Disusun Oleh
KELOMPOK 5
IRFANDI 1743041011
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ mengatur kehadiran dan
ketidakhadiran peserta didik ”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dari
mata kuliah Manajemen Peserta Didik.
Dalam Penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan ilmu yang lebih baik dan
bermanfaat pada mereka yang telah memberikan bantuan, semoga dibalas oleh Allah SWT
sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 3
A. Pengertian Kehadiran dan Ketidakhadiran .................................................................................... 3
B. Batasan Kehadiran dan Ketidakhadiran ......................................................................................... 3
C. Sebab-Sebab Ketidakhadiran Peserta Didik ................................................................................... 4
D. Pendekatan Peningkatan Kehadiran.............................................................................................. 7
E. Catatan Kehadiran dan Ketidakhadiran ......................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11
iii
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen selain mengatur, juga merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan atau
sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan memanfaatkan orang lain. Jadi, dalam
manajemen terdapat aktivitas yang saling berhubungan, baik dari fungsionalitasnya maupun
tujuan yang ditargetkan1[1].
Peserta didik adalah salah satu elemen yang menunjang keberhasilan suatu manajemen
pendidikan. Peserta didik atau siswa adalah input dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan
tolak ukur dari suatu keberhasilan pendidikan dapat diukur atau dipandang dari output yang
dihasilkan. Output yang berkualitas tentu tidak hanya dinilai dari satu sisi pendidikan, tetapi
juga dari segi kepekaan social serta kecerdasan emosional dan agamanya. Output yang baik,
tentu dihasilkan melalui proses yang berliku-liku, dan juga input yang berkualitas pula.
Namun, input yang berkualitas saja tidak cukup, apabila tidak dibarengi dengan proses
pendidikan yang bermutu. Jadi, dalam manajemen peserta didik tersebut ada kerjasama dan
keterkaitan prosesnya.
Kehadiran peserta didik di sekolah sangat penting, karena jika peserta didik tidak hadir
di sekolah, tentu aktivitas belajar mengajar di sekolah tidak dapat dilaksanakan. Kehadiran
peserta didik di sekolah adalah suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya interaksi belajar
mengajar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalahnya adalah sebagi
berikut:
1. Apa pengertian kehadiran dan ketidakhadiran?
2. Apa saja batasan kehadiran dan ketidakhadiran?
3. Apa sebab-sebab ketidakhadiran peserta didik?
4. Bagaimana pendekatan peningkatan kehadiran?
5. Bagaimana catatan kehadiran dan ketidakhadiran ?
1[1] Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm 4.
1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi (pengertian) kehadiran dan ketidakhadiran
2. Mengetahui batasan kehadiran dan ketidakhadiran
3. Mengetahui sebab-sebab ketidakhadiran peserta didik
4. Mengetahui pendekatan peningkatan kehadiran
5. Mengetahui catatan kehadiran dan ketidakhadiran
2
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1
Adapun sebab ketidakhadiran peserta didik dapat bersumber dari keluarga, diri sendiri,
maupun sekolah.
2
Adapun ketidakhadiran menurut yang disebabkan atau bersumber dari keluarga adalah
sebagai berikut:
1. Kedua orang tuanya baik ayah maupun ibu, bekerja. Hal demikian bisa terjadi, mengingat
disamping peserta didik tersebut tidak mendapatkan pengawasan keluarga, juga bisa jadi
yang bersangkutan memang disuruh menjaga rumah oleh kedua orang tuanya.
2. Ada kegiatan keagamaan di rumah. Kegiatan keagamaan demikian, terutama pada
masyarakat yang religius, bisa menjadikan sebab peserta didik tidak hadir di sekolah.
3. Ada persoalan di lingkungan keluarga. Meskipun masalah tersebut tidak bersangkut paut
dengan peserta didik, umumnya juga mempengaruhi jiwa peserta didik. Misalnya adanya
pertengkaran antara ayah dan ibu, bisa menjadikan penyebab bagi peserta didik untuk tidak
hadir di sekolah.
4. Ada kegiatan darurat di rumah. Kegiatan yang sifatnya darurat, lazim memaksa anak untuk
turut menyelesaikan sesegera mungkin. Hal demikian, bisa menjadikan penyebab peserta
didik tidak dapat hadir di sekolah.
5. Adanya keluarga, famili dan atau handai taulan yang pindah rumah. Ini seringkali
menjadikan peserta didik untuk turut serta membantu serta menghadirinya. Tidak jarang,
pindah rumah demikian bersamaan dengan hari dan atau jam sekolah. Pindah rumah memang
tidak pernah mempertimbangkan aspek peserta didik sedang bersekolah ataukan tidak.
