Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 5

ELEKTRONIKADASARII
Rangkaian Penyangga : Rangkaian Teknik Pengangkat Impedansi
dan Pengaru Penam!a an Rangkaian Penyangga pada Rangkaian
Penguat

NA"A : NUR SA#$ITRI


NI" % T" : &5'((')' % *'&5
PRODI : PENDIDIKAN $ISIKA+
DOSEN PE"+I"+ING :Drs,#u-ri.",Si

/URUSAN $ISIKA
$AKULTAS"ATE"ATIKADANIL"UPENGETA#UANALA"

UNI0ERSITAS NEGERI PADANG


*'&1
A, RANGKAIANTEKNIKPENGANGKATI"PEDANSI

Rangkaian teknik pengangkat impedansi atau bootstraping adalah digunakan untuk


menjadikan impedansi keluaran lebih besar dibandingan impedansi masukan. Contohnya
rangkaian pendeteksi angin dan mosfet driver

Rangkaian Pendeteksi Angin

BA5417 rangkaian penguat stereo memiliki fitur yang baik seperti fungsi termal
ditutup siaga kliping lembut rentang operasi tegangan lebar dll sirkuit dapat memberikan
5! " # ketika $CC % 1#$ dan R& % 4' atau #.(! ) # ketika $CC % *$ R& % sirkuit
andamplifier +'.,his memiliki kualitas suara yang sangat baik dan rendah ,- /distorsi
harmonik total0 sekitar 12 pada 3 % 1k- out % .5! BA5417 6tereo o er Amplifier
Cir8uit C9in yang C de8oupling kapasitor yang memblokir setiap hadir tingkat C dalam
sinyal masukan. C+ dan C5 pasangan amplifier kiri dan output daya yang tepat ke speaker
keras yang sesuai. C# dan C: adalah kapasitor bootstrap. Bootstrap adalah metode di mana
sebagian dari amplifier diambil dan diterapkan ke input. ,ujuan utama dari bootstrapping
adalah untuk meningkatkan impedansi masukan. ;aringan R1 R# dan C1 C7 dimaksudkan untuk
meningkatkan stabilitas frekuensi tinggi dari sirkuit. C4 adalah 8atu daya filter kapasitor.
61 adalah saklar siaga. C( adalah filter kapasitor. R31 dan R3# menetapkan keuntungan dari
saluran kiri dan kanan dari penguat dalam hubungannya dengan resistor umpan balik +*<
internal.

+, PENGARU#RANGKAIANPEN2ANGGATER#ADAPPENGUAT

&, Penam!a an Penguat 34mm4n K4 ekt4r Di!e akang 34mm4n Emit4r

6uatu penguat yang baik jika mempunyai impedansi masukan yang besar sehingga jatuh
tegangan pada bagian masukan ke8il dan mempunyai impedansi keluaran ke8il sehingga
jatuh tegangan akibat pembebanan ke8il. ,etapi harapan tersebut kadang9kadang tidak dapat
terpenuhi sehingga masih terjadi jatuh tegangan pada bagian masukan maupun pada bagian
keluaran. =ntuk mengatasi masalah tersebut maka perlu ditambahkan rangkaian penguat
8ommon kolektor dibelakang 8ommon emiter seperti pada rangkaian berikut >

VCC

RB1E RC C2 RB1C RB1E

RS C1 T2
T1 C3

VS RB2E RE1 CE RB2C RE2 VOL

?ambar +.5. enambahan Common <olektor ibelakang Common @miter

Bila kedua penguat tersebut digabungkan dengan pemasangan 8ommon kolektor dibelakang
8ommon emiter maka tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dari penguat 8ommon
emitor merupakan tegangan sumber pada 8ommon kolektor. isamping itu impedansi
keluaran dari penguat 8ommon emitor merupakan tahanan sumber dari 8ommon kolektor.
dalam arti kata penguat 8ommon emiter sebagai sumber dari 8ommon kolektor. alam
menganalisis gabungan dari kedua penguat dapat digunakan rangkaian setara berikut ini >

