Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hingga saat ini pro kontra kehadiran perusahaan pertambangan di Indonesia
masih terus terjadi, umumnya isu kerusakan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat
menjadi penyebabnya. Demikian pula di area pertambangan blok Bahodopi, besarnya
kandungan nikel telah memunculkan perdebatan tentang aturan pengelolaan SDA agar
nantinya tidak hanya menguntungkan satu pihak saja. Pemerintah harus memikirkan
dampak positif (peningkatan kesejahteraan masyarakat) dan negatif (kerusakan hutan,
banjir, polusi udara, konflik pengalihan lahan) yang ditimbulkan aktivitas industri
tambang. Kabupaten Morowali khususnya Kecamatan Bahodopi menjadi salah satu
tujuan eksplorasi nikel perusahaan asing dan perusahaan lokal. Tercatat 144 izin usaha
pertambangan (IUP) di blok Bahodopi, 80 IUP masih dalam tahap eksplorasi sementara
64 IUP sudah beroperasi produksi (Kompas, 19 Mei 2014).
Namun di tahun 2013-2014 silam pemerintah setempat mencabut IUP terhadap
perusahaan yang dianggap tidak bersikap koperatif terhadap pemerintah, mulai
perizinan yang tumpang tindih, kelengkapan berkas, tidak membayar sewa tanah.
Pencabutan IUP dilakukan secara bertahap, awal Mei tahun 2014 pemerintah
mencabut 35 IUP, Juli 2014 pemerintah kembali mencabut 50 IUP, hingga akhir tahun
2014 PT Bintang Delapan Mineral (BDM) menjadi satu-satunya perusahaan yang tetap
beroperasi di Blok Bahodopi.
Selain tidak menunjukan sikap koperatif terhadap pemerintah, pencabutan IUP
juga didasarkan pada tingginya tingkat konflik dengan masyarakat. Pencabutan
tersebut sebagai upaya minimalisasi konflik. Konflik di area pertambangan memang
hal lumrah, kesenjangan antara harapan dan kenyataan masyarakat terhadap
perusahaan biasanya tidak berjalan searah akhirnya berujung pada protes melalui
1
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
panjang. Namun proses pengelolaan hubungan baik bukanlah hal mudah, perusahaan
harus benar-benar menunjukan iktikad baik yang disertai dengan bukti-bukti autentik
bahwa keberadaan perusahaan akan memberikan dampak positif bagi pemerintah,
masyarakat, dan lingkungan sekitar. Hubungan baik dengan orang-orang yang
mempunyai pengaruh dan dipengaruhi aktivitas perusahaan merupakan salah satu cara
agar perusahaan dapat bertahan jangka panjang. Sebagai perwakilan masyarakat,
stakeholder dianggap sebagai wujud representatif masyarakat sekitar, dengan kata lain
suara masyarakat adalah suara stakeholder.
Upaya menjalin hubungan dengan stakeholder untuk keberlangsungan aktivitas
perusahaan juga telah mendapat dukungan dari dunia akademisi, seperti ungkapan Ken
& Taylor (dalam Zhu, 2014) stabilitas aktivitas jangka panjang perusahaan dapat
dipertahankan melalui upaya memaksimalkan kesempatan sebaik mungkin dalam
membina ataupun memperluas hubungan dengan stakeholder. Pernyataan tersebut
menyiratkan bahwa stakeholder adalah salah satu kunci terhadap eksistensi
perusahaan.
Stakeholder sebagai pihak yang mempunyai pengaruh dan dipengaruhi
memberikan kekuatan tersendiri bagi perusahaan, sehingga perusahaan khususnya PT
BDM harus jeli mengidentifikasi siapa saja stakeholder yang berpotensi besar dalam
proses pengaruh di masyarakat. Kesalahan dalam pemetaan stakeholder berdampak
pada keberlangsungan perusahaan, sehingga salah satu tugas seorang public relations
PT BDM yakni mengelola hubungan baik dengan stakeholder mulai dari proses
pemetaan hingga langkah-langkah pengelolaan hubungan tersebut. Mengelola
hubungan dimaknai sebagai manajemen hubungan sebagai bagian dari praktek PR
dengan stakeholder yang diimplementasikan melalui model komunikasi.
PR atau disebut Divisi Humas-Comdev PT BDM jika diamati lebih jauh
sebenarnya telah menerapkan atau mengimplementasikan model komunikasi dalam
proses prakteknya, melalui komunikasi dua arah antara pihak humas-comdev dan
stakeholder dalam menyelesaikan masalah atau tuntutan stakeholder. Misalnya
3
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
4
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana praktek public relations PT Bintang Delapan Mineral
dalam mengelola hubungan baik dengan stakeholder di tahun 2013-2014?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalis praktek public relations PT Bintang Delapan Mineral dalam mengelola
hubungan dengan stakeholder tahun 2013-2014.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Akademis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan di bidang Ilmu
Komunikasi Khususnya pada bidang public relations dalam mengelola
hubungan dengan stakeholder.
2. Manfaat Praktis
Sedangkan manfaat praktis diharapkan dapat mengembangkan model strategi
dalam mengelola hubungan dengan stakeholder agar menciptakan hubungan
yang harmonis dalam jangka waktu yang panjang bagi praktisi public relations
khususnya perusahaan yang bergerak di industri pertambangan.
E. Kerangka pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan acuan peneliti untuk menjelaskan penggunaan
teori-teori dalam menganalisis rumusan masalah, agar elemen-elemen dalam penelitian
ini menjadi jelas dan terukur. Adapun kerangka pemikiran yang penulis gunakan
adalah (1) public relations sebagai manajemen hubungan (2) teori stakeholder (3)
praktek public relations dalam mengelola hubungan dengan stakeholder.
5
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
6
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2. Teori Stakeholder
Sejak akhir tahun 1990-an penelitian public relations terhadap stakeholder
ataupun prioritas publik untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan
semakin meningkat (Jahansoozi, 2007:398). Mengacu pada ungkapan Post dkk (Ni,
2006) hal ini dikarenakan bahwa efektivitas organisasi atau perusahaan didasarkan
7
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
8
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
power
Dormant
Dangerous Dominant
Devinitive
urgency legitimacy
Dependent
Demanding Distrectionary
9
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Definitive stakeholder
Power
Legitimacy
Urgency
Level 2: stakeholder prioritas menengah
Gambar 2 Model Prioritas stakeholder Mithcel dkk (Friedman & Milles, 2006)
Tiga atribut pada gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut (Mitchel dkk.,
1997):
1. Latent Stakehoder
Latent stakeholder merupakan stakeholder yang mempunyai kedudukan
rendah atau lemahnya pengaruh terhadap perusahaan (Rawlins, 2006:6)
umumnya stakeholder ini hanya memiliki satu atribut saja. Jika melihat pada
gambar 2 latent stakeholder dikelompokan menjadi pertama dormant
stakeholder. Adanya power namun tidak dibarengi oleh legitimasi serta
urgensitas klaim, sehingga kelompok ini bukan merupakan ancaman bagi
10
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
11
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
12
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
13
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
14
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
dimensi komunikasi sebagai sebagai panduan komunikasi serta upaya yang dilakukan
perusahaan dengan individu tersebut.
Tahap awal dalam penelitian ini adalah memetakan stakeholder berdasarkan
atribut kekuatan (Power), legitimasi dan kepentingan. Selanjutnya menganalisis
implemtasi praktek PR PT BDM dalam mengelola hubungan baik melalui model
komunikasi, baik arah komunikasi, keseimbangan komunikasi, media komunikasi
(media massa dll) dan media interpersonal disamping itu tetap melakukan pengamatan
faktor-gaktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan tujuan yakni aktivitas sosial dan
budaya masyarakat. Untuk lebih jelasnya, arah penelitian dijelaskan melalui
operasionalisasi konsep.
Konsep Penjelasan
Konsep Konsep stakeholder merupakan proses identifikasi aktor-aktor
stakeholder yang mempunyai pengaruh dan dipengaruhi atas aktivitas
perusahaan, dalam hal ini identifikasi stakeholder berdasarkan
atribut yang mereka miliki. Atribut pertama adalah power,
perusahaan akan mengidentifikasi siapa saja aktor-aktor yang
mempunyai kekuatan (Power) baik power simbolik, fisik dan
coercive. Kedua identifikasi stakeholder menurut legitimasi
hubungan dengan perusahaan, legitimasi tersebut baik legal
maupun moral, ketiga kepentingan (urgency) yang dimiliki oleh
masyarakat. Semakin banyak atribut yang dimiliki oleh
stakeholder maka semakin tinggi pula pengaruh mereka terhadap
perusahaan
15
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
16
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
17
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
F. Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan cara atau teknik yang digunakan peneliti untuk
membedah penelitian atau membantu menjawab masalah yang ada. Melalui
metodologi akan dijelaskan prosedur dalam melakukan penelitian ini. Diawali dengan
menjelaskan jenis penelitian, kemudian metode yang digunakan, pemaparan lokasi
penelitian, hingga tata cara pengumpulan data dan berakhir pada analisis data.
Penelitian ini diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, yakni melalui praktek Humas-Comdev PT BDM peneliti dapat
mengetahui penyebab lolosnya PT BDM dari pencabutan IUP tersebut.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, Penggunaan
metode ini didasarkan pada pemikiran induktif (Bungin, 2012) yang mencangkup pada
pendekatan naturalistik terhadap subjek kajian untuk menginterpetasikan fenomena
yang ada (Denzien & Linclon, 2009). Terkait pada fokus penelitian ini yakni
menganalisis praktek Humas-Comdev PT DBM, kualitatif akan sangat membantu
peneliti menafsirkan fenomena yang terjadi di wilayah operasi PT BDM khususnya
pada praktek PR melalui identifikasi stakeholder dan penerapan model komunikasi
dalam mengelola hubungan baik perusahaan dengan stakeholdernya.
2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Mengacu pada
ungkapan Stake (dalam Denzin & Linclon, 2009: 300) bahwa studi kasus berarti
mengkaji kasus sekaligus hasil dari proses kajian tersebut, sehingga melalui studi kasus
penelitian ini diharapkan mendapatkan daya yang lebih dalam dan spesifik dalam
mengkaji praktik public relations di industri pertambangan untuk mengelola hubungan
baik perusahaan dan stakeholdernya. Merujuk pada ungkapan Yin (2003) bahwa studi
18
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
kasus tepat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian bagaimana dan mengapa,
selain itu Rianto (dalam Narendra, 2003) mengungkapkan bahwa esensi dari studi
kasus sendiri yakni terdapat kasus yang dibatasi oleh waktu atau aktivitas yang
mempunyai keunikan untuk diteliti, maka selama peneliti membahas satu kasus berarti
selama itu pula peneliti melakukan studi kasus (Denzin & Linclon, 2009).
Beberapa pemaparan di ataslah yang menjadi dasar peneliti untuk
menggunakan studi kasus dalam peneltian ini, terlihat jelas di rumusan masalah
berkenaan dengan “bagaimana”. Selain itu fokus masalah pada penelitian ini adalah
mencoba untuk mengeskplorasi upaya-upaya PT BDM mengelola hubungan baik
dengan stakeholder, melalui kasus pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) besar-
besaran tahun 2014 silam. Kasus tersebut menjadi pintu masuk untuk melihat
bagaimana praktek PR atau Humas-Comdev PT BDM dalam mengelola hubungan
dengan stakeholder sehingga lolos dari pencabutan IUP. Karena penulis menganggap
PT BDM berhasil menjalin hubungan dengan berbagai stakeholder di area
pertambangan yang dibuktikan sebagai-satunya perusahaan yang hingga saat ini masih
beraktivitas, hal tersebut tentunya menarik untuk dieksplor lebih dalam agar
menemukan praktek PR yang ideal pada industri tambang ditengah tingginya tekanan
dari berbagai pihak.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada divisi Humas-Comdev PT Bintang Delapan
Mineral blok Bahodopi Kecamatan Bahodopi Kab. Morowali Sulawesi Tengah.
19
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
a. Wawancara
Wawancara mendalam dilakukan sebagai sumber utama data penelitian
untuk dapat menjawab pertanyaan. Informan dari penelitian ini adalah Divisi
Humas-Comdev PT Bintang Delapan Mineral yakni Bapak Maman Resman dan
segenap satf Humas-Comdev PT BDM. Selain itu peneliti juga mewawancarai
beberapa stakeholder untuk melengkapi data penelitian atau menggunakan
triangulasi sumber untuk mendaptkan kebenaran tingkat tinggi atau untuk
memperoleh kevaliditasan data. Memotret fenomena dari berbagai tunggal dari
sudut yang berbeda akan diperoleh kebernaran yang handal.
