menarik
minat wisatawan luar negeri berkunjung untuk berwisata. Kemudian memasuki negara
lain akibat interaksi Global turut mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan. Banyak
wisatawan mancanegara berkunjung dan berlibur ke Indonesia kondisi ini memberi
keuntungan terhadap Jumlah pendapatan devisa negara non migas.
184
Kedatangan bangsa asing ke Indonesia untuk berwisata mempengaruhi
membudaya di sekitar lokasi objek wisata. Penduduk lokal akan menyediakan makanan
dan minuman yang dibutuhkan wisatawan mancanegara. Perbedaan iklim tentunya turut
mempengaruhi gaya berpakaian wisatawan mancanegara kondisi ini akan
mempengaruhi perilaku dan pergeseran budaya masyarakat setempat
5) Bidang sosial budaya
Kemudahan mengakses informasi sebagai akibat kemajuan teknologi
komunikasi mempengaruhi perubahan nilai sosial budaya masyarakat Indonesia. Pola
pikir masyarakat Indonesia menjadi lebih kritis dan terbuka terhadap perkembangan
dunia. Masyarakat mulai bersikap rasional dalam berbagai fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitar. Bahasa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan kebudayaan
masing-masing interaksi Global berpotensi menyebabkan konflik sosial terjadi dalam
masyarakat majemuk
6) Bidang politik
Adanya interaksi Global memudahkan suatu negara menjalin hubungan
diplomasi dengan negara lain baik satu kawasan maupun di lingkup bidang yang lebih
spesifik misalnya terkait bidang ekonomi maupun ketersediaan sumber daya alam
Migas. Indonesia dapat menjalin hubungan dengan negara lain sebagai akibat interaksi
global. Interaksi ini dipengaruhi faktor pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri
maupun luar negeri,pertahanan dan keamanan negara hingga faktor pendidikan.
7) Bidang lingkungan hidup
Interaksi Global dapat meningkatkan jumlah konsumsi manusia terhadap produk
suatu barang. Untuk memproduksi barang tersebut manusia harus memerlukan
eksplorasi dan eksploitasi. Jika kegiatan yang dilakukan secara besar-besaran dapat
berdampak pada daya dukung lingkungan yang semakin menurun. Interaksi Global juga
memudahkan manusia ataupun barang yang untuk berpindah dari suatu wilayah ke
wilayah lainnya hingga lintas benua. Pemanfaatan teknologi transportasi yang sebagian
besar masih berbahan bakar fosil turut berkontribusi sebagai penyebab pemanasan
global.
Berbagai permasalahan lingkungan hidup yang timbul akibat interaksi Global
mendorong negara-negara maju bekerja sama dengan negara berkembang untuk
menuntaskan permasalahan lingkungan hidup. Hutan yang dapat membantu
memperlambat pemanasan global serta mengurangi dampak perubahan iklim Global
sebagian besar berada di negara berkembang. Negara maju tidak tinggal diam dan ikut
185
berpartisipasi dalam menekan dampak perubahan iklim Global melalui pelestarian
hutan Bukti keterlibatan negara maju dalam pelestarian hutan dapat dilihat pada
konferensi perserikatan bangsa-bangsa tentang ujian yang berlangsung pada tanggal 21
sampai 25 November 2011 di Nusa Dua Bali.
186
dimensi ruang dan waktu yang menimbulkan dampak positif dan negatif yang tidak bisa
dielakan diantaranya pemerintah dijalankan secara terbuka dan demokratis, terbukanya
pasar atau perdagangan internasional dan pola pikir yang lebih maju dan penggunaan
teknologi modern. Adapun dampak globalisasi terhadap nilai-nilai Nasionalisme adalah
adanya kecenderungan bahwa paham liberalisme dipercaya dapat meningkatkan
kemakmuran dan kemajuan bangsa, memudarnya rasa cinta produk dalam negeri akibat
membanjirnya produk luar negeri dan generasi muda lupa identitas diri sebagai bangsa
Indonesia karena menjadikan budaya barat sebagai kiblat gaya hidup.
LATIHAN SOAL
1. Mayarakat
Peran masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselaran budaya antara lain sebagai
berikut:
187
a. Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang
berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau
kelompok agamanya.
b. Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme
dan ekstrimisme(berlebih-lebihan)
c. Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada
semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang
mereka anut.
d. Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa
dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap
ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
e. Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi,
kompromi dan ajudikasi.
f. Mengembangkan kesadaran sosial.
Contoh kongkritnya adalah di Bali sedang digalakkannya program Ajeg Bali guna
mempertahankan kebudayaan di dalam kehidupan masyarakat Bali yang makin lama terlihat
makin memudar karena budaya asing yang masuk begitu saja dalam kehidupan masyarakat.
Program ini ditujukan agar para penerus (generasi muda) tidak melupakan kebudayaannya
selain itu agar masyarakat tau bagaimana cara hidup berdampingan dengan orang yang
berbeda keyakinan dan budaya berdasarkan asas Ajeg Bali itu sendiri.
2. Pemerintah
a. Menyelenggarakan ajang festival budaya yang diikuti dari berbagai macam perwakilan
daerah-daerah di Indonesia.
b. Melakukan pemindahan penduduk secara terprogram melalui transmigrasi khususnya
dari pulau Jawa, Bali dan Madura ke berbagai pulau di Indonesia yang jarang
penduduknya dan memiliki potensi ekonomi yang besar. Selain meningkatkan
kesejahteraan penduduk juga dapat mengenal kebudayaan setempat.
c. Meskipun terlihat bahwa otonomi daerah lebih menonjolkan sifat-sifat kedaerahannya,
namun tidak dapat dipungkiri bahwa otonomi daerah merupakan langkah cerdas dalam
memberikan kesempatan kepada daerah-daerah yang memiliki perbedaan-perbedaan
dalam banyak hal untuk mengembangkan diri dalam membangun masyarakatnya
masing-masing.