RS ROE ROC

Vs RiE ViE VOE RiC ViC VOC VOL

?ambar +.:. Ran kaian 6etara Common <olektor ibelakan Common @miter

=ntuk menentukan tegangan keluaran akhir dari kedua penguat dapat diikuti langkah9
langkah praktis berikut ini >
a. Arus listrik yang mengalir pada terminal emiter @ pada penguat 8ommon emiter dapat
ditentuk melalui loop keluaran sehingga tahanan antara terminal emiter dan base re dan
tahanan antara base dengan ground atau hie dapat ditentukan menggunakan persamaan

hie % / 1 β0 /+.4+0

b. ada bagian masukan penguat tahanan hie tersusun se8ara se8ara paralel dengan
tahanan RB. Berdasarkan tahanan hie dan RB impedansi masukan dari penguat
ditentukan menggunakan pers
R hie
R i@ = B@
= R B@ hie
RB@ + hi e
/+.440
8. Berdasarkan rangkaian setara /+.50 terlihat antara tahanan sumber R6 dengan impedansi
masukan penguat berperan sebagai rangkaian pem bagi tegangan . Besarnya tegangan
masukan pada penguat diberikan >
R
$ i@ $
i
= 6
Ri@ + R6
/+.450
d. Besar impedansi keluaran dari penguat mendekati tahanan RC karena tahanan Roe jauh
lebih besar dibandingkan dengan tahanan RC. <arena nilai faktor β diketahui dan
tahanan hie dapat dihitung maka besar penguatan dapat ditentukan melalui persamaan >
β1 R C β1 R
< C
$@ = = r
hie (1 + β 1 ) e

/+.4:0
e. ,egangan masukan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan /+.450 dan
penguatan menggunakan persamaan /+.4:0 sehingga besar tegangan keluaran dalam
keadaan terbuka adalah >
$ D % < $@ $ i@ /+.470
f. Bila pada output penguat diberi beban sebesar R& maka pada output penguat terjadi
pembebanan. isini tahanan beban R& berperan sebagai rangkaian pembagi tegangan
dengan impedansi keluaran penguat sehingga tegangan keluaran dalam keadaan terbeban
menjadi >
$ R& $
D& = D&
R& + R D&
/+.4(0
g. Adanya pembebanan pada output penguat menyebabkan jatuh tegangan sebesar
∆ $ % $ D@ − $ D& /+.4*0
h. Bila pada output dalam keadaan terbuka dari penguat 8ommon emiter dipasang 8ommon
kolektor sebagai buffer maka $D dan RD untuk penguat 8ommon emiter merupakan $6C
dan R6C bagi 8ommon kolektor. ndeks C di sini untuk menunjukkan tegangan sumber
dan tahanan sumber untuk 8ommon kolektor. =ntuk persamaan9persamaan berikut tetap
dipakai indeks C untuk menunjukkan 8ommon kolektor.
i. Arus listrik C yang mengalir pada terminal emiter dapat ditentukan dari loop keluaran
penguat 8ommon kolektor tahanan antara base dan ground /Rit0 dan mpedansi masukan
dari penguat 8ommon kolektor masing9masing ditentukan melalui persamaan >
R it = (1 + β 1 ) ( re8 + R @C )
/+.5 a0
R R
R iC = BC it
= R BC R it
RBC + R it
/+.5 b0
j. Antara impedansi masukan penguat 8ommon kolektor berperan sebagai rangkaian
pembagi tegangan dengan tahanan R 6C sehingga tegangan masukan pada penguat
8ommon kolektor didapatkan >
R
$ iC $
iC = 6C
RiC + R6C
/+.510
k. -arga penguatan dari 8ommon kolektor mendekati satu. =ntuk lebih tepatnya dapat
digunakan persamaan /+.1#0 sehingga tegangan keluaran dalam keadaan terbuka pada
8ommon kolektor diberikan >
$ DC % < $C $ iC /+.5#0
l. Eilai impedansi keluaran dari penguat 8ommon emitor dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut >
R R
R = r +
BC SC
OC EC
( + β) 1

/+.5+0
1
m. Bila pada ouput dari penguat 8ommon kolektor diberi beban sebesar R& tahanan beban
dengan impedansi keluaran berperan sebagai rangkaian pembagi tegangan. ,egangan
keluaran dalam keadaan terbeban dari penguat diberikan >
$ R& $
D&C
= DC
R& + R DC
/+.540
n. ;atuh tegangan akibat pemberian beban dapat ditentukan melalui persamaan >
∆ $ C % $ DC − $ D&C /+.550

