MANAJEMEN LIMBAH
PERATURAN
PERUNDNAGAN TIDAK ADA SANGSI ADA SANGSI (PIDANA)
PENDEKATAN SISTEM MANAJEMEN K3 LIMBAH
UPAYAPENGE -
LOLAAN :
• SISTEM/TEKNO
• TEMPAT LOGI.DESAIN
KERJA ERGONOMIS PENURUNAN
ANGKA KASUS TERCIPTANYA
• SDM PENINGKA
• BAHAN DROFESIONAL
LINGKUNGAN
TAN
1.. KESAKITAN KERJA YANG
• ALAT/TEKNO DAN SIAKP PRODUKTI
KERJA 2. KECELAKAAN AMAN, SEHAT,
LOGI VITAS
• MEKANISME KERJA NYAMAN DAN
KERJA
• SDM KERJA ERGONOMIS
3. PENCEMARAN/
• MEKANISME • DIKLAT KONTAMINASI
• BIAYA • ALAT
PENDUKUNG K3
• MONEV
• DLL
Perjanjian dan prinsip Internasional tentang
limbah
• Mengurangi limbah berbahaya.
• Mengurangi perpindahan trans boundary limbah berbahaya.
• Pengolahan & Pembuangan limbah diusahakan sedekat mungkin
dengan tempat limbah tersebut dihasilkan .
• Penghasil limbah bertanggung jawab secara legal & finansial
untuk penanganan limbah yang aman, ramah lingkungan.
• Limbah harus selalu diasumsikan berbahaya hingga limbah
tersebut dinyatakan aman.
• Penghasil limbah bertanggung jawab membuang limbah secara
aman
Kebijakan Penanganan limbah
Kebijakan lama :
Penanganan limbah secara ‘tradisional’ atau disebut
pula dengan pengelolaan secara end of pipe treatment.
Kebijakan baru :
Penanganan limbah secara terpadu, yaitu melalui upaya
minimisasi limbah.
Minimisasi limbah (waste minimization) adalah upaya
mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas, dan tingkat
bahaya limbah yang berasal dari proses produksi,
dengan jalan reduksi pada sumbernya dan atau
pemanfaatan limbah (3 R)
PENGELOLAAN K3 LIMBAH
SUMBER LIMBAH
JENIS KARAKTERISTIK
(PADAT,CAIR LIMBAH
(FISIK, KIMIA
DAN GAS) DAN BIOLOGI)
FASILITAS PENGOLAH
LIMBAH
JENIS BAHAYA
FAKTOR BAHAYA
SUMBER DAN KARAKTERISTIK LIMBAH
GAS (PP
41/1999)
SESUAI BAKU MUTU
EMISI
PENANGKAP DEBU
(INCINERATOR DLL)
SESUDAH DIOLAH
b. Limbah Cair
Jenis :
• Limbah cair infeksius
• Limbah cair non infeksius
Karakteristik :
• Debu (partikulat)
• Gas-gas buang cemaran
– Debu (partikulat)
– Carbon Monoksida (CO)
– Sulfur Diokida (SO2)
– Nitrogen dioksida (NO2)
– Timbal (Pb)
– Hidrokarbon (HC)
– Dioksin ( khusus incinerator)
– Gas gas anastesi (Halotan, eter, ketalar dll)
– H2S (pembusukan sampah)
Identifikasi fasilitas pengolahan
limbah
a. Fasilitas pengolahan limbah padat :
– TPS sampah, Tong sampah, Kontainer dirungan
– Mesin incinerator
– Autoclave /Microwave
– Alat penghancur Jarum
b. Fasilitas pengolahan limbah cair :
– Septik tank
– IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
c. Fasilitas pengolahan gas :
– Cerobong asap disertai filter
– Exhause fan, ceiling fan dll.
Identifikasi jenis bahaya limbah
Polutan
Organik
Bakteri/
(BOD/COD) +
Mikroba
+
O2 Bakteri
baru +
PRODUK
OKSIDASI LAIN
PENANGANAN LIMBAH PADAT
a. Pemilahan dan Penampungan limbah padat medis dan non medis
• Pemisahan dan Pengurangan
• Reduksi keseluruhan volume limbah, hendaknya merupakan proses
yang kontinyu. Pemilahan dan reduksi volume limbah medis dan yang
sejenisnya merupakan persyaratan keamanan yang penting untuk
petugas pembuang sampah, petugas emergency dan masyarakat.
• Penampungan
• Sarana penampungan untuk limbah harus memadai, diletakkan pada
tempat yang sesuai, aman dan higienis. Faktor-faktor tersebut perlu
mendapat perhatian dalam pengembangan seluruh strategi
pembuangan limbah untuk rumah sakit.
Standarisasi Kantong dan Kontainer Pembuangan
Limbah
1). Insinerasi
Proses insinerasi adalah metode pengolahan limbah padat medis dengan pembakaran
suhu tinggi, mencapai lebih dari 1000oC. Untuk mendapatkan hasil pembakaran yang
sempurna diperlukan 2 tahap pembakaran dalam 2 ruang yang berbeda.
2). Autoclaving
Proses autoclaving adalah proses pemanasan dengan suhu rendah menggunakan uap
yang proses pemanasannya bergerak dari luar ke dalam.
3). Microwave
Proses microwave adalah memanfaatkan gelombang sangat pendek dalam spektrum
elektromegnetik. Pemanasan yang terjadi adalah suhu rendah dan transmisinya
berlangsung dari dalam ke keluar.
4). Desinfeksi dengan bahan kimia
Desinfeksi dengan bahan kimia adalah suatu cara untuk membunuh mikro-organisme
yang terdapat pada limbah infeksius dengan bahan kimia seperti hypochlorik atau
permangonate.
PENANGANAN LIMBAH GAS :
Prinsipnya :
Pendekatan teknis untuk menyalurkan, mendispersi dan mengurangi
konsentrasi gas memenuhi baku mutu kualitas udara yang
berlaku.
Cara penanganan limbah gas tersebut adalah :
• Pemilihan jenis mesin penghasil emisi gas yang mampu menciptakan
proses pembakaran bahan bakar secara sempurna
• Membuat cerobong (stack) dengan ketinggian tertentu
• Melengkapi cerobong dengan filter
• Membuat penyemprot air bertekanan (pressure water spray) pada
cerobong untuk menangkap debu/partikulat emisi
• Melengkapi bangunan dengan ventilasi buatan, exhause fan dan
ceiling exhause fan yang memadai
Cara pengendalian resiko yang ditimbulkan oleh
limbah