Anda di halaman 1dari 1

Resume : 3. Metode dan Alat Bantu, 4.

Harapan
Metode cerita seharusnya mampu membawa anak sebagai pendengarnya masuk ke
dalamnya, merasakan, melihat langsung dan terlibat dalam peristiwa tersebut. Namun seringkali
orang yang membawakan metode ini tidak disertai dengan alat bantu, sehingga cerita terebut
cenderung berubah menjadi suatu petuah, nasehat dan petunjuk-petunjuk kepada anak. Alat Bantu
berupa lambang-lambang, gambar, dan audio visual dibutuhkan agar anak lebih mengerti dan
menghayati kisah yang dibawakan oleh guru. Kegiatan kesenian seperti musik, tari, drama dan
peragaan peran (role play) dapat mengasah segi afektif pada anak. Metode permainan dalam
kelompok juga sangat cocok bagi anak, mengingat bahwa dunia anak adalah dunia bermain.
Tentunya permainan yang dilakukan mengandung suatu pelajaran bagi anak. Bagi anak besar (10-
12 tahun) Yang mampu berpikir logis dapat diberikan metode diskusi. Yang didiskusikan adalah
kenyataan hidup yang didialogkan dengan cerita Alkitab. Melakukan kunjungan ketempat-tempat
seperti panti asuhan atau desa juga bisa dilakukan, tujuannya adalah untuk agar anak belajar untuk
bergaul dengan orang dari berbagai macam latar belakang. Evaluasi merupakan bagian yang
terpenting, guna melihat apakah guru telah mengajar dengan berhasil yaitu tujuan dapat tercapai,
yang menunjukan perilaku anak yang diharapkan. karena itu diharapkan orang-orang yang
professional dalam melaksanakannya.

Analisis Kritis
Keseluruhan pada bagian Metode dan Alat bantu sudah cukup baik. Terutama pada bagian
yang membahas mengenai metode cerita. Pada bagian ini mengingatkan pentingnya menggunakan
alat bantu ketika bercerita kepada anak. Guru yang menjadi keliru karena bercerita tanpa alat bantu
juga disinggung pada bagian ini, sehingga menjadi semakin jelas bahwa metode bercerita
merupakan sesuatu yang perlu persiapan agar arti sebenarnya dari sebuah cerita dapat dinyatakan
kepada anak. Cara penyampaian dan gaya bahasa yang digunakan juga mudah untuk dipahami.
Namun penulis merasa ada sedikit masalah pada metode yang membahas mengenai kunjungan
lapangan. Pada bagian ini penulis merasa akan lebih baik jika diberikan contoh-contoh kegiatan
seperti apa yang dapat dilakukan agar anak dapat benar-benar mengenal suatu masyarakat yang
nyata serta belajar untuk bergaul dengan orang dari berbagai macam latar belakang, seperti yang
dikatakan dalam teks. Sehingga hal ini menyisakan suatu pertanyaan. Apalagi pada bagian akhir
teks memberikan anjuran untuk mengadakan kunjungan ke pesantren.

Anda mungkin juga menyukai