Anda di halaman 1dari 24

TEORI KINETIK GAS

Bahan ajar fisika kelas XI semester 1

Disusun Oleh:

Nama :Nadya Sari Putri

Nim :17033027

Prodi :Pendidikan Fisika B

Nama :
Kelas :
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 6 PADANG

Kelas : XI MIA

Mata Pelajaran : FISIKA

Materi : TEORI KINETIK GAS

Jumlah Pertemuan : 6 X PERTEMUAN

PETUNJUK BELAJAR

Berdoalah sebelum memulai pembelajaran.


Baca dan pahami uraian materi dengan seksama.
Baca buku-buku yang relevan dan berkaitan dengan
materi. Kerjakan setiap latihan dan tugas yang
diberikan dengan baik. Tanyakan kepada guru jika ada
hal-hal yang kurang jelas.
PETA KONSEP
ZZZ

TEORI
TEORIKINETIK
KINETIK
GAS
GAS

makroskopik mikoroskopik
mikoroskopik
makroskopik

Syarat
Syaratgas
gas Prinsi
Prinsi
ideal
ideal ekuipartisi
ekuipartisi
energi
energi

ishot
ishot isobarik
isobarik ishokrik
ishokrik Gas
Gas Gas
Gasdiatomik
diatomik
ermal
ermal monoatomik
monoatomik

Hukum
Hukum Hukum
Hukum Hukum
Hukum
Boyle
Boyle Gay
Gay charles
charles
lussac
lussac
KOMPETENSI INTI

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung


jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI
DASAR
3.6 Menjelaskan teori kinetik gas dan karakteristik gas pada ruang
tertutup

4.3 Menyajikan karya yang berkaitan dengan teori kinetik gas dan
makna fisisnya
INDIKATOR
Indikator
3.6.1 Menjelaskan pengertian gas ideal
3.6.2 Mejelaskan hukum hukum gas ideal
3.6.3 Menerapkan hubungan antara volume, tekanan dan suhu
pada ruang tertutup pada tekanan, suhu dan volume tetap
3.6.4 Menerapkan persamaan umum gas ideal
3.6.5 Mendeskripsikan persamaan umum gas ideal pada persoalan
fisika sehari-hari
3.6.6 Memformulasikan Hukum Boyle, Hukum Gay Lussac,Hukum
Charles, Hukum Boyle-Gay Lussac
3.6.7 Menerapkan persamaan umum gas ideal pada proses
isotermal, isokhorik dan isobaric
3.6.8 Memformulasikan asas ekipartisi energi
3.6.9 Memformulasikan energi dan kecepatan rata-rata partikel
untuk gerak translasi, rotasi dan vibrasi
3.6.10 Menerapan persamaan energi kinetik molekul gas
3.6.11 Menerapkan hukum-hukum fisika untuk gas ideal pada
persoalan fisika sehari-hari
Indikator
4.6.1 Merancang karya yang berkaitan dengan teori kinetik gas dan
makna Fisisnya
4.6.2 Mempersentasikan hasil karya
TEORI KINETIK GAS
Teori kinetik gas memberikan jembatan antara tinjauan gas secara
mikroskopik dan makrokospik. Hukum-hukum gas seperti hukum Boyle,
Charles, dan Gay Lussac, menunjukkan hubungan antara besaran-
besaran mikrokospik dari berbagai macam proses serta perumusannya.

Kata kinetik berasal dari adanya anggapan bahwa molekul-


molekul gas selalu bergerak. Dalam teori kinetik gas, kita akan membahas
tentang perilaku partikel-partikel gas dalam ruang yang terbatas. Partikel-
partikel gas ini kita anggap sebagai sebuah bola yang selalu bergerak.
Tiap-tiap partikel bergerak dengan arah sembarang dan dimungkinkan
terjadi tumbukan antarmasing- masing partikel atau antara partikel dengan
dinding ruang.

Tumbukan yang terjadi tersebut berupa tumbukan lenting sempurna.


Dengan sifat tumbukan yang demikian, maka tidak ada proses kehilangan
energi yang dimiliki partikel gas pada saat terjadi tumbukan.