6. Ada kematian. Kematian di dalam keluarga umumnya membawa duka bagi anak. Oleh
karena dukanya tersebut, anak kemudian tidak hadir di sekolah.
7. Letak rumah yang jauh dari sekolah. Hal demikian tidak jarang menjadikan peserta didik
malas untuk hadir ke sekolah. Terkecuali jika ada transportasinya. Sungguhpun demikian,
jarang juga ketika sudah ada transportasinya, peserta didik juga masih tetap tidak hadir di
sekolah, karena mungkin waktu itu tidak mempunyai uang ongkos transportasi.
8. Ada keluarga yang sakit. Pada saat salah seorang anggota keluarga ada yang sakit, tidak
jarang peserta didik dimintai untuk menunggu atau merawatnya, sehingga menjadi penyebab
peserta didik tidak bersekolah.
9. Baju seragam yang tidak ada lagi. Ini dialami oleh mereka yang secara ekonomi memang
lemah. Tidak seragam ke sekolah dikhawatirkan mendapatkan sangsi, umumnya peserta didik
memilih tidak hadir di sekolah.
10. Kekurangan makanan yang sehat. Ini terjadi pada peserta didik yang berada di daerah-daerah
kantong kemiskinan.
3
11. Ikut orang tua berlibur. Hari libur orang tua yang tidak bersamaan dengan hari libur sekolah
bisa memberi peluang bagi tidak hadirnya peserta didik di sekolah. Karena, tidak jarang
peserta didik mengikuti liburan orang tuanya.
12. Orang tua pindah tempat kerja. Orang tua yang pindah tempat kerja bisa menyebabkan anak
tidak hadir di sekolah, oleh karena anak kadang-kadang mengikuti orang tua baik untuk
jangka waktu lama maupun untuk jangka waktu tertentu saja.
Adapun kedua, ketidakhadiran yang bersumber dari peserta didik sendiri adalah
sebagai berikut:
1) Lupa tidak bersekolah. Hal ini bisa saja terjadi, mungkin karena tidurnya terlarut malam
sehingga anak didik tersebut bangun kesiangan dan secara tidak di sengaja peserta didik yang
bersangkutan lupa untuk mengikuti mata pelajran atau tidak hadir di sekolah.
2) Moralnya tidak baik. Pelajaran moral di sekolah sangatlah berguna bagi peserta didik yang
ingin menimbah ilmu di sekolah, peserta didik yang tidak serius mengikuti mata pelajaran ini
besar kemungkinan pendidikan moralnya tidak begitu memadai, hal seperti ini dapat
mempengaruhi proses belajarnya, karna tidak sedikit peserta didik yang bolos di karenakan
memiliki moral yang tidak baik, akibatnya peserta didik jadi enggan untuk pergi ke sekolah.
3) Terjadi perkelahian antar peserta didik. Problem semacam ini tidak jarang di temukan di
lingkungan sekolah, perkelahian diantara peserta didik bisa saja menyebabkan peserta didik
yang bersangkutan tidak dapat mengikuti pelajaran karena kena skorsing oleh gurunya.
4) Sakit yang tidak diketahui kapan sembuhnya. Hal ini tidak luput dari kodrat manusia sebagai
makhluk ciptaan tuhan yang maha esa, sakit adalah salah satu kodrat yang ada pada manusia,
tidak menutup kemungkinan peserta didik yang juga sebagai makhluk ciptaan tuhan juga
terkena musibah atau sakit yang tak kunjung sembuh, sehingga menyebabkan peserta didik
tersebut membolos atau tidak masuk sekolah.
5) Anggota kelompok peserta didik yang suka membolos. Teman juga pempunyai peran aktif
dalam menumbuhkan moral seseorang yang tinggal di sekitarnya, peserta didik yang
berteman dengan sekelompok anak yang suka membolos, tidak menutup kemungkinan
peserta didik yang bersangkutan juga ikut-ikutan membolos, anak yang suka membolos bisa
saja menarik teman-temanya untuk ikut-ikutan membolos.
6) Anak itu sendiri yang memang suka membolos. Atau bisa saja seorang peserta didik yang
membolos memang dari peserta didik itu sendiri, kurangnya motivasi dan bimbingan dari
orang tua menyebabkan anak didik yang bersangkutan enggan untuk pergi ke sekolah.
