Anda di halaman 1dari 6

NAMA : AURA TANZILA

KELAS: XI IPA 1

KESIMPULAN FILM G30SPKI

Gerakan ini diawali dengan dibentuknya Nasakom (nasionalisme,agamis dan komunisme) yang
mengakibatkan PKI semakin melebarkan sayapnya dalam politik Indonesia. Pada awal agustus
1965 presiden soekarno menderita sakit keras dan di prediksikan oleh tim dokter RRC bahwa ada
2 kemungkinan yang akan terjadi yakni kemungkinan meninggal atau mengalami kelumpuhan.

Pada awal tahun 1965 terjadi banyak penyerbuan yang di lancarkan oleh PKI di sejumlah daerah
di Indonesia dengan melakukan penganiayaan dan sengketa tanah milik negara .

Sebenarnya pada desember 1964 ditemukan adanya dokumen tentang rencana perebutan
kekuasaan yang akan dilakukan PKI. Namun PKI menyatakan bahwa dokumen tersebut palsu
dan berbalik menuduh bahwa fitnah itu diciptakan oleh lawan politiknya yakni partai Murba.
Menurut saran perdana mentri RRC, PKI menuntut dibentuknya angkatan ke V dengan
mempersenjatai kaum buruh dan tani , namun tuntutan tersebut di tolak.

Menurut Letjen A. Yani, pembentukan tersebut justru akan menimbulkan keruetan dalam garis
komando dan pengawasannya. Tututan ini tidak lepas dari janji perdana mentri RRC yang akan
memberikan 100.000 pucuk senjata ringan secara cuma-cuma. Walau tuntutan itu ditolak, dalam
praktiknya 100.000 pucuk senjata itu tetap diberikan kepada kaum buruh dan tani.

Atas penolakan dari pimpinan AD , PKI mencurigai angkatan darat merupakan kekuatan terbesar
yang akan menghalangi PKI , oleh karna itu diciptakan isu tentang adanya deqan jendral
yangdikatakan akan melaksanakan gup.

Pada agustus 1965 PKI mengadakan rapat guna merancang rencana dalam aksinya dengan dalih
ingin menyelamatkan NKRI dengan memberantas dewan qan jendral. Pada akhir september
disusun rencana penculikan jendral yang dipimpin oleh Letkol Untung pada pukul 3 dini hari.

Jendral TNI Abdul Haris Nasution yang menjadi aasaran utama selamat dari upaya pembunuhan
tersebut, sebaliknya putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya tewas dalam usaha
pembunuhan tersebut. Dari ke 6 jendral yang berhasil di bawa , 3 diantaranya meninggal di
tembak di kediaman mereka dan 3 yang laim di bawa ke tempat eksekusi.

Ke enam jendral tersebut adalah 1. Letjen TNI A. Yani 2. Mayjen TNI Raden Suprapto 3. Mayjen
TNI Tritodarmo 4. Mayjen TNI Siswondo Parman 5. Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan 6.
Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo Dalam insiden penganiayaan yang dilakukan oleh PKI
tersebut, PKI memaksa para Jendral untuk menandatangani atau menyetujui surat yang isinnya
bahwa dewan jendral itu ada. Para jendral tersebut menolak ,akibatmya pengamiayaan yang
dilakukan PKI semakin menjadi.

Penganiayaan itu juga dilakukan oleh Gerwani ( Gerakan Wanita Indonesia ), dengan menyayat
tubuh Jendral dengan silet, celurit, dan pisau juga diiringi dengan tembakan-tembakan . Mirisnya
saat insiden itu berlangsung para pendukung PKI bersorak ria dengan menyanyikan lagu "genjer-
genjer".

Setelah PKI dengan brutal menyiksa para Jendral , jasad mereka masuk disusul dengan tembakan
dari atas oleh PKI dan ditimbun sampah serta ditimbun pohon pisang.