Gas yang tersusun atas partikel-partikel dengan perilaku seperti


anggapan di atas pada kenyataannya tidak ada. Dalam bahasan teoritik,
diperlukan objek gas yang sesuai dengan anggapan tersebut. Objek gas ini
disebut sebagai gas ideal. Sifat-sifat gas ideal, antara lain, sebagai
berikut.
1. Gas terdiri atas partikel-partikel padat kecil yang bergerak dengan
kecepatan tetap dan dengan arah
2. Masing-masing partikel bergerak dalam garis lurus, gerakan
partikel hanya dipengaruhi oleh tumbukan antara masing-masing
partikel atau antara partikel dan dinding. Gaya tarik-menarik antar
partikel sangat kecil sekali dan dianggap tidak ada
3. Tumbukan antara masing-masing partikel atau antara partikel
dengan dinding adalah tumbukan lenting sempurna.
4. Waktu terjadinya tumbukan antarpartikel atau antara partikel
dengan dinding sangat singkat dan bisa diabaikan.
5. Ukuran volume partikel sangat kecil dibandingkan ukuran
volume ruang tempat partikel tersebut bergerak.

A Hukum-Hukum Yang Mendasari Teori Kinetik Gas


1. Hukum Boyle
Robert Boyle (1627 – 1691) melakukan percobaan untuk
menyelidiki hubungan tekanan dengan volume gas dalam suatu
wadah tertutup pada suhu konstan.

Hubungan tersebut pertama kali dinyatakan pada tahun 1666,


yang dikenal sebagai hukum Boyle, yang berbunyi: “jika suhu gas
yang berada dalam bejana tertutup dijaga konstan, maka tekanan
gas berbanding terbalik dengan volumenya”. Secara matematis,
pernyataan diatas dapat ditulis sebagai berikut:

PV = konstan P1V1 = P2V2

Di mana
P = tekanan (N/m2 = Pa)
V = volume (m3) dengan:
P 1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m 2 )
V 1 = volume gas pada keadaan 1 (m 3
)
P 2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m 2 )
V 2 = volume gas pada keadaan 2 (m 3
)
Tabel di bawah menunjukkan tekanan dan volume data
untuk mencari tetapan jumlah gas pada suhu konstan. Kolom
ketiga merupakan nilai konstanta (k) untuk data ini dan selalu
sama dengan tekanan dikalikan dengan volume. Saat salah
satu variabel mengalami perubahan, perubahan lain sedemikian
rupa sehingga hasil dari P . V selalu tetap sama. Dalam kasus
ini, konstantanya yaitu 500 atm · ml.
Tekanan (atm) Volume (mL)
()

0,5 1000 500

0,625 800 500

1,0 500 500

2,0 250 500

5,0 100 500

8,0 62,5 500

10,0 50 500

Gambar. Grafik Hukum Boyle

2. Hukum Charles

Jacques Charles (1746 – 1823) menyelidiki hubungan volume


dengan suhu dalam suatu wadah tertutup pada tekanan konstan,
yang berbunyi: ” jika tekanan gas yang berada dalam bejana
tertutup (tidak bocor) dijaga tetap, maka volume gas
sebanding dengan suhu mutlaknya”. Secara matematis
pernyataan diatas dapat ditulis sebagai berikut:
Di mana :
V :Volume (m3) \
T : Suhu mutlak (K)
V 1 = volume gas pada keadaan 1 (m 3 )
T 1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
V 2 = volume gas pada keadaan 2 (m 3 )
T 2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)

Gambar2. Grafik Hubungan V – T Pada T Konstan

Hubungan antara volume gas dan suhu pada tekanan konstan


dapat dilukiskan dengan grafik seperti yang tampak pada Gambar 2
disamping. Proses yang terjadi pada tekanan tetap disebut proses
isobaris.
3. Hukum Gay – Lussac
Joseph Gay Lussac (1778-1805) menyelidiki hubungan suhu dengan
tekanan dalam suatu wadah tertutup pada volume konstan yang
berbunyi: “ jika volume gas yang berada dalam bejana tertutup
dijaga konstan, maka tekanan gas sebanding dengan suhu
mutlaknya”. Secara matematis pernyataan di atas dapat ditulis sebagai
berikut:
Di mana :
P1 = tekanan gas pada keadaan 1(N/m2 )
T 1 = suhu mutlak gas pada keadaan (K)
P 2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2 )
T 2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
4. Hukum Boyle - Gay – Lussac

Apabila hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Gay Lussac


digabungkan, maka diperoleh persamaan sebagai berikut.

