Anda di halaman 1dari 8

Makalah Komunikasi "Komunikasi Organisasi"

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam kehidupan seseorang tidak akan terlepas dari yang namanya komunikasi. Lebih
lagi komunikasi dalam organisasi yang mana di dalamnya ada atasan dan bawahan. Komunikasi
yang dilakukan oleh atasan dan bawahan dalam ruang lingkup organisasi akan memberikan
berbagai efektifitas komunikasi itu sendiri .
Komunikasi dalam organisasi sangat dibutuhkan agar dalam organisasi dapat mencapai
tujuan yang diinginkan oleh setiap anggota dalam organisasi. Setiap komunikasi dalam
organisasi biasanya dimanfaatkan untuk saling berbagi dan mencari tahu apa yang dibutuhkan
dalam organisasi serta apa kekurangan dalam organisasi tersebut. Dari sinilah kita akan
mempelajari bagaimana cara berkomunikasi dalam organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu organisasi ?
2. Apa pengertian dari komunikasi organisasi
3. Apa saja elemen-elemen organisasi ?
4. Apa saja empat jenis arah komunikasi itu sendiri ?
5. Apa saja konsep kunci komunikasi organisasi ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian organisasi
2. Mengetahui makna komunikasi organisasi
3. Mengetahui elemen-elemen organisasi
4. Mengetahui empat jenis arah komunikasi
5. Mengetahui konsep kunci organisasi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi
Terdapat banyak para ilmuan yang memaknai akan pengertian organisasi itu sendiri termasuk
diantaranya ada yang mengartikan : Organisasi yaitu suatu kumpulan atau sistem individual
hierarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam buku
lain juga dijelaskan tentang makna dari organisasi itu sendiri yaitu : sebuah kelompok individu
yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan tertentu.Dan ada juga yang mengartikan oraginasi
yaitu : suatu kumpulan (sistem) individu yang bersama-sama, melalui sistem hierarki pangkat
dan pembagian kerja, berusaha mencapai tujuan tertentu. Wright (1977), mengatakan bahwa
organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang
atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Dari semua pengertian itu maka sebetulnya antara pengertian yang satu dengan yang lain itu
sama. Hanya saja ada penambahan atau pengurangan kata-kata saja dalam proses memaknai
pengertian organisasi itu sendiri. Pengertian organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi
sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi
biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode,
material, mesin, uang, dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi
tersebut. Orang orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan
tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya
pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.
B. Elemen Organisasi
1. Struktur sosial
Struktur sosial yaitu pola (aspek) aturan hubungan yang ada antara partisipan di dalam suatu
organisasi. Struktur sosial ini menurut Davis dipisahkan menjadi dua bagian yaitu struktur
normative dan struktur tingkah laku.
struktur normative ini mencakup diantaranya adalah nilai, norma dan peranan yang
diharapkan. Sedangkan pengertian nilai itu sendiri yaitu kriteria yang digunakan dalam dalam
memilih tujuan tingkah laku. Dan pengertian norma yaitu aturan umum mengenai tingkah laku
yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menggapai tujuan. Sedangkan perananlah yang
diharapkan , digunakan sebagai standar penilaian tingkah laku karyawan yang sesuai dengan
posisinya.
Sedangkan struktur tingkah laku ini berfokus terhadap tingkah laku yang dikerjakan dan
bukan resep bertingkah laku. Gambaran tingkah laku ini dapat dilihat dengan menggunakan
sosiometri.
2. Partisipan
Partisipan organisasi yaitu individu-individu yang memberikan kontribusi kepada organisasi.
Tingkat keterampilan ataupun keahlian yang dimiliki oleh partisipan ini tentu saja tidak sama
dalam artian berbeda-beda. Dan oleh karena itu susunan struktural di dalam organisasi mestilah
dirancang untuk disesuaikan dengan tingkat keterampilan.
3. Tujuan
Tujuan dalam organisasi merupakan hal yang sangat penting dan sangat kontroversial dalam
mempelajari organisasi. Bakan kebanyakan analisis beranggapan bahwa tujuan merupakan suatu
titik sentral petunjuk dalam menganalisis organisasi.
4. Teknologi
Yang dimaksud teknologi dalam hal ini yaitu penggunaan mesin-mesin atau perlengkapan
mesin dan juga pengetahuan teknik dan keterampilan partisipan.