Teknik triangulasi sumber dapat menggunakan satu jenis sumber data
misalnya informan, tetapi beberapa nasarasumber atau informan perlu di usahakan
dari kelompok yang berbeda jenisnya atau tingkatan yang berbeda. Misalnya dari
nara sumber tertentu dari kondisi tertentu, dari aktivitas yang menggambarkan
perilaku orang atau sumber yang berupa catatan atau arsip dan dokumen.
Selain PR PT BDM yang menjadi informan, beberapa stakeholder juga
menjadi informan dalam penelitian ini. Informan stakeholder belum dapat
ditentukan secara pasti merujuk pada hasil observasi dan wawancara terhadap PR
PT BDM, namun berdasarkan atribut yang dimiliki dapat diperkiran bahwa
stakeholder yang menjadi informan utama adalah mereka yang memiliki tiga
atribut yakni power, legitimacy & urgency, sedangkan stakeholder yang
mempunyai dua atribut dan satu atribut tidak luput juga dari proses wawancara
untuk menambah kevaliditasan data. Informan-informan tersebut adalah:
20
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
b. Dokumentasi
Selain kedua teknik di atas, dekomentasi tidak luput dari teknik
pengumpulan data, hal ini disebabkan data berupa foto, berita ataupun artikel,
berita online (Harian Mercusuar & Berita Satu Sulteng) akan sangat membantu
dalam proses analisis penelitian ini. Sehingga dapat memberikan gambaran hasil
penelitian yang lebih jelas karena disertai dengan bukti-bukti lainnya.
c. Validitas Data
Agar menyajikan data yang valid, penulis menggunakan teknik triangulasi,
menurut Denzin (Bungin: 2012) triangulasi terdiri dari: (1) triangulasi peneliti,
yakni proses verifikasi hasil penelitian melaui bantuan peneliti lain, (2) triangulasi
sumber data yaitu membandingkan dan mengecek dengan baik suatu informasi
melaui waktu dan cara yang berbeda dalam metode yang sama (kualitatif), (3)
triangulasi dengan metode, seperti ungkapan Moleong (Bungin, 2012) peneliti
melakukan pengecekan terhadap sumber data dengan metode yang sama, (4)
triangulasi dengan teori yakni menguraikan pola, hubungan dan menyertakan
penjelasan yang muncul untuk mencari penjesan pembanding.
Dalam peneltian ini, peneliti menggunakan validitas data triangulasi
sumber data. Seperti yang dinyatakan oleh Paton (Bungin: 2012) bahwa peneliti
harus melakukan :
1. Membandingkan hasil daya pengamatan dengan hasil wawancara
21
Manajemen Hubungan Stakeholder (Studi Kasus Praktek Humas Comdev PT Bintang Delapan
Mineral dalam
Mengelola Hubungan Baik dengan Stakeholder di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi-Tengah)
ULJANATUNNISA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
5. Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan penjodohan pola. Penjodohan pola
dilakukan dengan cara membandingkan pola yang didasarkan atas pengamatan empiris
dengan pola yang telah diprediksikan, jika hasilnya sesuai maka akan semakin
menguatkan validitas internal (Yin, 2003). Sedangkan penulisan hasil pada penelitian
ini peneliti akan menggunakan struktur komparatif. Yin (2003) mengemukakan bahwa
struktur ini merupakan bentuk pengulangan dari studi kasus, sangat mengilustrasikan
penjodohan pola, struktur ini menunjukan tingkat fakta-fakta yang sesuai dengan
model penjodohan pola tersebut.
Prediksi peneliti saat ini adalah bahwa bertahannya PT BDM di Blok Bahodopi
karena hubungan baik yang dibangun dengan stakeholder melalui model komunikasi
yang telah dipaparkan sebelumnya. Melalui penjodohan pola akan disimpulkan antara
pegamatan empiris dan prediksi peneliti sesuai, selain itu struktur komparatif dapat
mengungkapkan fakta –fakta lain dibalik lolosnya PT BDM dari pencabutan izin
operasi beberapa bulan silam.
6. Limitasi Penelitian
Penelitian ini terbatas pada ranah public relations untuk mengetahui upaya
perusahaan yang bergerak di industri pertambangan khusunya PT BDM dalam
mengelola hubungan baik dengan stakeholder lingkar tambang. Sehingga penelitian ini
tidak memfokuskan pada hasil hubungan yang telah di capai PT BDM.
22