Setelah pembunuhan tersebut PKI berhasil menguasai saran komunikasi yaitu radio RRI dan
menyiarkan bahwa PKI berhasil menyelamatkan bung Karno dan NKRI ,serta dibentuknya
"Dewan Revolusi" yang diketuai oleh Letkol Untung. Dalam penyiaran ini sejatinya penyiar
radio dipaksa dan ditodong senjata.

Lambat laun PKI dinyatakan terbukti bersalah pada peristiwa tersebut. Akan tetapi presiden
Soekarno tidak segera melakukan penyelesaian politik yang memuaskan . Hari-hari itu di Jakarta
dipenuhi demonstrasi mahasiswa yang bergabung dalam KAMMI dan KAPPI. Mereka
mencetuskan tritura yakni, pembubaran PKI, perombakan kabinet dan penurunan harga.

Sewaktu keadaan genting akhirnya presiden Soekarno memberikan wewenang SUPERSEMAR


pada Letjen Soeharto. Berdasarkan wewenang itu pada 12 maret 1966, dengan
mengatasnamakan presiden Soekarno , Letjen Soeharto mengeluarkan keputusan presiden
no.1/3/1966 perihal pembubaran PKI. Isinya yaitu pembubaran PKI termasuk bagian-bagiannya
dan Soeharto menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang diseluruh Indonesia.
Pemberantasan tersebut beserta anak cucu mereka dan sampai keakar-akar PKI.

#HARGAILAH PERJUANGAN PARA PAHLAWAN YG RELA BERKORBAM DEMI MASA


DEPAM KITA SAAT INI.HARGAI DAN CINTAI.
NAMA : HENI PURWENY
KELAS: XI IPA 1

1. Ahmad Yani.
2. MT Haryono.
3. Di Panjaitan.

Sementara itu, ketiga target lainnya yaitu Soeprapto, S Parman dan Sutoyo
ditangkap secara hidup-hidup. Abdul Harris Nasution yang menjadi target utama
berhasil kabur setelah melompati dinding batas kedubes irak.

Meskipun begitu, Pierre Tendean dan anaknya Ade Irma S Nasution ditangkap dan
tewas pada 6 oktober oleh regu sergap. Korban lainnya adalah seorang polisi
penjaga rumah tangga nasution, dan juga Abert Naiborhu. Jendral yang masih
hidup lalu dibunuh dan dibuang di lubang buaya.

Pukul 07.00 pagi, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan sebuah pesan dari
Komandan Cakrawibawa, Untung Syamsuri bahwa (G-30 S/PKI) telah berhasil
diambil alih di beberapa lokasi strategis Jakarta beserta anggota militer lainnya.
Mereka bersi keras bahwa gerakan tersebut didukung CIA yang bertujuan
melengserkan Soekarno dari posisinya.

Para pelaku pembunuh Jendral melewatkan (tidak membunuh) Soeharto yang


dikira bukan tokoh politik. Begitu Soeharto mendengar kabar pembunuhan para
jendral, beliau segera ke markas KOSTRAD dan menghubungi anggota Angkatan
Laut (AL) dan polisi. Soeharto berhasil membuat 2 batalyon pasukan kudeta
menyerah. (G-30 S/PKI) dapat dihentikan pada jam 19.00 (atau jam 7 malam),
setelah pasukan pimpinan Soeharto berhasil mengambil alih seluruh fasilitas (G-30
S/PKI).

Pukul 21.00 (atau jam 9) malam Soeharto dan Nasution mengumumkan bahwa
sekarang ia telah mengambil alih tentara yang pernah dikuasai oleh PKI dan akan
terus berusaha menghancurkan pasukan kontra revolusioner demi melindungi
posisi Soekarno. Adapun Ke 7 jasad jendral yang terbunuh adalah antara lain
sebagai berikut :
#7 nama jenderal yang terbunuh pada peristiwa G-30 S/PKI
1. Jendral Ahmad Yani.
2. Mayjend Donald Isaac Panjaitan.
3. Brijen Katamso Darmokusumo.
4. Letjen Mas Tirtodarmo Haryono.
5. Letjen Suprapto.
6. Kapten Pierre Tandean.
7. K.S Tubun.