5. Lingkungan
Tidak ada organisasi yang sanggup mencukupi kepentingan dirinya sendiri. Semuanya
tergantung pada lingkungan sistim yang lebih besar untuk dapat terus hidup. Parson telah
memberikan perhatian terhadap pentingnya hubungan diantara tujuan organisasi dengan
lingkungan masyarakat yang lebih luas. Suatu organisasi mungkin mengharapkan dukungan
sosial bagi kreativitasnya untuk merefleksikan nilai-nilai masyarakat pada fungsinya.
C. Pengertian Komunikasi Organisasi
Goldhaber (1986), memberikan pengertian komunikasi organisasi yang artinya sebagai
berikut, Komunikasi organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu
jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau yang selalu berubah-ubah. Sama dengan pemaknaan organisasi, dalam memaknai akan
pengertian komunikasi itu sendiri banyak para ahli yang mencoba memberikan pengertiannya
dengan persepsi mereka masing-masing. Termasuk diantara yaitu persepsi Redding dan Sanborn,
mereka mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi
dalam organisasi yang kompleks. Sedangkan Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi
organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu
organisasi. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi
di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi
formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi
kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai
pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan,
jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang
disetujui secara sosial.Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara
individual.
D. Empat Jenis Arah Komunikasi Dalam Organisasi
1. Komunikasi ke atas
Komunikasi ke atas dalam organisasi merupakan jenis informasi yang mengalir dari tingkat
bawahan ke tingkat yang lebih tinggi (atasan). Komunikasi ke atas penting karena beberapa
alasan, diantara alasan itu ialah:
1. Aliran informasi ke atas memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka
yang mengarahkan organisasi dan mengawasi kegiatan orang-orang lainnya.
2. Komunikasi ke atas memberitahukan kepada penyelia kapan bawahan mereka siap menerima
informasi dari mereka dan seberapa baik bawahan menerima apa yang dikatakan kepada mereka.
3. Komunikasi ke atas memungkinkan bahkan mendorong omelan dan keluh kesah muncul ke
permukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka yang paling dekat dengan
operasioperasi sebenarnya.
4 Komunikasi ke atas menumbuhkan apresiasi dan loyalitas ke pada organisasi dengan memberi
kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan serta
saran-saran mengenai operasi organisasi.
5. Komunikasi ke atas mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahan memahami apa
yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah.
6. Komunikasi ke atas membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka dan
memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan mereka dan dengan organisasi tersebut.
2. Komunikasi ke bawah
Komunikasi ke bawah ini merupakan sebuah komunikasi yang mengalir dari tingkat atasan
(jabatan yang lebih tinggi) kepada tingkat yang lebih rendah (jabatan yang lebih rendah).
komunikasi kebawah mempunyai 5 tujuan pokok yaitu:
1) Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu
2) Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan
3) Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional
4) Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan
5) Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan
pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu kelemahan saluran komunikasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan
terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting yang ditujukan kepada para bawahan.

3. Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang
posisinya setara.
4. Komunikasi informal
Komunikasi Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam
suatu organisasi. Komunikasi informal (the grapevine) biasanya disebarluaskan melalui desas-
desus atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu
organisasi dimana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan
perusahaan. Jadi agar komunikasi informal bisa bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa
memakai jalur ini untuk memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan (komunikasi
formal ini jangan sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang meresahkan karyawan).
E. Konsep Kunci Komunikasi Organisasi
1. Proses
suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan salin menukar
pesan diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi ini berjalan terus
menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.
2. Pesan
Yang dimaksud dengan pesan disini yaitu susunan symbol yang penuh arti tentang orang, objek,
kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang.
Pengklasifikasian pesan menurut bahasa dapat pula dibedakan atas pesan verbal dan nonverbal.
Klasifikasi pesan menurut penerima yang diharapkan dapat pula dibedakan atas pesan internal
dan eksternal. Pesan internal khusus dipakai karyawan dalam organisasi. Sedangkan pesan
eksternal adalah untuk memenuhi kebutuhan organisasi sebagai sistem terbuka yang berkaitan
dengan lingkungan dan masyarakat umum.
Pesan dapat pula diklafikasikan menurut bagaimana pesan itu disebarluaskan atau metode
diffusi. Kebanyakan komunikasi organisasi disebarluaskan dengan menggunakan metode
“hardware” untuk dapat berfungsi tergantung kepada alat-alat elektronik dan “power”.
Sedangkan pesan yang menggunakan metode “software” tergantung kepada kemampuan dan skil
dari individu terutama dalam berpikir menulis, berbicara dan mendengar agar dapat
berkomunikasi satu sama lain.