188
d. Pemerataan pendidikan merupakan langkah strategis, sebab melalui pendidikan dapat
ditanamkan nilai-nilai keagamaan. Manusia diciptakan beraneka ragam semata-mata
untuk saling mengisi dan menolong satu sama lainnya. Melalu pendidikan juga dapat
ditanamkan sikap-sikap positif seperti toleransi, kerja sama dan demokrasi.
Contoh nyata adalah Menteri Kebudayaan Indonesia telah membuat program Visit
Indonesia Year 2008 yang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata terutama keragaman
budaya di Indonesia yang terkenal sangat unik. Program ini selain ditujukan untuk pihak
mancanegara, juga ditujukan kepada pihak domestik agar masyarakat Indonesia lebih
memperhatikan dan melestarikan kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita
dari zaman dahulu agar tetap terjaga. Di samping itu apabila kita mampu menjaga keragaman
budaya, kita akan lebih menunjukan jati diri bangsa dan negara kepada pihak dunia agar budaya
yang jelas-jelas milik kita tidak dengan mudahnya diakui oleh negara lain.
189
UJI KOMPETENSI BAB 6
Berilah tanda (x) pada pilihan a, b, c, d dan e yang menurut Anda benar!
1. Kebudayaan menjadi bagian dari fokus kajian para ahli untuk mengetahui peradaban
manusia. Hasil dari kajian tersebut muncul beragam pengertian kebudayaan. Jika dilihat
dari asal katanya, kebudayaan berasal dari kata cultura dalam bahasa Inggris atau colere
dalam bahasa Latin, yang berarti ….
a. memelihara, memajukan, memujamuja
b. mengekspresikan
c. mengembangkan
d. identitas
e. ciri khas
2. Kebudayaan sebagai komplikasi (jalinan) dalam keseluruhan yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan, hukum, adat istiadat serta kebiasaan-kebiasaan
yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat. Pengertian kebudayaan tersebut
merupakan pendapat dari . . . .
a. E. B Taylor
b. Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi
c. Melville J. Herkovits
d. Koentjoroningrat A
e. Andes Eppink
3. Suku Asmat, Bintuni dan Sentani berasal dari pulau ....
a. Kalimantan
b. Sumatra
c. Papua
d. Jawa
e. Sulawesi
4. Berikut adalah suku-suku yang ada di pulau Jawa, kecuali ....
a. Jawa
b. Sunda
c. Toraja
d. Tengger
e. Betawi
5. Perhatikan pernyataan berikut ini!
190
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal
2) Menolak kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia
3) Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah
tamahan dan solidaritasyang tinggi
4) Menambah jumlah TKI untuk bekerja di Luar Negeri
Berikut upaya yang dilakukan pemerintah dalam melestarikan budaya antara lain. . .
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 1 dan 3
e. 3 dan 4
6. Perhatikan gambar di bawah ini!
Berbagai cara yang dilakukan untuk melestarikan budaya nasional agar tidak hilang tergerus
modernitas. Gambar diatas menunjukkan upaya pelestarian budaya nasional yang berupa. .
.
a. Mempelajari budaya daerah sebagai bagian dari budaya naional
b. Memperkenalkan budaya daerah pada acara-acara tententu
c. Mengenalkan pakaian tradisional pada kegiatan tertentu
d. Mendirikan wadah menyalurkan kreatifitas generasi muda
e. Menggunakan pakaian adat pada waktu tertentu
7. Salah satu pengembangan ekonomi kreatif dilakukan dengan cara memasukkan unsur
budaya lokal dalam proses pembuatan hingga output yang akan dihasilkan. Ekonomi kreatif
dikembangkan dengan basis utama budaya lokal yang disebabkan oleh...
a. Budaya lokal antar wilayah bersifat homogen dan tidak memiliki ciri pembeda
b. Berbasis pengembangan ekonomi kreatif terletak pada kekayaan budaya yang dimiliki
c. Dapat menghasilkan keuntungan dalam jumlah berlipat
d. mendongkrak omset penjualan produk
191
e. Minim keunggulan komparatif dan kurang berdaya saing
8. Pernyataan yang sesuai dengan kegiatan pariwisata yaitu....
a. Perjalanan individu atau kelompok orang yang bersifat sementara dengan tujuan
bersenang-senang
b. Perjalanan individu atau sekelompok orang yang bersifat menetap dan bersenang-
senang
c. Perjalanan sekelompok orang yang bersifat menetap dan bersenang-senang
d. Perjalanan individu yang bersifat sementara dan mencari nafkah
e. Perjalanan individu yang bersifat menetap dan mencari nafkah
9. Kebudayaan akan terus mengalami dinamika yang terjadi karena perubahan di dalam diri
manusia. Salah satu hal yang dapat menyebabkan perubahan kebudayaan, yaitu adanya
kontak dengan suatu kelompok lain yang berbeda kebudayaan. Berikut yang mencerminkan
perubahan kebudayaan kebudayaan karena hal tersebut adalah ….