4
7) Prestasinya lemah. Bisa saja peserta didik yang tidak hadir di sebbkan karna prestasinya
yang lemah, yang menyebabkan peserta didik yang bersangkutan tidak pede atau malu
terghadap teman sebayanya.
5
berlangsung di suatu sekolah. Selain dapat membantu siswa dalam menghadapi kesulitan-
kesulitan dengan proses belajarnya, hal ini juga dapat menimbulkan keharmonisan antara
peserta didik dengan pendidiknya. Jika para guru kurang menaruh simpati peserta didiknya,
mereka merasa kurang di perhatikan dan mereka jadi sering membolos karena tidak kerasan
di sekolah.
g. Program yang ditawarkan oleh sekolah kepada peserta didik tidak menarik.
Program/tujuan/rencana adalah sesuatu yang harus di perhatikan dalam persekolahan, dalam
proses belajar mengajar kita harus mempunyai tujuan yang jelas. “dalam pembaharuan
pendidikan tidak akan berhasil kalau mengenyampingkan masalah tujuan. Setiap peserta
didik memiliki cita-cita di dalam kehidupannya, jika di suatu sekolah tidak menyediakan
program yang dapat menarik perhatian peserta didik dalam membantu mewujudkan cita-
citanya, peserta didik yang sekolah di suatu lembaga pendidikan ini akan merasa jenuh dan
tidak menutup kemungkinan mereka merasa tidak nyaman di sekolah.
h. Suasana sekolah yang tidak kondusif. Pengaturan tata ruang sekolah yang tidak sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan siswa di sekolah sangat berpengaruh pada kehadiran peserta
didik yang bersangkutan, hal ini berkaitan dengan kemauan para peserta didik yang
menginginkan suasana sekolah yang kondusif.
6
e) Adanya peperangan. Di negara yang suhu politiknya menghangat, tidak jarang diwarnai oleh
peperangan, baik peperangan antara satu negara dengan negara lain atau antar masyarakat di
suatu negara. Perebutan kekuasaan di suatu negara sering juga diwarnai oleh peperangan.
Pada saat demikian, peserta didik tedak hadir ke sekolah, karena alasan keamanan.
7
d) Memperbaiki kondisi sekolah agar dipersepsi oleh peserta didik sangat menarik.
e) Memperlibatkan guru secara aktif dalam upaya peningkatan kehadiran peserta didik.
f) Selalu mempresensi peserta didik pada saat awal masuk kelas, baik pada jam-jam pertama
maupun pada saat jam-jam setelah istirahat atau pergantian jam. Mereka yang tidak ada pada
jam-jam tertentu dicatat pada buku absensi dann digolongkan sebagai peserta yang tidak
hadir.
8
didik masuk ke kelas, guru hendaknya mempresensi peserta didiknya satu persatu. Selain
agar mengenal peserta didiknya, guru akan mengetahui siapa-siapa diantara peserta didiknya
yang tidak masuk sekolah. Demikian juga pada jam-jam berikutnya setelah istirahat, guru
perlu mempresensi kembali, barang kali ada peserta didiknya yang pulang sebelum
waktunya. Tidak jarang, peserta didik pulang sebelum waktunya, hanya karena sudah merasa
sudah dinyatakan masuk melalui presensi pada jam pertama2[2].
2[2] Prihatin, Eka, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.77-85.
9
BAB III PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehadiran peserta didik ialah keikutsertaan peserta didik secara fisik dan mental, serta
keterlibatan mereka dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Sedangkan ketidak hadiran peserta
didik bisa di kata, tidak terlibatnya peserta didik dalam kegiatan sekolah.
Dalam upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam kehadirannya di
sekolah, maka guru atau konselor seharusnya dapat memahami latar belakang dan faktor-
faktor penyebab ketidakhadirannya, untuk menemukan inti masalah yang sebenarnya.
Ada banyak sumber penyebab ketidakhadiran peserta didik di sekolah. Pertama,
ketidakhadiran yang bersumber dari lingkungan keluarga. Ada kalanya suatu keluarga
mendukung terhadap kehadiran peserta didik di sekolah, dan adakalanya tidak mendukung.
Bahkan dapat juga terjadi, bahwa keluarga justru menjadi perintang bagi peserta didik untuk
hadir di sekolah.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatan kehadiran peserta didik
disekolah adalah dengan melihat kasus per-kasus
Peserta didik yang hadir di sekolah hendaknya di catat oleh guru dalam buku presensi.
Sementara peserta didik yang tidak hadir di sekolah dicatat dalam buku absensi.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
1