Anda di halaman 1dari 3

6.

bagaimana hubungan infeksi terhadap sistim limfatik


Sistem limfatik mentransportasi cairan yang disebut limfe. Cairan
ini mendistribusikan sel-sel dan faktor imunitas ke seluruh tubuh. Sistem
limfatik juga berinteraksi dengan sistem sirkulasi darah untuk drainase
cairan dari sel dan jaringan tubuh. Sistem limfatik mengandung sel-sel
limfosit yang melindungi tubuh dari berbagai antigen. Tubuh dibagi atas
limfotom (lymphotome) di mana tiap limfotom merupakan area drainase
spesifik bagi kelompok kelenjar limfe tertentu. Pengetahuan mengenai
drainase aliran limfatik dari berbagai organ merupakan hal yang penting
dalam penegakan diagnosis dan penanganan berbagai penyakit termasuk
kanker oleh karena kedekatan fisik sistem limfatik dengan jaringan tubuh
yang memungkinkannya membawa sel-sel kanker ke berbagai organ
tubuh dalam proses yang disebut metastasis, bahkan jika nodus
limfatikus tidak dapat menghancurkan sel-sel kanker mereka akan
menjadi lokasi tumor sekunder. Pada kondisi normal nodus limfatikus
tidak dapat dipalpasi. Infeksi atau kanker dari suatu area dialirkan oleh
pembuluh-pembuluh limfe ke nodus-nodus tersebut sehingga
memungkinkan untuk dipalpasi. Suatu reaksi patologis tertentu dari
sistem imun dapat menimbulkan manifestasi berupa perubahan anatomis
sesuai lokasi terjadinya reaksi patologis tersebut. Hampir semua bentuk
keradangan maupun keganasan daerah kepala dan leher akan
memperlihatkan manifestasinya melalui kelenjar limfe kepala dan leher
tersebut oleh karena itu anatomi sistem limfatik daerah kepala dan leher
penting untuk dipahami.Terdapat perbedaan perkiraan jumlah nodus
limfoid pada kepala dan leher menurut para ahli.
12. apa saja spasia pada wajah dan hubungannya terhadap infeksi
dmf

Infeksi odontogenik dapat berkembang menjadi spasia-spasia.


Proses pengikisan (erosi) pada infeki menembus sampai ke tulang paling
tipis hingga mengakibatkan infeksi pada jaringan sekitar. Berkembang
atau tidak spasia wajah, tetap saja hal ini dihubungkan dengan
melekatnya tulang pada sumber infeksi. Kebanyakan infeksi odontogenik
menembus tulang hingga menyebabkan abses vestibular. Selain itu
terkadang dapat pula langsung mengikis spasia wajh dan mnegakibatkan
infeksi spasia wajah. Penyakit ododntogenik yang paling sering beranjut
menjadi infeksi spasia wajah adalah komplikasi dari abses periapikal. Pus
yang mengandudng bakteri pada abses periapikal akan berusaha eluar
dari apeks gigi,menembus tulang dan akhirnya ke jaringan disekitarnya,
salah satunya gigi mana yang terkena abses periapikal ini kemudian yang
akan menentukan jenis dari spasia wajah yang terkena infeksi. Tulang
hyoid merupakan struktur antomis yang paling penting pada leher yang
dapat membatasi penyebaran infeksi. Spasia diklasifikasikan menjadi
spasia primer dan sekunder. Spasia primer diklasifikasikan lagi menjadi
spasia primer maksila dan spasia primer mandibula. Spasia primer
maksila terdapat pada canine, buccal, dan ruang infratemporal.
Sedangkan spasia primer mandibula terdapat submental, buccal, ruang
submandibular dan sublingual. Infeksi juga terdapat di spasia sekunder
yaitu masseter, pterygomandibular, superficial dan deep temporal, lateral
pharyngeal, retropharyngeal, da prevertebral.

Anda mungkin juga menyukai