a. pedagang dari negara lain membawa masuk budaya dari negaranya ke Indonesia
melalui pelabuhan yang menyebabkan perubahan budaya penduduk di pesisir
b. perubahan iklim memaksa penduduk untuk beradaptasi dalam bercocok tanam
c. banjir menyebabkan penduduk membangun rumah yang tinggi berlantai 2 lebih
d. pemahaman ilmu yang dipengaruhi oleh penemuan teori baru
e. penggunaan teknologi yang diadaptasi dari negara lain
10. Meskipun musik hip hop dekat dengan budaya barat Marzuki Mohamad berhasil mengolah
hip hop dengan cita rasa khas Jawa, mencampurkan gamelan dan mantra atau cara
tradisional yang dilahirkan kembali dalam konteks kontemporer untuk generasi hari ini.\
Berdasarkan wacana diatas dapat disimpulkan bahwa...
a. akulturasi menghasilkan kebudayaan baru dan menghilangkan sifat kebudayaan asli
b. asimilasi menghasilkan kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri kebudayaan asli
c. pembauran budaya dapat menjadi antar wilayah yang tidak pernah berinteraksi
d. kebudayaan antar negara dalam proses pembauran bersifat tetap dan tidak dapat
berubah
Wise World
Maybe you want to take a pray first and request to ALLAH for
your happiness
192
BAB VII
MITIGASI BENCANA ALAM
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis jenis dan penanggulangan
bencana alam melalui edukasi, kearifan
lokal, dan pemanfaatan teknologi
modern.
4.7 Membuat sketsa, denah, dan/atau peta
potensi bencana wilayah setempat serta
strategi mitigasi bencana berdasarkan
peta tersebut.
Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian mitigasi bencana alam.
2. Menganalisis jenis dan karakteristik bencana alam yang terjadi di Indonesia.
3. Menjelaskan siklus penanggulangan bencana.
4. Menganalisis persebaran wilayah rawan bencana alam di Indonesia.
5. Menyebutkan lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan bencana alam.
6. Menjelaskan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di Indonesia.
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan tentang pengertian mitigasi bencana alam dalam bentuk
narasi dengan benar.
2. Peserta didik mampu menganalisis jenis bencana alam dan karakteristiknya yang terjadi di
Indonesia dengan benar.
3. Peserta didik mampu menjelaskan siklus penanggulangan bencana dalam bentuk narasi
dengan benar.
4. Peserta didik mampu menganalisis persebaran wilayah rawan bencana alam di Indonesia
dengan benar.
5. Peserta didik mampu menyebutkan lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan
bencana alam.
6. Peserta didik mampu menjelaskan partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana alam di
Indonesia.
193
PETA KONSEP
Mitigasi
Wilayah Rawan Bencana
Bencana Alam
Alam Gunung Meletus
Usaha
Pengurangan
Resiko Bencana
Alam
194
Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana).
195
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Bencana berdasarkan sumbernya dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Bencana alam, adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa
oleh alam. Bencana alam juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Bencana alam meteorologi (hidrometeorologi), yaitu bencana yang berhubungan
dengan iklim.
Bencana alam geologi, adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti
gempa bumi, tsunami, dan longsor.
196
Banjir adalah bencana alam yang diakibatkan oleh curah hujan yang cukup tinggi
dengan tidak diimbangi dengan saluran-saluran pembuangan air yang memadai, sehingga
banjir dapat merendam berbagai wilayah-wilayah yang cukup luas. Pada umumnya banjir
terjadi karena luapan sungai yang tidak mampu menghadang derasnya air yang datang
sehingga menyebabkan jebolnya sistem perairan disuatu daerah. Banjir juga diakibatkan
oleh manusia itu sendiri karena membuang sampah sembarangan ke saluran-saluran
pembuangan air dan menebang pohong-pohon secara liar, pohon bermanfaat sebagai
penyerap air dikala datangnya hujan.
197
Kebakaran hutan terjadi bisa dikaitkan oleh alam itu sendiri, bisa juga dikaitkan
oleh ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Jika kebakaran hutan
sampai terjadi maka cukup sulit untuk memadamkannya, karena luasnya daerah yang
terbakar dan lokasinya yang jauh dari tempat penanggulangan bencana. Bahaya yang
timbul karena kebakaran hutan adalah asap yang dihasilkan dapat merusak pernapasan.
198
Tsunami secara harfiah berarti ombak besar di pelabuhan, yang artinya adalah
adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara
vertikal dengan mendadak/tiba-tiba. Perubahan permukaan laut terjadi karena disebabkan
oleh gempa bumi yang berada di bawah laut, letusan gunung berapi di bawah laut, longsor
bawah laut, atau hantaman meteor di laut. Bencana ini termasuk yang paling berbahaya
karena tidak dapat diprediksi kapan terjadinya dan sulit untuk mencegah datangnya
tsunami dengna kecepatan tinggi.
199
Gunung meletus bisa terjadi karena endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Gunung meletus merupakan salah satu
bencana alam yang sangat dahsyat karena diakibatkan meningkatnya aktivitas magma
yang ada dalam perut bumi. Ketika suatu gunung meletus maka akan mengeluarkan
berbagai macam material-material yang ada di dalam bumi, mulai dari debu, batu, kerikil,
awan panas, kerikil hingga magmanya. Karena waktu terjadinya gunung meletus dapat
diprediksi, maka bisa diberi peringatan kepada warga agar segera mengungsi ke tempat
yang lebih aman.
200
Tekanan dan hisapan dan tenaga angin meniup selama beberapa jam. Tenaga angin
yang kuat dapat merobohkan bangunan. Umumnya kerusakan dialami oleh bangunan dan
bagian yang non struktural seperti atap, antene, papan reklame dan sebagainya. Badai
yang terjadi di laut atau danau dapat menyebabkan kapal tenggelam. Kebanyakan angin
topan disertai dengan hujan deras yang dapat menimbulkan bencana lainya seperti tanah
longsor dan banjir.