*, Penam!a an #u!ungan Dar ingt4n Di!e akang 34mm4n Emit4r


engan penambahan penguat 8ommon kolektor dibelakang 8ommon emiter telah dapat

mengangkat tegangan keluaran dalam keadaan terbeban atau memperke8il jatuh tegangan

akibat pembebanan. Akan tetapi masih terbuka peluang untuk semakin memperke8il jatuh

tegangan dengan jalan memperbesar β melalui buffer dengan arlington seperti rangkaian

pada ?ambar +.7>

RB1E $ CC
RB1E RC RB1D
C2
RS C1 T2
T1 T3
C3
RB2D
VS RB2E
REE CE RED VOL

?ambar +.7. enyangga dengan -ubungan arlington ibelakang Common @miter

=ntuk menentukan tegangan akhir dari penguat apabila penyangga dengan


hubungan arlington dipasang dibelakang 8ommon emiter dapat ditempuh langkah9langkah
berikut>
a. Fenentukan tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dan tegangan keluaran dalam
keadaan terbeban dengan mengikuti langkah9langkah 1 sampai (.
b. <arena rangkaian penguat arlington dipasang dibelakang 8ommon emiter maka tegangan
keluaran dalam keadaan terbuka $D untuk 8ommon emiter merupakan tegangan sumber
$6 bagi penguat arlington. Begitu pula impedansi keluaran RD dari 8ommon emitor
merupakan tahanan sumber bagi penguat arlington R6 . ndek pada tegangan sumber
dan tahanan sumber hanya untuk menunjukkan penguat arlington. ada persamaan9
persamaan selanjutnya masih tetap digunakan indeks untuk menunjukkan penyangga
dengan hubungann arlington.
8. Arus listrik C yang mengalir pada kaki emitor dapat ditentukan dari loop keluaran
penguat arlington tahanan antara kaki base transitor pertama dan ground /Rit0
dan mpedansi masukan dari hubungan arlington masing9masing ditentukan
melalui persamaan >
R
it. = (1 + β1. ) re.1 (1 + β1. ) (1 + β#. ) ( re #. + R @. )
/+.5:0
R RB + R it
i = = RB R it
RB + R it
/+.570
d. Antara impedansi masukan penguat arlington berperan sebagai rangkaian pembagi
tegangan dengan tahanan R6 sehingga tegangan masukan pada penguat arlington
didapatkan >
R
$ i $
i
= R + R 6
i 6

/+.5(0
e. -arga penguatan dari penguat arlington mendekati satu. =ntuk lebih tepatnya dapat
digunakan persamaan /+.+:0 sehingga tegangan keluaran dalam keadaan terbuka pada
penyangga dengan hubungan arlington diberikan >
$D % <$ $i /+.5*0
f. Eilai impedansi keluaran dari penguat arlington dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan berikut >
r R R
R D. r e1. + B. 6.
= e#. +
(1 + β ) (1 + β ) ( 1 + β )
#. 1. #.

/+.: 0
g. Bila pada keluaran dari penyangga dengan hubungan arlington diberi beban sebesar
R& tahanan beban dengan impedansi keluaran berperan sebagai rangkaian pembagi
tegangan. ,egangan keluaran dalam keadaan terbeban dari penguat diberikan >
$ R& $
D&.
= D.
R& + R D.
/+.:10
h. ;atuh tegangan akibat pemberian beban merupakan selisih dari tegangan keluaran pada
rangkaian penyangga dengan hubungan arlington dengan tegangan keluaran dalam
keadaan terbeban dan dapat dituliskan dalam bentuk>
∆$ % $D − $ D& /+.:#0

i. engan nilai β yang besar dari penguat arlington menghasilkan impedansi masukan

yang besar dan impedansi keluaran yang lebih ke8il dari 8ommon kolektor sehingga jatuh

tegangan akibat pembebanan semakin ke8il.

3ONTO# SOAL
1.. 6ebuah rangkaian penyangga 8ommon kolektor memiliki nilai $CC%1# $olt R@% 1 k'
RB#%47 k' dan G%#5 . ,entukan >
a. Besar tahanan RB
b. Besar impedansi masukan

iket > $ CC % 1# $olt


R@ % 1 k'
R B# % 47 k'
G % #5

it > a. RB H
b. Ri H
V
CC
IE=
#R
E

;a ab> a. % : mA

V
B = I E RE + VBE

% /: mA ) 1 k'0 7 volt % : 7 volt


V R
B B#

V
=
CC R + R B#
1
B

R .R
R
B = R B1 R
B# = B1 B#

R B1+ R B #

b. hie % rb / 1 β 0 re % # 7 5( k' /1 #5 0 % 45( 5( k'