Persamaan di atas disebut hukum Boyle-Gay Lussac. Kita telah


mempelajari hukum-hukum tentang gas, yaitu hukum Boyle,
Charles, dan Gay Lussac. Namun, dalam setiap penyelesaian soal
biasanya menggunakan hukum Boyle-Gay Lussac. Hal ini
disebabkan hukum ini merupakan gabungan setiap kondisi yang
berlaku pada hukum-hukum gas ideal.
5. Persamaan Umum Gas Ideal
Sebelum kalian mengenal persamaan umum gas ideal, kalian
perlu tahu dulu istilah kimia yang berhubungan erat dengan
persamaan umum gas ideal. istilah- istilahnya yaitu :

a. Massa atom relatif (Ar) adalah perbandingan dari masa rata-


rata sebuah atom suatu unsur terhadap 1/12 kal massa sebuah
atom C

b. Massa molekul relatif (Mr) adalah jumlah keseluruhan massa


atom relatif (Ar) unsur- unsur penyusun senyawa.
c. Mol (n) adalah satuan banyaknya partikel yang besarnya adalah
hasil bagi massa suatu unsur (senyawa) dengan massa
relatifnya (Ar/ Mr)

d. Bilangan Avogadro (NA) adalah bilangan yang menyatakan


jumlah partikel dalam satu mol yang nilainya 6,023x10^23
partikel/mol. Hubungan bilangan avogadro (NA), mol (n) dan
jumlah total partikel (N) dapat diformulasikan :

Berdasarkan hukum Boyle dan Gay-Lussac, kita peroleh


kesimpulan :

artinya nilai ratio antara PV dan T adalah bernilai tetap, dan


tentunya bergantung pada jumlah partikel (N) yang terkandung
dalam gas. maka dapat dituliskan persamaanya menjadi :

berdasarkan persamaan sebelumnya, dapat kita jabarkan sebagai


berikut :

dengan :

nilai R adalah nilai konstanta gas umum yang besarnya 8,31


J/mol.K . Maka persamaan umum gas ideal dapat dituliskan :
Contoh 1

Suatu gas ideal sebanyak 4 liter memiliki tekanan 1,5 atmosfer dan suhu
27 . Tentukan tekanan gas tersebut jika suhunya 47 dan volumenya 3,2
liter!
Penyelesaian:
Diketahui: V 1 = 4 liter
V 2 = 3,2 liter
P 1 = 1,5 atm
T 1 = 27 oC = 27+273 = 300 K
T 2 = 47 oC = 47+273 = 320 K
Ditanya: P 2 = ... ?
Jawab:
P1 .V1= P2 .V2

1,5 4= P2 3,2

P2 = 2 atm

B Penyebab Pemanasan Global


Digunakan teori kinetika gas untuk menunjukkan bahwa tekanan
suatu gas yang dikerjakan pada suatu dinding-dinding wadahnya
merupakan kosekuensi dari tumbukan molekul- molekul gas
dengan dinding-dinding.

Tanggapan Dasar Gas untuk gas ideal:

1. Gas terdiri dari molekul-molekul yang sangat banyak dan jarak


pisah antar molekul jauh lebih besar daripada ukurannya. Ini
berarti bahwa molekul-molekul menempati volume yang dapat
diabaikan terhadap wadahnya.

2. Molekul-molekul memenuhi hukum gerak newton, tetapi secara


keseluruhan mereka bergerak lurus secara acak dengan
kecepatan tetap.
3. 3. Molekul-molekul mengalami tumbukan lenting sempurna
satu sama lain dengan dinding wadahnya. Jadi, dalam
tumbukan energi kinetik adalah konstan.