11. Konflik
Konflik adalah suatu yang tidak terhindarkan. Konflik melekat erat dalam jalinan
kehidupan. Oleh karena itu, hingga sekarang dituntut untuk memperhatikan dan
meredam kepanikan terhadap konflik. Merebaknya euphoria reformasi, demokratisasi
dan otonomi daerah yang diwarnai dengan berbagai masalah yang kompleks dan multi
dimensional telah melahirkan konflik-konflik baru.
201
Indonesia sebagai negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah khatulistiwa,
di antara Benua Asia dan Australia serta di antara Samudera Pasifik dan Hindia, berada pada
pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia merupakan wilayah teritorial yang sangat rawan
terhadap bencana alam.
Disamping itu kekayaan alam yang berlimpah, jumlah penduduk yang besar dengan
penyebaran yang tidak merata, pengaturan tata ruang yang belum tertib, masalah penyimpangan
pemanfaatan kekayaan alam, keaneka ragaman suku, agama, adat, budaya, golongan pengaruh
globalisasi serta permasalahan sosial lainnya yang sangat komplek mengakibatkan wilayah
Negara Indonesia menjadi wilayah yang memiliki potensi rawan bencana, baik bencana alam
maupun ulah manusia. Berikut adalah wilayah persebaran rawan bencana di Indonesia.
1. Gempa Bumi
Aceh, Padang, Nias, Jambi, Bengkulu, Lampung, Tasikmalaya, Klaten, Bali, Sulawesi,
Papua, dan lain-lainnya.
2. Gunung Meletus
202
Sekitar daerah gunung berapi yang masih aktif, misalnya Gunung Merapi, Anak
Krakatau, Kelud, Tengger, Lokon, dan lain-lainnya.
3. Tanah Longsor
Daerah Manggarai, Kupang, Boyolali, Sulawesi, Lampung, dan lain-lainnya.
4. Banjir
Daerah hilir Sungai Bengawan Solo (Bojonegoro), daerah Pacitan, daerah hilir Sungai
Ciliwung (Jakarta), Bandung, dan lain-lainnya.
5. Arus Laut dan Ombak Besar
Daerah Laut Jawa perbatasan Sulawesi dengan Kalimantan, daerah Samudra Hindia
bagian selatan Lombok, selatan Pelabuhan Ratu selatan Cilacap, selatan Karang Bolong,
selatan Pacitan, selatan Popoh, selatan Nusa Barung, dan lain-lainnya.
6. Tsunami
Daerah NTT, NTB, Pangandaran, Aceh, Nias, Meulaboh, Maluku, dan lain-lainnya.
7. Kemarau Terik Yang Menyebabkan Kekurangan Air
Daerah Wonogiri, Trenggalek Selatan, Tulungagung Selatan, dan lain-lainnya.
8. Kebakaran Hutan Di Musim Kemarau
Daerah Kalimantan, Sumatra, Pekanbaru, Riau, dan lain-lainnya.
9. Bencana Angin : Badai Tropis Dan Puting Beliung
Daerah Surakarta bagian selatan, Jember, Ponorogo, Purworejo, NTT, NTB, Banten,
Sumatra bagian selatan, dan Sumatra timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
10. Gas Beracun
Daerah Dieng di Wonosobo dan Tangkuban Perahu di Jawa Barat.
C. Usaha Pengurangan Resiko Bencana
203
Berikut adalah berbagai usaha yang dapat dilakukan dalam mengurangi resiko bencana.
1. Kebijakan
Berbagai kebijakan yang perlu ditempuh dalam mitigasi bencana antara lain :
a. Dalam setiap upaya mitigasi bencana perlu membangun persepsi yang sama bagi
semua pihak baik jajaran aparat pemerintah maupun segenap unsur masyarakat yang
ketentuan langkahnya diatur dalam pedoman umum.
b. Pelaksanaan mitigasi bencana dilaksanakan secara terpadu terkoordinir yang
melibatkan seluruh potensi pemerintah dan masyarakat.
c. Upaya preventif harus diutamakan agar kerusakan dan korban jiwa dapat
diminimalkan.
d. Penggalangan kekuatan melalui kerjasama dengan semua pihak, melalui
pemberdayaan masyarakat serta kampanye.
2. Strategi
Untuk melaksanakan kebijakan dikembangkan beberapa strategi sebagai berikut :
a. Pemetaan
Pada saat ini berbagai sektor telah mengembangkan peta rawan bencana. Peta rawan
bencana tersebut sangat berguna bagi pengambil keputusan terutama dalam antisipasi
kejadian bencana alam.
b. Penyebaran Informasi
Penyebaran informasi dilakukan antara lain dengan cara: memberikan poster dan
leaflet kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi seluruh Indonesia yang rawan
bencana, tentang tata cara mengenali, mencegah dan penanganan bencana.
c. Sosialisasi dan Penyuluhan
Sosialisasi dan penyuluhan tentang segala aspek kebencanaan kepada SATKOR-LAK
PB, SATLAK PB, dan masyarakat bertujuan meningkatkan kewaspadaan.
d. Pelatihan/Pendidikan
Pelatihan difokuskan kepada tata cara pengungsian dan penyelamatan jika terjadi
bencana.