Rit % hie / 1 β 0 / R@ I 1 hoe J 0
% 45( 5( k' /1 #5 0 /1 k' 1 #5 ) 1 9+ mho0
% 7 + 47 k'
ie % / 1 β 0 ib
ib % % #4 mA

$i % ib. Rit % #4 mA . 7 + 47 k'

SOAL LATI#AN

1. 6ebuah penguat 8ommon emitor dengan teknik pembagi tegangan RB1 dan RB# terdiri dari

$CC % 1# $olt R@ % :( Dhm RC % 5 R@ dan faktor penguatan arus β % #5 .


a. Ran8anglah penguat C@ agar transistor bekerja di tengah9tengah garis beban.

b. ,entukanlah tegangan masukan dan persentase jatuh tegangan pada masukan jika

penguat dihubungkan pada sebuah sumber isyarat dengan tegangan pun8ak 4 m$ dan

tahanan sumber : Ω.

8. ,entukanlah penguatan dan tegangan keluaran dalam keadaan terbuka.

d. ,entukanlah persentase tegangan keluaran dan arus keluaran jika pada keluaran

penguat dipasang beban 4 7 <Ω.

#. Berdasarkan soal nomor 1 jika dibelakang penguat 8ommon emiter dalam keadaan terbuka

ditambahkan rangkaian penyangga dengan hubungan arlington nilai RB# % # <Ω R@ %

1 <Ω dan faktor penguatan arus masing9masing # dan #5 . iharapkan isyarat keluaran

dari gabungan kedua penguat tidak dalam keadaan 8a8at tentukanlah >
a. ersentase tegangan yang masuk pada input rangkaian penyangga

b. ,egangan keluaran dari rangkaian penyangga dalam keadaan terbuka

8. ,egangan keluaran dalam keadaan terbeban dan jatuh tegangan jika pada output dari

penguat dipasang beban 4 7 <Ω.

d. Berdasarkan data9data yang telah diperoleh jelaskanlah pengaruh penambahan


penyangga dengan hubungan arlington dibelakang penguat 8ommon emitter
DAFTAR PUSTAKA

Asrizal. 2000. Petunjuk Praktikum Elektronika D asar 1. Padang :


FMIPA !P.
A s r i z a l . 2 0 1 3 . Elektronika Das ar 2 K o m p o n e n , Rangk ai an, d a n Aplikasi .
Padang : FMIPA !P.
https> prm. ordpress.8om # 11 # 15 materi9elektronika9dasar9# . iakses tanggal 7 Faret
# 17.

Anda mungkin juga menyukai

  • (PDF) Tugas 5
    (PDF) Tugas 5
    Dokumen10 halaman
    (PDF) Tugas 5
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Instrumen Penilaian
    Instrumen Penilaian
    Dokumen8 halaman
    Instrumen Penilaian
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • RPP Viskositas
    RPP Viskositas
    Dokumen10 halaman
    RPP Viskositas
    F1
    50% (2)
  • Komposisi Dalam Fotografi
    Komposisi Dalam Fotografi
    Dokumen20 halaman
    Komposisi Dalam Fotografi
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Soal Pilihan Ganda
    Soal Pilihan Ganda
    Dokumen134 halaman
    Soal Pilihan Ganda
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Laporan Gerak Melingkar
    Laporan Gerak Melingkar
    Dokumen9 halaman
    Laporan Gerak Melingkar
    Siti Aminah Silvi
    100% (5)
  • LKS TKG
    LKS TKG
    Dokumen8 halaman
    LKS TKG
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    Nadya Sariputri
    Belum ada peringkat
  • RPP
    RPP
    Dokumen10 halaman
    RPP
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • G
    G
    Dokumen4 halaman
    G
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • TUGAS GO Fix
    TUGAS GO Fix
    Dokumen5 halaman
    TUGAS GO Fix
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Evabel
    Evabel
    Dokumen5 halaman
    Evabel
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Bahan Ajar TKG
    Bahan Ajar TKG
    Dokumen24 halaman
    Bahan Ajar TKG
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • G
    G
    Dokumen4 halaman
    G
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Daya Beda Oke
    Daya Beda Oke
    Dokumen19 halaman
    Daya Beda Oke
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen17 halaman
    TUGAS
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Daya Beda Oke
    Daya Beda Oke
    Dokumen19 halaman
    Daya Beda Oke
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat