Anda di halaman 1dari 19

Oleh: Agusto D'Santho

Etnografi berasal dari kata ethos, yaitu bangsa atau suku bangsa dan graphein yaitu tulisan atau
uraian.. Etnografi pada mulanya merupakan bagian dari ilmu antropologi. Secara harfiah kata
etnografi mengandung arti tulisan tentang suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog
atas penelitian lapangan (field work) selama sekian bulan atau tahun. Marzali dalam Sudikin
menjelaskan bahwa etnografi merupakan laporan penelitian dan juga mengacu kepada metode
penelitian yang menjadi dasar ilmu antropologi. (Sudikin, 2002, 75). Pada tataran awal etnografi
merupakan studi tentang deskripsi dan analisi tentang budaya dan bahasa dengan menmberikan
pengkodean terhadap deskrpsi dan analisa bahasa dan kebudayaan.. (Savielle-Troike, 1982, 1).
Sedangkan Engkus Kuswarno menjelaskan etnografi sebagai bangunan pengetahuan yang meliputi
teknik penelitian, teori etnografi dan Maka dapat kita uraikan bahwa etnografi pada mulanya adalah
bagian dari ilmu antropologi.

A. ETNOGRAFI DAN PERKEMBANGANNYA

1. Sejarah Kemunculan Etnografi

Pada awal kemunculannya etnografi tidak dapat dipisahkan dengan ilmu antropologi. Pada
mulanya para antropolog berusaha membangun tingkat perkembangan evolusi budaya
manusia dari awal kemunculannya di muka bumi hingga sekarang, namun dalam proses
membangun perkembangan evolusi budaya ini para antropolog tidak terjun langsung ke
lapangan, tetapi mereka membangun kerangka evolusi ini dengan tidak didukung oleh fakta-
fakta dari lapangan. Pada awal abad ke 20 mereka mulai menyadari perlunya pergi ke
lapangan untuk mengadakan penelitian tentang budaya, kesadaran untuk pergi ke lapangan
inilah yang menjadi cikal bakal dari kemunculan penelitian etnografi.

2. Perkembangan Etnografi

Etnografi diperkenalkan oleh B. Malinowski dengan mempublikasikan penelitian pertamanya


yang berjudul Argonuts of the Western Pacific, pada tahun 1922 dengan menggunakan
metode lapangan dan observasi partisipan. Penggunaan metode lapangan ini oleh Malinowski
ini dapat dikatakan sebagai perpaduan antara ilmu antropologi dan ilmu sosiologi. (Engkus
Kuswarno, 2008, 32-33). Fofus utama dari penelitian Mallinowski adalah kahidupan masa kini
yang dijalani oleh masyarakat dan cara hidup suatu masyarakat (society’s way of life) dan
untuk memberikan deskripsikan tentang struktur social dan budaya suatu masyarakat dengan
melakuakn wawancara dengan beberapa informan dan observasi pasrtipasi dalam kelompok
yang diteliti.

Perkembangan etnografi pada tahun 1960-an mulai memusatkan pada usaha untuk
mempelajari bagaimana suatu masyarakat mengorganisir budaya dalam pikiran dan
bagaimana budaya itu diaplikasikan dalam kehidupan keseharian mereka. Dalam tataran ini
etnografi disebut sebagai antropologi kognitif . Etnografi mulai memiliki peranan untuk
menemukan dan menjelaskan organisasi pikiran.

1
Lebih lanjut etnografi dikembangkan oleh Spradley dengan bertolak pada antropologi kognitif
menjelaskan bahwa suatu budaya merupakan sistem pengetahuan yang diperoleh manusia
melalui proses belajar dan digunakan untuk menyusun perilaku dalam menghadapi situasi
dunia. Sudikin (2002, 79) menjelaskan dalam penelitian etnografi Spradley bertolak pada lima
prinsip berikut:
1. Teknik tunggal dimana peneliti dapat melakukan berbagai teknik penelitian secara
bersamaan dalam satu fase penelitian.
2. Identifikasi tugas, dimana peneliti harus menggali langkah-langkah pokok yang harus
dilaksanakan

3. Pelaksanaan langkah-langkah pokoh haus dijalankan secara berurutan.

4. Wawancara dilakukan secara sesungguhnya bukan hanya sekedar latihan.


5. Problem solving, peneliti memberikan jalan keluar.

B. CIRIKHAS ETNOGRAFI

Penelitian etnografi memiliki cirkhas yaitu penelitian bersifat holistik, integrative, thick
description dan menggunakan analisis kualitaif dalam mencari sudut pandang yang semula
(native’s point of view). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
obeservasi-partisipasi dan wawancara secara terbuka dan mendalam, sehingga penelitian
etnografi memerlukan waktu yang lama.

Penelitian etnografi secara umum dilakukan secara bertahap dengan dimulai tahap
perkenalan yang meliputi mempelajari bahasa penduduk yang sedang diteliti. Selanjutnya
pembelajaran terhadap bahasa asli dipakai untuk membantu dalam menganilis permasalahan-
permasalahan yang muncul dari aktivitas sehari-hari.

Elemen-elemen inti dari penelitian etnografi oleh Creswell (dalam. Engkus, 2008, 34)
dijabarkan::
1. Penggunaan penjelasan yang detail.

2. Gaya laporan bersifat cerita (story telling)

3. Menggali tema-tema kultural, seperi tema-tema tentang peran dan perilaku masyarakat.
4. Menjelaskan kehidupan keseharian orang-orang (everyday life of persons) bukan peristiwa
khusus yang menjadi pusat perhatian.

5. Laporan keseluruhan perbaduan antara deskriptif, analitis dan interpretatif.


6. Hasill penelitian memfokuskan bukan pada apa yang menjadi agen perubahan tetapi pada
pelopor untuk berubah yang bersifat terpaksa.

B. PRINSIP-PRINSIP ETNOGRAFI

2
Dalam penelitian etnografi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip-prinsip yang
harus diperhatikan adalah meliputi:

1. Mempertimbangkan tentang informan. Artinya peneliti harus secara selektif dalam meimilih
informan yang akan diwawancarai dan diteliti. Peneliti harus melindungi informan dan akibat-
akibat yang ditimbulkan bila memilih mereka.

2. Mengerti informan. Mengerti di sini memiliki arti bahwa peniliti harus memperhatikan hak-
hak asasi, kepentingan dan sensivitas. Seorang peneliti memiliki tanggung jawab untuk
melindungi mereka terhadap konsekuensi yang akan muncul.

3. Menyampaikan tujuan penelitian. Peneliti harus menympaikan kepada informan sehingga


mereka dapat membantu penelitian yang ada.

4. Melindungi privasi informan. Setiap kerahasiaan informan harus dilindungi, bila mereka
tidak mau disebutkan identitas mereka maka kitapun harus menjaga kerahasiaan mereka
(prinsip anonimitas) dan peneliti juga harus memperhatikan keberatan-keberatan dari pihak
informan.
5. Jangan mengeksploitasi informan. Peniliti tidak boleh hanya menfaatkan informan untuk
mencapai tujuan penelitian, tetapi setelah penelitian selesai harus memberikan balas jasa
kepadanya karena telah menjadi informan yang membantu selama penelitian berlangsung
sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik.

6. Memberikan laporan kepada informan. Setelah penelitian selesai etnografer harus


memperlihatkan (melaporkan kepada informan) untuk.

C. KEKUATAN DAN KELEMAHAN ETNOGRAFI

1. Kekuatan
Penelitian etnografi memiliki keunggulan dibandingkan dengan penelitian yang lain Kekuatan
etnografi oleh Anne Suryani (2008, 124) dijelaskan bahwa etnografi menyediakan kesempatan
yang lebih dalam mengumpulkan data yang komplet dan relevan dalam menjawab
permasalahan karena penelitian etnografi ini mengadakan penelitian secara mendalam dan
bersifat partisipan. Etnografi juga mempertimbangkan data dari sumber terbaik untuk studi
perbandingan dan analisis. Seorang etnografer dapat berpartisipasi dalam kehidupan sehari-
hari dengan memperhatikan, mendengar, bertanya dan mengumpulkan data.

2. Kelemahan

Dalam research etnografi hanya dapat meneliti sedikit atau bahkan hanya satu kasus, dan
hasil dari penelitian etnografi tidak dapat digeneralisasi ke dalam konteks sosial yang lain.
Kelemahan lainnya adalah peneliti sebagai instrumen primer dalam mengumpulkan data

3
2. Prosedur penelitian

Penelitian etnografis yang dilakukan oleh Donald W Ball ini dilakukan dengan :
• mengadakan pengamatan yang cukup lama terhadap aktifitas rutin sebuah klinik (yang
terdiri dari prosedur medis yang sebenarnya tidak terlalu relevan dengan masalah penelitian
ini) untuk membangun pola-pola aktivitas keseharian.

• Wawancara yang ekstensif dengan sejumlah kecil pasien, yang senagaimana juga diamati
dalam klinik.

• Diskusi terbatas dengan staff non medisklinik.

• Wawancara-wawancara dengan orang-orang yang pernha menikmati jaya pelayanan klinik


tersebut. (Semua nara sumber di jaga anonimitasnya untuk menjaga kerahasiaan mereka.

• Selain dengan wawancara-wawancara terhadap nara sumber di atas peneliti juga


memperhatikan setting dari tempat aborsi tesebut secara mendetail, yang meliputisuasana
ruangan, detail-detail ruangan, transaksi-transaksi yang muncul, symbol-simbol yang ada dan
lain-lain untuk mendapatkan gambaran yang mendalam.

3. Hasil penelitian

Penelitian etnografi yang dihasilkan oleh Donald W. Ball disimpulkan dalam dua tema besar
yaitu
• kemewahan dan biaya: hal ini mengandung arti bahwa praktek aborsi yang dilakukan
memberikan pelayanan yang mewah dan nayaman dengan biaya yang disepakai oleh kedua
pihak. Praktek ini dilakukan secara ekslusif.

• Praktik-praktik konvensial kedokteran. Dalam praktek aborsi yang dilakukan mengikuti gaya
konvensial dari klinik atau Rumah Sakit pada umumnya. Symbol-simbol dalam klinik aborsi itu
yang meliputi peralatan, setting ruangan hingga istilah-istilah yang dipakai meniru prosedur
rumah sakit pada umum.

4. Laporan Penelitian Etnografis

Laporan penelitian etnografi yang ditulis oleh Donald W. Ball ini lebih menyerupai suatu cerita
yang di susun berdasarkan sequensinya secara detail yang memberikan gambaran jelas
tentang budaya praktik aborsi yang berlangsung selama ini. Sangat jelas bahwa laporan
etnografis ini sangat bersifat subjektif.

4
E. KESIMPULAN

Etnografi merupakan jenis penelitian yang bersifat kualitatif yang bertolak dari ilmu
antropologi yang berkembang pada awal abad 20. Penelitian ini menggunakan pendekatan
dalam perspektif budaya sebagai way of life dalam mengkaji suatu permasalahan. Penelitian
ini bersifat mendalam dan penelitii langsung bersinggungan dengan permasalahan yang diteliti
dengan mencari informan dari lingkungan yang terlibat dengan masalah yang ada.

Penelitian etnografi meneliti suatu proses dan hasil akhir [7]. Akhir dari penelitian
adalah membuat tulisan yang kaya akan gambaran detail dan mendalam mengenai
objek penelitan (thick description)[8]. Sebagai penelitian suatu proses, seorang
etnografer melakukan participant observation, di mana seorang peneliti melakukan
eksplorasi terhadap kegiatan hidup sehari-hari dari objek kelompoknya, melakukan
pengamatan dan mewawancarai anggota kelompok dan terlibat di dalamnya.
Participant obeservation juga berarti bahwa peneliti ikut terlibat dan ikut berperan
dalam pengamatan.[9] Untuk keperluan penelitian ini seorang etnografer memelukan
seorang key informant atau gatekeeper yang bisa membantu menjelaskan dan
masuk ke dalam kelompok tersebut. Selain itu seorang etnografer harus mempunyai
sensitivitas tinggi terhadap partisipan yang sedang ditelitinya, karena bisa jadi
peneliti belum familiar terhadap karakteristik mereka.
Berikut ini aspek atau karakteristik etnografi baik yagn dirangkum dari Wolcott dan
Gay, Mills dan Airasian [10] [11]
KONSEP BIAYA
A. Landasan Teoritis
Pengertian Biaya
Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi biaya dan
akuntansi manajemen. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk
proses perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan.
Menurut Hansen dan Mowen (2004:40), biaya didefinisikan sebagai kas atau nilai
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi
organisasi.
Sedangkan menurut Supriyono (2000:185), biaya adalah pengorbanan ekonomis
yang dibuat untuk memperoleh barang atau jasa.
Pengertian biaya menurut Harnanto dan Zulkifli (2003:14) adalah sesuatu yang
berkonotasi sebagai pengurang yang harus dikorbankan untuk memperoleh tujuan
akhir yaitu mendatangkan laba.
Jadi menurut beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya
merupakan kas atau nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan guna untuk memberikan suatu
manfaat yaitu peningkatan laba dimasa mendatang.
B. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya diperlukan untuk menentukan metode yang tepat untuk
menghimpun dan mengalokasi biaya.
Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat
membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Menurut

5
Sulistianingsih dan Zulkifli (1999:83-86) dan Harnanto dan Zulkifli (2003:14)
penggolongan biaya dapat didasarkan pada hubungan antara biaya dengan:
1). Obyek Pengeluaran, dimana prinsip dari penggolongan biaya ini berkaitan dengan
pengeluaran. Misalnya: biaya untuk membayar gaji karyawan tersebut disebut biaya
gaji.
2). Fungsi Pokok Perusahaan, dalam perusahaan manufaktur biaya diklasifikasikan
menjadi:
a. Biaya produksi (Manufacturing) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengolah
bahan baku menjadi produk jadi, terdiri dari biaya bahan baku (Raw Material Cost)
yakni bahan yang merupakan bagian integral dari produk jadi, biaya tenaga kerja
langsung atau upahlangsung (Direct Labour Cost) yakni upah untuk tenaga kerja
langsung untuk keperluan komponen dari produk jadi, dan biaya overhead pabrik
(BOP) atau biaya umum pabrik (Factory Overhead Cost) yakni segala bahan dan
upah tidak lanngsung, serta biaya produksi yang tidak secara langsung dapat
dibebankan pada satuan, pekerjaan atau produk tertentu.
b. Biaya pemasaran (Marketing), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk
atau jasa biasanya dalam rangka mendapatkan dan memenuhi pesanan.
c. Biaya administrasi dan umum (Administration), yaitu biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mengarahkan, mengendalikan dan untuk mengoperasikan
perusahaan/menetapkan kebijakan.
d. Keuangan (Fiancial) yakni biaya yang berkaitan dengan upaya mencari dana.

3) Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai, diklasifikasikan menjadi:


a. Biaya langsung, adalah biaya yang terjadi karena ada sesuatu yang dibiayai.
b. Biaya tak langsung adalah biaya yang terjadi tidak tergantung kepada ada atau
tidak adanya sesuatu yang dibiayai.

4) Hubungan Biaya dengan Volume Kegiatan, diklasifikasikan menjadi:


a. Biaya tetap ( Fixed Cost) adalah biaya yang jumlahnya sampai tingkat kegiatan
tertentu relatif tetap dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan.
b. Biaya variabel (Variable Cost) adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan, namun biaya per unitnya tetap.
c. Biaya semi variabel (Semi Variable) adalah biaya yang sebagian tetap dan
sebagian lagi berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

5) Atas Dasar Waktu, dibagi menjadi:


a. Biaya periode sekarang atau pengeluaran penghasilan (revenue expenditure),
adalah biaya yang telah dikeluarkan dan menjadi beban pada periode sekarang
untuk mendapatkan penghasilan periode sekarang.
b. Biaya periode yang akan datang atau pengeluaran modal (capital expenditure),
adalah biaya yang telah dikeluarkan dan manfaatnya dinikmati selama lebih dari
satu periode akuntansi.

6) Hubungannya dengan Perencanaan, Pengendalian, dan Pembuatan


Keputusan, biaya ini dikelompokkan ke dalam golongan, yaitu:
a. Biaya standar dan biaya dianggarkan.
(1) Biaya standar (Standard Cost), merupakan biaya yang ditentukan di muka
(predetermine cost) yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan
untuk menghasilkan satu unit produk

6
(2) Biaya yang dianggarkan (Budget Cost), merupakan perkiraan total pada tingkat
produksi yang direncanakan.
b. Biaya terkendali dan biaya tidak terkendali
(1). Biaya terkendali (controllable cost), merupakan biaya yang dapat dipengaruhi
secara signifikan oleh manajer tertentu.
(2). Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost), merupakan biaya yang tidak secara
langsung dikelola oleh otoritas manajer tertentu.
c. Biaya tetap commited dan discretionary
(1) Biaya tetap commited, merupakan biaya tetap yang timbul dan jumlah maupun
pengeluarannya dipengaruhi oleh pihak ketiga dan tidak bisa dikendalikan oleh
manajemen.
(2) Biaya tetap discretionary, merupakan biaya tetap yang jumlahnya dipengaruhi
oleh keputusan manajemen.
d. Biaya variabel teknis dan biaya kebijakan
(1). Biaya variabel teknis (engineered variabel cost), adalah biaya variabel yang
sudah diprogramkan atau distandarkan seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.
(2). Biaya variabel kebijakan (discretionary variabel cost), adalah biaya variabel
yang tingkat variabilitasnya dipengaruhi kebijakan manajemen.
e. Biaya relevan dan biaya tidak relevan
(1) Biaya relevan (relevan cost), biaya masa mendatang berbagai alternatif untuk
mengambil keputusan atau dalam pembuatan keputusan merupakan biaya yang
secara langsung dipengaruhi oleh pemilihan alternatif tindakan oleh manajemen.
(2) Biaya tidak relevan (irrelevant costs), merupakan biaya yang tidak dipengaruhi
oleh keputusan manajemen.

f. Biaya terhindarkan dan biaya tidak terhindarkan


(1). Biaya terhindarkan (avoidable costs), adalah biaya yang dapat dihindari dengan
diambilnya suatu alternative keputusan.
(2). Biaya tidak terhindarkan (unavoidable costs), adalah biaya yang tidak dapat
dihindari pengeluarannya.
g. Biaya diferensial dan biaya marjinal
(1) Biaya deferensial (differensial cost), adalah tambahan total biaya akibat adanya
tambahan aktivitas (misal : penjualan) sejumlah unit tertentu.
(2) Biaya marjinal (marjinal costs), adalah biaya di mana produksi harus sama
dengan penghasilan marjinal jika ingin memaksimalkan laba.
h. Biaya kesempatan (opportunity costs), merupakan pendapatan atau
penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu.

KONSEP BIAYA
KONSEP BIAYA DAN KLASIFIKASI BIAYA

Bilamana seseorang menanyakan sesuatu hal berkaitan dengan biaya (Cost), maka reaksi
pertama hendaknya mencari tahu untuk apa informasi biaya tersebut hendak digunakan.
Angka-angka biaya dapat diartikan bervariasi tergantung pada tujuannya.

Konsep Biaya Untuk Perencanaan dan Pengendalian

7
Pengertian Harga Pokok (Cost) dengan Biaya (Expense).
• Harga Pokok
Adalah sejumlah nilai aktiva, tetapi apabila selama tahunb erjalan aktiva tersebut
dimanfaatkan untuk membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan
ke biaya (Expense).
Contoh : Uang yang dikeluarkan untuk mebeli gedung, tanah, mesin,
mobil dll.
• Biaya
Adalah beban terhadap penghasilan kaerna perusahaan menggunakan sumber daya ekonomi
yang ada. Biaya berasal dari aktiva atau terjadi langsung tanpa melalui aktiva.
Contoh : Uang yang dikeluarkan untuk mebayar Upah, Tagihan Telepon, Tagihan Listrik,
Sewa gudang dll.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan :


• Berdasarkan Pengelompokan Biaya
a. Biaya Pabrikase / Pabrik
1). Bahan langsung (Direct Materials)
Adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari barang jadi.
Contoh : Biaya pembelian Kayu di perusahaan meubel
2) Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor).
Adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barnag jadi.
Contoh : Biaya untuk pembayaran pegawai yang membuat meja

3) Biaya Overhead Pabrik


 Bahan Tidak Langsung
Adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya
sedemikian kecil.
Contoh : Biaya untuk pembelian amplas, paku, lem
 Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja yang dikerahkan secara tidak langsung mempengaruhi pembuatan barang jadi.
Contoh : Biaya untuk membayar pengawas/mandor
 Biaya Tidak Langsung Lainnya
Contoh : Biaya telepon, listrik, air dll.

b. Biaya Komersial
1) Biaya Pemasaran
Biaya pada saat setelah barang jadi telah siap untuk dijual.
Contoh : Biaya Iklan, Biaya Pengiriman Barang
2) Biaya Administrasi
Biaya yang dikeluarkan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi.
Contoh : Biaya untuk Manager Puncak, Gaji Bagian Personalia

• Berdasarkan Tingkah Laku Biaya


a.. Biaya Variabel
Biaya yang berubah-ubah sebanding dengan perubahan volume produksi/ penjualan.
Contoh : Biaya Bahan Langsung, Biaya Tenaga Kerja Langsung
b. Biaya Tetap
Biaya dimana jumlah totalnya tetap walaupun jumlah yang diproduksi/dijual berubah-ubah
dalam kapasitas normal.
Contoh : Biaya pembelian mesin

8
c. Biaya Semi Variabel
Biaya dimana jumlahnya berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas
yang diproduksi tetapi perubahannya tidak proporsional.
Contoh :Biaya Tagihan Telepon, Biaya Tagihan PLN (Listrik)
d. Biaya Bertingkat (Step Cost)
Biaya tetap dalam suatu rentang produksi.
Contoh : Biaya pembelian mesin 1, jika kapasitas produksi mesin 1 tidak mencukupi maka
beli mesin 2 dst

• Berdasarkan Pertanggungjawaban
a. Biaya Terkendali
Adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya dan atas pengeluaran biaya tersebut
seseorang harus mempertanggungjawabkan.
Contoh : Biaya pemasangan iklan merupakan biaya terkendali bagi
manager Pemasaran
b. Biaya Tak Terkendali
Adalah biaya yang tidak bisa dibebankan tanggungjawab pengeluarannya pada seseorang
manajer/pimpinan pusat biaya.
Contoh : Biaya penggunaan bahan merupakan biaya tidak terkendali
bagi Maanger Pembelian

• Berdasarkan Pengambilan Keputusan


a. Biaya Relevan dan Biaya Tidak Relevan
Biaya Relevan adalah biaya yang diperkirakan nantinya akan muncul, yang berbeda diantara
berbagai alterantif.
b. Biaya Tidak Relevan
Biaya yang tidak termasuk biaya relevan
Contoh :
Suatu Departemen akan membeli mesin baru. Ada dua alternative pilihan yaitu Mesin A dan
Mesin B. Informasi mengenai harga dan biaya pemeliharaan sebagai berikut :

Uraian Mesin A Mesin B Keterangan


- Harga Rp. 400 jt Rp. 410 jt Biaya Tidak Relevan
- Biaya Pemeliharaan Rp.10 jt/th Rp.10 jt/th Biaya tidak relevan

Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya diperlukan untuk menentukan metode yang tepat untuk menghimpun dan
mengalokasi biaya.
Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat membantu
manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Sulistianingsih dan Zulkifli
(1999:83-86) dan Harnanto dan Zulkifli (2003:14) penggolongan biaya dapat didasarkan pada
hubungan antara biaya dengan:
1). Obyek Pengeluaran, dimana prinsip dari penggolongan biaya ini berkaitan dengan
pengeluaran. Misalnya: biaya untuk membayar gaji karyawan tersebut disebut biaya gaji.
2). Fungsi Pokok Perusahaan, dalam perusahaan manufaktur biaya diklasifikasikan menjadi:
a. Biaya produksi (Manufacturing) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi, terdiri dari biaya bahan baku(Raw Material Cost) yakni bahan
yang merupakan bagian integral dari produk jadi, biaya tenaga kerja langsung atau
upahlangsung (Direct Labour Cost) yakni upah untuk tenaga kerja langsung untuk keperluan

9
komponen dari produk jadi, dan biaya overhead pabrik (BOP) atau biaya umum pabrik
(Factory Overhead Cost) yakni segala bahan dan upah tidak lanngsung, serta biaya produksi
yang tidak secara langsung dapat dibebankan pada satuan, pekerjaan atau produk tertentu.
b. Biaya pemasaran (Marketing), yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk atau
jasa biasanya dalam rangka mendapatkan dan memenuhi pesanan.
c. Biaya administrasi dan umum (Administration), yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mengarahkan, mengendalikan dan untuk mengoperasikan perusahaan/menetapkan kebijakan.
d. Keuangan (Fiancial) yakni biaya yang berkaitan dengan upaya mencari dana.

3) Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai, diklasifikasikan menjadi:


a. Biaya langsung, adalah biaya yang terjadi karena ada sesuatu yang dibiayai.
b. Biaya tak langsung adalah biaya yang terjadi tidak tergantung kepada ada atau tidak
adanya sesuatu yang dibiayai.

4) Hubungan Biaya dengan Volume Kegiatan, diklasifikasikan menjadi:


a. Biaya tetap ( Fixed Cost) adalah biaya yang jumlahnya sampai tingkat kegiatan tertentu
relatif tetap dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan.
b. Biaya variabel (Variable Cost) adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan, namun biaya per unitnya tetap.
c. Biaya semi variabel (Semi Variable) adalah biaya yang sebagian tetap dan sebagian lagi
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

5) Atas Dasar Waktu, dibagi menjadi:


a. Biaya periode sekarang atau pengeluaran penghasilan (revenue expenditure), adalah biaya
yang telah dikeluarkan dan menjadi beban pada periode sekarang untuk mendapatkan
penghasilan periode sekarang.
b. Biaya periode yang akan datang atau pengeluaran modal (capital expenditure), adalah
biaya yang telah dikeluarkan dan manfaatnya dinikmati selama lebih dari satu periode
akuntansi.

6) Hubungannya dengan Perencanaan, Pengendalian, dan Pembuatan Keputusan, biaya ini


dikelompokkan ke dalam golongan, yaitu:
a. Biaya standar dan biaya dianggarkan.
(1) Biaya standar (Standard Cost), merupakan biaya yang ditentukan di muka
(predetermine cost) yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk
menghasilkan satu unit produk
(2) Biaya yang dianggarkan (Budget Cost), merupakan perkiraan total pada tingkat
produksi yang direncanakan.
b. Biaya terkendali dan biaya tidak terkendali
(1). Biaya terkendali (controllable cost), merupakan biaya yang dapat dipengaruhi secara
signifikan oleh manajer tertentu.
(2). Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost), merupakan biaya yang tidak secara
langsung dikelola oleh otoritas manajer tertentu.
c. Biaya tetap commited dan discretionary
(1) Biaya tetap commited, merupakan biaya tetap yang timbul dan jumlah maupun
pengeluarannya dipengaruhi oleh pihak ketiga dan tidak bisa dikendalikan oleh manajemen.
(2) Biaya tetap discretionary, merupakan biaya tetap yang jumlahnya dipengaruhi oleh
keputusan manajemen.
d. Biaya variabel teknis dan biaya kebijakan
(1). Biaya variabel teknis (engineered variabel cost), adalah biaya variabel yang sudah

10
diprogramkan atau distandarkan seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
(2). Biaya variabel kebijakan (discretionary variabel cost), adalah biaya variabel yang
tingkat variabilitasnya dipengaruhi kebijakan manajemen.
e. Biaya relevan dan biaya tidak relevan
(1) Biaya relevan (relevan cost), biaya masa mendatang berbagai alternatif untuk
mengambil keputusan atau dalam pembuatan keputusan merupakan biaya yang secara
langsung dipengaruhi oleh pemilihan alternatif tindakan oleh manajemen.
(2) Biaya tidak relevan (irrelevant costs), merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh
keputusan manajemen.

f. Biaya terhindarkan dan biaya tidak terhindarkan


(1). Biaya terhindarkan (avoidable costs), adalah biaya yang dapat dihindari dengan
diambilnya suatu alternative keputusan.
(2). Biaya tidak terhindarkan (unavoidable costs), adalah biaya yang tidak dapat dihindari
pengeluarannya.
g. Biaya diferensial dan biaya marjinal
(1) Biaya deferensial (differensial cost), adalah tambahan total biaya akibat adanya
tambahan aktivitas (misal : penjualan) sejumlah unit tertentu.
(2) Biaya marjinal (marjinal costs), adalah biaya di mana produksi harus sama dengan
penghasilan marjinal jika ingin memaksimalkan laba.
h. Biaya kesempatan (opportunity costs), merupakan pendapatan atau penghematan biaya
yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu.

PENGERTIAN BIAYA

Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang
bagi organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber non kas dapat ditukar
dengan barang atau jasa yang diinginkan sebagai contoh menukar peralatan dengan bahan
yang digunakan untuk produksi. Jadi kita dapat menganggap biaya sebagai ukuran uang dari
sumber daya untuk mencapai keuntungan tertentu dimasa yang akan datang.

Salah satu konsep penting dalam akuntansi manajemen adalah memahami konsep
cost. Agar pemahaman terhadap akuntansi manajemen lebih baik, seseorang perlu memahami
arti cost. Biaya (cost) adalah pengorbanan sumber daya ekonomi untuk memperoleh barang
atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa yang akan datang biaya
(cost) diukur dalam satuan uang.

Saat barang dan dan jasa dimanfaatkan biaya (cost) akan menjadi beban (ekspense).
Biaya yang belum dimanfaatkan akan dikelompokkan menjadi asset. Beban (ekspense)
adalah biaya barang atau jasa yang telah dimanfaatkan untuk meperoleh pendapatan.
Pendapatan adalah nilai barang yang dijual atau nilai jasa yang diberikan. Laba atau rugi
merupakan selisih total pendapatan dikurangi dengan total beban selama satu periode.

KLASIFIKASI BIAYA

Akuntan manajemen dituntut untuk menghasilkan informasi yang berbeda sesuai


dengan tujuan penggunaan informasi. Informasi yang berbeda dapat menghasilkan klasifikasi
biaya yang berbeda pula. Pada dasarnya biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

11
1. Perilaku biaya
2. Fungsi pokok perusahaan
3. Elemen biaya produksi.

Klasifikasi biaya Berdasarkan perilaku

Tingkat aktivitas dapat berubah naik atau turun. Perilaku biaya menggambarkan pola
variasi aktivitas terhadap perubahan biaya. berdasarkan perilakunya biaya dapat
diklasifikasikan antara lain:

1. Biaya variabel (Variable cost).


2. Biaya tetap (Fixed Cost).
3. Biaya campuran (mixed Cost).

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan tingkat
perubahan aktivitas. Contohnya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Semakin tinggi tingkat produksi semakin tinggi juga biaya bahan baku dan tenaga kerja
langsung yang dibutuhkan. Jika produksin mengalami penurunan maka biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja juga akan menglami penurunan.

Biaya tetap adalah adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh tingkat
aktivitas dalam kisaran tertentu. Walaupun tingkat produksi meningkat atau menurun jumlah
biaya tetap tidak berubah. Walaupun begitu biaya tetap perunit akan berubah seiring dengan
perubahan aktifitas. Apabila tingkat aktivitas meningkat maka biaya perunit akan turun tetapi
jika aktivitas menurun maka biaya perunit meningkat.

Biaya Campuran adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya variable dan
sekaligus biaya tetap. Sebagian unsur biaya campuran berubah sesuai dengan perubahan
aktivitas. Sementara sebagaian unsur biaya campuran yang lain tidak berubah walaupun
tingkat aktivitas mengalami perubahan. Biaya listrik adalah contoh biaya campuran. Biaya
pemakaian listrik berubah sesuai dengan perubahan tingkat pemakaian listrik. Sementara
biaya abonemen listrik tidak berubah walaupun biaya pemakaian listrik berubah.

Klasifikasi biaya berdasarkan Fungsi

Dalam perusahaan manufaktur ada tinga fungsi pokok yaitu fungsi produksi, fungsi
pemasaran dan pungsi administrasi dan umum. Berdasarkan fungsi tersebut maka biaya dapat
dikelompokkan menjadi:

1. Biaya produksi (Production cost)


2. Biaya pemasaran (marketing cost)
3. Biaya Administrasi dan umum (general and administration ekspense)

Biaya produksi adalah biaya untuk membuat bahan menjadi produk jadi. Biaya produksi
meliputi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

Biaya pemasaran meliputi berbagai biaya yang terjadi untuk memasarkan produkatau
jasa. Biaya pemasaran terjadi dalam fungsi pemasaran. Contoh biaya pemasaran adalah biaya
promosi, biaya iklan dan lain-lain.

12
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang terjadi dalam rangka mengarahkan,
menjalankan dan mengendalikan perusahaan. Biaya administrasi dan umum terjadi dalam
fungsi administrasi dan umum. Contoh biaya administrasi dan umum adalah gaji pegawai
administrasi, biaya depresiasi gedung, biaya perlengkapan dan lain-lain.

Klasifikasi biaya berdasarkan elemen biaya produksi

Aktivitas produksi adalah aktivitas mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,
pengolahan bahan baku dilakukan oleh tenaga kerja, mesin, peralatan, dan fasilitas pabrik
lainnya. Elemen biaya produksi dapat dikalsifikasikan menjadi:

1. Biaya bahan baku (Raw material cost)

Biaya bahan baku adalah nilai bahan baku yang digunakan dalam proses produksi
untuk diubah menjadi produk jadi. Biaya bahan baku dapat dikategorikan dalam biaya bahan
baku dan biaya bahan penolong. Biaya Bahan baku adalah biaya yang dapat ditelusur
langsung dan signifikan ke produk contohnya biaya kulit untuk bahan baku pembuatan sepatu
kulit. Sedangkan biaya bahan penolong adalah biaya yang tidak signifikan seperti biaya
benang dan lem dalam produk sepatu.

2. Biaya tenaga kerja langsung (Direct Labor Cost)

Biaya tenaga kerja langsung adalah besarnya nilai gaji dan upah tenaga kerja yang
terlibat langsung dalam pembuatan produk. Pada dasarnya ada dua jenis biaya tenaga kerja
yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Karyawan produksi yang terlibat
dalam produksi adalah karyawan langsung seperti buruh. Suvervisor dan kepala pabrik adalah
tenaga kerja tidak langsung karena tidak terlibat langsung dalam pembuatan produk yang
dihasilkan oleh pabrik.

3. Biaya overhead pabrik (Manufacturer overhead cost)

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung. Contoh biaya overhead pabrik adalah nilai bahan penolong yang
digunakan, gaji tenaga kerja tidak langsung, depresiasi peralatan pabrik, depresiasi gedung
pabrik, dan asuransi pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dapat
ditelusur secara mudah ke produk sedangkan biaya overhead relative sulit untuk ditelusur
langsung ke produk.

PEMBEBANAN BIAYA

Dalam pembebanan biaya ada tiga konsep yang perlu diketahui yaitu konsep biaya,
konsep objek biaya dan metode pembebanan biaya. Pengertian biaya sudah dijelaskan
sebelumnya berikut ini akan menguraikan objek biaya dan metode pembebanan biaya.

1. Objek Biaya

Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada
entitas yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun seperti Produk,
pelanggan, departemen, proyek aktivitas dan lain sebagainya. Sebagai contoh:

13
1. Jika suatu bank ingin menetapkan biaya kartu kredit (VISA), maka objek biayanya
adalah kartu kredit VISA.
2. Perusahaan ban ingin menetapkan biaya departemen produksi maka objek biayanya
adalah departemen produksi.
3. Perusahaan menetapkan biaya pengembangan lini usaha yang baru maka objek
biayanya kini usaha yang baru .

Objek biaya juga meliputi aktivitas yang dikerjakan oleh seorang atau departemen
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Aktivitas adalah orang-orang dan /atau peralatan
yang melakukan kerja bagi orang lain. Aktivitas merupakan unit dasar kerja yang dilakukan
dalam organisasi dan digambarkan sebagai suatu pengumpulan tindakan suatu organisasi
yang berguna bagi manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan. Contoh aktivitas:

1. Pemasangan peralatan untuk produksi.


2. Pemindahan bahan dan barang.
3. Pembelian komponen yang dibutuhkan dalam produksi.
4. Pengiriman tagihan kepada pelanggan yang membeli produk pada perusahaan secara
kredit.
5. Perancangan dan pemeriksaan produk

Dari contoh diatas terlihat aktivitas selalu didahului dengan kata kerja ini menunjukkan
aktivitas adalah tindakan dan objek menunjukkan tujuan yang sfesifik.

Konsep/ Pengertian Biaya

Untuk memahami arti biaya, seseorang harus memahami proses yang digunakan dalam
menentukan biaya. Memperbaiki penentuan biaya akan merupakan faktor kunci dalam
pengembangan dalam bidang manajemen biaya..

Biaya
Biaya adalah kas atau nilai yang setara kas yang dikorbankan untuk produk yang
diharapkan dapat membawa keuntungan masa kini dan masa yang akan datang bagi
organisasi. Disebut “setara dengan kas” karena asset non-kas dapat ditukar dengan produk
yang diinginkan. Biaya dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat dalam bentuk pendapatan di
masa kini maupun di masa datang. Dengan demikian biaya digunakan untuk menghasilkan
manfaat pendapatan disebut beban. Oleh karenanya Setiap periode, beban tersebut
dikurangkan dari pendapatan pada laporan Laba Rugi. Kerugian adalah biaya yang
kedaluarsa tanpa menghasilkan manfaat pendapatan pada satu periode. Misalnya Persediaan
yang rusak akibat kebakaran dan tidak diasuransikan dapat diklasifikasikan sebagai kerugian
dalam Laporan Laba Rugi. Sementara Biaya yang tidak kedaluarsa dalam suatu periode
tertentu dikelompokkan sebagai aktiva dan muncul pada Neraca. Misalnya Mesin dan
komputer adalah contoh aktiva yang berumur lebih dari satu periode. Prinsip utama dalam
pembedaan antara biaya sebagai beban atau sebagai aktiva adalah soal penentuan waktu,
yakni apakah biaya tersebut digunakan dalam satu periode atau lebih dari satu periode.

Obyek Biaya
Obyek biaya adalah segala hal seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, kegiatan
dan yang lain dimana biaya-biaya diukur dan dibebankan. Misalnya, bila ingin menentukan
berapa biaya untuk membuat pisang goreng, maka obyek biaya adalah pisang goreng. Bila

14
ingin menentukan biaya operasi sebuah program studi dalam sebuah Universitas maka obyek
biaya adalah program studi. Bila tujuannya adalah menentukan biaya proyek pengembangan
produk maka obyek biaya adalah proyek pengembangan produk baru.

Kegiatan
Kegiatan adalah suatu unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam suatu organisasi.
Definisi lain dari kegiatan adalah keseluruhan tindakan dalam organisasi yang berguna bagi
manajer untuk maksud perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Pada masa
sekarang, kegiatan telah menjadi isu utama sebagai obyek biaya yang penting.. Kegiatan
memainkan peran penting dalam proses pembebanan biaya pada obyek biaya yang lain.
Contoh kegiatan yang semacam itu antara lain memelihara peralatan, merancang produk,
menagih pelanggan dll. Kegiatan dijelaskan oleh kata kerja tindakan dan obyek yang
menerima tindakan. Misal kegiatan merancang produk maka kata kerja tindakannya adalah
”merancang” dan obyek yang menerima adalah ”produk.

Biaya Produk Berwujud dan Jasa

Keluaran organisasi setidaknya ada satu dari dua jenis yang mewakili obyek biaya,
yakni produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan
mengubah bahan baku melalui penggunaan bahan, tenaga kerja dan masukan lain. Organisasi
yang memproduksi produk berwujud disebut organisasi pemanufakturan. Jasa adalah tugas
atau kegiatan yang dilakukan untuk pelanggan atau kegiatan yang dilakukan pelanggan
dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa juga diproduksi dengan
menggunakan bahan baku, tenaga kerja dan masukan lain. Organisasi yang memproduksi
barang tak berwujud disebut organisasi jasa.

Ada tiga dimensi perbedaan antara produk berwujud dan jasa, yakni:

1. Tidak berwujud artinya bahwa pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan,
mendengar, atau mencicipi jasa sebelum dibeli. Hal sebaliknya adalah produk
berwujud.
2. Tidak tahan lama. Tidak tahan lama berarti bahwa jasa tidak dapat disimpan.
3. Tidak terpisahkan. Artinya, produsen jasa dan pembeli jasa biasanya harus berada
dalam hubungan langsung agar terjadi pertukaran. Akibatnya jasa sering kali tidak
dapat dipisahkan dari produsennya

Berikut aspek Barang dan Jasa dalam kaitannya dengan manajemen biaya.

Dampak Pada Akuntansi


Aspek Sifat Tujuan
Manajemen
1. Jasa tidak dapat disimpan
1. Tidak ada persediaan
2. Tidak ada perlindungan
2. Tuntutan terhadap
hak paten
Ketidakberwujudan pembebanan biaya yang
3. Tidak dapat menampilkan
akurat
atau mengkomunikasikan
3. Kode etik yang ketat
jasa

15
4. Harga sulit ditetapkan

1. Manfaat jasa cepat


kedaluarsa
Perishability Memerlukan standard dan
2. Jasa sering kali berulang
konsistensi mutu yang tinggi
untuk satu pelanggan
1. Pelanggan terlibat
1. Biaya ditentukan sesuai
langsung pada produksi
dengan jenis pelanggan
jasa
Inseparibility 2. Menuntut pengukuran dan
2. Produksi massal jasa yang
pengendalian mutu untuk
tersentralisasi sulit
mempertahankan konsistensi
dilakukan
1. Pengukuran produktivitas
dan mutu serta pengendalian
Dimungkinkan variasi yang luas harus dilakukan terus
Heterogenitas
pada produk jasa menerus
2. Manajemen mutu total
adalah penting

Baik organisasi yang memproduksi produk berwujud maupun yang tidak berwujud
berkepentingan untuk mengetahui berapa biaya produk per unit untuk sejumlah kepentingan
misalnya penetapan harga, desain produk dll.

Biaya Produk

Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial yang telah
ditetapkan. Dengan demikian biaya produk bergantung pada tujuan manajerial yang hendak
dicapai. Artinya biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Misalnya metode
pembebanan biaya alokasi untuk tujuan pelaporan keuangan, sedang metode penelusuran
langsung dan penelusuran pendorong/ penggerak ditujukan untuk menyediakan pembebanan
biaya produk individu yang akurat yang diperlukan untuk perencanaan manajerial dan
pengambilan keputusan. Yang perlu diingat adalah bahwa penggunaan perhitungan harga
pokok yang lebih banyak dari yang diperlukan akan dapat menimbulkan kebingungan
terutama bagi manajer non-keuangan dan dapat mengurangi kredibilitas sistem informasi
manajemen biaya.

Biaya Produksi dan Biaya Non Produksi

Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok
produk untuk kepentingan pelaporan keuangan eksternal. Oleh karenanya, kesepakatan
eksternal mengharuskan biaya diklasifikasikan berdasarkan funsionalnya yakni biaya

16
produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan
produksi barang atau penyediaan jasa. Biaya non produksi adalah biaya yang berhubungan
dengan fungsi penjualan dan administrasi. Untuk produksi barang berwujud, biaya produksi
dan biaya non produksi sering mengacu pada istilah biaya manufaktur dan biaya non
manufaktur..

1) Biaya Produksi

Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni biaya bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga elemen biaya tersebut lah
yang dapat dibebankan pada produk untuk kepentingan laporan keuangan eksternal.

 Biaya Bahan Baku Langsung

Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku yang dapat ditelusuri pada barang
dan jasa yang dihasilkan. Biaya dari bahan-bahan kategori ini dapat secara langsung
dikenakan pada produk karena pengamatan secara fisik dapat digunakan untuk mengukur
jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk.. Contoh Bahan baku langsung antara lain. Tepung
terigu pada roti, pisang pada pisang goreng. Kain kafan untuk jasa penguburan, kawat untuk
koreksi gigi, dll.

 Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada
barang atau penyediaan jasa yang dihasilkan. Pengamatan fisik dapat digunakan untuk
mengukur jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang berwujud atau
penyediaan jasa.. Contoh dari tenaga kerja langsung ini misalnya, juru masak pada rumah
makan, juru parkir pada pelayanan parkir, teller pada bank, sopir pada transjogja dll.