4. Gaya-gaya antar molekul dapat diabaikan kecuali selama satu


tumbukan yang berlangsung sangat singkat.

5. Gas yang dipertimbangkan adalah suatu zat tunggal, sehingga


semua molekul adalah identik.

Penurunan Rumus Tekanan Gas dalam Ruang Tertutup

Teori kinetik menggunakan asumsi bahwa gerak molekul-


molekul dalam gas adalah penyebab timbulnya tekanan.
Beberapa asumsi dasar untuk gas ideal adalah sebagai berikut:

a. Gas terdiri dari partikel-partikel yang disebut atom.

b. Partikel-partikel gas bergerak dalam lintasan lurus


dengan kelajuan tetap dan geraknya adalah acak.

c. Semua tumbukan partikel-partikel gas, baik antar partikel


ataupun dengan dinding

d. pembatasnya bersifat lenting sempurna

e. Selang waktu tumbukan antara satu partikel dengan partikel


yang lain berlangsung sangat singkat

f. Volum partike-partikel gas sangat kecil dibandingkan

Dengan ruang yang

g. ditempatinya sehingga dapat diabaikan

h. Untuk semua partikel-partikel gas berlaku hukum Newton


tentang gerak

C Suhu dan Energi Kinetik Rata-Rata

Persamaan Hubungan Suhu Dan Energi Kinetik Rata-Rata Molekul Gas


Dari hasil kegiatan dengan tabung model kinetik gas ternyata
tekanan gas dipengaruhi oleh suhu gas dan volum gas juga
dipengaruhi oleh suhu gas. Berdasarkan hukum Gay-Lussac
diperoleh:
1. Pemanasan gas pada tekanan tetap (Isobarik) Volume
gasberbanding lurus dengan suhu muthlak yaitu :

2. Pemanasan gas pada volum tetap (isokhorik) tekanan gas


berbanding lurus dengan suhu mutlak gas

Berdasarkan hukum Boyle pada proses gas dengan suhu tetap


diperoleh tekanan gas berbanding terbalik dengan volum gas

Dari persamaan hukum Boyle dan Gay Lussac diperoleh:

Pada dasarnya persamaan (P.V/T=Konstan) merupakan persamaan


dari gas ideal yaitu:
Dari persamaan tersebut ternyata energi kinetik rata-rata partikel sebanding dengan suhu mutlak gas.
Kecepatan rata-rata partikel gas sebanding dengan akar dari
suhu mutlak gas. Akar dari kuadrat persamaan rata-rata disebut laju
akar perata kuadrat

Dari persamaan gas ideal dan persamaan tekanan gas maka


diperoleh:

D Derajat Kebebasan dan Teorema Ekipartisi


Energi
1. Tekanan Gas dalam Ruang Tertutup
Suatu gas ideal terkurung dalam sebuah kubus yang dimiliki
panjang rusuk . Sebuah partikel dari gas ideal tersebut
bergerak dalam arah sumbu – x dengan kecepatan vx dan
melakukan gerak bolak-balik dari dinding A ke dinding B,
kemudian kembali lagi ke dinding A. jarak yang ditempuh partikel
tersebut adalah 2 . Kecepatan selama bergerak selalu sama
karena tumbukan yang terjadi antarpartikel dan dinding
diasumsikan sebagai tumbukan lenting sempurna. Waktu tempuh

2
pada gerak bolak-balik tersebut adalah t . Sedangkan
vx
banyaknya tumbukan per satuan waktu yang dibuat oleh partikel

vx
dan dinding B adalah . Adapun perubahan momentum yang
2
dialamii molekul dapat dituliskan sebagai berikut
Perubahan momentum = momentum akhir – momentum awal

 p   m p vx  m p vx

 p  2 m p v x
Tanda negative pada momentum akhir partikel menunjukkan
arah gerak partikel setelah tumbukan, yang berlawanan arah
dengan arah gerak awalnya. Dari persamaan perubahan
momentum tersebut, dapat dicari gaya yang bekerja pada
partikel, yaitu perubahan momentum yang dipindahkan oleh
partikel ke dinding per satuan waktu

p

F
t
  2m p vx
F
2
vx
2
  m p vx
F

Pada kenyataan, partikel yang menumbuk dinding tidak hanya
satu partikel, tetapi sejumlah N partikel. Oleh karena itu, gaya
yang diterima dinding akibat tumbukan N partikel adalah
2
  Nm p vx
F

