Tes
Pengertian tes
a.Rasyid dan Mansyur : Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang mempunyai jawaban benar
atau salah,artinya sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan
yang harus diberi tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang dari
seseorang yang dikenai tes.
b.Mardapi : Tes adalah sejumlah pertanyaaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah
pernyataan yang ahrus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan
seseorang atau mengungkapaspek tertentu dari orang yang dikenai tes.
Secara umum dapat dikatakan bahwa tes adalah serangkaian butir pertanyaan dan atau
pertanyaan untuk mengungkap karakteristik atau kemampuan seseorang.
Menurut Arikunto suatu tes dikatakan baik jika memenuhi karakteristik berikut ini :
a. Memiliki Validitas
Tes dikatakan memiliki validitas jiak tes tersebut denagn secara tepat,secar benar dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur,yaitu mengukur hasil belajar yang telah dicapai
oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalalm jangka
waktu tertentu.
b. Memiliki realibilitas
Tes dikatakan memiliki realibilitas jika hasil – hasil pengukuran yanng dilakukan denagn
menggunakan tes tersebut berulang kali terhadap subjek yang sama,senantiasa
menunjukan hasil yang tetap.
c. Memiliki Objektivitas
Tes dikatakan memiliki objektivits jika tersebut disusun dan dilaksanaka menurut tujuan
instruksional khusus yang telah ditentukan,bukan atas kemauan dan kehendak daei tester
serta dalam pemberian skor dan penentuan nilai harus terhindar dari unsur – unsur
subjektivitas tester.
d. Memiliki praktikabilitas
Tes dikatakan memiliki praktikabilitas jika tes tersebut praktis (mudah
dilaksanakan,mudah pemeriksaannya dan dilengkapi dengan petunjuk – petunjuk yang
jelas) dan mudah pengadministrasiannya.
e. Memiliki ekonomis
Tes dikatan memiliki ekonomis jika pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan
ongkos/biaya yang mahal,tenaga banyak dan waktu yang sama.
2.Pengukuran
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil pemangatan dengan suatu kriteria atau
ukuran
(Permendikbud 2014)
Tujuan Penilaian
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
Bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
Bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan semua mata
pelajaran
3. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
Bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu
(Permendikbud Bab 3 Pasal 4 tahun 2016)
contoh :
Mutia ingin mengetahui apakah peserta didiknya menguasai kompetensi dasar dalam mata
pelajaran fisika. Untuk itu mutia memberikan tes tertulis dalam bentuk objektif pilihan berganda
kepada peserta didiknya (artinya mutia sudah menggunakan tes). Selanjutnya mutia
memeriksa lembar jawaban peserta didik sesuai dengan kunci jawaban, kemudian sesuai dengan
rumus tertentu dihitung skor mentahnya. Ternyata skor mentah yang diperoleh oleh peserta didik
sangat bervariasi. Ada yang memperoleh skor 25, 36, 44, 47 dan seterusnya. Sampai disini
sudah terjadi pengukuran. Angka atau skor tersebut tentu mempunyai nilai atau makna atau
arti apa-apa. Untuk memperoleh nilai dan arti skor tersebut, mutia melakukan pengolahan skor
dengan pendekatan tertentu. Hasil pengolahan dan penafsiran dalam skala 0-10 menunjukkan
skor 25 memperoleh nilai 5 (berarti tidak menguasai). Skor 36 memperoleh nilai 6 (berarti
cukup menguasai). Skor 44 memperoleh nilai 8 (berarti menguasai), dan skor 47 memperoleh
nilai 9 ( berarti sangat memuaskan). Sampai disini sudah terjadi proses penilaian. Jika mutia
menilai seluruh komponen pembelajaran berarti terjadi evaluasi.
Permendikbud 2014