 Biaya Overhead.

Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk memproduksi barang atau
penyediaan jasa selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, misalnya depresiasi
gedung pabrik, depresiasi mesin pengolah, listrik, keamanan pabrik, dan lain-lain
perlengkapan. Perlengkapan di sini adalah bahan baku yang diperlukan untuk produksi tetapi
tidak menjadi bagian dari produk jadi atau tidak digunakan dalam penyediaan jasa. Misalnya
sabun cuci peiring pada rumah makan, minyak pelumas mesin produksi pada perusahaan
tekstil, dll. Bahan baku langsung yang hanya membentuk bagian yang tidak signifikan pada
produk akhir juga dimasukkan dalam kategori biaya overhead. Hal ini dibenarkan karena
biaya penelusuran yang dilakukan dianggap akan lebih besar dari manfaat peningkatan
akurasi. Misalnya Lem pada produksi sepatu. Sama halnya, biaya lembur tenaga kerja
langsung umumnya juga diklasifikasikan ke dalam biaya overhead. Alasannya karena sulit
untuk menelusuri produksi berjalan tertentu yang diidentifikasi sebagai akibat dari lembur..
Perlu diingat dari komponen biaya tenaga kerja langsung, hanya biaya lembur yang
dikategorikan dalam biaya overhead.

17
2) Biaya Non Produksi

 Biaya Penjualan dan Administrasi

Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan


mendistribusikan barang atau ajasa. Biaya tersebut sering mengacu pada biaya mendapatkan
pesanan/ pelanggan dan memenuhi pesanan/ pelanggan. Misalnya gaji tenaga penjual, iklan,
pergudangan, pelayanan, pengiriman dll. Biaya Administrasi adalah semua biaya yang
berhubungan dengan administrasi umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat
baik untuk pemasaran ataupun produksi. Contoh biaya administrasi adalah gaji manajemen
puncak, biaya administrasi, pencetakan laporan tahunan, akuntansi umum, penelitian dan
pengembangan dll. Biaya Penjualan/ pemasaran dan Administrasi adalah biaya yang tidak
dapat disimpan atau disebut biaya periode. Biaya periode yang tidak dapat disimpan
dibebankan pada periode dimana biaya tersebut terjadi. Oleh karena itu tidak satupun dari
biaya ini tampak sebagai persediaan yang dilaporkan pada nareca.

Biaya Utama dan Konversi

Biaya utama adalah penjumlahan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
langsung. Sedang biaya konversi adalah penjumlahan biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead. Untuk perusahaan manufaktur biaya konversi diartikan sebagai biaya mengubah
bahan baku menjadi produk akhir. (Hendra Poerwanto G)

Penetapan Tarif Pelayanan KesehatanSarana Pelayanan Kesehatan(Rumah Sakit, Puskesmas/ P!Tarif er"ariasi#nit $%st
Sistem &kuntansi Tradisi%nal #sulan Kebijakan Strategi Penetapan Tarif

%odel /iga < dari Philip Kotler memberikan pemahaman yang mudah dimengertidalam rangka
penentuan tarif Pelayanan Kesehatan. %odel < tersebut adalah"
•Cost
•Characteristics of products
•Competitor

–<ost atau informasi tentang unit ost, menjadi salahsatu kun i dalam
strategi pentarifan 9+.
–Cost
Informasi mengenai seberapa besar unit ost dari suatu produk atau layanan yang ada. Informasiini
harus tersedia dan harus akurat.
–Characteristics of product

Informasi yang terkait dengan sejauh ma na konsumen menghargai karakteristik produk


yangditawarkan. Informasi ini terkait dengan
willingness to pay dan ability to pay.
– Competitors
Informasi tentang pesaing, terutama tarif yang ditentukan oleh pesaing. Informasi ini akan
sangatmenentukan dalam kondisi memiliki pesaing.
'su s%sial
Program =K4 sendiri sampai saat ini masih terus disiapkan. Program jaminan ini
merupakan bagian dari +istem =aminan +osial 4asional (+=+4) dan bersifat wajib dalam arti

18
semuawarga negara harus terlibat untuk menjamin p emenuhan haknya mendapatkan
pelayanankesehatan. 4amun, apakah program ini betul$betul bisa mewujudkan
keadilan (justi e) dalam pemenuhan pelayanan kesehatan> 3da beberapa isu tentang keadilan
dalam program =K4yang dapat didiskusikan antara lain menyangkut kebijakan subsidi
(bantuan) iuran danklasifikasi pelayanan kesehatan.Kedua kebijakan tersebut jelas merupakan
sebuah perlakuan (treatment) yang une?ual dan berpotensi melahirkan unjusti e. =K4 bersifat wajib
untuk seluruh warga, namun mengapaharus ada kebijakan subsidi untuk sebagian warga penerima
bantuan sementara sebagianwarga yang lain baik yang pekerja formal maupun yang bukan
golongan pekerja formal harusmembayar iuran dari kantongnya sendiri baik yang
langsung maupun dipotong dari gaji yangditerima d ari lembaga atau perusahaan
tempat dia bekerja. Pertanyaan etisnya adalah adilkahkebijakan subsidi ini> Kebijakan
subsidi ini lahir dari dari pandangan bahwa kesehatan adalah hak sekaligus kewajiban
masyarakat. Ironisnya, dalam ;;- 1 0# hanya menyebut

tentang hak atas pelayanan kesehatan tetapi dalam ;; 4o. /ahun '
tentangKesehatan memun ulkan gagasan tentang kewajiban masyarakat atas
kesehatan, salahsatunya adalah dalam hal pembiayaan kesehatan. Berdasarkan pandangan ini,
pembayarani u r a n a t a u p r e m i y a n g m e r u p a k a n u p a y a p e m b i a y a a n k e s e h a t a n
a d a l a h k e w a j i b a n masyarakat dan negara mensubsidi masyarakat yang tidak mampu. Kalau
merujuk kepadado trine of rights, maka terjadi kontradiksi atau ambigu dalam memposisikan
kesehatansebagai hak sekaligus juga kewajiban warga atau masyarakat. @alu dimana
posisi tanggung jawab (duty) negara terhadap warga yang tidak mendapat subsidi> 3pakah
tanggung jawabnegara menjadi hilang karena warga bisa memenuhi sendiri haknya atas pelayanan
kesehatan>

19

Anda mungkin juga menyukai