Tanda negative pada persamaan hanya menunjukkan arah
gayanya saja. Jika hanya ingin mengetahui besarnya, tanda
negative dapat dihilangkan. Untuk mengetahui tekanan yang
dialami dinding tabung, persamaan tersebut dibagi dengan luas
permukaan kubus A. Hal tersebut dikarenakan tekanan
merupakan perubahan momentum yang dipindahkan oleh
sejumlah partikel ke dinding per satuan waktu untuk setiap
satuan luas.
 2
F Nm p vx

p 
A A
Oleh karena A = volume (V), akan didapatkan persamaan
2
 Nm p vx
p
V

p adalah tekanan pada dinding untuk sumbu – x . dengan cara
yang sama, tekanan gas pada dinding tegak yang searah sumbu
– y dan sumbu – z dirumuskan sebagai berikut
2 2
 Nm p vx  Nm p vx
py  dan pz 
V V

Untuk mengetahui resultan dari tekanan p , harus dicari terlebih

dahulu resultan kecepatannya. Menurut vector, besar resultan


kecepatan adalah sebagai berikut
v 2  vx2  v y2  vz2 dengan vx2  v 2y  vz2
v 2  3vx2
1 2
v vx2 
3
Dengan demikian, persamaan tekanan gas pada ruang tertutup
adalah
2
 1 Nm p v
p
3 V
Keterangan :

p = Tekanan Gas (N/m atau Pa)
2

m p = Massa Partikel (kg)


N = Jumlah Partikel
v = Kecepatan Gerak Partikel (m/s)
V = Volume Gas (m3)
Persamaan tekanan gas dalam ruang tertutup di atas dapat

dinyatakan dalam bentuk energi kinetic rata-rata ( Eh ) dari

partikel gas yaitu



 1
Eh  m p v 2
2
 
m p v 2  2 Eh
 2N 
p Eh
3V
Jadi,

Keterangan: Eh = energi kinetim rata-rata satu partikel gas
(Joule
2. Energi Kinetik dan Energi dalam Gas
Dalam tinjauan mikroskopis, partikel-partikel dalam gas selalu
bergerak sehingga partikel-partikel tersebut memiliki energi kinetic.
PV  NkT
1 N
P  mv 2  
3 V 
Subtitusikan dari kedua persamaan tersebut akan menghasilkan
persamaan berikut
NkT 1 2  N 
 mv  
V 3 V 
1 2
mv  kT
3
21 2
 mv   kT
32 
1 2 3
mv  kT
2 2
3
EK  kT
2
3
Sehingga Energi kinetic dari setiap Partikel adalah EK  kT .
2
Pada gas diatomic, dua atomnya dianggap sebagai bola kecil yang
dihubungkan oleh sebuah pegas. Pusat massa partikel melakukan
gerak translasi dengan komponen kecepatan pada sumbu-x, sumbu-
y, dan sumbu-z sehingga memiliki 3 derajat kebebasan untuk gerak
translasi.
Pada suhu sedang, partikel gas diatomic, selain melakukan gerak
translasi, dapat juga berotasi terhadap sumbu-x, sumbu-y, dan
sumbu-z, seperti terlihat pada Gambar () dengan energi kinetic
E x , E y , E z . Rotasi pada sumbu-x menghasilkan nilai yang sangat kecil

karena sumbu rotasi melalui sumbu kedua partikel. Sehingga pada


gerak rotasi partikel hanya mempunyai 2 derajat kebebasan, yaitu
gerak rotasi terhadap sumbu-y dan sumbu-z yang menghasilkan