e. Peringatan Dini
Peringatan dini dimaksudkan untuk memberitahu-kan tingkat kegiatan hasil
pengamatan secara kontinyu di suatu daerah rawan dengan tujuan agar persiapan
secara dini dapat dilakukan guna mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
1. Bencana Banjir
204
Secara lebih rinci upaya pengurangan bencana banjir antara lain :
a. Pengawasan penggunaan lahan dan perencanaan lokasi untuk menempatkan fasilitas
vital yang rentan terhadap banjir pada daerah yang aman.
b. Penyesuaian desain bangunan di daerah banjir harus tahan terhadap banjir dan dibuat
bertingkat.
c. Pembangunan infrastruktur harus kedap air.
d. Pembangunan tembok penahan dan tanggul disepanjang sungai, tembok laut
sepanjang pantai yang rawan badai atau tsunami akan sangat membantu untuk
mengurangi bencana banjir.
e. Pengaturan kecepatan aliran air permukaan dan daerah hulu sangat membantu
mengurangi terjadinya bencana banjir. Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk
mengatur kecepatan air masuk kedalam sistem pengaliran diantaranya adalah dengan
pembangunan bendungan/ waduk, reboisasi dan pembangunan sistem peresapan.
f. Pengerukan sungai, pembuatan sudetan sungai baik secara saluran terbuka maupun
dengan pipa atau terowongan dapat membantu mengurangi resiko banjir.
g. Pembuatan tembok penahan dan tembok pemecah ombak untuk mengurangi energi
ombak jika terjadi badai atau tsunami untuk daerah pantai.
h. Memperhatikan karakteristik geografi pantai dan bangunan pemecah gelombang
untuk daerah teluk.
i. Pembersihan sedimen.
j. Pembangunan pembuatan saluran drainase.
k. Peningkatan kewaspadaan di daerah dataran banjir.
l. Desain bangunan rumah tahan banjir (material tahan air, fondasi kuat).
m. Pelatihan pertanian yang sesuai dengan kondisi daerah banjir.
n. Meningkatkan kewaspadaan terhadap penggundulan hutan.
o. Pelatihan tentang kewaspadaan banjir seperti cara penyimpanan/pergudangan
perbekalan, tempat istirahat/ tidur di tempat yang aman (daerah yang tinggi).
p. Persiapan evakuasi bencana banjir seperti perahu dan alat-alat penyelamatan lainnya.
2. Bencana Tanah Longsor
Secara lebih rinci upaya pengurangan bencana tanah longsor antara lain :
a. Pembangunan permukiman dan vasilitas utama lainnya menghindari daerah rawan
bencana.
b. Menyarankan relokasi.
205
c. Menyarankan pembangunan pondasi tiang pancang untuk menghindari bahaya
liquefation.
d. Menyarankan pembangunan pondasi yang menyatu, untuk menghindari penurunan
yang tidak seragam (differential settlement).
e. Menyarankan pembangunan utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.
f. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.
g. Meningkatkan/memperbaiki drainase baik air permukaan maupun air tanah.
h. Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.
i. Pembuatan terasering.
j. Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakarannya dalam.
k. Pembuatan saluran khusus untuk aliran butir.
l. Pembuatan tanggul penahan khusus untuk runtuhan batu baik berupa bangunan
konstruksi, tanaman maupun parit.
m. Pengenalan daerah yang rawan Iongsor.
n. Identifikasi daerah yang aktif bergerak, dapat dikenali dengan adanya rekahan-rekahan
berbentuk ladam (tapal kuda).
o. Hindarkan pembangunan didaerah yang rawan longsor.
p. Mendirikan bangunan dengan fondasi yang kuat.
q. Melakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.
r. Pembuatan terase dan penghijauan dengan menstabilkan lereng.
s. Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
t. Penutupan rekahan-rekahan diatas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat
kedalam tanah
3. Bencana Gunung Api
Secara lebih rinci, upaya penanggulangan bencana Gunung Api adalah :
a. Perencanaan lokasi pemanfaatan lahan untuk aktivitas penting harus jauh atau
diluar dari kawasan rawan bencana.
b. Hindari tempat-tempat yang memiliki kecenderungan untuk dialiri lava dan atau lahar.
c. Perkenalkan struktur bangunan tahan api.
d. Penerapan desain bangunan yang tahan terhadap tambahan beban akibat abu gunung
api.
e. Membuat barak pengungsian yang permanen, terutama di sekitar gunung api yang
sering meletus, misalnya G. Merapi (DIY, Jateng), G. Semeru (Jatim), G. Karangetang
(Sulawesi Utara) dsb.
206
f. Membuat fasititas jalan dan tempat pemukiman ke tempat pengungsian untuk
memudahkan evakuas.i
g. Menyediakan alat transportasi bagi penduduk bila ada perintah pengungsian.
h. Meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko letusan gunung api di daerahnya.
i. Mengidentifikasi daerah bahaya (dapat dilihat pada Data Dasar Gunung api Indonesia
atau Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung api).
j. Tingkatkan kemampuan pemadaman api.
k. Membuat tempat penampungan yang kuat dan tahan api untuk kondisi kedaruratan.
l. Mensosialisasikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api harus
mengetahui posisi tempat tinggalnya pada Peta kawasan Rawan Bencana Gunung api
(penyuluhan).
m. Mensosialisasikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api
hendaknya faham cara menghindar dan tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi
letusan gunung api (penyuluhan)
n. Mensosialisasikan kepada masyarakat agar paham arti dari peringatan dini yang
diberikan oleh aparat/Pengamat Gunung api (penyuluhan).
o. Mensosialisasikan kepada masyarakat agar bersedia melakukan koordinasi dengan
aparat/Pengamat Gunung api.
207
k. Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan dan kewaspadaan masyarakat
terhadap gempa bumi.
l. Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman
kebakaran dan pertolongan pertama.
m. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggatian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.
n. Rencana kontingensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi
gempa bumi.
5. Bencana Tsunami
Secara lebih rinci upaya pengurangan bencananya antara lain :
a. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan tenhadap bahaya tsunami.
b. Pendidikan kepada masyarakat tentang karakteristik dan pengenalan bahaya tsunami.
c. Pembangunan tsunami Early Warning System.
d. Pembangunan tembok penahan tsunami pada garis pantai yang beresiko.
e. Penanaman mangrove serta tanaman lainnya sepanjang garis pantai meredam gaya air
tsunami.
f. Pembangunan tempat-tempat evakuasi yang aman di sekitar daerah pemukiman.
Tempat/ bangunan ini harus cukup tinggi dan mudah diakses untuk menghidari
ketinggian tsunami.
g. Pembangunan Sistem Peringatan Dini Tsunami, khususnya di Indonesia.
h. Pembangunan rumah yang tahan terhadap bahaya tsunami.
i. Mengenali karakteristik dan tanda-tanda bahaya tsunami di lokasi sekitarnya.
j. Memahami cara penyelamatan jika terlihat tanda-tanda tsunami.
k. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi tsunami.
l. Memberikan laporan sesegera mungkin jika mengetahui tanda-tanda akan terjadinya
tsunami kepada petugas yang berwenang.
m. Melengkapi diri dengan alat komunikasi.
6. Bencana Kebakaran
Secara lebih rinci upaya pengurangan bencananya antara lain :
a. Pembuatan dan sosialisasi kebijakan pencegahan dan penanganan kebakaran.
b. Peningkatan penegakan hukum.
208
c. Pembentukan pasukan pemadaman kebakaran khususnya untuk penanganan
kebakaran secara dini.
d. Pembuatan waduk-waduk kecil, Bak penampungan air dan Hydran untuk pemadaman
api.
e. Pembuatan barrier penghalang api terutama antara lahan perkebunan dengan hutan.
f. Hindarkan pembukaan lahan dengan cara pembakaran.
g. Pembakaran lahan bisa dilakukan jika selalu dalam pengawasan dan segera dimatikan
jika sudah terlalu besar.
h. Hindarkan pembakaran lahan secara serentak sehingga membakar wilayah yang luas
yang akan berpotensi menjadi kebakaran yang tak terkendali.
i. Hindarkan penanaman tanaman sejenis untuk daerah yang luas.
j. Melakukan pengawasan pembakaran lahan untuk pembukaan lahan secara ketat.
k. Melakukan penanaman kembali daerah yang telah terbakar dengan tanaman yang
heterogen.
l. Meningkatkan partisipasi aktif dalam pemadaman awal kebakaran di daerahnya.
7. Bencana Kekeringan
Secara lebih rinci upaya pengurangan bencananya antara lain :
a. Perlu melakukan pengelolaan air secara bijaksana, yaitu dengan mengganti
penggunaan air tanah dengan penggunaan air permukaan dengan cara pembuatan
waduk, pembuatan saluran distribusi yang efisien.
b. Konservasi tanah dan pengurangan tingkat erosi dengan pembuatan check dam,
reboisasi.
c. Pengalihan bahan bakar kayu bakar menjadi bahan bakar minyak untuk
menghindari penebangan hutan/tanaman.
d. Pengenalan pola tanam dan penanaman jenis tanaman yang bervariasi.
e. Pendidikan dan pelatihan.
f. Meningkatkan/memperbaiki daerah yang tandus dengan melaksanakan pengelolaan
Iahan, pengelolaan hutan, waduk peresapan dan irigasi.
g. Pembangunan check dam, waduk, sumur serta penampungan air, penghijauan
secara swadaya.
h. Mengurangi pemanfaatan kayu bakar.
i. Pembuatan dan sosialisasi kebijakan konservasi air.
209
j. Pengelolaan peternakan disesuaikan dengan kondisi ketersediaan air
diwilayahnya.
k. Mengembangkan industri alternatif non pertanian.
210
d. Upaya penguatan surveilans epidemiologi untuk identifikasi faktor risiko dan
menentukan strategi intervensi dan penanganan maupun respon dini di semua
jajaran.
e. Pengendalian faktor risiko.
f. Deteksi secara dini.
g. Respon cepat.
211
Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi yang dibentuk dengan Keputusan
Presiden Nomor 3 Tahun 2001. Tugas-tugas BNPB meliputi :
a. Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang
mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan
rekonstruksi secara adil dan setara.
b. Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
c. Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat.
d. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden setiap
sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana.
e. Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan
internasional.
f. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
g. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
h. Menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
2. Kementerian Sosial
Kementerian Sosial Republik Indonesia (disingkat Kemensos), dahulu Departemen
Sosial (disingkat Depsos) adalah kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan dan
membidangi urusan dalam negeri di dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara di bidang sosial.
Tugas Kementerian Sosial, berdasarkan Peraturan Presiden No. 46 Tahun 2015 tentang
Kementerian Sosial, dinyatakan bahwa Kementerian Sosial mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan di bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial,
perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin untuk membantu Presiden dalam menyeleng-
garakan pemerintahan Negara. dan inklusivitas. Fungsi kementerian sosial meliputi :
a. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kementerian Sosial
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
b. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial,
jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir
miskin.
c. Penetapan kriteria dan data fakir miskin dan orang tidak mampu.
d. Penetapan standar rehabilitasi sosial.