Klasifikasi pesan yang terakhir adalah berdasarkan tujuan dari pada pengiriman dan penerimaan
pesan. Redding (Goldhaber, 1986) menyarankan ada tiga alasan umum bagi arus pesan dalam
organisasi yaitu: berkenaan dengan tugas-tugas dalam organisasi, pemeliharaaan organisasi, dan
kemanusiaan.
Thayer mengemukakan empat fungsi khusus dari arus pesan dalam organisasi yaitu: untuk
memberi informasi, untuk mengatur, untuk membujuk dan untuk mengintegrasikan. Goldhaber
(1986) menggunakan tiga klasifikasi Redding ditambah dengan klasifikasi baru yaitu inovasi ini
misalnya rencana baru organisasi, kegiatan baru organisasi, kegiatan baru, program baru atau
pengarahan yang membangkitkan pemecahan masalah.
3. Jaringan
Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiap darinya memiliki posisi kedudukan atau
peranan tertentu dalam organisasi. Pertukaran pesan dari sesamanya orang-orang ini terjadi
melewati satu set jalan kecil yang hal ini dinamakan jaringan komunikasi. Hakikat dan luas dari
jaringan ini dipengaruhi oleh banyak factor antara lain : hubungan peranan, arah, dan arus pesan,
hakikat seri dari arus pesan, dan isi dari pesan.
Organisasi terdiri darisatu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau peranan tertentu
dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-orang ini sesamanya terjadi melewati
suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Peran tingkah laku dalam suatu
organisasi menentukan siapa yang menduduki posisi atau pekerjaan tertentu baik dinyatakan
seacar formal maupun tidak formal.
Faktor kedua yang mempengaruhi hakekat dan luas jaringan komunikasi adalah arah dari
jaringan. Secara tradisional ada tiga klasifikasi arah jaringan komunikasi ini yaiu: komunikasi
kepada bawahan, kounikasi kepada atasan dan komunikasi horizontal. Faktor terakhir yang
mempengaruhi jaringan komunikasi adalah proses serial dari pesan. Proses serial ini adalah suatu
istilah komunikasi yang maksudnya selangkah demi selangkah atau dari orang kepada orang lain.
4. Keadaan saling tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu
bagian dalam organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya
dan bahkan mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begtu juga halnya dengan jaringan
komunikasi dalam suatu organisasi saling melengkapi. Implikasinya bila suatu pimpinan
membuat keputusan dia harus memperhitungkan implikasi keputusan itu terhadap organisasinya
secara menyeluruh.
Keadaan yang saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah menjadi sifat
dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu bagian dan organisasi
mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan mungkin juga kepada
seluruh sistem organisasi. Begitu juga halnya dengan jaringan komunikasi dalam suatu
organisasi saling melengkapi.
5. Hubungan
Hubungan manusia dalam organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari
orang yang terlibat dalam suatu hubungan perlu dipelajari. Hubungan manusia dalam organisasi
berkisar mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang (dyadic) sampai kepada
hubungan yang kompleks, yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok kecil, maupun besar
dalam organisasi.
Karena organisasi merupakaan suatu sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk
berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. Oleh karena itu hubungan manusia
dalam organisasi dihubungkan oleh manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam
organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat dalam
suatu hubungan perlu dipelajari. Hubunganmanusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang
sederhana yaitu: hubungan diantara dua orang atau dyadic sampai kepada hubungan yang
komplek, yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok kecil, maupun besar, dalam organisasi.
Thayer membedakan hubungan ini menjadi hubungan yang bersifat individual, kelompok dan
hubungan organisasi. Lain halnya dengan Pace dan Boren mereka menggunakan istilah
hubungan interpesonal terhadap komunikasi yang terjadi dalam hubungan tatap muka. Dia
membedakan empat macam komunikasi yaitu komunikasi dyadic (antara 2 orang), komunikasi
serial yaitu komunikasi dyadic yang diperluas berupa satu seri, komunikasi kelompok kecil yaitu
komunikasi antara 3-12 orang dan komunikasi “audiance” atau komunikasi kelompok besar yang
terdiri dari 13 orang lebih.
6. Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan disini yaitu semua totalitas secara fisik dan factor sosial yang
diperhitungkan dalam perbuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan
ini sendiri dapat dibedakan atasd lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan dalam
pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini dapat dibedakan
atas lingkungan internal dan eksternal. Komunikasi organisasi terutama berkenaan dengan
transaksi yang terjadi dalam lingkungan internal organisasi yang terdiri dari organisasi dan
kulturnya, dan antara organisasi itu dengan lingkungan eksternalnya. Yang dimaksud dengan
kultur organisasi adalah pola kepercayaan dan harapan dari anggota organisasi yang
menghasilkan norma-norma yang membentuk tingkah-laku individu dan kelompok dalam
organisasi.
Organisasi sebagai suatu sistem terbuka harus berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Karena
lingkungan berubah-ubah, maka organisasi memerlukan informasi baru. Informasi baru ini harus
dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan menciptakan dan pertukaran pesan baik
secara internal dalam unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan umum secara
eksternal.
7. Ketidak pastian
Yang dimaksud dengan ketidak pastian disini yaitu perbedaan informasi yang tersedia dengan
informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi factor ketidakpastian ini organisasi menciptakan
dan menukar pesan diantara anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan organisasi, dan
menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integrasi yang tinggi.
Ketidak pastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan.
Untuk mengurangi faktor ketidak pastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara
anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan organisasi, dan menghadapi tugas-tugas
yang komplek dengan integrasi yang tinggi. Ketidak pastian dalam suatu organisasi juga
disebabkan oleh terlalu banyaknya infomasi yang diterima dari pada sesungguhnya diperlukan
untuk menghadapi lingkungan mereka. Salah satu urusan utama dari komunikasi organisasi
adalah menentukan dengan tepat beberapa banyaknya informasi yang diperkukan untuk
mengurangi ketidak pastian tanpa informasi yang berlebi lebihan. Jadi ketidak pastian dapat
disebabkan oleh terlalu sedikit informasi yang diperlukan dan juga karena terlalu banyak yang
diterima.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama,
terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Sedangkan Komunikasi organisasi yaitu proses
menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung
satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Dan
organisasi itu sendiri memiliki elemen-elemen. Elemen-elemen itu ialah : struktur sosial,
partisipan, tujuan, teknologi, dan lingkungan.
Selain itu komunikasi organisasi memiliki empat jenis arah. Empat Jenis Arah itu ialah :
1. Komunikasi ke atas. Komunikasi ke atas dalam organisasi merupakan jenis informasi yang
mengalir dari tingkat bawahan ke tingkat yang lebih tinggi (atasan).
2. Komunikasi ke bawah. Komunikasi ke bawah ini merupakan sebuah komunikasi yang mengalir
dari tingkat atasan (jabatan yang lebih tinggi) kepada tingkat yang lebih rendah (jabatan yang
lebih rendah).
3. Komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang
atau lebih yang posisinya setara10.
4. Komunikasi informal. Komunikasi Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara
sesama karyawan dalam suatu organisasi.
Selain itu pula terdapat beberapa konsep kunci organisasi. Konsep kunci komunikasi itu ialah :
1. Proses, suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan salin
menukar pesan diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi ini
berjalan terus menerus dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.
2. Pesan, yang dimaksud dengan pesan disini yaitu susunan symbol yang penuh arti tentang orang,
objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang.
3. Jaringan, organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiap darinya memiliki posisi kedudukan
atau peranan tertentu dalam organisasi. Pertukaran pesan dari sesamanya orang-orang ini terjadi
melewati satu set jalan kecil yang hal ini dinamakan jaringan komunikasi.
4. Keadaan saling tergantung, keadaan yang saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya.
Hal ini telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu
bagian dan organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh kepada bagian lainnya dan
mungkin juga kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga halnya dengan jaringan komunikasi
dalam suatu organisasi saling melengkapi.
5. Hubungan, karena organisasi merupakaan suatu sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka
untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia. Oleh karena itu hubungan
manusia dalam organisasi dihubungkan oleh manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam
organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat dalam
suatu hubungan perlu dipelajari. Hubunganmanusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang
sederhana yaitu: hubungan diantara dua orang atau dyadic sampai kepada hubungan yang
komplek, yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok kecil, maupun besar, dalam organisasi.
6. Lingkungan, yang dimaksud dengan lingkungan disini yaitu semua totalitas secara fisik dan
factor sosial yang diperhitungkan dalam perbuatan keputusan mengenai individu dalam suatu
sistem.
7. Ketidak pastian, ketidak pastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi
yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005, cet V.

A. Devito, Josep, Komunikasi Antar Manusia, 2001

Soyomukti, Nurani, Pengantar ilmu Komunikasi, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2010, cet I.
Mulyana, Deddy, Human Communication, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2000.

Anda mungkin juga menyukai