1
energi kinetic rata-rata, yaitu 2  kT  kT . Oleh karena itu, pada
2
suhu sedang, partikel gas diatomic melakukan gerak rotasi dan
translasi sehingga energi kineticnya menjadi
3 5
EK  kT  kT  kT
2 2
Pada suhu dan tekanan tinggi, partikel gas diatomic dapat
melakukan tiga gerakan, yaitu bertranslasi, berotasi, dan bervibrasi.
Gerak vibrasi tersebut menghasilkan dua derajat kebebasan.
Dengan demikian, energi kinetic gas diatomic pada suhu dan
tekanan tinggi menjadi
3 7
EK  kT  kT  kT  kT
2 2
Sebuah gas terdiri dari sejumlah (N) partikel . Energi kinetic
sejumlah partikel gas yang terdapat di dalam suatu ruang tertutup
disebut sebagai energi dalam gas dapat diturunkan sebagai berikut
U  NEK
Dengan demikian, energi dalam untuk gas monoatomik atau gas
diatomic pada suhu rendah (>250 0K) ; f 3 (tiga derajat
kebebasan) adalah
3
U  NEK 
NkT
2
Adapun, energi dalam untuk gas-gas diatomic pada suhu sedang
(>5000K) ; f  5 (tiga derajat kebebasan dinyatakan dengan
5
U  NkT
2
Pada suhu tinggi (>1000 K) ; f  7 (tiga derajat kebebasan, besar
0

energi dalam gas adalah


7
U NkT
2

Informasi Pendukung
Ketika lilin yang menyala ditutup dengan gelas maka jumlah
mol (n) gas oksigen (O2) di dalam gelas akan semakin berkurang
(pembakaran memerlukan oksigen). Sesuai dengan persamaan gas
ideal yaitu pV = nRT, dimana jumlah mol gas (n) berbanding lurus
dengan tekanan gas, sehingga saat jumlah mol oksigen (O2)
berkurang di dalam botol, maka tekanan (p) di dalam botol juga
berkurang. Hal tersebut menyebabkan tekanan di dalam botol lebih
kecil dibandingkan di luar gelas (pdalam < pluar) sehingga terserap
ke dalam gelas

LATIHAN

1. Gas ideal berada dalam wadah tertutup pada mulanya


mempunyai tekanan P dan volume V. Apabila tekanan gas
dinaikkan menjadi 4 kali semula dan volume gas tetap maka
perbandingan energi kinetik awal dan energi kinetik akhir gas
adalah?
2. Suatu gas bersuhu 27oC berada dalam suatu wadah tertutup.
Agar energi kinetiknya meningkat menjadi 2 kali energi kinetik
semula maka gas harus dipanaskan hingga mencapai suhu
3. Suatu gas ideal berada di dalam ruang tertutup. Gas ideal
tersebut dipanaskan hingga kecepatan rata-rata partikel gas
meningkat menjadi 3 kali kecepatan awal. Jika suhu awal gas
adalah 27oC, maka suhu akhir gas ideal tersebut adalah
4. Tiga mol gas berada di dalam suatu ruang bervolume 36 liter.
Masing-masing molekul gas mempunyai energi kinetik 5 x 10–21
Joule. Konstanta gas umum = 8,315 J/mol.K dan konstanta
Boltzmann = 1,38 x 10-23 J/K. Hitung tekanan gas dalam ruang
tersebut!
5. Tentukan energi kinetik translasi rata-rata molekul gas pada suhu
57oC!

LEMBAR KERJA
Petunjuk

1. Buatlah kelompok dengan jumlah anggota 3-4 orang.


2. Kerjakanlah tugas ini dalam waktu 1 pekan yang meliputi
penyelesaian tugas dan presentasi.
Langkah-langkah

1. Dengan menggunakan berbagai sumber: buku acuan, ensiklopedia,


majalaj, dan internet, buatlah tulisan singkat tentang gas ideal.
Tulisan harus memuat gambar, sehingga Anda dapat menjelaskan
gas ideal dalam kehidupan sehari hari. Lengkapi juga tulisan Anda
dengan gambar
2. Buat sebuah perobaan sederhana tentang teori kinetik gas,
presentasikan cara kerjanya, dan demostrasikan.