212
e. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan Kementerian Sosial.
f. Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Sosial.
g. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Sosial.
h. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Sosial di daerah.
i. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan kesejahteraan
sosial, serta penyuluhan sosial.
j. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Sosial.
213
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan
Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Tapi sebagian besar
penduduk Indonesia mungkin tidak mengetahui dengan jelas apakah maksud tugas di bidang
Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara, dan Geofisika tersebut.
Menyangkut dengan penanggulangan bencana, BMKG juga berfungsi untuk
memberikan informasi tentang tanda-tanda bencana alam, memberikan seminar atau pelatihan
sebagai pengetahuan agar memiliki edukasi tentang bagaimana cara menyelamatkan diri atau
mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana alam. Peran BMKG dalam penanggulangan
bencana jugauntuk memprediksi keadaan cuaca di titik terjadinya gempa dengan mengetahui
keadaan cuaca di tempat terjadi gempa maka berfugsi sebagai jenis penanganan yang harus
dilakukan. BMKG mempunyai tugas :
a. melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas
Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan fungsi :
c. Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika.
d. Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
e. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi,
dan geofisika.
f. Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan
informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
g. Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
h. Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan
dengan perubahan iklim.
i. Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta
masyarakat berkenaan dengan bencana karena faKtor meteorologi, klimatologi, dan
geofisika.
j. Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika.
k. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika.
l. Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan
komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
214
a. Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
m. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di
bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
n. Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika.
o. Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
p. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG;
q. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG;
r. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;
s. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi,
dan geofisika.
215
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air yang terpadu dan
berkelanjutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengelolaan sumber daya
air.
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan sumber daya air.
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan sumber daya air.
f. Pelaksanaan administrasi direktorat jenderal sumber daya air.
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh menteri.
216
kebijaksanaan, standardisasi, bimbingan teknis dan evaluasi bidang vulkanologi dan mitigasi
bencana alam geologi. Lembaga ini bertujuan pengelolaan informasi potensi kegunungapian
dan pengelolaan mitigasi bencana alam geologi, sedangkan misi yang diemban adalah
meminimalkan korban jiwa manusia dan kerugian harta benda dari bencana geologi. Contoh
tugas daripada lembaga ini adalah pembuatan peta tematik (contoh: peta jalur evakuasi) guna
meningkatkan keselamatan masyarakat di sekitar gunung api saat bencana vulkanik terjadi.
217
e. Penyelenggaraan informasi geospasial tematik yang belum diselenggarakan selain
BIG meliputi pengumpulan data, pengolahan,penyimpanan data dan informasi, dan
penggunaan informasi geospasial tematik.
f. Penyelenggaraan infrastruktur informasi geospasial meliputi penyimpanan,
pengamanan, penyebarluasan data dan informasi, dan penggunaan informasi
geospasial.
g. Penyelenggaraan dan pembinaan jaringan informasi geospasial.
h. Akreditasi kepada lembaga sertifikasi di bidang informasi geospasial.
i. Pelaksanaan kerjasama dengan badan atau lembaga pemerintah, swasta, dan
masyarakat di dalam dan/atau luar negeri.
j. Pelaksanaan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi di lingkungan BIG.
k. Pelaksanaan koordinasi perencanaan, pelaporan, penyusunan peraturan perundang-
undangan dan bantuan hukum.
l. Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,
kepegawaian, keuangan, keprotokolan, kehumasan, kerjasama, hubungan antar
lembaga, kearsipan, persandian, barang milik negara, perlengkapan, dan
rumahtangga BIG.
m. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta promosi
dan pelayan produk dan jasa di bidang informasi geospasial.
n. Perumusan, penyusunan rencana, dan pelaksanaan pengawasan fungsional.
218
Menurut Buku “Profil Sumber Daya Kesiapsiagaan Nasional dalam Penanggulangan
Bencana 2015” ini sarat dengan data dan informasi terkait dengan penyiapan sumber daya
kesiapsiagaan penanggulangan bencana (PB). Total ada data dari 38 lembaga yang terdiri dari
data kementerian/lembaga atau K/L (13), lembaga usaha (13), organisasi masyarakat (7), dan
lembaga internasional (5). Data dan informasi tersebut meliputi ketersediaan sumber daya
manusia trampil, peralatan transportasi, peralatan komunikasi, peralatan pertolongan tanggap
darurat, sarana pergudangan, dan lain-lain. Apabila terjadi kejadian bencana maka data dan
informasi itu tinggal dioperasionalkan dengan cara berkoordinasi dengan lembaga-lembaga
bersangkutan.
Dalam bidang kesiapsiagaan, penyiapan data sumber daya yang akurat dari semua
komponen yang terlibat dalam kebencanaan sangat dibutuhkan. Pengidentifikasian dan
pendataan sumber daya yang siap untuk digerakkan atau dikerahkan akan mempengaruhi
respon terhadap kejadian bencana sehingga dapat meminimalisasi dampak dari kejadian
bencana tersebut, baik berupa korban maupun materi. Sedangkan pada masa awal tanggap
darurat (72 jam pertama) dibutuhkan kecepatan dalam penanganan bencana, salah satunya
adalah menyiapkan data sumber daya baik sumber daya manusia maupun peralatan.
219
UJI KOMPETENSI 7
A. Pilihan Berganda
Kerjakanlah soal dibawah ini dengan benar !