Ke 7 jasad Jendral itu ditemukan di Lubang Buaya pada tanggal 3 oktober dan
kemudian dikuburkan secara layak pada tanggal 5 oktober. Demikian pembahasan
mengenai rangkuman sejarah peristiwa G-30S/PKI.

NAMA : INDAH Y.S.F


KELAS: XI IPA 1
Pasca G30S/PKI
Pasca pembunuhan beberapa perwira TNI AD, PKI berusaha menguasai
dua sarana komunikasi vital, yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan
Kantor Telekomunikasi yang terletak di Jalan Merdeka Selatan.

Melalui RRI, PKI menyiarkan pengumuman tentang Gerakan 30


September yang ditujukan kepada para perwira tinggi anggota “Dewan
Jenderal” yang akan mengadakan kudeta terhadap pemerintah yang sah.
Diumumkan pula terbentuknya “Dewan Revolusi” yang diketuai oleh Letkol
Untung Sutopo.

Reaksi masyarakat terhadap Gerakan 30 September 1965 cenderung


negatif dan berbalik menuduh PKI sebagai dalang kudeta 1965. Mayjen.
Soeharto kemudian memimpin upaya pencarian perwira korban G30S/PKI
dan pembubaran PKI ketika menerima mandat Surat Perintah 11 Maret
1966 (Supersemar).

Beberapa bulan pasca peristiwa, semua anggota dan simpatisan PKI


ditangkap dan terjadi pembunuhan oleh masa yang tergabung dalam
militer, sipil dan kelompok Islam. Diketahui ratusan ribu buruh dan petani
Indonesia mengalami persekusi, dibunuh atau dimasukkan ke kamp-kamp
tahanan untuk disiksa dan diinterogasi. Pembunuhan-pembunuhan ini
terjadi di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Menurut Soe Hok Gie, Bali
menjadi tempat terbanyak korban pembunuhan.

Diperkirakan 500.000 sampai 2.000.000 orang anggota atau mereka yang


dianggap simpatisan PKI terbunuh dalam pembersihan unsur-unsur
komunisme dari tahun 1965-1966. Bahkan menurut Letnan Jenderal TNI
Sarwo Edhie Wibowo selaku pemimpin gerakan pembersian komunis,
korban tewas mencapai lebih kurang 3000.000 jiwa.

Peristiwa G30S/PKU turut menjadi sebab jatuhnya Presiden Soekarno dari


kursi kepresidenan dan menyebabkan Mayjen Soeharto naik sebagai
pejabat presiden dan kemudian presiden ke-2 Republik Indonesia yang
disahkan oleh MPRS.
Pada 23 Februari 1967, Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan
negara kepada Jenderal Soeharto selaku pengemban Tap MPRS No. IX
tahun 1967. Kemudian pada 7-12 Maret 1967, MPRS menyelenggarakan
Sidang istimewa di Jakarta. Dalam sidang tersebut, MPRS dengan
ketetapan No. XXXIII/MPRS/1967 memutuskan untuk mencabut
kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Soekarno.

Pada tanggal 12 Maret 1967, Jenderal Soeharto diambil sumpahnya dan


dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia. Sebelumnya, pada Sidang
Umum MPRS pada 5 Juli 1966 telah disahkan Tap MPR No. XXV tahun
1966 oleh pimpinan MPRS, Jenderal A.H. Nasution (Ketua) dan Wakil
Ketua Osa Maliki, M. Siregar, Subchan Z.E., dan Mashudi.

Tap MPR No. XXV tahun 1966 berisi:

Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan menyatakan


sebagai Organisasi terlarang di seluruh Indonesia dan
Larangan setiap kegiatan untuk menyebarkan atau
mengembangkan faham atau ajaran
Komunisme/Marxisme-Leninisme.

Anda mungkin juga menyukai