Evaluasi

1. Partikel-partikel gas ideal memiliki sifat-sifat antara lain :


1) selalu bergerak
2) tidak tarik menarik
3) bertumbukan lenting sempurna
4) tidak mengikuti Hukum Newton
tentang gerak Pernyataan yang
benar adalah …
a. 1, 2, dan 3 d. 1 dan 3
b. 2, 3, dan 4 e. 2 dan 4
c. 1, 3, dan 4
2. Jika suatu gas ideal dimampatkan secara isotermal sampai
volumenya menjadi setengah dari volume semula maka ….
a. tekanan dan suhu tetap
b. tekanan menjadi dua kali dan suhu tetap
c. tekanan tetap dan suhu menjadi dua kalinya
d. tekanan menjadi dua kalinya dan suhu menjadi setengahnya
e. tekanan dan suhu menjadi setengahnya.
3. Gas dalam ruangan tertutup yang berolume 20000 liter dan suhu 270
C memiliki tekana 10atm.tentukan jumlah mol yang ada dalam
ruangan tersebut…
a. 8130,081 mol d. 0,138 mol
b. 2,70 x 10-4mol e. 1 mol
c. 5934782,09 mol
4. Suatu gas ideal dengan volume 2 liter,suhunya 70c dan tekanan
0,7 atm menempati sebuah ruang.Jika gas tersebut didinginkan pada
volume tetap sehingga suhunya menjadi
-730C. Tentukan tekanan gas………..
a. 5 atm d. 0,512 atm
b. 0,5 atm e. 10 atm
c. 0,06 atm
5. Sebuah bejana volume 2 L berisi gas nitrogen pada tekanan 2 atm,
dihubungkan dengan bejana lain volume 1 L yang berisi gas oksigen
pada tekanan 1 atm. Berapa tekanan campuran gas?
a. 2/3 atm d. 3/5 atm
b. 4/3 atm e. ½ atm
c. 5/3 atm
Daftar
Daftar
Pustaka
Pustaka

Haryadi, Bambang.2009. Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta :


Pusat

Perbukuan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Instrumen Penilaian
    Instrumen Penilaian
    Dokumen8 halaman
    Instrumen Penilaian
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • RPP Viskositas
    RPP Viskositas
    Dokumen10 halaman
    RPP Viskositas
    F1
    50% (2)
  • (PDF) Tugas 5
    (PDF) Tugas 5
    Dokumen10 halaman
    (PDF) Tugas 5
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • (PDF) Tugas 5
    (PDF) Tugas 5
    Dokumen10 halaman
    (PDF) Tugas 5
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Komposisi Dalam Fotografi
    Komposisi Dalam Fotografi
    Dokumen20 halaman
    Komposisi Dalam Fotografi
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Soal Pilihan Ganda
    Soal Pilihan Ganda
    Dokumen134 halaman
    Soal Pilihan Ganda
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Laporan Gerak Melingkar
    Laporan Gerak Melingkar
    Dokumen9 halaman
    Laporan Gerak Melingkar
    Siti Aminah Silvi
    100% (5)
  • RPP
    RPP
    Dokumen10 halaman
    RPP
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • TUGAS GO Fix
    TUGAS GO Fix
    Dokumen5 halaman
    TUGAS GO Fix
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • G
    G
    Dokumen4 halaman
    G
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    Nadya Sariputri
    Belum ada peringkat
  • G
    G
    Dokumen4 halaman
    G
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • LKS TKG
    LKS TKG
    Dokumen8 halaman
    LKS TKG
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen17 halaman
    TUGAS
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Evabel
    Evabel
    Dokumen5 halaman
    Evabel
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Daya Beda Oke
    Daya Beda Oke
    Dokumen19 halaman
    Daya Beda Oke
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • Daya Beda Oke
    Daya Beda Oke
    Dokumen19 halaman
    Daya Beda Oke
    Nadya Sari Putri
    Belum ada peringkat