1. Gelombang pasang tsunami disebabkan oleh adanya…
A. Gelombang laut yang pasang secara tiba-tiba
B. Gempa bumi di sepanjang pantai
C. Air laut yang surut tiba-tiba
D. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut
E. Global Warming
2. Salah ciri yang menandakan akan datangnya gelombang tsunami adalah…
A. Air laut yang surut tiba-tiba
B. Air laut yang pasang secara tiba-tiba
C. Gelombang laut berhenti dengan tiba-tiba
D. Banyaknya ikan besar yang mendekati pantai
E. Binatang-binatang pantai mendekati wilayah pesisir
3. Jika pada saat gempa bumi kamu sedang berada di pantai, maka tindakan yang paling
tepat untuk menyelamatkan diri adalah…
A. Naik perahu menuju ke tengah laut
B. Meminta pertolongan kepada warga yang ada di sekitar pantai
C. Menjauhi wilayah pantai dan menuju ke tempat yang lebih tinggi
D. Tetap berada di pantai dan berlindung di pohon bakau
E. Berpegangan pada benda-benda besar yang ada di pantai
4. Wilayah stabil yaitu wilayah yang tidak pernah mengalami gempa (tidak ada catatan
sejarah gempa). Berikut ini yang termasuk wilayah stabil di Indonesia adalah…
A. Sumatera
B. Jawa
C. Nusa Tenggara
D. Papua
E. Kalimantan
5. Gunung berapi dikatakan mempunyai status waspada jika mempunyai ciri…
A. Peningkatan intensif kegiatan seismik
B. Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau
menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
C. Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam dua minggu
220
D. Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
E. Penyiapan sarana darurat
6. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadap serta mengurangi resiko atau
dampak bencana sehingga masyarakat hidup dan bekerja dengan aman merupakan…
A. Fungsi Mitigasi
B. Tujuan Mitigasi
C. Program Mitigasi
D. Penanggulangan Bencana
E. Tanggap Darurat
7. Apabila seseorang berada di ruangan saat gempa bumi, maka yang harus dilakukan…
A. Menjauhkan diri dari lemari/rak dan berlindung di bawah meja
B. Berteriak meminta pertolongan
C. Berdiam diri di dalam ruangan
D. Mencari jalan keluar dari bangunan
E. Berpegangan pada tiang bangunan
8. Saat terjadi gempa di sekitar pantai kemudian diikuti surutnya air laut yang ekstrim,
menandakan akan terjadi tsunami. Langkah penyelamatan yang tepat adalah…
A. Berteriak meminta pertolongan
B. Menghubungi pemerintah setempat
C. Lari dari arah pantai menuju tempat yang lebih tinggi
D. Berlindung ke pohon mangrove yang ada di sekitar pantai
E. Berlari ke arah pantai
9. Tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya banjir adalah, kecuali…
A. Menebang pohon secara tebang pilih
B. Tidak membuang sampah secara sembarangan
C. Membersihkan saluran/got
D. Membangun pemukiman di daerah resapan air
E. Menjaga kebersihan lingkungan
10. Lembaga utama yang berperan dalam penanggulangan bencana adalah…
A. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
B. Pemerintah Setempat
C. Berdiam diri di dalam ruangan
D. Mencari jalan keluar dari bangunan
E. Berpegangan pada tiang banguna
221
B. Essay
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat.
1. Sebutkan lembaga-lembaga berikut yang berperan dalam penanggulangan bencana
serta deskripsikanlah job description masing-masing lembaga !
a. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)]
b. Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
c. Palang Merah Indonesia (PMI)
d. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
e. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)
2. Indonesia seringkali dilanda oleh bencana-bencana setiap tahunnya. Jelaskan mengapa
Indonesia sering mengalami bencana-bencana berikut :
a. Bencana Geologi
b. Bencana Meteorologi
c. Bencana Sosial
3. Deskripsikanlah langkah-langkah mitigasi dari bencana-bencana di bawah ini !
f. Gunung Meletus
g. Gempa Bumi
h. Banjir
i. Tsunami
j. Tanah Longsor
4. Saat kita berada di tengah laut kemudian terjadi badai di lautan. Apa yang harus kita
lakukan? Deskripsikanlah pendapatmu secara ringkas !
5. Bagaimana pendapatu tentang bencana alam tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun
2004 silam? Menurutmu, apakah langkah-langkah mitigasi yang dilakukan pada waktu
itu sudah selesai?
222
DAFTAR PUSTAKA
Baransano, Henky. K dan Mangimbulude, Jubhar. C. 2011. Eksploitasi dan Konservasi Dunia.
Jakarta: Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Vol.
1, No. 3, 2015.
Lili Somantri, Nurul Huda. (2016). Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2 Untuk
SMA/MA Kelas XI Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Grafindo Media Pratama : Bandung.
Sumberdaya Hayati Laut dan Pesisir di Indonesia. Papua: Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Cendrawasih. Volume 3, Nomor 1, Hal. 39-45, April 2011.
http://bpbd.karanganyarkab.go.id/?p=603
Diakses pada : Minggu, 08 Desember 2018
https://ringkasanbukugeografi.blogspot.com/2015/12.html
Diakses pada : Minggu, 08 Desember 2018
https://www.voaindonesia.com/4612085.html
Diakses pada : Minggu, 08 Desember 2018
https://www.idntimes.com
Diakses pada : Minggu, 08 Desember 2018
https://foresteract.com/bencana-alam/
Diakses pada : Minggu, 08 Desember 2018
https://www.academia.edu/
Diakses pada : Minggu, 08 Desember 2018
https://internasional.kompas.com/read/2018/10/02/14212651/rawan-bencana-ini-8-cara-
jepang-mitigasi-gempa-dan-tsunami
Diakses pada : Minggu, 08 Desember 2018
223